Anda di halaman 1dari 6

-REVIEW JOURNAL-

PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP SCHOOL CONNECTEDNESS


SISWA

SMA HARAPAN I MEDAN

KELOMPOK 12

DESSY MAWAR SARI 16.860.0191

Mata Kuliah: Metode Riset Psikologi- Kuantitatif

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

TA. 2017/2018
IDENTITAS JURNAL

Judul Jurnal : Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap School

Connectedness Siswa SMA Harapan 1 Medan

Peneliti : Atika Mentari Nahaya Nasution, Dian Ulfasari

(Universitas Sumatera Utara)

Nama Jurnal : Jurnal Psikologia

Volume/Nomor : Vol.10/No. 3/Hal. 87-92

Tahun : 2015

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

Selain merupakan tempat untuk mendapatkan pendidikan, sekolah juga tempat


untuk membangun kehidupan para generasi muda lebih baik serta mencapai
kesuksesan. Selain itu dijelaskan bahwa siswa akan lebih mungkin untuk
mencapai kesuksesan ketika siswa merasakan bahwa mereka merupakan “milik”
sekolah dan memiliki rasa “keterhubungan” pada sekolah atau disebut juga
memiliki school connectedness. School connectedness diartikan sebagai
keyakinan yang dimiliki siswa bahwa orang-orang dewasa di sekolahnya peduli
dengan pendidikan dan mereka sebagai seorang individu (Blum, 2002).
Keyakinan atau belief merupakan kepercayaan dasar individu tentang suatu hal
yang terbentuk tanpa disadari sebagai akibat dari interaksi berulang dengan
suatu pengalaman tertentu (Matsumoto, 2004).

Siswa SMA Harapan I Medan tercatatat memiliki prestasi akademik dan non
akademik yang baik. Beberapa kali siswa SMA Harapan I mendapatkan prestasi
dalam berbagai bidang perlombaan, salah satunya meraih peringkat 3 besar
dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN). Berdasarkan pengakuan siswa
SMA Harapan I Medan bahwa mereka mengaku merasa nyaman dan senang
berada di sekolah. Selain itu, fasilitas yang diberikan di sekolah masih layak
digunakan sehingga membantu aktivitas sekolah lebih efektif.
Hasil penelitian Kozina dkk (2008) menunjukkan bahwa ketika siswa merasa
senang berada di sekolah, maka besar kemungkinannya untuk siswa tersebut
mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah dengan baik. Penelitian lain yang
dilakukan Zullig dan Huebner (2011) menemukan bahwa terdapat hubungan
positif antara iklim sekolah dengan kepuasan siswa di sekolah.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah ada pengaruh iklim
sekolah terhadap school connectedness siswa SMA Harapan I Medan serta
seberapa besar pengaruh tersebut. Berdasarkan penelitian-penelitian
sebelumnya, yang secara konsisten menunjukkan adanya pengaruh iklim sekolah
terhadap school connectedness maka peneliti berhipotesis bahwa ada penagruh
iklim sekolah terhadap school connectedness siswa SMA Harapan I Medan.

B. ANALISIS JURNAL

1. SAJIAN MATERI JURNAL

A. METODE
1. Partisipan
Partisipan sebanyak 152 siswa SMA Harapan I Medan yang terdiri dari
kelas X sampai kelas XII serta berusia 14 – 18 tahun. Terdapat 6 siswa
yang tidak diikutsertakan dalam pengolahan data, karena partisipan tidak
mengisi skala sesuai dengan petunjuk. Partisipan dipilih menggunakan
teknik non random stratified.
2. Alat ukur
Skala dalam penelitian ini menggunakan model Likert. Skala iklim
sekolah terdiri dari 34 aitem dan skala school connectedness terdiri dari
29 aitem, dengan 4 alternatif jawaban yang tersedia (1 = sangat tidak
sesuai, 2 = tidak sesuai, 3 = sesuai, 4 = sangat sesuai).
3. Prosedur
Peneliti menyebarkan skala kepada partisipan untuk diisi. Kemudian
skala dikumpulkan kembali setelah partisipan menyelesaikan pengisian.

B. HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh iklim sekolah terhadap
school connectedness siswa SMA Harapan I Medan. Iklim sekolah
mempengaruhi school connectedness secara signifikan sebesar 34.8%.
Selanjutnya persamaan regresi yang didapat yakni Y = 17.086 + 0.620X.
Hasil mengindikasikan bahwa hipotesis penelitian ini diterima yakni ada
pengaruh iklim sekolah terhadap school connectedness siswa SMA Harapan
I Medan.

Hal ini berarti bahwa semakin sekolah memberikan suasana yang


menyenangkan dan aman bagi siswa maka keyakinan siswa akan kepedulian
orang-orang dewasa di sekolah juga ikut meningkat. Selanjutnya, ketika
sekolah memberikan iklim sekolah yang positif bagi para siswa, maka
mereka cenderung tidak akan menghindari sekolah. Siswa akan memandang
bahwa sekolah merupakan tempat yang memberikan ilmu dengan cara
menyenangkan dan tidak memberikan tekanan bagi dirinya. Oleh karena itu,
secara langsung iklim sekolah yang positif akan memberikan pengaruh yang
baik terhadap kesejahteraan sosial dan emosional setiap siswa.

Kemudian, ketika siswa meyakini bahwa guru dan staf sekolah peduli
dengan pencapaian akademik serta ia sebagai individu maka siswa akan
menunjukkan keterlibatan aktif. Siswa akan lebih mungkin menunjukkan
upaya yang besar dalam menyelesaikan tugas sekolah serta menunjukan
kesenangan dan terlibat aktif dalam kegiatan sekolah. Siswa juga mau
menghargai setiap hubungan, dan mau mencari dukungan dari orang-orang
dewasa di sekolahnya
2. KOMENTAR

Kelebihan dalam jurnal ini adalah bahasa yang digunakan sangat baik,
penyusunan kata juga dapat dengan mudah dipahami pembaca ternasuk
masyarakat awam. Penjelasan isi teori dan kutipan-kutipan (referensi) yang
diambil sesuai dengan isi dari pembahasan jurnal ini. School connectedness atau
hubungan antara siswa dengan sekolah merupakan hierarki kebutuhan menurut
Maslow, yang menjadi salah satu hal untuk menciptakan rasa nyaman dan aman
sehingga meningkatkan motivasi belajar, penjelasan hal ini ada juga di dalam
buku Psikologi Pendidikan yang ditulis oleh dosen Universitas Medan Area,
2017. Peneliti juga menyertakan saran yang baik untuk meningkatkan iklim
sekolah dan school connectedness.

Namun kurang jelas dimana letak latar belakang dan landasan teori. Idealnya
sebuah penelitian harus mempunyai landasan teori karena landasan teori tersebut
merupakan penguatan dari statemen dari penulis. Lalu tidak ada pemaparan hasil
perhitungan atau data terperinci yang didapat dari hasil pembagian skala
terhadap siswa, hanya hasil hitangan akhir yang disampaikan didalamnya, hal ini
merupakan salah satu kekurangan dalam jurnal. Kekurangan lainnya adalah
tidak ada kesimpulan yang ditulis oleh peneliti. Kekurangan lainnya adalah tidak
ada kesimpulan dari sajian isi jurnal. Padahal kesimpulan merupakan salah satu
hal yang perlu dalam satu sistematika jurnal ilmiah. Kekurangan lainnya telah
dijelaskan oleh peneliti sendiri di dalam jurnalnya. Jika peneliti menyadari apa
yang menjadi kekurangan itu, maka peneliti seharusnya bisa mengambil
tindakan guna mengurangi kekurangan jurnal yang dibuatnya.
C. KESIMPULAN ANALISI JURNAL

Dari review di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada pengaruh iklim sekolah terhadap school connectedness siswa, sehingga


ketika sekolah memberikan iklim sekolah yang positif bagi para siswa, maka
mereka cenderung tidak akan menghindari sekolah. Siswa akan memandang
bahwa sekolah merupakan tempat yang memberikan ilmu dengan cara
menyenangkan dan tidak memberikan tekanan bagi dirinya.

2. Ditemukannya fakta bahwa semakin sekolah memberikan suasana yang


menyenangkan dan aman bagi siswa maka keyakinan siswa akan kepedulian
orang-orang dewasa di sekolah juga ikut meningkat.

3. Penemuan fakta lainnya yaitu ketika siswa meyakini bahwa guru dan staf
sekolah peduli dengan pencapaian akademik serta ia sebagai individu maka
siswa akan menunjukkan keterlibatan aktif. Siswa akan lebih mungkin
menunjukkan upaya yang besar dalam menyelesaikan tugas sekolah serta
menunjukan kesenangan dan terlibat aktif dalam kegiatan sekolah. Siswa juga
mau menghargai setiap hubungan, dan mau mencari dukungan dari orang-orang
dewasa di sekolahnya

Anda mungkin juga menyukai