ZOO
OLEH :
PENDAHULUAN
Pada artikel Indonesia Investments tahun 2016 mengatakan Indonesia memiliki tempat-
tempat menarik untuk pariwisata - wilayah pedalaman yang indah, reruntuhan budaya dan
sejarah yang menarik, pantai-pantai, kehidupan malam (Jakarta dan Bali), dan banyak lagi -
negara ini gagal menarik jumlah turis asing yang besar. Memang betul bahwa Indonesia
mungkin mencapai targetnya untuk menyambut 10 juta turis asing di 2015, namun angka ini
jauh lebih rendah dari jumlah turis yang mengunjungi negara-negara tetangga Singapura (15
juta) atau Malaysia (27 juta). Indonesia tidak kalah cantik ataupun menarik.
Artikel yang diterbitkan oleh Kominfo tahun 2015 mengatakan bahwa Pariwisata merupakan
sektor ekonomi penting di Indonesia. Sejuta keindahan alam, kultur, dan warisan leluhur
Indonesia yang orisinil adalah nilai lebih yang perlu terus kita gaungkan. Pariwisata punya
posisi strategis dalam peningkatan devisa negara. Bahkan pada tahun lalu, industri pariwisata
Indonesia mampu menyumbang sekitar US$ 10 miliar devisa negara. Posisi tersebut menjadi
nomor empat setelah minyak, batu bara dan kelapa sawitt. Pariwisata merupakan sektor jasa
berbasis kreatif. Indonesia dengan potensi pariwisata yang kaya harusnya bisa memaksimalkan
potensi yang dimilikinya sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Apalagi pariwisata
adalah industri yang lebih ramah lingkungan. Jika menjual keindahan alamnya saja cukup,
mengapa harus merusak atau mengambilnya.
Kebun binatang merupakan salah satu tempat wisata yang didalamnya berisi berbagai
macam binatang. Kebun binatang menjadi salah satu tempat wisata yang menjadi sasaran
masyarakat ketika waktu liburan. Bukan hanya untuk tujuan refresing saja, kebun binatang juga
bisa menjadi tempat belajar bagi anak-anak tentang sejarah dan riwayat hidup para binatang
yang kebanyakan binatang-binatang langka. Di dunia ada banyak sekali kebun binatang yang
tersebar diberbagai negara.
Kebun Binatang Medan merupakan tempat rekreasi pertama di Medan yang berkonsep
ekowisata. Kebun Binatang Medan pertama kali didirikan pada tahun 1968 oleh Yayasan Kebun
Binatang Medan yang berada dibawah naungan Pemda Tingkat II. Kebun Binatang Medan
dibangun dengan tujuan sebagai tempat konservasi dan edukasi sekaligus sebagai tempat
rekreasi keluarga yang berada di Jl. Brigjen Katamso Kelurahan Kampung Baru Kecamatan
Medan Maimun. Kebun Binatang Medan juga difungsikan sebagai hutan kota yang memberikan
kesejukan ditengah – tengah kehidupan warga kota Medan. Kemudian memasuki tahun 2005,
Kebun Binatang Medan dipindahkan ke Jl. Bunga Rampai Kelurahan Simalingkar Kecamatan
Medan Tuntungan. Hal ini dikarenakan sebagai upaya pemerintah dalam tetap menjadikan
Kebun Binatang Medan sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi masyarakat. Selain
sebagai tempat perlindungan satwa yang terancam punah, dan tempat berbagai binatang langka,
kebun binatang berfungsi sebagai tempat rekreasi untuk semua kalangan. Kebun binatang atau
Medan Zoo adalah tempat wisata yang murah meriah dengan tarif tiket 15.000 untuk seorang
dihari weekdays dan 30.000 untuk weekend. Aktivitas yang paling menyenangkan ketika di
Kebun Binatang adalah pikinik. Bersama keluarga atau sahabat beramai-ramai menggelar tikar,
duduk bersantai, bercengkerama atau makan bekal yang dibawa dari rumah. Ini adalah hal yang
sangat seru sekali. Medan Zoo juga memiliki beberapa masalah yang harus dipecahkan sama
dengan wisata lainya. Sebagian pengunjung merasa kecewa atas kurangnya perhatian pihak
Medan Zoo kepada satwa yang ada disana. Tak hanya itu saja, beberapa pengunjung merasa
kurang prihatin terhadap bangunan yang ada pada Medan Zoo itu, juga jauh nya jarak untuk
melihat satwa satu ke satwa lainya itu harus menenmpu jarak kurang lebih 1km. hal itu
membuat sebagian pengunjung merasakan kelelahan untuk menikmati berbagai satwa yang ada
di Medan Zoo. Keadaan lingkungan yang ada di Medan Zoo juga sangat kurang menarik
dikarenakan kondisi yang kurang perhatian dari pihak pengelola Medan Zoo. Namun, sangat
disayangkan sekali objek wisata yang merupakan salah satu nya Medan Zoo yang ada di
Sumatra Utara Kota Medan ini bisa dikatakan juga masih kurangnya perhatian terhadap
kebersihan dan perawatan pemilaharaan hewan yang ada disana Munculnya berbagai asumsi
negatif terhadap Medan Zoo ini otomatis menurunkan citra dan hal ini berpengaruh pada
besaran jumlah kunjungan yang menurun tiap tahunnya.
Teori dapat digunakan oleh seorang praktisi public relationsions untuk menjadi
pedoman pengambilan keputusan yang terkait dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi
saat itu. Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk merencanakan program dan
menggunakan kesuksesan atau kegagalan program untuk merevisi teori. Sehingga, teori dapat
dianggap sebagai sesuatu yang dinamis. Salah satu teori yang akan di pakai yaitu :
1. Boundary Spanning
Boundary Spanning merupakan salah satu ciri dari sifat organisasi yang
merupakan sistem terbuka. Sistem terbuka disini adalah terdapatnya interaksi antara
organisasi dengan lingkungannya untuk melakukan monitoring, seleksi, dan
menghimpun informasi. Fungsi Boundary Spanning yang dapat dilakukan oleh praktisi
public relations, yaitu:
Salah satu upaya untuk menarik minat pengunjung adalah dengan memanfaatkan peran
public relation dengan menggunakan Strategi Marketing Public Relations (MPR). Peran
marketing public relations menjadi sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan dalam
membangun simpati para konsumen sesuai dengan kebutuhan ataupun keinginan konsumen
secara efisien dan efektif. Marketing Public Relations adalah proses perencanaan dengan adanya
program agar merangsang dan menarik minat pelanggan melalui informasi dengan kesan-kesan
dalam memenuhi produk yang dibutuhkan. , marketing public relations adalah proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian
dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan
melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan konsumen.
Dengan demikian terlihat bahwa kegiatan public collation berhubungan erat dengan
citra perusahaan. Agar terbentuk citra perusahaan yang positif, suatu perusahaan harus
menjalankan kegiatan pabrik ration dengan baik. Dalam kegiatan public collation, suatu
program dapat dikatakan berhasil dan baik apabila program tersebut memberikan dampak yang
positif kepada khalayak nya, dan hal tersebut akan tampak dari umpan balik yang diberikan
publik atas program tersebut yaitu berupa terbentuknya citra positif perusahaan di mata publik
nya, baik publik eksternal maupun internal.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “
Peran PR Dalam Mempertahankan Citra Medan Zoo”.
Tujuan dari penelitian ini agar mengetahui seberapa jauh peran dari seorang Public
Relation untuk melaksanakan tugas dan fungsinnya dalam mempertahankan citra
perusahaan dan mengetahui pandangan masyarakat sekitar dan pengunjung Medan Zoo.
1.4 Manfaat Penelitian
Secara umum, manfaat penelitian ini di fokuskan ke dalam empat kategori yaitu
manfaat peneliti , perusahaan, masyarakat, dan universitas Medan Area. Adapun manfaat dari
keempat kategori yang dimaksud adalah:
a. Secara peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi atau rujukan
untuk penelitian selanjutnya sebagai dalam kajian ilmu komunikasi khususnya yang
berkaitan dengan peran publik relation Dalam pencitraan Medan zoo yang ada di
Sumatera utara.
b. Secara perusahaan
Hasil penelitian ini kiranya bisa memberikan manfaat dan masukan terhadap
perusahaan sekaligus untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan literatur dalam dunia
komunikasi, terkhususnya terhadap Perusahaan guna meningkatkan citra perusahaan.
c. Secara masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan kepada seluruh masyarakat agar kiranya masyarakat mengetahui betapa
pentingnya peranan seorang PR dalam sebuah perusahaan.
d. Secara Universitas Medan Area
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan Pengetahuan atau Wawasan tentang
mengkaji peranan pablik relation menambah ilmu penulis selama menjalani pendidikan di
fakultas ISIPOL Jurusan ilmu komunikasi Universitas Medan Area.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Boundary Spanning
Boundary spanning merupakan salah atu ciri dari sifat organisasi yang
merupakan sistem terbuka (Kriyantono, 2014: 88). Sistem terbuka disini
adalah terdapatnya interaksi anatara organisasi dengan lingkungannya untuk
melakukan monitoring, seleksi, dan menghimpun informasi. Hal tersebut
didasarkan apda pendapat Heath (2005; dikutip di Kriyantono: 88) yang
mengatakan bahwa “organisasi tidak dapat bergantung hanya pada proses
dan interaksi internal seperti yang dilakukan sistem tertutup. Organisasi
harus berinteraksi dengan kelompok lainnya.”
Kriyantono (2014: 87) menyebutkan beberapa aktivitas pelaksanaan
fungsi boundary spanning yang dapat dilakukan oleh praktisi public
relations, yaitu: Menjelaskan informasi ytentang organisasi kepada publik
(lingkungannya). Memonitor lingkungannya sehingga mengetahui apa
yangterjadi dan menginterpretasi isu-isu yang potensial memengaruhi
aktivitas organisasi dan membantu manajemen merespon isu-isu tersebut
melalui aktivitas isu manajemen. Membangun sistem komunikasi dua arah
dengan publiknya agar organisasi dapat beradaptasi dengan lingkungnnya.
Relationship Management Theory
Relationship management theory merupakan teori yang sangat penitng
dalam public relations karena teori ini terkait dengan fungsi dasar public
relations, yaitu aktivitas komunikasi yang menghubungkan organisasi dan
publik (Kriyantono, 2014: 276). Ledingham (2005; Botan & Hazleton, 2006;
dikutip di Kriyanotno, 2014: 276) mengatakan bahwa teori ini berfokus
untuk membahas proses manajemen relasi antara organisasi dan publiknya,
internal maupun eksternal, sehinga teori ini dikenal sebagai pusat atau inti
dari public relations.
Teori relationship management theory juga dikenal seagai organization-
public relationship (OPR) (Ledingham, 2003 & 2005; Philips, 2006; Waters,
2008; dikutip di Kriyantono, 2014: 276). Ledingham (2005: 270; dikutip di
Kriyantono, 2014: 277) mendefinisikan OPR sebagai “situsi yang terjadi
diantara organisasi dan publiknya yang di dalamnya tindakan kedua pihak
dapat berdampak bagi kesejahteraan ekonomi, sosial, budaya atau politik
dari masing-masing pihak.” Selain itu, Bromm (2000, dikutip di Philips,
2003; Waters, 2008; dalam Kriyantono, 2014: 277) menyebut OPR sebagai
relasi yang “direopresentasikan oleh pola-pola interaksi transaksi,
pertukaran, dan keterhubungan antara organisasi dan publiknya.”
Berbagai buku teks dalam bahasa Inggeris maupun bahasa Indonesia, selalu
menempatkan PR yang ideal baik secara fungsi maupun struktur.
peran public relation yang secara khusus ini membantu dalam proses
peningkatan citra sebuah perusahaan dimana PR sebagai jembatan antara
perusahaan dan publicnya terkait dengan program yang dijalankan perusahaan.
Depertemen public relations mengembangkan tanggung jawab menjaga
hubungan dengan investor dan analisis finansial, agen pemerintah disemua level,
kelompok masyarakat, kelompok lingkungan, dan kelompok kepentingan
lainnya, serta tenaga kerja yang makin beragam.
Menurut Ahmad S. Adnanputra, MA., MS. dalam naskah work shop yang
berjudul Public Relations Strategy, menyatakan bahwa arti strategi adalah
bagian terpadu dari suatu rencana (plan) sedangkan rencana merupakan produk
dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan salah satu
fungsi dari proses manajemen, planning, communication dan evaluation. Yang
dijelaskan sebagai berikut:
a) Fact findingyaitu mencari dan mengumpulkan data atau fakta sebelum
mengumpulkan tindakan. Yakni sebelum melakukan suatu tindakan maka
praktisi public relations hendaknya mengetahui apa yang diperlukan oleh
publiknya, siapa saja yang termasuk dalam publik, dan bagaimana keadaan
publik dilihat dari berbagai faktor.
b) Planning (rencana) adalah membuat rencana tentang apa yang harus
dilakukan oleh praktisi public relations dalam menghadapi berbagai masalah
berdasarkan fakta yang ada.
c) Communication setelah menyusun rencana dengan baik sebagai hasil dari
pemikiran tadi kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan secara
operasional.
d) Evaluation adalah mengadakan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan,
apakah tujuan yang diinginkan sudah tercapai atau belum. Dari hasil
evaluasi yang dilakukan ini menjadi dasar kegiatan public relations
berikutnya.
Dari keterangan di atas maka istilah strategipublicrelationsdisebut juga
dengan strategi manajemen yang sering pula disebut rencana strategis atau
rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan
menetapkan garis- garis besar tindakan strategi yang akan diambil dalam kurun
waktu tertentu ke depan.
Citra yang positif bagi sebuah perusahaan sangat penting karena jika citra
tersebut sudah didapatkan maka masyarakat akan menerima dengan baik produk
atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan dalam hal ini fungsi seorang
Public Relations sangat diperlukan.
Menurut bill canton dalam sukatendel mengatakan bahwa citra adalah “image:
the impression, the feeling, the conception which the public has of an object, person
or organzation”(citra adalah kesan perasaan, gambaran diri public terhadap
perusahaan: kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau
organisasi). Jadi dalam sebuah perusahaan sangat perlu diciptakan agar bernilai
positif karena merupakan sebuah aset perusahaan.
2. Jenis-Jenis Citra
Menurut Jefkins dalam Ardianto & Soemirat, jenis-jenis citra ada 4 dapat
dijabarkan sebagai berikut, yaitu:
a. the mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra)
manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.
b. the current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada
publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya
informasi dan pemahaman publik ekternal. Citra ini bisa saja bertentangan
dengan mirror image.
c. the wish image (citra yang diingiinkan), yaitu manajemen menginginkan
pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru
sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
d. the multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor
cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu
yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau
perusahaan.
Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat
hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas dibidang keuangan,
kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan indutri yang baik, reputasi sebagai
pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, dan
komitmen mengadakan riset. Citra perusahaan jelas dijelaskan salah satunya dengan
menerapkan memikul tanggung jawab sosial sebuah perusahaan. Kebarhasilan
prestasi sebuah perusahaan atas pencapaian citra positif berhubungan erat dengan
adanya tanggung jawab perusahaan kepada public. Citra perusahaan bukan hanya
dilakukan seorang public relations sendirian, tetapi prilaku seluruh unsur perusahaan
(karyawan, manajer, dan lainnya) ikut andil dalam pembentukan citra ini, baik
disadari atau tidak. Perilaku ini berkaitan dengan tugas pelayanan atau tidak.
simulasi
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III
Kebun binatang yang baru tersebut di bangun di lahan sebesar 30 ha dan secara
luas lahan telah memenuhi standart kebun Binatang. Pada hakekatnya Kebun Binatang
Medan didirikannya sebagai wadah konservasi, edukasi, penelitian dan rekreasi. Oleh
karena itu pula, Kebun Binatang ini dijadikan masyarakat kota Medan sebagai wahana
objek wisata.
Saat peresmian nama ketiga Satwa baru tersebut bapak Rahudman Harahap
selaku Walikota Medan pada tahun 2012 juga hadir dan ikut serta memberikan pidato
khusus.
Selain aneka ragam satwa Kebun Binatang Medan juga bermanfaat sebagai lahan
pelestarian Tumbuhan hidup yang berguna sebagai hutan kota Medan dan sarana
rekreasi penyediakan aneka fasilitas permainnan, sebagai sarana hiburan bagi para
pengunjung.
Tabel 4.1
Data Wawancara
Nama Alamat Gender Agama Etnis Pekerjaan
Informan
Ibu Rotua Jl. Jamin Wanita Kristen Batak Ibu Rumah
Ginting Gg. Tangga
pribadi
Pak Edi Jl. Yos Pria Kristen Batak Pedagang
Sudarso ikan
No.15
Ibu Jl. Wanita Kristen Katolik Ibu Rumah
Rumondang Flamboyan Tangga
Raya
Pak Gilang Jl. Pria Islam Jawa Wiraswasta
Flamboyan
Raya
Pak Pernius Jl. Gatot Pria Kristen Batak Manager
Harefa Subroto Gg. dan Humas
Amal
2. Apa yang menjadi masukan anda untuk manajemen zoo agar mendatangkan
lebih banyak pendatang?
Tolong lah binatang-binatang disini di kasih makan yang banyak cukupin
makanan nya , kebersihan di tingkatan , sampah-sampah beserakan di olah
biar tidak kotor kali , kandang-kandang binatang nya di bersihkan prihatin
kita melihat nya , mungkin bisa lah binatang di sini di perbanyak lagi kurang
puas kita kalau hanya ini ini saja binatang nya , kan medan zoo lumayan jauh
ya untuk kunjungin tapi kalau binatang nya terbatas yaa rasanya ya sebentar
kali waktu nya kita untuk menikmatin suasana medan zoo ini , semoga
medan zoo ada perubahan yang lebih baik kedepan nya.
4.6 Hasil Penelitian Responden 3 Ibu Rumondang
1. Bagaimana pandangan anda tentang Medan zoo ini?
menurut saya medan zoo ini masih kurang menarik, dikarenakan kurangnnya
satwa di kebun binatang tersebut dan kurangnnya perawatan terhadap hewan
hewan yang ada, banyak hewan’ yang tidak ter urus rata-rata hewan disini
banyak yang kurang asupan sehingga membuat fisik hewan-hewan jadi kurang
bagus.
2.Apa yang menjadi masukan anda untuk manajemen zoo agar mendatangkan
lebih banyak pendatang?
memperbaiki kandang yang sudah mulai rusak dan mencat ulang kandang,
karena cat sudah mulai usang sehingga membuat pengunjung kurang tertarik
melihat hewan-hewan disini.
4.7 Hasil Penelitian Responden 4 Pak Gilang
1.Bagaimana pandangan anda tentang Medan Zoo ini ?
Terus terang aja ini dek Sangat perihatin kami nengok hewan-hewan disini
terkususnya harimau yg baru kmi lihat tadi sangat kurus kali kayak gak di kasi
porsi makan yg cukup dan kayak gak terurus , terus tempat nya juga kurang
bersih banyak sampah dimana mana, gitu aja sih dek.
2.Apa yang menjadi masukan anda untuk manajemen zoo agar
mendatangkan lebih banyak pendatang?
Mungkin lebih di jaga lagi kebersihannya supaya pngunjung merasa puas dan
orang lain tertarik untuk berkunjung kesini kemudian hewan hewannya juga
harus di kasih perhatian lebih lagi seperti makanannya dan juga kandangnya
Yang saya ketahui selaku saya manager sekaligus humas, bahwa tugas humas itu untuk
memberikan infromasi yang positif kepada masyarakat. Biasanya ya kalau ada media datatng
seperti koran SIP, mereka dating menemui saya lalu bertanya “pak apa ini yang saya tuliskan di
koran” kata awak media sip yang dating ke medan zoo. Dengan kehadirannya tentu saya akan
memberikan informasi positif seputar medan zoo ya.
Strategi yang sudah dilakukan yaa kayak melakukan promosi. Tapi perlu diingat ya promosi itu
masuk kedalam marketing. Tapi humas disini bukan bekerja sebagai marketing melainkan
bagian dari marketingnya. Lalu saya juga membuat semacam banner atau spanduk dikelurahan
sekitar sini. Saya bekerja sama dengan lurah nya untuk mencantumkan banner atau spanduk
yang bertuliskan medan zoo, dengan tujuan agar masyarakat sekitar dapat mengetahui dan
dating mengunjungu medan zoo ini. Dan kami juga melakukan promosi nya dengan datang
kesekolah-sekolah yang dekat dengan sekitar sini.
3. Apakah startegi yang di gunakan selama ini sudah sesuai dengan harapan yang telah
direncanakan?
Ya sesuai dengan yang saya harapkan ya. Jadi, setelah saya membuat banner atau
spanduk itu tadi ya, membuat peningkatan jumlah pengnjung yang data ke medan
zoo. Karena para staf kami pada saat itu bertanya kepada beberapa pengunjung
menanyakan seputar dari mana mereka bisa mengetahui dan bisa dating ke medan
zoo, lalu mereka menjawab bahwa mereka mengetahi tempay medan zoo ini dari
spanduk yang dipasang dekat dengan rumah mereka. Jadi saya rasa bahwa startegi
ynng kami buat itu sudah sesuai dari apa yang kami harapkan ya.
Tentu yang menjadi target dari strategi yang kami buat ini ya masyarakat sekitar sini . karna
memang masih belum banyak masyarakat sini yang tahu bahwasannya disinini itu ada kebun
Binatang. Bukan hanya masyarakat sekitar sini tetapi juga public baik yang ada diluar kota
maupun didalam kota
Media yang kami gunakan ya paling hanya Instagram ya, kalau You Tube sudah jarang bahkan
sudah tidak pernah lagi digunakan. Sekarang yang jadi dominan tempat promosi ya instagram
Ada dek hambatannya ya salah satunya kurang pendanaan dalam bidang promosi. Sehingga hal
ini lah yang membuat kami tim humas menjadi kwalahan dalam melakukan promosi medan
zoo. Cara mengatasinya yaa kami datang kepada beberapa instansi seperti PLN, Pemko daerah
untuk meminta bantuan, yaa ada bantuan nya ya diberikan kepada kami, uang nya juga sudah
kami pakai untuk perbaikan kandang.
4.9 Pembahasan
Hasil kutipan wawancara pada responden pertama yaitu ibu Rotua bahwa ibu
Rotua mengatakan bahwa ia melihat keadaan satwa-satwa yang ada pada medan
zoo sangat kasihan sekali. Beliau mengutarakan saran agar dilakukan perbaikan
pada setiap kandang satwa dan diberikan perawatan dan perhatian yang lebih
terhadap satwa nya. Pernayataan dari ibu Rotua tentu sudah dapat diketahui
terhadap citra medan zoo. Yang mana citra itu sendiri sudah tidak baik terhadap
perusahaannya. Dari hasil pengalaman beliau, karna sudah datang mengunjungi
medan zoo lalu kesan pertamanya langsung tidak baik bagi perusahaan itu
sendiri. Citra ini masuk kedalam the current image (citra masih hangat),
yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan
pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman
publik ekternal. Dengan adanya pandangan buruk terhadap medan zoo
maka pr perlu melakukan adanya strategi yaitu Menurut H. Fayol
StrategiPR dilakukan dengan beberapa langkah salah satunya
Menghadapi krisis (Facing of Crisis) dimana dengan menangani keluhan
(complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan PR Recovery of image yang bertugas memperbaiki
Lost of image and demage. Teori yang perlu digunakan oleh humas
dalam krisis ini yaitu Boundary spanning merupakan salah atu ciri dari
sifat organisasi yang merupakan sistem terbuka (Kriyantono, 2014: 88).
Sistem terbuka disini adalah terdapatnya interaksi anatara organisasi
dengan lingkungannya untuk melakukan monitoring, seleksi, dan
menghimpun informasi.
Hasil kutipan wawancara pada responden kedua yaitu pak Edi. Sama
halnya dengan hasil wawancara dari responden pertama hanya ada
tambahan pada bagian luar medan zoo itu tidak menarik dan banyaknya
sampah pada lingkungan medan zoo. Maka adanya pernyataan mengenai
hal pandangan medan zoo tentu citra dari perusahaan ini sudah dapat
dikatakan tidak baik. Teori yang digunakan humas dalam mengatasi
masalah ini yaitu “Boundary spanning” merupakan salah atu ciri dari
sifat organisasi yang merupakan sistem terbuka (Kriyantono, 2014: 88).
Sistem terbuka disini adalah terdapatnya interaksi anatara organisasi
dengan lingkungannya untuk melakukan monitoring, seleksi, dan
menghimpun informasi.
Hasil kutipan wawancara pada responden ketiga dengan ibu Rumondang
yaitu menurut saya medan zoo ini masih kurang menarik, dikarenakan
kurangnnya satwa di kebun binatang tersebut dan kurangnnya perawatan
terhadap hewan hewan yang ada, banyak hewan’ yang tidak ter urus rata-
rata hewan disini banyak yang kurang asupan sehingga membuat fisik
hewan-hewan jadi kurang bagus. Lalu beliau mengatakan untuk
memperbaiki kandang yang sudah mulai rusak dan mencat ulang
kandang, karena cat sudah mulai usang sehingga membuat pengunjung
kurang tertarik melihat hewan-hewan disini. Sama halnya dengan
wawancara yang dilakukan pada responden pertama dan kedua. Memiliki
pandangan dan masukan terhadap medan zoo akan lingkungan, fasilitas
dan juga satwanya. Humas harus bekerja lebih keras lagi agar mampu
memenuhi setiap saran dari tiap pengunjung dan mampu
merealisasikannya sehingga citra medan zoo akan membaik dan
membuat perubahan penilaian publik terhadap pihak internal yaitu
medan zoo itu sendiri. Maka teori yang cocok untuk dipakai setiap
humas atau pr yaitu “Boundary spanning” merupakan salah atu ciri dari
sifat organisasi yang merupakan sistem terbuka (Kriyantono, 2014: 88).
Sistem terbuka disini adalah terdapatnya interaksi anatara organisasi
dengan lingkungannya untuk melakukan monitoring, seleksi, dan
menghimpun informasi.
Hasil wawancara pada responden keempat yaitu pak Gilang, ia memiliki
pandangan terhadap medan zoo yaitu beliau mengatakan Terus terang aja ini
dek Sangat perihatin kami nengok hewan-hewan disini terkususnya harimau
yg baru kami lihat tadi sangat kurus kali kayak gak di kasi porsi makan yg
cukup dan kayak gak terurus , terus tempat nya juga kurang bersih banyak
sampah dimana mana, gitu aja sih dek. Lalu pak Gilang memberi masukan
terhadap management medan zoo untuk dapat meningkatkan pengunjung nya
yaitu Mungkin lebih di jaga lagi kebersihannya supaya pengunjung merasa
puas dan orang lain tertarik untuk berkunjung kesini kemudian hewan
hewannya juga harus di kasih perhatian lebih lagi seperti makanannya dan
juga kandangnya. Pada intinya dari keempat resoonden yang sudah
diwawancarai berpendapat sama yaitu seputar satwa, lingkungan, kandang
dan perbaikan-perbaikan agar kelihatan lebih segar lagi para pengunjung
untuk melihatnya. Teori yang dipakai pada humas dengan permasalahan
responden keempat yaitu “Boundary spanning” merupakan salah atu ciri dari
sifat organisasi yang merupakan sistem terbuka (Kriyantono, 2014: 88).
Sistem terbuka disini adalah terdapatnya interaksi anatara organisasi dengan
lingkungannya untuk melakukan monitoring, seleksi, dan menghimpun
informasi. beberapa aktivitas pelaksanaan fungsi boundary spanning yang
dapat dilakukan oleh praktisi public relations, yaitu: Menjelaskan informasi
tentang organisasi kepada publik (lingkungannya). Memonitor
lingkungannya sehingga mengetahui apa yang terjadi dan menginterpretasi
isu-isu yang potensial memengaruhi aktivitas organisasi dan membantu
manajemen merespon isu-isu tersebut melalui aktivitas isu manajemen.
Membangun sistem komunikasi dua arah dengan publiknya agar organisasi
dapat beradaptasi dengan lingkungnnya.
Hasil penilitian yang dilakukan wawancara pada responden ke lima yaitu
pak Pernius Harefa, beliau merupakan humas dari pada medan zoo sekaligus
menjadi manager. Ia mengatakan bahwa peran dari pr atau pun humas yaitu
dengan memberikan informasi positif kepada masyarakat. Pak Pernius Harefa
juga mengatakan strategi yang dilakukan untuk mempertahankan citra baik dari
medan zoo ini yaitu dengan melakukan promosi, dimana promosi banyak
dilakukan pada media instagram dengan nama instagran @medanzoo dan
promosi kedua kami mendatangi sekolah-sekolah juga untuk kami lakukan
pengenalan akan adanya medan zoo. Beliau juga mengatakan bahwa strategi
yang dilakukan juga menuai hasil baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pihah humas. Beliau juga menyampaikan ada yang menjadi hambatan dalam
melakukam pekerjaannya Kurangnya dana dalam melakukan promosi beliau
juga melakukan kerjasama dengan beberapa Instansi seperti PLN untuk bisa
mendapatkan dana. Menurut penulis inilah strategi yang perlu diterapkan oleh
humas medan zoo yai Menurut H. Fayol StrategiPR dilakukan dengan
beberapa langkah:
a. Membangun identitas dan citra perusahaan (Building corporate
identity and image)
1) Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
2) Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
beberapa pihak.
b. Menghadapi krisis (Facing of Crisis)
Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi
dengan membentuk manajemen krisis dan PR Recovery of image yang
bertugas memperbaiki Lost of image and demage.
c. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (Promotion public causes).
1) Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
2) Mendukung kegiatan kampanye sosial.
penulis mengatakan bahwa beliau ini kurang memahami akan tugas dari
seorang humas. Kurangnya Wawasan, pengetahuan dan Pendalaman
terhadap pekerjaan ini sehingga membuat humas Medan zoo Mempengaruhi
bagaimana perkembangan dari Medan zoo itu sendiri. Teori yang bisa
dipakai oleh humas medan zoo yaitu “Boundary spanning” merupakan salah
atu ciri dari sifat organisasi yang merupakan sistem terbuka (Kriyantono,
2014: 88). Sistem terbuka disini adalah terdapatnya interaksi anatara
organisasi dengan lingkungannya untuk melakukan monitoring, seleksi, dan
menghimpun informasi. beberapa aktivitas pelaksanaan fungsi boundary
spanning yang dapat dilakukan oleh praktisi public relations, yaitu:
Menjelaskan informasi tentang organisasi kepada publik (lingkungannya).
Memonitor lingkungannya sehingga mengetahui apa yang terjadi dan
menginterpretasi isu-isu yang potensial memengaruhi aktivitas organisasi
dan membantu manajemen merespon isu-isu tersebut melalui aktivitas isu
manajemen. Membangun sistem komunikasi dua arah dengan publiknya agar
organisasi dapat beradaptasi dengan lingkungnnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.I Kesimpulan
pengembangan program Medan Zoo di daerah Simalingkar B ini idealnya akan
berpengaruh terhadap sector-sektor lainnya. Di sector ekonomi, lapangan pekerjaan
salah satunya, pembangunan Kebun Binatang di Wilayah kelurahan Simalingkar B
memiliki pengaruh positif bagi perkembangan lapangan pekerjaan warga Simalingkar
B, di lihat dari banyaknya peranan warga Simalingkar B yang ikut serta didalannya.
Beberapa lapangan pekerjaan yang di peroleh warga Simalingkar B setelah
Pembangunan Kebun binatang Medan antara lain membuka usaha kecil menengah
dengan berdagang, penerimaan anggota parkir dan beberapa satpam dari warga
Simalingkar B oleh pengelola Kebun Bintang (Taman Margasatwa) Medan.
Hal ini lah yang menjadi salah satu indikator penting tentang sejauh mana program
pembangunan kepariwisataan menguntungkan masyarakat sesuai dengan tujuannya
meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat setempat. Dan ternyata pembangunan
Kebun Binatang Medan ini mampu mengangkat pendapatan masyarakat. Namun secara
keseluruhan Kebun Binatang ini sebenarnya masih perlu banyak pembenahan karena
masih banyak fasilitas yang kurang dan sudah tidak terawat. Tentunya dalam hal ini
keseriusan dan tanggung jawab menjadi modal utama untuk memperoleh hasil yang
lebih baik. Untuk kedepannya pihak pengelola juga sudah merencanakan berbagai
pengembangan Taman Margasatwa Medan ini terlihat dari pembangunan yang sedang
direncanakan untuk melengkapi Medan Zoo ini. Guna menjadikan lokasi ini sebagai
areal konservasi, penelitian, edukasi dan rekreasi yang lebih baik dan menyenangkan.
V.II Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang perlu ditinjau
ulang oleh pihak pengelola Medan Zoo sebagai sarana konservasi, Edukasi, penelitian
terlebih sebagai sarana rekreasi. Ada beberapa pelayanan yang akan lebih baik jika
Medan zoo mampu mengembangkan nya:
DAFTAR PUSTAKA