Anda di halaman 1dari 28

KUNJUNGAN INDUSTRI PUBLIC RELATION

(INDONESIA TOURISM DEVELOPMENT CORPORATION (ITDC) DAN


PT. SINAR SOSRO INDONESIA)

LAPORAN

Digunakan untuk memenuhi tugas dalam menempuh Matakuliah Public Relation

Oleh

ISHAKA YOGA PRAMESHWARA


150910202030

PROGRAM STUDI ILMU ADMINITRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillahi robbil alamin, kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
Atas karunia nikmatnya sehingga kami dapat menyusun laporan kunjungan
industri ini dengan tepat waktu.

Laporan kunjungan industri ini disusun dalam rangka memenuhi tugas matakuliah
public relation. Dalam laporan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini,
diantaranya:

1. Bapak Dr. Ardiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Poltik Universiatas Jember yang telah memberikan izin pelaksanaan
kegiatan Kunjungan Industri.
2. Bapak Ibu Dosen Ilmu Adminitrasi Bisnis yang telah membina dan
mengarahkan kami selama Kunjungan Industri.
3. Orang tua yang telah mendukung kegiatan Kunjungan Industri.

Kami menyadari bahwa tiada yang manusia yang sempurna. Meski telah disusun
dengan maksimal tentu laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Demikianlah, semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan khazanah


keilmuan para pembaca sekalian.

Jember, 20 Juni 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kunjungan industri merupakan kegiatan rutin bagi mahasiswa sebagai
tuntutan kurikulum untuk menambah wawasan mahasiswa dengan berbagai
pengetahuan mengenai dunia kerja, bisnis dan manajemen sehingga
diharapkan dapat menjadi lulusan yang professional. Untuk menjadi lulusan
yang professional tentu dibutuhkan banyak keterampilan terutama yang
berkaitan dengan dunia bisnis dan manajemen.
Sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa Adminitrasi Bisnis yang
menempuh mata kuliah Public Relation, mahasiswa sudah sangat banyak
mendapat materi kuliah yang berkenaan dengan Public Relation. Oleh
karena itu Mahasiswa Adminitrasi Bisnis mengadakan kegiatan kunjungan
industri ke Indonesia Tourims Development Corporation (ITDC) dan PT.
Sinar Sosro Bali untuk mengetahui bagaimana proses hubungan perusahaan
dengan masyarakat umum. Diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
ilmu Public Relation yang diperoleh dengan melakukan pengamatan yang
terjadi di dua perusahaan tersebut.
Kunjungan industri juga menjadi salah satu kegiatan yang diadakan
setiap tahunnya. Maka dari itu mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ini.
Kunjungan industri hanya sebatas melakukan observasi pada suatu industri
saja. Melakukan pengamatan dan tanya jawab kepada narasumber secara
langsung.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang yang sudah diuraikan, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana cara PT. Indonesian Tourism Development Corporate
(ITDC) melakukan Publik Relation untuk membangun citra yang
baik?
1.2.2 Bagaimana cara PT. Sinar Sosro dalam hal menangani Publik
Relation dan serta bagaimana cara agar citra PT. Sinar Sosro agar
tetap baik dimata para konsumen?
1.3 Tujuan Kunjungan
1. Memperluas pengatahuan mahasiswa/i dalam lingkungan dunia kerja.
2. Memperluas pengetahuan tentang penerapan Public Relation di
perusahaan.
3. Memberi informasi tentang cara kerja, tenaga kerja, bagiamana
perusahaan melakukan hubungan / relation dengan pihak ekternal
perusahaan.
4. Mendorong mahasiswa/i agar mempunyai rasa kedisiplinan dan
tanggung jawab.

1.4 Manfaat Kunjungan


A. Bagi Mahasiswa
1. Dapat Melihat cara kerja perusahaan dalam menangani Publik
Realtion serta proses Produksi dengan berbagai macam alat – alat
produksi yang sudah cukup modern
2. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada
dunia kerja.
3. Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin
membuat sebuah industri
B. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
1. Memberlakukan tata tertib yang tegas bagi mahasiswa/i.
2. Sebagai bahan yang dapat dijadikan referensi dan bahan acuan bagi
Mahasiswa Universitas Jember dalam membuat laporan kunjunga
industri.
C. Bagi Perusahaan
1. Dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa/i mengenai produk - produk
yang dihasilkan perusahaan.
2. Mengajak dan memperlihatkan proses Publik Relation dan
produksi bagi mahasiswa/i
3. Memperkenalkan keberadaan perusahaan kepada mahasiswa/i dan
masyarakat luas.

1.5 Lokasi dan Waktu Kunjungan


Lokasi kunjungan Industri yang dilakukan oleh Mahasiswa Program
Studi Adminitrasi Bisnis Universitas Jember adalah :
1. PT. Indonesia Tourims Development Corporate (ITDC)
Jalan Kawasan Pariwisata Nusa Dua Po Box 3,
Nusa Dua,
Bali Indoneis
2. PT. Sinar Sosro
Jalan Raya Kemenuh, Sukawati
Gianyar
Bali, Indonesia
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Public Relation


Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus
dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal
balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan
bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan
untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi
(Coulsin-Thomas, 2002).
Public relation adalah Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai
input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi
yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat
penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan
secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup
organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa
“public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk
membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan
Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan
menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi
masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public
relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi
persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan
suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua
belah pihak”. Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai
berikut:
1. Pengertian Umum Public relation adalah proses interaksi dimana
public relation menciptakan opini publik sebagai input yang
menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan
menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian,
dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi
yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya
yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus Public relation adalah fungsi khusus manajemen
yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama,
pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik,
melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk
mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan
tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu
manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk
membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan
teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria,
2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan
Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a
management function, of a continuing and planned character, through
which public and private organizations and institutions seek to win
and retain the understanding, sympathy, and support of those with
whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion
about themselves, in order to correlate, as far as possible their own
policies and procedures, to achieve by planned and widespread
information more productive corporation and more efficient
fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki
arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi
yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh
organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan
membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang
mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini
publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka
mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi
kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan
yang terencana dan tersebar luas.

2.2 Fungsi Public Relation


Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian
dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi
identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu
mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan
mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”.
Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling
adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat
pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima
dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,
budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja
meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik
sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan.

Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada


pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang
lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari
konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik
benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki,
mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan
suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka
diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan
kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation
adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya
komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi
masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black,
2002).

2.3 Peran Public Relation


Peran seorang Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah
organisasi / perusahaan. Public Relations adalah sebagai Jembatan antara
perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar
tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak.
Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen
berhubungan dengan para karyawan. Adapun peran Public Relations
menurut Dozier antara lain:
1. Penasehat Ahli ( Expert Prescriber ).
Seorang praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Communicator
Fasilitator ).
2. Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator ).
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam
hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process
Fasilitator ).
Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah
persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik
sebagai penasihat ( adviser ) hingga mengambil rindakan eksekusi
(keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan profesional.
4. Teknisi Komunikasi ( Communication Technician ).
Peranan communications technician ini menjadikan praktisi Public
Relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan
layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in
organization.

2.4 Tujuan Public Relation


Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang
secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog
dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting
terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai
berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran
dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa
dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya
yang pokok adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan


adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan
pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham
atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham
tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan
masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa
yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di
kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti
dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan
atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam
menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi
para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-
hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari
suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar
perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-
undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu
mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk
menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan
publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007).
Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan
memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di
satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang
harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

2.5 Citra (Image)


Citra adalah tujuan pokok bagi suatu organisasi atau perusahaan.
Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible, tetapi wujudnya dapat
dirasakan dari penilaian, baik semacam tanda respek dan rasa hormat dari
publik sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap organisasi atau
perusahaan tersebut dilihat sebagai sebuah badan usaha yang dipercaya,
professional, dan dapat diandalkan dalam pembentukan pelayanan yang
baik. Tugas PR itu sendiri adalah menciptakan citra organisasi yang
diwakilinya sehingga tidak menimbulkan isu-isu yang merugikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:667), citra adalah
pemahaman kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.
Sedangkan menurut Linggar dalam Teori dan Profesi Kehumasan serta
Aplikasinya (2000:69), bahwa “citra humas yang ideal adalah kesan yang
benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta
pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.”
Dari pernyataan diatas menjelaskan bahwa citra adalah sesuatu yang
ditonjolkan secara nyata yang timbul berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang ada. Citra yang dimaksud disini adalah kesan yang ingin
diberikan oleh perusahaan kepada publik atau khalayaknya agar timbul
opini public yang positif tentang perusahaan tersebut.
Hal lain menurut Ruslan dalam bukunya Manajemen Humas dan
Manajemen Komunikasi dan Aplikasi (1998:63) menyebutkan bahwa
landasan citra berakar dari : “Nilai-nilai kepercayaan yang konkritnya
diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persuasi, serta
terjadinya proses akumulasi dari individu-individu tersebut akan mengalami
suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang
lebih luas dan abstrak, yaitu sering dinamakan citra atau image.”
Menurut Frank Jefkins dalam Public Relations (dalam Munandar,
1995:17-19) mengemukakan bahwa ada beberapa jenis citra yang penting
untuk diketahui oleh seorang PR. Jenis-jenis citra tersebut adalah :
1. Citra Bayangan (Mirror Image)
adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar
terhadap organisasinya.
2. Citra Yang Berlaku (Current Image)
adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar
mengenai suatu organisasi atau perusahaan.
3. Citra Yang Diharapkan (Wish Image)
adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya
citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada
citra yang ada.
4. Citra Perusahaan (Corporate Image)
adalah citra dari suatu organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.
Jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan
ini terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan
citra suatu perusahaan, antara lain sejarah atau riwayat hidup
perusahaan yang gemilang dan lain sebagainya.
5. Citra Majemuk (Multiple Image)
Citra ini dapat diterapkan pada semua jenis organisasi atau perusahaan
yang memiliki banyak unit dan pegawai (anggota). Masing-masing
unit dan individu memiliki perangai dan perilaku tersendiri sehingga
secara sengaja atau tidak sengaja, mereka pasti memunculkan suatu
citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan.
Secara keseluruhan kelima jenis citra tersebut penting untuk diketahui
oleh seorang PR, yakni untuk mengetahui penilaian terhadap organisasi atau
perusahaan tersebut yang tidak hanya dilihat dari segi fisiknya saja tetapi
juga yang tidak terlihat namun dirasakan baik dan memuaskan.
Citra yang dipilih sesuai dengan penelitian ini adalah Citra Perusahaan
(corporate image) karena berdasar dengan kasus atau penelitian diatas,
untuk menciptakan atau membentuk citra perusahaan itu sendiri melalui
kegiatan community relations yang telah dilakukannya.
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC)


3.1.1 Sejatah ITDC
Pulau Bali adalah sebuah pulau kecil yang luas wilayahnya
+ 5.632,86 km2 atau 0,29 % dari luas kepulauan Indonesia dengan
jumlah penduduk + 3,5 juta, tidak memiliki hasil tambang, lahan
pertanian yang terbatas, namun pulau Bali memiliki keindahan
alam dan budaya yang sangat mempesona, yang telah dikenal,
dikagumi oleh Dunia serta banyak pula dikunjungi oleh wisatawan.
Untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Bali, salah satu usaha
yang diharapkan pada waktu itu adalah melalui pengembangan
pariwisata.
Dalam rangka usaha pengembangan Pariwisata Bali,
Pemerintah dengan bantuan UNDP pada tahun 1971 memprakarsai
sebuah studi tentang Pariwisata Bali yang dilaksanakan oleh
SCETO, sebuah konsultan dari Perancis.
Kawasan Pariwisata Nusa Dua lahir karena kebutuhan
objektif akan kamar yang bermutu, bagi wisatawan yang
diperkirakan akan terus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.
Salah satu dari rekomendasi studi tersebut, menyarankan agar di
Bali dibangun lebih banyak hotel bertaraf internasional, untuk
menampung wisatawan asing. Pada waktu itu yaitu pada tahun
1975 di Bali, diperkirakan hanya ada 1800 kamar yang dibangun di
Kuta dan Sanur, yang bertaraf Internasional, sedangkan menurut
studi sampai tahun 1980 diperlukan sekitar 3800 – 4700 kamar
hotel standard internasional.
Pola dasar rencana induk Pariwisata Bali, sebagaimana
direkomendasikan tim SCETO adalah suatu pembangunan
ekonomi, dimana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
ditingkatkan tanpa mengorbankan nilai-nilai kebudayaan serta
struktur sosial kehidupan masyarakat Bali dan lingkungan hidup.
Proyek Nusa Dua, sebagai bagian dari rencana induk
pengembangan Pariwisata Bali, merupakan pembangunan suatu
kawasan pariwisata dengan pemukiman wisatawan secara terpusat,
yang jauh dari pusat kehidupan sehari-hari masyarakat Bali pada
umumnya. Dengan demikian pengaruh langsung para wisatawan,
khususnya pengaruh negatif akan dapat ditekan. Lahan yang
memenuhi syarat ada di kawasan bukit, yaitu Nusa Dua, lahan
yang tidak produktif, namun memiliki pantai dan berpasir putih
yang indah, berpenduduk jarang dan sangat dekat dengan Bandar
Udara Ngurah Rai. Letak lahan tersebut, terpisah dari masyarakat
tradisional Bali.
Melalui pendekatan tersebut, sebagaimana dijelaskan
diatas, diharapkan kebutuhan akan kamar yang terus meningkat
bisa dipenuhi, sekaligus kebudayaan Bali sebagai daya tarik utama
Pariwisata bisa tetap dilestarikan. Disamping itu daerah Nusa Dua
lebih mudah dikembangkan karena tanah yang tersedia cukup luas
dan penduduknya jarang. Curah hujannya relatif kecil dan tidak
ada sumber air permukaan, sehingga tanahnya tidak subur untuk
pertanian. Pertimbangan yang tidak kalah pentingnya adalah Nusa
Dua mempunyai pemandangan alam menarik dengan pantai
berpasir putih, air laut yang jernih dan pantai menghadap ke Timur
menyongsong terbitnya matahari pagi.
Lokasi akomodasi/hotel sebagai salah satu komponen
pokok kawasan disarankan di daerah Badung bagian Selatan, dekat
dengan Airport Ngurah Rai dan lebih mudah memperoleh
pelayanan utilitas dan kemudahan-kemudahan lain dari pusat kota
Denpasar, ketimbang daerah Karangasem dan Bali Barat.
Kawasan Pariwisata dipersiapkan dengan pemanfaatan
secara ekonomis tanah yang tersedia, tanpa mengganggu
lingkungan, sementara prasarana dan sarana dimanfaatkan secara
optimal dalam rangka pembangunan hotel dan fasilitas wisata
lainnya.??Lokasi hotel adalah sepanjang pantai dengan pusat
kegiatan Amenity Core yang dibangun sesuai pedesaan Bali
dengan halaman yang luas dan arsitektur yang khas.
Dalam rangka pengembangan proyek Nusa Dua sebagai
Kawasan Pariwisata terpadu terdapat 3 komponen pokok, yaitu
penyediaan Prasarana dan Sarana, peningkatan jalur – jalur jalan
menunju daerah – daerah yang akan dikunjungi wisatawan dan
peningkatan jalur – jalur jalan menuju daerah – daerah yang akan
dikunjungi wisatawan.

3.1.2 Tentang Perusahaan ITDC


Indonesia Tourism Development Corporation, atau ITDC,
adalah sebuah perusahaan milik negara Indonesia yang dikenal
untuk mengembangkan dan mengoperasikan Kompleks Pariwisata
Terkenal Dunia: Nusa Dua. Terletak di bagian selatan Bali, ITDC
di bawah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero),
didirikan pada tahun 1973 setelah dilakukannya studi menyeluruh
oleh Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia yang berusaha untuk
membuat sebuah model ramah lingkungan dan terintegrasi untuk
tujuan wisata.
Dengan lebih dari 40 tahun pengalaman dalam menciptakan
destinasi wisata kelas dunia, ITDC saat ini siap untuk melebarkan
sayapnya dan membantu Pemerintah untuk melaksanakan
program-program pembangunan pariwisata nasional dengan
menciptakan tujuan wisata baru di Mandalika Lombok dan di
seluruh Indonesia.

3.1.3 Visi dan Misi ITDC


Visi ITDC
Menjadi pengembang destinasi pariwisata kelas dunia

Misi ITDC
 Mengembangkan destinasi pariwisata yang terpilih melalui
kerja sama dengan Pemerintah dan masyarakat.
 Menjadikan brand equity perusahaan sebagai indikator
promosi destinasi pariwisata Indonesia melalui kerja sama
dengan institusi internasional.
 Membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di
bidang pengelolaan destinasi.
 Bersinergi dengan BUMN lain dalam pengembangan
destinasi pariwisata

3.1.4 Lokasi ITDC


Kawasan Pariwisata Nusa Dua Po Box 3,
Nusa Dua,
Bali Indonesia

3.2 PT. Sinar Sosro


3.2.1 Sejarah Teh Botol Sosro
Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di
kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan
teh seduh merek “Teh Cap Botol”. Tahun 1965, Keluarga
Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
Jakarta dengan melakukan straegi CICIP RASA (product
sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan
menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh
tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar.
Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh
terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga
pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar
menunggu. Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar,
tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya
dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi
cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama
perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di
Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh
dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara
ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga
bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak
seperti cara sebelumnya. Tahun 1969, diputuskan untukmenjual
minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama
Tehbotol Sosro. Nama “Tehbotol” diambil dari tehseduh merek
”TehCapBotol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”
Sosro” dari nama keluarga .
Tahun 1969, seiring dengan semakin diminatinya Tehbotol
Sosro oleh masyarakat Jakarta, Tehbotol Sosro kemudian
diproduksi dengan lebih massal tetapi masih dalam skala industri
rumahan dan menggunakan botol dengan desain umum / generic
(image Botol Pertama tahun 1969). Tahun 1972, Logo Tehbotol
Sosro berganti design dan mulai mencantumkan Logo Sosro di
leher botol (image Botol Kedua tahun 1972). Tahun 1974, Logo
Tehbotol Sosro kembali mengalami perubahan design dan pada
saat yang bersamaan botol Tehbotol Sosro dirubah bentuknya
menjadi lebih unik & menonjol–logo dan bentuk botol tersebut
masih digunakan sampai saat ini–serta produksinya sudah mulai
menggunakan mesin bertekhnologi tinggi yang di impor dari
Jerman (image Botol Ketiga tahun (1974).

3.2.2 Sejarah PT. Sinar Sosro


PT Sinar Sosro adalah perusahaan minuman teh siap minum
dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1974. Bahan baku yang dipakai
adalah teh dengan kualitas unggul yang disuplai oleh PT. Gunung
Slamat dan dikelola oleh PT. AGro Pangan selaku sister company.
Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari perkebunan teh
di Cianjur, Garut, Pangalengan dan Tasikmalaya. Perusahaan ini
bisa bertahan sampai sekarang karena memegang teguh filosofi
niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni : Peduli
terhadap kualitas, keamanan, kesehatan dan ramah lingkungan.
Berdirinya perusahaan ini tak lepas dari keluarga Sosrodjojo.
Tahun 1940 keluarga ini memulai usahanya dengan menjual teh
kering dengan merek Teh Cap Botol di wilayah Jawa Tengah.
Kemudian pada 1953, bisnis ini dikembangkan di ibukota Jakarta.
Awalnya teh tersebut disajikan dengan cara diseduh, namun karena
prosesnya lama cara tersebut kurang berhasil. Pada tahun 1969
muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea)
dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR
SOSRO

Produk teh yang populer dari PT. Sinar Sosro ini antara lain Teh
botol Sosro, Fruit Tea dan Joy Tea Green. Perusahaan ini mampu
berkibar dan berkembang di tengah ketatnya persaingan makanan
dan minuman. Teh Sosro menjadi pilihan bagi kelompok usaha ini
agar bisa terus tumbuh dengan bisnis-bisnis baru. Bahkan,
beberapa di antaranya bisa menyatu. Misalnya dengan menjadikan
Teh Botol Sosro sebagai minuman wajib di gerai McD yang
dikelola Rekso Nasional Food.
Kini perusahaan tersebut sudah dikelola hingga generasi
ketiga. Di tangan generasi ketiga, bisnis Sosro dibuat lebih
bervariasi. Kombinasi pendidikan dari luar negeri dan pengalaman
dari para pendahulunya membuat nama Sosro terus berjaya Hanya
satu tradisi yang masih dipegang erat oleh keluarga ini, yakni
mereka menjauhi publikasi yang bersifat personal.

3.2.3 Tentang PT. Sinar Sosro


PT. Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam
kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT. Sinar
Sosro resmi didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak
Soegiharto Sosrodjojo, yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung
KM. 28 kelurahan Medan Satria Bekasi. PT. Sinar Sosro memiliki
sebuah filosofi yang sangat mulia yakni, NIAT BAIK. NIAT
BAIK ini dijabarkan dalam 3K dan RL, yang mempunyai arti
sebagai berikut: Peduli terhadap kualitas, Peduli terhadap
keamanan, Peduli terhadap kesehatan produk serta ramah
lingkungan.
Sampai saat ini PT. Sinar Sosro sudah mempunyai 14 pabrik
yang tersebar diseluruh Indonesia yakni, di Medan, Palembang,
Pandeglang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik,
Mojokerto, dan Gianyar. Serta pabrik yang khusus memproduksi
air mineral Prim-A yaitu di Sentul, Sukabumi, Purbalingga dan
Pandaan. (*data per 2014) Dalam pengembangan bisnisnya, PT.
Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya keseluruh
Nusantara, melalui kantor cabang Penjualan yang tersebar di
seluruh Nusantara. Selain di dalam negeri, PT. Sinar Sosro juga
merambah pasar internasional dengan mengekspor produk-produk
one way packaging/non botol beling kebeberapa Negara di Asia,
Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Kepulauan Pasifik.
Saat ini, produk-produk yang diproduksi oleh PT. Sinar Sosro
adalah, Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, S-Tee, Tebs, Country
Choice dan Air Mineral Prim-A. Seiring dengan perkembangan
bisnis perusahaan, maka sejak tanggal 27 November 2004, PT.
Sinar Sosro bernaung dibawah perusahaan induk atau disebut
dengan holding company yaitu PT. Anggada Putra Rekso Mulia
atau Grup Rekso. PT. Sinar Sosro mempunyai sebuah cita-cita
yang tertuang dalam sebuah visi yakni untuk menjadi perusahaan
minuman kelas dunia, yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah untuk
semua pihak terkait, “The Indonesian World Class Beverage
Company”. Dengan inovasi secara terus menerus, PT. Sinar Sosro
diharapkan bisa menjadi tuan rumah di Negeri sendiri.

3.2.4 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro


VISI :
PT Sinar Sosro adalah Menjadi perusahaan minuman kelas dunia
yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana
saja, serta memberikan nilai tambah untuk semua pihak terkait.
Dengan salah satu misinya adalah Membangun merek Sosro
sebagai merek yang alami, berkualitas, & unggul.

MISI :
Meningkatkan jaringan distribusi baik ( Nasional atau Internasional
) dengan memasarkan produk baru di bidang minuman.

3.2.5 Lokasi PT. Sinar Sosro


PT. Sinar Sosro
Jalan Raya Kemenuh, Sukawati
Gianyar
Bali, Indonesia
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 PT. Indonesian Tourism Development Corporate (ITDC)


4.1.1 Bagaimana cara ITDC melakukan Publik Relation ?
Salah satu kawasan wisata yang mengambil peran dalam
pembangunan pariwisata di Bali adalah Kawasan Pariwisata Nusa
Dua. Kawasan Pariwisata Nusa Dua dikembangkan sejak tahun
1973 untuk memenuhi kebutuhan fasilitas akomodasi premium
bagi wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke
Bali. Pada saat itu Bali hanya memiliki sekitar 1800 kamar
berstandar internasional di daerah Kuta dan Sanur. Dari kawasan
yang terpencil dan sunyi dengan luas lahan 300 ha, kini Nusa Dua
telah berkembang menjadi kawasan yang bergengsi, promotif,
menguntungkan, serta mampu memberikan dampak ekonomi bagi
masyarakat Bali dan Indonesia pada umumnya.
Saat ini Nusa Dua memiliki 19 hotel berbintang, pusat
perbelanjaan, tempat pertunjukkan budaya, lapangan golf, rumah
sakit, museum, dan usaha pariwisata lainnya. Berbagai event
berskala internasional telah dilakukan di Nusa Dua yang secara
tidak langsung telah mempromosikan pariwisata Indonesia kepada
duni. Terdapat beberapa event yang rutin diselenggarakan tiap
tahunnya oleh ITDC, di antaranya adalah Bali Blues Festival, Nusa
Dua Fiesta, dan Bali Pink Ribbon Charity Walk. Tujuan dari
masing-masing kegiatan tersebut berbeda-beda. Nusa Dua Fiesta
merupakan event yang bermaksud untuk meningkatkan citra
kawasan. ITDC menerangkan bahwa Nusa Dua Fiesta (NDF) yang
sudah diadakan sejak 1996 hadir sebagai wadah untuk
mencerminkan secara mantap dan komprehensif seni budaya Bali
pada khususnya, dan seni budaya Indonesia pada umumnya melalui
seni tari, seni musik, dan pameran-pameran..
Humas membutuhkan media massa untuk menyampaikan
pesannya kepada khalayak dan media massa juga membutuhkan
humas sebagai sumber berita bagi media massa tersebut.
Membangun hubungan yang baik dengan media massa
membutuhkan sebuah rencana yang cermat. Cara dan strategi yang
tepat yang digunakan oleh seorang humas dalam menciptakan dan
membangun Publik Relation yang baik dengan institusi media dan
dengan wartawan akan mempengaruhi keberhasilan dari humas.
Dengan demikian cara ITDC dalam melakukan Publik Relation
dengan pihak Eksternal Perusahaan yaitu dengan cara membentuk
Media Relation
4.1.2 Stategi Media Realtion dalam Membentuk Citra ITDC
Menurut Kemal Gani (2015 : 9), humas meliputi aktivitas
komunikasi dan pengamatan yang membutuhkan perhatian
maksimal agar praktisi humas mampu mengantisipasi tiap masalah
yang mungkin terjadi. Beberapa kegiatan humas yang dilakukan
oleh ITDC di antaranya:
1. Membuat press release
Tulisan yang biasa dibuat oleh humas ITDC, antara
lain press release yang diberikan pada awak media dan
newsletter yang rutin dibuat setiap harinya untuk disebarkan
pada masing-masing divisi dan para direksi ITDC.
2. Merancang calendar event
Event yang sudah masuk dalam calendar event
ITDC adalah Nusa Dua Fiesta, Bali Blues Festival, Yoga
Festival, dan Bali Pink Ribbon Charity Walk. Kegiatan di
atas sudah rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Dari
pengamatan peneliti, ITDC juga setiap bulan rutin
menjadwalkan kegiatan apa saja yang akan dilakukan tiap
bulannya.
3. Kegiatan gathering dengan rekan media
Kegiatan gathering dengan para awak media selama
Nusa Dua Fiesta sudah rutin dilakukan oleh ITDC. Di luar
kegiatan, ITDC juga biasa menjalin hubungan secara
personal dengan para rekan media. Tidak hanya itu, kegiatan
ini juga dilakukan demi menjalin hubungan yang baik dengan
para awak media.
4. Menyediakan media center
Pada saat dilaksanakannya event Nusa Dua Fiesta,
disediakan sebuah media center. Di sinilah tempat untuk
memberikan atau mendistribusikan data kepada para awak
media. Menyediakan media center.
5. Rapat dengan koordinator media
Sejak tahun 2015, ITDC telah menunjuk Bapak
Komang Widagda yang berasal dari media online The
Traveler sebagai koordinator media.
6. Mengadakan konferensi pers
Kegiatan ini rutin dilakukan ITDC setiap akan
diadakannya sebuah event, seperti konfrensi pers untuk Nusa
Dua Fiesta atau pun event besar lainnya. Dalam proses
pelaksanaanya, rekan media diundang secara resmi melalui e-
mail.
7. Briefing dengan media
Briefing dengan media rutin dilakukan setaip hari
oleh pihak ITDC selama event Nusa Dua Fiesta berlangsung.

Menjalin hubungan baik dengan media menurut ITDC adalah


hal yang sangat penting. Mereka ibarat penyambung lidah antara
Persero selaku pihak penyelenggara NDF kepada khalayak. ITDC
menganggap hubungannya dengan media itu saling mendukung
seperti sebuah keluarga.
ITDC tidak hanya menjalin hubungan yang baik dengan
media, tetapi juga dengann stakeholders yang lain seperti tenant-
tenant, pemerintah, investor, masyarakat lokal dan karyawan.
Pendekatan ini dilakukan oleh humas melalui gathering atau pun
meeting.

Target utama dari diselanggarakannya event Nusa Dua Fiesta


adalah untuk meningkatkan citra kawasan Nusa Dua di mata
publik. Melalui event ini awareness terhadap ITDC diharapkan
akan meningkat. Setelah citra terbentuk, target berikutnya adalah
sebagai ajang promosi bersama serta untuk melestarikan seni
budaya Bali dan sekitarnya. Para seniman lokal Bali maupun
nasional diberikan kesempatan untuk berkreasi dan berkarya.

.
4.2 PT. Sinar Sosro
4.2.1 Bagaiamana cara PT. Sinar Sosro melakukan Public Relation
sehingga tumbuh citra baik?

Pada tanggal 6 Juni 2009, PT. Sinar Sosro tengah di serang oleh
berita HOAX yang membuat citra PT. Sinar Sosro menjadi buruk
dimata masyarakat. Karena PT. Sinar Sosro mengandung bahan
yang bahaya didalam produknya.

Lantas, apa yang dilakukan oleh manajemen Sosro? Manajemen


Sosro langsung tanggap. Dibentuklah sebuah tim khusus yang tugas
utamanya adalah meredam gejolak di internet. Tim khusus yang
ditugaskan untuk meredam berita HOAX yang menyebabkan citra
buruk perusahaan dengan menyebutkan fakta-fakta di lapangan,
seperti “Sosro sudah lebih dari 35 tahun beroperasi di Indonesia,
memproduksi ratusan juta botol tiap tahun, sekaligus telah menjadi
ikon produk kebanggaan nasional dengan prestasi sebagai pelopor
produsen teh siap minum dalam kemasan pertama di dunia.”
“Bahan bakunya dipetik dari kebun teh milik sendiri dan diproduksi
melalui 10 pabrik dan menyerap tenaga kerja sebanyak 8.500 orang.
Kami juga melibatkan puluhan ribu agen maupun distributor,
termasuk berbagai industri ikutan seperti gelas, logam, plastik, gula
dan transportasi serta tentu saja ratusan juta konsumen,”

PT. Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan
botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT. Sinar Sosro
resmi didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto
Sosrodjojo, yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28
kelurahan Medan Satria Bekasi

Tehbotol Sosro hanya menggunakan bahan baku asli dan alami.


Daun tehnya dipetik dari perkebunan sendiri. Kemudian diolah
menjadi teh wangi yaitu teh hijau yang dicampur bunga melati dan
bunga gambir. Sehingga menghasilkan rasa yang unik, ke-khas-
annya selalu terjaga dan terjamin kualitasnya.

Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Sinar Sosro memiliki sebuah


filosofi yang sangat mulia yakni, NIAT BAIK.

NIAT BAIK ini dijabarkan dalam 3K dan RL, yang mempunyai arti
sebagai berikut:

Peduli terhadap kualitas, Peduli terhadap keamanan, Peduli terhadap


kesehatan produk serta ramah lingkungan.

BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

5.1.1 PT. Indonesia Tourism Development Corporate

Dari pembahasan diatas maka kita ketahui bahwa cara ITDC


membangun citra baik perusahaan dengan membuat press release,
merancang calendar event, gathering dengan rekan media,
menyediakan media center, rapat dengan coordinator media, press
dengan media, briefing dengan media. Beberapa upaya tersebut
dilakukan untuk mengikat tali persaudaraan dengan media, dan juga
dapat membatu ITDC dalam menyebarkan kegiatan yang dilakukan
ITDC ke public sehingga public melihat citra baik ITDC.

5.1.2 PT. Sinar Sosro

PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan pertama yang mencetus teh


dalam kemasan botol pertama, selain itu teh botol sosro juga telah
membuat masyarakat percaya dengan bahan baku yang mereka
gunakan merupakan bahan baku asli dan alami.

Anda mungkin juga menyukai