Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau
berkat interaksi murid dan guru dalam proses belajar mengajar, melainkan juga oleh
interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang dihadapinya
didalam maupun diluar sekolah.
Pendidikan dipandang sebagai sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka
karena itu sudah sewajarnya seorang pendidik harus berusaha menganalisis lapangan
pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusiawi dalam keluarga, di
sekolah, di luar sekolah, dalam masyarakat dan sistem-sistem sosialnya.
Selain memandang anak sebagai individu, guru harus pula mempelajarinya sebagai makhluk
sosial, sebagai anggota dari berbagai macam lingkungan sosial.
B. Rumusan Masalah
Adapun struktur sosial sekolah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian struktur sosial ?
2. Bagaimana kedudukan dan peranan struktur sosial sekolah ?
3. Bagaimana kedudukan struktur sosial sekolah dalam masyarakat sekolah ?
4. Bagaimana struktur sosial orang dewasa di sekolah ?
5. Bagaimana kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah ?
6. Bagaimana hubungan antara guru dan murid ?
7. Bagaimana klik dikalangan guru ?
8. Apakah yang dimaksud dengan orang dewasa tak pengajar ?
9. Bagaimana struktur sosial murid-murid di sekolah ?
10. Bagaiman kedudukan murid menurut usia dan kelas ?
11. Apakah yang dimaksud dengan struktur sosial berhubungan dengan kurikulum ?
12. Bagaimana pengelompokan di sekolah ?

1
1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Struktur Sosial Sekolah
dan penulisan makalah ini juga untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Sosiologi
pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Sosial
Bila seorang insinyur bicara tentang “struktur” bangunan maka yang dimaksud adalah (1)
materialnya, (2) hubungan antara bagian-bagian baangunan, dan (3) bangunan itu dalam
keseluruhannya sebagai gedung sekolah, kantor, dan sebagainya. Demikian juga struktur
sosial dimaksud (1) materialnya (jumlah orang, pria, wanita, dewasa, anak, guru, murid, dan
sebagainya), (2) hubungan antara bagiannya (apa yang diharapkan guru dari murid dan
sekolahnya, dan sebagainya), (3) hakikat masyarakat itu sebagai keseluruhan yakni caranya
bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat agar dapat menjalankan fungsinya.
Material bagi sekolah adalah kepala sekolah, guru, pegawai, pesuruh, murid-murid pria
maupun wanita yang masing-masing mempunyai kedudukan dan peranan.
Dalam struktur sosial terdapat system kedudukan dan peran anggota-anggota kelompok
yang kebanyakan bersifat hierarkis, yakni dari kedudukan yang tinggi yang memegang
kekuasaan paling banyak sampai kedudukan yang paling rendah. Dalam struktur sosial
sekolah, kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi dan pesuruh kedudukan
yang paling rendah. Dalam kelas guru memiliki kedudukan yang paling tinggi dari pada
murid. Biasanya murid-murid kelas rendah merasa mempunyai kedudukan yang paling
rendah daripada murid-murid kelas yang paling tinggi.
Struktur itu memungkinkan sekolah menjalankan fungsinya sebagai lembaga edukatif
dengan baik. Masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dan menjalankan peranan
seperti yang diharapkan menurut kedudukan itu. Dengan demikian dapat dicegah berbagai
konflik dan dapat dijamin kelancaran segala usaha pendidikan.

B. Kedudukan dan Peranan


Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur sosial, yakni
menentukan hubungannya dengan orang lain, misalnya apa yang dapat diharapkan oleh
seorang suami dari istrinya, apa yang diharapkan majikan dari pekerjaan pegawainya,
bagaimana orang tua atau guru memperlakukan anak atau sebaliknya. Status atau kedudukan
menentukan kelakuan orang tertentu. Dalam kedudukannya sebagai guru ia mengharapkan
3 3
kelakuan tertentu dari murid, lepas dari pribadinya sebagai individu, apakah ia peramah,
keras, pandai, rajin atau pemalas. Setiap guru dalam kedudukannya sebagai guru dapat
mengharapkan kelakuan tertentu dari murid, siapa pun guru itu dan siapa pun murid itu.
Status atau kedudukan individu, apakah ia diatas atau dibawahstatus orang lain
mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan atau status
seseorang. Seorang mandor diharapkan memberikan perintah kepada pekerja. Guru
diharapkan mematuhi instruksi kepala sekolah tetapi menuntut agar murid-murid belajar.
Akan tetapi cara-cara seorang membawakan peranannya dapat berbeda menurut kepribadian
seseorang. Guru dapat bersifat otokratis atau demokratis dalam menjalankan peranannya.
Tiap orang dalam masyarakat mempunyai berbagai kedudukan. Seorang murid
mempunyai kedudukan sebagai pelajar, ketua murid, anggota regu sepak bola atau sebagai
kakak terhadap murid-murid yang lebih rendah kelasnya, sedangkan dirumah ia
berkedudukan sebagai anak terhadap orang tuanya, adik terhadap kakaknya dan diluar rumah
ia menjadi teman teman bagi sejumlah anak-anak lainnya. Demikian pula guru itu
berkedudukan sebagai suami atau istri, bapak atau ibu bagi anaknya, anggota paduan suara
atau ada kalanya menjadi sopir kendaraan umum. Dalam tiap kedudukan itu ia menjalankan
peranan tertentu. Berdasarkan kedudukan daripadanya diharapkan kelakuan tertentu.
Peranan mencangkup kewajiban dan hak yang bertalian dengan kedudukan. Dalam
kedudukan individu sebagai guru ia berkewajiban mendidik anak dan berhak untuk
mengharuskannya belajar dan bila perlu memberikannya hukuman. Sebaliknya anak dalam
kedudukannya sebagai murud harus mematuhi guru dengan hak untuk menerima pelajaran.
Kita lihat bahwa peranan selalu mempunyai segi timbal balik. Guru hanya dapat
menjalankan peranannya antara lain menyuruh anak belajar bila murid mematuhinya dan
mau belajar. Hak guru memerintah dibarengi dengan oleh kewajiban murid untuk
mematuhinya. Maka dapat dikatakan bahwa peranan adalah serangkaian hak dan kewajiban
yakni bersifat timbal balik dalam hubungan antar individu. Hak adalah kesempatan atau
kemungkinan untuk bertindak yang sebaliknya menimbulkan kewajiban pada pihak lain
untuk memungkinkan tindakan itu. Hak sesorang dimungkinkan dan dibatasi oleh kewajiban
pihak lain untuk mematuhinya.

4
Kedudukan seseorang ada yang diperoleh berdasaarkan kelairan, ada pula yang diperoleh
sendiri berkat usaha individu. Orang lahir sebagai anak raja, anak kasta Brahmana atau Paria,
dan kenyataan itu menetukan peranannya. Demikian juga seorang lahir sebagai pria atau
wanita, anak berkulit putih atau berkulit hitam. Individu lahir sebagai bayi, kemudian
berkembang sebagai pemuda lalu menjadi bapak dan mengakhiri hidupnya sebagai kakek.
Dalam tiap fase perkembangannya ia mempunyai kedudukan dan peran tertentu.
Dalam masyarakat modern dengan banyaknya pembagian dan spesialisasi pekerjaan, luas
kemungkinan untuk memperoleh kedudukan berkat usaha sendiri, antara lain melalui
pendidikan. Juga dalam negara kita yang merdeka ini boleh dikatakan tidak ada lagi jabatan
yang ditentukan oleh keturunan dan kebangsaan seperti dulu terdapat pada zaman feudal-
kolonial. Pada prinsipnya setiap warga Negara dapat menduduki jabatan yang setinggi-
tingginya. Dalam kenyataan kelahiran seseorang menurut agama, suku bangsa, status social
dan lain-lain masih ada pengaruhnya seklaipun tidak sesuai dengan UUD 1945. Kedudukan
berdasarkan kelahiran dan usaha terdapat dalam tiap masyarakat. Makin maju suatu
masyarakat makin banyak kesempatan bagi setipa orang untuk menduduki tempat tertentu,
sekalipun sering melalui persaingan yang berat.

C. Berbagai Kedudukan Dalam Masyarakat Sekolah


Sekolah, seperti system sosial lainnya dapat dipelajari berdasarkan kedudukan anggota
dalam kelompok itu.
Setiap orang yang menjadi anggota suatu kelompok mempunyai bayangan tentang
kedudukna masing-masing dalam kelompok itu. Setiap anak mempunyai gambaran tentang
kedudukan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Demikian juga di sekolah kita
mempunyai bayangan tentang kedudukan kepala sekolah, guru-guru, staf administrasi,
pesuruh dan murid-murid sendiri serta hungan antara berbagai kedudukan itu. Biasanya
gambaran seseorang tentang berbagai kedudukan itu bercorak pribadi dan berkaitan dengan
tokoh tertentu. Namun yang akan kita selidiki bukanlah yang bersifat pribadi itu, melainkan
yang bersifat umum. Kita ketahui kedudukan seorangayah pada umumnya dalam keluarga
serta hubungannya dengan kedudukan ibu, anak-anak dan pembantu, walaupun setiap ayah
menjalankan peranannya denagn cara yang khas menurut pribadinya dalam keluarga.

5
Demikian pula dapat diselidiki kedudukan kepala sekolah pada umumnya walaupun tipa
kepala sekolah mempunyai pribadi tersendiri yang unik dan menjalankan peranannya
menurut pribadi masing-masing.
Dalam mempelajari struktur sekolah akan kita selidiki berbagai jenis anggota menurut
kedudukannya masing-masing dalam sisitem persekolahan.
Dengan kedudukan atau posisi dimaksud kategori atau tempat seseorang dalam system
klasifikasi sosial .Misalnya anak wanita ,pria dewasa,nenek menunjukan posisi atau
kedudukan dalam sistem penggolongan menurut usia jenis kelamin. Tiap individu dapat
mempunyai berbagai kedudukan menurut system klasifikasi,misalnya seperti pria dewasa,
sebagai bapak dalam keluarga, sebagai pegawai di kantor, sebagai teman dalam pergaulan
atau permainan atau sebagai anggota golongan menengah.
Dalam tiap kedudukan individu diharapkan menunjukan pola kelakuan
tertentu.Perbuatannya, ucapannya, perasaannya, nilai-nilainya ,dan sebagainya harus sesuai
dengan apa yang diharapkan bertalian dengan kedudukannya.Menurut kedudukan atau
posisinya ia harus menjalankan peranan tertentu.Peranan menentukan kelakuan yang
diharapkan dalam situasi sosial tertentu.
Dalam setiap kelompok orang mengenal kedudukan atau posisi masing –masing.Orang
mempunyai gambaran tentang kelakuan yang diharapkan dari masing-masing menurut
kedudukan yang ditempatinya. Jadi di masyarakat sekolah dari kepala sekolah
,guru,murid,pegawai sekolah diharapkan kelakuan tertentu.
Pada umumnya dapat kita bedakan dua tingkat dalam struktur sosial sekolah yakni yang
berkenaan dengan orang dewasa serta hubungan diantara mereka,jadi mengenai kepala
sekolah,guru-guru,pegawai administrasi.pesuruh,pengurus yayasan pada sekolah
swasta,Kanwil P dan K pada sekolah negri.Tingkat ke dua berkenaan dengan sistem
kedudukan dan hubungan antara murid-murid.Selanjutnya akan diselidiki hubungan diantara
kedua tingkat itu.

D. Struktur Sosial Orang Dewasa Di Sekolah


Kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi di sekolah berkat
kedudukannya,tetapi juga karena sering pengalaman,masa kerja dan pendidikannya ialah
yang berhak mengambil keputusan yang harus di patuhi oleh seluruh sekolah disamping hak

6
itu ia memikul tanggung jawab penuh atas kelancaran pendidikan disekolah.Kepala sekolah
merupakan perantaraantara atasan yakni Kanwil dan Guru-guru.Keputusan-keputusan mentri
pendidikan dan kebudayaan disampaikan oleh Kanwil melalui kepala sekolah kepada guru-
guru dan murid-murid.
Kepala sekolah juga berkedudukan sebagai konsultan yang memberikan petunjuk
,nasehat,saran-saran kepada guru-guru dalam usaha untuk memperbaiki mutu sekolah.
Kepala sekolah juga memegang kepemimpinan disekolah dan ia di harapkan sanggup
member pimpinan dalam segala hal yang mengenai sekolah,dalam menghadapi masyarakat,
muri-murid maupun guru-guru.
Disekolah yang kecil,khususnya yang tidak mempunyai pegawai administrasi, kepala
sekolah sering harus berpungsi sebagai petugas administrasi,mengurus
korespondensi,mengantar surat keberbagai instansi,membuat laporan-laporan dan
sebagainya,karena biasanya ia mempunyai jam mengajar yang di kurangi,bahkan dapat
dibebaskan dari tugas mengajar.Dan pekerjaan administrasi itu kepala sekolah dapat dibantu
oleh guru.Akan tetapi disekolah menengah biasanya kepala sekolah di bantu oleh pegawai
administrasi.

E. Kedudukan Guru Dalam Struktur Sosial Sekolah


Kedudukan guru lebih rendah dari pada kepala sekolah dan karena itu ia harus
menghormatinya dan bersedia untuk mematuhinya dalam hal-hal mengenai sekolah.Dalam
kenaikan pangkat ia bergantung pada disposisi atau rekomendasi yang baik dari kepala
sekolah dan karena itu banyak sedikitnya masa depannya di tentukan oleh hubungan-
hubungan dengan kepala sekolah itu. Kedudukan guru juga turut ditentukan oleh lama masa
kerja.Berkat usia dan pengalamannya mengajar guru lama mengharapkan rasa hormat dari
guru-guru baru atau yang lebih muda.

F. Hubungan Guru-Murid
Hubungan antara guru dan murid mempunyai sifat yang relatif stabil.
1. Ciri has dari hubungan ini adalah bahwa terdapat status yang tak sama antara guru dan
murid.

7
2. Dalam hubungan guru-murid biasanya hanya murid diharapkan mengalami perubahan
kelakuan sebagai hasil belajar.
3. Aspek ke tiga ini mertalian dengan aspek ke dua yakni perubahan kelakuan yang
diharapkan mengenai hal-hal tertentu yang lebih spesifik dan umum.
Guru akan lebih banyak mempengaruhi kelakuan murid apabila dalam memberi pelajaran
dalam kelas hubungan itu tidak sepihak.

G. Klik Di Kalangan Guru


Dikalangan guru-guru sering terjadi pengelompokan atau pembentukan “klik” (clique)
yang bersifat informal.Ada kelompok yang dibentuk berdasarkan :
1. Jenis kelamin
2. Minat professional
3. Sosial
4. Kedudukan formal yang sama
Klik memegang peranan dalam mengambil berbagai keputusan. Maka besar faedahnya bila
kepala sekpolah mengetahui tentang adanya berbagai kelompok serta hubungan antar
kelompok itu atau pertentangan diantaranya.

H. Orang Dewasa Tak Pengajar


Yang termasuk golongan ini antara lain pegawai administrasi dan pesuruh sekolah secara
formal kedudukan mereka lebih rendah dari kepala sekolah dan tenaga pengajar.Hierarki itu
juga diterima oleh yang bersangkutan dan oleh masyarakat. Dalam praktik ada kemungkinan
pegawai administrasi yang telah lama memegang jabatannya dan telah mengenal seluk beluk
sekolah mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.

I. Struktur Sosial Murid – Murid Di Sekolah


Sekolah bagi murid-murid dapat dipandang sebagai system persahabatan dan hubungan –
hubungan soaial. Bedanya dengan orang dewasa ialah bahwa struktur sosial ini lebih bersifat
tak formal. Kedudukan murid hanya dikenal dalam lingkungan sekolah saja. Ada juga
kedudukan murid yang lebih formal seperti ketua OSIS. Akan tetapi kebanyakan kedudukan
murid bersifat tak formal dan hanya diketahui dalam kalangan sekolah itu saja.

8
Ada dua metode utama untuk mempelajari struktur informal para pelajar:
1. Teknik sosiometri yaitu dalam garis besarnya kepada murid diberikan pertanyaan lalu dari
hasil pertanyaan itu diajukan kepada setiap murid dalam kelas atau kelompok murid dapat
disusun suatu diagram yang disebut sosiogram.
2. Metode partisipasi-observasi yaitu sambil turut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
selama beberapa waktu mengadakan observasi tentang kelompok.
Disuatu sekolah dapat kita temukan macam-macam kedudukan murid dan hubungan antar
murid,antara lain :
a. Hubungan dan kedudukan berdasarkan usia dan tingkat kelas
b. Struktur sosial berhubungan dengan kurikulum
c. Klik atau kelompok persahabatan disekolah
d. Hubungan antara struktur masyrakat dengan pengelompokan disekolah
e. Kelompok Elite
f. Kelompok siswa yang mempunyai organisasi formal

J. Kedudukan Menurut Usia Dan Kelas


Murid-murid suatu kelas pada umumnya mempunyai usia yang sama untuk menjadi suatu
kelompok yang kompak dakam menghadapi kelas lain. Terhadap kelas yang lebih tinggi
mereka merasa dirinya orang bawahan sebagai adik terhadap kakak yang pantas menunjukan
rasa hormat dan patuh.
Kedudukan atasan dan kekuasaan murid-murid kelas tinggi diperkuat oleh tugas
kehormatan yang diberikan kepada mereka,sebagai ketua OSIS,ketua regu olah raga atau
panitia,pengurus atau pemimpin perkumpulan atau kegiatan siswa.

K. Struktur Sosial Berhubungan Dengan Kurikulum


Murid-murid di SD, SMP, SMA wanita maupun pria mengikuti pelajaran yang sama.
Disana sini terdapat perbedaan kecil, misalnya sepak bola hanya di ikuti oleh murid pria dan
ketrampilan menjahit oleh murid wanita. Bidang studi akademis sama bagi semua anak pria
maupun wanita.
Murid-murid yang pandai sering diberikan guru tugas-tugas yang khusus dan diijinkan
menjadi pengurus perkumpulan sekolah. Di SMA setelah semester pertama diadakan

9
pembagian dalam jurusan-jurusan,menurut teorinya menyalurkan murid-murid menurut
bakat masing-masing. Yaitu jurusan IPA dan IPS.

L. Pengelompokan Di Sekolah
Pengelompokan atau pembentukan klik mudah terjadi disekolah. Suatu klik terbentuk
bila dua orang atau lebih saling merasa persahabatan yang akrab dan Karena itu banyak
bermain bersama,saling bercakap-cakap,merencanakan dan melakukan kegitan yang sama
didalam maupun di luar sekolah bila klik ini mempunyai sikap anti sosial maka klik itu dapat
menjadi “geng”
Stabilitas klik dapat diselidiki dengan menggunakan teknik sosiometri pada jangka waktu
tertentu, misalnya dengan jarak waktu 1,2 atau 3 tahun. Dengan membandingkan sosiogram
nya dapat kita lihat perubahan-perubahan yang terjadi.
Faktor yang paling penting dalam pembentukan klik adalah usia atau tingkat kelas. Menurut
pengamatan sehari-hari tampaknya anggota suatu klik mempunyai minat atau kegemaran
yang sama misalnya musik, olah raga dan sebagainya.

M. Pengaruh-Pengaruh Luar Terhadap Sekolah


Berbagai hal diluar sekolah yang dapat mempengaruhi system sekolah antara lain:
1. Pengaruh terhadap peranan murid
Peranan murid antara lain ditentukan oleh guru akan tetapi oleh pandangan masyarakat
tentang peranan murid antara lain oleh keluarga murid, kelompok sepermainan, model-
model bagi kelakuannya termasuk tokoh-tokoh media masa. Orang tua dapat
mempengaruhi sikap anak terhadap otoritas guru,dapat mendukung atau mencela guru
dalam tindakannya.
2. Pengaruh luar terhadap guru
Pearanan guru sebagian besar ditentukan oleh harapan-harapan kepala sekolah dan
pihak atasan.Murid-murid sendiri jarang menantang kedudukan guru. Akan tetapi pihak
luar dapat mempengaruhi peranannya, antara lain:
a. Orang tua murid
b.Perkumpulan guru
c. Keluarga dan teman sepergaulan guru

10
Walaupun orang tua jarang berhadapan muka dengan guru kecuali dalam hal-hal
khusus, namun pengaruh orang tua sangat besar atas kelakuan guru.
3. Pengaruh luar terhadap sekolah
Tiap sekolah berada dalam lingkungan sosial tertentu, yakni masyarakat sekitar,
daerah, maupun Negara. Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sekitar sekolah
mau tidak mau harus di hormati guru.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Struktur Sosial
Jadi yang dimaksud struktur sosial sekolah adalah materialnya (jumlah orang, pria, wanita,
dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya), hubungan antara bagiannya (apa yang
diharapkan guru dari murid dan sekolahnya, dan sebagainya), hakikat masyarakat itu
sebagai keseluruhan yakni caranya bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat agar
dapat menjalankan fungsinya. Struktur itu memungkinkan sekolah menjalankan fungsinya
sebagai lembaga edukatif dengan baik. Masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dan
menjalankan peranan seperti yang diharapkan menurut kedudukan itu. Dengan demikian
dapat dicegah berbagai konflik dan dapat dijamin kelancaran segala usaha pendidikan.

2. Kedudukan dan Peranan


Status atau kedudukan menentukan kelakuan orang tertentu. Dalam kedudukannya
sebagai guru ia mengharapkan kelakuan tertentu dari murid, lepas dari pribadinya sebagai
individu, apakah ia peramah, keras, pandai, rajin atau pemalas. Peranan adalah konsekuensi
atau akibat kedudukan atau status seseorang. Seorang mandor diharapkan memberikan
perintah kepada pekerja. Guru diharapkan mematuhi instruksi kepala sekolah tetapi
menuntut agar murid- murid belajar.

3. Berbagai Kedudukan Dalam Masyarakat Sekolah


Sekolah kita mempunyai bayangan tentang kedudukan kepala sekolah, guru-guru, staf
administrasi, pesuruh dan murid-murid sendiri serta hungan antara berbagai kedudukan itu.

4. Struktur Sosial Orang Dewasa Di Sekolah


Kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi di sekolah berkat
kedudukannya,tetapi juga karena sering pengalaman,masa kerja dan pendidikannya ialah
yang berhak mengambil keputusan yang harus di patuhi oleh seluruh sekolah disamping hak
itu ia memikul tanggung jawab penuh atas kelancaran pendidikan disekolah

12
12
5. Kedudukan Guru Dalam Struktur Sosial Sekolah
Kedudukan guru lebih rendah dari pada kepala sekolah dan karena itu ia harus
menghormatinya dan bersedia untuk mematuhinya dalam hal-hal mengenai sekolah.

6. Hubungan Guru-Murid
Hubungan antara guru dan murid mempunyai sifat yang relatif stabil.

7. Klik Di Kalangan Guru


Dikalangan guru-guru sering terjadi pengelompokan atau pembentukan “klik” (clique) yang
bersifat informal.

8. Orang Dewasa Tak Pengajar


Yang termasuk golongan ini antara lain pegawai administrasi dan pesuruh sekolah secara
formal kedudukan mereka lebih rendah dari kepala sekolah dan tenaga pengajar.

9. Struktur Sosial Murid – Murid Di Sekolah


Sekolah bagi murid-murid dapat dipandang sebagai system persahabatan dan hubungan –
hubungan soaial.

10. Kedudukan Menurut Usia Dan Kelas


Murid-murid suatu kelas pada umumnya mempunyai usia yang sama untuk menjadi suatu
kelompok yang kompak dakam menghadapi kelas lain. Terhadap kelas yang lebih tinggi
mereka merasa dirinya orang bawahan sebagai adik terhadap kakak yang pantas menunjukan
rasa hormat dan patuh.

11. Struktur Sosial Berhubungan Dengan Kurikulum


Murid-murid di SD, SMP, SMA wanita maupun pria mengikuti pelajaran yang sama. Disana
sini terdapat perbedaan kecil, misalnya sepak bola hanya di ikuti oleh murid pria dan
ketrampilan menjahit oleh murid wanita. Bidang studi akademis sama bagi semua anak pria
maupun wanita.

13
12. Pengelompokan Di Sekolah
Pengelompokan atau pembentukan klik mudah terjadi disekolah. Suatu klik terbentuk bila
dua orang atau lebih saling merasa persahabatan yang akrab dan Karena itu banyak bermain
bersama,saling bercakap-cakap,merencanakan dan melakukan kegitan yang sama didalam
maupun di luar sekolah bila klik ini mempunyai sikap anti sosial maka klik itu dapat menjadi
“geng”

13. Pengaruh-Pengaruh Luar Terhadap Sekolah


Berbagai hal diluar sekolah yang dapat mempengaruhi system sekolah antara lain:
a. Pengaruh terhadap peranan murid
b. Pengaruh luar terhadap guru
c. Pengaruh Luar terhadap sekolah.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini melalui mata pelajaran Sosiologi Pendidikan, siswa diharapkan
mengetahui mengenai seluk beluk struktur sosial dan sekolah.

14

Anda mungkin juga menyukai