Anda di halaman 1dari 4

HANA ATHIYYAH (44219110029)

EFFECTIVE MEDIA RELATIONS HAL. 88-116

Media memiliki sosok penting dalam public relations, tetapi penyampaian sebuah berita,
informasi, atau klarifikasi harus disampaikan dengan cara yang tepat. Salah satu penyampaian
informasi bisa dengan press release atau dimana jurnalis dikumpulkan beserta dengan individu
atau produk yang ingin dipublikasikan. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ketika ingin
membuat press relations dengan cara yang tepat dan efektif. Adanya pengetahuan yang luas
dan mendetail tentang produk atau individu yang akan mengadakan press release ini, tidak lupa
juga dengan berita-berita yang terkait atau berelasi dengan klien. Hal ini membantu kita untuk
menyiapkan segala jawaban untuk segala pertanyaan yang dilontarkan dari publik. Sebelum
memulai acara alangkah baiknya jika ada ​briefing​ atau pengarahan untuk mempersiapkan klien.

Dokumentasi juga akan diperlukan untuk mendukung acara, lebih baik jika menyewa
fotografer untuk keberlangsungan acara, dan hal ini penting untuk press release tentang
sebuah produk. Sebuah press release juga perlu dipastikan bahwa informasi ini tersebar
kepada orang yang yang tepat, dimana publik dan klien mempunyai relasi yang sama di satu
bidang. Untuk efektivitas yang tinggi, publik yang datang ke press release diberi brosur dan
kontak agar mereka tahu pengarahan press release dan siapa yang perlu dihubungi. Sebuah
website juga sangat membantu untuk publik yang tidak bisa menghadiri acara.

Sebuah media di era sekarang sudah sangat membantu perkembangan informasi atau
berita dan sumber berita salah satunya dari televisi. Secara tidak langsung, televisi sudah
mengubah “seni berkomunikasi” dimana seorang individu mengetahui berita dengan hanya
komunikasi satu arah, bukan dua arah. Televisi bisa menjadi suatu ranah yang baik atau buruk
bagi sebuah perusahaan, karena dengan media sebuah informasi soal perusahaan bisa dengan
mudah dibuka baik informasi itu buruk atau baik. Citra sebuah perusahaan bisa bagus ketika
“penjualan”-nya juga bagus, hal ini juga termasuk pada radio. Radio juga menjadi suatu sarana
dimana informasi tersebar dengan model satu arah, ketika penjualannya dikemas dengan
bagus maka citra perusahaan atau individu akan baik di mata publik. Namun, media adalah
suatu sarana yang membuat press release sangat efektif.

Seperti sebelumnya, sebuah persiapan atau briefing sangat diperlukan untuk klien.
Pertanyaan dasar seperti “5W 1H” (​what, who, when, where, why, how) ​harus disiapkan karena
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dilontarkan oleh publik. Sebagai penyelenggara press
release harus mengetahui ekspektasi pertanyaan-pertanyaan tersebut dan harus menyiapkan
jawaban untuk segala pertanyaan. Banyak hal yang perlu disiapkan juga selain jawaban adalah,
keberanian, latihan, berpikiran positif, dan baju yang dipakai.Ketika press release sedang
berjalan, orang akan mengintai segala perilaku kita, bagaimana kita bersikap dan menjawab
setiap pertanyaan. Terkadang kita berpikir kita harus bersikap santai untuk mengurangi rasa
ketegangan itu sendiri, namun orang lain bisa berpikir bahwa kita tidak peduli dengan masalah
atau persoalan yang ada. Kita juga tidak boleh membiarkan pewawancara memotong perkataan
kita dan membenarkan suatu pernyataan yang salah dari diri sendiri atau pewawancara. Hal-hal
lain yang perlu diperhatikan adalah tidak ada jargon, tidak memberi nama orang lain, tidak
boleh membela siapapun, tetap tenang dan positif, dan jangan ragu untuk memberikan suatu
pernyataan.

NOTULEN 5 – Media and Community Relations

Media adalah sebuah perantara dari sumber dan publik, hal ini bisa menjadi suatu hal
yang baik dan juga buruk bagi suatu perusahaan atau individu terhadap publik. ​Media relations
adalah aktivitas komunikasi public relations/humas untuk menjalin pengertian dan hubungan
baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta
berimbang. (Wardhani, 2008:9) Media relations mempunyai suatu kegiatan yaitu press release,
dengan ini public relations mengumpulkan publik atau jurnalis atau media untuk mengikuti press
release seorang individu atau sebuah produk atau perusahaan. Seorang public relations harus
bisa memastikan bahwa mereka menghubungi orang yang tepat dan ranah yang tepat. Publik
mempunyai akses tak terbatas terhadap media, sekarang sudah banyak sekali kategori media
seperti sarana untuk wanita yang baru melahirkan sampai dengan sarana olahraga. Karena
itulah, publik bisa mencari kategori sesuai dengan ketertarikan mereka masing-masing. Ketika
mereka memberikan informasi terhadap publik yang salah maka informasi itu tidak tersebar
dengan tepat. Seperti wanita yang baru melahirkan atau orang yang menyukai olahraga
mempunyai komunitasnya masing-masing, hal ini bisa terjangkau dengan fungsi community
relations. ​Ada tiga dimensi dari relasi organisasi dengan publik yang menjadi bagian dari
community relations​, yaitu ​community investment, community involvement, dan community
commitment​ (Ledingham & Bruning, 2001). Namun, fungsi dari community relations adalah

- memberikan informasi pada komunitas tentang organisasi itu sendiri, produk yang
dihasilkan, pelayanan yang diberikan serta aktivitas yang dilakukan
- meluruskan kesalahpahaman dan menanggapi kritikan publik disertai upaya
menggalang dukungan dan opini yang positif;
- mendapatkan dukungan secara hukum yang akan mempengaruhi iklim kerja komunitas;
- mengetahui sikap, pengetahuan dan harapan komunitas;
- mendukung sarana kesehatan, pendidikan, rekreasi dan aktivitas budaya;
- mendapatkan pengakuan yang baik dari pemerintah setempat;
- membantu perkembangan ekonomi lokal dengan membeli barangbarang kebutuhan dari
wilayah setempat.

 
Biro Humas Sulsel Gelar Workshop
Peningkatan Kapasitas Kehumasan Pemda 
 
SULSELSATU.com​, MAKASSAR –​ Biro Humas dan Protokol Sulsel menggelar
workshop peningkatan kapasitas humas pemerintah kabupaten/kota. Workhsop ini
melibatkan Korsupgah KPK.

Workshop yang digelar di Hotel Max One, 21-23 Oktober 2019 diikuti oleh kabag
humas, penulis dan pengelola media sosial humas kabupaten/kota serta humas OPD
Pemprov Sulsel dengan total 100 orang peserta dan menghadirkan pemateri dari ahli
dan praktisi media dan humas.

Materi yang disampaikan di antaranya, pengelolaan media sebagai strategi


pemberitaan, regulasi dan kode etik jurnalistik, menggunakan sosial media untuk
pemberitaan pemerintahan serta menulis siaran pers dan media.

Asisten I Pemprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi saat membuka workhsop ini
mengatakan bahwa tugas Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK
sangat penting dalam menciptakan pemerintahan bertata kelola baik, berintegrasi dan
lebih bersih.

“Tugas ini juga melibatkan lintas kompenen, semua unit kerja harus terlibat,” kata
Aslam.

Humas berperan dalam menyampaikan apa yang telah dilakukan oleh pimpinan dan
pemerintah daerah, demikian juga aktivitas kegiatan KPK bersama dengan pemerintah
daerah.

“Humas sangat penting dan posisinya sangat sentral, memberitakan dengan masif,
termasuk pada media online. Hoaks atau berita bohong hampir pasti tidak bisa
dibendung keberadaanya. Humas harus ambil peran besar mematahkan berita palsu
tentu tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah VIII (Sulselbar) Korsupgah KPK, Dwi Aprilia Linda
mengungkapkan hadirnya kegiatan ini awalnya karena kebutuhan dari Korsupgah KPK
di Sulsel di mana ketika ke daerah, berita yang keluar ke publik pertama kali bukan
berita resmi dari pemerintah, melainkan perusahaan media.
“Rasanya berita yang keluar bukan dari pemerintah itu sendiri, kami sudah berulang
kali, bahkan berulang kami tuliskan dalam surat, harap pemerintah daerah menyiapkan
siaran pers untuk mendukung pelaksanaan kegiatan,” kata Dwi.

Dia menekankan bahwa humas adalah corong pemerintah daerah. Humas juga harus
aktif menghimpun informasi dari unit lain dan disampaikan kepada masyarakat.

“Contoh Pemprov Sulsel akan mengumpulkan OPD minta mana yang bisa jadi informasi
publik tuangkan dalam website,” ujarnya.

Adapun rencana aksi pencegahan korupsi pada delapan sektor, diantaranya


perencanaan APBD, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu,
kapabilitas APIP, manajemen ASN, optimalisasi pendapatan daerah, menajemen aset
dan tata kelola dana desa.

“Selain hal di atas, ada ada beberapa kendala salah satunya komunikasi pada publik,
kepada masyarakat harus ditata. Karena begitu saya ke daerah yang ditanya kapan
OTT, saya ke sini bukan untuk OTT, saya ke sini hanya untuk mencegah OTT,”
imbuhnya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Sulsel, Devo Khadafi menyampaikan agar materi yang
diberikan dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Pada kegiatan workshop ini narasumber yang sangat penting untuk memberikan kita
ilmu. Agar kita sesuai dengan harapan dari KPK yaitu membangun sebuah tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih sangat kami harapkan,” ucapnya.

Sumber artikel:

https://www.sulselsatu.com/2019/10/22/makassar/biro-humas-sulsel-gelar-workshop-peningka
tan-kapasitas-kehumasan-pemda.html 

Anda mungkin juga menyukai