Anda di halaman 1dari 14

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume XI No. 2, Juni 2020


Page : 105-118

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN


GAYA BELAJAR SISWA KELAS XSMA NEGERI 2 BOYOLALI
Rizqi Nur Astuti1 Umbu Tagela2 Setyorini3

1)
Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia, E-mail:
rizqinur0602@gmail.com
2)
Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia, E-mail:
umbutagela@rocketmail.com
3)
Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia, E-
mail:setyorini@staff.uksw.edu

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh bimbingan belajar terhadap
pemahaman gaya belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Boyolali. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 240
siswa dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 142 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalaah teknik random sampling. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan angket
tertutup. Angket bimbingan belajar disusun berdasarkan teori W.S. Wingkel (2004) dan angket pemahaman
gaya belajar Nugroho (2007) yang dikembangkan oleh Rizqi Nur Astuti (Penulis). Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana. Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS for Windows 20.0 Version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar
(5,830) > t tabel (1,977), R = 0,442, koefisien determinasi R Square = 0,195 dan signifikansi 0,000 < 0,05
menunjukkan bahwa hipotesis diterima.Maka artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan pengaruh bimbingan
belajar terhadap pemahaman gaya belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Boyolali.

Kata-kata Kunci: Bimbingan Belajar, Pemahaman Gaya Belajar

105
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

PENDAHULUAN masuk sekolah siswa memperoleh


Memasuki Sekolah Menengah Atas informasi mengenai penyesuaian di
berarti melibatkan diri dalam situasi sekolah. Bimbingan belajar tidak
hidup dan situasi akademis yang hanya diberikan pada awal tahun
secara fundamental berbeda dengan pelajaran baru tapi disesuaikan dengan
apa yang pernah dialami dalam tingkat kebutuhan siswa akan sebuah
lingkungan Sekolah Menengah informasi. Sementara itu bimbingan
Pertama. Di Sekolah Menengah Atas belajar bertujuan agar siswa
memiliki tuntutan sebagai pelajar yang melaksanakan gaya-gaya belajar yang
mandiri, berbeda dengan Sekolah tepat bagi siswasesuaikan dengan
Menengah Pertama yang selalu kebutuhan belajar peserta didik saat di
mendapatkan bimbingan dari guru sekolah.
kelas terutama dalam hal belajar. Masalah mengenai gaya belajar
Sejalan dengan perubahan belajar, lebih cocok menggunakan bimbingan
jumlah mata pelajaran dan faktor guru belajar karena masalah ini tidak
mata pelajaran yang tidak sama dalam bersifat rahasia sehingga siswa berhak
memberikan pelajaran. Maka dari itu memperoleh informasi tersebut.
siswa harus mampu beradaptasi Dengan bimbingan belajar ini siswa
dengan kondisi yang berbeda ini. dapat mengembangkan gaya belajar
Siswa membutuhkan bimbingan yang diperoleh dan menerapkannya di
tentang berbagai hal yang harus sekolahan. Penyampaian bimbingan
dilakukan dan diubah saat di Sekolah belajar secara ceremah dan diskusi
Menengah Atas untuk membentuk memungkinkan siswa ikut terlibat
kematangan rasional dan emosional dalam pembahasan materi sehingga
agar dapat belajar dengan optimal. siswa terpacu untuk mengambil
Bimbingan belajar sangatlah keputusan yang tepat untuk dirinya
dibutuhkan oleh siswa terutama saat dari informasi yang diperoleh tesebut.
mereka baru mengikuti tahun pelajaran Siswa akan memperoleh hasil
baru. Untuk itulah biasanya pada awal belajar yang optimal apabila dapat

106
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

memanfaatkan kelemahan dan yang semula mengalami keraguan


kelebihan dari gaya belajar yang dalam memahami gaya belajarnya
dimiliki selama ini jadi dalam sendiri.. Pemahaman gaya belajar
menentukan strategi belajar akan lebih siswa juga dapat dilihat dari hasil
sesuai. Sebenarnya setiap siswa praktek membuat strategi belajar yang
memiliki strategi yang berbeda dalam merupakan pengembangan dari gaya
hal belajar dan ini sesuai dengan gaya belajar siswa, didukung pula dengan
belajar mereka sendiri, baik gaya hasil observasi pemahaman gaya
belajar bawaan maupun gaya belajar belajar dan strategi belajar yang baik.
yang mereka peroleh dari proses Hal ini sama juga dengan penelitian
belajar. yang dilakukan olehGunsongeng,
Dari hasil penelitian yang Josnah Ali Amat berjudul ”Hubungan
dilakukan olehSri Utami (2009) Antara Pelaksanaan Layanan
meneliti “Pengaruh layanan informasi Informasi Bidang Bimbingan Belajar
bidang bimbingan belajar terhadap Dengan Gaya Belajar Siswa di SLTP
pemahaman gaya belajar siswa kelas 7 N 36 Semarang Tahun Pelajaran
di SMP Negeri 3 Ungaran Tahun 2003/2004” diketahui bahwa
Pelajaran 2008/2009”. Pemahaman pelaksanaan layanan informasi bidang
gaya belajar siswa kelas 7 di SMP N 3 bimbingan belajar ini memiliki
Ungaran sebelum diberikan layanan pengaruh terhadap gaya belajar
informasi bidang bimbingan belajar belajar. Hal ini ditunjukkan dari hasil
tentang gaya belajar memiliki analisis regresi yang diperoleh Fhitung
presentase sebesar 58,50%. Dari sebesar 13,0382> Ftabel (4,09) dengan
analisis deskriptif persentase terlihat dk (1:39) dan taraf kesalahan 5%.
setelah menerima layanan informasi, Semakin baik pelaksanaan layanan
gaya belajar mengalami peningkatan informasi bidang bimbingan belajar
yaitu gaya visual 62,44%, gaya akan semakin tinggi motivasi belajar
auditori 64,90%, gaya kinestetik siswa. Layanan informasi merupakan
65,47%. Ini disebabkan karena siswa salah satu upaya guru Bimbingan

107
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

Konseling untuk memberikan kuantitatif dengan jenis deskriptif


informasi agar siswa dapat korelasional. Populasi dalam penelitian
mengembangkan sikap dan kebiasaan ini berjumlah 240 siswa dan sampel
belajar yang baik, aktif dan dalam penelitian ini berjumlah 142
terprogram, baik belajar mandiri siswa. Teknik pengambilan sampel
maupun berkelompok. yang digunakan dalam penelitian ini
Penulis mengambil penelitian ini adalah teknik random samling. Dalam
berdasarkan pengalaman pribadi ketika penelitian ini pengumpulan data
masih di bangku SMA. Penulis merasa menggunakan skala likert.
bahwa pemberian bimbingan belajar Metode pengumpulan data
yang rendah ada pengaruhnya dengan adalah cara yang digunakan oleh
pemahaman gaya belajar. Berdasarkan peneliti dalam mengumpulkan data
hasil pengamatan didukung dengan penelitian. Metode penelitian yang
hasil wawancara terhadap Guru BK digunakan dalam penelitian ini
SMA Negeri 2 Boyolali diperoleh menggunakan skala likert. Skala likert
gambaran bahwa Pemahaman Gaya adalah suatu skala psikometrik yang
Belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 umum digunakan dalam kuesioner,
Boyolali masih kurang baik hal ini di dan merupakan skala yang paling
sebabkan oleh bimbingan belajar yang banyak digunakan dalam riset berupa
rendah. Tujuan penelitian ini adalah survei yang mempunyai lima pilihan
ingin mengetahui pengaruh bimbingan jawaban, yakni sangat setuju (SS),
belajar terhadap pemahaman gaya setuju (S), kurang setuju (KS) tidak
belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
Boyolali. Metode skala merupakan
METODE PENELITIAN serangkaian pernyataan tertulis yang
Penelitian ini dilakukan di digunakan untuk memperoleh
SMA Negeri 2 Boyolali yang terletak informasi dari responden tentang
di Kota Boyolali, Jawa Tengah. pribadinya atau hal-hal yang
Penelitian inimenggunakan metode diketahuinya. Berkaitan dengan teknik

108
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

penelitian maka dasar penelitian Pernyataan favourable (bersifat


terhadap variabel berkisar antara negatif) mempunyai tingkat penilaian
5sampai 1 dari jawaban sangat setuju sebagai berikut:
sampai sangat tidak setuju. Terdapat 1. Nilai 1 untuk jawaban sangat
dua skala yakni skala bimbingan setuju (SS).
belajar dan skala pemahaman gaya 2. Nilai 2 untuk jawaban setuju
belajar. Skala bimbingan belajar (S).
disusun berdasarkan teori W.S. Winkel 3. Nilai 3 untuk jawaban kurang
(2004)dan skala pemahaman gaya setuju (KS).
belajaryang diadopsi dari Sri Utami 4. Nilai 4 untuk jawaban tidak
(2009) dan dimodifikasi oleh Rizqi setuju (TS).
Nur Astuti (penulis). 5. Nilai 5 untuk jawaban sangat
Skala ini akan dinilai dengan tidak setuju (STS).
mekanisme pernyataan favourable dan Uji Validitas
unfavourable. Pernyataan favourable Dalam penelitian ini uji
(bersifat positif) mempunyai tingkat coba validitas instrumen dilakukan
penilaian sebagai berikut: padasiswa kelas X IPA 1 SMA 2
1. Nilai 5 untuk jawaban sangat Boyolali, uji coba instrumen
setuju (SS). dilakukan satu kali sekaligus dua
2. Nilai 4 untuk jawaban setuju inventori kepada 30 siswa.
(S). Berdasarkan hasil uji validitas item
3. Nilai 3 untuk jawaban kurang variabel bimbingan belajar terdapat
setuju (KS). 40 item (keseluruhan) tergolong
4. Nilai 2 untuk jawaban tidak valid dengan rentang koefisien
setuju (TS). korelasi 0,409 – 0,790. Sedangkan
5. Nilai 1 untuk jawaban sangat hasil uji validitas item variabel
tidak setuju (STS). pemahaman gaya belajar terdapat
40 item (keseluruhan) tergolong
valid dengan rentang korelasi

109
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

0,370 – 0,797. Dengan demikian Tabel 1. Reliabilitas Bimbingan


maka item variabel bimbingan Belajar
belajar dan item variabel Reliability Statistics
pemahaman gaya belajar Cronbach's
Alpha N of Items
dinyatakan valid karena koefisien
.946 40
korelasi ≥ 0,361.
Uji Reliabilitas
Tabel 2. Reliabilitas Pemahaman Gaya
Reliabilas adalah sejauh mana
Belaajar
hasil dari suatu pengukuran dapat
Reliability Statistics
dipercaya. Tolak ukur reliabilitas yang
Cronbach's
dipakai didasarkan pada interpretasi Alpha N of Items
nilai alpha menurut George & Mallery .935 40
(1995) sebagai berikut.
α>0,9 sangat bagus Uji reliabilitas dilihat pada

α>0,8 bagus nilai Alpha-Croncbach untuk

α>0,7 dapat diterima reliabilitaskeseluruhan item dalam

α>0,6 dapat dipertanyakan satu variabel. Pada variabel

α>0,5 jelek bimbingan belajar diperoleh hasil

α<0,5 tidak dapat diterima α = 0,946 dan pada variabel

Pengujian reliabilitas dilakukan pemahaman gaya belajar

dengan cara menguji coba instrument diperoleh hasil α = 0,935 sehingga

dan dianalisis dengan metode Alpha- instrumen dalam penelitian ini

Croncbach. Adapun hasil uji dapat dikatakan memiliki

reliabilitas adalah sebagai berikut. reliabilitas pada kategori sangat


bagus.

110
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

skor jawaban tertinggi 5 dan skor


jawaban terendah 1. Untuk mengetahui
HASIL PENELITIAN DAN tingkat bimbingan belajar dalam
PEMBAHASAN kategori sangat sesuai, sesuai, kurang
Deskripsi Subjek Penelitian sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai
Penelitian ini dilakukan di SMA maka dapat dihitung menggunakan
Negeri 2 Boyolali di Jl. Tentara Pelajar rumus sebagai berikut :
No. 06 Kebonbimo Boyolali. Subjek
Interval = Jumlah skor tertinggi – jumlah skor
pada penelitian ini adalah siswa kelas
terendah
X SMA Negeri 2 Boyolali yang
Jumlah kategori
berjumlah 142 siswa. Rincian data
subjek penelitian dapat dilihat sebagai
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
berikut :
Bimbingan Belajar
Frekue Presentase
Hasil Analisis Deskriptif Kategori Interval
nsi (%)
Bimbingan belajar siswadiukur Sangat 168-200 0 0%
tinggi
dengan menggunakan skala bimbingan Tinggi 136-167 96 61,97 %
belajar dengan menggunakan lima Sedang 104-135 33 23,23%
Rendah 72-103 13 9,15 %
pilihan jawaban. Angket ini memiliki Sangat 40-71 0 0%
jumlah pernyataan sebanyak 40 rendah
Total 142 100%
butir.Penulis mengkategorikan subyek Min 80
penelitian menjadi lima, yaitu sangat Max 151
Mean 142
sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak Berdasarkan tabel4.2.
sesuai, sangat tidak sesuai. Bimbingan Distribusi Frekuensi dapat diketahui
Belajar pada siswa diukur dengan bahwa bimbingan belajarsiswa kelas X
menggunakan skala bimbingan belajar SMA Negeri 2 Boyolali sebagian besar
dengan menggunakan lima pilihan berada pada kategori tinggi dengan
jawaban. Angket ini memiliki jumlah presentase 61,97%.
pernyataan sebanyak 40 butir dengan

111
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

Tabel 4. Distribusi Frekuensi sederhana Didapatkan hasil sebagai


Pemahaman Gaya Belajar berikut :
Frekue Presentas Tabel 5. Anova
Kategori Interval
nsi e (%)
ANOVAb
Sangat tinggi 168 – 0 0%
200 Mean
Tinggi 136 – 112 78.87% Sum of Squar
167 Model Squares Df e F Sig.
Sedang 104 – 22 15.50 % 1 Regress 9115.16 182.3 1.62
135 50 .023
ion 2 03 2
Rendah 72 – 103 8 5.63%
Sangat 40 -71 0 0% Residua 3778.27 3778. 33.6
1 .000
rendah l 1 271 22
Total 142 100% Total 5336.89 108.9
49 .969 .539
Min 86 2 16
Max 152
Mean 122,65
Berdasarkan tabel4.3Distribusi Tabel 6. Coefficients

Frekuensi diatas dapat diketahui Coefficientsa


bahwa pemahaman gaya belajar siswa Standardiz
kelas X SMA Negeri 2 Boyolali Unstandardi ed
zed Coefficien
sebagian besar berada pada kategori Coefficients ts
tinggi dengan presentase Std.
Model B Error Beta T Sig.
78.87%.Berdasarkan uji normalitas
1 (Consta 78.14 7.83 9.97
diperoleh hasil untuk variabel interaksi .000
nt) 1 5 3
teman sebaya 0,124 ≥ 0,05 dan Interaks
variabel perilaku konsumtif 0,276 ≥ i 5.83
.364 .062 .442 .000
Teman 0
0,05. Dengan demikian dapat Sebaya
disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
Berdasarkan uji hipotesis
dengan menggunakan regresi linear

112
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

PEMBAHASAN
Model Summary Hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa ada pengaruh
R Adjusted
Mod Squar R Std. Error of the yang signifikan antara bimbingan
el R e Square Estimate belajar terhadap pemahaman gaya
1 a
.442 .195 .190 10.54349 belajar pada siswa kelas X SMA
Tabel 7. Model Summary
Negeri 2 Boyolali. Dengan
Berdasarkan pengujian
thitungsebesar (5.83) > ttabel (), R =
hipotesis diatas, maka dapat
0,442, koefisien determinasiR Square
disimpulkan bahwa Ha diterima dan
= 0,195 dan signifikansi 0,000< 0,05
Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan
menunjukkan bahwa hipotesis
terdapat pengaruh yang signifikan
diterima.
antara bimbingan belajar terhadap
Dari hasil penelitian dilihat dari
pemahaman gaya belajar siswa kelas X
tabel distribusi frekuensi, bimbingan
SMA Negeri 2 Boyolali.
belajar siswa kelas X SMA Negeri 2
Dari tabel di atas menjelaskan
Boyolali yang memilki kategori sangat
besarnya nilai korelasi (R) yaitu
tinggi0%, kategori tinggi61,97%,
sebesar 0,442. Dari output tersebut
kategori sedang23,23%, kategori
diperoleh koefisien determinan (R
rendah 9,15% kemudian pada kategori
Square) 0,195 yang mengandung
sangat rendah 0%. Hal ini
pengertian bahwa pengaruh variabel
menunjukkan bahwa siswa kelas X
bebas (bimbingan belajar) tehadap
SMA Negeri 2 Boyolali memiliki
variabel terikat (pemahaman gaya
kecenderungan bimbingan belajar
belajar) sebesar 19,5% sedangkan
yang tinggi. Hasil penelitian sesuai
80,5% sisanya dipengaruhi oleh
dengan sebuah teori Prayitno dan
variabel lain di luar penelitian ini.
Erman Amti 2004, bimbingan belajar
secara umum bersama dengan layanan
orientasi bermaksud memberikan
pemahaman kepada individu-individu

113
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

yang berkepentingan tentang berbagai kombinasi dari bagaimana ia menyerap


hal yang diperlukan untuk menjalani dan kemudian mengatur serta
suatu tugas atau kegiatan, atau untuk mengolah informasi. Gaya belajar itu
menentukan arah suatu tujuan atau bisa diperoleh seseorang dari hasil
rencana yang dikehendaki. Dengan belajar maupun kebiasaan seseorang.
bimbingan belajar siswa akan Seseorang bisa menggunakan suatu
memperoleh informasi tentang belajar. gaya belajar karena terbiasa sejak kecil
Apabila siswa memperoleh bimbingan dan ada juga dalam memperoleh gaya
belajar mengenai gaya belajar, maka belajar karena melihat cara orang
siswa akan paham gaya belajar yang belajar sehingga diterapkan dalam
selama ini digunakan seperti apa dan belajar dan menjadi gaya belajarnya.
apakah sesuai tidak dengan kondisi Bimbingan belajar biasanya diberikan
siswa. pada siswa setiap awal semester atau
Pada variabel kedua yaitu sesuai dengan kebutuhan siswa.
pemahaman gaya belajar, dilihat dari Hasil penelitian ini sesuai atau
tabel distribusi frekuensi, pemahaman mendukung dari hasil penelitian Sri
gaya belajar siswa kelas X SMA Utami (2009) meneliti “Pengaruh
Negeri 2 Boyolali yang memiliki layanan informasi bidang bimbingan
kategori sangat tinggi0%, kategori belajar terhadap pemahaman gaya
tinggi78,87%, kategori sedang15.50%, belajar siswa kelas 7 di SMP Negeri 3
kategori rendah 5.63% kemudian pada Ungaran Tahun Pelajaran 2008/2009”.
kategori sangat rendah 0%.. Hal ini Pemahaman gaya belajar siswa kelas 7
menunjukkan bahwa siswa kelas X di SMP N 3 Ungaran sebelum
SMA Negeri 2 Boyolali memiliki diberikan layanan informasi bidang
kecenderungan pemahaman gaya bimbingan belajar tentang gaya belajar
belajar yang tinggi. memiliki presentase sebesar 58,50%.
Dari analisis deskriptif persentase
Menurut Bobbi DePotter (
terlihat setelah menerima layanan
2001 ). Gaya belajar seseorang adalah
informasi, gaya belajar mengalami

114
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

peningkatan yaitu gaya visual 62,44%, BagiGuru


gaya auditori 64,90%, gaya kinestetik
Sebaiknya guru
65,47%. Ini disebabkan karena siswa
pembimbing dapat memberikan
yang semula mengalami keraguan
bimbingan belajar tentang
dalam memahami gaya belajarnya
pemahaman gaya belajar.
sendiri. Pemahaman gaya belajar siswa
Bimbingan ini bisa diberikan
juga dapat dilihat dari hasil praktek
pada siswa saat kelas X
membuat strategi belajar yang
sehingga pada jenjang kelas
merupakan pengembangan dari gaya
yang lebih tinggi mereka sudah
belajar siswa, didukung pula dengan
tidak mengalami kesulitan
hasil observasi pemahaman gaya
memahami gaya belajar dan
belajar dan strategi belajar yang baik.
mampu menentukan strategi
KESIMPULAN
belajar yang sesuai dengan
Berdasarkan hasil penelitian uji
gaya belajar siswa.
regresi linear sederhana diketahui
Bagi Siswa
bahwa ada pengaruh yang signifikan
bimbingan terhadap pemahaman gaya Bagi siswa, mengikuti
belajar pada siswa kelas X SMA bimbingan belajar sangat lah
Negeri 2 Boyolali. Dengan t hitung penting agar dapat mengenal
sebesar (5,830) > t tabel (1,977), R = gaya belajar. Siswa sebaiknya
0,442, koefisien determinasi R Square belajar sesuai dengan gaya
= 0,195 dan signifikansi 0,000 < 0,05 belajarnya masing-masing.
menunjukkan bahwa hipotesis Selain gaya belajarnya sendiri
diterima. siswa juga bisa mengenal gaya
SARAN-SARAN belajar yang lain. Sehingga
Berdasarkan hasil penelitian, siswa dapat mengambil
terdapat beberapa saran yang diajukan kelebihan dan kekurangan serta
oleh peneliti sebagai tindak lanjut dari mudah dalam mengaplikasikan
penelitian ini, yaitu: menjadi strategi belajar..

115
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

Bagi Peneliti Selanjutnya Praktek. Jakarta: PT. Rineka


Bagi peneliti Cipta.
selanjutnya disarankan lebih
memperluas jabaran dari tiap- Awalya. 1995. Upaya Pemahaman
tiap variabel atau Siswa yang Dilakukan konselor
menambahkan atau Dalam Melaksanakan
menambahkan variabel lain Bimbingan Di Sekolah Studi
yang dapat mendukung Deskriptif-Analitik Terhadap
penelitian dan memperbanyak Pengalaman Upaya Konselor
sumber-sumber rujukan, agar Memahami Siswa SMA Negeri
penelitian semakin berrvariasi 1 Semarang.Tesis, Tidak
dan kuat. diterbitkan. Semarang.

DAFTAR PUSTAKA DePorter, Bobbi. 2001. Quantum


Achmad, Juntika Nurihsan. 2006. Learning: Membiasakan
Bimbingan dan Konseling Belajar Nyaman Dan
Dalam Berbagai Latar dan. Menyenangkan. Bandung:
Kehidupan. Bandung : PT Kaifa.
Reika Aditama
.2014 Dewa Ketut Sukardi. (2008).
.Bimbingan dan Konseling Pengantar Pelaksanaan
Dalam Berbagai Latardan. Program Bimbingan dan
Kehidupan. Bandung : PT Konseling di Sekolah. Jakarta:
Reika Aditama Rineka Cipta.

Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Dunn dan Dunn dalam


Belajar.Semarang: UPT Unnes press. Sugihartono,2007, Psikologi
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Pendidikan, Yogyakarta: UNY
Penelitian Suatu Pendekatan Press

116
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

Nugroho. 2007. Belajar Mengatasi


Ghufron, M. Nur dan Rini Hambatan Belajar. Jakarta: Prestasi
Risnawati,2013, Gaya Belajar Pustakaraya Persada.
Kajian Teoritik, Yogyakarta: Prayitno dan Amti Erman. 2004.
Pustaka Pelajar. Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta:
Gonsongeng, Josnah Ali Amat. 2004. Rineka Cipta.
Hubungan Antara Pelaksanaan Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
Layanan Informasi Bidang faktor yang Mempengaruhinya.
Bimbingan Belajar Siswa SLTP Jakarta: Rineka Cipta
Negeri 36 Semarang Tahun Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
Pelajaran faktor yang Mempengaruhinya.
2003/2004.Skripsi.FIP.UNNES Jakarta: Rineka Cipta
. Sri, Utami,2009. Pengaruh Layanan
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Informasi Bidang Bimbingan
Analisis Multivariate dengan Belajar Terhadap
program SPSS. Semarang. Pemahaman Gaya Belajar
Badan Penerbit Universitas Siswa Kelas 7 di SMP Negeri 3
Diponegoro. Ungaran Tahun Pelajaran
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar 2008/2009.
Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara. Skripsi.FIP.UNNES
James dan Gardner dalam Ghufron dan Sudijono, Anas. 2005. Pengantar
Risnawati,2013, Gaya Belajar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja
Kajian Teoritik. Grasindo
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
M. Joko Susilo. 2009. Sukses dengan Sugiyono. 2005. Statistika Untuk
Gaya Belajar. Pinus. Yogyakarta. Penelitian. Bandung : Alfabeta

117
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume XI No. 2, Juni 2020
Page : 105-118

Sukardi, Dewa Ketut. 2002.


Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT
Bina Aksara

Winkel, W. S dan Sri Hastuti. 2004.


Bimbingan dan Konseling di Istitusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media
Abadi.

118

Anda mungkin juga menyukai