Anda di halaman 1dari 23

BAB V

STRATEGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Strategi dalam Pembelajaran PKn


1. Pengertian Strategi Pembelajaran PKn
Strategi pembelajaran adalah salah satu keterampilan yang harus
dimiliki oleh pengajar. Strategi pembelajaran merupakan bagian dari sistem
pembelajaran yang menjelaskan komponen umum dari suatu set bahan
pembelajaran dan prosedur yang digunakan bersama bahan tersebut untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu pada peserta didik.
Dick dan Carey mengatakan, “Strategi pembelajaran adalah komponen
umum dari suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan
secara bersama-sama.” (Dick Walter dkk, 1990: 106). Menurut Seels dan
Richey (1994: 31), strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk memilih dan
mengurutkan kejadian dan aktifitas dalam pembelajaran.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran yang melukiskan prosedur sistematis
dalam membantu usaha belajar peserta didik, mengorganisasikan pengalaman
belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
Sedangkan strategi pembelajaran Pendidikan  Kewarganegaraan (PKn)
yaitu suatu siasat  atau kiat yang digunakan untuk memilih dan
mengimplementasikan segala teori, pendekatan, teknik, metode, model,
media, materi dan sumber-sumber belajar dalam proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKn) untuk mencapai tujuan  pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan yang telah ditetapkan.

2. Macam-Macam Strategi Pembelajaran PKn


Pada dasarnya tidak ada strategi pembelajaran yang dipandang paling
baik, karena setiap strategi pembelajaran saling memiliki keunggulan masing-
masing. Strategi pembelajaran yang dinyatakan baik dan tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu belum tentu baik dan tepat digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lain. ltulah sebabnya, seorang
pendidik diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memilih
dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran, agar dalam melaksanakan
tugasnya dapat memilih alternatif strategi yang dirasakan sesuai dengan

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 82


tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Berikut ini dikemukakan berbagai
strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah, yaitu :
a. Jigsaw
Strategi ini digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi
beberapa bagian. Materi tersebut tidak harus disampaikan secara
berurutan. Strategi ini dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam
pembelajaran dan sekaligus dapat melatih peserta didik mengajarkan
sesuatu kepada orang lain. Jigsaw adalah salah satu teknik pembelajaran
kooperatif.
b. Strategi reading guide (membaca buku ajar)
Strategi ini diterapkan jika waktu yang tersedia untuk membahas suatu
materi sangat terbatas. Para peserta didik untuk membaca materi yang
akan dibahas dengan memberikan dan membuat kisi-kisi panduan.
c. Information search (mencari informasi)
Strategi ini dapat diterapkan pada materi yang padat, monoton dan
membosankan. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti koran,
majalah, tabloid, dan sebagainya.
d. Poster comment (mengomentari poster dan gambar)
Strategi ini bertujuan untuk memberikan stimulus dan meningkatkan
kreatifitas serta mendorong penghayatan peserta didik terhadap suatu
permasalahan. Dalam strategi ini peserta didik didorong untuk
bisa  mengungkapkan pendapatnya secara lisan tentang suatu poster atau
gambar.
e. Seeing How It Is (Melihat Kejadian Sebenarnya)
Strategi ini dimaksudkan untuk memahami suatu kondisi tidak lazim yang
terjadi atau dihadapi seseorang. Dengan strategi ini, peserta didik diminta
membayangkan bagaimana dan apa yang dilakukan oleh orang yang
mengalami kondisi tersebut.
f. Brainstorming (Curah Gagasan)
Strategi ini merupakan langkah inventarisasi ide melalui curah pendapat
tentang topik tertentu dengan bebas tanpa seleksi.
g. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)
Strategi ini dimaksudkan untuk membangun kerja sama individu dan
kelompok, kecakapan analitis, dan kepekaan sosial, serta tanggung jawab
individu dalam kelompok.
h. Point Counterpoint (Adu Argumen)
Strategi ini dimaksudkan untuk merangsang diskusi, membangun
argumentasi dan memiliki pemahaman yang Iebih mendalam tentang
berbagai isu yang kompleks.
i. Active Debate (Debat Aktif)
Active debate merupakan strategi yang dapat mendorong peserta didik
untuk berpikir kritis, argumentatif dan reflektif. Strategi ini secara aktif

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 83


melibatkan semua peserta didik di dalam kelas, bukan hanya para pelaku
debatnya (presenter) saja.

j. Role Playing (Bermain Peran)


Tujuan utama dari penerapan strategi ini adalah untuk mengajarkan
peserta didik bagaimana berempati. Strategi ini dapat menstimulasi
peserta didik untuk mengasosiasikan dirinya dalam suatu peran tertentu
sehingga peserta didik lebih dapat memahami, mendalami, dan mengerti
tindakan sosial yang dilakukan oleh orang lain di lingkungan sosial.
k. Concept Map/Maping (Peta Konsep)
Strategi ini menuntut daya kreativitas dan kemampuan tingkat analisa
tinggi. Dalam pelaksanaan strategi ini peserta didik diminta membuat
sintesis atau diagram dari konsep-konsep utama yang sating berkaitan
dengan memberikan tanda panah atau garis yang memiliki arti hubungan
antarkonsep tersebut. Strategi ini berasal dari psikologi kognitif, dimana
pemeroleh pemahaman yang lebih baik dan mudah dengan cara
mengaitkan atau menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya.

3. Metode dalam Pembelajaran PKn


Metode pembelajaran, menurut Sagala (2003), adalah cara yang
digunakan oleh pendidik atau peserta didik dalam mengolah informasi yang
berupa fakta, data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin
terjadi dalam strategi. Dalam proses belajar mengajar, metode yang digunakan
banyak sekali ragamnya. Sebagai pendidik, hendaknya pandai dalam
menggunakan atau memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan
kondisi peserta didik.
Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara optimal jika pemilihan
strategi dan metodenya tepat. Perlu diketahui bahwa supaya proses belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik, dalam pelaksanaan pembelajaran
dapat dipilih satu atau lebih metode.
Ada beberapa macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran
PKn, diantaranya :
a. Metode Ceramah
Metode ini dalam menyajikan bahan ajar melalui penjelasan dan
penuturan lisan pendidik kepada peserta didik. Metode ini lebih tepat
digunakan apabila bahan ajar banyak mengandung informasi baru dan
memerlukan penjelasan dari pendidik. Kekuatan metode ini apabila
digunakan dengan metode lain seperti tanya jawab atau diskusi yang
saat ini lebih dikenal dengan ceramah bervariasi, sehingga peserta didik
bukan hanya mendengarkan akan tetapi berbicara dalam kegiatan
pembelajarannya.
b. Metode Cerita
Metode ini merupakan suatu cara untuk menanamkan suatu nilai atau
moral kepada para peserta didik dengan mengungkapkan segala

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 84


karakter kepribadian tokoh-tokoh  tertentu melalui cerita hikayat,
legenda atau dongeng-dongeng sejarah lokal. Metode ini lebih tepat
digunakan dalam membantu penghayatan nilai-nilaidan moral serta
sikap para siswa.
c. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dalam menyajikan bahan ajar melalui berbagai
pertayaan dari pendidik, terutama apabila dalam proses pembelajaran,
pendidik menggunakanTeknik Klarifikasi Nilai. Oleh karena itu pendidik
dituntut menguasai teknik-teknik bertanya (Questioning Skills). Metode
ini lebih tepat digunakan dalam pembelajaran yang menekankan
keterlibatan peserta didik atau aktivitas peserta didik.
d. Metode Diskusi
Metode diskusi digunakan untuk tujuan agar dalam proses
pembelajaran terjadi komunikasi bayak arah (Multiway Trafict
Communication). Komunikasi banyak arah yang terdiri dari pendidik-
peserta didik, peserta didik-pendidik dan peserta didik-peserta didik
sangat dituntut dalam pembelajaran yang berorientasi pada Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA). Akan tetapi dalam menggunakan metode ini salah
satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu harus ada masalah yang
didiskusikan.
e. Metode Penugasan
Metode ini berusaha melatih peserta didik untuk melaksanakan tugas
berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh pendidik.
Tujuan penggunaan metode ini adalah agar peserta didik memperoleh
pengalaman langsung, nyata, bekerja mandiri dan jujur.
f. Metode Permainan Atau Kompetisi
Metode ini sangat menarik peserta didik dalam membangkitkan
motivasi belajar, latihan mengambil keputusan dan terutama dalam
menciptakan suasana senang dalam belajar (joyful learning). Dengan
suasana suasana senang maka materi pembelajaran akan mudah
diserap oleh peserta didik. Oleh karena itu metode ini berusaha dalam
menyajikan  bahan ajar melalui  bentuk permainan ataukompetisi.
Permainan yang dimaksud adalah permainan yang diciptakan sendiri
oleh pendidik dan dapat berupa teka-teki, papan bergambar (sejenis
ular bertangga),kotak rahasia, kartu bergambar dan lain-lain  yang
diciptakan pendidik. Isi pesan yang dimuat dalam permainan ini
hendaknya tetap berupa nilai, moral dan norma sesuai dengan tuntutan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
g. Metode Simulasi
Metode ini merupakan cara penyajian bahan ajar yang dilakukan secara
langsung melalui kegiatan praktek tentang pelaksanaan nilai-nilai dan
moral. Melalui metode ini peserta didik dibantu memahami dan
menghayati nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 85


4. Media atau Alat dalam Pembelajaran PKn
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media dapat diartikan sebagai sumber
belajar yang dikategorikan menjadi sumber dalam bentuk manusia (guru atau
dosen) dan sumber bukan manusia, yakni materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat para peserta didik mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Namun, dalam pembahasan ini dapat
difokuskan pada media sebagai sumber belajar bukan manusia.
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of
Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang menyajikan pesan serta merangsang
peserta didik untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-
contohnya. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) mengartikan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai
sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional disamping
pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat
lunak (software) yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya
disajikan dengan mempergunakan peralatan.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat diambil kesimpulan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang digunakan
dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu pendidik dalam mengajar serta
sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
(peserta didik).

b. Fungsi Media Pembelajaran PKn di SD


Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari adanya media pembelajaran PKn
di SD / MI :
1) Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di
lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu, tetapi di

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 86


lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa
media pembelajaran.

2) Media pembelajaran sebagai sumber belajar.


Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kaeagori, yaitu
manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan.

c. Macam-Macam Media dalam Pembelajaran PKn


Berikut ini merupakan berbagai macam media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran PKn, diantaranya :
1) Media Grafis
Media grafis termasuk media visual. Media grafis berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Saluran
yang digunakan menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Berikut
merupakan yang termasuk ke dalam kelompok media grafis :
a) Gambar atau Foto
Harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada enam syarat
yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sehingga dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran, antara lain:
a. Autentik.
Gambar atau foto tersebut harus secara jujur melukiskan situasi.
b. Sederhana.
Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan point-point
pokok dalam gambar.
c. Ukuran relatif.
Gambar atau foto dapat membesarkan atau memperkecil objek atau
benda sebenarnya. Apabila gambar atau foto tersebut tentang benda
atau obyek yang belum dikenal anak, hendaknya dalam foto atau
gambar tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal.
b) Sketsa
Yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa selain menarik perhatian murid,
menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
c) Diagram
Yaitu suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-
simbol. Diagram atau sketsa menggambarkan struktur dari objek secara
garis besar. Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah :
a. Benar, digambar rapi, diberi titel, label, dan penjelasan-penjelasan
yang perlu.

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 87


b. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
c. Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, yaitu
dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

d) Bagan/Chart.
Fungsi utamanya adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit
bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara verbal. Pesan yang
disampaikan berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau
hubungan-hubungan penting. Sebagai media yang baik, bagan haruslah :
a. Dapat dimengerti peserta didik.
b. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelir-belit.
c. Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap up to date  juga
tidak kehilangan daya tarik.
e) Grafik
Yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan
untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu objek yang
saling berhubungan. Sebagai media pendidikan, grafik dapat dikatakan
baik apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut : 
a. Jelas untuk dilihat dan dibaca peserta didik.
b. Setiap grafik sebaiknya hanya menyajikan satu ide atau pokok
masalah.
c. Menggunakan warna-warna kontras dan harmonis.
d. Dibuat secara ringkas dan diberikan judul.
e. Sederhana, menarik, teliti dan mampu “berbicara sendiri” (begitu
peserta didik membaca, langsung mengerti maksudnya).
f) Kartun
Yaitu suatu gambar inspiratif yang menggunakan simbol-simbol untuk
menyampaikan sesuatu pesan secara tepat dan ringkas atau sesuatu sikap
terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya
hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan
menuangkannya ke dalam gambar sederhana
g) Poster, tidak hanya digunakan untuk menyampaikan kesan-kesan
tertentu, tetapi juga mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku
orang yang menyelidikinya. Secara umum, poster yang baik hendaklah :
a. Sederhana.
b. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok.
c. Berwarna.
d. Slogannya ringkas dan jitu.
e. Tulisannya jelas.
f. Motif dan desain bervariasi.
h) Papan Flanel
Yaitu media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 88


sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan
dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali.
i) Papan Buletin, papan ini tidak dilapisi kein flanel tetapi langsung ditempeli
gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain untuk menerangkan
sesuatu, juga untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
Papan buletin dibuat dari pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan
(anak-anak), berita, dan sebagainya.

2) Media Audio.
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-
lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun
non verbal. Ada beberapa jenis media  yang dapat dikelompokkan ke dalam
media audio, diantaranya :
a) Radio
Media ini dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Siaran radio
sangat cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan radio juga
dapat digunakan sebagai pemberi petunjuk mengenai apa yang harus
dilakukan oleh pendidik atau peserta didik dalam pembelajaran.
b) Alat Perekam Pita Magnetik (tape recorder)
adalah salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
penyampaian keakuratan sebuah informasi. Media ini dapat merekam
audio, mengulangnya dan menghapusnya. Selain itu pita rekaman dapat
diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume, sehingga dapat
menimbulkan berbagai kegiatan diskusi atau dramatisasi.

3) Media Proyeksi Diam


Beberapa media yang termasuk kedalam media proyeksi diam diantaranya
adalah:
a) Film Bingkai
Adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna yang
berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2x2 inchi.
Untuk melihatnya perlu ditayangkan dengan proyektor slide.
b) Film Rangkai
Hampir sama dengan film bingkai, bedanya pada film rangkai frame atau
gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan rangkaian berurutan
dari sebuah film atau gambar tertentu.
c) OHT (Over Head Transparancy)
Adalah media visual proyeksi, dibuat di atas bahan transparan, biasanya
film acetate atau plastik berukuran 8,5x11 inchi. Media ini memerlukan
alat khusus untuk memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan Over
Head Projector (OHP).

4) Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 89


Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
1) Film gerak
Merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat menarik karena
mampu mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak dengan efek suara,
gambar dan gerak, film juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan
kebutuhan.
2) Televisi
Merupakan media menarik dan modern karena merupakan bagian dari
kebutuhan hidupnya. Televisi dapat menjadi sebuah media pembelajaran
yang menarik dalam menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara
audio visual dengan disertai unsur gerak.
3) Video
Pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta maupun fiktif,
dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional.
4) Multimedia
Adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,
animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer.
Multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau
lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video
untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer.
5) Benda
Benda-benda yang ada di sekitar dapat digunakan pula sebagai media
pembelajaran, baik benda asli maupun benda tiruan atau miniatur. Benda-
benda ini dapat membantu proses pembelajaran dengan baik terutama
jika metode yang digunakan adalah metode demonstrasi atau praktek
lapangan.

5. Sumber Belajar dalam Pembelajaran PKn


a. Pengertian Sumber Belajar
Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar
yaitu sebagai berikut:
1) Menurut Yusufhadi Miarso
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang,
bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun
terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya belajar.
2) Edgar Dale
Mengemukakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
3) Rohani
Sumber belajar (learning resources) adalah   segala
macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan
yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
4) Association Educational Communication and Technology (AECT),

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 90


Sumber belajar  adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik secara
terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mencapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan beberapa ahli, dapat diambil
kesimpulan bahwa sumber belajar  (learning resources) adalah semua sumber
baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh
peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu.

b. Manfaat Sumber Belajar


Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi :
1) Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada
peserta didik.
2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau
dilihat secara langsung dan konkret.
3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam
kelas.
4) Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik
dalam lingkup mikro maupun makro.
6) Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat.
7) Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

c. Komponen Sumber Belajar


Komponen sumber belajar itu sendiri merupakan suatu sistem. Artinya sumber
belajar itu sendiri merupakan satu kesatuan yang di dalamnya terdapat
berbagai komponen yang saling berhubungan, saling mempengaruhi serta
saling melengkapi. Komponen yang dimaksud adalah semua bagian yang ada
di dalam sumber belajar, baik yang dirancang ataupun yang dimanfaatkan.
Adapun komponen-komponen sumber belajar dapat dianalisis sebagai berikut:
1) Tujuan dan fungsi sumber belajar.
2) Bentuk atau keadaan fisik sumber belajar.
3) Pesan.
4) Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar berkaitan
dengan keadaan fisik dan pesan sumber belajar. Untuk menentukan
apakah sumber belajar itu masih dapat dipergunakan atau tidak di
butuhkan waktu, biaya yang terbatas dan lain sebagainya.

d. Klasifikasi Sumber Belajar


Sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Pesan (Message).

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 91


Informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta,
pengertian atau data.
2) Manusia (People)
Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkannya.
3) Bahan (Materials)
Sesuatu, bisa disebut media software yang mengandung pesan untuk
disajikan.
4) Peralatan (Devices)
Sesuatu, bisa menjadi media/hardware yang menyalurkan pesan untuk
disajikan yang ada di dalam software.
5) Metode/Teknik (Technique).
Prosedur cara yang disiplin dalam memanfaatkan bahan, peralatan, atau
situasi untuk menyampaikan pesan.
6) Lingkungan (Setting).
Situasi sekitar di mana pesan disampaikan.

B. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah faktor penting dalam peningkatan
kualitas pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perkembangan teknologi
dalam bidang pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas dalam
pembelajaran. Untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal, salah
satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengurangi bahkan jika perlu
menghilangkan dominasi sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik
dengan cara menggunakan media pembelajaran.

Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran,


para tenaga pengajar atau guru perlu cermat dalam pemilihan dan atau penetapan
media yang akan digunakannya. Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan media
akan menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Disamping
itu juga kegiatan pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, dan perhatian siswa menjadi terpusat kepada topik yang dibahas
dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Kecermatan dan ketepatan
dalam memilih media pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor seperti luas
sempitnya pengetahuan dan pemahaman tenaga pengajar tentag kriteria dan
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan serta prosedur pemilihan media
pembelajaran. Uraian berikut akan membahas hal-hal dimaksud agar kita dalam
memilihan media pembelajaran lebih tepat.

a) Kriteria Pemilihan Media


Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya tidak akan
digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya
beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan
media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 92


kriteria dan langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan
guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran menurut Nana
Sudjana (1990: 4-5) yakni 1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2)
dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4)
keterampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk
menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak. Sepadan dengan hal itu
I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor
yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media pembelajaran,
yaitu: 1) tujuan instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4) ketersediaan; 5) biaya
pengadaan; 6) kualitas teknis. Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan Farida
Mukti (1992/1993: 67-68) kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media yaitu: 1) tujuan; 2) karakteristik siswa; 3) alokasi waktu; 4) ketersediaan; 5)
efektivitas; 6) kompatibilitas; dan 7) biaya.

Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77)


menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai; 2) tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3) praktis, luwes, dan tahan;
4) guru terampil menggunakannya; 5) pengelompokan sasaran; dan 6) mutu teknis.
Selanjutnya Brown, Lewis, dan Harcleroad (1983: 76-77) menyatakan bahwa dalam
memilih media perlu mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: 1) content; 2)
purposes; 3) appropriatness; 4) cost; 5) technical quality; 6) circum stances of uses;
7) learner verification, and 8) validation.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya


pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan dan saling melengkapi.
Selanjutnya menurut hemat penulis yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan, peserta didik, ketersediaan, kualitas
teknis, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya serta
alokasi waktu yang tersedia. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal
ini akan diuraikan sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang


pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin
ada sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat
mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh
kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik media
yang akan digunakan.
2. Keefektifan. Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang
dianggap paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Peserta didik. Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita
memilih media pembelajaran berkait dengan peserta didik, seperti: apakah
media yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik itu
kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya media
pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik kelas dan
jenjang pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar secara individual,

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 93


kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas? Berapa jumlah peserta didiknya?
Di mana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka
atau jarak jauh? Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dipertimbangkan
ketika memilih dan menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.
4. Ketersediaan. Apakah media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu
belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya
media ada beberapa alternatif yang dapat diambil yaitu membuat sendiri,
membuat bersama-sama dengan peserta didik, meminjam menyewa, membeli
dan mungkin bantuan.
5. Kualitas teknis. Apakah media media yang dipilih itu kualitas baik? Apakah
memenuhi syarat sebagai media pendidikan? Bagaimana keadaan daya tahan
media yang dipilih itu?
6. Biaya pengadaan. Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah
tersedia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat
dan hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin lebih murah,
tetapi memiliki keefektifan setara?
7. Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan media. Dalam memilih media harus
dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi
dan pada saat digunakan tidak berbahaya.
8. Kemampuan orang yang menggunakannya. Betapapun tingginya nilai
kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang yang
tidak mampu menggunakannya.
9. Alokasi waktu, waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran akan
berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika
memilih media pembelajaran kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan
seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan media,
apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.

b) Langkah-Langkah Pemilihan Media


Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media
pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Mohammad Ali (1984:
73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu: 1)
merumuskan tujuan pembelajaran, 2) mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein
atau tipe belajar, 3) memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan
berlangsung, 4) Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa, 5) mendaftar
media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran, 6)
Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai. 7)
Menentukan media yang terpilih akan digunakan, 8) menulis rasional (penalaran)
memilih media tersebut, 9) Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap
peristiwa, dan 10) Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan.media.
Selaras dengan hal tersebut, Anderson (1976) menyarankan langkah-langkah yang
perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:

Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 94


Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan
informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima
informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya
dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk keperluan
pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya
sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.

Langkah 2: Tentukan Transmisi Pesan

Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam
proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media
pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan
diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan
media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi
antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan
kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan
oleh media.

Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran


Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah
melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah
memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif
atau psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media
yang berbeda.

Langkah 4: Klasifikasi Media


Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media.
Berdasarkan persepsi dria manusia normal media dapat diklasifikasikan
menjadi media audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan
bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan
gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika
diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi
dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang
berada di luar ruang kelas. Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.

Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media.


Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan
kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai
alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di kelas, Gerlach & Ely (1980)
mengemukakan empat proses langkah-langkah untuk menyeleksi media yang akan
digunakan. Keempat langkah tersebut meliputi:

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 95


a. Merumuskan tujuan khusus
Perumusan tujuan khusus yang ingin dicapai hendaknya memiliki ciri-ciri
atau  karakteristik:

1) menggambarkan perilaku pebelajar, atau perilaku yang ingin dihasilkan.  


2) menyatakan perbuatan yang dapat diamati,
3) menggambarkan kondisi di mana perilaku itu akan terjadi, dan
4) menggambarkan standar atau derajad yang menentukan apakah
tujuan khusus tersebut terjapai atau belum.

b. Menentukan kawasan tujuan yang ingin dicapai


Menentukan kawasan tujuan pembelajaran yang mencakup tiga kawasan,
yaitu:

a. Bidang kognitif, yaitu tujuan yang berkenaan dengan kemampuan


mengingat atau mengemukakan kembali pengetahuan kognitif dan pe-
ngembangan keterampilan dan kemampuan intelektual.
b. Bidang afektif,  yaitu tujuan yang berkenaan dengan minat, sikap, nilai, dan
pengembangan apresiasi; dan
c. Bidang psikomotorik, yaitu tujuan yang menyinggung masalah-masalah
yang berkaitan dengan bidang keterampilan manipulatif dan gerak.

c. Memilih strategi yang sesuai dengan kawasan belajar yang  telah ditentukan


Memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kawasan tujuan yang telah
ditentukan. Strategi pembelajaran menentukan prosedur yang akan digunakan
dalam membantu pebelajar untuk memperoleh pengetahuan.

Dalam kawasan kognitif, ada lima strategi yang dapat dipakai sebagai cara
untuk menentukan media yang akan dimanfaatkan di kelas. Kelima strategi itu
adalah sebagai berikut di bawah ini.

1) Strategi mengidentifikasi, menuntut pebelajar agar mampu menun-jukkan


anggota atau bukan anggota suatu kelompok dari obyek atau peristiwa ke
dalam kelas yang sama. Yang termasuk dalam strategi ini adalah
menyeleksi, mengenali, mamasangkan atau menjodohkan, dan
mengklasifikasikan.
2) Strategi memberikan nama, menuntut pebelajar memberikan nama atau
label untuk ciri-ciri benda-benda atau peristiwa khusus. Artinya mengingat
simbol-simbol atau memberikan keterangan detail tentang peristiwa. Yang
termasuk dalam kategori ini adalah memberi nama, menyebutkan, dan
menjelaskan.
3) Strategi mendeskripsikan, menuntut pebelajar menunjukkan ciri-ciri atau
sifat-sifat benda, peristiwa dan/atau hubungan ciri-ciri tertentu yang
relevan tentang obyek atau peristiwa. Ungkapan yang sesuai dengan
strategi ini adalah mendefinisikan, menjelaskan, dan menunjukkan.

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 96


4) Strategi mengurutkan, menuntut pebelajar menyusun dua atau lebih
sesuatu secara berurutan. Ungkapan kata yang termasuk dalam strategi ini
meliputi: menyusun huruf secara alfabetis, mengurutkan atau membuat
urutan (ranking), menyusun secara berurutan.
5) Strategi konstruksi, menuntut pebelajar menghasilkan suatu produk yang
memenuhi spesifikasi tertentu. Ungkapan yang termasuk di dalam strategi
ini: menuliskan, menggambarkan, dan menyusun.
Kaitannya dengan bidang afektif, ada dua strategi pembelajaran yang dapat
dipakai, yaitu:

1) Minat atau motivasi, menuntut pebelajar mengekspresikan preferensinya


tentang suatu benda atau obyek atau kegiatan yang mengarah pada
pencapaian suatu tujuan atau kegiatan. Minat atau motivasi ini dapat
diamati dengan cara memperhatikan ketekunan yang semakin meningkat
terhadap suatu tugas atau melalui partisipasi secara sukarela dalam
menjalankan kegiatan yang semakin meningkat atau sering.
2) Sikap atau nilai, menuntut pebelajar mengekspresikan perasaannya ke
arah sesuatu atau hal-hal khusus dan secara konsisten mengekspresikan
perasaan atau keadaan. Perilaku aktual sesuai dengan perasaan atau
keadaan yang diekspresikan. Sikap atau nilai ini mungkin diobservasi
melalui pemilihan kegiatan secara sukarela di mana pilihan kegiatan ini
sesuai dengan perasaan atau keadaan yang diekspresikan sebelumnya.

Bidang psikomotorik, mencakup tiga strategi. Ketiga strategi ini meliputi :

1) Strategi laju diri, yaitu strategi yang menempatkan pebelajar dan obyek
dalam suatu keadaan tidak bergerak. Pebelajar menggerakkan badan atau
sebagian anggota badan/tubuh pada saat pebelajar telah siap bekerja
dengan kecepatannya sendiri. Selama melakukan kegiatan atau bekerja
terjadi kontak, atau pengoperasian, pengendalian, atau menggerakkan
obyek yang dituju atau obyek diam. Misalnya, pebelajar yang mengetik di
mesin ketik atau komputer.
2) Strategi laju bersama, yaitu pebelajar atau obyek yang akan dima-nipulasi
adalah gerak pada awal dilakukan tindakan. Jika pebelajar berinteraksi
dengan obyek diam dan sementara itu badan atau tubuh pebelajar
bergerak, atau menyentuh obyek bergerak yang sementara itu tubuhnya
diam, maka kegiatan ini disebut aktivitas gerak/laju bersama. Misalnya,
pebelajar yang sedang memukul bola pada permainan softball sementara
itu ia sendiri dalam keadaan posisi berdiri tegak.
3) Strategi laju eksternal, yaitu strategi yang dilakukan oleh pebelajar
terhadap obyek atau benda yang keduanya sama-sama bergerak pada
awal dilakukanya tindakan. Jika pebelajar melakukan serangkaian gerakan
sementara itu ia dan obyeknya bergerak, maka ini disebut tindakan yang
laju eksternal. Contohnya, adalah pemain sepak bola yang sedang
menggiring bola di lapangan hijau untuk memasukkan ke gawang lawan. 

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 97


d. Memilih media yang sesuai.
Sebagai langkah keempat, yaitu memilih media yang sesuai. Pada langkah ini
kita telah memiliki tujuan khusus. Persoalannya,sekarang bagaimana kita
dapat mencapai tujuan tersebut? Untuk itu, kita perlu mempertimbangkan
karakteristik pebelajar yang secara langsung berhubungan dengan belajar,
misalnya, kemampuan verbal, keterampilan persepsi visual dan audio,
pengalaman, inteligensi, motivasi, kepribadian, dan ketrampilan
sosialnya. Dengan demikian, perlu adanya faktor khusus yang perlu
diperhatikan yang dapat membantu mempermudah pemilihan media yang
ingin digunakan.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mempermudah pemilihan media


yang sesuai tersebut meliputi:

1) tugas yang ingin dipelajari, pebelajar, pesan yang disampaikan, dan sistem
simbol; dan
2) organisasi kelas, waktu yang tersedia, dan ruang di mana media
akandigunakan.

c) Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan
memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media
pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga
menentukan terhadap efektivitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peran
tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu
media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak
cocok untuk pembelajaran yang lain.
2. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti
bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan
suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan
pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat
berlangsung, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi.
3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah
dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 98


4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan
hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai
tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
5. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan
pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.
6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan
peserta didik. Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media yang
banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media
yang lain untuk tujuan yang lain pula.
7. Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan
keabstrakannya saja. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk
dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan
pengertian yang tepat.

Menurut Brown, Lewin, & Harcleroad (1983) ada beberapa prinsip umum
dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, yaitu :
1. Tak ada satu pun media, prosedur, dan pengalaman   yang paling baik untuk
belajar;  
2. Percayalah bahwa penggunaan media  itu sesuai dengan tujuan khusus
Pembelajaran;
3. Anda harus mengetahui secara menyeluruh kesesuaian antara isi dan tujuan
khusus program;
4. Media harus mempertimbangkan kesesuaian antara penggunaannya dengan
cara pembelajaran yang dipilih;
5. Pemilihan media itu sendiri jangan tergantung pada pemilihan dan penggunaan
media tertentu saja;
6. Sadarlah bahwa media yang paling baik pun apabila tidak dimanfaatkan secara
baik akan berdampak kurang baik atau media tersebut digunakan dalam
lingkungan yang kurang baik;
7. Kita menyadari bahwa pengalaman, kesukaan, minat dan kemampauan individu
serta gaya belajar mungkin berpengaruh terhadap hasil penggunaan media;
8. Kita menyadari bahwa sumber-sumber dan pengalaman belajar bukanlah hal-
hal yang berkaitan dengan baik atau buruk tetapi sumber-sumber dan pengalam
belajar ini berkaitan dengan hal yang konkrit atau abstrak.

Sedangkan Gerlach dan Ely (1980) mengajukan lima kriteria atau prinsip pemilihan
media. Kriteria pemilihan media pembelajaran itu meliputi: 1) kesesuaian
(appropriateness), 2) tingkat kesulitan (level of sophistication), 3) biaya (cost), 4)
ketersediaan (availability), dan 5) kualitas teknis (technical quality).

1. Kesesuaian
Jika kita mengetahui apa yang ingin kita ajarkan dan apa yang perlu dipelajari
oleh pebelajar, maka kita perlu memilih media yang memungkinkan dapat
membantu pebelajar memperoleh pengetahuan atau perilaku mana yang kita

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 99


inginkan dapat ditunjukkan oleh pebelajar. Misalnya, jika kita menginginkan
pebelajar mampu mengidentifikasi contoh-contoh kalimat yang salah dan
contoh kalimat benar yang diucapkan oleh pembicara, maka pebelajar harus
mampu mendengarkan pola-pola kalimat yang telah diucapkan tersebut. Untuk
membantu maksud tersebut maka perlu media audiotape recorder atau
video/televisi.
Pilihan kita jatuh pada media di atas. Jika kita mengharapkan pebelajar
mendeskripsikan iklim dan tumbuhan dari tempat-tempat yang dihuni
olehbinatang buas, maka teknologi/media gambar bergerak (film, televisi)
merupakan pilihan yang lebih tepat. Yang perlu kita perhatikan bahwa
pemilihan media bukan hanya didasarkan pada tingkat kesesuaian saja,
pemilihan ini harus mempertimbingkan kriteria yang lain, yaitu tingkat kesulitan,
biaya, ketersediaan, dan kualitas teknis.

2. Tingkat kesulitan
Banyak bahan-bahan atau alat-alat yang telah tersedia di pasar hanya
mempertimbangkan ruang lingkup kelas. Kita sendirilah yang perlu memper-
timbangkan tingkat kesulitannya. Buku teks yang beredar di pasar dan dipakai di
sekolah-sekolah hampir tidak pernah mempertimbangkan tingkat kesulitan ini.
Contoh yang sering kita jumpai misalnya, penggunaan kalimat yang terlalu
panjang atau kosa kata yang belum pernah didengar pebelajar, bentuk huruf,
luas isi yang disajikan, tipe visualisasi, dan pendekatan penyampaian isi suatu
bidang studi.
Untuk tingkat sekolah dasar (SD) kelas bawah (kelas 1 - 3) sesuai dengan
karakteristik pebelajar mungkin lebih baik digunakan kalimat pendek, kosa kata
yang banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, bentuk huruf yang lebih
besar, dan menggunakan warna dalam penyajiannya. Pada tingkat di atasnya,
yaitu kelas tinggi ( kelas 4 - 6) dan tingkat berikutnya sudah bisa dipakai huruf
normal. Sedangkan,warna dan bentuk penyajian masih diperlukan guna
mempertahankan tingkat kemenarikan pelajaran dan meningkatkan perhatian
pebelajar terhadap hal yang dipelajarinya.

3. Biaya
Besar kecilnya biaya yang dikeluarkan perlu dipertimbangkan. Yang
paling urgent diperhatikan adalah keuntungan yang diperoleh pebelajar, artinya
pebelajar memiliki keuntungan dalam mempelajari sesuatu yang diperoleh
melalui belajar dengan media. Penggunan buku teks di sekolah bukan semata-
mata keuntungan ekonomis yang diperoleh oleh guru atau sekolah, karena
mendapatkan insentif dari perusahaan percetakan buku. Keuntungan per unit
pebelajar akibat belajar dari buku teks perlu mendapatkan tekanan. Demikian
juga, kebermaknaan media bukan hanya untuk melayani pebelajar tertentu,
tetapi semua mendapatkan hal yang sama dari apa yang dipelajari.

4. Ketersediaan

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 100


Ketersediaan suatu media manakala kita meng-ajarkan suatu topik atau pokok
bahasan tertentu, perlu memperoleh perhatian. Pada saat kita hendak mengajar
dan dalam rancangan telah disebutkan macam atau jenis media yang hendak
dipakai maka kita perlu mengecek apa tersedia atau tidak media yang akan
dipakai tadi. Apabila media tersebut ternyata tidak tersedia maka kita perlu
melakukan media pengganti.  Misalnya, kita mestinya mengajar dengan video
untuk menjelaskan keberagaman hutan Indonesia, tetapi video tersebut tidak
tersedia maka kita bisa menggantikannya dengan slide, atau foto.

5. Kualitas Teknis
Media yang kita gunakan di kelas hendaknya media yang berkualitas tinggi.
Artinya, apabila media itu video atau televisi maka bentuk tulisan dan bentul
visual lainnya dapat dilihat jelas, spesifikasi gambar dan suara harus jelas, fokus
dan ukuran gambar sesuai dengan ruang kelas. Untuk memberikan kuliah di
kelas yang terdiri atas 30 orang berbeda dengan kelas yang berisi 100 orang
atau lebih. Papan tulis memadai untuk ukuran kelas yang terdiri atas 30 orang,
dan sebaliknya tidak akan memadai untuk 100 orang.   
Apabila media pembelajaran itu tidak dirancang sendiri oleh sekolah atau oleh
guru, maka perlu memperhatikan beberapa kriteria pemilihan media tersebut.
Kriteria ini sangat berguna bagi para pengambil keputusan/kebijakan yang
dalam hal ini adalah para kepala dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah,
dan termasuk guru. Kriteria itu meliputi :
a. Isi – Substansi
Apakah bahan atau media itu berkaitan dengan isi kurikulum? Apakah
media tersebut up-to-date? Apakah media itu tepat untuk menyajikan
isi/pesan kurikulum? Apakah media yang dibeli memenuhi persyaratan
berkenaan dengan tingkat kesulitan pebelajar?
b. Tujuan
Hal yang tak dapat dihindari adalah tujuan yang ingin dicapai oleh
pebelajar.  Apakah media itu sesuai dengan tujuan pembelajaran, atau
tujuan kurikulum?  Misalnya, tujuan pembelajaran diungkapkan sebagai
berikut, “ Setelah membaca teks, siswa diharapkan akan dapat
mengidentifikasi sedikitnya 5 kata kerja aktif dengan tepat.”  Media yang
dipakai dalam hal ini adalah Teks.
Tujuan pembelajaran yang diungkapkan, misalnya “Siswa dapat
menunjukkan ibu kota pemerintahan propinsi Sumatera Utara dengan
tepat.” maka media yang dipakai berupa peta propinsi Sumatera Utara.
c. Kesesuaian
Apakah media itu sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan atau
dikomunikasikan? Apabila isi atau substansi topik itu memerlukan gambar
gerak, apakah media itu memiliki ciri gerak? Jika isi pesan itu perlu warna,
apakah bahan ini mengandung warna?
d. Biaya

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 101


Apakah media yang dibeli itu memiliki nilai lebih, jika dibandingkan dengan
hasil pendidikan yang diperoleh? Apakah media pembelajaran itu lebih
murah dibandingkan dengan format media lain, yang sama-sama memiliki
kuali-fikasi sama?

e. Kualitas teknik
Apakah media itu memenuhi persyaratan-persyaratan teknis dalam hal
warna, penampilan, sudut pandang, fokus jarak pandang (fotografis), atau
suara (jika media audio)?
f. Kondisi Penggunaan Media
Apakah media itu akan berfungsi secara efektif di mana media tersebut
akan dipakai? Apakah media itu cocok untuk kelompok besar, sedang,
kelompok kecil, atau individu? Jika media itu diproyeksikan, apakah
gambarnya cukup besar dan terang sehingga bisa dilihat?
g. Terbukti berguna bagi pebelajar
Apakah ada bukti bahwa media yang diproduksi oleh produser memiliki
daya guna bagi pebelajar, atau hanya coba-coba atau ada proses perbaikan
sebelumnya? Apakah media yang telah diujicobakan dalam
kelompok berguna dan sesuai dengan situasi pembelajaran yang kita
lakukan?  
h. Validasi
Apakah ada data yang dapat dipercaya bahwa media itu membuktikan
bahwa pebelajar akan benar-benar belajar dengan tepat dan efisien melalui
penggunaan media tersebut? Apakah terdapat ciri-ciri yang sama pada
kelom-pok coba dengan situasi di mana media tersebut akan dipakai? Atau,
ada validitas tinggi bahwa media itu berguna dalam berbagai latar?

d) Pola Penggunaan Media Pembelajaran


Secara umum pola penggunaan media pembelajaran dikelompokkan
menjadi dua yaitu pola penggunaan di dalam kelas dan pola penggunaan di luar
kelas. Pola penggunaan di dalam kelas atau pada pembelajaran tatap muka, media
pembelajaran digunakan untuk menunjang penyajian materi pembelajaran
sehingga lebih mudah dipahami peserta didik yang pada akhirnya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik. Sedangkan pola
penggunaan media pembelajaran di luar kelas, media pada umumnya digunakan
untuk belajar mandiri dan belajar jarak jauh.
Media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan di kelas dapat berupa media
mulai dari yang paling sederhana dan tinggal memanfaatkan saja yang ada di
lingkungan kita hingga yang paling kompleks atau canggih (hightech). Media yang
kita gunakan di kelas dapat berupa media hanya tinggal memanfaatkan dan
tersedia di pasaran (by utilization) dan juga yang dirancang secara khusus untuk
kepentingan pembelajaran (by design) seperti misalnya media yang digunakan
antara lain modul, kaset/CD, VCD dan internet.
Hal yang paling penting diperhatikan adalah:

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 102


1) niat (intent) atau tujuan (objectives),
2) isi atau substansi (content) yang ingin disajikan,
3) kemauan (willingness),
4) kemampuan (capability), dan
5) ketersediaan (availability) media pembelajaran.
Kelas yang dipersiapkan dan diperkaya melalui penggunaan media atau
teknologi pembelajaran dapat membantu mempermudah perubahan peran guru
dari peran sebagai pe-nyampai informasi atau pengetahuan menjadi peran sebagai
fasilitator belajar (Wilburg, 1991) dan para guru dapat mengubah model-model
belajar dan mengajar yang saat ini menekankan pada peran aktif peserta didik atau
pebelajar (Sheingold, 1990).

e) Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran


Media pembelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan secara efektif
dan efisien perlu menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga langkah
yang pokok yang dapat dilakukan yaitu persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan
tindak lanjut.
1. Persiapan
Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan tenaga pengajar pada langkah persiapan diantaranya: a)
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana bila
akan mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan. b)
mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan, c)
menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam
pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta peserta
didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2. Pelaksanaan/Penyajian
Tenaga Pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: a)
yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap untuk
digunakan. b) jelaskan tujuan yang akan dicapai, c) jelaskan lebih dahulu apa
yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran, d)
hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu
perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
3. Tindak lanjut
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik
tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu
kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah
dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya diskusi,
eksperimen, observasi, latihan dan tes.

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 103


Ada  tiga tugas  pokok guru atau instruktur yang amat  penting, yaitu sebagai
perancang (designer), pelaksana (executor),  dan penilai (evaluator). Tugas ini
memerlukan suatu perhatian khusus karena atas dasar pelaksanaan tugas inilah
seorang guru  atau  instruktur seharusnya membuat keputusan terhadap baik
kepada aktivitas belajar  seluruh  kelas maupun  secara perseorangan.
Semua tugas  yang dilakukan dan  diemban  oleh guru  atau instruktur, yaitu
penerapan pendekatan pembelajaran aktif dan bermakna bertumpu dari
peningkatan aktivitas seseorang dalam menumbuhkan prakarsa dan kreativitas,
yang dapat dilihat dari tujuan nasional dan mengisyaratkan pembangunan manusia
seutuhnya, yang mampu berdiri sendiri dan juga mampu bertanggung jawab atas
pembangunan sesamanya.
Media pembelajaran merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Media pembelajaran sangat banyak macamnya, tentunya tidak
digunakan sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang lebih
tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada beberapa
kriteria dan langkah yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. Kriteria yang
dimaksud yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan, karakteristik peserta didik,
ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas, kemampuan orang yang
menggunakannya dan waktu yang tersedia.
Langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran yaitu kegiatan penerangan atau pembelajaran, Tentukan transmisi
pesan, Tentukan karakteristik pelajaran, Klasifikasi media, dan Analisis
karakteristik masing-masing media. Betapapun baiknya media yang telah dipilih,
bila tidak digunakan dengan baik tentunya tidak banyak manfaatnya. Dalam
penggunaan media pembelajaran terdapat dua pola yang dapat dilakukan yaitu
pola penggunaan di dalam kelas dan pola penggunaan di luar kelas. Adapun
prosedur pokok yang dapat dilakukan dalam penggunaan media pembelajaran
yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Strategi dan Media Pembelajaran PKn 104

Anda mungkin juga menyukai