Seorang PR tidak hanya mengetahui tentang strategi berkomunikasi saja, tapi juga
harus di imbangi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam berkomunikasi di dalam
suatu kasus atau penelitian, Humas harus terlebih dahulu mengetahui kondisi/cara mereka
berkomunikasi, psikologi, sosiologi, dan antropologi di daerah yang akan dikunjungi.
Dalam suatu kasus Nelayan misalnya ; Bagaimana membuat Nelayan bersikap sabar
dalam menangkap Ikan. Sebagai PR yang bertugas di bagian Perikanan, Kita harus tau
teknologi apa yang ingin dipakai, seperti Terumbu Karang. Terumbu karang bagaikan oase
dipadang pasir untuk lautan.Untuk manusia ini artinya terumbu karang memiliki potensial
perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian
mereka. Untuk diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per
tahunnya. Yakni sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu
karang. Untuk mensosialisasikan Terumbu Karang, terlebih dahulu kita berbicara dengan
Nelayan/Kelompok masyarakat. Lalu mengerti UU di Kementerian Pusat, setelah itu PerGub
Pemda Lokal, kemudian Komunitas Terumbu Karang Lokal.
Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan lingkungan dan Budaya, diperlukan
adaptasi dan menggunakan bahasa yang kita tahu kalau mereka mengerti bahasa kita.
Gunakan bahasa yang langsung mereka pahami.
Fungsi Kontrol : Agar hubungan antar publik internal maupun eksternal senantiasa kondusif
dan terhubung dengan baik.
Fungsi Integratif : Membangun opini publik dan citra organisasi dengan baik.
PR Fokus pada Publik Kunci, seperti Publik konsumen, produsen enable dari kalangan
profesional , instansi pemerintah dan Publik yang potensial mengancam kinerja organisasi.
Setelah mendefinisikan jenis publik, mereka itulah yang menjadi sasaran perencanaan
kegiatan proses komunikasi yang akan dilakukan PR.
Pentingnya Kemampuan Menulis Bagi Praktisi PR
↠ Seorang PR ketika menulis siaran Pers harus mengandung nilai berita, dan tulisannya
pun harus berkualitas. Menggunakan kalimat yang ringkas dan bahasa yang sederhana.
https://daerah.sindonews.com/read/1445074/174/peran-humas-kemenko-kemaritiman-
dukung-revitalisasi-sungai-citarum-1570020595
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kemenko Bidang Kemaritiman terus mengampanyekan hidup bersih. Foto/Ist
JAKARTA - Setelah kurang lebih 17 bulan ditangani, progress revitalisasi Sungai Citarum,
berdasarkan laporan tiap sektor telah menunjukkan hasil yang signifikan. Volume sampah
telah berkurang, namun tetap menjadi permasalahan utama.
"Tugas besar pemerintah, yang tidak kalah penting adalah terus memberikan edukasi
kepada masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di sungai," ujar Menko Luhut di
Bandung, Rabu (29/8/2019).
"Belum lama ini kami turut berpartisipasi dalam pameran untuk memeriahkan Sail Nias
2019, antusiasme masyarakat di sana sangat tinggi, terutama anak-anak sekolah yang
mengunjungi booth kami. Di sana kami tidak henti-hentinya untuk mengkampanyekan
tentang hidup sehat dan bersih. Kami juga memberikan berbagai literatur kemaritiman dan
kami adakan juga 'pojok baca' yang khusus untuk berbagi pengetahuan dengan
pengunjung," ujar wanita pekerja keras yang akrab disapa Hida ini di Jakarta, Rabu
(2/10/2019).
Hida melanjutkan, ada pula dengan cara mengampanyekan hidup bersih melalui sosial
media resmi Kemenko Bidang Kemaritiman. Di antaranya melalui Instagram, Twitter,
Facebook, Website resmi kementerian, dan juga kanal Youtube.
"Kami juga bersinergi dengan berbagai kementerian lain untuk berkampanye mengenai
hidup bersih dan menjaga lingkungan di sosial media. Alhamdulillah kemarin kami
mendapatkan penghargaan sebagai Pemenang pada Government Social Media Summit
(GSMS) Award 2019 untuk Kategori Best Collaboration dengan Tema Perubahan Iklim
(Climate Change)," imbuhnya.
Sebagai informasi, GSMS 2019 diselenggarakan pada 24 September 2019 di Jakarta oleh
Awrago, bekerja sama dengan No Limit, serta didukung oleh Kantor Staf Presiden dan
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penilaian dilakukan dalam rentang Agustus 2018-
Juli 2019, seluruh data aktivitas media sosial pemerintah dipantau dan dianalisis untuk
diklasifikasikan.
Terkumpul sebanyak total 5.762.655 data media sosial dari berbagai platform yang terdiri
dari akun, engagement, kata kunci, dan tagar. Data ini dikumpulkan oleh NoLimit sebagai
perusahaan yang menggunakan big data dalam memonitor dan menganalisis media daring.
Hal ini akan memutus mata rantai informasi dari masyarakat ke pusat. Sehingga informasi
yang ada di masyarakat bisa dengan mudah dan cepat diterima oleh Kemenko Bidang
Kemaritiman.
"Aplikasi ini menjawab kebutuhan informasi saat ini. Dengan aplikasi ini masyarakat bisa
dengan mudah mengirim pesan ke kami, dan bisa langsung kami respons dengan cepat,"
tutup Hida.
🙏Jakarta-Riswani-03-10-2019-PR🙏