Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
                                                                                                       
A.      Latar Belakang

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal
informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kebiasaan sehari-hari.

Hal ini terjadi karena tidak digunakan strategi pembelajaran secara baik dalam setiap
proses pembelajaran dalam kelas. Oleh sebab itu suatu strategi merupakan hal penting dalam
proses pembelajran dan pencapaian hal. Meskipun pada mulanya kata strategi hanya
digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara pengunaan seluruh kekuatan
militer untuk memenangkan suatu peperangan. Dewasa ini, strategi digunakan dalam proses
pembelajaran agar desain kegiatan yang telah tersusun dapat terlaksana dan tercapainya
tujuan pembelajaran tersebut. Strategi pembelajaran berisi tentang rangkain-rangkain atau
rencana-rencana kegiatan yang didesain dan disusun untuk mencapai tujuan tertentu yang
didalamnya telah terdapat metode dan media yang digunakan sesuai dengan keadaan
lingkungan pembelajaran.

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada


proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (1998)
menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct
insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan
secara rapih, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya
secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan
tersebut.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian dan karakteristik pembelajaran Ekspositori dan Inkuiri ?


2. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Ekspositori dan Inkuiri?
3. Dasar pertimbangan pemilihan strategi?
4. Langkah pelaksanaan strategi pembelajaran?
5. Upaya pemecahan kasus pembelajaran?
C. Tujuan makalah

1.  Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik pembelajaran ekspositori?


2.  Untuk mengetehui kelebihan dan kekurangan pembelajaran ekspositori?
3.  Untuk mengetehui dasar pertimbangan pemilihan strategi?
4. Untuk mengetehui langkah pelaksanaan strategi pembelajaran?
5. Untuk mengetehui upaya pemecahan kasus pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Ekspositori


Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini
materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan
materi itu. Materi pelajaran seakanakan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih
menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi "chalk and talk".  

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya:

1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara


verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi
ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya,
setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan
benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

 Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang


berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam
strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru
menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang
disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah
merupakan bentuk strategi ekspositori.

B.       Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Ekspositori


1.    Keunggulan / kelebihan

 Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
 Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk
belajar terbatas. 
 Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat
atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa
dan ukuran kelas yang besar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi pembelajaran ekspositori ini
dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa
tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus
merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk
dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas
penggunaan strategi pembelajaran.

2.    Kelemahan / kekurangan


Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki
beberapa kelemahan, antara lain :

a.       Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak
memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
b.      Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c.        Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis.
d.      Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki
guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan
berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan
mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.  
e.       Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu
arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping
itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas
pada apa yang diberikan guru.

C.      Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi


Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari
efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah
tujuan apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat
beberapa prinsip berikut ini, yang harus diperhatikan oleh setiap guru:
1.      Berorientasi Pada Tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi
pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian
materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan
utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih
dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.
Seperti kriteria pada umumnya, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk
tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh
siswa. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan
kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
Memang benar, strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan untuk menganalisis, mensintesis
sesuatu, atau mungkin mengevaluasi sesuatu, namun tidak berarti tujuan kemampuan berpikir
taraf rendah tidak perlu dirumuskan. Justru tujuan itulah yang harus dijadikan ukuran dalam
menggunakan strategi ekspositori.
2.       Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada
proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok
orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran
yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yaang ingin dicapai.
Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi
sebagai penerima pesan dan dalam proses komunikasi ini pula, bagaimanapun sederhananya,
selalu terjadi urutan pemindahan pesan (informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan.
Sistem komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah ditangkap oleh
penerima pesan secara utuh.
Sebaliknya, sistem komunikasi dikatakan tidak efektif, manakala penerima pesan tidak
dapat menangkap setiap pesan yang disampaikan. Kesulitan menangkap pesan itu dapat
terjadi oleh berbagai gangguan (noise) yang dapat menghambat kelancaran proses
komunikasi. Akibat gangguan (noise) tersebut memungkinkan penerima pesan (siswa) tidak
memahami atau tidak dapat menerima sama sekali pesan yang ingin disampaikan.
Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian, maka
prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan. Artinya,
bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan
(noise) yang bisa mengganggu proses komunikasi.
3.    Prinsip Kesiapan
Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita
harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk
menerima pelajaran. Jangan mulai kita sajikan mata pelajaran, manakala siswa belum siap
untuk menerimanya.
4.    Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari
materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan
tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat
membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong
mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar
mandiri. Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan
guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

D.      Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran


Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:
1.    Persiapan (Preparation)
          Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat
tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah
persiapan di antaranya adalah:
a.    Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.
b.    Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
c.    Bukalah file dalam otak siswa.
          Dalam pelajaran bahasa inggris, tahap persiapan ini dapat diisi dengan berbagai hal
yang menarik. Contohnya, memberikan brainstorming dengan menyanyikan lagu bahasa
inggris yang berkaitan dengan topik pelajaran yang akan dibahas., atau dengan menampilkan
gambar yang membawa siswa menuju topik pelajaran, misalnya akan membahas tentang
tenses.
          Maka hal tersebut akan membuat siswa tertarik dan penasaran dengan topik pelajaran
yang akan dibahas.
2.    Penyajian (Presentation)
       Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah
bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
a.       penggunaan bahasa,
b.       intonasi suara,
c.       menjaga kontak mata dengan siswa, dan
d.       menggunakan joke-joke yang menyegarkan.
       Jika dikaitkan dengan pengajaran bahasa inggris, guru dapat menyajikan materi dengan
membacakan teks deskriptif dari buku. Contohnya, pelajaran tenses yang diterapkan dalam
teks deskriptif akan dianggap tidak menakutkan apabila disajikan melalui metode Guessing
(tebakan) dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh siswa. Maka, pelajaran yang
awalnya menjadi momok akan dianggap menarik oleh siswa.
3.        Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman
siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya
dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk
memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas
kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
Dalam pelajaran bahasa inggris, kita dapat menggunakan langkah ini misalnya dalam
materi simple present tense. Guru dapat mendeskripsikan “mouse”, siswa awalnya hanya
mengetahui “mouse” adalah tikus, lalu guru mendeskripsikan kata “deer” dan mereka
mengetahuinya sebagai rusa, kemudian guru kembali mendeskripsikan kembali dengan kata
baru “ mousedeer” maka pengetahuan awal siswa akan meningkat setelah mengetahui kata
tersebut yang dapat diartikan dengan “kancil”.
4.        Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang
telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam
strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti
sari dari proses penyajian.
Langkah tersebut dapat digunakan dalam pengajaran bahasa inggris dengan
menyimpulkan rumus utama, dari beberapa kalimat dalam teks deskriptif yang telah
disampaikan dalam Guessing, dan memberikan pertanyaan tentang kosakata apa saja yang
belum dipahami siswa.
5.        Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan
informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang
biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:
a.       dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,
b.      dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
Dalam pengajaran bahasa inggris, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk
mendeskripsikan sesuatu menggunakan tenses simple present. Baik berupa tulisan atau
persentasi di depan kelas.

E.       Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran

1. Jadi upaya pemecahan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa
yang dimiliki guru seperti persiapan yang matang, pengetahuan yang luas, memiliki
rasa percaya diri yang baik, dapat memotivasi para peserta didik dalam proses
pembelajaran, mempunyai kemampuan dalam bertutur kata, mampu memahami
karakteristik para peserta didik, dan memiliki kemampuan dalam mengelola kelas
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
2. Pendekatan pengalaman yaitu suatu pemberian pengalaman keagamaan kepada
peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan baik secara individual
maupun kelompok.
3. Pendakatan emosioanal yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta
didik dalam meyakini permasalahan serta dapat merasakan mana yang baik dan yang
buruk.
4. Pendekatan pembiasaan yaitu suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja tanpa difikirkan lagi.
5. Pendekatan rasionala adalah suatu pendekatan menggunakan rasio atau akal dalam
memahami dan menerima permasalahan.
6. Pendekatan fungsional adalah suatu usaha memberikan materi pelajaran dan
menekankan kepada segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
sesaui dengan tingkat perkembangannya.

  
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan

Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa
siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk
mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk
bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian, maka
prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan. Artinya,
bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan
(noise) yang bisa mengganggu proses komunikasi.

Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi


pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian
materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan
utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih
dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.
DAFTAR PUSTAKA

http://nurlaela94.blogspot.com/2013/10/strategi-pembelajaran-kspositori_22.html Diakses: 26
maret 2014 pukul 19:30WIB
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran ; berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta : Kencana Prenada Media, cet-8, 2011.

Contoh Makalah Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan ...

https://irvanhermawanto.blogspot.com › SEJARAH

Anda mungkin juga menyukai