0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan. Terdapat beberapa identifikasi masalah seperti kurangnya perhatian masyarakat terhadap situs sejarah di kota Medan serta kurangnya pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan situs-situs tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan media sosial d
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan. Terdapat beberapa identifikasi masalah seperti kurangnya perhatian masyarakat terhadap situs sejarah di kota Medan serta kurangnya pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan situs-situs tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan media sosial d
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan. Terdapat beberapa identifikasi masalah seperti kurangnya perhatian masyarakat terhadap situs sejarah di kota Medan serta kurangnya pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan situs-situs tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan media sosial d
Situs sejarah yaitu sebuah tempat dimana terdapat peninggalan-peninggalan arkeologi, dikediaman makhluk manusia pada jaman dahulu dikenal dengan nama situs, situs biasanya ditentukan berdasarkan survey satu daerah. Ahli arkeologi mempelajari peninggalan-peninggalan yang berupa benda untuk menggambarkan dan menerangkan perilaku manusia. Jadi situs sejarah adalah tempat dimana terdapat informasi tentang peninggalan-peninggalan bersejarah. Di kota Medan sendiri juga memiliki situs peninggalan sejarah, ada berbagai situs peninggalan sejarah yang ada di kota Medan. Contohnya gedung London Sumatra (lonsum), masjid raya al-mashun, istanamaimun, kantorpos Indonesia, mansion tjongAfie, bank Indonesia Medan, menara air tirtanadi, kuil shrimarriamman, ,masjid al- osmani (Aditya, 2018). Di antara situs-situs sejarah tersebut hanya beberapa saja yang terkenal di mata masyarakat kecenderungan masyarakat kita yang mulai acuh terhadap sejarah masa lalu. Dan kurangnya mempromosikan situs sejarah di kota Medan melaui media sosial, padahal media social saat ini sangat banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia khususnya di kota Medan. Media social saat ini lebih banyak digunakan untuk mengetahui apa yang lagi viral saat ini, baik itu tentang wahana, hiburan, mall-mall, tempat rekreasi (pantai, alam) dan lainya tetapi media social saat ini sangat kurang digunakan untuk memrpmosikan situs sejarah yang ada di kota Medan. Alasanya yaitu masyarakat kota Medan lebih memlih tempat-tempat yang menarik ataupun yang nyaman untuk mereka kunjungi, sehingga masyarakat kota Medan lebih memlih tempat-tempat yang mereka anggap nyaman ataupun lebih ramai pengunjungnya di bandingkan situs sejarah yang ada di kota Medan. Berdasarkan data dari badan pusat statistik Sumatera Utara Syech Suhaimi kepala badan pusat statistik Sumatera Utara menyampaikan bahwa selama tahun 2016 kunjungan wisatawan ke situs sejarah di kota Medan 8,17 persen, dari tahun 2018-2019 Tercatat mencapai 1300.331 wisatawan. Jumlah kenaikan tersebut didorong oleh wisatawan dari mancanegara dan kota-kota kecil yang ada di sumatra utara, menjadi wisatawan terbanyak yang datang ke situs sejarah yang ada di kota Medan. Berdasarkan penjelasan di atas, alasan penulis untuk meneliti tentang :pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan” mengapa banyak situs situs sejarah yang ada di kota Medan masih banyak yang belum diketahui oleh masyarakat Medan dan kurangnya masyarakat untuk mempromosikan situs sejarah melalui media sosial.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalahnya adalah: 1. Terjadinya rasa kurang peduli terhadap situs sejarah Islam di kota Medan. 2. Kurangnya pemanfatan media social dalam mempromosikan situs sejarah Islam di kota Medan. 3. Kurangnya kontribusi masyarakat dalam menjaga situs sejarah Islam di kota Medan.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi factor mana saja yang termasuk kedalam ruang lingkup. Untuk kepentingan penelitian karya ilmiah suatu hal yang sangat diperhatikan adalah bahwa penelitian sedapat mungkin tidak terlalu luas. Berdasarkan uraian di atas maka penulis membatasi masalah penelitian ini terfokus pada pemanfataan media social dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemanfataan media social dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan ? 2. Apa factor yang mempengaruhi pemanfataan media social dalam mempromosikan situs sejarah Islam di kota Medan ?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pemanfataan media social dalam mempromosikan situs sejarah Islam di kota Medan. 2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pemanfaatan media dalam mempromosikan situs sejarah Islam di kota Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pembaca khusunya penulis. Adapun menfaat penelitianya sebagai berikut: Bagi peneliti : 1. Untuk menambah wawasan dan memperluas pengetahuan peneliti dan pembaca mengenai pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan, sekaligus memuaskan rasa ingin tahu penulis akan bagaimana pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan 2. Menjadikan bahan informasi yang berguna bagi pemerintah dan kalangan masyarakat umum untuk lebih mengetahui tentang pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan. Bagi pihak lain : 1. Sebagai pedoman bagi dinas pemprov untuk membuat kebijakan dalam pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan Sumatera Utara. 2. Semoga penelitian ini bisa memotivasi kepada pembaca maupun bagi masyarakat untuk mengetahui lebih dalam pemanfataan media sosial dalam mempromosikan situs sejarah di kota Medan.