PENDAHULUAN
Struktur sosial sekolah merupakan salah satu pokok bahasan yang sangan
penting untuk dikaji dalam mata kuliah sosiologi pendidikan. Dalam pokok
bahasan ini akan dibahas beberapa sub pokok bahasan yang dianggap sangat
penting dalam pembahasan struktur sosial sekolah antara lain: penjelasan tentang
struktur sosial sekolah itu sendiri, kedudukan dan peranan, berbagai kedudukan
guru dalam struktur sosial sekolah dan struktur sosial murid di sekolah.
Dalam ilmu sosiologi kita biasa menemukan dua istilah yang akan selalu
berkaitan, yakni status (kedudukan) dan peran sosial di dalam masyarakat. Status
biasanya didefinisikan sebagai suatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain.
Status sebagai guru dapat dipandangan sebagai yang tinggi atau rendah,
masyarakat, dan guru diharapkan berperan sebagai teladan dan rujukan dalam
1
masyarakat dan khususnya anak didik yang dia ajar. Guru tidak hanya memiliki
satu peran saja, ia bisa berperan sebagai orang yang dewasa, sebagai seorang
pengajar dan sebagai seorang pendidik, sebagai pemberi contoh dan sebagainya.
Dalam hal ini kami hanya mengambil sebagian kecil dari beberapa sub
pokok bahasan yang lain dan kami anggap sub pokok itulah yang dianggap sangat
penting untuk dikaji lebih dalam lagi sehingga dengan adanya pembahasan ini,
kami mencoba untuk memberikan solusi singkat lewat pembahasan yang sangat
singkat ini dan masih banyak kelemahan di dalam pembahasannya. Untuk itu
sebagai berikut:
2
5. Bagaimana kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah?
1.3. Tujuan Penulisan
serta penulisan makalah ini juga untuk memenuhi tugas dari dosen
3
BAB II
PEMBAHASAN
keagamaan”.
dimaksud adalah;
1. materialnya,
dan sebagainya),
b) hubungan antar bagiannya (apa yang diharapkan guru dari murid dan
4
Dengan demikian dapat dikatakan material bagi sekolah/ struktur sosial
sekolah yaitu kepala sekolah, guru, pegawai, pesuruh, murid laki-laki maupun
anggota kelompok yang kebanyakan bersifat hierarkis, yakni dari kedudukan yang
tinggi yang memegang kekuasaan sampai pada kedudukan yang paling rendah.
sehingga hal ini dapat mencegah terjadinya berbagai konflik dan dapat menjamin
guru yang mana sang guru mengharapkan kelakuan tertentu dari murid, yang
lepas dari pribadinya sebagai individu pemarah, keras dan pandai atau pemalas.
seseorang. Dalam hal ini status atau kedudukan individu, apakah ia di atas atau di
bawah status orang lain sangat mempengaruhi peranannya. Sebagai contoh yakni
seorang mandor diharapkan dapat memberikan perintah kepada pekerja dan sang
5
guru diharapkan dapat memathi instruksi kepala sekolah dengan menuntut agar
seorang tersebut. Sebagai contoh yakni seorang guru dapat bersikap demokratis
anak dan berhak untuk mengharuskannya belajar dan bila perlu sampai pada
pemberian hukuman jika ada pertentangan. Dan sebaliknya seorang anak didik
dalam kedudukannya sebagai murid harus mematuhi guru dengan hak untuk
menerima pelajaran. Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa peranan selalu
Sekolah merupakah sebuah sistem, yang mana dalam sistem itu terdapat
sistem sosial yang didalamnya ada kedudukan anggota dalam kelompok sosial
dan murid-murid itu sendiri serta hubungan antara berbagai kedudukan itu.
Dalam hal ini tiap kelompok, seseorang akan mengenal kedudukan atau
6
yang diharapkan menurut kedudukan yang di tempatinya. Jadi di masyarakat
sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, murid dan pegawai sekolah
dengan kedudukannya.
Pada umumnya dalam struktur sosial sekolah dapat kita bedakan menjadi
dua tingkat yaitu pertama, hal yang berkenaan dengan orang dewasa serta
pada sekolah negeri. Kedua, hal yang berkenaan dengan sistem kedudukan dan
anatara lain kepala sekolah berhak mengambil keputusan yang harus dipatuhi oleh
seluruh sekolah.
Beliau juga sebagai perantara antara atasan yakni Kanwil bagi sekolah
negeri/ pengurus yayasan bagi sekolah swasta dengan guru-guru dan murid-murid.
7
Kebudayaan melalui Kanwil kepada kepala sekolah yang kemudian
kwalitas dan kwantitas sekolah. Sebagai contoh yaitu beliau harus dapat
memaparkan filsafat sekolah, tujuan pendidikan yang harus dicapai serta cara-cara
yang harus ditempuh untuk mewujudkan kurikulum sekolah yang baik dan
sistematis.
dengan harapan sanggup memberikan pimpinan dalam segala hal yang berkenaan
menginginkan agar keputusan yang diambil dengan cara musyawarah. Dalam hal
8
Kedudukan guru lebih rendah daripada kepala sekolah dan guru
berkenaan dengan urusan sekolah, baik segala urusan yang ditetapkan oleh atasan
maka sang guru tersebut dapat diberi tindakan yang setimpal, bahkan dipecat yang
Kedudukan guru tidak sama antara guru SD, SMP, dan SMA. Guru yang
mengajarkan bidang studi tertentu dianggap lebih tinggi daripada yang lain. Pada
tempat yang lebih terhormat daripada yang memegang bidang studi agama, PKK,
atau pendidikan jasmani yang tidak termasuk mata ujian dalam tes masuk
Perguruan Tinggi.
Kedudukan guru juga turut ditentukan oleh lama masa kerja, bakat usia
dan pengalamannya dalam pengajaran. Guru lama mengharapkan rasa hormat dari
guru-guru baru atau yang lebih muda. Akan tetapi kedudukan guru-guru dan
kepala sekolah lebih rendah daripada petugas inspeksi yang mana telah mendapat
antar sesama teman dan adanya suatu interaksi hubungan sosial di lingkungan
tersebut. Struktur sosial murid lebih bersifat tidak formal sedangkan pada orang
9
dewasa seperti guru dan lain sebagainya itu lebih bersifat formal karena adanya
pengaruh kedudukan yang berkaitan dengan jabatan yang telah ditentukan dan
Kebanyakan kedudukan murid bersifat tidak formal dan hanya diketahui dalam
kalangan sekolah saja, akan tetapi ada juga kedudukan murid yang bersifat lebih
formal seperti kedudukan ketua OSIS yang telah mempunyai bentuk resmi
3. Kelompok elite.
4. Kelompok siswa yang ikut organisasi formal, seperti OSIS dan Pramuka.
antara lain :
10
a) Peranan murid antara lain ditentukan oleh guru, akan tetapi juga oleh
lain-lain.
dapat menambah motivasi anak belajar atau justru merusak pelajaran anak.
a. Orangtua murid
b. Perkumpulan guru
dari sekian banyak peran yang harus ia jalani. Hal ini dikarenakan
komunitas utama yang menjadi wilayah tugas guru adalah di dalam kelas
dibagi menjadi dua jenis menurut situasi interaksi sosial yang mereka
hadapi, yakni situasi formal dalam proses belajar mengajar di kelas dan
11
dirinya sebagai seorang yang mempunyai kewibawaan dan otoritas tinggi,
guru harus bisa menguasai kelas dan bisa mengon- trol anak didiknya.
Hal ini sangat perlu guna menunjang keberhasilan dari tugas-tugas guru
hal yang bersifat pemaksaan pun kadang perlu digunakan demi tujuan di
waktu ujian sangat mendesak, pada saat bersamaan ada seorang murid
maka guru yang bersangkutan memaksa anak tadi untuk diam sejenak
yang terjadi dalam proses belajar anak. Yang pertama adalah asosiasi atau
Pavlov pada seekor anjing. Anjing tersebut belajar mengeluarkan air liur
pada saat bel berbunyi karena sebelumnya disajikan daging setiap saat
terdengar bel. Setelah beberapa saat, anjing itu akan mengeluarkan air liur
bila terdengar bunyi bel meskipun tidak disajikan daging, karena anjing
kejahatan yang mengerikan. Kita belajar bahwa Nazi adalah jahat karena
12
Mekanisme belajar yang kedua adalah reinforcement, orang belajar
profesor di kelas karena setiap kali dia melakukan hal itu, sang profesor
orang mempelajari sikap dan perilaku sosial dengan meniru sikap dan
perilaku yang menjadi model. Seorang anak kecil dapat belajar bagaimana
Imitasi ini bisa terjadi tanpa adanya reinforcement eksternal dan hanya
meniru perilaku orang dewasa dan selain orang tua si anak, guru di
13
Maka dari itulah seorang guru harus bisa menunjukkan sikap dan
tidak akan ada istilah ‘guru kencing berdiri, murid kencing berlari’.
Bimbingan atau pendidikan hanya mungkin bila ada kepatuhan dari pihak anak
guru berbeda di negara satu dengan negara lain dan dari satu zaman ke zaman
lain pula. Di negara-negara maju biasanya guru di tempatkan pada posisi sosial
bangsa. Namun keadaan ini akan jarang kita temui di negara-negara berkembang
seperti Indonesia.
Sebenarnya peranan itu juga tidak terlepas dari kualitas pribadi guru yang
paling menghargai guru pun akan sangat sulit untuk berperan banyak dan
14
mendapatkan kedudukan sosial yang tinggi jika seorang guru tidak memiliki
bagi para muridnya, sudah barang tentu ia justru menjadi bahan pembicaraan
orang banyak. Jika dihadapan para muridnya seorang guru harus bisa menjadi
teladan, ia pun dituntut hal yang sama di dalam berinteraksi dengan masyarakat
sekitar.
Penghargaan atas peranan guru di negara kita bisa dibedakan menjadi dua
macam. Pertama, penghargaan sosial, yakni penghargaan atas jasa guru dalam
posisi guru dalam stratifikasi sosial masyarakat yang bersangkutan. Hal semacam
ini akan tampak jelas kita amati pada mayarakat pedesaan yang mana mereka
selalu menunjukkan rasa hormat dan santun terhadap para guru yang menjadi
pengajar bagi anak-anak mereka. Mereka (masyarakat) lebih biasa memberi kata-
kata sapaan santun terhadap guru seperti pak guru, mas guru dan sebagainya
guru dipandang dari seberapa besar gaji yang diterima oleh guru. Dengan kondisi
gaji guru-guru di Indonesia sampai tahun 2000 an ini, tidak mungkin menjadi
sejahtera dalam hal ekonomi hanya dengan pekerjaan mangajarnya saja. Hal
inilah yang menjadikan kurang maksimalnya peranan guru dalam menja- lankan
Dalam perspektif perubahan sosial, guru yang baik tidak saja harus
15
mampu melaksanakan tugas profesionalnya di dalam kelas, namun harus pula
masyarakat. Hal tersebut sesuai pula dengan kedudukan mereka sebagai agent of
Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau
pemegang norma dan nilai-nilai yang harus dijaga dan dilaksanakan. Ini dapat kita
lihat bahwa betapa ucapan guru dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap
orang lain. Ki Hajar Dewantoro menggambarkan peran guru sebagai stake holder
atau tokoh panutan dengan ungkapan-ungkapan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing
Di sini tampak jelas bahwa guru memang sebagai “pemeran aktif”, dalam
keseluruhan aktivitas masyarakat sercara holistik. Tentunya para guru harus bisa
pelaku propaganda yang bijak dan menuju ke arah yang positif bagi
perkembangan masyarakat.
16
BAB III
PENUTUP
4.1. Penutup
Guru juga harus memiliki kecakapan kerja yang baik dan kedewasaan
berpikir yang tinggi sebab guru sebagai pemangku jabatan yang profesional
masyarakat. Guru juga harus terus bisa memantapkan posisi dan perannya lewat
17
pentingnya guru harus terus berusaha mengembangkan diri karena pendidikan
berlangsung sepenjang hayat. Hal ini berlaku untuk diri guru dan siswa di mana
usaha seseorang untuk mencapai perkembangan diri serta karyanya tidak pernah
selesai (hasilnya tidak pernah mencapai taraf sempurna mutlak). Selain itu bahwa
(perkembangan diri siswa) selalu perlu dikaji dan atau dikembangkan demi
18
Daftar Pustaka
Cohen, William A. (1990). The art of the leader. Englewood cliffs: Prentice hall.
Pittsburgh.
Hill.
Englewood Cliffs.
Company.
19
Miftah Thoha. (1990). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali.
20