keterbatasan dana, pengetahuan dan sumber daya manusia untuk melakukan komunikasi pemasaran. Oleh karena itu, dilakukan sebuah penelitian untuk merumuskan rancangan komunikasi pemasaran terpadu yang efektif, efisien dan dapat diimplementasikan oleh UKM Ti Sukamenak yang berada di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam untuk memperoleh data primer kepada beberapa subyek penelitian yang terdiri dari dua orang pemilik UKM di Pangalengan dan ahli pemasaran UKM untuk memperoleh informasi seputar komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM. Selain itu, data sekunder berupa penelitian sebelumnya dan wawasan dari buku serta internet juga digunakan. Pendekatan Benchmarking dan Analisis SWOT dilakukan dalam penelitian ini untuk menghasilkan ide awal rancangan komunikasi pemasaran terpadu yang dibuat. Adapun alat komunikasi pemasaran yang dapat digunakan oleh UKM yaitu kemasan yang menarik, media sosial dan website, pameran, event, seminar atau pelatihan, dan bergabung dengan komunitas untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran.
Kata kunci : Usaha Kecil Menengah, alat komunikasi pemasaran, komunikasi pemasaran terpadu.
I. PENDAHULUAN SAHA KECIL MENENGAH merupakan salah satu pelaku ekonomi yang memiliki peran, kedudukan dan potensi yang penting di dalam perekonomian Indonesia karena sifat UKM yang lebih fleksibel dalam menghadapi dan beradaptasi terhadap perubahan pasar, memiliki peran dalam penciptaan lapangan pekerjaan karena UKM mampu menyerap tenaga kerja dan investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. UKM pada umumnya memiliki keunggulan dalam bidang yang memanfaatkan sumber daya alam dan padat karya, misalnya pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan dan restoran. Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM (diolah), UKM memberikan
kontribusi sebesar 1.918.447,5 miliar rupiah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia pada tahun 2012. Pangalengan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan industri peternakan, terutama susu sapi segar dan produk olahan makanan dari susu sapi segar tersebut. UKM Ti Sukamenak (TS) merupakan salah satu UKM yang berada di Gang Dangdeur, Kampung Sukamenak RT 02 RW 18, Pangalengan, Kabupaten Bandung. UKM TS berdiri sejak awal tahun 2008 dan bergerak di bidang pengolahan hasil peternakan yang memproduksi makanan ringan: permen milk caramels, dodol susu, kerupuk susu, dan noga susu. Pada awal berdiri, UKM TS hanya memiliki pendapatan sebesar 10.000.000 rupiah setiap bulan. Namun, pendapatan UKM TS terus mengalami kenaikan hingga mencapai rata-rata 60.000.000 rupiah setiap bulannya pada tahun 2013. Oleh karena itu, pemilik UKM TS yang pada saat ini hanya memasarkan produknya ke daerah Pangalengan dan Lembang ingin memperluas area pemasaran produk TS terutama milk caramels ke Kota Bandung. Kemasan yang masih sederhana dengan menggunakan kertas minyak dan kertas hvs sebagai kemasan dalam dan plastik bening yang disablon sebagaikemasan luar menjadi salah satu kendala UKM TS untuk memasarkan produk ke Kota Bandung karena banyaknya produk makanan ringan yang memiliki kemasan yang menarik yang beredar di Kota Bandung. Selain itu, keterbatasan dana, sumber daya manusia, dan pengetahuan tentang strategi pemasaran dan komunikasi pemasaran terpadu menjadi salah satu hambatan untuk memperluas area pemasaran ke Kota Bandung. Dalam upaya mengetahui pendapat masyarakat di Kota Bandung yang menjadi salah satu calon target pasar UKM TS, dilakukan survei pendahuluan terhadap 21 orang responden yang terdiri dari karyawan, mahasiswa dan ibu-ibu mengenai produk milk caramels TS terutama dari segi rasa, kemasan dan promosi. Hasil survey pendahuluan menunjukkan bahwa 90% responden menyukai produk milk caramels UKM TS, 67% responden menyatakan bahwa kemasan produk biasa saja dan 90% responden menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui produk milk caramels UKM TS sebelumnya. Melihat hasil survey pendahuluan tersebut, UKM TS harus mampu Perumusan Rancangan Komunikasi Pemasaran Terpadu pada Produk Milk Caramels Usaha Kecil Menengah Ti Sukamenak Trisa Dini Daswan 1 , DR. Yati Rohayati 2
1,2 Program Studi Teknik Industri Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No.1, Terusan Buah Batu, Bandung 40257 Indonesia trisadinidaswan@gmail.com 1 yati.rohayati.ittelkom@gmail.com 2
U
merumuskan suatu rancangan komunikasi pemasaran terpadu yang disesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk UKM TS, membuat produk UKM TS dikenal oleh masyarakat Kota Bandung baik itu pengungjung yang datang ke Kota Bandung maupun masyarakat yang berdomisili di Kota Bandung dan dapat menarik minat calon pembeli. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi program komunikasi pemasaran yang pada umumnya digunakan oleh UKM dan meraumuskan sebuah rancangan komunikasi pemasaran terpadu yang layak dan dapat diimplementasikan oleh UKM TS. II. TINJAU PUSTAKA Tinjauan pustaka ini berisikan landasan teori dalam penelitian kali ini. Di mana terdapat beberapa teori untuk mendukung agar penelitian ini tidak melenceng dari teori yang sudah dikemukakan sebelumnya. A. Komunikasi Pemasaran Komunikasi merupakan proses berlalunya informasi, pertukaran ide, atau proses pembentukan kesatuan pemikiran antara pengirim dan penerima. Adapun eleman yang terlibat dalam komunikasi yaitu source (pengirim informasi), encoding (proses penyandian informasi berupa pesan), channel message (saluran penyampaian pesan), receiver (penerima pesan), decoding (proses penerjemahan pesan), response (pemberian reaksi terhadap informasi), noise (gangguan selama proses komunikasi), dan feedback untuk memonitor seberapa akurat pesan yang disampakan dapat diterima oleh penerima pesan [1] . Komunikasi pemasaran merupakan elemen yang sangat penting untuk diperhatikan dalam setiap kegiatan pemasaran karena dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan berlangsung sedemikian ruga sehingga tujuan dari pemasaran yaitu terjadi pembelian dan perusahaan memperoleh keuntungan bisa tercapai. Komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari keberadaan produk yang ditawarkan, membuat konsumen dapat mengingat keberadaan produk dan membuat konsumen terpengaruh untuk membeli produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran yaitu merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran atau bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran informasi dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada konsumen atau kliennya [5] . Terdapat delapan bauran komunikasi pemasaran yaitu advertising, sales promotion, events and experiences, public relation and publicity, direct marketing, interactive marketing, word of mouth marketing, dan personal selling [3] . a. Advertising Advertising merupakan bentuk komunikasi non personal berbayar dalam menunjukkan dan mempromosikan ide, produk, dan jasa melalui media cetak, majalah, kemasan luar dan kemasan dalam, televisi, radio, display, poster, brosur, baliho dan lain-lain. b. Sales promotion Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan seperti diskon harga, sampel, kupon, pengembalian dana, rabat, hadiah dan lain-lain. c. Events and experience Events and experience adalah program atau aktivitas yang diadakan untuk menciptakan interaksi sebuah perusahaan atau brand dengan konsumen termasuk acara olahraga, seni, hiburan dan event-event lainnya yang semi formal. d. Public relations and publicity Public relations and publicity adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut atau mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya seperti seminar, press release, donasi sosial, majalah perusahaan dan lain-lain. e. Direct marketing Direct marketing adalah suatu hubungan yang sangat dekat dengan target market dan memungkinkan proses two ways communication terjadi melalui mail, telepon, e-mail atau internet. f. Interactive marketing Interactive marketing adalah aktivitas dan program online yang dirancang untuk mengajak konsumen atau calon konsumen secara langsung atau tidak langsung dalam meningkatkan pemahaman, citra dan loyalitas konsumen terhadap suatu prooduk atau jasa. g. Word-of-mouth marketing Word of Mouth adalah usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk atau merek dari seorang konsumen kepada konsumen lain. h. Personal selling. Personal selling adalah suatu bentuk komunikasi langsung antara penjual dengan calon pembeliny antara lain presentasi produk, pertemuan, pemberian insentif dan lain-lain. B. Komunikasi pemasaran UKM di Indonesia Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Advertising (kemasan, brosur, display dan poster) 2. Pameran atau event 3. Internet marketing (website atau media sosial) 4. Publisitas (secara tidak langsung akan diberitakan oleh media televisi, media cetak maupun internet jika produk memiliki keunikan) 5. Komunitas dan seminar/pelatihan 6. Sample atau potongan harga 7. Word of mouth
C. Komunikasi Pemasaran Terpadu Integrated Marketing Communication (IMC) pada awalnya dikembangkan sekitar tahun 1980-an. Namun, pada tahun tersebut konsep IMC belum dikenal secara luas karena pada waktu itu para profesional dan akademisi di bidang pemasaran masih mempercayai bahwa setiap fungsi komunikasi pemasaran harus dioperasikan dengan berbagai tingkat kemandirian. Mereka masih memandang bahwa periklanan harus dibedakan dengan public relations maupun promotion dan elemen lainnya sehingga dalam implementasinya tidak dapat disejajarkan dan tidak saling mengisi [2] . Seiring berjalannya waktu, berbagai studi tentang IMC akhirnya mulai banyak dilakukan di Amerika Serikat. IMC mulai populer di Amerika Serikat pada tahun 1999 karena hasil penelitian yang dilakukan secara multinasional untuk pertama kalinya oleh Kitchen dan Schultz di lima negara yaitu: Inggris, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan India untuk melihat perbedaan persepsi dan pelaksanaan IMC di negara-negara tersebut. Pada awalnya, IMC dikenal sebagai koordinasi secara teknis dari semua elemen komunikasi pemasaran yang dilakukan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman pemahaman IMC tidak lagi hanya sebatas koordinasi semua elemen komunikasi pemasaran, tetapi sebuah proses dan konsep dalam merancang dan mengatur pesan atau informasi untuk menyelaraskan persepsi pelanggan atau konsumen tentang nilai merek melalui interaksi dengan audience dalam jangka panjang dengan mengoordinasikan secara sinergis semua elemen komunikasi pemasaran guna mendukung efisiensi dan efektivitas kinerja bisnis dan pemasaran dalam mencapai tujuannya [2] . Adapun langkah-langkah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu, yaitu: 1. Menganalisis situasi perusahaan Analisis situasi perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan termasuk strategi komunikasi pemasaran terpadu perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat). 2. Mengidentifikasi khalayak sasaran Khalayak sasaran merupakan calon pembeli atau pengguna, pelanggan potensial, pembuat keputusan dalam pembelian, para individu atau kelompok, dan publik atau masyarakat khusus atau umum. Khalayak sasaran dapat diidentifikasi dengan menentukan segmentasi pasar, target pasar atau posisi pasar (positioning). 3. Menentukan tujuan komunikasi pemasaran Tujuan komunikasi pemasaran yaitu membangun kesadaran dan pengetahuan calon pembeli terhadap produk, membuat calon pembeli dapat mengingat produk, membangun rasa suka, preferensi dan keyakinan calon pembeli terhadap produk dan mengarahkan calon pembeli agar melakukan pembelian terhadap produk 4. Menetapkan anggaran komuniksai pemasaran Penetapan anggaran komunikasi pemasaran adalah hal yang harus dilakukan karena pengeluaran yang dilakukan untuk melakukan komunikasi pemasaran sebaiknya harus sesuai dengan manfaat yang didapatkan setelah melakukan program komunikasi pemasaran. Untuk meminimalisir anggaran komunikasi pemasaran, UKM sebaiknya harus cerdas dalam memilih jenis komunikasi pemasaran yang efisien biaya namun tetap efektif. 5. Mengembangkan progrram komunikasi pemasaran a. Merancanag pesan Pesan dirancang untuk membangun kesadaran atas keberadaan callon pembeli terhadap sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan keinginan calon pembeli untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), serta mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dalam merancang pesan, seorang komunikator pemasaran harus menentukan apa yang akan dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakan isi pesan (struktur dan format pesan), dan siapa yang harus mengatakan pesan tersebut. b. Memilih media c. Menelaah sifat masing-masing komunikasi pemasaran Masing-masing alat komunikasi pemasaran mempunyai keunikan karakteristik dan biaya serta mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Oleh karena itu, pemasar harus memahami karakteristik-karakteristik tersebut agar tidak mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi namun pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada khalayak sasaran. d. Menentukan saluran (channel) komunikasi pemasaran e. Mengintegrasikan bauran komunikasi pemasaran Pada tahap ini, perusahaan harus memadukan tiap- tiap elemen komunkasi pemasaran yang telah ditentukan secara keseluruhan agar mengkomunikasikan pesan secara efektif. III. METODOLOGI A. Model Konseptual
B. MetodePenelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana penelitian ini bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan latar belakang alamiah dan mengedepankan interaksi antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana proses komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM TS dan UKM pesaing, melakukan komparasi terhadap kedua UKM, mengidentifikasi profil SWOT UKM TS, memaparkan pandangan beberapa ahli pemasaran di Indonesia tentang UKM dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh UKM tersebut untuk melakukan pengembangan bisnis dan melakukan evaluasi serta merancang strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk UKM TS. C. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah pemilik UKM TS, pemilik UKM pesaing yang telah sukses dalam memasarkan produk (UKM TK), dan beberapa ahli pemasaran UKM di Indonesia. Penentuan Subyek ini dilakukan dengan teknik sampling purposif dimana subyek penelitian merupakan orang-orang yang mempunyai informasi lebih tentang masalah yang sedang diangkat oleh peneliti. Sedangkan, Obyek dalam penelitian ini adalah UKM TS secara keseluruhan khususnya strategi komunikasi pemasaran terpadu UKM TS. D. Metode Pengumpulan data Jenis data dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari lapangan. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara mendalam Wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data dengan cara memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Pengumpulan informasi dilakukan secara detail dari sumber dengan panduan pertanyaan yang terstruktur ataupun tidak. Hasil penelitian dengan menggunakan metode ini akan dijadikan data primer pada penelitian ini. b. Observasi Observasi merupakan merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Metode ini dipilih agar peneliti mendapatkan informasi lebih tentang masalah yang sedang diteliti. c. Dokumentasi Metode ini dilakukan untuk menunjang data yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan memanfaatkan berbagai macam data dan teori yang dikumpulkan melalui berbagai pustaka penunjang seperti buku literarut, publikasi, majalah dan internet guna melengkapi data yang berhubungan dengan topik penelitian. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perbedaan UKM TS dan UKM TK
UKM TS TK Omzet/bulan 60 juta rupiah 200 juta rupiah Umur perusahaan 6 tahun 44 tahun Organisasi Tidak Terstruktur Terstruktur Karyawan 13 orang 80 orang Proses produksi Manual, mesin dan belum higienis Manual, mesin, dan sudah higienis Area pemasaran Pangalengan dan Lembang Pangalengan, Bandung, Bogor, Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia Alat komunikasi pemasaran Kemasan sederhana, brosur, sekali diberitakan oleh media tv, jarang mengikuti pameran Kemasan sederhana, brosur, sering diberitakan oleh media tv dan beberapa media cetak dan internet, sering mengikuti pameran, lebih direkomendasikan penjual toko oleh- oleh Pangalengan
UKM TS (Ti Sukamenak) adalah salah satu UKM di Pangalengan yang memproduksi makanan ringan: permen milk caramels, dodol susu, kerupuk susu, dan noga susu yang didirikan pada tahun 2008. UKM TS memiliki 13 orang karyawan yang bekerja di bagian produksi dan pemilik perusahaan mengurus bagian pemasaran, keuangan dan distribusi. Proses produksi produk milk caramels UKM TS masih dilakukan secara manual atau belum menggunakan mesin kecuali untuk merekatkan kemasan luar dan belum higienis karena pekerja tidak menggunakan sarung tangan, masker atau tutup kepala pada saat melakukan proses produksi. Pencahayaan yang digunakan pada ruang produksi hanya mengandalkan cahaya dari sinar matahari. Namun, permen milk caramels menggunakan baha-bahan alami seperti susu segar, gula, mentega, sedikit esen dan tidak menggunakan bahan pengawet maupun MSG sehingga produk aman untuk dikonsumsi oleh siapapun kecuali bayi.
Pada awalnya, UKM TS menawarkan produknya ke toko oleh-oleh di sekitar Pangalengan untuk menjual produknya dengan sistem pembayaran dibelakang dimana penjual membayar produk yang terjual saja dan produk yang tidak terjual dikembalikan kepada UKM TS. Pada tahun 2011, UKM TS mendapat tawaran kerja sama dari Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Lembang untuk memasok produk milk caramels di koperasi tersebut. Selain itu, UKM TS pernah mengikuti pameran yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengenalkan produknya ke masyarakat. Namun, pameran ini jarang diikuti oleh UKM TS karena tidak memiliki karyawan khusus yang bekerja di bagian pemasaran dan kesibukan pemilik UKM TS dalam mengurus internal perusahaan. Pada tahun 2013, proses produksi UKM TS pernah diliput oleh sebuah program televisi Jejak si Gundul yang ditayangkan di media televisi Trans 7. Berbeda dengan UKM TS, UKM TK merupakan sebuah UKM yang juga berada di daerah Pangalengan dan UKM pertama yang memproduksi produk milk caramels yang telah berdiri sejak tahun 1970 dan memiliki struktur organisasi yang lebih baik daripada UKM TS. UKM TK memiliki sekitar 75 orang karyawan yang bekerja di bagian produksi, dua orang karyawan di bagian pemasaran, dua orang karyawan di bagian distribusi, satu orang di bagian keuangan, dan pemilik UKM TK fokus mengurus pengembangan bisnis dan eksternal perusahaan. Proses produksi yang dilakukan secara manual dan menggunakan mesin serta higienis karena UKM TK telah menerapkan penggunaan masker, sarung tangan, tutup kepala dan menggunakan baju khusus untuk karyawan di bagian produksi. Proses pemotongan produk milk caramels sudah menggunakan mesin sehingga produk memiliki standar bentuk dan ukuran yang sama. Bahan yang digunakan tidak jauh berbeda dengan UKM TS dan tidak menggunakan bahan pengawet maupun MSG. Pada awalnya, UKM TK menjual produknya dengan menawarkan produk milk caramels ke warung-warung hingga ke pasar di sekitar Pangalengan. Seiring dengan berjalannya waktu, pangalengan mulai dikenal dan dijadikan salah satu tujuan wisata oleh masyarakat perkotaan sehingga permintaan terhadap produk milk caramels sebagai jajanan khas dari Pangalengan semakin meningkat. Melihat kondisi tersebut, pemilik UKM TK mulai merekrut karyawan untuk memperluas area pemasaran hingga memasuki toko oleh-oleh yang ada di sekitar pangalengan. Inovasi yang dilakukan oleh pemilik UKM TK dengan menciptakan permen milk caramels yang dibuat dari olahan susu sapi segar yang setiap harinya tidak laku terjual mendapat penghargaan upakarti pada tahun 1992 oleh pemerintah Kabupaten Bandung. Karena penghargaan tersebut, UKM TK mulai diberitakan di media cetak, mendapat pelanggan dari luar Pangalengan, mempunyai distributor tetap di Kota Bandung, dan mempunyai banyak jaringan dengan pihak pemerintah daerah sehingga UKM TK sering diajak oleh pemerintah daerah untuk mengikuti pameran yang diadakan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk mengenalkan produk dan memperluas area pemasaran. Pemilik UKM TK mengatakan bahwa pameran merupakan salah satu sarana utama untuk mengenalkan produknya ke pasaran. Selain mendapatkan penghargaan upakarti, UKM TK juga mendapat beberapa penghargaan lainnya seperti penghargaan sebagai pengusaha kecil berprestasi, penghargaan dari Gubernur Jawa Barat Nuriana, dan penghargaan sebagai juara 1 lomba makanan olahan hasil peternakan. Hal ini membuat UKM TK diundang sebagai salah satu pembicara dalam program Jendela Usaha di stasiun televisi Tv One dan diberitakan di beberapa media cetak seperti kompas dan di internet. Saat ini produk UKM TK telah memasuki beberapa supermarket yang ada di Kota Bandung, Bogor dan Jakarta dan telah mengirimkan produk ke beberapa daerah di Indonesia dengan syarat pemesanan minimal 10 kg. B. Analisis SWOT UKM TS Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1. Bahan baku mudah diperoleh walaupun dalam jumlah banyak 2. Produk merupakan makanan sehat karena menggunakan bahan alami dan tidak menggunakan MSG maupun pengawet 3. Rasa permen susu disukai oleh masyarakat 1. Keterbatasan dana, SDM, dan pengetahuan untuk melakukan komunikasi pemasaran 2. Kemasan produk masih sangat sederhana dan cenderung sama seperti pesain 3. Mutu (higienitas) proses pengolahan karamel susu masih rendah
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) 1. Terbukanya peluang pasar yang lebih luas 2. Teknologi informasi yang berkembang secara cepat 3. Adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah, perusahaan besar dan komunitas untuk pengembangan UKM 4. Permen karamel UKM pesaing cenderung sama 1. Terdapat perusahaan besar yang memproduksi permen susu seperti permen milkita, alpenlibe, dall 2. Terdapat 1 UKM yang telah masuk pasar kota Bandung, Jakarta, Bogor dan beberapa daerah lain 3. Persaingan di daerah Pangalengan cukup kuat karena banyak UKM sejenis yang menjual produk yang sama
C. Analisis Strategi komunikasi pemasaran menggunakan matriks SWOT a. Strategi S-O (Strength Opportunity) Berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh internal UKM TS dan peluang yang ada, UKM TS harus melakukan inovasi produk dimana produk yang diinovasi harus berbeda dengan produk pesaing agar dapat memasuki pasar yang lebih luas. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa UKM yang memproduksi permen milk caramels menunjukkan bahwa pada umumnya produk milk
caramels yang dijual di pasaran cenderung sama baik dari segi fisik produk maupun kemasan dan pada umumnya membidik pasar kelas menengah dan menengah kebawah. Oleh karena itu, UKM TS dapat memasuki pasar kelas menengah dan menengah keatas karena produk milk caramels cukup sehat untuk dikonsumsi setiap hari karena tidak menggunakan bahan makanan berbahaya dan bahan pengawet. Selain itu, UKM TS dapat melakukan pengembangan bisnis dengan memanfaatkan dukungan dan bantuan dari pemerintah, perusahaan yang memiliki program untuk pengembangan UKM, dan komunitas yang mengadakan pelatihan atau seminar gratis tentang pengembangan UKM serta memanfaatkan teknologi informasi untuk melakukan komunikasi pemasaran b. Strategi S-T (Strength Threat) Berdasarkan kelemahan dan ancaman, UKM TS harus mampu meningkatkan frekuensi kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif, efisien, menarik & informatif dengan mengutamakan konten hidup sehat agar konsumen lebih cerdas dan aware terhadap produk UKM TS sehingga konsumen lebih memilih untuk membeli produk UKM TS daripada produk yang dijual oleh pesaing. Hal ini dilakukan untuk mengatasi persaingan karena strategi ini belum dilakukan oleh pesaing. Kegiatan komunikasi pemasaran ya ng akan dilakukan nantinya diharapkan tepat pada sasaran yang diinginkan. c. Strategi W-O (Weakness Opportunity) Berdasarkan kelemahan dan peluang, UKM TS harus mampu merancang sebuah program komunikasi pemasaran yang low cost high impact dengan memanfaatkan teknologi informasi dan dukungan/bantuan dari pemerintah, program CSR perusahaan dan komunitas. Penggunaan media sosial dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran atau acara-acara yang diadakan oleh pemerintah, perusahaan besar, dan komunitas bisnis merupakan komunikasi pemasaran yang harus dilakukan oleh UKM TS. Selain itu, UKM TS harus melakukan perbaikan kemasan agar menarik perhatian calon pembeli dan meningkatkan mutu produk terutama higienitas proses pembuatan produk milk caramels. d. Strategi W-T (Weakness Threat) Berdasarkan Kelemahan dan ancaman, UKM TS harus melakukan perbaikan kualitas produk dan kemasan, melakukan differensiasi terhadap produk serta membidik segmen pasar baru untuk meminimalisir terjadinya persaingan dengan perusahaan besar atau UKM laing yang memproduksi produk sejenis. Selain itu, UKM TS juga harus meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran agar konsumen lebih ingat dengan produknya. V. REKOMENDASI PROGRAM Berdasarkan hasil benchmarking dan analisis SWOT yang dilakukan, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh UKM TS, yaitu: 1. Melakukan perbaikan terhadap proses produksi dan produk UKM TS Proses pembuatan produk yang higienis merupakan salah satu hal penting yang diperhatikan oleh kalangan menengah dan menengah atas dalam melakukan pembelian produk. Oleh karena itu, UKM TS harus melakukan perbaikan terhadap proses produksi dengan cara menerapkan sistem yang dilakukan oleh UKM TK yaitu karyawan harus menggunakan masker, tutup kepala, sarung tangan dan baju yang terjaga kebersihannya pada saat membuat permen milk caramels. Selain itu, kebersihan peralatan dan ruang produksi harus dijaga dan diberikan pencahayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan di bagian produksi. Perbaikan terhadap produk dapat dilakukan dengan menambah variasi produk yang awalnya hanya permen milk caramels biasa menjadi permen milk caramels yang mempunyai bermacam-macam rasa seperti green tea, tiramisu, vanilla, strawberry dan lain-lain serta permen milk caramels yang mempunyai isi seperti coklat, kacang, dodol, dan lain-lain dan mempunyai bentuk yang beragam agar lebih menarik perhatian calon konsumen. 2. Melakukan perbaikan terhadap brand dan kemasan produk UKM TS. Brand TS diakui oleh beberapa pihak termasuk ahli pemasaran UKM sulit untuk diingat dan kurang menarik perhatian masyarakat kalangan menengah dan menengah keatas. Oleh karena itu, peneliti merancang sebuah brand untuk produk milk caramels UKM TS yaitu Ms. Mika dengan tagline healthy food for healthy body seperti pada gambar di bawah ini. Selain itu, dirancang sebuah kemasan yang pada awalnya hanya menggunakan kertas minyak dan kertas hvs sebagai kemasan dalam dan plastik bening yang disablon sebagai kemasan luar menjadi plastik bening yang dituliskan dengan jenis-jenis olahraga khususnya olahraga untuk wanita sebagai kemasan dalam dan menggunakan tabung mika yang diberikan display seperti pada gamber dibawah ini. Perbaikan yang dilakukan terhadap proses produksi, produk, brand dan kemasan akan sebanding dengan tingginya harga jual produk milk caramels yang dapat ditawarkan oleh UKM TS sehingga keterbatasan dana tidak menjadi hambatan untuk melakukan perbaikan tersebut. 3. Merekrut karyawan di bagian pemasaran dan distribusi Setelah melakukan perbaikan terhadap proses produksi, produk, brand dan kemasan, pemilik UKM TS harus merekrut karyawan untuk mengurus bagian distribusi dan pemasaran sehingga pemilik dapat fokus dalam perencanaan pengembangan bisnis dan menambah wawasan seputar bisnis dengan mengikuti seminar- seminar yang diadakan oleh pemerintah maupun komunitas bisnis. 4. Menawarkan produk ke gerai makanan kelas menengah dan menengah atas di Bandung maupun di Jakarta.
Karyawan yang telah direkruit ditugaskan untuk menawarkan produk inovasi UKM TS ke gerai-gerai makanan maupun oleh-oleh kalangan menengah dan menengah keatas di daerah Bandung dan Jakarta. Hal ini dilakukan agar memudahkan konsumen untuk menemukan produk. Selain itu, konsumen juga dapat melakukan pemesanan online melalui facebook, twitter atau instagram yang akan dibuat nantinya dan dikenakan biaya pengiriman sesuai dengan jarak pengiriman. 5. Melakukan komunikasi pemasaran terpadu yang telah dirumuskan. Adapun perrumusan program komunikasi pemasaran terpadu yang telah dirancang yaitu: a. Menentukan khalayak sasaran Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, dapat diketahui bahwa UKM TS dapat menyasar segmen kalangan kelas mengengah dan mengengah keatas dengan melakukan inovasi produk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Middle Class Consumer Studies(CMCS) menyatakan bahwa segmen pasar yang paling menguntungkan di Indonesia adalah segmen kelas menengah dan menengah keatas karena jumlah segmen kelas menengah di Indonesia mencapai 130 juta penduduk dan ditambah lagi dengan jumlah konsumen kelas menengah ke atas. Hasil studi tersebut juga menyatakan bahwa konsumen kelas menengah sudah mulai mengkonsumsi produk makanan- minuman yang lebih berkualitas [4] . Selain itu, segmen geografi juga harus diperhatikan oleh UKM TS dengan menyasar pasar kota Bandung, kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. b. Merancang pesan program komunikasi pemasaran terpadu UKM TS Pesan yang dapat disampaikan oleh UKM TS dalam melakukan komunikasi pemasaran yaitu mengkampanyekan program hidup sehat kepada konsumen dengan berolah raga dan mengkonsumsi makanan-makanan sehat yang aman bagi tubuh salah satunya yaitu mengkonsumsi permen milk caramels UKM TS yang memilki bahan dasar susu segar dan tidak menggunakan monosodium glutamate (MSG) serta bahan pengawet. Selain itu pesan lain yang ingin disampaikan yaitu produk milk caramels memiliki beragam rasa, isi dan bentuk yang menarik. c. Merancang strategi komunikasi pemasaran terpadu UKM TS Terdapat 3 jenis komunikasi pemasaran yang dapat digunakan oleh UKM TS dalam mengkomunikasikan produknya yaitu: 1. Penggunaan media sosial Media sosial merupakan alat komunikasi pemasaran yang sangat murah, dapat menjangkau area komunikasi yang lebih luas, bersifat komunikasi dua arah dimana UKM TS dapat berinteraksi dengan penggunanya dan dapat mengenal pengguna (target) secara lebih dekat. Selain itu, sebuah survey yang dilakukan oleh linkedln dan SumAll menyatakan bahwa 91% bisnis UMKM mengatakan bahwa sosial media dapat meningkatkan brand awareness konsumen. Hal yang harus dilakukan oleh UKM TS yaitu membuat fanpage facebook, akun twitter dan akun instagram. Hal ini dilakukan karena ketiga akun tersebut merupakan media sosial yang pada saat ini banyak digunakan oleh masyarakat disusul dengan penggunaan google plus dan path. Setelah akun dibuat, UKM TS harus memberikan informasi seputar kesehatan yang diperkaya dengan menampilkan gambar yang menarik yang disesuaikan dengan informasi yang diberikan melalui akun tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan pada rancangan pesan yang ingin disampaikan. UKM TS dapat mencari informasi seputar kesehatan tersebut dengan memanfaatkan situs www.google.com. Informasi yang disampaikan sebaiknya akurat dan didasarkan pada riset atau studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya karena jika informasi yang disampaikan tidak berdasarkan fakta, maka akan menjadi bumerang untuk UKM TS sehingga konsumen kehilangan kepercayaan terhadap UKM TS. Diselingi dengan mempromosikan dan menjual produk. (75% informasi dan 25% promosi dan menjual produk). Melalui akun media sosial tersebut, UKM TS juga dapat memberikan informasi tentang gerai-gerai makanan yang menjual produk milk caramels tersebut dan juga dapat melakukan pemesanan secara online atau melalui telepon atau sms. Jika informasi yang diberikan behubungan dengan makanan sehat yang sebaiknya dikonsumsi, UKM TS dapat memberikan contoh produk UKM TS sebagai makanan sehat yang sebaiknya dikonsumsi. 2. Bergabung dengan komunitas Komunitas merupakan tempat berkumpulnya beberapa orang yang memiliki kesukaan atau kebutuhan yang cenderung sama. Melalui komunitas, UKM TS dapat mengenalkan produk milk caramels, menjual produk, meminta saran dari konsumen untuk pengembangan produk dan membangun hubungan baik dengan konsumen dengan konsumen. Komunitas bisnis, komunitas makanan dan komunitas olahraga merupakan komunitas-komunitas yang dapat diikuti oleh konsumen. Beberapa komunitas bisnis yang sering melakukan kegiatan berbagi pengetahuan tentang hal-hal yang harus dilakukan mengembangkan bisnis UKM secara gratis yaitu komunitas Memberi, komunitas Tangan Di Atas, komunitas
Rapatata dan beberapa komunitas bisnis nonprofit lainnya yang dibentuk oleh pihak swasta. Selain itu, komunitas makanan dan olahraga yang dapat diikuti oleh UKM TS yaitu Komunitas Kuliner Bandung (KKB) dan komunitas-komunitas olahraga yang diikuti oleh wanita seperti komunitas Indo Runners cabang bandung, Komunitas Yoga Leaf, Komunitas Nu Geulis Ngowes (NGN), dan komunitas olahraga lainnya. 3. Mengikuti pameran Pameran merupakan pilihan strategis bagi UKM dalam melakukan proses komunikasi pemasaran karena UKM dapat mengeintegrasikan beberapa alat komunikasi pemasaran terpadu dengan mengikuti pameran. pameran, UKM dapat mengintegrasikan melaksanakan bentu alat komunikasi pemasaran terpadu dimana UKM dapat menerapkan bentuk komunikasi pemasaran lainnya pada saat pameran. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat mengikuti beberapa pameran makanan yang ada di Bandung seperti pameran Bandung Creative Food Expo dan Bandung Creative week yang diadakan dibulan juni dan mei, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UKM TS pada saat mengikuti pameran, yaitu: a. UKM TS dapat melakukan presentasi produk b. UKM TS dapat memberikan sampel produk kepada pengunjung untuk dicoba dan meminta komentar dan saran dari pengunjung tentang sampel yang telah dicoba tersebut. Saran ini dapat dijadikan masukan bagi UKM TS untuk membuat produk yang lebih baik. c. UKM TS dapat memberikan brosur atau kartu nama kepada konsumen untuk memberikan informasi tentang UKM TS dan memperluas jaringan pameran. d. Selain memberikan sampel produk kepada konsumen, UKM TS juga dapat melakukan penjualan produk secara langsung kepada konsumen. e. UKM TS dapat memasang banner yang berisi konten kesehatan yang di desain secara kreatif di stand agar menarik perhatian pengunjung untuk mengunjungi stand UKM TS. f. UKM TS sebaiknya membuat display khusus yang dapat digunakan pada saat pameran untuk menarik perhatian pengunjung karena pada umumnya pameran-pameran yang diadakan oleh pemerintah maupun pihak swasta hanya menyediak meja dan arus listrik. g. UKM TS sebaiknya menyediakan sedikit area untuk mengadakan games pada saat pameran yang dapat dimainkan oleh pengunjung dan memberikan hadiah berupa produk milk caramels kepada pengunjung yang berhasil memenangkan games tersebut dan kemudian melakukan foto bersama pengunjung yang mengikuti atau yang memenangkan foto tersebut dan mengunggah foto tersebut melalui sosial media yang dimiliki. Hal ini dapat meningkatkan brand awareness pengunjung terhadap UKM TS karena sangat jarang ditemukan hal seperti ini oleh konsumen pada saat mengunjungi pameran. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik UKM TS sebelum mengikuti pameran yaitu: a. Menetapkan tujuan pameran b. Merancang skenario aktivitasyang akan dilakukan pada saat pameran c. Memilih agenda pameran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai d. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan pada saat pameran e. Mempersiapkan sumber daya manusia yang komunikatif dan berkualitas agar pengunjung memiliki persepsi positif terhadap UKM TS dan produk yang ditawarkan. VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. UKM TS merupakan salah satu UKM di Kabupaten Bandung yang memiliki keterbatasan dana, sumber daya manusia dan pengetahuan untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran sehingga membutuhkan sebuah strategi komunikasi pemasaran yang low cost namun high impact. Penggunaan media sosial, bergabung dengan komunitas dan mengikuti pameran atau event pemasaran merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh UKM TS. 2. UKM TS harus melakukan inovasi produk dan perbaikan terhadap proses produksi, brand milk caramels dan kemasan agar dapat memasuki pasar yang lebih luas seperti pasar kota Bandung, Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia dan dapat meminimalisir persaingan yang terjadi di pasaran. REFERENSI [1] Belch, George E. 2003. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectiv, sixth edition. New York: McGraw- Hill/Irwin. [2] Estaswara. 2008. Think IMC. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
[3] Kotler, P., Keller, K. 2012. Marketing Managment, 14 th edition. New Jersey: Pearson Education Inc. [4] Lembaga Center for Middle-Class Consumer Studies. 2013. Indonesia Middle-Class Consumer Report 2013: Uncovering The Aspirations, Values, and Behavior. Jakarta Pusat: SWA Indonesia. [5] Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga.