Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR RESIKO

ERGONOMI

Disusun Oleh :

NAMA : Dwi Endah Subianti


NIM : R0215033

Dosen Pengampu :

Lusi Ismayenti, S. T., M. Kes.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2016
1) Posisi mengetik pada keyboard yang benar adalah seperti pada gambar
sebelah kiri, sedangkan yang sebelah kanan adalah salah.
Pekerja kantor yang menggunakan keyboard harus menjaga pergelangan
tangan pada posisi yang benar, yaitu, antara tangan dengan bahu harus lurus.
Tangan boleh lebih rendah daripada bahu, pergelangan tangan tidak boleh
menggantung, keyboard harus diletakkan lebih rendah, serta tangan dijaga
supaya lebih rendah dari siku. Lebih baik mempergunakan penyangga
pergelangan tangan untuk menopang pergelangan tangan.
Apabila kita salah posisi pada saat mengetik lama kelamaan dapat
menyebabkan cidera karena gerakan berulang pada saat mengetik.

2) Posisi penempatan mouse dan keyboard yang benar yaitu pada


gambar sebelah kanan. Letak mouse harus sejajar dengan posisi
keyboard kita. Di dalam gambar (sebelah kiri), posisi keyboard
berada di bawah meja, tetapi itu cara yang kurang tepat karena
jauh dari jangkauan kita. Di dalam gambar (sebelah kanan),
keyboard pas tepat berada di depan monitor, artinya tidak di
bawah meja.
Posisi yang salah dapat menyebabkan ketegangan otot.

3) Posisi tubuh pada saat bekerja di depan computer yang tepat terdapat pada
gambar sebelah kiri, yaitu posisi paha horizontal sejajar dengan lantai tempat
bekerja, telapak kaki menapak ke lantai, bantalan pada kursi sebaiknya dapat
menopang punggung yang bawah sehingga punggung dapat tetap tegak,
jangan menggunakan posisi duduk yang sama saat bekerja terlalu lama,
ubahlah sesekali, kemudian tidak membungkuk, sebaiknya rileks dan nikmati.
Posisi tubuh yang salah dapat menyebabkan gangguan pada tulang, misanya
seperti osteoforosis.
Posisi Salah Posisi Benar

4) Posisi monitor yang tepat terdapat pada gambar sebelah kanan, yaitu jarak
antara monitor ke mata berjarak sekitar 50-60 cm dan posisi monitor berada
tepat sejajar atau di bawah garis mata. Posisi yang salah dapat mengakibatkan
terjadi mata cepat lelah, konsentrasi menurun. Untuk mengurangi gangguan
pada mata sebaiknya ditambahkan kaca peredam (screen filter)sebab monitor
memiliki intensitas cahaya yang cukup tinggi.

5) Posisi mengangkat beban yang sebelah kiri pada gambar tersebut


adalah salah, cara yang benar ditunjukkan pada gambar sebelah
kanan. Angkat-angkut beban dianjurkan agar beban sedekat
mungkin pada garis vertical tubuh. Dapat juga dilakukan dengan
menggunanakan alat bantu atau pun meminta bantuan orang lain
untuk mengangkat beban yang sangat berat.
Jika mengangkut barang dengan cara yang salah akan
menyebabkan Low Back Pain (LBP).

6) Pencahayaan yang tidak ergonomis akan mengaibatkan kepala


pusing, mata lelah, dll. Pada gambar di atas posisi atau jarak lampu
terhadap benda sudah ergonomis karena paparan cahaya langsung
mengenai benda tetapi intensitas cahaya juga perlu diatur agar
tidak menyilaukan mata.
7) Pada gambar di atas menunjukkan proses pemotongan kayu. Cara
tersebut dirasa kurang ergonomis, karena tidak mengenakan Alat
Pelindung Diri (APD), seperti tidak memakai earplak. Hal tersebut
dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan pendengaran,
menaikkan stress, tekanan darah tinggi, gangguan berkomunikasi.
Hal tersebut terjadi karena terpapar suara besing yang melebihi
batas jika terlalu lama dan sering dilakukan.

8) Pada gambar di atas dapat kita lihat proses pembuatan gong.


Pembakaran gong tersebut menggunakan perapian yang sangat
panas. Hal tersebut dirasa kurang ergonomis karena para pekerja
tidak memakai APD, selain itu juga dapat mengakibatkan dehidrasi
karena terpapar suhu panas yang sangat ekstrim dalam waktu
yang cukup lama.
9) Dingin ekstrim yang tidak ergonomis dapat mengakibatkan
hipotermia. Pada gambar di atas dirasa sudah ergonomis karena
seniman es batu tersebut sudah mengenakan APD untuk bekerja
disuhu dingin yang ekstrim tersebut untuk menjaga tubuhnya akan
tetap hangat dalam waktu yang lama.

10) Kelelahan saat bekerja seperti yang ditunjukkan pada gambar di


atas dapat mengakibatkan konsentrasi dan hasil kerja menurun.
Hal itu disebabkan karena lamanya waktu bekerja, tuntutan tugas
yang banyak, kondisi lingkungan dan masih banyak lagi.
11) Getaran yang disebababkan oleh penggunaan gerinda tangan
untuk memotong marmer tersebut dapat mengakibatkan kelelahan
otot dan resiko cidera. Hal tersebut dapat terjadi karena orang
tersebut tidak memakai APD seperti sarung tangan untuk meredam
getaran seperti yang terlihat pada gambar di atas.

12) Pada gambar diatas menunjukkan gaya/tekanan yang diperlukan


untuk melepas magnet pada pulser. Hal tersebut dinilai kurang
ergonomis karena gaya/tekanan yang berlebih dapat
mengakibatkan cidera pada otot. Hal tersebut dapat dihindari
dengan menggunakan trek khusus magnet.

13) Kontak bertekanan pada saat mendorong mobil sendirian dinilai


kurang ergonomis, karena dapat mengakibatkan cidera yang
diakibatkan adanya kontak bagian tubuh yang sensitive dengan
obyek yang keras atau tajam. Sebaiknya hal tersebut dilakukan
dengan menderek mobil tersebut.

14) Gerakan berulang yang dilakukan pada saat memecahkan batu


dengan cara tradisional dinilai kurang ergonomis. Karena hal
tersebut dapat mengakibatkan terjadinya cidera pada otot dan
persendian, serta posisi duduk yang kikuk dan tanpa menggunakan
APD dapat semakin memperbesar terjadinya resiko kerja. Hal
tersebut dapat dihindari dengan menggunakan alat pemecah batu
yang modern menggunakan mesin.

15) Bentuk/warna/posisi dari display pesawat pada gambar diatas


sudah termasuk ergonomis. Karena Panel-panel pengatur
pesawatnya sudah dirancang sedemikian rupa serta tersedianya 2
bangku petugas sehingga mempermudah kerja dari masing-masing
crew yang bertugas menerbangkan pesawat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai