Anda di halaman 1dari 9

AbstrakUsaha Kecil Menengah (UKM) Ti Sukamenak

merupakan salah satu pelaku ekonomi yang memiliki


keterbatasan dana, pengetahuan dan sumber daya manusia
untuk melakukan komunikasi pemasaran. Oleh karena itu,
dilakukan sebuah penelitian untuk merumuskan rancangan
komunikasi pemasaran terpadu yang efektif, efisien dan dapat
diimplementasikan oleh UKM Ti Sukamenak yang berada di
Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam
untuk memperoleh data primer kepada beberapa subyek
penelitian yang terdiri dari dua orang pemilik UKM di
Pangalengan dan ahli pemasaran UKM untuk memperoleh
informasi seputar komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
UKM. Selain itu, data sekunder berupa penelitian sebelumnya
dan wawasan dari buku serta internet juga digunakan.
Pendekatan Benchmarking dan Analisis SWOT dilakukan dalam
penelitian ini untuk menghasilkan ide awal rancangan
komunikasi pemasaran terpadu yang dibuat. Adapun alat
komunikasi pemasaran yang dapat digunakan oleh UKM yaitu
kemasan yang menarik, media sosial dan website, pameran,
event, seminar atau pelatihan, dan bergabung dengan komunitas
untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran.


Kata kunci : Usaha Kecil Menengah, alat komunikasi
pemasaran, komunikasi pemasaran terpadu.

I. PENDAHULUAN
SAHA KECIL MENENGAH merupakan salah satu pelaku
ekonomi yang memiliki peran, kedudukan dan potensi
yang penting di dalam perekonomian Indonesia karena sifat
UKM yang lebih fleksibel dalam menghadapi dan beradaptasi
terhadap perubahan pasar, memiliki peran dalam penciptaan
lapangan pekerjaan karena UKM mampu menyerap tenaga
kerja dan investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. UKM
pada umumnya memiliki keunggulan dalam bidang yang
memanfaatkan sumber daya alam dan padat karya, misalnya
pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
perikanan, perdagangan dan restoran. Berdasarkan data
Kementrian Koperasi dan UKM (diolah), UKM memberikan



kontribusi sebesar 1.918.447,5 miliar rupiah terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) di Indonesia pada tahun 2012.
Pangalengan merupakan salah satu daerah di Indonesia
yang terkenal dengan industri peternakan, terutama susu sapi
segar dan produk olahan makanan dari susu sapi segar
tersebut. UKM Ti Sukamenak (TS) merupakan salah satu
UKM yang berada di Gang Dangdeur, Kampung Sukamenak
RT 02 RW 18, Pangalengan, Kabupaten Bandung. UKM TS
berdiri sejak awal tahun 2008 dan bergerak di bidang
pengolahan hasil peternakan yang memproduksi makanan
ringan: permen milk caramels, dodol susu, kerupuk susu, dan
noga susu.
Pada awal berdiri, UKM TS hanya memiliki pendapatan
sebesar 10.000.000 rupiah setiap bulan. Namun, pendapatan
UKM TS terus mengalami kenaikan hingga mencapai rata-rata
60.000.000 rupiah setiap bulannya pada tahun 2013. Oleh
karena itu, pemilik UKM TS yang pada saat ini hanya
memasarkan produknya ke daerah Pangalengan dan Lembang
ingin memperluas area pemasaran produk TS terutama milk
caramels ke Kota Bandung. Kemasan yang masih sederhana
dengan menggunakan kertas minyak dan kertas hvs sebagai
kemasan dalam dan plastik bening yang disablon
sebagaikemasan luar menjadi salah satu kendala UKM TS
untuk memasarkan produk ke Kota Bandung karena
banyaknya produk makanan ringan yang memiliki kemasan
yang menarik yang beredar di Kota Bandung. Selain itu,
keterbatasan dana, sumber daya manusia, dan pengetahuan
tentang strategi pemasaran dan komunikasi pemasaran terpadu
menjadi salah satu hambatan untuk memperluas area
pemasaran ke Kota Bandung.
Dalam upaya mengetahui pendapat masyarakat di Kota
Bandung yang menjadi salah satu calon target pasar UKM TS,
dilakukan survei pendahuluan terhadap 21 orang responden
yang terdiri dari karyawan, mahasiswa dan ibu-ibu mengenai
produk milk caramels TS terutama dari segi rasa, kemasan dan
promosi. Hasil survey pendahuluan menunjukkan bahwa 90%
responden menyukai produk milk caramels UKM TS, 67%
responden menyatakan bahwa kemasan produk biasa saja dan
90% responden menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui
produk milk caramels UKM TS sebelumnya. Melihat hasil
survey pendahuluan tersebut, UKM TS harus mampu
Perumusan Rancangan Komunikasi Pemasaran
Terpadu pada Produk Milk Caramels Usaha
Kecil Menengah Ti Sukamenak
Trisa Dini Daswan
1
, DR. Yati Rohayati
2

1,2
Program Studi Teknik Industri Universitas Telkom
Jl. Telekomunikasi No.1, Terusan Buah Batu, Bandung 40257 Indonesia
trisadinidaswan@gmail.com
1
yati.rohayati.ittelkom@gmail.com
2

U


merumuskan suatu rancangan komunikasi pemasaran terpadu
yang disesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki dan dapat
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk
UKM TS, membuat produk UKM TS dikenal oleh masyarakat
Kota Bandung baik itu pengungjung yang datang ke Kota
Bandung maupun masyarakat yang berdomisili di Kota
Bandung dan dapat menarik minat calon pembeli. Oleh karena
itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi
program komunikasi pemasaran yang pada umumnya
digunakan oleh UKM dan meraumuskan sebuah rancangan
komunikasi pemasaran terpadu yang layak dan dapat
diimplementasikan oleh UKM TS.
II. TINJAU PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini berisikan landasan teori dalam
penelitian kali ini. Di mana terdapat beberapa teori untuk
mendukung agar penelitian ini tidak melenceng dari teori yang
sudah dikemukakan sebelumnya.
A. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi merupakan proses berlalunya informasi,
pertukaran ide, atau proses pembentukan kesatuan pemikiran
antara pengirim dan penerima. Adapun eleman yang terlibat
dalam komunikasi yaitu source (pengirim informasi),
encoding (proses penyandian informasi berupa pesan),
channel message (saluran penyampaian pesan), receiver
(penerima pesan), decoding (proses penerjemahan pesan),
response (pemberian reaksi terhadap informasi), noise
(gangguan selama proses komunikasi), dan feedback untuk
memonitor seberapa akurat pesan yang disampakan dapat
diterima oleh penerima pesan
[1]
.
Komunikasi pemasaran merupakan elemen yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam setiap kegiatan pemasaran
karena dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan
berlangsung sedemikian ruga sehingga tujuan dari pemasaran
yaitu terjadi pembelian dan perusahaan memperoleh
keuntungan bisa tercapai. Komunikasi dapat
menginformasikan dan membuat konsumen potensial
menyadari keberadaan produk yang ditawarkan, membuat
konsumen dapat mengingat keberadaan produk dan membuat
konsumen terpengaruh untuk membeli produk yang
ditawarkan. Komunikasi pemasaran yaitu merepresentasikan
gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran atau bauran
pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran informasi
dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada
konsumen atau kliennya
[5]
. Terdapat delapan bauran
komunikasi pemasaran yaitu advertising, sales promotion,
events and experiences, public relation and publicity, direct
marketing, interactive marketing, word of mouth marketing,
dan personal selling
[3]
.
a. Advertising
Advertising merupakan bentuk komunikasi non
personal berbayar dalam menunjukkan dan
mempromosikan ide, produk, dan jasa melalui media
cetak, majalah, kemasan luar dan kemasan dalam,
televisi, radio, display, poster, brosur, baliho dan
lain-lain.
b. Sales promotion
Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang
dibeli pelanggan seperti diskon harga, sampel, kupon,
pengembalian dana, rabat, hadiah dan lain-lain.
c. Events and experience
Events and experience adalah program atau aktivitas
yang diadakan untuk menciptakan interaksi sebuah
perusahaan atau brand dengan konsumen termasuk
acara olahraga, seni, hiburan dan event-event lainnya
yang semi formal.
d. Public relations and publicity
Public relations and publicity adalah upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut atau
mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan
mempengaruhi kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuannya seperti seminar, press release,
donasi sosial, majalah perusahaan dan lain-lain.
e. Direct marketing
Direct marketing adalah suatu hubungan yang sangat
dekat dengan target market dan memungkinkan
proses two ways communication terjadi melalui mail,
telepon, e-mail atau internet.
f. Interactive marketing
Interactive marketing adalah aktivitas dan program
online yang dirancang untuk mengajak konsumen
atau calon konsumen secara langsung atau tidak
langsung dalam meningkatkan pemahaman, citra dan
loyalitas konsumen terhadap suatu prooduk atau jasa.
g. Word-of-mouth marketing
Word of Mouth adalah usaha pemasaran yang
memicu konsumen untuk membicarakan,
mempromosikan, merekomendasikan dan menjual
produk atau merek dari seorang konsumen kepada
konsumen lain.
h. Personal selling.
Personal selling adalah suatu bentuk komunikasi
langsung antara penjual dengan calon pembeliny
antara lain presentasi produk, pertemuan, pemberian
insentif dan lain-lain.
B. Komunikasi pemasaran UKM di Indonesia
Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UKM di
Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Advertising (kemasan, brosur, display dan poster)
2. Pameran atau event
3. Internet marketing (website atau media sosial)
4. Publisitas (secara tidak langsung akan diberitakan oleh
media televisi, media cetak maupun internet jika
produk memiliki keunikan)
5. Komunitas dan seminar/pelatihan
6. Sample atau potongan harga
7. Word of mouth


C. Komunikasi Pemasaran Terpadu
Integrated Marketing Communication (IMC) pada awalnya
dikembangkan sekitar tahun 1980-an. Namun, pada tahun
tersebut konsep IMC belum dikenal secara luas karena pada
waktu itu para profesional dan akademisi di bidang pemasaran
masih mempercayai bahwa setiap fungsi komunikasi
pemasaran harus dioperasikan dengan berbagai tingkat
kemandirian. Mereka masih memandang bahwa periklanan
harus dibedakan dengan public relations maupun promotion
dan elemen lainnya sehingga dalam implementasinya tidak
dapat disejajarkan dan tidak saling mengisi
[2]
. Seiring
berjalannya waktu, berbagai studi tentang IMC akhirnya mulai
banyak dilakukan di Amerika Serikat. IMC mulai populer di
Amerika Serikat pada tahun 1999 karena hasil penelitian yang
dilakukan secara multinasional untuk pertama kalinya oleh
Kitchen dan Schultz di lima negara yaitu: Inggris, Australia,
Amerika Serikat, Selandia Baru, dan India untuk melihat
perbedaan persepsi dan pelaksanaan IMC di negara-negara
tersebut.
Pada awalnya, IMC dikenal sebagai koordinasi secara
teknis dari semua elemen komunikasi pemasaran yang
dilakukan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman
pemahaman IMC tidak lagi hanya sebatas koordinasi semua
elemen komunikasi pemasaran, tetapi sebuah proses dan
konsep dalam merancang dan mengatur pesan atau informasi
untuk menyelaraskan persepsi pelanggan atau konsumen
tentang nilai merek melalui interaksi dengan audience dalam
jangka panjang dengan mengoordinasikan secara sinergis
semua elemen komunikasi pemasaran guna mendukung
efisiensi dan efektivitas kinerja bisnis dan pemasaran dalam
mencapai tujuannya
[2]
. Adapun langkah-langkah perencanaan
komunikasi pemasaran terpadu, yaitu:
1. Menganalisis situasi perusahaan
Analisis situasi perusahaan dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT
merupakan identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan
termasuk strategi komunikasi pemasaran terpadu
perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada hubungan
atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness),
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang
(opportunity) dan ancaman (threat).
2. Mengidentifikasi khalayak sasaran
Khalayak sasaran merupakan calon pembeli atau
pengguna, pelanggan potensial, pembuat keputusan
dalam pembelian, para individu atau kelompok, dan
publik atau masyarakat khusus atau umum. Khalayak
sasaran dapat diidentifikasi dengan menentukan
segmentasi pasar, target pasar atau posisi pasar
(positioning).
3. Menentukan tujuan komunikasi pemasaran
Tujuan komunikasi pemasaran yaitu membangun
kesadaran dan pengetahuan calon pembeli terhadap
produk, membuat calon pembeli dapat mengingat
produk, membangun rasa suka, preferensi dan
keyakinan calon pembeli terhadap produk dan
mengarahkan calon pembeli agar melakukan pembelian
terhadap produk
4. Menetapkan anggaran komuniksai pemasaran
Penetapan anggaran komunikasi pemasaran adalah hal
yang harus dilakukan karena pengeluaran yang
dilakukan untuk melakukan komunikasi pemasaran
sebaiknya harus sesuai dengan manfaat yang
didapatkan setelah melakukan program komunikasi
pemasaran. Untuk meminimalisir anggaran komunikasi
pemasaran, UKM sebaiknya harus cerdas dalam
memilih jenis komunikasi pemasaran yang efisien
biaya namun tetap efektif.
5. Mengembangkan progrram komunikasi pemasaran
a. Merancanag pesan
Pesan dirancang untuk membangun kesadaran atas
keberadaan callon pembeli terhadap sebuah produk
atau jasa (awareness), menumbuhkan keinginan
calon pembeli untuk memiliki atau mendapatkan
produk (interest), serta mempertahankan loyalitas
pelanggan (loyalty). Dalam merancang pesan,
seorang komunikator pemasaran harus menentukan
apa yang akan dikatakan (isi pesan), bagaimana
mengatakan isi pesan (struktur dan format pesan),
dan siapa yang harus mengatakan pesan tersebut.
b. Memilih media
c. Menelaah sifat masing-masing komunikasi
pemasaran
Masing-masing alat komunikasi pemasaran
mempunyai keunikan karakteristik dan biaya serta
mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Oleh karena itu, pemasar harus memahami
karakteristik-karakteristik tersebut agar tidak
mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi namun
pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada
khalayak sasaran.
d. Menentukan saluran (channel) komunikasi
pemasaran
e. Mengintegrasikan bauran komunikasi pemasaran
Pada tahap ini, perusahaan harus memadukan tiap-
tiap elemen komunkasi pemasaran yang telah
ditentukan secara keseluruhan agar
mengkomunikasikan pesan secara efektif.
III. METODOLOGI
A. Model Konseptual



B. MetodePenelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana
penelitian ini bertujuan untuk memahami suatu fenomena
dengan latar belakang alamiah dan mengedepankan interaksi
antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Fokus dalam
penelitian ini adalah bagaimana proses komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh UKM TS dan UKM pesaing, melakukan
komparasi terhadap kedua UKM, mengidentifikasi profil
SWOT UKM TS, memaparkan pandangan beberapa ahli
pemasaran di Indonesia tentang UKM dan hal-hal apa saja
yang harus dilakukan oleh UKM tersebut untuk melakukan
pengembangan bisnis dan melakukan evaluasi serta
merancang strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk
UKM TS.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah pemilik UKM TS,
pemilik UKM pesaing yang telah sukses dalam memasarkan
produk (UKM TK), dan beberapa ahli pemasaran UKM di
Indonesia. Penentuan Subyek ini dilakukan dengan teknik
sampling purposif dimana subyek penelitian merupakan
orang-orang yang mempunyai informasi lebih tentang masalah
yang sedang diangkat oleh peneliti. Sedangkan, Obyek dalam
penelitian ini adalah UKM TS secara keseluruhan khususnya
strategi komunikasi pemasaran terpadu UKM TS.
D. Metode Pengumpulan data
Jenis data dan metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari
lapangan. Adapun metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data primer dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam merupakan metode
pengumpulan data dengan cara memperoleh
informasi langsung dari sumbernya.
Pengumpulan informasi dilakukan secara detail
dari sumber dengan panduan pertanyaan yang
terstruktur ataupun tidak. Hasil penelitian dengan
menggunakan metode ini akan dijadikan data
primer pada penelitian ini.
b. Observasi
Observasi merupakan merupakan metode
pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung terhadap obyek penelitian.
Metode ini dipilih agar peneliti mendapatkan
informasi lebih tentang masalah yang sedang
diteliti.
c. Dokumentasi
Metode ini dilakukan untuk menunjang data
yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen yang relevan dengan
penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh
dengan memanfaatkan berbagai macam data dan teori
yang dikumpulkan melalui berbagai pustaka
penunjang seperti buku literarut, publikasi, majalah
dan internet guna melengkapi data yang berhubungan
dengan topik penelitian.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perbedaan UKM TS dan UKM TK

UKM
TS TK
Omzet/bulan 60 juta rupiah 200 juta rupiah
Umur
perusahaan
6 tahun 44 tahun
Organisasi Tidak Terstruktur Terstruktur
Karyawan 13 orang 80 orang
Proses
produksi
Manual, mesin dan
belum higienis
Manual, mesin, dan
sudah higienis
Area
pemasaran
Pangalengan dan
Lembang
Pangalengan,
Bandung, Bogor,
Jakarta dan
beberapa daerah di
Indonesia
Alat
komunikasi
pemasaran
Kemasan
sederhana, brosur,
sekali diberitakan
oleh media tv,
jarang mengikuti
pameran
Kemasan
sederhana, brosur,
sering diberitakan
oleh media tv dan
beberapa media
cetak dan internet,
sering mengikuti
pameran, lebih
direkomendasikan
penjual toko oleh-
oleh Pangalengan

UKM TS (Ti Sukamenak) adalah salah satu UKM di
Pangalengan yang memproduksi makanan ringan: permen
milk caramels, dodol susu, kerupuk susu, dan noga susu yang
didirikan pada tahun 2008. UKM TS memiliki 13 orang
karyawan yang bekerja di bagian produksi dan pemilik
perusahaan mengurus bagian pemasaran, keuangan dan
distribusi. Proses produksi produk milk caramels UKM TS
masih dilakukan secara manual atau belum menggunakan
mesin kecuali untuk merekatkan kemasan luar dan belum
higienis karena pekerja tidak menggunakan sarung tangan,
masker atau tutup kepala pada saat melakukan proses
produksi. Pencahayaan yang digunakan pada ruang produksi
hanya mengandalkan cahaya dari sinar matahari. Namun,
permen milk caramels menggunakan baha-bahan alami seperti
susu segar, gula, mentega, sedikit esen dan tidak
menggunakan bahan pengawet maupun MSG sehingga produk
aman untuk dikonsumsi oleh siapapun kecuali bayi.


Pada awalnya, UKM TS menawarkan produknya ke toko
oleh-oleh di sekitar Pangalengan untuk menjual produknya
dengan sistem pembayaran dibelakang dimana penjual
membayar produk yang terjual saja dan produk yang tidak
terjual dikembalikan kepada UKM TS. Pada tahun 2011,
UKM TS mendapat tawaran kerja sama dari Koperasi Unit
Desa (KUD) Sarwa Mukti Lembang untuk memasok produk
milk caramels di koperasi tersebut. Selain itu, UKM TS
pernah mengikuti pameran yang diadakan oleh pemerintah
Kabupaten Bandung untuk mengenalkan produknya ke
masyarakat. Namun, pameran ini jarang diikuti oleh UKM TS
karena tidak memiliki karyawan khusus yang bekerja di
bagian pemasaran dan kesibukan pemilik UKM TS dalam
mengurus internal perusahaan. Pada tahun 2013, proses
produksi UKM TS pernah diliput oleh sebuah program televisi
Jejak si Gundul yang ditayangkan di media televisi Trans 7.
Berbeda dengan UKM TS, UKM TK merupakan sebuah
UKM yang juga berada di daerah Pangalengan dan UKM
pertama yang memproduksi produk milk caramels yang telah
berdiri sejak tahun 1970 dan memiliki struktur organisasi yang
lebih baik daripada UKM TS. UKM TK memiliki sekitar 75
orang karyawan yang bekerja di bagian produksi, dua orang
karyawan di bagian pemasaran, dua orang karyawan di bagian
distribusi, satu orang di bagian keuangan, dan pemilik UKM
TK fokus mengurus pengembangan bisnis dan eksternal
perusahaan. Proses produksi yang dilakukan secara manual
dan menggunakan mesin serta higienis karena UKM TK telah
menerapkan penggunaan masker, sarung tangan, tutup kepala
dan menggunakan baju khusus untuk karyawan di bagian
produksi. Proses pemotongan produk milk caramels sudah
menggunakan mesin sehingga produk memiliki standar bentuk
dan ukuran yang sama. Bahan yang digunakan tidak jauh
berbeda dengan UKM TS dan tidak menggunakan bahan
pengawet maupun MSG.
Pada awalnya, UKM TK menjual produknya dengan
menawarkan produk milk caramels ke warung-warung hingga
ke pasar di sekitar Pangalengan. Seiring dengan berjalannya
waktu, pangalengan mulai dikenal dan dijadikan salah satu
tujuan wisata oleh masyarakat perkotaan sehingga permintaan
terhadap produk milk caramels sebagai jajanan khas dari
Pangalengan semakin meningkat. Melihat kondisi tersebut,
pemilik UKM TK mulai merekrut karyawan untuk
memperluas area pemasaran hingga memasuki toko oleh-oleh
yang ada di sekitar pangalengan. Inovasi yang dilakukan oleh
pemilik UKM TK dengan menciptakan permen milk caramels
yang dibuat dari olahan susu sapi segar yang setiap harinya
tidak laku terjual mendapat penghargaan upakarti pada tahun
1992 oleh pemerintah Kabupaten Bandung. Karena
penghargaan tersebut, UKM TK mulai diberitakan di media
cetak, mendapat pelanggan dari luar Pangalengan, mempunyai
distributor tetap di Kota Bandung, dan mempunyai banyak
jaringan dengan pihak pemerintah daerah sehingga UKM TK
sering diajak oleh pemerintah daerah untuk mengikuti
pameran yang diadakan oleh pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat untuk mengenalkan produk dan memperluas
area pemasaran. Pemilik UKM TK mengatakan bahwa
pameran merupakan salah satu sarana utama untuk
mengenalkan produknya ke pasaran. Selain mendapatkan
penghargaan upakarti, UKM TK juga mendapat beberapa
penghargaan lainnya seperti penghargaan sebagai pengusaha
kecil berprestasi, penghargaan dari Gubernur Jawa Barat
Nuriana, dan penghargaan sebagai juara 1 lomba makanan
olahan hasil peternakan. Hal ini membuat UKM TK diundang
sebagai salah satu pembicara dalam program Jendela Usaha
di stasiun televisi Tv One dan diberitakan di beberapa media
cetak seperti kompas dan di internet. Saat ini produk UKM TK
telah memasuki beberapa supermarket yang ada di Kota
Bandung, Bogor dan Jakarta dan telah mengirimkan produk ke
beberapa daerah di Indonesia dengan syarat pemesanan
minimal 10 kg.
B. Analisis SWOT UKM TS
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Bahan baku mudah
diperoleh walaupun
dalam jumlah banyak
2. Produk merupakan
makanan sehat karena
menggunakan bahan
alami dan tidak
menggunakan MSG
maupun pengawet
3. Rasa permen susu
disukai oleh
masyarakat
1. Keterbatasan dana,
SDM, dan pengetahuan
untuk melakukan
komunikasi pemasaran
2. Kemasan produk masih
sangat sederhana dan
cenderung sama seperti
pesain
3. Mutu (higienitas) proses
pengolahan karamel
susu masih rendah

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
1. Terbukanya peluang
pasar yang lebih luas
2. Teknologi informasi
yang berkembang
secara cepat
3. Adanya dukungan dan
bantuan dari
pemerintah,
perusahaan besar dan
komunitas untuk
pengembangan UKM
4. Permen karamel
UKM pesaing
cenderung sama
1. Terdapat perusahaan
besar yang
memproduksi permen
susu seperti permen
milkita, alpenlibe, dall
2. Terdapat 1 UKM yang
telah masuk pasar kota
Bandung, Jakarta,
Bogor dan beberapa
daerah lain
3. Persaingan di daerah
Pangalengan cukup kuat
karena banyak UKM
sejenis yang menjual
produk yang sama

C. Analisis Strategi komunikasi pemasaran menggunakan
matriks SWOT
a. Strategi S-O (Strength Opportunity)
Berdasarkan kekuatan yang dimiliki oleh internal
UKM TS dan peluang yang ada, UKM TS harus
melakukan inovasi produk dimana produk yang
diinovasi harus berbeda dengan produk pesaing agar
dapat memasuki pasar yang lebih luas. Hasil
pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa UKM
yang memproduksi permen milk caramels
menunjukkan bahwa pada umumnya produk milk


caramels yang dijual di pasaran cenderung sama baik
dari segi fisik produk maupun kemasan dan pada
umumnya membidik pasar kelas menengah dan
menengah kebawah. Oleh karena itu, UKM TS dapat
memasuki pasar kelas menengah dan menengah
keatas karena produk milk caramels cukup sehat
untuk dikonsumsi setiap hari karena tidak
menggunakan bahan makanan berbahaya dan bahan
pengawet. Selain itu, UKM TS dapat melakukan
pengembangan bisnis dengan memanfaatkan
dukungan dan bantuan dari pemerintah, perusahaan
yang memiliki program untuk pengembangan UKM,
dan komunitas yang mengadakan pelatihan atau
seminar gratis tentang pengembangan UKM serta
memanfaatkan teknologi informasi untuk melakukan
komunikasi pemasaran
b. Strategi S-T (Strength Threat)
Berdasarkan kelemahan dan ancaman, UKM TS
harus mampu meningkatkan frekuensi kegiatan
komunikasi pemasaran yang efektif, efisien, menarik
& informatif dengan mengutamakan konten hidup
sehat agar konsumen lebih cerdas dan aware terhadap
produk UKM TS sehingga konsumen lebih memilih
untuk membeli produk UKM TS daripada produk
yang dijual oleh pesaing. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi persaingan karena strategi ini belum
dilakukan oleh pesaing. Kegiatan komunikasi
pemasaran ya ng akan dilakukan nantinya diharapkan
tepat pada sasaran yang diinginkan.
c. Strategi W-O (Weakness Opportunity)
Berdasarkan kelemahan dan peluang, UKM TS harus
mampu merancang sebuah program komunikasi
pemasaran yang low cost high impact dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan
dukungan/bantuan dari pemerintah, program CSR
perusahaan dan komunitas. Penggunaan media sosial
dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran atau
acara-acara yang diadakan oleh pemerintah,
perusahaan besar, dan komunitas bisnis merupakan
komunikasi pemasaran yang harus dilakukan oleh
UKM TS. Selain itu, UKM TS harus melakukan
perbaikan kemasan agar menarik perhatian calon
pembeli dan meningkatkan mutu produk terutama
higienitas proses pembuatan produk milk caramels.
d. Strategi W-T (Weakness Threat)
Berdasarkan Kelemahan dan ancaman, UKM TS
harus melakukan perbaikan kualitas produk dan
kemasan, melakukan differensiasi terhadap produk
serta membidik segmen pasar baru untuk
meminimalisir terjadinya persaingan dengan
perusahaan besar atau UKM laing yang memproduksi
produk sejenis. Selain itu, UKM TS juga harus
meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran agar
konsumen lebih ingat dengan produknya.
V. REKOMENDASI PROGRAM
Berdasarkan hasil benchmarking dan analisis SWOT yang
dilakukan, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat
dilakukan oleh UKM TS, yaitu:
1. Melakukan perbaikan terhadap proses produksi dan
produk UKM TS
Proses pembuatan produk yang higienis merupakan
salah satu hal penting yang diperhatikan oleh kalangan
menengah dan menengah atas dalam melakukan
pembelian produk. Oleh karena itu, UKM TS harus
melakukan perbaikan terhadap proses produksi dengan
cara menerapkan sistem yang dilakukan oleh UKM TK
yaitu karyawan harus menggunakan masker, tutup
kepala, sarung tangan dan baju yang terjaga
kebersihannya pada saat membuat permen milk
caramels. Selain itu, kebersihan peralatan dan ruang
produksi harus dijaga dan diberikan pencahayaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan karyawan di bagian
produksi.
Perbaikan terhadap produk dapat dilakukan dengan
menambah variasi produk yang awalnya hanya permen
milk caramels biasa menjadi permen milk caramels
yang mempunyai bermacam-macam rasa seperti green
tea, tiramisu, vanilla, strawberry dan lain-lain serta
permen milk caramels yang mempunyai isi seperti
coklat, kacang, dodol, dan lain-lain dan mempunyai
bentuk yang beragam agar lebih menarik perhatian
calon konsumen.
2. Melakukan perbaikan terhadap brand dan kemasan
produk UKM TS.
Brand TS diakui oleh beberapa pihak termasuk ahli
pemasaran UKM sulit untuk diingat dan kurang
menarik perhatian masyarakat kalangan menengah dan
menengah keatas. Oleh karena itu, peneliti merancang
sebuah brand untuk produk milk caramels UKM TS
yaitu Ms. Mika dengan tagline healthy food for healthy
body seperti pada gambar di bawah ini.
Selain itu, dirancang sebuah kemasan yang pada
awalnya hanya menggunakan kertas minyak dan kertas
hvs sebagai kemasan dalam dan plastik bening yang
disablon sebagai kemasan luar menjadi plastik bening
yang dituliskan dengan jenis-jenis olahraga khususnya
olahraga untuk wanita sebagai kemasan dalam dan
menggunakan tabung mika yang diberikan display
seperti pada gamber dibawah ini.
Perbaikan yang dilakukan terhadap proses produksi,
produk, brand dan kemasan akan sebanding dengan
tingginya harga jual produk milk caramels yang dapat
ditawarkan oleh UKM TS sehingga keterbatasan dana
tidak menjadi hambatan untuk melakukan perbaikan
tersebut.
3. Merekrut karyawan di bagian pemasaran dan distribusi
Setelah melakukan perbaikan terhadap proses produksi,
produk, brand dan kemasan, pemilik UKM TS harus
merekrut karyawan untuk mengurus bagian distribusi
dan pemasaran sehingga pemilik dapat fokus dalam
perencanaan pengembangan bisnis dan menambah
wawasan seputar bisnis dengan mengikuti seminar-
seminar yang diadakan oleh pemerintah maupun
komunitas bisnis.
4. Menawarkan produk ke gerai makanan kelas menengah
dan menengah atas di Bandung maupun di Jakarta.


Karyawan yang telah direkruit ditugaskan untuk
menawarkan produk inovasi UKM TS ke gerai-gerai
makanan maupun oleh-oleh kalangan menengah dan
menengah keatas di daerah Bandung dan Jakarta. Hal
ini dilakukan agar memudahkan konsumen untuk
menemukan produk. Selain itu, konsumen juga dapat
melakukan pemesanan online melalui facebook, twitter
atau instagram yang akan dibuat nantinya dan
dikenakan biaya pengiriman sesuai dengan jarak
pengiriman.
5. Melakukan komunikasi pemasaran terpadu yang telah
dirumuskan.
Adapun perrumusan program komunikasi pemasaran
terpadu yang telah dirancang yaitu:
a. Menentukan khalayak sasaran
Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa UKM TS dapat menyasar segmen
kalangan kelas mengengah dan mengengah keatas
dengan melakukan inovasi produk seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Sebuah studi yang
dilakukan oleh Center for Middle Class Consumer
Studies(CMCS) menyatakan bahwa segmen pasar
yang paling menguntungkan di Indonesia adalah
segmen kelas menengah dan menengah keatas
karena jumlah segmen kelas menengah di
Indonesia mencapai 130 juta penduduk dan
ditambah lagi dengan jumlah konsumen kelas
menengah ke atas. Hasil studi tersebut juga
menyatakan bahwa konsumen kelas menengah
sudah mulai mengkonsumsi produk makanan-
minuman yang lebih berkualitas
[4]
. Selain itu,
segmen geografi juga harus diperhatikan oleh
UKM TS dengan menyasar pasar kota Bandung,
kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di
Indonesia.
b. Merancang pesan program komunikasi pemasaran
terpadu UKM TS
Pesan yang dapat disampaikan oleh UKM TS
dalam melakukan komunikasi pemasaran yaitu
mengkampanyekan program hidup sehat kepada
konsumen dengan berolah raga dan mengkonsumsi
makanan-makanan sehat yang aman bagi tubuh
salah satunya yaitu mengkonsumsi permen milk
caramels UKM TS yang memilki bahan dasar susu
segar dan tidak menggunakan monosodium
glutamate (MSG) serta bahan pengawet. Selain itu
pesan lain yang ingin disampaikan yaitu produk
milk caramels memiliki beragam rasa, isi dan
bentuk yang menarik.
c. Merancang strategi komunikasi pemasaran terpadu
UKM TS
Terdapat 3 jenis komunikasi pemasaran yang dapat
digunakan oleh UKM TS dalam
mengkomunikasikan produknya yaitu:
1. Penggunaan media sosial
Media sosial merupakan alat komunikasi
pemasaran yang sangat murah, dapat
menjangkau area komunikasi yang lebih luas,
bersifat komunikasi dua arah dimana UKM TS
dapat berinteraksi dengan penggunanya dan
dapat mengenal pengguna (target) secara lebih
dekat. Selain itu, sebuah survey yang
dilakukan oleh linkedln dan SumAll
menyatakan bahwa 91% bisnis UMKM
mengatakan bahwa sosial media dapat
meningkatkan brand awareness konsumen.
Hal yang harus dilakukan oleh UKM TS yaitu
membuat fanpage facebook, akun twitter dan
akun instagram. Hal ini dilakukan karena
ketiga akun tersebut merupakan media sosial
yang pada saat ini banyak digunakan oleh
masyarakat disusul dengan penggunaan
google plus dan path. Setelah akun dibuat,
UKM TS harus memberikan informasi seputar
kesehatan yang diperkaya dengan
menampilkan gambar yang menarik yang
disesuaikan dengan informasi yang diberikan
melalui akun tersebut sebagaimana yang telah
dijelaskan pada rancangan pesan yang ingin
disampaikan. UKM TS dapat mencari
informasi seputar kesehatan tersebut dengan
memanfaatkan situs www.google.com.
Informasi yang disampaikan sebaiknya akurat
dan didasarkan pada riset atau studi-studi yang
telah dilakukan sebelumnya karena jika
informasi yang disampaikan tidak berdasarkan
fakta, maka akan menjadi bumerang untuk
UKM TS sehingga konsumen kehilangan
kepercayaan terhadap UKM TS. Diselingi
dengan mempromosikan dan menjual produk.
(75% informasi dan 25% promosi dan menjual
produk). Melalui akun media sosial tersebut,
UKM TS juga dapat memberikan informasi
tentang gerai-gerai makanan yang menjual
produk milk caramels tersebut dan juga dapat
melakukan pemesanan secara online atau
melalui telepon atau sms. Jika informasi yang
diberikan behubungan dengan makanan sehat
yang sebaiknya dikonsumsi, UKM TS dapat
memberikan contoh produk UKM TS sebagai
makanan sehat yang sebaiknya dikonsumsi.
2. Bergabung dengan komunitas
Komunitas merupakan tempat berkumpulnya
beberapa orang yang memiliki kesukaan atau
kebutuhan yang cenderung sama. Melalui
komunitas, UKM TS dapat mengenalkan
produk milk caramels, menjual produk,
meminta saran dari konsumen untuk
pengembangan produk dan membangun
hubungan baik dengan konsumen dengan
konsumen. Komunitas bisnis, komunitas
makanan dan komunitas olahraga merupakan
komunitas-komunitas yang dapat diikuti oleh
konsumen. Beberapa komunitas bisnis yang
sering melakukan kegiatan berbagi
pengetahuan tentang hal-hal yang harus
dilakukan mengembangkan bisnis UKM
secara gratis yaitu komunitas Memberi,
komunitas Tangan Di Atas, komunitas


Rapatata dan beberapa komunitas bisnis
nonprofit lainnya yang dibentuk oleh pihak
swasta. Selain itu, komunitas makanan dan
olahraga yang dapat diikuti oleh UKM TS
yaitu Komunitas Kuliner Bandung (KKB) dan
komunitas-komunitas olahraga yang diikuti
oleh wanita seperti komunitas Indo Runners
cabang bandung, Komunitas Yoga Leaf,
Komunitas Nu Geulis Ngowes (NGN), dan
komunitas olahraga lainnya.
3. Mengikuti pameran
Pameran merupakan pilihan strategis bagi
UKM dalam melakukan proses komunikasi
pemasaran karena UKM dapat
mengeintegrasikan beberapa alat komunikasi
pemasaran terpadu dengan mengikuti
pameran. pameran, UKM dapat
mengintegrasikan melaksanakan bentu alat
komunikasi pemasaran terpadu dimana UKM
dapat menerapkan bentuk komunikasi
pemasaran lainnya pada saat pameran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
peneliti pada saat mengikuti beberapa
pameran makanan yang ada di Bandung
seperti pameran Bandung Creative Food Expo
dan Bandung Creative week yang diadakan
dibulan juni dan mei, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan oleh UKM TS pada saat
mengikuti pameran, yaitu:
a. UKM TS dapat melakukan presentasi
produk
b. UKM TS dapat memberikan sampel
produk kepada pengunjung untuk dicoba
dan meminta komentar dan saran dari
pengunjung tentang sampel yang telah
dicoba tersebut. Saran ini dapat dijadikan
masukan bagi UKM TS untuk membuat
produk yang lebih baik.
c. UKM TS dapat memberikan brosur atau
kartu nama kepada konsumen untuk
memberikan informasi tentang UKM TS
dan memperluas jaringan pameran.
d. Selain memberikan sampel produk
kepada konsumen, UKM TS juga dapat
melakukan penjualan produk secara
langsung kepada konsumen.
e. UKM TS dapat memasang banner yang
berisi konten kesehatan yang di desain
secara kreatif di stand agar menarik
perhatian pengunjung untuk mengunjungi
stand UKM TS.
f. UKM TS sebaiknya membuat display
khusus yang dapat digunakan pada saat
pameran untuk menarik perhatian
pengunjung karena pada umumnya
pameran-pameran yang diadakan oleh
pemerintah maupun pihak swasta hanya
menyediak meja dan arus listrik.
g. UKM TS sebaiknya menyediakan sedikit
area untuk mengadakan games pada saat
pameran yang dapat dimainkan oleh
pengunjung dan memberikan hadiah
berupa produk milk caramels kepada
pengunjung yang berhasil memenangkan
games tersebut dan kemudian melakukan
foto bersama pengunjung yang mengikuti
atau yang memenangkan foto tersebut dan
mengunggah foto tersebut melalui sosial
media yang dimiliki. Hal ini dapat
meningkatkan brand awareness
pengunjung terhadap UKM TS karena
sangat jarang ditemukan hal seperti ini
oleh konsumen pada saat mengunjungi
pameran.
Adapun beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh pemilik UKM TS sebelum
mengikuti pameran yaitu:
a. Menetapkan tujuan pameran
b. Merancang skenario aktivitasyang akan
dilakukan pada saat pameran
c. Memilih agenda pameran yang sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai
d. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan
pada saat pameran
e. Mempersiapkan sumber daya manusia
yang komunikatif dan berkualitas agar
pengunjung memiliki persepsi positif
terhadap UKM TS dan produk yang
ditawarkan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:
1. UKM TS merupakan salah satu UKM di Kabupaten
Bandung yang memiliki keterbatasan dana, sumber
daya manusia dan pengetahuan untuk melakukan
kegiatan komunikasi pemasaran sehingga
membutuhkan sebuah strategi komunikasi pemasaran
yang low cost namun high impact. Penggunaan media
sosial, bergabung dengan komunitas dan mengikuti
pameran atau event pemasaran merupakan kegiatan
komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh
UKM TS.
2. UKM TS harus melakukan inovasi produk dan
perbaikan terhadap proses produksi, brand milk
caramels dan kemasan agar dapat memasuki pasar
yang lebih luas seperti pasar kota Bandung, Jakarta
dan beberapa kota besar di Indonesia dan dapat
meminimalisir persaingan yang terjadi di pasaran.
REFERENSI
[1] Belch, George E. 2003. Advertising and Promotion:
An Integrated Marketing Communications
Perspectiv, sixth edition. New York: McGraw-
Hill/Irwin.
[2] Estaswara. 2008. Think IMC. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.


[3] Kotler, P., Keller, K. 2012. Marketing Managment,
14
th
edition. New Jersey: Pearson Education Inc.
[4] Lembaga Center for Middle-Class Consumer Studies.
2013. Indonesia Middle-Class Consumer Report
2013: Uncovering The Aspirations, Values, and
Behavior. Jakarta Pusat: SWA Indonesia.
[5] Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai