Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

              Makna dan hakikat belajar yang dipahami oleh praktisi pendidikan terutama
guru sangat berpengaruh terhadap proses  belajar mengajar. Pemahaman tentang
pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran adalah
hal yang sangat penting, terutama dalam konteks penguasaan konsepsioanal
terhadap pembelajaran. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan
tentang metode atau prosedur dan teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung.

              Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana


pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan  efesien
untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, yaitu yang baru memberikan
fasilitas kepada peserta didik mencapai tujuan pembelajaran (Gafur, 1989).
Namun, harus diingat bahwa tidak ada satupun strategi pembelajaran yang paling
sesuai untuk semua kondisi dan situasi yang berbeda, walaupun tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai sama. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas
dan keterampilan pengajar dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan
situasi kondisi yang diharapkan.

              Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh pengajar


bertitik tolak dari tujuan awal pembelajaran. Dengan demikian, penerapannya pun
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan terdapat
keselarasan antara tujuan dan pelaksanaan.

B.  Rumusan Masalah

1
              Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengajukan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :

1.    Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?

2.    Untuk mengetahui strategi yang digunakan saat mengajar ?

3.    Macam-macam strategi pembelajaran untuk mengajar ?

4.    Metode apa saja yang digunakan oleh guru atau dosen ?

C.  Tujuan Masalah

              Tujuan penulisan makalah adalah sebagai salah satu tugas individu mata
kuliah Strategi Belajar Mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Tujuan yang
hendak dicapai melalui penulis makalah ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan :

1.    Mengetahui apa itu strategi pembelajaran

2.    Mengetahui macam-macam strategi pembelajaran

3.    Mengetahui metode-metode stategi pembelajaran

D.  Manfaat

              Penulis membuat makalah ini supaya kita tahu tentang Media
Pembelajaran dan memperdalam pengetahuan mengenai pengertian media
pembelajaran dan jenis-jenis media pembelajaran serta manfaat nya bagi siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Strategi Pembelajaran

              Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang


termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya
atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup
pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Adapun
beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran menurut para ahli adalah
sebagai berikut:

 Hamzah B. Uno (2008:45)

              Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam


proses pembelajaran.

 Dick dan Carey (2005:7)

              Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi


termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang
merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.

 Suparman (1997:157)

3
              Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.

 Hilda Taba

              Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk
menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.

 Gerlach dan Ely (1990)

              Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk


menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

 Kemp (1995)

              Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus


dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.

B.  Jenis-jenis Strategi Pembelajara

1) Strategi Pembelajaran Ekspositori


Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal (Sanjaya dalam Ika Lestari
2013:45)
Dalam Direktorat Tenaga Kependidikan “ Strategi pembelajaran
ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh

4
guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran
seakanakan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan
kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi ”chalk and
talk”.
Dari defenisi yang dikemukakan para ahli diatas, penyusun
menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran ekspositori adalah ” strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal”.

-       Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Ekspositori

a) Keunggulan / kelebihan

Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan


keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana
siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

1) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila


materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu
waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
2) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat
mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran
juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui
pelaksanaan demonstrasi).
3) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk
jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi  pembelajaran
ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses
penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini
diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara
jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang
spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi
pembelajaran.

b) Kelemahan / kekurangan
Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini
juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi yang lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu
baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta
perbedaan gaya belajar.
c. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan
sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan
sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung
kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa
percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai
kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan
kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses
pembelajaran tidak mungkin berhasil.  
2) Strategi Pembelajaran Inkuiri

              Istilah inkuiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti


pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

6
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh  percaya diri.

              Menurut Sanjaya, pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan


pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Pembelajaran inkuiri dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa
ingin tahu tentang keadaan alam di sekililingnya tersebut merupakan kodrat sejak
ia lahir ke dunia, melalui indra penglihatan, indra pendengaran, dan indra-indra
yang lainnya. Keingintahuan manusia terus menerus  berkembang hingga dewasa
dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimilikinya akan
menjadi bermakna manakala didasari oleh keingintahuan tersebut.

              Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi


pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang mempersiapkan siswa
pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara
kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.

              Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri


adalah sebagai berikut :

1. Orientasi Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan
proses pembelajaran dengan cara merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir
memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat
penting, karena keberhasilan pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada
kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah.
     Beberapah hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi adalah :
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.  

7
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah
inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan
masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
c. Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan
dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2.  Merumuskan Masalah Pada langkah ini guru membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir
dan mencari jawaban teka-teki itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri,
oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh  pengalaman yang
sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah:

a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan


memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam
merumuskan masalah yang hendak dikaji.
b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki dan
jawabannya pasti.
c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu
dikaji lebih jauh melalui melalui proses inkuiri, guru perlu yakin
terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang
konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.  

3. Mengajukan Hipotesis Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada


dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai
dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis)
dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat

8
merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

4.  Mengumpulkan Data Dalam pembelajaran inkuiri

      Mengumpulkan data merupakan  proses mental yang sangat


penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu,
tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5.  Menguji Hipotesis

      Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang


dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh  berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji
hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya,
kebenaran jawaban yang diberikan  bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan
tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

6. Merumuskan Kesimpulan

     Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh


berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Kadang banyaknya  jawaban yang
diperoleh menyebabkan kesimpulan yang diputuskan tidak fokus terhadap
masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang
akurat guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

     Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

1.    Keunggulan

9
 Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan  psikomotorik
secara seimbang.
 Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi.
 Siswa mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide secara lebih  baik. 
 Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar
mereka.
 Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
 Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam transfer konsep yang
dimilikinya kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.
 Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
 Dapat membentuk dan mengembangkan konsep sendiri ( self-concept ) pada diri
siswa sehingga secara psikologis siswa lebih terbuka terhadap pengalaman baru,
berkeinginan untuk selalu mengambil dan mengeksploitasi kesempatan-
kesempatan yang ada.
 Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai  jenis sumber
yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
2. Kelemahan
 Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada siswa
dengan baik, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan
membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
 Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam merencanakan  pembelajaran
oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
 Dalam implementasinya memerlukan waktu panjang sehingga guru sering
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
 Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak;  penggunaan
pendekatan ini sukar untuk dikembangkan dengan  baik
 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi, maka pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh guru.

10
3) Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

              Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas


pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah.

a) Keunggulan
o Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran.
o Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
o Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
o Dapat membantu siswa bagaimana mentranfer pengetahuan mereka
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
o Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
o Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai
siswa.
o Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir lebih
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan  pengetahuan.
o Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
o Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus
belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
o Dapat membentuk siswa untuk memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi, yang dibarengi dengan kemampuan inovatif dan
sikap kreatif akan tumbuh dan berkembang.
o Dengan model pembelajaran berbasis masalah, kemandirian siswa
dalam  belajar akan mudah terbentuk, yang pada akhirnya akan

11
menjadi kebiasaan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan
yang ditemuinya dalam aktivitas kehidupan nyata sehari-hari
ditengah-tengah masyarakat.
b) Kelemahan
 Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan  bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
 Keberhasilan model pembelajaran PBL ini membutuhkan cukup
waktu untuk  persiapan dan pelaksanaannya.
 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari.
4) Strategi Pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan


strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir
merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan
berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu
saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan
sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus
dengan memanfaatkan siswa.

5) Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok

Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang


dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsure
penting dalam stategi pembelajaran kooperatif yaitu :

 Adanya peserta dalam kelompok


 Adanya aturan kelompok
 Adanya upaya belajar setiap kelompok

12
 Adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar
6) Strategi Pembelajaran Kontekstual/Contextual Teaching Learning

Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan
keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri
pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.

7) Strategi Pembelajaran Afektif

Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi


pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai yang
sulit diukur karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri
siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral. Akan
tetapi, penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggung
jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus dan hal ini
tidaklah mudah untu dilakukan.

C.   Penerapan Strategi Pembelajaran

              Berdasarkan rumusan komponen penerapan strategi pembelajaran yang


dikemukakan ahli secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :

1) Komponen pertama yaitu urutan kegiatan pembelajaran mengurutkan


Kegiatan pembelajaran dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan
mengajarnya, guru dapat mengetahui bagaimana ia harus memulainya,
menyajikannya dan menutup pelajaran.
2) Komponen kedua yaitu metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam
menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran.

13
3) Komponen ketiga yaitu media yang digunakan
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Media dapat berbentuk orang/ guru,
alat-alat elektronik, media cetak.
4) Komponen keempat adalah waktu tatap muka
Pengajar harus tahu alokasi waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan
pembelajaran dan waktu yang digunakan pengajar dalam menyampaikan
informasi pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai
dengan target yang ingin dicapai.
5) Komponen kelima adalah pengelolaan kelas
Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan lingkungan
sosioemosional. Lingkungan fisik meliputi: ruangan kelas, keindahan
kelas,pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat lain, dan
ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosioemosional
meliputi tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru, pembinaan
hubungan baik.

D.  Hakikat Strategi Pembelajaran

Ada 4 Dasar Strategi dalam pembelajaran :

1) Mengidentifikasikan apa yang diharapkan


2) Memilih sistem pendekatan
3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan (Zaini dan
Bahri dalam Iskandarwasid dan Sunendar, 2008:8).

Istilah pendekatan, metode, dan teknik sering digunakan secara bertumpang


tindih atau campur aduk baik dalam pengertiannya maupun dalam pemakaiannya.

1.    Iskandarwasid dan Sunendar (2008:40) menyatakan bahwa pendekatan


merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi
atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan.

14
2.    Metode merupakan penjabaran dari pendekatan yang dianut. Metode adalah
prosedur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode digunakan untuk
menyatakan kerangka yang menyeluruh tentang proses pembelajaran.

3.    Teknik adalah cara yang khas yang operasional, yang digunakan untuk mencapai
tujuan, berdasarkan pada proses sistematis yang terdapat dalam metode.

E.  Macam-macam Metode Pembelajaran

a.    Metode ceramah

              Metode ceramah merupakan metode tradisional, karena sejak lama metode


ini digunakan oleh para pengajar.

b.    Metode pembelajaran terprogram

              Metode pembelajaran terprogram merupakan metode konvensional yang


kini sering digunakan. Metode ini disusun sesuai dengan kepentingan
pembelajaran yang diinginkan dan dijalankan sesuai dengan program belajar yang
telah dirancang.

c.    Metode demonstrasi

              Metode demonstrasi merupakan mengedepankan peragaan atau


mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan
penjelasan lisan.

d.   Metode discovery

           Metode discovery merupakan metode yang bertolak dari suatu masalah,


kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya
secara komprehensif dan bermakna.

e.    Metode simulasi

15
              Metode simulasi merupakan sesuatu yang baik atau menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu.

f.     Metode do-look-learn

              Metode ini mengajak siswa ke luar kelas dan meninjau atau mengunjungi
objek-objek lainnya sesuai dengan kepentingan pembelajaran.

g.    Metode diskusi

              Metode diskusi merupakan siswa diharapkan pada suatu masalah berupa


pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama.

h.    Metode praktikum

              Metode preaktikum mengedepankan aktivitas percobaan, sehingga siswa


mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

i.      Metode studi mandiri

              Metode ini sering disebut dengan metode tugas, jadi guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

j.      Metode bermain peran

   Metode ini mengajarkan siswa untuk melakukan tingkah


laku                                                          dalam hubungannya dengan masalah
sosial.

k.    Metode studi kasus

              Metode ini mengedepankan metode berpikir untuk menyelesaikan masalah


dan didukung dengan data-data  yang ditemukan.

F.   PAIKEM

16
              Istilah PAIKEM lahir pertama kali dengan nama PAKEM yaitu singkatan
dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

     Tujuh komponen pembelajaran kontekstual yaitu :

1.    Konstruktivisme adalah proses pembangunan baru dalam struktur kognitif siswa


berdasarkan pengalaman.

2.    Inkuiri Adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan  penemuan


melalui prosea berfikir secara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dalam beberapa
langkah:

 -  Merumuskan masalah

 -  Mengajukan hipotesis

 -  Mengumpulkan data

 -  Menguji hipnotis berdasarkan data yang ditemukan

 -  Membuat kesimpulan

3.    Bertanya (Questioning )

          Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab  pertanyaanDalam


suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk:
a) menggali informasi dan kemampuan siswa dalam penguasaan materi  pelajaran
b) membangkitkan motvasi siswa untuk belajar c) merangsang keingintahuan
siswa terhadap sesuat d) memfokuskan siswa pada suatu yang diinginkan e)
membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu 

4.    Masyarakat Belajar ( Learning Community)

              Dalam kelas CTL, asas ini dapat dilakukan dengan menerapkan


pembelajaran melalui kelompok belajar. 

17
5.    Pemodelan ( Modeling )

               Merupakan proses pembelajarn dengan memperagakan sesuatu sebagai


contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. 

6.    Refleksi (Reflection)

              Merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang


dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau  peristiwa
pembelajaran yang telah dilalui.

7.    Penilaian Nyata ( Authentic Assessment )

              Adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang


perkembangan belajar yang dilakukan siswa.

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

              Strategi pembelajaran merupakan cara sistematis yang dipilih dan digunakan


seorang pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga
memudahkan pembelajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian
materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan,serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran.

18
              Penerapan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi baik
internal (siswa) maupun eksternal (sarana dan prasarana sekolah), waktu, dan,
perkembangan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara mutlak.

B.  Saran

              Dalam pelakasanaan pembelajaran yang paling penting adalah  bagaimana


tujuan dari pendidikan dapat tersampaikan. Mengingat bahwa ada banyak
permasalahan yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak terkecuali masalah
perbedaan kemampuan siswa untuk menerima materi yang ada. Berdasarkan
permasalah tersebut, harus ditentukan strategi  pembelajaran yang tepat berikut
dengan metode, model, dan  pendekatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Eveline,dan Hartini nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :


Ghalia Indonesia.

Sufanti Main . 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta :


Yuma Pustaka.

19
20

Anda mungkin juga menyukai