PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna dan hakikat belajar yang dipahami oleh praktisi pendidikan terutama
guru sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Pemahaman tentang
pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran adalah
hal yang sangat penting, terutama dalam konteks penguasaan konsepsioanal
terhadap pembelajaran. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan
tentang metode atau prosedur dan teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung.
B. Rumusan Masalah
1
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengajukan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai salah satu tugas individu mata
kuliah Strategi Belajar Mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Tujuan yang
hendak dicapai melalui penulis makalah ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan :
D. Manfaat
Penulis membuat makalah ini supaya kita tahu tentang Media
Pembelajaran dan memperdalam pengetahuan mengenai pengertian media
pembelajaran dan jenis-jenis media pembelajaran serta manfaat nya bagi siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Suparman (1997:157)
3
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.
Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk
menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
Kemp (1995)
4
guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran
seakanakan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan
kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi ”chalk and
talk”.
Dari defenisi yang dikemukakan para ahli diatas, penyusun
menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran ekspositori adalah ” strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal”.
a) Keunggulan / kelebihan
5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi pembelajaran
ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses
penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini
diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara
jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang
spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi
pembelajaran.
b) Kelemahan / kekurangan
Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini
juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi yang lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu
baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta
perbedaan gaya belajar.
c. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan
sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan
sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung
kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa
percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai
kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan
kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses
pembelajaran tidak mungkin berhasil.
2) Strategi Pembelajaran Inkuiri
6
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
1. Orientasi Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan
proses pembelajaran dengan cara merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir
memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat
penting, karena keberhasilan pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada
kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah.
Beberapah hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi adalah :
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.
7
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah
inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan
masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
c. Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan
dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan Masalah Pada langkah ini guru membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir
dan mencari jawaban teka-teki itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri,
oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang
sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah:
8
merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
5. Menguji Hipotesis
6. Merumuskan Kesimpulan
1. Keunggulan
9
Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
secara seimbang.
Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi.
Siswa mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide secara lebih baik.
Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar
mereka.
Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam transfer konsep yang
dimilikinya kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.
Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
Dapat membentuk dan mengembangkan konsep sendiri ( self-concept ) pada diri
siswa sehingga secara psikologis siswa lebih terbuka terhadap pengalaman baru,
berkeinginan untuk selalu mengambil dan mengeksploitasi kesempatan-
kesempatan yang ada.
Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber
yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
2. Kelemahan
Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada siswa
dengan baik, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan
membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
Dalam implementasinya memerlukan waktu panjang sehingga guru sering
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak; penggunaan
pendekatan ini sukar untuk dikembangkan dengan baik
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi, maka pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh guru.
10
3) Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
a) Keunggulan
o Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran.
o Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
o Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
o Dapat membantu siswa bagaimana mentranfer pengetahuan mereka
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
o Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
o Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai
siswa.
o Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir lebih
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan.
o Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
o Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus
belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
o Dapat membentuk siswa untuk memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi, yang dibarengi dengan kemampuan inovatif dan
sikap kreatif akan tumbuh dan berkembang.
o Dengan model pembelajaran berbasis masalah, kemandirian siswa
dalam belajar akan mudah terbentuk, yang pada akhirnya akan
11
menjadi kebiasaan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan
yang ditemuinya dalam aktivitas kehidupan nyata sehari-hari
ditengah-tengah masyarakat.
b) Kelemahan
Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
Keberhasilan model pembelajaran PBL ini membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan dan pelaksanaannya.
Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari.
4) Strategi Pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
12
Adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar
6) Strategi Pembelajaran Kontekstual/Contextual Teaching Learning
Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan
keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri
pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
13
3) Komponen ketiga yaitu media yang digunakan
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Media dapat berbentuk orang/ guru,
alat-alat elektronik, media cetak.
4) Komponen keempat adalah waktu tatap muka
Pengajar harus tahu alokasi waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan
pembelajaran dan waktu yang digunakan pengajar dalam menyampaikan
informasi pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai
dengan target yang ingin dicapai.
5) Komponen kelima adalah pengelolaan kelas
Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan lingkungan
sosioemosional. Lingkungan fisik meliputi: ruangan kelas, keindahan
kelas,pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat lain, dan
ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosioemosional
meliputi tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru, pembinaan
hubungan baik.
14
2. Metode merupakan penjabaran dari pendekatan yang dianut. Metode adalah
prosedur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode digunakan untuk
menyatakan kerangka yang menyeluruh tentang proses pembelajaran.
3. Teknik adalah cara yang khas yang operasional, yang digunakan untuk mencapai
tujuan, berdasarkan pada proses sistematis yang terdapat dalam metode.
a. Metode ceramah
c. Metode demonstrasi
d. Metode discovery
e. Metode simulasi
15
Metode simulasi merupakan sesuatu yang baik atau menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu.
f. Metode do-look-learn
Metode ini mengajak siswa ke luar kelas dan meninjau atau mengunjungi
objek-objek lainnya sesuai dengan kepentingan pembelajaran.
g. Metode diskusi
h. Metode praktikum
Metode ini sering disebut dengan metode tugas, jadi guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
F. PAIKEM
16
Istilah PAIKEM lahir pertama kali dengan nama PAKEM yaitu singkatan
dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
- Merumuskan masalah
- Mengajukan hipotesis
- Mengumpulkan data
- Membuat kesimpulan
3. Bertanya (Questioning )
17
5. Pemodelan ( Modeling )
6. Refleksi (Reflection)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
Penerapan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi baik
internal (siswa) maupun eksternal (sarana dan prasarana sekolah), waktu, dan,
perkembangan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara mutlak.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
19
20