ABSTRAK
Remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar dan kuat akan sesuatu hal baru. Dimana
pada masa remaja ini, mereka cenderung untuk melakukan hal-hal baru guna mencari jati diri
mereka yang sesungguhnya. Tanpa pengawasan dari orang tua dan lingkungan sekitar dapat
membuat remaja terjerumus dalam hal-hal yang negative sehingga terjadilah degradasi
moral. Salah satu hal negatif tersebut adalah pergaulan bebas dimana remaja bebas
melakukan apa saja tanpa memperhitungkan akibat apa saja yang timbul dari perbuatan yang
dilakukannya. Pergaulan bebas yang banyak terjadi di kalangan remaja khususnya
mahasiswa adalah minum minuman keras, sex bebas, bahkan sampai ketingkat yang lebih
tinggi yaitu mengkonsumsi Narkotika dan Obat-obatan Terlarang. Pengertian pergaulan
berarti kehidupan berteman atau bermasyarakat. Dan sedangkan bebas adalah lepas dan tidak
terhalang, sehingga dapat berbicara, bergerak, dan berbuat sesuatu dengan leluasa, tanpa
terikat oleh aturan. Jadi dapat di simpulkan bahwa arti pergaulan bebas adalah sebuah
perilaku pertemanan yang tidak terikat oleh aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di
masyarakat, dalam hal ini adalah adat ketimuran yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
Adanya pergaulan bebas ini dapat membuat degradasi moral mahasiswa semakin marak dan
akhirnya dapat merusak masa depan.
Kata kunci: pergaulan bebas, degradasi moral, mahasiswa
ABSTRACT
Teenagers have a great and strong curiosity about new things. Where during this teenage
period, they tend to do new things in order to find their true identity. Without supervision from
parents and the surrounding environment, teenagers can fall into negative things, resulting in
moral degradation. One of these negative things is promiscuity where teenagers are free to do
whatever they want without considering the consequences of their actions. Promiscuity that
often occurs among teenagers, especially students, is drinking alcohol, free sex, even to a
higher level, namely consuming narcotics and illegal drugs. The definition of association
means life in friends or society. And while freedom means being free and unhindered, so that
you can speak, move and do things freely, without being bound by rules. So it can be
concluded that the meaning of promiscuity is friendship behavior that is not bound by the rules
and social norms that apply in society, in this case eastern customs that uphold moral norms.
This promiscuity can make the moral degradation of students even more widespread and can
ultimately damage the future.
Key words: promiscuity, moral degradation, students
A. PENDAHULUAN
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana
pada masa remaja ini seorang anak harus berjuang keras untuk apa yang dicita-citakan
dimasa dewasa nanti. Dalam proses tersebut tak jarang seorang remaja menemui
banyak permasalahan-permasalahan yang dapat menjadikan seorang remaja
berperilaku positif atau dapat juga seorang remaja menjadi berperilaku negative. “
Istilah “nakal” sering kali melekat pada Remaja karena sikap keingintahuan yang besar
tanpa memperhitungkan akibat apa yang akan timbul di masa yang akan datang nanti.
Remaja merupakan salah satu golongan masyarakat yang termasuk dalam kategori
generasi muda, dikaitkan dengan pembangunan suatu negara, sumber daya manusia
yang potensial adalah generasi mudanya. Kenakalan remaja memang paling sering
dilakukan oleh kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan pada saat menjadi mahasiswa
adalah proses peralihan dari yang semula tinggal dengan orang tuanya lalu sekarang
mulai tinggal sendiri atau merantau. Hal inilah yang menyebabkan mahasiswa merasa
bahwa mereka terbebas dari orang tua. Jadi seakan-akan kata nakal melekat pada diri
mahasiswa. Sebenarnya nakal pada saat usia remaja merupakan hal yang wajar, dan
hampir setiap orang pasti pernah mengalami usia dimana kenakalan remaja merupakan
hal yang biasa. Tidak ada tolak ukur yang pasti untuk menentukan kenakalan remaja
yang masih dibatas kewajaran dan sudah melewati batas kewajaran. Namun di
Indonesia merokok, minum minuman beralkohol, sex bebas, dan ganja merupakan hal
yang tidak baik dan dianggap kenakalan remaja. Mungkin untuk rokok masih umum
dilakukan oleh para remaja atau mahasiswa namun tetap saja prnilaian masyarakat
terhadap perokok yang masih remaja dianggap tidak baik atau “nakal” untuk minum-
minuman beralkohol mungkin masih ada toleransi sehingga dianggap wajar dan
minuman beralkohol juga dijual legal, tapi tetap saja pada orang yang minum minuman
beralkohol maka masyarakat akan menganggap negatif pelaku tersebut.
Pandangan tentang pergaulan bebas dan dampaknya terhadap moral bervariasi antara
individu dan budaya. Beberapa orang berpendapat bahwa pergaulan bebas berpotensi
merusak moral karena melibatkan perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan norma-
norma sosial atau agama tertentu. Namun, pandangan ini juga dapat diperdebatkan, dan
beberapa orang mungkin melihat pergaulan bebas sebagai ekspresi kebebasan pribadi.
Dalam kehidupan manusia nilai moral memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Di
mana hal tersebut menjadi tonggak utama dalam kemajuan suatu bangsa. Taat serta
patuh terhadap peraturanperaturan yang ada di masyarakat merupakan kewajiban yang
harus kita jalani. Jika seorang manusia memiliki moral tentu ia bisa mengendalikan
tingkah laku di dalam dirinya sehingga dapat menghindari perilaku-perilaku yang
bertentangan dengan pandangan masyarakat. Menurut Sarwono (2010) ketiadaannya
moral pada seorang manusia menjadi sebuah faktor penyebab peningkatan kenakalan
remaja.
Jadi pada intinya tidak ada indikator atau tolak ukur yang pasti dalam menentukan
atau membedakan kenakalan remaja yang masih wajar atau diluar batas kewajaran.
Maka dari itu lebih baik untuk dijauhi. Disinilah lingkungan sekitar atau keluarga
sangat menentukan kelakuan pada remaja atau mehasiswa. Peran aktif orang tua serta
lingkungan sangat mempengaruhi terkait sikap dan perilaku remaja. Apabila orang tua
gagal dalam mendidik anaknya serta lingkungan yang buruk dan kurang baik dapat
mengakibatkan seorang remaja cenderung untuk melakukan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja merupakan salah satu permasalahan dalam dunia Pendidikan, baik
itu ditingkat SD, SMP, SMA, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Kenakalan remaja
tersebut rentan terjadi pada masa usia sekolah karena pengaruh dari lingkungan sekitar
yang kurang mendukung serta perngaruh teman sebaya yang kurang baik. Terutama
pada tingkat Perguruan Tinggi dimana para remaja ini harus mengejar cita-cita untuk
mengeyam Pendidikan yang lebih baik, bahkan sampai harus merantau ke luar kota
bahkan tidak jarang harus meantau meninggalkan keluarga sampai keluar pulau.
Kondisi seperti ini mengakibatkan para remaja jauh dari pengawasan orang tua dan
keluar
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi
literatur, dimana penulis menelaah beberapa sumber pustaka sebagai referensi dalam
penulisan ini. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-
dalamnya melalui pengumpulan data. Hasil penerapan penelitian survei ini untuk
mendapatkan kebenaran tentang suatu masalah pergaulan bebas mahasiswa serta akan
memaparkan data dari objek penelitian, dan menginterpretasikan dan menganalisisnya
secara sistematis. Metode penelitian yang dilakukan dalam program ini dengan
mengumpulkan data melalui beberapa jurnal yang terkait dengan judul jurnal serta mencari
beberapa kasus yang pernah ada melalui media sosial sebagai bukti bahwa pergaulan bebas
dapat berpengaruh bagi degredasi moral mahasiswa.
Data sekunder data yang diperoleh melalui studi literatur berupa: Buku untuk
mencari teori yang relevan dengan penulisan ini dan jurnal karya ilmiah digunakan untuk
mempelajari karya ilmiah yang berkaitan dengan Pengaruh Pergaulan Bebas Bagi
Degredasi Moral pada Mahasiswa. Adapun data sekunder lainnya untuk mendukung
penelitian ini yakni internet berupa jurnal online dan berita yang berkaitan dengan
Pengaruh Pergaulan Bebas Bagi Degredasi Moral pada Mahasiswa. Metode yang dipakai
untuk pengumpulan data adalah survei skunder. Survei yang dilakukan untuk memperoleh
data yang dikutip dari sumber lain. Untuk memperoleh data itu dilakukan teknik
pengambilan data observasi tidak langsung. Studi pustaka dilakukan dengan melihat buku
untuk mencari teori yang relevan dengan penulisan ini dan jurnal karya ilmiah yakni
mempelajari karya ilmiah yang berkaitan dengan perubahan kawasan. Adapun data
sekunder lainya untuk mendukung penelitian ini yakni majalah dan internet berupa jurnal
online dan berita yang berkaitan dengan Pengaruh Pergaulan Bebas Bagi Degredasi Moral
bagi Mahasiswa.
Penting untuk diingat bahwa dampak pergaulan bebas dapat bervariasi dari individu ke
individu. Sebagian besar tergantung pada pilihan individu, pendidikan sebelumnya, dan
norma sosial yang mempengaruhi perilaku mereka. Serta, peran institusi pendidikan dan
keluarga dalam memberikan panduan moral juga sangat penting. Sebagai mahasiswa kita
harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, jangan sampai kita sebgai
mahasiswa malah kehilangan moral kita karena adanya pergaulan bebas yang terus marak
dikalangan mahasiswa. Sebaiknya memilih teman dalam sebuah pergaulan itu sangat
penting agar kita tidak mudah terjerumus kearah atau ke dalam hal negative.
D. PENUTUP/KESIMPULAN
Remaja merupakan salah satu golongan masyarakat yang termasuk dalam kategori
generasi muda, dikaitkan dengan pembangunan suatu negara, sumber daya manusia yang
potensial adalah generasi mudanya. Kenakalan remaja memang paling sering dilakukan
oleh kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan pada saat menjadi mahasiswa adalah proses
peralihan dari yang semula tinggal dengan orang tuanya lalu sekarang mulai tinggal sendiri
atau merantau. Hal inilah yang menyebabkan mahasiswa merasa bahwa mereka terbebas
dari orang tua. Jadi seakan-akan kata nakal melekat pada diri mahasiswa. Pergaulan bebas
artinya tindakan diluar koridor norma-norma yang berlaku di masyarakat. pergaulan bebas
merupakan suatu interaksi antara individu dengan individu atau kelompok masyarakat
yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku didalam masyarakat sehingga
dengan itu dapat merusak citra pribadi ataupun lingkungan dimana peristiwa tersebut
terjadi, pergaulan bebas pun sering identik dengan remaja yang menuju dewasa.
Degradasi moral merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti
seseorang maupun sekelompok orang. Beberapa bentuk-bentuk degradasi moral seperti,
kejujuran, kebenaran, keadilan dan keberanian telah tertutup oleh penyelewengan-
penyelewengan baik yang terlihat ringan maupun berat, banyak terjadi adu domba, hasad
dan fitnah, menjilat, menipu, berdusta, mengambil hak orang sesuka hati, disamping
perbuatan-perbuatan maksiat lainnya. Dampak dari degradasi moral adalah krisis-krisis
multi dimensi yang akan mendera Indonesia ini di antaranya berupa krisis politik, krisis
ideologi, krisis ekonomi, krisis sosial dan budaya, krisis pertahanan dan keamanan, serta
krisis hukum.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Eleonora Vilgia Putri Beyan, M. Ars, yang
telah membantu kami dalam proses pembuatan jurnal ini, karena dengan bantuan dan
arahannya kami bisa menyelesaikan jurnal yang berjudul PENGARUH PERGAULAN
BEBAS BAGI DEGREDASI MORAL PADA MAHASISWA tepat pada waktunya. Kami
memohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisan jurnal ini dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk menyempurnakan jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawan, S. A., Gustaf, M. A. M., Pambudi, E. D., Fatkhurrozi, M., & Anwar, S. (2019).
Pergaulan Bebas di Kalangan Mahasiswa dalam Tinjauan Kriminologi dan Hukum. In Seminar
Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang (pp. 163-186).
Nurlatu, J., Tafonao, M., Mosin, T., & Setiawan, D. E. (2021). Upaya Pembinaan Warga Gereja
Dalam Mengatasi Degradasi Moral Pada Kaum Muda. CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan
Praktika, 2(2), 269-282.
Amalia, D. F., Aulia, N. Q., & Maulia, S. T. (2023). KONSEPSI DAN IMPLEMENTASI NILAI
MORAL TERHADAP PERGAULAN REMAJA. ADIBA: JOURNAL OF EDUCATION, 3(3),
359-365.
Khoirina, R., & Akhmad, F. (2022, July). Pendidikan karakter sebagai upaya mengatasi degradasi
moral remaja di era globalisasi. In Prosiding Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program
Pengenalan Lapangan Persekolahan (Vol. 2, No. 1, pp. 250-255).