Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke

Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

HUBUNGAN HIPERTENSI, OBESITAS DAN DIABETES MELLITUS DENGAN


KEJADIAN STROKE DI POLI SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN
MATTAHER JAMBI TAHUN 2017

Ns. Andicha Gustra Jeki, S.Kep, M.Gizi


DIII Keperawatan
AKPER PRIMA JAMBI

ABSTRAK

Stroke adalah tanda yang menyebabkan hilangnya fungsi sistem saraf pusat
yang berkembang cepat dalam hitungan menit atau detik yang dapat menyebabkan
kerusakan di bagian otak yang disebabkan karena terganggunya penyediaan darah
atau salah satu pembuluh darah di bagian otak pecah, yang faktor resiko berupa
hipertensi, DM, dan obesitas. Stroke merupakan salah satu sindroma yang banyak
ditemukan dan mengancam masyarakat terutama yang berusia di atas 45 tahun,
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang
utama di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case control
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi, obestitas dan diabetes
mellitus dengan kejadian Stroke di Poli Saraf di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kasus dan control. Jumlah
sampel berjumlah 108 orang yang terdiri dari 54 kasus dan 54 kontrol dengan
matching yaitu usia dan jenis kelamin. Pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling yang dilakukan pada tanggal dengan cara menggunakan data sekunder
dan melihat status pasien di rekam medik. Pengolahan data dilakukan secara
univariat dan bivariat.
Hasil analisis diketahui dari 108 responden sebanyak 54 (50%) responden
yang mengalami kejadian stroke. Sebagian besar sebanyak 65 (60,2%) responden
dengan hipertensi meningkat tinggi, sebagian besar sebanyak 64 (59,3%)
mengalami obestitas dan sebagian besar sebanyak 62 (57,4%) beresiko mengalami
diabetes mellitus.
Disarankan perlu adanya pemberian informasi yang jelas dari perawat pada
pasien untuk selalu berusaha menjaga kesehatan secara rutin sehingga dengan
demikian pasien memiliki gaya hidup sehat. Selain itu, pasien hendaknya juga tetap
menjaga dan mengontrol tekanan darah, menerapkan diet yang baik dan
menghindari resiko timbulnya diabetes militus.

Kata kunci : Stroke, Hipertensi, Obesitas, Diabetes Mellitus

SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017


STIKES PRIMA JAMBI 118
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

PENDAHULUAN
Sasaran utama pembangunan dapat segera meniru kebiasaan
kesehatan adalah perilaku hidup Negara barat
sehat, manajemen pembangunan yang di anggap cermin pola hidup
kesehatan dan derajat kesehatan modern. Sejumlah perilaku seperti
masyarakat pada saat ini diharapkan mengkonsumsi makanan siap saji (fast
adalah bersifat proaktif untuk food) yang mengandung kadar lemak
memelihara dan meningkatkan
jenuh tinggi, kebiasaan merokok,
kesehatan, mencegah resiko terjadi
minuman beralkohol, kerja berlebihan,
penyakit serta melindungi diri dari
kurang berolahraga dan stres, telah
ancaman penyakit serta berpartisipasi
menjadi gaya hidup menusia terutama
aktif dalam kesehatan masyarakat di perkotaan. padahal kesemua
(Depkes RI, 2010). perilaku tersebut dapat merupakan
Kesehatan dilihat sebagai faktor-faktor penyebab penyakit
sesuatu yang dihasilkan gaya hidup berbahaya seperti jantung dan stroke
yang diorientasikan menuju (Smeltzer & Bare, 2001).
kesejahteraan. Kesejahteraan telah
didefinisikan sama dengan kesehatan. Stroke adalah tanda yang
Tujuan dari pemberi pelayanan menyebabkan hilangnya fungsi sistem
kesehatan adalah untuk meningkatkan saraf pusat yang berkembang cepat
perubahan positif yang ditujukan pada dalam hitungan menit atau detik yang
kesehatan dan kesejahteraan. Salah dapat menyebabkan kerusakan di
satu upaya untuk meningkatkan bagian otak yang di sebabkan karena
derajat kesehatan adalah dengan cara terganggunya penyediaan darah atau
salah satu pembuluh darah di bagian
otak pecah. Faktor resiko terpenting
menurunkan jumlah penyakit yang adalah hipertensi, akibat dari
dapat menimbulkan masalah hipertensi adalah aterosklerosis dan
kesehatan yang berdampak pada akhirnya dapat menyebabkan stroke
produktivitas dan dapat menurunkan (Ginsebrg,L, 2007).
sumber daya manusia seperti stroke Stroke merupakan salah satu
(Smeltzer & Bare, 2001). sindroma yang banyak ditemukan dan
Penyakit serebrovaskuler telah mengancam masyarakat terutama
diketahui sejak dahulu kala seperti yang berusia di atas 45 tahun.
telah dicantumkan pada kitab - kitab Sindroma stroke terjadi mendadak dan
perjanjian lama raja - raja yang tanda dapat berakhir dengan kematian atau
dan gejalanya merupakan gambaran kecacatan yang menetap, sehingga
khas pada penyakit serebrovaskuler produktivitas dan kualitas hidup pasien
tertentu, yang semuanya akan menurun, bahkan pasien akan
dikelompokkan dalam istilah yaitu menjadi sangat bergantung pada
stroke (Price A. Sylvia, 2005). keluarga atau orang-orang di dekatnya
Ketika era globalisasi (Ginsebrg,L. 2007:90).
menyebabkan informasi semakin Gangguan serebrovaskular
mudah diperoleh, Negara berkembang adalah penyebab kematian ketiga di

SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017


STIKES PRIMA JAMBI 119
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

Amerika Serikat dan sekitar 164.000 apa dan tidak sakit (Smeltzer & Bare,
kematian pertahun. Diperkirakan 2001).
550.000 orang mengalami stroke Kegemukan (obesitas), yang
setiap tahun. Stroke adalah lebih cepat menjadi masalah utama
penyebab utama kecatatan orang stroke dengan dibuktikan baru-baru ini
dewasa dan diagnosis utama merupakan faktor independen untuk
terkemuka untuk jangka panjang stroke. Dengan menggunakan indeks
perawatan. Lebih dari empat juta massa tubuh (IMT) sebagai variabel,
penderita stroke yang hidup dengan para peneliti mendapatkan bahwa
berbagai tingkat kecacatan di Amerika subjek yang ikut serta dalam the US
Serikat (Black, 2009:720). Physicians Health Study dengan IMT
Stroke merupakan salah satu lebih besar dari pada 27,8 kg memiliki
penyebab kematian dan kecacatan resiko yang lebih besar bermakna
neurologis yang utama di Indonesia. untuk stroke iskemik dan hemoragik.
Di Indonesia, hipertensi juga Dengan demikian kegemukan
merupakan masalah kesehatan yang merupakan salah satu faktor utama
perlu diperhatikan oleh dokter yang penting untuk stroke (Price A. Sylvia,
bekerja pada pelayanan kesehatan 2005).
karena angka prevelensinya yang Sebanyak 60% sampai 65%
tinggi dan akibat jangka panjang yang pasien dengan DM mengalami
ditimbulkannya. Faktor - faktor hipertensi. Hipertensi pada pasien
individual terhadap stroke sudah lama dengan DM tipe satu menunjukkan
diketahui. Pencegahan primer penyakit ginjal, proteinuria. Pada
mungkin diarahkan pada memodifikasi pasien denagn DM tipe dua.
faktor - faktor resiko ini, faktor resiko Hipertensi bisa menjadi hipertensi
yang memodifikasi seperti diabetes esensial dan jika tidak dikontrol bisa
mellitus, hipertensi, kecanduan menyebabkan kejadian stroke karena
alkohol, merokok dan obesitas tekanan darah yang tinggi
(kegemukan) (Price A. Sylvia, 2005). menyebabkan pecahnya pembuluh
Hipertensi adalah tekanan darah darah di otak. Hipertensi harus
persisten dimana tekanan sistoliknya secepat mungkin diketahui dan
di atas 140 mmHg dan tekanan ditangani secara agresif karena bisa
diastolik di atas 90 mmHg. Jika memperberat retinopati, nefropati dan
penderita hipertensi menaati aturan penyakit makrovaskular (Baradero.M,
atau rutinitas seperti minum obat, rutin dkk, 2009:112).
berolahraga, diet hipertensi, dan
mengontrol tekanan darah yang di Berdasarkan uraian di atas, di
anjurkan dokter, maka hipertensi ketahui bahwa jumlah kasus stroke
dapat diatasi tanpa menimbulkan meningkat pada tahun ketahun dan
komplikasi, seperti stroke, dan penulis tertarik untuk melakukan
penyakit jantung. Sayang masih SHQHOLWLDQ OHELK ODQMXW WHQWDQJ ³
banyak pasien yang sulit di bujuk Hubungan Hipertensi, Obesitas dan
untuk di siplin minum obatnya ketika Diabetes Militus Dengan Kejadian
mereka tidak mengalami gejala apa- Stroke Di Poli Saraf Rumah Sakit

SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017


STIKES PRIMA JAMBI 120
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Analisa Data


7DKXQ ´
Analisis univariat Analisis ini bertujuan
untuk mendapatkan gambaran distribusi
METODE PENELITIAN frekuensi dan proporsi dari berbagai
variabel yang diteliti, baik variabel
Penelitian ini menggunakan Cross independen yaitu pengetahuan, sikap, dan
Sectional untuk melihat hubungan peran peran petugas kesehatan maupun
petugas, pengetahuan dan motivasi variabel dependen yaitu penatalaksanaan
keluarga terhadap pertolongan pertama diare pada balita oleh ibu. Analisis ini
pada penderita penyakit demam berdarah dapat disajikan dalam bentuk tabel,
dengue. Pendekatan ini dilakukan dengan hologram, dan diagram. Analisis bivariat
tujuan untuk melihat hubungan antara Analisis ini bertujuan untuk membuktikan
variabel Independen dan variabel ada tidaknya hubungan yang bermakna
Dependen pada waktu yang bersamaan. antara variabel independen dengan
variabel dependen, analisis menggunakan
Populasi dan Sampel uji statistik chi square dan derajat
kemaknaan p d 0,05. Sehingga apabila
Populasi Sugiyono (2011) hasil perhitungan menunjukkan nilai p d
mendefinisikan populasi adalah alpa (0,05), maka dikatakan secara
wilayah generalisasi yang terdiri atas statistik kedua variabel yang diteliti
subyek atau obyek yang mempunyai terdapat hubungan yang bermakna.
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari HASIL PENELITIAN
dan ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini A. Gambaran Umum Wilayah
adalah berdasarkan jumlah pasien yang Penelitian
dirawat diruang perawatan Saraf dan di Rumah Sakit Umum Daerah
Poliklinik Saraf RSUD Raden Mattaher Raden Mattaher Provinsi Jambi berdiri
Jambi. pada tahun 1948. Rumah Sakit ini
terletak di Jl. Raden Mattaher Jambi.
Sampel adalah sebagian yang Status Rumah Sakit ini pada waktu itu
diambil dari keseluruhan obyek yang adalah tipe C non pendidikan.
diteliti dan dianggap mewakili seluruh Kemudian pada tanggal 9 November
populasi (Lamesshow, 1997). Sampel 1972, Rumah Sakit Umum Daerah
dalam penelitian ini adalah pasien Raden Mattaher Jambi pindah ke Jl.
Letjen Suprapto No. 31 Telanai Pura
stroke yang dirawat diruang rawat inap
Jambi. RSUD Raden Mattaher
Saraf dan melakukan kunjungan di
merupakan Rumah Sakit pemerintah
Poli Klinik Saraf RSUD Raden yang terletak di Kecamatan Telanai
Mattaher Jambi. Pura Kota Jambi dengan luas wilayah
± 12.282 m2.

RSUD Raden Mattaher Jambi


semula namanya adalah RSUD
SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017
STIKES PRIMA JAMBI 121
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

sebanyak 31 (21,5%) pasien tidak


Provinsi Jambi dan kemudian pada terdiagnosa stroke.
bulan November 1999 bertepatan Hasil uji statistik didapatkan
dengan hari kesehatan nasional tahun nilai p-value = 0,00 (p < 0,05)
1999, rumah sakit diberi nama dengan maka ada hubungan signifikan
nama salah seorang pahlawan Jambi antara hipertensi dengan kejadian
\DLWX´5XPDK 6DNLW 8PXP 'DHUDK stroke dengan nilai Odds Ratio
5DGHQ 0DWWDKHU -DPEL´ sebesar 4,717 artinya responden
dengan hipertensi yang berisiko
Sejak agustus 2010 RSUD
tinggi mempunyai peluang untuk
Raden Mattaher Jambi yang telah
mengalami stroke.
meningkat tipenya menjadi kelas B
pendidikan dari sebelumnya adalah Hasil penelitian Kasmawati
(2007:37) di Rumah Sakit Daerah
kelas tipe B pendidikan dari
Raden Mattaher Jambi didapatkan
sebelumnya adalah kelas B non
hasil bahwa terdapat hubungan
pendidikan dengan kapasitas tempat
tidur terpasang 321 tempat tidur. antara hipertensi dengan kejadian
stroke. Dari 68 responden yang
B. Keterbatasan Penelitian menderita stroke sebagian besar
Penelitian ini merupakan (67%) menderita hipertensi. Pasien
penelitian kuantitatif dengan desain yang hipertensi mempunyai
Case control dengan teknik peluang tiga kali untuk mengalami
purposive sampling. Teknik kejadian stroke dibandingkan
pengumpulan data dengan responden yang tidak mengalami
menggunakan data sekunder yang hipertensi
diperoleh dengan cara melihat
Menurut Hans, 2006:142
kembali status pasien yang ada di
Kejadian stroke dapat dipengaruhi
rekam medik dan mencatat data-data
oleh ketidak patuhan pasien
yang dibutuhkan peneliti dengan
menggunakan lembar check list, minum obat hipertensi secara
sehingga kebenaran dan kualitas data teratur, taat pada diet yang
dianjurkan, menyelingi kerja
sangat tergantung dari catatan
dengan istirahat dan bermain,
tersebut. Dalam pengumpulan data
peneliti dibantu satu orang teman. cukup tidur, berolahraga, pergi
untuk check up dan memeriksakan
C. Pembahasan Hasil Penelitian tekanan darah.
1. Hubungan Hipertensi dengan Hasil penelitian diketahui
Kejadian Stroke bahwa pasien yang menderita
Dari 65 responden yang hipertensi sebagian besar
mengalami hipertensi meningkat menderita stroke. Dengan kata lain
sebanyak 42 (32,5%) responden pasien yang menderita hipertensi
terdiagnosa stroke dan sebanyak mempunyai peluang yang besar
23 (32,5%) tidak terdiagnosa untuk menderita stroke. Untuk itu
stroke sedangkan dari 43 pasien pasien yang dinyatakan menderita
yang mengalami hipertensi tidak
meningkat sebanyak 12 (21,5%)
responden terdiagnosa stroke dan
SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017
STIKES PRIMA JAMBI 122
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

hipertensi perlu dilakukan Status gizi merupakan cerminan


pencegahan agar tidak menderita dari keseimbangan masukan dan
stroke yang merupakan komplikasi keluaran konsumsi zat gizi.
dari penyakit hipertensi. Adapun Konsumsi yang tidak seimbang
tindakan yang dianjurkan antara yaitu masukan lebih besar
lain dengan taat minum obat, taat daripada keluaran dalam jangka
pada diet yang dianjurkan, istirahat waktu lama akan menyebabkan
yang cukup, rutin melaksanakan keadaan gizi lebih. Untuk
olahraga, rutin pergi check up dan mengetahui pengaruh obesitas
rutin memeriksakan tekanan darah. terhadap kejadian stroke dilihat
dari obesitas saat ini. Untuk
2. Hubungan Obesitas dengan menentukan kriteria gemuk dengan
Kejadian Stroke menggunakan IMT (Indeks Massa
Dari 64 responden yang Tubuh) responden yaitu rasio
mengalami obesitas sebanyak 41 antara berat badan (dalam satuan
(32,0%) responden terdiagnosa kg) dengan kuadrat tinggi badan
stroke dan sebanyak 23 (32,0%) (dalam satuan meter) (Black, 2006
tidak terdiagnosa stroke : 589).
sedangkan dari 44 pasien yang Kelebihan berat badan
tidak obesitas sebanyak 13 yang diderita responden perlu
(22,0%) responden terdiagnosa diwaspadai untuk mencegah
stroke dan sebanyak 31 (22,0%) timbulnya stroke. Pencegahan
pasien tidak terdiagnosa stroke. yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan olahraga
Hasil uji statistik didapatkan secara teratur, di samping itu perlu
nilai p-value = 0,00 (p < 0,05) mengkonsumsi makanan yang
maka ada hubungan signifikan sehat dan bergizi, dengan
antara obesitas dengan kejadian mengurangi konsumsi lemak. Gaya
stroke dengan nilai Odds Ratio hidup sehat perlu diterapkan pada
sebesar 4,251 artinya responden setiap orang untuk mencegah
yang obesitas mempunyai timbulnya kelebihan berat badan
peluang untuk mengalami stroke. yang merupakan faktor pemicu
Hasil penelitian timbulnya stroke. Untuk itu,
menunjukkan bahwa responden perawat memberikan pendidikan
yang mengalami obesitas sebagian kesehatan mengenai diet rendah
menderita stroke. Obesitas karbohidrat, menu gizi seimbang
merupakan salah satu faktor yang dan mengurangi asupan lemak
dapat menyebabkan timbulnya (Black, 2006 : 589).
stroke karena penimbunan lemak Stroke dapat dicegah
dapat membuat penyumbatan dengan berat badan yang ideal
pada pembuluh darah dan lama caranya adalah dengan
kelamaan jika tidak diatasi akan memperbaiki gaya hidup seperti
membuat pembuluh darah otak pola makan sehat, kurangi berat
pecah dan menjadi stroke. badan, dan olahraga teratur. Peran
perawat adalah memberikan
pendidikan kesehatan dan
SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017
STIKES PRIMA JAMBI 123
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017
dan pembuluh darah kecil
(mikrovaskuler) dalam jaringan dan
konseling bagi penderita stroke organ. Komplikasi akibat sirkulasi
seperti olahraga teratur akan jaringan miskin dan memberitahu
membakar lemak ditubuh dan kematian. Komplikasi macrovascular,
memperlancar aliran darah ke termasuk penyakit jantung koroner,

seluruh tubuh. Meskipun olahraga penyakit serebrovaskular, dan penyakit


yang dilakukan sederhana tetapi pembuluh darah perifer, menyebabkan
sangatlah penting bagi kesehatan. kematian dini meningkat di antara
Untuk itu lakukanlah olahraga yang orang-orang dengan diabetes.
rutin minimal 2 kali dalam Mikrovaskuler komplikasi struktur
seminggu, memperbaiki gaya pembuluh darah dan menyebabkan
hidup seperti pola makan sehat, fungsi untuk nefropati (disfungsi ginjal),
dan kurangi berat badan dengan neuropati (disfungsi saraf), dan
melakukan diet sehat. retinopati (gangguan penglihatan)
(Ignatavicius & Workman, 2006).
3. Hubungan Diabetes Militus dengan Komplikasi makrovaskular pada
Kejadian Stroke. orang dengan diabetes tipe II
tampaknya lebih terkait dengan
Dari 62 responden yang beresiko hipertensi, gaya hidup, tingkat lipid
terkena DM sebanyak 37 (31,0%) darah tinggi, dan merokok daripada
responden terdiagnosa stroke dan hyperglikemia. Obesitas juga penting
sebanyak 25 (31,0%) tidak terdiagnosa bagi orang-orang dengan diabetes tipe
stroke sedangkan dari 46 responden 2. Sekitar 80% dari klien dengan
yang tidak beresiko DM sebanyak 17 diabetes tipe 2 mengalami obesitas,
(23%) responden terdiagnosa stroke dan kejadian kardiovaskular untuk
dan sebanyak 29 (23,0%) pasien tidak sebagian besar kematian (Ignatavicius
terdiagnosa stroke. & Workman, 2006).
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-
value = 0,03 (p < 0,05) maka ada SIMPULAN
hubungan signifikan antara Diabetes
miullitus dengan kejadian stroke Berdasarkan hasil penelitian maka
dengan nilai Odds Ratio sebesar 2,525 dapat disimpulkan sebagai berikut :
artinya responden yang diabetes 1. Dari 108 responden sebanyak 54
mempunyai peluang untuk mengalami (50%) responden yang mengalami
stroke. kejadian stroke. sebagian besar
Diabetes melitus adalah penyakit sebanyak 65 (60,2%) responden
multisistem kronis yang berhubungan dengan hipertensi meningkat
dengan produksi insulin tidak normal, tinggi. sebagian besar sebanyak
pemanfaatan insulin atau keduanya 64 (59,3%) mengalami obesitas
(Lewis, dkk., 2007). dan sebagian besar sebanyak 62
Diabetes mellitus dapat (57,4%) beresiko mengalami
menyebabkan masalah kesehatan dan diabetes mellitus.
kematian dini karena perubahan dalam
pembuluh darah besar (makrovaskuler)
SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017
STIKES PRIMA JAMBI 124
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

Hidayat, A.A. (2002). Riset Keperawatan


2. Terdapat hubungan yang
Dan Tekhnik Penulisan Ilmiah.
bermakna antara hipertensi Salemba Medika:Jakarta
dengan kejadian stroke.
Ignatavicius, Donna D & Workman, M.
3. Terdapat hubungan yang Linda. (2006). Medical surgical
bermakna antara Obesitas dengan nursing : critical thinking for
kejadian stroke
collaborative care. 5th Ed. Vol.2. Missouri
DAFTAR PUSTAKA : Elsevier Saunders

Ariani, A. (2012). Sistem Neurobehavior. Kasmawati. (2007:37). Faktor-faktor yang


Salemba Medika. Jakarta menyebabkan kejadian Hipertensi,
Skripsi STKES HI Jambi
Aru, W. Sudoyo, dkk., (2006). Buku Ajar Lamesshow, S. (1997). Besar Sampel
Ilmu Penyakit Dalam. Ed. IV, Jilid I. Dalam Penelitian Kesehatan.
Jakarta: FKUI Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Baradero, Mary, dkk., (2009). Seri Asuhan Lewis, dkk., (2007). Medical Surgical
Keperawatan Klien Gangguan Nursing Assessment and
Endokrin. Jakarta: EGC Management of Clinical Problems.
St. Louis: Mosby Elsevier
Black, M. Joyce, (2009). Medical-Surgical
Nursing Clinical Management For Muttaqin, Arif. (2009). Pengantar Asuhan
Positive Outcomes. Singapore: Keperawatan Klien dengan
Elsevier Gangguan Sistem Neurologi.
Salemba Medika. Jakarta
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, (2010). Rencana Notoatmodjo, (2010).Metodologi penelitian
Pembangunan Menuju Indonesia kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta
Sehat 2010, Jakarta:Departemen Rekam Medik RSUD Raden Mattaher
Kesehatan Republik Indonesia Jambi. (2013). Jambi
PERKENI, (2006). Petunjuk Praktis
Esther, Chang, dkk., (2009). Patofisiologi Pengelolaan dan Pencegahan
Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Jakarta: EGC Indonesia.

Ginsberg, L. (2007). Neurologi. Jakarta: Price A. Sylvia, (2005). Patofisiologi


Erlangga Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC
Hans. (2006) Segala Sesuatu Tentang
Diabetes Militus. Jakarta : PT. Smeltzer, C. Suzzane, (2001).BukuAjar
Gramedia Pustaka Utama Keperawatan Medikal-Bedah.Ed.
8, Vol.2,Jakarta: EGC
Harun, C. (2007). Stroke. Ardana Media:
Yogyakarta Soeharto, I. (2002). Kolesterol Dan Lemak
Jahat, Lemak Baik Dan Proses
Terjadinya Serangan Jantung Dan
Stroke. PT.Gramedia: Jakarta

SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017


STIKES PRIMA JAMBI 125
Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Diabetes Melitus dengan Kejadian Stroke
Di Poli Saraf Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2017

Sugiyono, (2005). Statistik Untuk


Kesehatan. Bandung: CV Alfabeta

Suyono, (2001). Buku ajar ilmu penyakit


dalam, Judul II edisi ke tiga FKM UI :
Jakarta

SCIENTIA JOURNAL Vol. 6 No. 02 Desember 2017


STIKES PRIMA JAMBI 126

Anda mungkin juga menyukai