Anda di halaman 1dari 7

REMIDI (UTS)

Nama : AHMAD ALFATAHU ROZAK


NIM 06121382126062
Mata kuliah : MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

1. Salah satu prinsip pendidikan kejuruan menurut Charles Prosser adalah "...
lingkungan sekolah harus dibuat semirip mungkin dengan lingkungan kerja di
industri...". Bagaimana menurut pendapat saudara mengenai prinsip tersebut, apakah
memungkinkan untuk menerapkan prisip tersebut di lingkungan pendidikan kejuruan
di Sumatera Selatan.
Jawab:
Menurut saya prinsip ini bisa diterapkan dalam konteks pelatihan vokasi di Sumsel,
karena:
a) Siswa memperoleh pelatihan profesional yang lebih efektif jika pelatihan
berlangsung di lingkungan yang mirip dengan lingkungan di mana ia akan
tinggal setelah lulus..
b) Pendidikan kejuruan akan berhasil jika tugas pelatihan diselesaikan dengan
mesin, peralatan, dan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan di
industri.
c) Ketika seseorang menerima pelatihan kerja dan pola kognitif yang memenuhi
kebutuhan untuk bidang pekerjaannya, maka pendidikan kejuruannya akan
berhasil.
d) Jika pendidikan kejuruan memungkinkan setiap orang untuk memaksimalkan
minat, pengetahuan, dan kemampuannya, maka pendidikan tersebut akan
berhasil.
e) Hanya mereka yang dapat memperoleh manfaat, membutuhkan, dan
menginginkannya, mereka dapat memperoleh pelatihan kejuruan yang
berkualitas untuk setiap panggilan, jabatan, atau pekerjaan.
f) Pendidikan kejuruan akan sangat membantu jika pengalaman pelatihan untuk
membangun kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang tepat diulang-ulang
hingga sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
g) Ketika seorang guru memiliki rekam jejak yang efektif dalam menerapkan
pengetahuan dan kemampuannya pada tugas-tugas yang dihadapi, pendidikan
kejuruan mereka akan berhasil.
h) Ada keterampilan minimal yang dibutuhkan untuk setiap posisi agar seseorang
dapat dipekerjakan dalam kapasitas tersebut.
i) Pendidikan kejuruan perlu menyadari permintaan pasar, atau indikator pasar
tenaga kerja.
j) Jika siswa menerima pelatihan dalam pekerjaan nyata (pengalaman yang
bernilai tinggi), mereka akan mengembangkan kebiasaan yang baik.
k) Para ahli dalam bidang tertentu dapat memberikan wawasan yang berharga
tentang materi pelatihan di bidang tersebut.
l) Ciri-ciri isi setiap pekerjaan berbeda satu sama lain.
m) Jika pendidikan kejuruan diberikan kepada individu yang membutuhkan, maka
akan menjadi manfaat sosial yang bermanfaat; pendidikan kejuruan akan
berhasil dengan baik jika dilakukan melalui pelatihan kejuruan.
n) Jika sifat-sifat siswa dipertimbangkan dalam metode pengajaran dan kontak
pribadi dengan siswa, pendidikan kejuruan akan efektif.
o) Administrasi pendidikan kejuruan yang fleksibel dan mengalir lebih efisien
daripada instruksi yang ketat dan terstandarisasi.
p) Ada biaya yang terkait dengan pendidikan kejuruan, dan operasinya tidak
boleh dilimpahkan jika biaya tersebut tidak tertutupi.

SUMBER :
https://smkkp1paron.sekolahngawi.id/2020/07/16-prinsip-pendidikan-kejuruan-
menurut-charles-prosser.html?m=1

2. Jelaskan pendapat saudara mengenai permasalahn terbesar pada SMK di wilayah


Sumatera Selatan.
Jawab:
a) Penyesuaian jam masuk sekolah: Disdik Sumatera Selatan memberikan
kewenangan kepada SMK di Sumatera Selatan untuk memilih jam masuk
sekolah pada bulan Oktober 2023. Hal ini mengacu pada kondisi kabut asap
yang melanda setiap daerah. Lokasi atau tempat yang terkena kabut asap
berdampak kebakaran lahan dan hutan menjadi penentu penyesuaian jam
masuk sekolah. Surat edaran tidak diperlukan jika sekolah berada di wilayah
yang masih kabut asap, namun harus bisa menyesuaikan dengan keadaan yang
berubah-ubah. Misalnya, pukul 06.00 WIB masih pekat, pukul 07.00-08.00
WIB berkurang, dan pukul 09.00 WIB sudah hilang. Ia tiba di sekolah pukul
09.00 WIB.
b) Kurikulum SMK belum sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh
pengguna lulusan, sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan dunia industri,
dunia kerja dan dunia usaha.
c) Banyak lulusan SMK yang tidak terserap ke dunia kerja karena rendahnya
kompetensi, ketidaksesuaian antara kemampuan yang diperoleh di SMK
dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, serta kurangnya kesiapan
mental untuk bekerja.
d) Kapasitas, kesenjangan keterampilan, dan kebijakan sekeliling di setiap daerah
tidak banyak dipertimbangkan saat pendirian SMK.
e) Tidak semua program studi SMK memiliki bibit tenaga pendidik di Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan tidak cukup banyak instruktur
SMK yang baik di lapangan.
f) Tidak adanya infrastruktur dan sumber daya
instruksional SUMBER :
https://educhannel.id/blog/artikel/permasalahan-dalam-pendidikan-kejuruan.html
https://msyafriadi.wordpress.com/2017/03/15/permasalahan-smk-solusinya/
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/03/smk-pusat-keunggulan-upaya-
menjawab-tantangan-kebutuhan-dunia-kerja
https://www.gurusiana.id/read/ritaandrianisitorus1/article/tantangan-dan-harapan-
pendidikan-kejuruan-di-indonesia-dalam-mewujudkan-sekolah-menengah-
kejuruan-yang-memiliki-daya-saing-ketenagakerjaan-2011072
3. Jelaskan solusi yang dapat anda tawarkan terhadap permasalahan pada soal nomor 2
apabila anda merupakan pengambil kebijakan di tingkat sekolah.
Jawab:
a) Penyesuaian jam masuk sekolah: Memodifikasi hari sekolah untuk
mengakomodasi kondisi saat ini, termasuk kabut asap, sehingga para siswa
dapat belajar di lingkungan yang aman dan nyaman. Karena jam pelajaran
dapat dipersingkat dari jam reguler, Kepala Bidang SMK telah melakukan
tindakan pencegahan sejauh ini.Jika tingkat polusi udara menimbulkan risiko
kesehatan, mewajibkan semua warga sekolah untuk memakai masker baik di
dalam maupun di luar ruangan. Doronglah siswa, staf pengajar, dan komunitas
sekolah untuk menjalani gaya hidup bersih dan sehat. Selanjutnya, kurangi
atau hentikan sementara kegiatan upacara bendera, senam bersama, kegiatan
ekstrakurikuler, dan ekstrakurikuler lainnya di wilayah terdampak karhutla.
Kemudian, buatlah himbauan agar orang tua dan wali mengawasi kesehatan
anak-anak mereka masih ada di dalam rumah hanya jika benar-benar
dibutuhkan dalam kasus-kasus di mana kualitas udara berbahaya.

b) A.Kurikulum SMK harus diselaraskan dengan SKKNI (Standar Kompetensi


Kerja Nasional Indonesia). Hal ini membutuhkan struktur yang pasti dan
terfokus untuk sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan dalam rangka
memodifikasi kebiasaan dan mutu lulusan untuk memenuhi tuntutan sektor
bisnis.
B. Konfirmasi kurikulum dapat dicapai melalui pengembangan keterampilan
siswa, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, serta
peningkatan sumber daya pembelajaran, evaluasi, dan pengalaman kerja
lapangan bagi pendidik dan siswa di dunia usaha dan industri.

c) A. Kehadiran unit produksi dan jasa sebagai cara bagi siswa untuk
berwirausaha dalam kemitraan dengan dunia usaha dan pemerintah, baik
dalam hal pelatihan maupun kesempatan untuk memasarkan barang dan jasa
mereka kepada pelanggan. Diharapkan bahwa pinjaman modal kerja dan
pelatih yang terlatih khusus dengan pengawasan akan disediakan oleh
pemerintah dan sektor bisnis untuk membantu pengembangan program unit
bisnis SMK.
B. Kolaborasi (match-making) antara institusi pendidikan dan sektor
korporasi, termasuk universitas, Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia),
HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), Ipemi (Ikatan Pengusaha
Muslimah Indonesia), dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri).

d) Untuk menangani masalah ini, pemerintah telah memberikan instruksi kepada


gubernur untuk melembagakan SMK. Hal ini mencakup pembukaan program
kejuruan, pemilihan lokasi SMK berdasarkan peta kebutuhan ketenaga kerjaan
dari Kementerian Tenaga Kerja dan Migrasi, dan menciptakan SMK unggulan
berdasarkan potensi masing-masing daerah. Melalui kemitraan dengan
masyarakat, sektor bisnis dan industri, serta pemerintah daerah, sekolah harus
mengedukasi atau mendiskusikan bidang-bidang spesialisasi yang sesuai
dengan potensi daerah. Sekolah juga harus mengganti bidang kompetensi
mereka dengan bidang pengetahuan dan persyaratan baru jika bidang
kompetensi yang ada saat ini tidak memenuhi permintaan pasar atau
kebutuhan lokal.
e) A. Meningkatkan kemampuan guru dan anggota staf pendidikan lainnya
melalui pelatihan, konferensi, lokakarya, dan magang guru di sektor bisnis.
B.Mengundang tenaga pendidik tamu dari sektor bisnis dan industry
C.Untuk melaksanakan program transfer guru, pemerintah mempekerjakan
tenaga pendidik yang cakap dan fleksibel untuk menerima pelatihan kejuruan.
D.Selain merekrut tenaga pengajar dari Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), pemerintah juga diharapkan dapat merekrut tenaga
pengajar dari politeknik dan lulusan perguruan tinggi yang baru saja lulus
dengan profesi yang terkait.

f) A.Sekolah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pembangunan


infrastruktur dan fasilitasnya untuk memenuhi minimal delapan standar
pendidikan dan persyaratan layanan.
B. Pemerintah memberikan dukungan keuangan untuk menutupi pengeluaran
investasi untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan laboratorium; selain itu,
pemerintah juga memberikan dukungan fisik dalam bentuk ruang kelas baru,
area praktik siswa, dan rehabilitasi.
SUMBER :
https://msyafriadi.wordpress.com/2017/03/15/permasalahan-smk-solusinya/
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/03/smk-pusat-keunggulan-upaya-
menjawab-tantangan-kebutuhan-dunia-kerja
https://www.gurusiana.id/read/ritaandrianisitorus1/article/tantangan-dan-harapan-
pendidikan-kejuruan-di-indonesia-dalam-mewujudkan-sekolah-menengah-
kejuruan-yang-memiliki-daya-saing-ketenagakerjaan-2011072

4. Jelaskan apa saja contoh penerapan TIK di sekolah, misalnya pada manajemen peserta
didik, manajemen sarana dan prasarana, manajanemen bengkel, sistem akreditasi, dan
lain sebagainya.
Jawab:
Berikut adalah contoh penerapan TIK di sekolah:
a) Manajemen Peserta Didik: Manajemen data peserta didik, termasuk kehadiran,
nilai, dan informasi pribadi, dapat menjadi lebih mudah dengan penggunaan
TIK. Guru dan tenaga administrasi dapat menangani data siswa dengan lebih
tepat dan efisien dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen
pendidikan.
b) Manajemen Sarana dan Prasarana: Infrastruktur dan fasilitas di sekolah,
termasuk gedung, ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium, dapat dikelola
dan diawasi dengan menggunakan TIK. Sekolah dapat mengawasi keadaan
fasilitas dan melakukan perawatan rutin dengan memanfaatkan sistem
manajemen sarana dan prasarana.
c) Manajemen Bengkel: TIK dapat membantu manajemen bengkel di sekolah,
termasuk bengkel listrik, otomotif, dan lainnya. Guru dan siswa dapat
mengelola inventaris, mengawasi kondisi peralatan, dan melakukan perawatan
rutin dengan memanfaatkan sistem manajemen bengkel.
d) Sistem Akreditasi: Proses akreditasi sekolah dapat difasilitasi dengan
menggunakan TIK. Sekolah dapat mengumpulkan dan mengelola data yang
diperlukan untuk proses akreditasi secara lebih efektif dengan memanfaatkan
sistem informasi akreditasi.
e) Pembelajaran Online: Sekolah dapat menggunakan TIK untuk mendukung
pembelajaran online. Guru dapat menyediakan materi pembelajaran, tugas,
dan tes atau ujian secara online melalui penggunaan platform instruksi online,
yang memungkinkan siswa untuk mengaksesnya dari lokasi mana pun dan
kapan pun.
f) Komunikasi: Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dapat digunakan untuk
membantu guru, siswa, dan orang tua berkomunikasi satu sama lain. Guru
dapat berinteraksi lebih efektif dan nyaman dengan anak-anak dan orang tua
dengan menggunakan email atau aplikasi pesan instan.
g) Pengelolaan Keuangan: TIK dapat membantu sekolah mengelola keuangan
dengan lebih mudah. Sekolah dapat menangani anggaran, pembayaran, dan
laporan keuangan dengan lebih tepat dan efisien dengan memanfaatkan sistem
informasi keuangan.

SUMBER:
Hafshoh, I. A. (2022). Implementasi manajemen sarana dan prasarana berbasis
Information Communication and Technology (ICT) dalam meningkatkan
kompetensi atau prestasi akademik siswa di SMAN 1 Turen (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-center/Modul%206%20-
%20Standar%20SARANA%20DAN%20PRASARANA%20_1554107701.pd
f

Anda mungkin juga menyukai