Anda di halaman 1dari 6

JLJ 10 (1) 2022

Joyful Learning Journal


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj

KEEFEKTIFAN STRATEGI EDUTAINMENT TERHADAP MINAT DAN


HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV

Bayu Widodo, Sri Sukasih

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi edutainment terhadap minat dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
Diterima Desember IV SDN Sutopati 2 Kabupaten Magelang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen kuantitatif dengan desain
penelitian yaitu nonequivalent control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN
2022 Sutopati 2 Kabupaten Magelang berjumlah 56 yang terdiri dari kelas IV (A) berjumlah 28 sebagai kelas eksperimen
Disetujui Desember dan kelas IV (B) berjumlah 28 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Tes
2022 digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Teknik non tes berupa angket minat, pedoman wawancara,
observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Independent Sample t-test dan N-
Dipublikasikan Gain. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan minat dan hasil belajar di kelas eksperimen lebih
Desember 2022 tinggi dibandingkan di kelas kontrol dibuktikan dengan perhitungan N-Gain pada kelas eksperimen yaitu 0,76 %
________________ pada kategori tinggi dan dikelas kotrol yaitu 0,68 pada kategori sedang. Hasil N-Gain terhadap hasil belajar kelas
eksperimen yaitu 63,60 % pada kategori cukup efektif, dan di kelas kontrol yaitu 50,03 % pada kategori kurang
Keywords: efektif. Simpulan penelitian ini adalah strategi edutainment efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
Edutainment Strategies, kelas IV SDN Sutopati 2 Kabupaten Magelang. Saran yang diberikan adalah strategi edutainment dapat dijadikan
Learning Interest and sebagai strategi pilihan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di kelas.
Learning Outcomes
____________________

___________________________________________________________________
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to analyze edutainment strategies on students' interests and learning outcomes of Indonesian IV at SDN
Sutopati 2, Magelang Regency. This type of research is quantitative experimental research with a research design that is a
nonequivalent control group design. The population of this study were all 56 grade IV students at SDN Sutopati 2, Magelang
Regency, consisting of 28 grade IV (A) as the experimental class and 28 grade IV (B) as the control class. Data collection
techniques using tests and non-tests. Tests are used to measure student learning outcomes, non-test methods in the form of
interest questionnaires, interview guidelines, observation and documentation. Data analysis in this study used the Independent
Sample t-test and N-Gain. The results of this study indicate an increase in interest and learning outcomes in the experimental
class, which is higher than in the control class as evidenced by the N-Gain calculation in the experimental class, which is 0.76%
in the high category and in the control class, which is 0.68 in the medium category. The N-Gain results on the learning
outcomes of the experimental class were 63.60% in the quite effective category and the control class, namely 50.03% in the less
effective category. This study concludes that edutainment strategies are effectively used in learning Indonesian for class IV at
SDN Sutopati 2, Magelang Regency. The advice is that the edutainment strategy can increase student interest and learning
outcomes in class.
© 2022 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: P-ISSN 2252-6366 | E-ISSN 2775-295X
Sukomakmur Rt05/Rw03, Kec. Kajoran, Kab. Magelang
E-mail: bayu1401418251@students.unnes.ac.id
Bayu Widodo, Sri Sukasih /Joyful Learning Journal 10 (1) 2022

PENDAHULUAN berbahasa pada materi yang cenderung banyak


menukis.
Pendidikan di Indonesia pada umumnya Menurut Suryabarata dalam (Asrofi &
masih menggunakan strategi pembelajaran yang Fajria, n.d.) mengolongkan 3 faktor yang
konvensional. Pendidikan hakikatnya mampu mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu: faktor
mengembangkan potensi kecerdasan dan minat dari dalam, faktor dari luar, faktor instrumen.
yang dimiliki oleh peserta didik. Maka dari itu Faktor dari dalam yaitu faktor yang dapat
sudah seharusnya dibutuhkan pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar yang timbul dari siswa
inovatif sehingga semua siswa dapat mengikuti yang sedang mengikuti pembelajaran. Faktor-
kegiatan belajar mengajar dengan fokus. Guru faktor tersebut di antaranya meliputi: (a) minat
dituntut mempraktikkan cara mengajar yang tidak individu siswa, semakin tinggi minat siswa dalam
menimbulkan kesan monoton, sehingga siswa mengikuti pembelajaran maka akan lebih mudah
dapat menerima pengetahuan yang disampaikan dan cepat dalam menerima materi. (b) motivasi
secara utuh. belajar, kondisi lingkungan dan kemampuan siswa
Menurut (Djamarah, 2014) proses akan mempengaruhi motivasi siswa dalam
pembelajaran yang ideal yaitu berpusat pada siswa mengikuti pembelajaran. Faktor dari luar yaitu
yang dapat membantu siswa menjadi aktif selama dapat berasal dari luar siswa yang mempengaruhi
pembelajaran berlangsung. Selain itu, dalam proses proses dan hasil belajar siswa. Faktor tersebut di
pembelajaran seharusnya pembelajaran berpusat antaranya adalah lingkungan sosial. Lingkungan
kepada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator sosial tersebut terdiri dari lingkungan siswa di
sehingga akan membuat siswa menjadi aktif dan sekolah, teman sebaya, guru dan tenaga
dapat menemukan ide-ide kreatif selama kependidikan yang ada di lingkungan sekolah yang
pembelajaran. Peran guru dalam menyampaikan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
pembelajaran dituntut harus kreatif dalam Faktor instrumen yaitu faktor yang berhubungan
menggunakan media, metode dan strategi dengan perangkat pembelajaran seperti kurikulum,
pembelajaran yang bervariasi, sehingga siswa struktur program, sarana dan prasarana
sebagai penerima materi dapat termotivasi dan pembelajaran (media pembelajaran), serta guru
semangat dalam mengikuti pembelajaran. sebagai perancang pembelajaran. Dalam
Undang-undang Republik Indonesia Nomor penggunaan perangkat pembelajaran tersebut harus
20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan dirancang oleh guru sesuai dengan hasil yang
Nasional dalam pasal 1 memaparkan bahwa diharapkan. Berdasarkan uraian tersebut ada
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan
untuk menciptakan suasana belajar dan proses hasil belajar siswa baik itu faktor dari dalam, luar,
pembelajaran agar peserta didik secara aktif maupun instrumen yang paling utama adalah
mengembangkan potensi dirinya agar memiliki minat, motivasi, dan guru.
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
bangsa dan negara. Berdasarkan tujuan penerimaan akan suatu hubungan antara diri
pembelajaran muatan bahasa Indonesia menurut sendiri sesuatu di luar diri. Kurangnya minat
Badan Standar Nasional Pendidikan, yaitu dalam belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran dapat
mempelajari Bahasa Indonesia di bangku sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya
sebagai pembantu para siswa untuk mengenal yaitu kurangnya perhatian yang dalam kegiatan
dirinya sendiri, budayanya, budaya orang lain, belajar mengajar. Melalui perhatian akan
belajar untuk menyampaikan gagasan, serta mengarahkan pada hal-hal yang disenangi, hal-hal
mampu menggunakan kemampuan imajinatif dan tersebut sesuai dengan minat, pengalaman dan
analitis yang terdapat pada diri masing-masing. Di kebutuhan (Slameto, 2010). Selain itu, penggunaan
samping itu pembelajaran bahasa juga dapat strategi pembelajaran yang tepat juga akan
meningkatkan kemampuan siswa untuk mempengaruhi minat siswa dalam belajar.
berkomunikasi dengan orang lain. Penggunaan strategi yang bervariasi akan
Pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata membuat siswa tidak bosan tetapi menambah
pelajaran wajib Sekolah Dasar. Bahasa Indonesia ketertarikan dalam kegiatan belajar mengajar
merupakan mata pelajaran yang dapat dipelajari (Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah, 2010).
secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, Berdasarkan hasil penelitian melalui teknik
namun banyak siswa menganggap pelajaran observasi dan wawancara dengan guru kelas IV
Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang sulit. (A) dan guru kelas IV (B) SDN Sutopati 2, peneliti
Siswa dirasa kurang mampu untuk mempelajari telah menemukan beberapa permasalahan dalam
Bahasa Indonesia. Salah satu kesulitan belajar pembelajaran di antaranya minat siswa yang
bahasa indonesia menurut siswa yaitu karena kurang pada pelajaran Bahasa Indonesia
siswa sulit dalam memahami keterampilan dikarenakan dalam pemahaman materi siswa
belum begitu paham. Siswa juga sering mengeluh belajar siswa kelas 1 SDN 02 Pontianak Utara
dan tidak memperhatikan pada saat guru mengalami peningkatan.
menjelaskan materi akibatnya siswa kurang Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menguji
memahami isi dari materi yang disampaikan guru. efektivitas strategi edutainment efektif terhadap
Permasalahan yang lain juga terjadi pada minat belajar siswa kelas IV SDN Sutopati 2
guru. Guru kurang memperhatikan variasi gaya Kabupaten Magelang, (2) menguji efektivitas
mengajar. Terutama dalam strategi pembelajaran strategi edutainment efektif terhadap hasil belajar
yang digunakan. Guru masih cenderung siswa kelas IV SDN Sutopati 2 Kabupaten
menggunakan strategi pembelajaran yang masih Magelang, (3)Untuk mengetahui dampak strategi
konvensional dan monoton, guru belum edutainment terhadap minat dan hasil belajar siswa
mengaplikasikan metode pembelajaran yang kelas IV SDN Sutopati 2 Kabupaten Magelang.
bervariasi. Metode yang sering digunakan guru
adalah metode ceramah, tanya jawab, dan
penugasan sehingga membuat guru kurang kreatif METODE PENELITIAN
dan variatif dalam mengemas materi pelajaran
dalam penggunaan metode yang bervariasi.Hal ini Penelitian ini merupakan penelitian
dibuktikan dengan hasil belajar siswa terutama kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen yang
muatan pelajaran Bahasa Indonesia yang masih di bertujuan untuk untuk mencari pengaruh variabel
bawah KKM. Sulitnya siswa dalam menerima dan independen (perlakuan) tertentu terhadap variabel
memahami materi yang disampaikan guru dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan
disebabkan karena penggunaan metode (Sugiyono, 2018: 111). Desain penelitian
pembelajaran yang digunakan guru kurang inovatif eksperimen semu ini menggunakan bentuk desain
dan variatif. Sehingga mengakibatkan siswa nonequivalent control group design.
kurang berminat dalam belajar. Permasalahan Teknik sampling yang digunakan adalah
mengenai hasil belajar Bahasa Indonesia yang teknik sampling jenuh dengan jumlah sampel
kurang optimal perlu dicari alternatif penyelesaian sebanyak 56 siswa dengan kelas IV (A) berjumlah
masalah. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV (B)
mengatasi permasalahan di atas, salah satunya berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol. Variabel
melalui penerapan strategi pembelajaran aktif dan dalam penelitian ini ada dua yakni variabel bebas
menyenangkan seperti strategi pembelajaran (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas yaitu
edutainment. Menurut (Hamid, 2011), edutainment strategi edutainment, sedangkan variabel terikat
merupakan proses pembelajaran yang didesain yaitu yaitu minat (𝑌1 ) dan hasil belajar (𝑌2 ) muatan
sedemikian rupa, sehingga muatan pendidikan dan pelajaran Bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan
hiburan yang dikombinasikan secara harmonis data yang digunakan berupa tes dan non tes yaitu
untuk menciptakan pembelajaran yang angket, observasi, dokumentasi dan wawancara.
menyenangkan. Proses analisis data yang diperoleh selama
Penelitian yang mendasari peneliti untuk penelitian, terdapat beberapa teknik analisis data
melakukan penelitian terkait adalah penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaiti uji
yang dilakukan oleh Loviga Denny Pratama, dkk normalitas data dan uji homogenitas, dan analisis
(Pratama et al., 2020) pada tahun 2020 yang data akhir yang meliputi uji normalitas, uji
berjudul “Efektivitas Penggunaan Media homogenitas, pengujian hipotesis yaitu uji
Edutainment Di Tengah Pandemi Covid-19” . Hasil independent sample t-test dan uji N-Gain.
penelitian ini menunjukkan bahwa media
edutainment efektif dalam menemani siswa belajar
dari rumah. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan oleh Suhada dkk
(Suhada, 2017). Yang berjudul “Penerapan Penelitian ini menghasilkan penelitian
Metode Edutainment Untuk Meningkatkan Hasil berupa: (1) menganalisis dan mendiskripsikan
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik efektivitas strategi edutainment efektif terhadap
Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini menunjukkan minat belajar siswa kelas IV SDN Sutopati 2
nilai kemampuan guru dalam kemampuan guru Kabupaten Magelang, (2) menganalisis dan
dalam merencanakan pembelajaran tematik mendiskripsikan efektivitas strategi edutainment
meningkat menjadi 3,20. Kemudian kemampuan efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN
guru melaksanakan pembelajaran meningkat Sutopati 2 Kabupaten Magelang, (3) menganalisis
menjadi 3,77 serta hasil belajar siswa juga terjadi dan mendiskripsikan pengaruh strategi edutainment
peningkatan yaitu 90, dengan pelaksanaan terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas IV
pembelajaran tematik dengan menggunakan SDN Sutopati 2 Kabupaten Magelang.
strategi Edutainment untuk meningkatkan hasil

2
Analisis Deskriptif Minat Belajar Analisis Deskriptif Hasil Belajar
Pengukuran minat belajar siswa terhadap Data penelitian analisis deskriptif untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan dengan variabel hasil belajar diperoleh dari skor pretest dan
mentabulasi hasil pengisisan angket minat sebelum postest. Pretest dan posttest diberikan kepada kelas
dan sesudah perlakuan. Angket minat belajar eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest yang
tersebut diisi oleh siswa pada kelas eksperimen dan dikerjakan berbentuk soal evaluasi. Hal ini
kelas kontrol. Angket minat belajar dalam dilakukan dengan tujuan agar siswa berada pada
penelitian ini berjumlah 30 butir pernyataan. Pada kondisi yang sama, yaitu belum pernah belajar
masing-maisng pernyataan memiliki empat mengenai materi Kegiatan ekonomi, sehingga data
alternatif jawaban dengan jenis pernyataan positif awal merupakan murni hasil dari kemampuan
dna negatif. Kriteria skor penilaian butir angket analisis siswa, Pretest yang dikerjakan berbentuk
pada pernyataan positif meliputi skor 4 untuk soal pilihan ganda sejumlah 30 butir soal. Soal
jawaban responden “sangat setuju”, skor 3 untuk tersebut juga digunakan untuk mengukur
jawaban responden “setuju”, 2 untuk jawaban kemampuan awal siswa (pretest).
responden “tidak setuju”, dan skor 1 untuk
jawaban responden “sangat tidak setuju”. Tabel 2. Nilai hasil belajar kelas eksperimen dan
Sedangkan pernyataan negatif meliputi skor 1 kelas kontrol
untuk jawaban responden “sangat setuju”, skor 2
untuk jawaban responden “setuju”, skor 3 untuk Minimum Maksimum Mean
jawaban responden “tidak setuju” dan skor 4 untuk Pretest 47 77 59,36
jawaban responden “sangat tidak setuju”. Kelas
Eksperimen
Tabel 1. Nilai minat belajar kelas eksperimen dan Posttest 67 97 85,64
kelas kontrol Kelas
Minimum Maksimum Mean Eksperimen
Pretest 47 77 60,89
Angket 54 106 75,7 Kelas
Awal Kontrol
Eksperimen Posttest 57 93 81,25
Angket 98 118 109,53 Kelas
Akhir Kontrol
Eksperimen
Angket 59 114 74,39 Berdasarkan tabel 2 pada kelas eksperimen
Awal diperoleh data pretest dari 28 siswa dengan rata-rata
Kontrol sebesar 59,36; ukuran penyebaran data (standar
Angket 88 117 104,75 deviasi) sebesar 8,243; nilai terendah yaitu 44 dan
Akhir nilai tertinggi yaitu 77 sedangkan untuk posttest dari
Kontrol 28 siswa dengan rata-rata sebesar 85,64; ukuran
penyebaran data (standar deviasi) sebesar 8.916;
Berdasarkan tabel 1 pada kelas eksperimen nilai terendah yaitu 67 dan nilai tertinggi yaitu 97.
diperoleh data angket awal dari 28 siswa dengan Hasil nilai pada kelas kontrol diperoleh data pretest
rata-rata sebesar 75,7; ukuran penyebaran data dari 28 siswa dengan rata-rata sebesar 60,89;
(standar deviasi) sebesar 11,93; nilai terendah yaitu ukuran penyebaran data (standar deviasi) sebesar
54 dan nilai tertinggi yaitu 106 sedangkan untuk 9.012; nilai terendah yaitu 47 dan nilai tertinggi
angket akhir dari 28 siswa dengan rata-rata sebesar yaitu 77 sedangkan untuk posttest dari 28 siswa
109,53; ukuran penyebaran data (standar deviasi) dengan rata-rata sebesar 104,75; ukuran penyebaran
sebesar 5,20; nilai terendah yaitu 98 dan nilai data (standar deviasi) sebesar 8.141; nilai terendah
tertinggi yaitu 119. Hasil nilai pada kelas kontrol yaitu 57 dan nilai tertinggi yaitu 93.
diperoleh data angket awal dari 28 siswa dengan
rata-rata sebesar 73,39; ukuran penyebaran data
(standar deviasi) sebesar 11,24; nilai terendah yaitu Uji Normalitas Data Awal
59 dan nilai tertinggi yaitu 114 sedangkan untuk Tabel 3. Uji normalitas hasil belajar pretest kelas
angket akhir dari 28 siswa dengan rata-rata sebesar eksperimen dan kelas kontrol
104,75; ukuran penyebaran data (standar deviasi)
sebesar 7,85; nilai terendah yaitu 88 dan nilai
tertinggi yaitu 117.

3
Kelas Banyak Nilai Keterangan terhadap minat belajar Bahasa Indonesia. Analisis
Siswa Sig. dilakukan dengan menguji nilai minat akhir di kelas
Pretest 28 0,079 Berdistribusi eksperimen dan kontrol, pengujian dilakukan
Kelas normal dengan Independent Sample Bebas (T-Test). Data hasil
Eksperimen uji Independent Sample Bebas (T-Test) pada angket
Pretest 28 0,079 Berdstribusi minat akhir belajar kelas eksperimen dan angket
Kelas normal akhir minat belajar, menunjukkan nilai sig. (2-tailed
Kontrol ) lebih kecil dari nilai signifikansi 0,010 sehingga
Ho di tolak, yang artinya ada pengaruh yang
Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai sig pada signifikan antara minat belajar di kelas eksperimen
kelas eksperimen sebesar 0,079 dan kelas kontrol dan kelas kontrol. Maka dari itu dapat disimpulkan
sebesar 0,074, yang berarti bahwa nilai signifikansi bahwa strategi Edutainment berpengaruh secara
pada nilai pretest kedua kelas tersebut mempunyai signifikan terhadap minat belajar siswa kelas IV
nilai yang lebih besar dari 0,05, dengan demikian SDN Sutopati 2 Kabupaten Magelang. Melalui uji
dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas N-Gain dapat di ketahui bahwa minat belajar
eksperimen dan kelas kontrtol berdistribusi normal. Bahasa Indonesia pada kelas eksperimen sebesar
0,76 termasuk dalam kategori Tinggi. Sedangkan
Tabel 4. Uji normalitas angket minat awal kelas pada kelas kontrol sebesar 0,68 termasuk dalam
eksperimen dan kelas kontrol kategori Sedang. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa strategi Edutainment dapat meningkatkan
Kelas Banyak Nilai Keterangan minat belajar siswa kelas IV dalam muatan
Siswa Sig. pelajaran Bahasa Indonesia dan pembelajaran lebih
Angket 28 0,461 Berdistribusi efektif dibandingkan dengan pembelajaran
Awal Kelas normal menggunakan metode ceramah.
Eksperimen
Angket 28 0,285 Berdstribusi Keefektifan Strategi Edutainment Terhadap Hasil
Awal Kelas normal Belajar Bahasa Indonesia
Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan Uji
Independent Sample Bebas (T-Test) terhadap nilai
Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai sig pretest kelas eksperimen dan posttest kelas
pada kelas eksperimen sebesar 0,461 dan kelas eksperimen. Pretest kelas eksperimen memperoleh
kontrol sebesar 0,285, yang berarti bahwa nilai rata-rata sebesar 59,36 sedangkan posttest kelas
signifikansi pada angket minat amal kedua kelas eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 85,64.
tersebut mempunyai nilai yang lebih besar dari Selisih rata-rata antara pretest dan posttest kelas
0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa eksperimen adalah 26,29. Sedangkan hasil
data persebesaran angket minat awal kelas perhitungan terhadap kelas kontrol memperoleh
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. rata-rata pretest sebesar 60,90 sedangkan posttest
kelas kontrol memperoleh rata-rata sebesar 81,25.
Uji Homogenitas Selisih rata-rata antara posttest dan pretest kelas
Uji Homogenitas dilakukan untuk kontrol adalah 20,36. Data hasil uji Independent
mengetahui terdapat kesamaan varian atau tidak Sample Bebas (T-Test) pada nilai posttest belajar kelas
pada suatu populasi. Uji homogenitas pada eksperimen dan nilai posttest belajar kelas kontrol,
variabel hasil belajar dengan menggunakan uji menunjukkan nilai sig. (2-tailed ) lebih kecil dari
Lavene, pada based on mean diperoleh nilai Sig. = nilai signifikansi 0,039 sehingga Ho di tolak, yang
0,427. Adapun kriteria pengujian jika nilai Sig. > α artinya ada pengaruh yang signifikan antara hasil
= 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varian dari belajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Perolehan rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar
tersebut homogen. Sedengkan untuk variabel 85,64, menunjukkan N-Gain sebesar 63,59% berada
minat belajar diperoleh nilai Sig. = 0,999. Sig. > α pada kategori cukup efektif. Sedangkan rata-rata
= 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varian dari posttest kelas kontrol sebesar 81,25, menunjukkan
sebaran nilai angket awal kelas eksperimen dan N-Gain sebesar 50,03% berada pada kategori
kelas kontrol tersebut homogen. kurang efektif.
Berdasarakan penjabaran tersebut, dapat
Keefektifan Strategi Edutainment Terhadap Minat disimpulkan bahwa metode Edutainment efektif
Belajar Bahasa Indonesia terhadap minat dan hasil belajar Bahasa Indonesia
Data yang diperoleh dari minat belajar akhir siswa kelas IV SDN Sutopati 2 Kabupaten
kemudian dianalisis agar dapat mengetahui ada Magelang.
atau tidaknya pengaruh strategi Edutainment
4
SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian dan Asrofi, M., & Fajria, I. (n.d.). Hal._11-
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa; (1) 21_Minat_dan_motivasi_belajar-with-cover-page-
penerapan strategi edutainment efektif terhadap v2.pdf.
minat belajar Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Negeri Sutopati 2 Kabupaten Magelang yaitu, Djamarah, SB dan Zain, A. (2014). Strategi Belajar
berdasarkan hasil uji N-Gain diperoleh minat
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
belajar pada kelas eksperimen sebesar 0,76 atau
termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan dalam
kelas kontrol sebesar 0,68 atau termasuk dalam Hamid, M. S. (2011). Metode Edutainment.
kategori sedang. (2) penerapan strategi edutainment Yogyakarta. DIVA Prees.
efektif terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia
Kelas IV SD Negeri Sutopati 2 Kabupaten Pratama, L. D., Lestari, W., & Astutik, I. (2020).
Magelang yaitu, berdasarkan hasil uji N-Gain Efektifitas Penggunaan Media Edutainment
diperoleh hasil belajar pada kelas eksperimen Di Tengah Pandemi Covid-19. AKSIOMA:
sebesar 63,60% atau termasuk dalam cukup efektif. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika,
Sedangkan dalam kelas kontrol sebesar 50,03% 9(2), 413–423.
atau termasuk dalam kurang efektif. (3) terdapat https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2783
pengaruh yang signifikan strategi edutainment
terhadap minat dan hasil belajar dibuktikan Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif
dengan hasil uji Independent sample t-test dari Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
angket minat dioperoleh nilai sig 0,010 sedangkan
dari hasil posttest diperoleh 0,039. Karena sama Suhada, D. (2017). Penerapan Metode Edutainment
sama nilai sig nya kurang dari 0,05 maka artinya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
strategi Edutainment berpengaruh secara signifikan Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar. 1–11.
terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas IV
SDN Sutopati 2 Kabupaten Magelang.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai