PENDAHULUAN
kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM
angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi
49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi
diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis (Menkes RI, 2011).
adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke
beberapa tahun. Stroke biasanya disebabkan oleh salah satu dari empat kejadian
yaitu (1) Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher), (2)
Embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari
bagiantubuh yang lain, (3) Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak, dan (4)
dalam jaringan otak atau daerah sekitarnya). Terdapat kira-kira 2 juta orang
1
2
bertahan hidup dari stroke yang mempunyai beberapa kecacatan. Dari angka ini,
40% memerlukan bantuan dalam aktivitas kehidupan (Smeltzer dan Bare, 2001).
pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 15,9%, sedangkan di perdesaan sebesar
produktif. Sementara itu prevalensi PTM lainnya cukup tinggi, yaitu: hipertensi
dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang
aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat. Riskesdas 2007 melaporkan, 34,7%
penduduk usia 15 tahun ke atas merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi
buah dan sayur serta 48,2% kurang aktivitas fisik (Menkes RI, 2011).
Berdasarkan data dari Medikal Rekor RSUD dr. Slamet Garut menyatakan
bahwa pasien penyakit persyarafan yang di rawat di Ruang Cempaka pada tahun
2010 sebanyak 1.011 orang. Dari jumlah tersebut, pasien stroke menempati
frekuensi paling tinggi yaitu 821 orang (81,21%) disusul penyakit lain seperti
vertigo, meningitis, radikulopati dan tetanus. Pada periode sampai dengan bulan
urutan tertinggi sebanyak 450 orang (74,88%) dari 601 pasien persarafan
menempati sebagai penyakit terbanyak di RSUD dr. Slamet Garut dari tahun
kebiasan-kebiasan baru. Berbagai kebiasan baru yang tidak sesuai dengan prinsif
pola hidup sehat telah menimbulkan jenis penyakit baru yang tidak ada
berlemak dan rendah serat, narkoba, kurang gerak, dan lain-lain (Cahyono, 2008).
Semua pola penyakit dulu didominasi oleh penyakit infeksi dan kurang
gizi. Namun, kini pola penyakit oleh digantikan oleh penyakit modern yang
muncul sebagai akibat dari perubahan gaya hidup, misalnya penyakit jantung
Faktor risiko stroke dapat berhubungan dengan risiko yang tidak dapat
diubah seperti usia, jenis kelamin pria, ras, riwayat keluarga, riwayat TIA atau
stroke, dan penyakit jantung koroner. Adapun faktor risiko yang dapat diubah
2000).
penyakit stroke di Ruang Cempaka RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2012.
Gaya Hidup dengan Kejadian Penyakit Stroke di Ruang Cempaka RSUD dr.
b. Menganalisis hubungan antara diet makanan rendah garam dan lemak dengan
kejadian penyakit Stroke di Ruang Cempaka RSUD dr. Slamet Garut tahun
2012.
5
dengan kejadian penyakit stroke. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai
data dasar untuk penelitian lanjutan dengan metode yang lebih baik lagi.