Anda di halaman 1dari 7

Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol. 5, No.

2, November 2020

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN


MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA

Sri Winarti
SMA Negeri 1 Turi
swinarti06@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah penerapan pembelajaran tutor
sebaya dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dan menerapkan langkah-langkah
pembelajaran tutor sebaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari tiga
pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA1 SMA Negeri 1 Turi yang terdiri atas 10
siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian pada bulan Agustus – Nopember 2019.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes tertulis, dan penyebaran angket. Instrumen
penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru maupun siswa, soal tertulis, dan angket. Teknik
analisis data adalah deskripsi dengan membandingkan hasil tindakan dengan indicator target penelitian.
Prosedur penelitian dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, hingga refleksi.
Indikator keberhasilan penelitian adalah 85% siswa mempunyai motivasi tinggi dan minimal 85% siswa
mencapai KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran metode tutor sebaya
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi siswa mencapai 91,52% pada akhir
siklus 1 dan mencapai 99,06% pada akhir siklus 2. Sedangkan hasil belajar siswa mencapai 60,61%
pada akhir siklus 1 dan mencapai 90,63% pada akhir siklus 2. Dengan demikian, pembelajaran metode
tutor sebaya dapat dikatakan berhasil meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Kata kunci: metode,tutor sebaya, motivasi, hasil belajar.

APPLICATION OF PEER TUTORING LEARNING TO INCREASE MOTIVATION


AND STUDENT LEARNING OUTCOMES IN CHEMISTRY SUBJECTS

Abstract: The aim of this research was to determnine the steps of applying peer tutoring in increasing
student motivation and learning outcomes, applying peer tutoring learning steps in increasing student
motivation and learning outcomes. This research is a class action research (CAR) consisting of two
cycles, and each cycle consists of three meetings. These subjects of this study were students of class
X MIPA1 of 1 Senior High School Turi consisting of 10 male students and 24 female students. This
research was conducted in August – November 2019. Data collection techniques were carried out by
observation, written tets, and qustionnaires. Data analysis technique is description by comparing the
results of actions with indicator of research targets. The research procedure starts from the planning,
implementation, observation, to reflection. Indicators of research success are 85% of students have
high motivation and at least 85% of students score of Minimum Master Criterion. The results showed
that the peer tutoring method in learning could increase motivation and student learning outcomes.
Student motivation reached 91,25% at the end of this cycle, and the end of the second cycle it reached
99,06%. While student learning outcomes reached 60,61% at the end of the first cycle and at the end
of the second cycle it reached 90,63%. Thus, the peer tutoring method can be said to be successful in
increasing student motivation and learning outcomes.
Keywords: method, peer tutoring, motivation, learning outcomes

PENDAHULUAN Rentang nilai SKHUN siswa kelas X


Guru sebagai fasilitator pada saat MIPA1 SMA Negeri 1 Turi sangat lebar,
pembelajaran memiliki peran sangat penting. sekaligus menunjukkan sangat beragamnya
Guru harus mampu memahami karakteristik kemampuan siswa pada kelas tersebut.
siswa dan mengelola kelas. Guru yang Keberagaman kemampuan siswa
memahami karakteristik siswa akan mampu mengakibatkan keberagaman motivasi dan
menentukan strategi dan model pembelajaran hasil belajar siswa pula. Berbaurnya siswa
yang tepat pada kelas yang bersangkutan. dengan motivasi belajar tingi dan rendah
mengakibatkan motivasi belajar secara umum

- 113 -
Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol. 5, No.2, November 2020

menjadi menurun, sehingga hasil belajarnya siswa yang tidak paham, tidak enggan bertanya
juga rendah. kepada teman sebayanya.
Menurut hasil pengamatan terlihat bahwa
motivasi dan hasil belajar pada kelas X MIPA1 METODE PENELITIAN
tergolong rendah. Siswa ramai bukan karena Penelitian ini tergolong penelitian
kegiatan belajar, melainkan karena kegiatan tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam
lain. Hasil belajar juga rendah terbukti dari dua siklus. Masing masing siklus terdiri atas
hanya sedikitnya siswa yang mencapai KKM tahap-tahap perencanaan, tindakan,
pada hasil ulangan hariannya. Pembelajaran pengamatan/observasi, dan refleksi.
kooperatif dengan metode tutor sebaya Subyek penelitian adalah siswa kelas X
dijadikan alternativ untuk mengatasi MIPA1 SMA NEGERI 1 Turi semester gasal
permasalahan rendahnya motivasi dan hasil tahun pelajaran 2019/2020. Siswa laki-laki
belajar siswa pada kelas tersebut. Harapannya berjumlah 10 orang dan siswa perempuan 24
siswa siswa menjadi termotivasi untuk belajar orang, sehingga keseluruhan ada 34 orang.
dan hasil belajarnya meningkat. Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada bulan Agustus
pembelajaran tutor sebaya dilaksanakan sampai Nopember 2019. Pemilihan subyek
dengan memilih atau menunjuk siswa yang didasarkan pada permasalahan yang
lebih pandai untuk menjadi tutor bagi siswa teridentifikasi pada saat pembelajaran.
yang lain Penerapan pembelajaran metode Tutor Sebaya
Berdasarkan pengamatan pada saat yang dirancang diharapkan dapat
pembelajaran, siswa siswa di kelas X MIPA1 meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
beraktifitas dan aktif namun bukan untuk kelas X MIPA1 SMA Negeri 1 Turi.
belajar, jarang mengajukan pertanyaan, dan Penelitian dimulai dari siklus 1 dengan
tidak menjawab apabila diberi pertanyaan. Hasil tahap tahap merencanakan tindakan, dengan
ulangan siswa baru beberapa yang mencapai aktifitas membuat RPP, membuat lembar
KKM. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh observasi, dan perangkat soal. Tahap berikutnya
guru juga merupakan pembelajaran adalah melakukan tindakan, dengan melakukan
konvensional yaitu metode ceramah. pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat,
Berdasarkan uraian di atas, perlu sambil dilakukan pengamatan/ observasi. Di
dilakukan penelitian untuk meningkatkan akhir pembelajaran dilakukan tes untuk
motivasi dan hasil belajar dengan menerapkan mendapatkan hasil pembelajaran. Selanjutnya
metode tutor sebaya. tahap refleksi, di mana pada tahap ini
Pembelajaran tutor sebaya adalah dibicarakan temuan temuan yang didapatkan
pembelajaran yang terpusat pada siswa. Siswa pengamat pada saat pengamatan tindakan,
belajar dari siswa lain yang memiliki umur, sebagai dasar perencanaan siklus berikutnya.
kematangan, harga diri yang tidak jauh berbeda Siklus ke dua dilakukan dengan tahap
dengan dirinya sendiri. Harapannya anak anak yang sama dimulai dari perencanaan, tindakan,
tidak merasa terpaksa untuk menerima ide-ide observasi, dan refleksi. Perencanaan pada
dan sikap “gurunya” yang tidak lain adalah siklus kedua didasarkan pada hasil refleksi
teman sebayanya sendiri. pada siklus ke satu, sehingga pada siklus kedua
Menurut Suryo dan Amin (1982: 51) terdapat sedikit perbedaan perlakuan yang
bantuan yang diberikan teman teman sebaya merupakan perbaikan dan tindak lanjut dari
pada umumnya dapat memberikan hasil yang refleksi yang telah dilakukan pada siklus
cukup baik. Peran teman sebaya dapat sebelumnya. Demikian siklus dan tahap tahap
menumbuhkan dan membangkitkan persaingan dilakukan hingga tercapai target penelitian,
memperoleh hasil belajar yang sehat. Teman yaitu motivasi belajar tinggi dengan siswa
sebaya tidak berselisih jauh usia sehingga pola mencapai 85% dari seluruh siswa dan siswa
tingkah lakunya tidak jauh berbeda. Sangat yang mencapai KKM minimal sebanyak 85%
memungkinkan terjadi di dalam pergaulan dari jumlah siswa dalam kelas X MIPA1,
mereka, saling bantu dalam pembelajaran setelah penerapan metode tutor sebaya.
untuk memperoleh hasil yang baik. Bantuan
belajar oleh teman sebaya dapat Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
menghilangkan kecanggungan, bahasanya Data yang diperlukan dalam penelitian ini
lebih mudah dipahami, tidak ada rasa enggan, adalah data kegiatan siswa dan kegiatan guru
malu, dan canggung. Sehingga diharapkan saat pembelajaran dengan penerapan metode

- 114 -
Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol. 5, No.2, November 2020

tutor sebaya, nilai/ hasil ulangan siswa, dan Hasil observasi kegiatan siswa dan guru
tanggapan siswa terhadap penerapan metode dideskripsikan dan menjadi bahan untuk
tutor sebaya. Data tersebut didapat dengan cara kegiatan refleksi dan kemudian digunakan
observasi/ pengamatan pada saat pembelajaran sebagai dasar guna mengambil tindakan siklus
berlangsung, melaksanakan ulangan setiap selanjutnya.
akhir siklus, dan pembagian angket untuk
Prosedur Penelitian
mendapat tanggapan siswa dan mengetahui
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan
motivasi belajar siswa termasuk criteria rendah,
kelas (PTK) dengan dua siklus. Terdapat empat
sedang, tinggi, atau tinggi sekali. Sedangkan
tahap dalam setiap siklus yaitu: merencanakan,
data data tersebut diperoleh dengan instrument
melakukan tindakan, mengamati dan
berupa lembar observasi kegiatan guru dan
melakukan refleksi (Rochyati, 2005), dimana
siswa, perangkat soal, dan angket yang
peneliti terlibat langsung dalam perencanaan,
dibagikan kepada siswa.
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Siklus 1
Teknik Analisis Data
Kegiatan yang dilakukan pada siklus 1
Pada penelitian ini digunakan metode
dimulai dengan membuat Rencana Pelaksanaan
deskriptif dengan membandingkan motivasi
Pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi,
siswa dan hasil belajarnya (nilai ulangan)
dan membuat seperangkat soal lengkap untuk tes
setelah dilakukan tindakan terhadap indikator
hasil belajar. Kegiatan tersebut merupakan tahap
keberhasilan yang menjadi target dalam
perencanaan. Pada tahap pelaksanaan guru
penelitian.
awalnya memberitahukan kepada siswa bahwa
Data hasil belajar dianalisis dengan
pembelajaran akan menerapkan metode tutor
langkah langkah: (1) merekap hasil ulangan
sebaya.
pada tiat tiap akhir siklus, (2) menghitung
2. Siklus 2
jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM
Hasil refleksi pada siklus 1 menjadi bahan
yaitu siswa yang nilainya ≥ 70, (3) menentukan
masukan dilakukannya tahap tahap pada siklus.
prosentase jumlah siswa yang nilainya minimal
Siklus ke 2 ini terdiri atas tahapan perencanaan
mencapai 70 dengan rumus sebagai berikut:
dengan membuat RPP, membuat lembar
observasi, dan perangkat soal. Tahap
Data motivasi belajar dianalisis dengan berikutnya adalah pelaksanaan. Pelaksanaan
langkah langkah sebagai berikut: merekapitulasi tindakan pada siklus 2 ini merupakan perbaikan
jumlah siswa yang menunjukkan motivasi tinggi dari tindakan yang ada pada siklus ke 1.
terhadap pembelajaran kimia. Motivasi tinggi Pengamatan dengan lembar observasi,
dihitung dari siswa yang menjawab minimal dilakukan oleh peneliti sekaligus pengamat,
setuju terhadap pernyataan positif dan tidak pada saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan
setuju untuk penyataan negative pada angket kegiatan pembelajaran diakhiri dengan tes/
yang dibagikan. Jumlah butir pernyataan dalam ulangan harian. Tahap terkakhir pada siklus ke
angket sebanyak 10 butir, sehingga apabila 2 ini adalah refleksi.
seluruh siswa memiliki motivasi tinggi dalam Indikator Keberhasilan Penelitian
pembelajaran maka didapat jumlah skor Penelitian ini dikatakan berhasil apabila
maksimal 320. Selanjutnya menentukan setelah dilakukan analisa data, memberikan
prosentase skor motivasi siswa dengan rumus hasil sebagai berikut: (1) Prosentase motivasi
berikut: belajar mencapai 85% dengan katagori sangat
tinggi, (2) Hasil belajar siswa, terdapat jumlah
siswa yang mencapai KKM (nilai minimal 70)
paling sedikit dengan prosentase 85%, setelah
Prosentase motivasi dikategorikan sesuai penerapan pembelajaran dengan tutor sebaya.
kualifikasi sebagai berikut:
Prosentase (P) Kategori HASIL DAN PEMBAHASAN
P > 80% Sangat Tinggi Penerapan pembelajaran dengan metode
60% ≤ P ≤ 80% Tinggi tutor sebaya didasarkan pada pengamatan awal
40% ≤ P ≤ 60% Sedang menunjukkan hasil belajar dan motivasi belajar
20% ≤ P ≤ 40% Rendah rendah di kelas X MIPA1 SMA Negeri 1 Turi
P ≤ 20% Sangat Rendah
tahun 2019-2020. Data awal sebagai berikut:

- 115 -
Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol. 5, No.2, November 2020

Tabel 1. Data Hasil Ulangan Pra Siklus Tabel 3. Tabel Kegiatan Siswa
No Uraian Keterangan No Aspek Yang Diamati Ya Tidak
1 Nilai terendah 43 1 Semua siswa menjawab √
2 Nilai tertinggi 100 salam
3 Nilai rata – rata 68.35 2 Semua siswa hadir di √
4 Rentang 57 kelas
5 Jumlah siswa yang 16 (47.06%) 3 Semua siswa √
tuntas mendengarkan
6 Jumlah siswa yang 18 (52.94%) penjelasan awal
belum tuntas 4 Terdapat siswa yang √
bercanda saat
Dari tabel terlihat nilai rentang sebesar 57, pembelajaran
hal ini menunjukkan penguasaan materi pada 5 Terdapat siswa yang √
kondisi awal masih sangat heterogen. Jumlah bermain HP saat
siswa yang mencapai KKM hanya 16 siswa pembelajaran
atau 47.06%, atau dikatakan belum tuntas 6 Siswa yang ditunjuk √
secara klasikal. sebagai tutor sebaya
Setelah tindakan pada siklus ke 1 dapat bekerja dengan
didapatkan data mengenai kegiatan guru, baik
kegiatan siswa, hasil belajar siswa, dan hasil 7 Siswa mengikuti √
angket sebagai berikut: pembelajaran tutor
Tabel 2. Tabel Kegiatan Guru sebaya dengan senang
No Aspek yang diamati Ya Tidak 8 Terdapat siswa yang √
1 Guru mengucapkan √ mengajukan pertanyaan
salam 9 Siswa mau bertanya √
2 Guru mencatat kehadiran √ kepada tutor sebayanya
siswa 10 Siswa semangat dalam √
3 Guru menunjuk siswa √ mengikuti pembelajaran
sebagai tutor 11 Terjadi interaksi yang √
4 Guru memberikan √ bagus antar siswa
pembekalan kepada tutor 12 Siswa mampu menjawab √
5 Guru meminta siswa lain √ pertanyaan dari guru
membaca materi terkait pada saat penutupan
6 Guru memberikan waktu √
kepada tutor untuk Dari tabel tersebut terlihat masih ada siswa
melakukan pembelajaran yang tidak hadir, bercanda, dan bermain HP
kepada temannya saat pembelajaran. Kegiatan siswa tersebut
7 Guru memberikan √ menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa
pertanyaan lisan pada masih kurang. Guna mengetahui hasil belajar
kegiatan penutup pembelajaran kimia siswa pada siklus ke 1
8 Guru memberikan √ dilakukan ulangan dengan seperangkat soal.
konfirmasi terhadap Hasil ulangan akhir siklus 1 adalah
pemahaman siswa sebagai berikut:
terhadap materi Tabel 4. Tabel Hasil Belajar Siswa Akhir
pembelajaran Siklus 1
9 Guru memberikan soal √ No Uraian Keterangan
tertulis terkait materi 1 Nilai Terendah 0
yang dipelajari 2 Nilai Tetinggi 100
3 Nilai Rata – rata 60.97
Terlihat dari data bahwa guru telah 4 Rentang 100
menerapkan semua langkah-langkah 5 Jumlah Siswa Yang 20 (60.61%)
pembelajaran tutor sebaya dari kegiatan awal Tuntas
sampai kegiatan penutup. Sedangkan hasil 6 Jumlah Siswa Yang 13 (39.39%)
pengamatan terhadap kegiatan siswa didapat Belum Tuntas
data sebagai berikut:

- 116 -
Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol. 5, No.2, November 2020

Dari tabel terlihat bahwa target penelitian pembelajaran kepada tutor oleh guru, siswa lain
peningkatan hasil belajar (85% siswa tuntas) belajar di tempat lain, (4) Siswa diminta tidak
belum dapat dicapai. Motivasi belajar kimia menggunakan HP. Berdasarkan hasil refleksi
siswa dilihat dengan menggunakan hasil dan masukan yang ada maka penelitian
angket, dan terangkum pada data berikut: dilanjutkan pada siklus ke 2.
Tabel 4. Tabel Motivasi Siswa Tinggi Siklus ke 2 penelitian ini dimulai dengan
Σ Siswa kegiatan perencanaan, yaitu membuat RPP
No Pernyataan Motivasi yang telah mengakomodasi masukan hasil
Tinggi refleksi, membuat perangkat soal, dan lembar
1 Pelajaran Kimia adalah 14 observasi. Kegiatan dilanjutkan tahap
pelajaran yang sulit pelaksanaan, yaitu kegiatan pembelajaran
2 Pelajaran Kimia tidak penting 33
dilaksanakan dengan menerapkan RPP yang
bagi saya
3 Belajar mata pelajaran Kimia 32 telah disusun. Pada akhir pertemuan
membutuhkan konsentrasi yang pelaksanaan tindakan dilakukan tes untuk
tinggi mengetahui hasil belajar siswa. Hasil ulangan
4 Saya senang belajar Kimia 31 siswa disajikan dalam tabel berikut:
5 Mata Pelajaran Kimia 31 Tabel 5. Tabel Hasil Belajar Siklus 2
membosankan No Uraian Keterangan
6 Saya ingin memahami materi 32 1 Nilai Terendah 30
mata pelajaran Kimia 2 Nilai Tertinggi 100
7 Saya suka belajar Kimia kepada 32 3 Nilai Rata – Rata 85.94
teman sebaya saya 4 Rentang 70
8 Saya ingin mendapat nilai tinggi 33 5 Jumlah siswa yang tuntas 29 (90.63%)
dalam mata pelajaran Kimia 6 Jumlah Siswa yang belum 3 (9.37%)
9 Pembelajaran Kimia dengan 32 tuntas
metode tutor sebaya Dari tabel terlihat bagwa siswa yang tuntas
menyenangkan bagi saya sebanyak 29 atau 90.63%, sehingga bila
10 Saya ingin membantu teman 32 dibandingkan dengan target penelitian sebesar
yang kesulitan belajar Kimia
85%, maka berarti target sudah terlampaui.
Dari tabel terlihat jumlah siswa dengan
Untuk data motivasi dapat dilihat dari hasil
motivasi tinggi sebanyak (302/330) x 100% =
sebagai berikut:
91.52%.
Tabel 6. Tabel Jumlah Siswa
Di akhir siklus 1 target penelitian belum
Motivasi Tinggi
tercapai, sehingga diperlukan refleksi terhadap Σ Siswa
perencanaan dan tindakan yang telah No Pernyataan Motivasi
dilaksanakan pada siklus ke 1. Pada kegiatan Tinggi
refleksi dilakukan pembicaraan antara peneliti 1 Pelajaran Kimia adalah 31
dengan teman sejawat yang diminta menjadi pelajaran yang sulit
pengamat. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, 2 Pelajaran Kimia tidak penting 31
maka kemudian dilakukan perbaikan tahap bagi saya
tahap pada siklus 2. Mulai dari perencanaan, 3 Belajar mata pelajaran Kimia 32
tindakan, observasi, dan refleksi dengan membutuhkan konsentrasi
mengakomodasi masukan-masukan refleksi yang tinggi
4 Saya senang belajar Kimia 32
siklus 1. Dari pembicaraan tersebut didapatkan
5 Mata Pelajaran Kimia 30
beberapa fakta sebagai berikut: (1) Siswa membosankan
kurang bisa memanfaatkan waktu secara 6 Saya ingin memahami materi 32
efektif, (2) Pada saat pembelajaran oleh guru mata pelajaran Kimia
pada tutor, siswa lain tidak terperhatikan, (3) 7 Saya suka belajar Kimia kepada 32
Guru terkesan kurang mempedulikan kegiatan teman sebaya saya
siswa yang tidak menjadi tutor, (4) Kelas 8 Saya ingin mendapat nilai 32
cenderung ramai, (5) Tutor tidak focus belajar tinggi dalam mata pelajaran
karena siswa lain mengganggu konsentrasi. Kimia
Masukan masukan yang didapatkan dari 9 Pembelajaran Kimia dengan 32
metode tutor sebaya
refleksi pelaksanaan siklus 1 adalah: (1)
menyenangkan bagi saya
Memperbaiki teknis penunjukan tutor, (2) 10 Saya ingin membantu teman 32
memperbanyak jumlah tutor, (3) Pada saat yang kesulitan belajar Kimia

- 117 -
Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol. 5, No.2, November 2020

Dari tabel terlihat bahwa jumlah siswa metode tutor sebaya pada penelitian ini di siklus
dengan motivasi tinggi mencapai (317/320) x 1 belum mencapai hasil sebagaimana target
100% = 99.06%. Motivasi belajar siswa sudah yang ditetapkan dan perlu perbaikan pada siklus
melampaui target penelitian. berikutnya.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 Siklus ke 2 dimulai dari tahap perencanaan,
dengan menerapkan model tutor sebaya. dengan membuat RPP, perangkat soal, lembar
Pembelajaran dimulai dengan penunjukan dua observasi, dan angket. Terdapat sedikit
siswa yang ditunjuk sebagai tutor sebaya oleh perbaikan perlakuan bila dibanding dengan
guru, yaitu siswa yang memiliki nilai tertinggi perlakuan pada siklus ke 1. Perbedaan tersebut
pada ulangan sebelumnya, dan menurut terletak pada pemilihan tutor. Pada siklus
pengamatan peneliti dalam kesehariannya pertama tutor sebaya dipilih oleh guru
memiliki motivasi belajar yang tinggi. Kepada berdasrkan nilai dan motivasi sesuai penilaian
dua tutor sebaya tersebut guru melakukan guru, sedangkan pada siklus ke dua tutor dipilih
pembelajaran selama tigapuluh menit (30’), oleh siswa sendiri, jumlah tutor semula
setelah itu kemudian tutor diberi waktu untuk berjumlah 2 (pada siklus 1) menjadi berjumlah 9
melakukan pembelajaran kepada 3 (tiga) teman (pada siklus 2), dan siswa lain yang bukan tutor
lainnya, sehingga terbentuk dua kelompok siswa yang semula tetap berada di kelas, diminta
yang melakukan pembelajaran. Setelah cukup belajar di taman atau tempat lain sehingga tidak
melakukan pembelajaran siswa siswa dalam dua mengganggu, serta siswa tidak diperkenankan
kelompok tersebut membagi diri dan masing membawa HP saat pembelajaran.
masing siswa melakukan pembelajaran kepada 3 Pada awal pelaksanaan pembelajaran siklus
temannya lagi, hingga seluruh siswa kelas ke 2, diberitahukan kepada siswa bahwa
tersebut melakukan kegiatan pembelajaran penerapan metode tutor sebaya yang dilakukan
dalam kelompok kelompok oleh tutor sebaya. pada siklus 1 akan dilanjutkan dilanjutkan.
Ketika pembelajaran oleh guru kepada siswa Siswa dipersilahkan memilih sembilan (9) siswa
yang ditunjuk sebagai tutor, siswa lain diminta yang menurut mereka mampu menjadi tutor,
membaca dan memahami materi yang sama mampu menerangkan materi pelajaran yang
secara mandiri, demikian juga ketika tutor siswa lain kurang faham, sabar dan
sebaya melakukan pembelajaran kepada 3 menyenangkan.
teman lainnya. Kegiatan pembelajaran ini Kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran
dilakukan di dalam kelas. Setelah pembelajaran dari guru kepada tutor selama sekitar 30 menit.
selesai, untuk kegiatan penutup dilakukan Setelah 9 tutor memahami dan menguasai apa
ulangan untuk mengambil data nilai hasil belajar yang menjadi tujuan belajar, kemudian 9 tutor
siswa, dan dilakukan analisis untuk mengetahui sebaya dipersilahkan melakukan kegiatan
sejauh mana target penelitian tercapai. belajar dengan siswa lainnya, dalam waktu
Sementara siswa belajar, guru melakukan kurang lebih 30 menit pula. Setiap 1 tutor
observasi terhadap kegiatan siswa. Sedangkan mengajari atau belajar dengan 2 sampai 3 siswa
kegiatan guru diamati oleh teman guru lainnya. yang lain. Pembelajaran oleh tutor sebaya ini
Melalui pengamatan ini didapat catatan catatan dilakukan di tempat tempat yang mereka
sebagai bahan refleksi. Hasil pengamatan tentukan sendiri, tidak harus di kelas dalam.
digunakan untuk memperbaiki pembelajaran Setelah kegiatan selesai siswa diminta kembali
pada pertemuan siklus ke-2. ke tempat duduk masing masing. Guru
Pada akhir pelaksanaan penelitian siklus ke melanjutkan kegiatan penutup dengan
1 target penelitian belum tercapai. Hal tersebut mengajukan pertanyaan secara lisan untuk
sangat wajar bila melihat data observasi, di mana mengetahui sejauh mana penguasaan materi
masih ada saja siswa yang masih bermain HP oleh seluruh siswa. Guru juga melakukan
dan bercanda pada saat pembelajaran. Beberapa konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan
siswa yang awalnya antusias terhadap siswa. Sembari tutor melaksanakan kegiatan
pembelajaran terkesan bosan dan tidak pembelajaran, guru melakukan kegiatan
mengikuti kegiatan dengan efektif karena terlalu observasi terhadap kegiatan siswa. Pada akhir
lama menunggu giliran belajar kepada tutor. kegiatan dilakukan tes/ulangan untuk
Kelas menjadi ramai oleh dua macam kegiatan, mengambil data nilai/ hasil belajar. Dari tabel 5
yaitu kegiatan belajar tutor kepada guru dan dan tabel 6, dapat dilihat hasil penelitian pada
kegiatan siswa lain yang dapat dikatakan bukan siklus ke 2 mengenai data nilai siswa dan
belajar. Singkatnya adalah bahwa penerapan motivasi siswa. Terlihat bahwa jumlah siswa

- 118 -
Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol. 5, No.2, November 2020

yang tuntas mencapai 90.63% dan motivasi SARAN


siswa mencapai 99.06%. Target penelitian telah Berdasarkan pelaksanaan penerapan
tercapai, sehingga kegiatan Penelitian Tindakan pembelajaran tutor sebaya pada Penelitian
Kelas dihentikan pada siklus ke 2. Tindakan Kelas (PTK) di kelas X MIPA1 SMA
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada Negeri 1 Turi yang telah dilaksanakan,
siswa kelas X MIPA1 SMA Negeri 1 Turi pada disarankan hal hal sebagai berikut:
tahun 2019/ 2020 dikatakan berhasil. Penelitian 1. Pembelajaran tutor sebaya dapat diterapkan
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dalam mata pelajaran Kimia atau mata
terdiri dari empat tahapan, yaitu (1) pelajaran lain guna meningkatkan motivasi
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) dan hasil belajar siswa,
observasi dan (4) refleksi. Pada akhir siklus ke 2. Pemilihan tutor sebaya hendaknya dipilih
2 prosentase siswa dengan motivasi tinggi siswa yang tidak sekedar pandai, melainkan
adalah 99.06% sementara targetnya adalah juga bisa diterima siswa lain sehingga siswa
85%. Prosentase jumlah siswa yang mencapai lain lebih mudah menerima materi pelajaran
KKM sebesar 90.63% sementara target dibanding bila belajar kepada gurunya,
penelitian 85%. Dapat ditarik kesimpulan 3. Pemilihan tutor bisa dilakukan oleh guru
bahwa pembelajaran kimia dengan metode atau oleh siswa sendiri atas persetujuan
tutor sebaya pada siswa kelas X MIPA1 SMA guru, sehingga harapannya siswa lebih
Negeri 1 Turi Tahun pelajaran 2019/2020 dapat nyaman belajar kepada tutor yang menjadi
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. pilihannya sendiri.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pembelajaran dengan menerapkan metode Suryo, Moh dan Moh Amin. (1982).
tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi dan Pengajaran Remedial. Jakarta: Tahun V
hasil belajar siswa. Pembelajaran tersebut Repelita III.
memiliki kelebihan sebagai berikut:
Wiriaatmadja, Rochyati. (2005). Metode
1. Metode tutor sebaya cocok dilaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas untuk
pada kelas dimana kemampuan siswanya
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen.
heterogen, siswa dengan kemampuan tinggi
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
berkesempatan menjadi tutor sebaya
2. Metode tutor sebaya dapat meningkatakan
kolaborasi/kerjasama dan interaksi antar
siswa, karena siswa lebih banyak belajar
kepada tutor yang tidak lain adalah
temannya sendiri
3. Siswa menjadi aktif dan efektif belajar

- 119 -

Anda mungkin juga menyukai