Pengertian Struktur Sosial Sekolah Beberapa pakar memberikan definisi mengenai struktur sosial, yaitu : Menurut E. Kast dan James E. Rosenzweig (1974) dalam Nanang Fattah, struktur diartikan sebagai pola hubungan Komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan system formal hubungan kerja Yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Simon (1958) menambahkan, strukur itu sifatnya relatif stabil, statis dan berubah lambat atau Memerlukan waktu untuk penyesuaian-penyesuaian. Hubungan komponen atau bagian suatu Organisasi. Struktur merupakan system formal hubungan kerja yang membagi dan Mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Berdasarkan pengertian diatas, apabila struktur sosial dikaitkan dengan sekolah maka Akan membentuk suatu pengertian bahwa struktur sosial sekolah yaitu tatanan sosial dalam Ruang lingkup sekolah yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara sesama warga Sekolah mengenai status dan perannya yang di dalamnya terdiri dari kepala sekolah, guru, Pegawai, pesuruh, dan mmuri Kedudukan Guru dalam Struktur Sekolah Kedudukan guru lebih rendah dari pads kepala sekolah dan karena itu ia harus menghormatinya dan bersedia untuk mematuhinya dalam hal-hal mengenai sekolah. Dalam kenaikan pangkat ia bergantung pada disposisi atau rekomendasi yang baik dari kepala sekolah dan karena itu banyak sedikitnya masa depannya ditentukan oleh hubungannya dengan kepala sekolah itu. Sebagai pegawai atau bawahan ia dibawah kekuasaan kepala sekolahnya. Guru mempunyai kedudukan sebagai pegawai, dan dalam kedudukan itu harus mematuhi segala peraturan yang ditetapkan oleh atasan Pemerintah ataupun yayasan. Pelanggaran dapat diberi tindakan yang setimpal, bahkan dipecat yang berarti pencabutan sumber pendapatannya. Hubungan Guru dan Murid Hubungan antara guru dan siswa memiliki hubungan yang stabil. Guru memiliki status yang lebih tinggi, karena dapat membimbing siswa untuk mengikuti instruksi guru. Namun, status guru masih lebih tinggi dari siswa, dan mereka sering berjuang untuk mempertahankan posisi mereka. Peran guru adalah mengubah perilaku siswa sebagai kegiatan belajar. Peran guru adalah untuk membimbing proses belajar siswa, dan perilaku siswa adalah untuk menjadi model bagi siswa. Peran guru adalah untuk menjadi lebih interaktif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Pengaruh Luar Terhadap Sekolah Sekolah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk hubungan antara siswa, guru, dan orang tua. Guru dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap guru mereka, peran mereka di kelas, dan media yang mereka paparkan. Orang tua juga dapat mempengaruhi perilaku anak-anak mereka terhadap guru mereka, motivasi mereka untuk belajar, dan peran mereka dalam proses pendidikan. Media massa juga dapat mempengaruhi hubungan antara guru dan siswa, serta pengaruh media pada hubungan antara siswa dan guru. Guru juga dapat dipengaruhi oleh keluarga siswa mereka dan lingkungan sekolah. Sekolah juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, seperti pemerintah, dan dapat terpengaruh oleh berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah dan norma sosial.
Analisis Sosiometri Terhadap Interaksi Sosial Siswa Dalam Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas Xi I Sma N I Sanggar Tahun Pelajaran 2009/2010