Anda di halaman 1dari 42

BAB 1

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari oleh para lelaki dewasa, Namun sekarang merokok sudah

menjadi trend di kalangan para siswa. Bisanya para siswa itu merokok di luar

sekolah atau pun di kantin luar, padahal larangan merokok sudah dilarang oleh

sekolah secara ketat.

Bagi para siswa merokok merupakan salah aktivitas untuk mengisi waktu

luang dan juga menghilangkan rasa strest seakan akan kebutuhan yang hampir

menyamai kebutuhan pokok. kebiaasan ini di awali dengan rasa ingin tahu dan

juga faktor teman sebaya yang menghasut terhadap rasa ingin mencoba rokok

tersebut. awalnya mereka sebagai perokok pasif, tetapi secara tidak langsung dia

terhasut terhadap teman sebayanya sehingga ia mencoba sebatang rokok namun

dampak buruk tersebut lama kelamaan semakin kecanduan terhadap roko akibat

adanya nikotin yang ada pada roko tersebut sehingga mencoba satu bungkus

roko.

Berdasarkan penelitian dari Listiana (2013), didapatkan hasil sebanyak

51% subjek mengkonsumsi rokok kretek dengan filter, rokok putih 33%, serta

16% mengkonsumsi rokok kretek nonfilter. Sehingga dapat dikatakan bahwa

mayoritas remaja perokok memiliki tingkat ketergantungan sedang sampai berat

sehingga remaja perokok ini cenderung lebih menyukai produk rokok dengan
2

kadar tar dan nikotin yang lebih tinggi dari rokok putih seperti produk rokok

kretek dengan filter.

Perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Proses belajar dimulai

Dari sejak masa anak-anak, sedangkan proses menjadi perokok yaitu pada masa

Remaja. Proses belajar atau sosialisasi perilaku merokok tampaknya didapatkan

Melalui 2 transmisi yaitu transmisi vertikal (lingkungan keluarga) dan transmisi

Horizontal (lingkungan teman sebaya). Lingkungan keluarga dan lingkungan

Teman sebaya serta kepuasan psikologis merupakan faktor yang mempengaruhi

Perilaku merokok pada remaja (Komasari, 2000)1.

Remaja yang merokok jika bergaul dengan teman-teman yang merokok

Cenderung akan merokok juga, jika remaja yang merokok tanpa teman yang

Merokok mereka cenderung tidak akan merokok. Pemilihan teman merupakan

hal Yang penting bagi remaja, karena interaksi teman sebaya dapat memberikan

Pengaruh yang besar pada remaja. Selain itu yang tetap menjadi pengaruh

penting Pada remaja yang merokok yaitu keluarga, dengan orang tua yang

merokok maka Dapat meningkatkan perilaku merokok pada remaja serta

pengasuhan dari waktu Ke waktu memberikan efek perlindungan langsung dan

tidak langsung terhadap Pengaruh merokok pada remaja (Simons & Farhat,

2010).2

1
Faktor yang mempengaruhi Perilaku merokok pada remaja (Komasari, 2000)
2
Pengaruh merokok pada remaja (Simons & Farhat, 2010).
3

Pengaruh sosial muncul sebagai faktor kebiasaan merokok di kalangan

Remaja. Kontribusi pengaruh sosial dapat secara langsung dan tidak langsung,

Secara langsung yaitu melalui pengamatan perilaku orang lain dan berdampak

Pada kesehatan mereka dan visibilitas sosial mereka, sedangkan secara tidak

Langsung, yang berarti bahwa remaja menunggu orang lain untuk

menentukan Perilaku mereka. Teman memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kehidupanRemaja (Vasipoulos & Roupa, 2015).

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jumlah perokok di Indonesia

cenderung bertambah yaitu 31,5% dari penduduk Indonesia di tahun 2001,

bahkan lebih dari 50% dengan sampel di suatu daerah, dan semakin dini dari

segi usia memulai merokok. Perokok di perkotaan sedikit lebih tinggi

dibandingkan perokok di pedesaan, namun kebiasaan untuk berhenti merokok

lebih tinggi di perkotaan.Meningkatnya jumlah perokok ini juga disebabkan

olehMudahnya memperoleh rokok, tidak ada batasan umur yang melarang

orang Membeli rokok, kapan pun dan dimana pun mereka ingin membeli

rokok selaluTersedia.

Oleh sebab itu dari persoalan diatas oleh sebab itu kami membuat riset

“ANALISIS KEBIASAAN MEROKOK SISWA PADA KEGIATAN

MENGAJAR (KBM) DI MAN 4 CIAMIS”.


4

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dihasilkan beberapa beberapa rumusan masalah

sebagai berikut:

1.apa penyebab siswa pada jam istirahat ingin merokok?

2.kenapa siswa ingin merokok pada jam istirahat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun Beberapa Tujuan Penelitian Sebagai Berikut:

1.untuk mengetahui kenapa iya ingin merokok pada jam istirahat

2.untuk mengetahui kenapa alasan mereka ingin merokok

D. Manfaat Penelitian

Adapun Beberapa Manfaat Penelitian sebagai Berikut:

1.agar siswa mengetahui bahwa merokok itu tidak diperbolehkan oleh

sekolah

2.agar siswa mengetahui bahanya merokok bagi Kesehatan


5

E. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini akan dilakukan kepada siswa yang

merokok diluar guna mengetahui pengaruh merokok terhadap aktifitas belajar

mereka karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan agar

penelitian dapat dilakukan secara mendalam maka penelitian ini dibatasi pada

permasalahan sebagai manatelah di uraikan dalam rumusan masalah fokus

penelitian ini mengetahui kebiasaan merokok siswa pada kegiatan mengajar

(KBM) di man 4 ciamis.

F. HIPOTESIS

Kemungkinan siswa dikarenakan salah bergaul dengan teman dan juga

dipengaruhi oleh teman untuk mencoba rokok yang tadinya belum pernah

merokok dan juga dikarenakan oleh dipengaruhi oleh temannya sehingga siswa

ini ingin merokok.

G.Kajian Pustaka

Sumber ini pernah di teliti oleh mahasiswa yang di UIN Sunan Kali jaga

yang berjudul “Tindakan sosial perilaku di kalangan siswa Menengah

pertama AL-HUSNA cisalak subang”Oleh sebab itu kami merasa tertarik

dengan judul tersebut untuk membuat penelitian yang bernama” ANALISIS

KEBIASAAN MEROKOK SISWA PADA KEGIATAN MENGAJAR (KBM)

DI MAN 4 CIAMIS.
6

BAB 2

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Siswa

Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan yang

selanjutnya diproses dalam proses pendidikan.Yang sehingga menjadi

manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai

suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan

antara lain, pendekatan sosial, pendekatan psikologis dan pendekatan

edukatif/pedagogis.3

B. Pengertian Belajar mengajar

Kepanjangan dari KBM itu sendiri adalah Kegiatan Belajar Mengajar,

yang pada praktiknya kegiatan ini dilakukan oleh guru dengan murid untuk

membangun interaksi yang bersifat memengaruhi dan dipengaruhi, seperti

dijelaskan pada artikel ilmiah berjudul Meningkatkan Mutu Belajar Siswa

Pembelajaran E-Learning.Mengutip buku berjudul Dinamika Guru dan Gaya

Belajar oleh Waryani, KBM terdiri dari dua kegiatan, yaitu belajar dan

mengajar. Kegiatan belajar mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan

kegiatan murid dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.

Perilaku seperti disiplin, mandiri, aktif, dan semangat dalam belajar, dapat

berpengaruh pada keefektifan proses pembelajaran.Sedangkan kegiatan

3
https://mtsubudiyahmantangai.sch.id/siswa/
7

mengajar mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan pengajaran guru,

seperti apa-apa yang disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya.

Begitu juga dengan guru, perilaku seperti, mengajar dengan jelas dan asyik,

memiliki metode mengajar yang bermacam-macam, serta memperdaya murid

untuk bersemangat dan aktif dalam belajar, juga akan mempengaruhi

keefektifan proses pembelajaran. 4

Adapun definisi kegiatan belajar mengajar menurut para ahli, antara lain;

1) Adams dan Decey

Kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah bentuk terselenggarakan

kegiatan yang dipandu oleh tenaga pendidik (guru) sebagai pengajar,

pempinan kelas, pengatur lingkungan, pembimbing, partisipan,

perencana, suvervisor, evaluator, dan konselor.

2) Lukman (2003)

Pengertian kegiatan belajar mengajar adalah suatu bentuk kegiatan

yang dialkukan di dalam kelas dengan memerlukan konsentrasi yang

tinggi dan perhatian yang penuh.

4
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6152156/pengertian-kbm-dan-faktor-yang-
mempengaruhinya-simak-yuk
8

3) Usman (1990)

Definisi kegiatan belajar mengajar adalah suatu bentuk kegiatan yang

dilakukan antara guru dan murid dengan pola tertentu, sehingga dapat

mencapai suatu tujuan media pembelajaran.

4) Purba (2005)

Menurutnya, arti kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang

memiliki sifat searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer yang terus

mengacu pada kegiatan siswa, sedangkan kegiatan mengajar adalah

kegiatan sekunder yang mengacu pada kegiatan guru.

5) Rusman (2011)

Pengertian kegiatan belajar mengajar adalah suatu aktivitas belajar

yang menggunakan seluruh potensi individu sehingga mendorong

terjadinya perubahan terhadap perilaku tertentu5

5
https://www.pinhome.id/blog/pengertian-kegiatan-belajar-mengajar-menurut-para-ahli/
9

C. Pengertian Merokok

Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung /

dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan

panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.

Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar

dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis

bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi

dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.Rokok juga termasuk zat adiktif

karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi

(ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok

termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat

Adiktif).

Adapun Perokok Terbagi Menjadi 2:

1. Pengertian Perokok Aktif

Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap

lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan

kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup

asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka

merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka

dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok

disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk

pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”.


10

2. Pengertian Perokok Pasif

Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang

menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif

mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif,

yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri6.

Pengertian merokok menurut para ahli:

1) pengertian menurut Menurut Kesowo (2003)

Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus,sejenis cerutu

Atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana

Tabacum,Nicotiana Rustica dan Sejenisnya.

2) pengertian menurut aditama

Asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia,43 diantaranya

bersifat karsinogen.Pengaruh asap rokok dapat mengakibatkan infeksi

pada paruparu dan telinga serta kanker paru.

6
https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/488/PENGERTIAN-MEROKOK-DAN-
AKIBATNYA.html
11

3) pengertian menurut Husaini,2006:21

Perilaku merokok memiliki arti membakar tembakau dan daun

tar,dan menghisap asap yang dihasilkannya.

4) pengertian menurut Kendal & Hammen

Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat

Merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang di

sekelilingnya.Dilihat dari sisi kesehatan Pengaruh bahan-bahan kimia

yang terkandung rokok seperti nikotin,CO (Karbonmonoksida) dan

Tar yang dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak

jantung bertambah cepat .


12

D. Bahanya Merokok

Dalam ilmu medis seseorang dikatakan sebagai perokok ketika sudah

mengisap lebih dari 100 batang rokok. Perokok aktif adalah seseorang yang

sudah menghabiskan 100 batang rokok dan tetap merokok dalam satu tahun

terakhir. Sedangkan perokok pasif adalah seseorang yang tinggal satu rumah

dan bekerja dalam satu ruangan bersama perokok aktif secara berkelanjutan7

Pengertian menurut para ahli:

Menurut para ahli, satu batang rokok mengandung kurang lebih 4000

jenis zat berbahaya, ada 400 jenis zat yang dikenali, dan lebihnya zat bersifat

karsinogenik, satu diantaranya adalah zat nikotin yang menyebabkan

kecanduan. Zat nikotin adalah zat yang bisa menembus darah di dalam otak

yang menyebabkan otak menjadi terstimulasi atau terangsang untuk

mengeluarkan suatu hormon nikmat di dalam tubuhnya. Seorang perokok

yang sudah terbiasa dengan zat nikotin tinggi di dalam tubuh, ketika kadar

nikotin berkurang, tubuh tidak bisa secara maksimal mengeluarkan rasa

nikmat di dalam tubuh, akibatnya seorang perokok tersebut akan merasakan

tidak bergairah, lemas, dan kecanduan. Dalam 7 menit pertama menghisap

rokok, zat nikotin sudah menembus darah di dalam otak.

7
https://sardjito.co.id/2019/10/30/bahaya-merokok/
13

Adapun Efek samping dari merokok sendiri sangat banyak yaitu:

1. Terjadinya PPOK pada pasien. PPOK adalah penyakit paru obstruktif

kronis, menyebabkan sumbatan pada saluran pernafasan yang sifatnya

lama atau kronis dan irreversible, tidak dapat kembali seperti semula.

2. Bronkitis adalah sebuah peradangan pada bronkus atau saluran udara

dari luar menuju paru dimana brongkus menjadi tebal akibat lendir yang

berlebihan sehingga penderita menjadi tidak nyaman, sesak nafas, dan

batuk-batuk.

3. Kanker paru. Kanker paru adalah efek karsinogenik, efek panjang dari

merokok. Pada perokok pasif 70% hingga 80% dipastikan terkena

kanker. Kanker paru merupakan suatu keganasan dimana proknosis atau

masa depannya cenderung suram dan apabila sudah terkena namun

dalam 6 bulan tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian.


14

E. Isi Yang Terkandung Dalam Rokok

Kandungan Rokok yang Bersifat Merusak Tubuh

Sebagaimana disebutkan di atas, kandungan rokok yang bersifat merusak

tubuh amat banyak. Beberapa senyawa berbahaya yang terkandung dalam

rokok meliputi:

1. Karbon monoksida

Salah satu kandungan rokok adalah gas beracun karbon monoksida

yang tidak memiliki rasa dan bau. Jika menghirup gas karbon monoksida

terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan

karbon monoksida dibandingkan oksigen.

Akibatnya, fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan

menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing. Dalam skala besar, orang

yang menghirup gas ini bisa mengalami koma atau bahkan meninggal.

2. Nikotin

Kandungan rokok yang paling sering disinggung adalah nikotin yang

memiliki efek candu. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem

saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi, termasuk efek

menyenangkan dan menenangkan.


15

Nikotin yang dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah,

kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon

adrenalin, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut

jantung, dan pernapasan.

Meski bersifat adiktif, nikotin bukanlah penyebab utama penyakit

akibat kebiasaan merokok. Menurut penelitian sebuah institusi medis di

Inggris, yakni UK Royal College of Physicians, risiko penyakit akibat

kebiasaan merokok bukan disebabkan oleh nikotin, melainkan zat

berbahaya pada asap rokok akibat pembakaran.

Namun, nikotin tidak untuk dikonsumsi orang yang berusia di bawah

18 tahun maupun ibu hamil. Paparan nikotin pada anak-anak diketahui

dapat mengganggu perkembangan otak serta meningkatkan risiko

munculnya perilaku impulsif dan gangguan mood.

3. Tar

Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar

yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar

ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker

paru-paru dan emfisema.

Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan meningkatkan

risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan.


16

Tar dapat terlihat melalui noda kuning atau cokelat yang tertinggal di

gigi dan jari. Karena tar masuk secara langsung ke mulut, zat berbahaya

ini juga dapat mengakibatkan masalah gusi dan kanker mulut.

Sebetulnya, berbagai risiko kesehatan akibat merokok utamanya

disebabkan oleh zat tar yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Jika

produk yang mengandung nikotin tidak dibakar, tar dan asap tidak akan

terbentuk, sehingga relatif lebih aman.

4. Hidrogen sianida

Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah

hidrogen sianida. Hidrogen sianida juga digunakan dalam industri tekstil,

plastik, kertas, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat asap pembasmi

hama.

Senyawa ini bisa mencegah tubuh menggunakan oksigen dengan baik

dan dapat membahayakan otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru.

Efek dari senyawa ini dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan

mual, hingga kehilangan kesadaran.

5. Benzena

Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena

dalam jangka panjang dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan
17

merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya

anemia dan perdarahan.

Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih sehingga

menurunkan daya tahan tubuh serta meningkatkan risiko

terkena leukimia.

6. Formaldehida

Formaldehida merupakan residu dari pembakaran rokok. Dalam

jangka pendek, formaldehida mengakibatkan iritasi pada mata, hidung,

dan tenggorokan. Dalam jangka panjang, formaldehida dapat

meningkatkan risiko kanker nasofaring.

7. Arsenik

Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap

arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit,

kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati.

Arsenik terdapat dalam rokok melalui pestisida yang digunakan dalam

pertanian tembakau.

8. Kadmium

Kadmium yang terdapat dalam asap rokok akan terserap masuk ke

paru-paru. Kadar kadmium yang tinggi dalam tubuh dapat menimbulkan


18

muntah, diare, penyakit ginjal, tulang rapuh, dan meningkatkan risiko

terkena kanker paru-paru.

9. Amonia

Amonia merupakan gas beracun, tidak berwarna, namun berbau tajam.

Pada industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan dampak

candu nikotin.

Menghirup dan terpapar amonia dalam jangka pendek dapat

mengakibatkan napas pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit

tenggorokan. Sedangkan dampak jangka panjangnya bisa menyebabkan

pneumonia dan kanker tenggorokan.

Melihat bahaya kandungan rokok yang bersifat racun dan

karsinogenik di atas, sudah selayaknya kebiasaan merokok dihentikan.

Mulai sekarang, cobalah melakukan upaya untuk berhenti merokok guna

mencegah bertambah parahnya kerusakan yang terjadi di dalam tubuh.8

8
Faktor yang mempengaruhi Perilaku merokok pada remaja (Komasari, 2000)
19

F. Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

Rokok dan asapnya diketahui bisa menyebabkan berbagai macam

penyakit yang beberapa diantaranya bahkan terbilang mematikan.

Umumnya tidak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak terpengaruh

oleh asap rokok, karenanya hampir semua bagian tubuh bisa rusak oleh

rokok. Hal ini karena di dalam satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa

kimia yang 40 diantaranya termasuk racun (toksik) atau karsinogenik (bisa

menyebabkan kanker).

Berikut ini daftar 15 penyakit yang disebabkan oleh rokok, seperti dikutip

dari Netdoctor.co.uk dan Buzzle, yaitu:

1. Kanker paru

Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok.

Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-

paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru

menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang

dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.

2. Kanker kandung kemih

Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi

menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok

menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.

3. Kanker payudara

Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker

payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok


20

pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko

lebih besar terkena kanker payudara.

4. Kanker serviks

Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh

merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan

terkena infeksi oleh virus menular seksual.

5. Kanker kerongkongan

Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel

esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80

persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker pencernaan

Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa

asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker

gastrointestinal (pencernaan).

7. Kanker ginjal

Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan

tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan

kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar

menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan

tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui

ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan

ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.


21

8. Kanker mulut

Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6

kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang

yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap

berisiko 50 kali lipat lebih besar.

9. Kanker tenggorokan

Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati

tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

10. Serangan jantung

Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat

dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida

mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung

memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras

ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan

jantung.

11. Penyakit jantung koroner (PJK)

Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan

akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.

12. Aterosklerosis

Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang

bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan

terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan

arterosklerosis.
22

13. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat

seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK

disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya

emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau

alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi

terus menerus selama 3 bulan).

14. Impotensi

Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa

meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena

merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri

sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika

seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan

dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

15. Gangguan medis lainnya

Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti

tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk

asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami

degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak,

menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam

gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.9

9
https://dinkes.pemalangkab.go.id/15-penyakit-akibat-rokok/
23

G. Faktor Dorongan Teman Sebaya

Teman sebaya merupakan sebuah kelompok sosial yang biasanya

didefinisikan sebagai semua orang yang mempunyai suatu kesamaan ciri-diri

seperti pada tingkat usia. Seorang remaja dapat menerima umpan balik dari

teman sebayanya dalam hal kemampuan yang dimiliki. Mereka belajar apakah

yang mereka lakukan baik, sama baiknya atau bahkan lebih buruk dari apa

yang dilakukan remaja yang lain. Teman sebaya merupakan sekumpulan

anakanak atau remaja yang memiliki usia yang sama bahkan lahir pada waktu

yang sama dan dalam perkembangan yang sama. Teman sebaya merupakan

seorang teman yang bisa berasal dari sekolah yang sama serta sebagai teman

sepermainan.teman sebaya merupakan beberapa anak atau remaja yang

memiliki umur sama atau dalam tingkat perkembangan yang sama. Teman

sebaya biasanya terdapat di sekolah sehingga menjadi teman sekolah, ketika

dirumah menjadi teman dirumah atau dilingkungan rumah. Teman sebaya

terdiri dari individu yang sama, dan memiliki persamaan usia dan status

sosial.10

Menurut Theodorson yang dikutip oleh jurnal fajri hamzah, ada sejumlah

unsur yang harus dilihat dan diketahui dalam mendefinisikan teman sebaya

yakni sebagai berikut:

10

https://journal.uny.ac.id/index.php/sosia/%20article/download/22674/pdf#:~:text=Teman%20seba
ya%20adalah%20individu%20yang,atau%20status%20sosial%20yang%20serupa
24

1) Teman atau kelompok sebaya merupakan kelompok primer yang

diantara sesama Mereka memiliki hubungan yang intim

2)Teman sebaya teridiri dari individu yang memiliki usia yang sama dan

status sosial yang sama

3)Teman sebaya dapat digunakan berbagai kalangan baik kalangan anak-

anak, remaja Maupun dewasa11

Menurut Slamet Santoso (1999:87) ciri-ciri kelompok teman sebaya

(peer group) adalah sebagai berikut:

1). tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas per group terbentuk

secara spontan. Diantara anggota kelompok mempunyai kedudukan yang

sama, tetapi ada satu diantara anggota kelompok yang dianggap sebagai

pemimpin. Dimana semua anggota beranggapan bahwa dia memang

pantas dijadikan sebagai pemimpin, biasanya disegani dalam kelompok

itu.

2). bersifat sementara karena tidak adanya struktur yang jelas, maka

kelompok ini kemungkinan tidak bisa bertahan lama, jika yang menjadi

keinginan masing-masing anggota kelompok tidak tercapai, atau karena

keadaan yang memisahkan mereka seperti pada teman sebaya di sekolah.

11
Menurut Theodorson yang dikutip oleh jurnal fajri hamzah
25

3).per group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas

misalnya teman sebaya di sekolah, mereka umumnya terdiri dari individu

yang berbeda-beda lingkungannya, yang mempunyai aturan atau

kebiasaan yang berbedabeda. Lalu mereka memasukkannya dalam

kelompok sebaya sehingga mereka saling belajar secara tidak langsung

tentang kebiasaan itu dan dipilih yang sesuai dengan kelompok,

kemudian dijadikan kebiasaan kelompok. .12

12
Menurut Slamet Santoso (1999:87) ciri-ciri kelompok teman sebaya
26

BAB 3

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme,

dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan hipotesis

yang telah dibuat/ditetapkan. Menggunakan metode survei

Menurut Sugiyono Pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan,

dikembangkan dan ditemukan pengetahuan, teori, untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia

(Sugiyono: 2012).13

13
Menurut Sugiyono Pengertian metode penelitian
27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti memperoleh informasi

mengenai data yang diperlukan. lokasi penelitian adalah merupakan tempat

dimana penelitian akan dilakukan. Menurut Nasution (2003: 43) mengatakan

bahwa lokasi penelitian Menunjuk pada pengertian lokasi sosial yang dicirikan

oleh adanya tiga Unsur yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat

diobservasi. 14

1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini terdapat di warung luar yaitu di warung agus dan

warung wliayah luar berada di koordinasi lintang-7.477 dan

108.6009,terletak di Desa Sukajadi Kecamatan Pamarican Kabupaten

Ciamis.

2. Waktu Penelitian

penelitian ini dilakukan di lingkungan madrsah aliyah 4 ciamis(MAN4

CIAMIS) dan waktu penelitian pada tanggal 9 agustus 2023

14
Menurut Nasution (2003: 43)
28

Table 3.1

Data Waktu Penelitian

agust Sept Okt Nov Des


No Keterangan
1 1 2 3 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembentukan
1. kelompok
baru
Penentuan
2.
judul
Pembuatan
3.
angket
Penyebaran
4.
angket
Pengolahan
5. data hasil
penelitian
Penyusunan
6. hasil
penelitian
Pembuatan
7. PPT hasil
penelitian

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah populasi keseluruhan subjek penelitian (arikunto

2002:108). Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut

masalah yang diteliti (Nur Salam 2003). Sampel adalah bagian untuk diambil

dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

(Soekidjo). Keseluruhan dan sampel ini memiliki sebanyak 15 orang siswa.


29

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengambilan data merupakan prosedur sistematis untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ilmiah.Dengan teknik

pengumpulan data kuantitatif (angket). Data ini dikumpulkan melalui Angket

dalam bentuk kuesioner, yang terdiri dari 15 pertanyaan.

•Metode Angket

Angket adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari dan

mengumpulkan data dalam penelitian. Angket merupakan alat penelitian yang

terdiri dari sekumpulan pertanyaan, atau ‘petunjuk’ lain untuk mengumpulkan

data dari sekumpulan responden. Ketika digunakan di sebagian besar

penelitian, angket akan terdiri dari sejumlah jenis pertanyaan (terutama terbuka

dan tertutup) untuk mendapatkan data kuantitatif yang bisa dianalisis.

•Observasi (Pengamatan)

Dalam teknik ini, dilakukan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis soal gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik ini termasuk

metode pengumpulan data yang mudah dilakukan, banyak digunakan untuk

survei, contohnya saat meneliti sikap dan perilaku masyarakat.Dalam teknik

observasi, peneliti cenderung terjun langsung ke lokasi untuk memutuskan alat

ukur yang tepat untuk digunakan.


30

E. Teknik Analisis Data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk

mengumpulkan bahan nyata yang digunakan dalam penelitian.Teknik ini perlu

langkah yang strategis dan sistematis guna mendapatkan data valid dan sesuai

dengan kenyataan. Teknik-teknik yang ada termasuk melakukan pengumpulan

data lewat pengamatan, dan angket.Menurut Djam’an Satori dan Aan

Komariah (2011) mengungkapkan teknik pengumpulan data adalah prosedur

sistematis untuk mendapatkan data yang diperlukan. Lalu, Sugiyono (2013)

mengatakan teknik ini merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian dengan tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data.Setelah melakukan penelitian tentunya peneliti itu akan melakukan

analisis terhadap data tersebut.

•Questionnaire (Kuesioner/Angket)

Dalam teknik ini, dilakukan dengan metode memberikan pertanyaan

atau pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden. Teknik

ini sulit dilakukan saat responden jumlahnya besar atau tersebar di banyak

tempat.Selain itu, harus ada skala yang jelas dalam pengukuran, bahasa yang

digunakan juga dipahami semua responden, serta jawaban bisa dari

pertanyaan terbuka atau tertutup.


31

•Observasi (Pengamatan)

Dalam teknik ini, dilakukan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis soal gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik ini termasuk

metode pengumpulan data yang mudah dilakukan, banyak digunakan untuk

survei, contohnya saat meneliti sikap dan perilaku masyarakat.Dalam teknik

observasi, peneliti cenderung terjun langsung ke lokasi untuk memutuskan

alat ukur yang tepat untuk digunakan.15

Data penulisan diperoleh dari hasil tes melalui angket yang disusun dan

diolah secara deskriptif melalui persentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:16

𝑭
𝑷= × 𝟏𝟎𝟎%
𝑵

Keterangan:

P = Persentase yang dicari

F = Frekuensi (jumlah dari setiap jawaban angket)

N = Jumlah sampel atau responden

15
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/teknik-pengumpulan-data-arti-proses-dan-jenis-data/
16
sistemphp.com pertama kali diindeks oleh Google pada Februari 2015
32

F. DESAIN PENELITIAN

Gambar 3.2

Desain Penelitian

(Sumber:Sugiyono,2014:35)

Latar Belakamg
Masalah

Landasan Teori Populasi Sampel

Rumusan Hipotesis

Pengumpulan
Data

Pengujian
Instrument

Analisis Data

Pengembangan
Instrument

Simpulan dan
Saran
33

BAB 4

HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Adanya sebuah anggapan bahwa sebagian siswa dari responden

yang kami teliti mengemukakan bahwa merokok memiliki beberapa factor.

Faktor yang menyebabkan Siswa kelas XII di MAN 4 Ciamis merokok pada

saat KBM yakni:

a. Siswa bergaul dengan temannya yang sudah menjadi pecandu rokok,

sehingga dirinya terbawa-bawa oleh temannya.

b. Siswa yang sudah menjadi pecandu rokok, merasa dirinya lemas jika

tidak merokok sehingga ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak

merokok selama beberapa jam.

Beberapa siswa dari responden yang kami teliti juga mengemukakan

bahwa merokok akan mempengaruhi dalam aktivitas kegiatannya, bahkan

sebuah anggapan bahwa tanpa rokok menyebabkan gelisah, berujung

memiliki rasa kecanduan, bahkan merokok juga dapat menunjukkan jati

dirinya mendapat pengakuan untuk menghilangkan kekecewaan dan

menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma.


34

1. Gambaran Umum MAN 4 CIAMIS

a. Letak Geografis

Penelitian ini terletak di kampus man 4 ciamis berada di koordinasi

lintang: -7.477 dan garis bujur 108.6009,terletak di Desa Sukajadi

Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis.

b. Tempat penelitian

Tempat penelitian ini terdapat di warung luar yaitu di warung agus

dan warung wliayah luar berada di koordinasi lintang-7.477 dan

108.6009,terletak di Desa Sukajadi Kecamatan Pamarican Kabupaten

Ciamis.

c. Profil MAN 4 CIAMIS

MAN 4 Ciamis adalah salah satu satuan pendidikan dengan

jenjang MA di Sukajadi, Kec. Pamarican, Kab. Ciamis, Jawa Barat.

Dalam menjalankan kegiatannya, MAN 4 Ciamis berada di bawah

naungan Kementerian Agama. MAN 4 Ciamis memiliki akreditasi A,

berdasarkan sertifikat 1334/BAN-SM/SK/2020.17

MAN 4 Ciamis merupakan sekolah/ Madrasah Aliyah setingkat SMA di

bawah naungan Kementerian Agama RI yang mengutamakan

keseimbangan antara pendidikan akhlak agama dengan pendidikan

umum (life skill dan teknologi) sebagai bekal kehidupan siswa-siswi

menghadapi masa mendatang.

17
https://data.sekolah-kita.net terakhir diupdate pada tanggal 12 Maret 2021
35

Berdiri dengan nama MA Al-Huda kemudian berubah status

kelembagaan menjadi Madrasah Aliyah Negeri pada tahun 2003 dengan

nama MAN Sukajadi. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No.

212 Tahun 2015 nama MAN Sukajadi berubah nama menjadi MAN 4

Ciamis. Memiliki Visi “Terwujudnya Peserta Didik yang Istiqomah

dalam Iman dan Taqwa, Handal dalam Ilmu Pengetahuan serta Terampil

dalam Teknologi”.18

B. Deskripsi Penelitian

Penulis menguraikan hasil analisa data yang ditabulasikan dengan bantuan

tabel-tabel dan dianalisa dan ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut

yang telah disebarkan. Penulis menggunakan angket kuesioner dalam bentuk

riset penelitiannya.

Keterangan:

0%-50% Tidak Berpengaruh

50%-100% Berpengaruh

Berikut ini disajikan tabel skala Guttman berdasarkan hasil penyebaran

angket kuesioner yang di maksud di lapangan penelitian.

18
https://manempatciamis.sch.id
36

TABEL 4.1

Tabel Skala Guttaman

No Keterangan Score

1 Berpengaruh 2

2 Tidak Berpengaruh 1

Untuk mengetahui sejauh mana merokok dapat mempengaruhi aktivitas

belajar Siswa kelas XII MAN 4 Ciamis, penulis melakukan pengukuran dengan

cara melakukan penyebaran kuesioner kepada responden dimana responden

diminta untuk mengisi kuesioner. Setelah peneliti melakukan pengolahan data

tentang pengaruh rokok terhadap aktivitas belajar, diperoleh hasil pengisian

menurut data Kebiasaan Merokok yaitu sebagai berikut:


37

TABEL HASIL PENELITIAN

No. PERNYATAAN PERSENTASE

Ya Tidak

1 Apakah Anda merokok secara rutin? 60% 40%

2 Apakah Anda merasa kegiatan belajar mengajar 7% 93%

(KBM) Anda terganggu karena merokok?

3 Apakah Anda mengalami kesulitan berkonsentrasi 7% 93%

saat KBM karena merokok?

4 Apakah Anda pernah mencoba menghentikan 80% 20%

kebiasaan merokok selama KBM?

5 Apakah teman sekelas Anda juga memiliki 73,3% 26,6%

kebiasaan merokok selama KBM?

6 Apakah Anda menganggap merokok sebagai bentuk 66,6% 33,3%

pereda stres selama KBM?

7 Apakah Anda berpikir bahwa merokok dapat 60% 40%

mempengaruhi hubungan sosial Anda di lingkungan

sekolah?

8 Apakah Anda pernah mencari bantuan atau 13,3% 86,6%

dukungan untuk mengatasi kebiasaan merokok

selama KBM?

9 Apakah Anda merasa merokok memberikan Anda 26,6% 73,3%

keuntungan atau manfaat tertentu selama KBM?


38

10 Apakah Anda yakin bahwa kebiasaan merokok 53,3% 46,6%

tidak berdampak buruk?

11 Apakah Anda berpikir bahwa kebiasaan merokokZ53,3% 446,6%

dapat menjadi cara untuk bersosialisasi di antara

siswa selama KBM?

12 Dalam sehari saya meroko lebih dari 3batang 886,6% 113,3%

13 Menurut anda merokok itu berbahaya 660% 440%

14 Saya merasa lemas jika tidak merokok selama 1 hari226,6% 773,3%

15 Apakah kamu mengetahui bahwa meroko dapat 86,6% 113,3%

menyebabkan berbagai penyakit seperti kangker

jantung

C. Pembahasan Data

Dari hasil penelitian dan tabel jawaban responden yang diisi oleh para

responden, penulis mendapatkan bahwa responden hampir setiap hari

merokok dikarenakan merokok adalah suatu aktivitas paling favorit

responden disimpulkan bahwa 60% siswa meroko secara rutin dan 40%

siswa meroko tidak rutin kadang-kadang.

Belajar siswa tergangu akibat meroko sebesar 7% dan 93% siswa mereka

tidak tergangu akibat efek rokok Selama di wilayah luar sekolah pada saat
39

(kbm) .Siswa yamg sulit berkonsentrasi akibat merokok sebasar 7% dan

siswa yang tidak terganggu akibat efek rokok sebesar 93% . Dan adapun

siswa yang ingin menghentikan kebiasaan merokok mereka sebesar 80%

dan siswa yang tidak menghentikan kebiasaan merokok mereka sebesar

20% oleh sebab itu mereka ingin menghentikan kebiasaan merokok mereka.

Pada pertanyaan ke lima responden menjawab bahwa teman sekelas

mereka juga memiliki kebiasaan sama seperti responden lainya .adapun

koresponden menjawab teman mereka yang meroko memiliki kebiasaan

sama sebesar 73,3% dan juga responden menjawab bahwa teman mereka

juga tidak memiliki kebiasaan sama seperti dia sebesar 26,6% ini

menunjukan bahwa teman mereka mengajak mereka untuk merokok.

Ada juga koresponden mejawab Kebiasaan merekok mereka dapat

memengaruhi hubungan social mereka di lingkungan sekolah sebesar 66,6%

dan koresponden menjawab bahwa merokok tidak menjadikan gangguan

terhadap social mereka sebesar 33,3% ini menunjukan bahwa merokok tidak

dapat menjanjikan mereka mempunyai banyak teman.

Menurut responden mereka ingin mencari bantuan terhadap kebiasaan

mereka untuk berhenti merokok sebesar 13,3% dan yang menjawab ingin

berhenti merokok dengan keinginan sendiri sebesar 86,6%.Menurut mereka

bahwa merokok dapat memberikan manfaat tertentu seperti menenangkan

diri sebesar 26,6% dan menurut mereka mereka merokok tidak dapat

manfaat tertentu sebesar 73,3%.Menurut mereka kebiasaan merokok dapat


40

bersosialisasi dengan teman sekelas selama kbm sebesar 53,3%dan yang

menjawab tidak dapat bersosialisasi sebesar 46,6%. Mereka selama

merokok di wilayah luar sekolah yaitu di warung mereka menghabiskan

lebih dari 3 batang sebesar 86,6% dan siswa yang menghabiskan kurang

3batang sebesar 13,3%.

Adapun siswa yang mengetahui bahayanya merokok sebesar 60% dan

juga siswa yang tidak mengetahui bahayanya merokok sebesar 40% jadi

sebagian siswa yang mengetahui bahayanya merokok dan sebagian juga

tidak mengetahui bahayanya meroko.

Menurut siswa bahwa mereka akan merasa lemas jika tidak merokok

selama satu hari sebesar 26,6% dan juga siswa yang tidak merasa lemas

selama tidak merokok selama satu hari sebesar 73,3%. Siswa yang

mengetahui bahwa merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti

contoh kanker jantung ,kanker paru paru dan penyaki yang lainya,

responden menjawab sebesar 86,6% mereka yang mengetahui bahayanya

merokok dapat menimbulkan berbagi penyakit dan Adapun siswa siswa

yang tidak mengetahui sebesar 13,3% . dari sini terbukti bahwa siswa itu

mengetahui bahanya meroko itu lebih banyak dibandingkan dengan siswa

yang tidak tahu.


41

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian tentang

"ANALISIS KEBIASAAN MEROKOK SISWA PADA KEGIATAN

BELAJAR MENGAJAR (KBM) DI MAN 4 CIAMIS", peneliti mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

Faktor yang mendorong Siswa di man 4 ciamis memiliki perilaku

merokok yaitu berawal dari coba-coba maka lama kelamaan menjadi sebuah

kebutuhan yang dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, tanpa

menghiraukan dampaknya bagi diri dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan

dari perilaku merokok Siswa man 4 ciamis: Adanya sebuah anggapan bahwa

sebagian siswa dari responden yang kami teliti mengemukakan bahwa

merokok akan mempengaruhi dalam aktivitas kegiatannya akan lebih

bersemangat, bahkan sebuah anggapan bahwa tanpa rokok menyebabkan

gelisah, berujung memiliki rasa kecanduan, jika tidak merokok akan

menimbulkan rasa malas serta kurang bersemangat dalam beraktivitas,

merokok juga dapat menunjukkan jati diri mendapat pengakuan untuk

menghilangkan kekecewaan dan menganggap perbuatannya tersebut tidak

melanggar norma.
42

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian tentang "ANALISIS KEBIASAAN

MEROKOK SISWA PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) DI

MAN 4 CIAMIS", peneliti memberikan saran-saran untuk menambah wawasan

mengenai hal tersebut, sebagai berikut:

1. Bagi Remaja (Kalangan Pelajar)

Para pelajar sebaiknya mengurangi kebiasaan berperilaku merokok yang akan

membawa dampak bagi kesehatan yang pada akhirnya menyebabkan rasa

ketergantungan. Ada beberapa kegiatan positif untuk mengalihkan

ketergantungan merokok, seperti: Berolahraga, kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah, aktif dalam berorganisasi dan menembangkan diri.

2. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah diharapkan mampu memberi pengarahan dalam bahaya merokok dan

sekolah juga diharapkan memberi pengawasan dalam membentuk kepribadian

di sekolah.

3. Bagi Orang Tua

Orang tua hendaknya lebih berati-hati dalam memberi contoh perilaku

dalam lingkungan keluarga dan pengawasan orang tua diharapkan menjadi

bekal dalam bergaul di lingkungan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai