Disusun oleh :
2022
1
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................3
D. Metode Pembahasan.................................................................................................4
BAB 11..............................................................................................................................5
TINJUAN TEORETIS......................................................................................................5
PENGERTIAN PENDIDIKAN.....................................................................................5
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
A.KESIMPULAN........................................................................................................18
B.REKOMENDASI.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisa diartikan sebagai perubahan yang terjadi di dalam diri masing-
masing individu. Perkembangan pada peserta didik ditandai dengan perubahan pada
pola pikir, moral, fisk, maupun psikisnya. Sebagai pendidik perlu memiliki wawasan
pengetahuan dan pemahaman tentang perubahan yang terjadi dalam perkembangan
peserta didiknya. Oleh karena itu, para pendidik harus dapat menerapkan strategi,
metode, dan pendekatan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan perkembangan
psikologis, sosial, dan moral peserta didik..
3
perkembangan peserta didik?
e) Apa saja peran pendidik dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik?
b) Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan bimbingan peserta
didik
B. Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah studi literature. Kami
membuat makalah ini dengan mencari referensi atas landasan teori yang relevan dengan
kasus atau permasalahan yang kami kerjakan.
4
BAB 11
TINJUAN TEORETIS
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik
dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa orang ahli mengartikan
pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Dengan
pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut memberikan dampak yang
sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan tersebut bisa memberantas buta huruf dan
akan memberikan keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya. Seperti yang
tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang
diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.
1.Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menrut Prof. H. Mahmud Yunus
dan Martinus Jan Langeveld mengatakan pendidikan adalah suatu usaha yang dengan
sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan meningkatkan
ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan
anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar anak tesebut memperoleh
kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya
sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain dari itu Pendidikan adalah
upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri dan
bertanggung jawab dan pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam
membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
2. Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara
5
fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi (terwujud)
dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. Setiap negara
maju tidak akan pernah terlepas dengan dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas
pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang
dapat memajukan dan mengharumkan negaranya.
Agar bimbingan berjalan dengan baik, maka harus ada komunikasi yang baik.
Demikian juga hubungan antara guru dan siswa. Hal ini diperkuat dengan pendapat
Slameto,menyatakan agar proses pembelajaran di kelas dapat maksimal dan optimal,
maka hubungan antara guru dan peserta didik dan hubungan peserta didik dengan
sesama peserta didik yang lain harus timbal balik dan komunikatif satu sama lain. Guru
yang kurang komunikatif dan edukatif dalam berinteraksi dengan siswanya, akan
6
menyebabkan proses pembelajaran di kelas berjalan tidak optimal dan maksimum.
Selain itu, siswa akan menjauhkan diri dari guru sehingga siswa tersebut tidak dapat
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, para calon guru
dan para guru yang telah mengajar harus menguasai pengetahuan tentang didaktik dan
metodik pembelajaran, misalnya mengetahui dan mengaplikasikan strategi
pembelajaran, interaksi dan motivasi belajar mengajar, dan berbagai pendekatan dalam
proses beajar dan mengajar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membimbing peserta didik
bagi seorang calon pendidik maupun pendidik,yaitu:
7
dimiliki oleh peserta didik yang terfokus kepada objek yang dipelajari. Perhatian
distributif adalah perhatian belajar yang menyebar yang dimiliki oleh peserta didik.
Perhatian campuran adalah perhatian belajar gabungan terpusat pada objek dan
menyebar pada beberapa objek belajar. Guru sebagai pendidik dan pengajar di kelas
harus memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi perhatian belajar peserta
didik. Dengan memperhatikan faktor perhatian peserta didik sehingga guru dapat
menumbuhkembangkan perhatian belajar peserta didik di kelas sehingga peserta didik
tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Jika peserta didik telah
tertarik pada pembelajaran, maka dia akan mudah mengetahui, memahami, dan
menguasai materi pelajaran di kelas. Selain itu, guru pun harus dapat mengelola kelas
dan prose pembelajaran di kelas yang dapat menarik perhatian belajar siswa. Usaha
yang dapat dilakukan guru dengan menggunakan berbagai metode, strategi, dan
pendekatan proses belajar mengajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka guur
harus membuat proses pembelajaran menjadi menarik, dan menarik belajar serta
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari materi pelajaran di kelas.
b. Motivasi Belajar
8
c. Pikiran Peserta Didik
Kemampuan berpikir setiap orang termasuk peserta didik dan guru berbeda.
Kemampuan berpikir seseorang disebabkan oleh faktor intelegensi, tingkat
pengetahuan, tingkat pengalaman, tingkat pendidikan, dan berbagai faktor yang lain
yang berpengaruh pada kemampuan berpikir individu. Berpikir sebagai aktivitas mental
yang memiliki tiga fungsi,yaitu (1) membentuk pengertian, (2) pembentukan pendapat,
dan (3) pembentukan kesimpulan. Dengan adanya pendidikan, diharapkan siswa dapat
berpikir dengan jernih dan cerdas. Dengan bantun guru, siswa mengembangkan
kemampuan berpikirnya. Guru memberikan soal-soal yang membuat anak berpikir,
terlebih jika siswa diberikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, maka
akan membantu anak memecahkan masalah kesehariannya.
Perasaan ialah gejala sikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan
dengan fungsi mengenal dan dialami dalam kualitas senang dan tidak senang dalam
berbagai taraf. Perasaan terdiri dari berbagai jenis, yaitu perasaan jasmaniyah berupa
sedap, manis, dsb, dan perasaan vital yaitu perasaaan yang berhubunga dengan keadaan
jasmani seperti lelah, letih, segar.Dengan memahami perasaan peserta didik sebagai
gejala mental siswa, seorang guru akan menghindari berbagai sikap dan tutur kata yang
dapat membunuh kreativitas peserta didik di kelas. Sebaliknya, peserta didik tidak boleh
membunuh kreativitas guru di kelas.
Minat secara umum diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh
individu terhadap suatu objek, baik benda hidup maupun tidak hidup. Sedangkan minat
belajar dapat diartikan sebagai rasa tertarik peserta didik yang ditunjukkan dengan
melakukan aktivitas belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Minat belajar peserta
didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya objek belajar, metode, strategi, dan
pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru, sikap dan perilaku guru, media
pembelajaran, fasilitas pembelajaran, lingkungan belajar, suara guru, dll. Semua hal ini
harus diperhatikan guru unutk menumbuhkembangkan minat siswa untuk belajar.
9
Bakat diartikan sebagai potensi bawaan yang dibawa seseorang sejak ia
dilahirkan dan perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan. Bakat yang dibawa
seseorang sejak ia dilahirkan belum berkembang, sehingga perlu diaktualisasikan
melalui bantuan proses pendidikan di sekolah. Para guru di sekolah perlu mengetahui
secara dini tentang bakat yang dimiliki oleh peserta didiknya sebgai acuan dalam
memberikan poses pembelajran yang menunjang bakat anak. Beberapa usaha yang
dapat dilakukan untuk mengetahui bakat pada diri peserta didik ialah dengan melakukan
tes bakat pada anak didik dan mengobservasi kemampuan dan keterampilan menonjol
yang dierlihatkan anak melalui aktivitas anak di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Contohnya, ada peserta didik yang dimana-mana menyanyi dan mengerti lagu,ini suatu
pertanda bahwa anak pintar dalam hal musik sehingga guru merekomdasikan dia untuk
mengembangkan bakat menyanyinya dengan mengikuti les menyanyi.
g. Multiple Intelegencies
Berikut ini adalah definisi peserta didik menurut para ahli. Antara lain;
10
Hal ini di dasari pada kebutuhan peserta didik di sekolah yang memerlukan kajian demi
meningkatkan pengetahuan dan wawasannya.
Menurutnya, definisi peserta didik sebagai simbul penyebutan adanya suatu hubungan
antara tenaga pendidik dan murid yang dilakukan dengan bentuk pengajaran atau
adanya transfer ilmu dari guru sebagai objek dan murid sebagai objek.
3. Barnadib (1989)
Barnadib mengingkapkan bahwa peserta didik adalah tiap kelompok individu yang
menerima ilmu pengetahuan dari tenaga pendidikan yang menjalankan kegiatan
pendidikan. Bagi kegiatan pendidikan dalam bentuk formal seperti sekolah ataupun
dalam bentuk non formal seperti lembaga kursus, palahtihan, dan lain sebaginya.
Menurutnya, arti peserta didik adalah seseorang yang sedang berada dalam proses
pebelajaran sebagai objek yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya dilakukan
menurut fitrahnya masing-masing. Kajian ini dilakukan dalam meninjau manfaat
mempelajari peserta didik yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
keilmuannya.
5. Rahardjo (1999)
Arti peserta didik sebagai objek dari sebuah pendidikan yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan formal atas nama penelitian ilmiah sehingga apa yang dikaji dapat
dipertanggungjawabankan bagi setiap orang dan objek penelitian yang terlibat.
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa pada hakekatnya peserta didik adalah semua
orang yang sedang berada dalam proses pembelajaran, baik itu laki-laki atau
perempuan. Selain itu peserta didik adalah objek dari pendidikan yang sedang
dijalankan tersebut.
11
D.HUBUNGAN PENDIDIKAN,BIMBINGAN PESERTA DIDIK DAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Mahasiswa bisa memahami, menemukan sendiri, mendiskusikan, dan
menjelaskan hubungan antara pendidikan dan pengajaran, kontribusi psikologi
pendidikan bagi teori dan praktik pendidikan, serta hubungan antara proses
perkembangan peserta didik dengan proses belajar. Dirumuskan Pendidikan yaitu
proses pengubahan atau perkembangan sikap, tata laku, kemampuan, pengalaman
kehidupan, pengetahuan, kebiasaan, kedewasaan, dan tanggung jawab moril. Subjeknya
individu. proses perkembangan individu.Berlangsung secara formal, nonformal, atau
self instruction.dan dilakukan secara sengaja melalui pembimbingan atau pengajaran.
12
Perkembangan sosial dan moral siswa adalah perkembangan kepribadian siswa
selaku seorang anggota masyarakat ketika berhubungan dengan orang lain dalam
konteks keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dalam hal ini, proses belajar siswa tentang
sosial dan moral turut menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku
sosial yang sesuai dengan norma-norma kemasyarakatan. Setiap tahapan perkembangan
sosial anak selalu dihubungkan dengan perkembangan perilaku moralnya dalam
masyarakat.
Teori belajar sosial dikembangkan oleh Albert Bandura dari Amerika Serikat.
Pokok-pokok pikiran teori belajar sosial Bandura sebagai berikut.
(1) Tingkah laku manusia bukan hanya merupakan hasil refleks terhadap stimulus,
melainkan juga dipicu oleh lingkungan dihubungkan dengan skema kognitif yang
dimilikinya.
(2) Proses perkembangan sosial dan moral manusia ditekankan pada perlunya dua hal
berikut.
(a) Pembiasaan merespons. Seseorang hendaknya memahami bahwa perilaku yang baik
biasanya akan mendapatkan reward, sedangkan perilaku yang buruk akan mendapatkan
punishment. Dengan demikian, dalam berperilaku ia dapat memutuskan untuk
melakukan perilaku yang baik atau buruk.
(b) Peniruan. Seseorang akan menyerap dan meniru perilaku-perilaku sosial yang
dicontohkan oleh orang lain.
13
dimana tempatnya berada. Dalam pemahaman itu, guru merupakan jembatan,
sekaligus agen yang memungkinkan peserta didik berdialog dengan dunianya.guru
sebagai fasilitator diharapkan mampu menjalin hubungan yang baik, interaksi yang
baik terhadap peserta didik dan orang tua peserta didik, dan guru juga harus mampu
menjalian komunikasi yang menarik minat dimana peserta didik ingin melakukan apa
yang terbaik daalm perkembangan belajar nya, dan guru juga harus mampu memiliki
penampilan yang menarik dan mampu di tempatkan dalam dunia modren atau dapat
menerima perubahan yang baru dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik.dan
mendorong dan membantu peserta didik untuk mampu menghadapi dunia baru yang
mungkin akan menantang perkembangan peserta didik dan orang tua juga berperan
dalam mendukung kegiatan yang dilakukan peserta didik di sekolah tanpa
mengahalang halangi dan membantu memfasilitasi kebutuhan peserta didik dan
melakukan komunikasi dan interaksi dengan guru yang membantu sebagai fasilitator
dan pengajar dalam dunia peserta didik.
Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau
kemudahan dalam proses belajar mengajar, misalnya saja dengan menciptakan
suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa,
sehingga interaksi belajar mengajaar akan berlangsung secara efektif. Hal ini beranut
dengan semboyan “tut wuri Handayani”.
Menjadi fasilitator, yaitu menyediakan materi bagi peserta didiknya dalam mencapai
tujuan belajar ia bertugas selalu menyajikakn pengetauan atau materi pelajaran bagi
peserta didiknya. Penyajian materi sama hal nya dengan lahap jika itu baru dan enak.
Demikian jugalah dengan materi pelajarn yang diberikan pendidik. Materi itu
hendakanya merupakan hal baru dalam artian di dapat untuk diajarkan kepada peserta
didiknya, sedangkan materi yang enak berarti menarik dalam penyajiannya. Sebagai
fasilitator guru yang profesinal seharusnya menyediakan hal ini ;
14
a. guru berbakti membimbing dan memfasilitasi anak didik seutuhnya untuk
membentuk manusia pembangunan yang berpancasila.
f. Guru secara mandiri atau bersama sama mengembangakan dan meningkatkan mutu
profesinya.
g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.
h. Guru secara bersama sama memeliara membina dan meningkatkan mutu organisasi
guru dan peserta didik.
15
yang dikembangkan dalam pendidikan kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar
dengan baik apabila:
1. Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran
5. Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan
siswa
16
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang telah kami susun,kami mengambil beberapa
kesimpulan yaitu :
17
suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan
siswa, sehingga interaksi belajar mengajaar akan berlangsung secara efektif.
Hal ini beranut dengan semboyan “tut wuri Handayani”.
B.REKOMENDASI
Diperlukan kesadaran antara pendidik dan dengan peserta didik agar terciptanya
suasana Pendidikan yang sehat,terampil sesuai cita cita negara Indonesia.Peran orang
tua juga harus turut andil dalam kegiatan menuntut ilmu dan orang tua harus turut
menyadari bahwa Pendidikan itu sangatlah penting.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta. Masganti Sit, M. A. (2012). Perkembangan Perserta Didik (Edisi: I). Perdana
Publishing. Sembiring, A. dan R. R. (2011). Analisis Anggaran Parsial Rakitan
Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Kentang secara Terpadu di Dataran
Tinggi.
George Morrison. 2012. Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Indeks.
J. Hort., 21 No.4. Tohirin. (2011). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
(Berbasis Integrasi). Rajagrafindo Persada.
Menjadi Pendidik Yang Mengakomodasi Keberagaman Siswa Sekolah Dasar Melalui Landasan
Psikologi Pendidikan http://nailufadhilatullaili.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/
15448/2017/10/Menjadi-Pendidik-yang-Mengakomodasi-Keberagaman-Siswa-Sekolah-Dasar-
Melalui-Landasan-Psikologi-Pendidikan.pdf, Diakses pada 8 Maret 2022.
19
20