Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa

Oleh: Nady Putri Ibura

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap prestasi
belajar matematika siswa. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data yang
digunakan adalah analisis statistik. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD dengan
jumlah 123 orang. Ukuran sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan taraf error
sebesar 5% sampel sebanyak 94 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
proporsional random sampling. Untuk mengetahui kualitas skala psikologi digunakan uji
validitas dengan rumus product moment dan uji reliabilitas Alpha dengan nilai 0,795. Uji
hipotesis diuji menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pergaulan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar matematika.
Pergaulan teman sebaya memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar matematika
sebesar 11,7%.

Kata kunci : Teman Sebaya, Prestasi Belajar


PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki kebutuhan baik
fisik maupun psikis. Kebutuhan fisik manusia berupa makanan, minuman, pakaian dan
tempat tinggal, sedangkan kebutuhan psikis antara lain pendidikan, rasa aman, kesehatan dan
kasih sayang. Diantara berbagai macam kebutuhan manusia, pendidikan merupakan
kebutuhan yang penting karena hal tersebut dapat mengembangkan kepribadian individu.
Pendidikan juga merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
dilakukan secara sadar dan terencana. Pendidikan memiliki peranan penting karena pen-
didikan membentuk sumber daya manusia menjadi lebih baik dan berkualitas yang
diperlukan dalam pembangunan nasional.

Tercapainya tujuan pendidikan nasional adalah satunya adalah tercapainya hasil


belajar yang baik yang diperoleh siswa. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh siswa setelah men-galami kegiatan belajar (Rifa’i, 2012,). Hasil belajar
dapat be-rupa informasi verbal, keterampilan intel-ektual, strategi kognitif, sikap, dan
keteram-pilan motoris. Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu kog-nitif, afektif dan
psikomotor(Iqbal, 2018;Setiawan, 2018).Capaian hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga. Ling-kungan keluarga mempenga-ruhi hasil
belajar mencakup bagaimana cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan eko-nomi keluarga, dan perhatian orang tua (Slameto, 2015, Putri,
dkk., (2018); Hidayat dan Edidas, 2019). Faktor lingkungan keluarga berkaitan dengan pen-
didikan di lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama.
Proses pendidi-kan di lingkungan keluarga dapat mem-pengaruhi kepribadian anak sebagai
anak didik di dalam anggota keluarga. Orang tua menjadi faktor penting terhadap
perkemba-ngan kedewasaan anak untuk me-mahami pribadi anak sebagai individu yang
tumbuh dan berkembang (Dharmayanti dan Munadi, 2014; Jamaluddindkk, 2019).

Selain lingkungan keluarga dan lingkungan sosial, pergaulan teman sebaya juga
merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Pergaulan siswa dengan teman
seba-yanya adalah implikasi dari meningkatnya minat siswa pada aktivitas kelompok,
seperti aktivitas untuk melakukan permainan secara berkelompok (Hurlock, 2011).
Aktivitas tersebut dilakukan secara bersama-sama de-ngan anak-anak yang sekiranya
memiliki mi-nat yang sama dengannya. Sehingga, muncullah kelompok-kelompok da-
lam pergaulan anak. Siswa cenderung akan ditolak dari per-gaulan jika minatnya berbeda
dengan teman sebayanya. Ditolaknya siswa dari kelompok sebayanya akan menimbulkan
perasaan kurang nyaman seperti rasa kesepian dan pera-saan kurang diakui keberadaannya.
Jika sis-wa terus-menerus mengalamikeadaan ini, tentunya akan mempengaruhi
perkemba-ngannya. Supaya diterima kelompok teman sebayanya, mereka akan mencari
kelompok yang memiliki kesamaan dengannya. Dapat juga siswa be-rusaha diterima dalam
pergaulan kelompok sebaya yang dianggap keren atau populer dengan berusaha menyamai
minat akan aktivitas kelompok tersebut. De-ngan kata lain, mereka mengalami tuntutan atau
tekanan saat menjalin pergaulan dengan teman sebayanya.Tekanan dalam pergaulan terbagi
menjadi dua jenis, yaitu tekanan yang bersifat negatif maupun tekanan yang bersifat
positif. Tekanan yang bersifat negatif adalah tekanan yang mendorong siswa melakukan
hal-hal yang buruk yang juga dilakukan oleh kelompok teman sebayanya. Aktivitas
kelom-pok sebaya meliputi semua bentuk perma-inan dan hiburan kelompok, membuat
sesuatu, mengganggu orang lain, dan melibatkan diri dalam aktivitas terlarang. Anak
biasanya mencoba-coba untuk merokok, minum-mi-numan keras, dan memakai obat bius
(Hurlock, 2011).
Selain tekanan yang bersifat ne-gatif, siswa juga mengalami tekanan yang bersifat
positif. Tekanan dalam pergaulan se-baya yang bersifat positif misalnya dorongan untuk
giat belajar, dorongan agar mencapai prestasi yang tinggi, maupun tekanan agar
bersaing secara sehat saat melakukan permainan. Hal-hal yang dapat dijadikan
indikator untuk menilai kualitas pergaulan siswa antara lain adalah dengan melihat
dengan siapa ia bergaul, ak-tivitas apa saja yang dilakukan saat bergaul, dan sejauh
mana intensitas pergaulan tersebut terjadi (Surya, 2010).

METODE

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode
penelitian yaitu penelitian korelasional, dengan sampel berjumlah 94 orang dan teknik
pengambilan sampel pada penelitian menggunakan simple random sampling. Instrumen yang
digunakan pada penelitian ini adalah lembar angket. Jenis angket yang digunakan ialah
angket tertutup dan langsung.
HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya berpengaruh signifikan


terhadap prestasi belajar matematika. Pergaulan teman sebaya memberikan sumbangan pada
prestasi belajar matematika sebesar 11,7%.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menemukan bahwa variabel pergaulan teman sebaya berpengaruh


signifikan terhadap prestasi belajar matematika dengan sumbangan sebesar 11,7%. Hasil
penelitian ini sesuai dengan pendapat Ahmadi dan Supriyono (1991: 131) yang menyebutkan
bahwa pergaulan teman sebaya mampu memberikan andil dalam menentukan prestasi belajar
siswa. Temuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Diane dalam Nuryanti (2008: 68)
yang menyatakan bahwa dalam pergaulan teman sebaya, anak dapat mengembangkan
keterampilan bersosialisasi dan menjalin keakraban, meningkatkan hubungan dengan
temannya, mendapatkan rasa kebersamaan, serta anak termotivasi untuk mencapai prestasi.
Prestasi tersebut dapat berupa prestasi akademik (prestasi belajar).

maupun prestasi non-akademik. Motivasi untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi
tentu dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar itu sendiri. Temuan penelitian di
atas juga sesuai dengan pendapat Ormrod (2008: 111) yang menyebutkan bahwa teman
sebaya dapat memberikan pengaruh baik dan pengaruh buruk. Banyak teman sebaya
mendorong kualitas-kualitas yang baik, seperti membentuk kelompok belajar, kerjasama,
menghargai pendapat, saling menerima satu sama lain, bersifat terbuka, bersikap jujur, dan
bersikap adil. Besaran sumbangan yang signifikan berarti siswa mendapatkan pengaruh yang
baik dari pergaulan teman sebayanya, dalam hal ini prestasi belajar matematika.

SARAN

1. Bagi Guru Mengingat pergaulan siswa mayoritas berada pada kategori sedang, guru
sebaiknya lebih banyak melakukan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan
bergaul yang baik pada siswa, misal dengan memberbanyak kegiatan pembelajaran yang
melibatkan siswa berperan aktif dalam kelompok.

2. Bagi Siswa Para siswa diharapkan untuk berusaha meningkatkan kualitas pergaulannya
dengan cara pandai memilih teman bergaul, selektif saat hendak Pengaruh Pergaulan Teman
(Imam Alqadr Sidiq) 3.055 bergabung dalam aktivitas kelompok, aktif saat bergaul, dan lebih
peduli terhadap teman sebayanya.

PENUTUP

Penutup Akhirnya dengan mengucap syukur kehadirat Allah Swt. Meskipun


halangan dan rintangan sempat menghadang. Alhamdulillah peneliti dapat menyelesaikan
penelitian ini walaupun masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam penulisan, bahasa, isi
materi penelitian dan lain sebagainya. Peneliti sadar sebagai manusia pasti tidak akan lepas
dari khilaf dan lupa, sehingga permohonan maaf peneliti sampaikan kepada siapapun dalam
penulisan artikel ini. Saran dan kritik sangat peneliti harapkan sebagai bekal untuk
menempuh langkah peneliti selanjutnya.

REFERENSI

Nugroho, R. S. (2018). Pengaruh Kompetensi Guru Dan Lingkungan

Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Siswa.Jurnal Penelitian Pendidikan, 1.

Sidiq, I. A. Q. (2016). Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya


Terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas V Sekolah
Dasar Gugus Gajah Mada. Basic Education, 5(32), 3-050.

Saputro, S. T., & Pardiman, P. (2012). Pengaruh disiplin


belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap prestasi
belajar mahasiswa program studi pendidikan akuntansi
angkatan 2009 fakultas ekonomi universitas negeri
yogyakarta. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia, 10(1).

Wawan, W., & Kuraesin, S. U. (2020). PENGARUH TEMAN


SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA
DIDIK DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK. THORIQOTUNA: Jurnal Pendidikan
Islam, 3(1), 84-93.

Anda mungkin juga menyukai