Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dwi Endah S.

NIM : R0215033
Kelas :A
Prodi : D4K3

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OUTSOURCING

Outsourcing adalah keputusan perusahaan untuk melimpahkan pengembangan sistem


informasi perusahan kepada pihak ketiga atau pihak di luar organisasi yang memiliki
spesialisasi dan ahli dalm bidang sistem informasi. Sedangkan menurut Undang Undang No.
13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Outsourcing (Alih Daya) dikenal sebagai
penyediaan jasa tenaga kerja seperti yang diatur pada pasal 64, 65 dan 66. Dalam dunia
Psikologi Industri, tercatat karyawan outsourcing adalah karyawan kontrak yang dipasok dari
sebuah perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing. Awalnya, perusahaan outsourcing
menyediakan jenis pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan
dan tidak mempedulikan jenjang karier. Seperti operator telepon, call centre, petugas satpam
dan tenaga pembersih atau cleaning service.
Keputusan melakukan outsourcing untuk pengembangan sistem informasi perusahaan
perlu mempertimbangkan beberapa hal penting agar keputusan tersebut memberikan manfaat
lebih besar daripada kerugian yang akan diperoleh perusahaan. Perusahaan yang memutuskan
melakukan outsource harus mengetahui dengan jelas mengenai kebutuhan (requarement)
untuk suatu project dalam hal ini mengenai pengembangan suatu sistem informasi
perusahaan. Perusahaan harus benar-benar mengerti project yang akan dibangun, termasuk
requirement, metode implementasi, bahan yang dibutuhkan dan economic benefit yang
dihasilkan. Outsource yang baik adalah dimana perusahaan seharusnya dapat mengerjakan
sendiri proyek itu, tapi terhalang oleh waktu atau tenaga kerja.
Proyek yang besar sebaiknya dibagi menjadi proyek kecil, untuk menghindari resiko
kegagalan yang besar. Perusahaan hendaknya melakukan pembayaran disesuaikan dengan
detail pekerjaan yang dilakukan oleh vendor, sehingga harga dan hasil seimbang. Selain itu,
hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan outsource adalah melakukan kontrak dala
jangka pendek (5-10 tahun), karena teknologi berkembang sangat cepat. Jika harus membuat
kontrak jangka panjang, sebaiknya dibuat kontrak yang dapat dinegosiasikan setiap saat.
Perusahaan juga harus selektif dalam pemilihan vendor termasuk menyelidiki latar belakang
vendor, karena ada kemungkinan vendor menyerahkan pengerjaan proyek ke vendor lain, dan
hal ini harus diketahui oleh klien.
Dalam pemilihan vendor hendaklah disesuaikan dengan kebutuhan system yang akan
dikembangkan. Pemilihan vendor yang tepat yang mempunyai reputasi baik dapat membantu
keberhasilan strategi outsourcing yang dilakukan perusahaan. Selain itu, profil vendor harus
benar-benar jelas, agar tidak muncul masalah dikemudian hari. Pada gambar 1 dapat dilihat
langkah-langkah dalam proses outsourcing.

Menurut Turban, 2007 Jenis-jenis outsourcing antara lain :


Total Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab sepenuhnya pada layanan tertentu
dalam perusahaan, dalam bidang IT, vendor menyediakan personel, hardware dan
software.
Selective Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu pada
layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian vendor. Misalnya
SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware.
De facto sourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada pihak luar dikarenakan adanya
latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan hasil evaluasi objektif. Misalnya
dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki perusahaan IT diluar jabatannya, maka
perusahaan diarahkan untuk melakukan outsource pada perusahaan IT miliknya.
Keuntungan dan kelebihan dengan pengembangan sistem informasi dengan
outsourcing adalah :
A. Keuntungan menggunakan outsourcing
1. Bagi perusahaan
Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika perusahaan
tidak berinvestasi lagi tetapi menyerahkannya kepada pihak ketiga dalam bentuk
outsourcing yang lebih murah dikarenakan outsourcer dapat dibagi ke beberapa
perusahaan.
Meningkatkan fokus bisnis perusahaan (bisnis inti) dengan skala lebih luas.
Pelaksanaan oprasional lainnya dilakukan oleh perusahaan outsourcing yang telah
berpengalaman di bidangnya. Dengan melakukan outsourcing, maka perusahaan
dapat berkonsentrasi secara penuh dalam menangani bisnis intinya.
Dengan melakukan outsourcing, perusahaan menjadi lebih flexibel, lebih dinamis,
dan lebih baik. Perusahaan dapat melakukan perubahan dengan cepat untuk
memenuhi perubahan kesempatan sesuai dengan kondisi yang ada.
Dengan melakukan outsourcing, segala resiko pekerjaan, ketenagakerjaan,
kriminalitas, dan resiko lainnya menjadi resiko perusahaan penyedia jasa
outsourcing.
Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan dikerjakan
sendiri secara internal karena outsourcer memang dispesialisasi dan ahli dibidang
tersebut.
Pengembangan sistem informasi relatif lebih cepat, aktif, dan efisien karena
dikerjakan oleh orang yang profesional di bidangnya. Penghematan waktu proses
dapat diperoleh karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bekerja bersama-
sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.
Mendapatkan ide-ide yang inovatif dan mendapatkan akses pada kemampuan
kelas dunia.
Hasil pengembangan sistem informasi lebih berkualitas dan keuntungan dalam
jangka pendek dapat langsung dirasakan oleh perusahaan.
Memudahkan akses pada pasar global jika menggunakan vendor yang mempunyai
kualitas dan reputasi yang baik.
Perusahaan merasa tidak perlu melakukan transfer teknologi dan pengetahuan
kepada outsourcer.
Meningkatkan fleksibilitas untuk mengantisipasi perubahan dalam persaingan
bisnis yang semakin kompetitif baik dalam penggunaan teknologi maupun
perubahan volume bisnis.
Memperbaiki kredibilitas perusahaan dengan cara berasosiasi dengan pemberi jasa
yang unggul.
Mengurangi resiko penggunaan sumber daya sistem informasi yang belum optimal
dan meningkatkan kas dalam aset perusahaan karena tak perlu ada aset untuk
teknologi informasi.
2. Bagi karyawan
Memudahkan calon karyawan fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan.
Mendapat pelatihan memadai dari perusahaan penyedia jasa karyawan
outsourcing.
Memudahkan pencari kerja yang memiliki keahlian khusus memilih perusahaan
yang akan mempekerjakan mereka nanti sekaligus menentukan gaji yang akan
mereka dapatkan karena para pencari kerja dengan keahlian khusus seperti ini
tentunya jarang sehingga menjadi rebutan perusahaan-perusahaan besar.
Mendapat banyak pengalaman dan relasi
Lebih mampu mengekspresikan bakat pada spesialis kerja tertentu
Menjadi pegawai outsourcing memberikan ruang yang cukup untuk
pengembangan diri
Menjadi pegawai outsourcing memberi ruang untuk bisa melakukan kegiatan
usaha yang lain

B. Kekurangan Menggunakan Outsourcing


1. Bagi perusahaan
Kehilangan kendali atau kontrol terhadap sistem dan data karena bisa saja pihak
outsourcer menjual data ke pesaing.
Menjadi sangat bergantung pada pihak luar sehingga sanagat sulit bagi perusahaan
untuk mengambil alih kembali sistem yang sedang berjalan terutama apabila ada
kerusakan atau gangguan mendadak terhadap sistem informasi perusahaan.
Tidak ada transfer pengetahuan dari pihak luar kepada pihak perusahaan.
Dapat terjadi peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya
pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan.
Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dilakukan apabila terjadi ketidak
cocokan sistem informasi yang dikembangkan.
Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan karena semua pengembangan
sistem informasi yang diserahkan kepada perusahaan.
Jika kekuatan tawar ada ditangan outsourcer, perusahaan akan kehilangan banyak
kendali dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya.
Perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk belajar membangun dan
mengoprasikan aplikasi sistem informasi tersebut.
Tidak terjadi transfer Knowledge di dalam perusahaan yang optimal.
Kontrak jangka panjang, dengan biaya yang mahal dan penalti pemutusan kontrak
yang menyebabkan perusahaan tidak memiliki pilihan selain menjalankan kontrak
sampai selesai.
Pelanggaran kontrak, yang banyak terjadi ketika vendor menjanjikan banyak hal
pada awal perjanjian, namun tidak dapat direalisasikan ketika kontrak sudah
berjalan.
2. Bagi pegawai
Tidak ada jenjang karir
Masa kerja yang tidak jelas
Kesejahteraan tidak terjamin
Pendapatan yang terbatas
Potongan gaji yang tidak jelas (tidak adanya transparansi pemotongan gaji)

Anda mungkin juga menyukai