BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
positif dibidang kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka umur
harapan hidup. Setiap individu pasti berkeinginan untuk dapat terus hidup
sehat dan kuat sampai tua, untuk mencapainya salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah perilaku hidup sehat. Adanya perubahan pola hidup sehat
kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia (sekitar 13% dari total
hipertensi dapat disebabkan oleh faktor usia, genetik, jenis kelamin, pola
makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok dan aktifitas fisik dengan gejala
tengkuk terasa berat, kepala pusing dan peningkatan tekanan darah. Apabila
1
2
Menurut data WHO pada tahun 2012 diseluruh dunia, sekitar 972 juta
26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat
menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta
berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang,
temasuk Indonesia.
penduduk umur >18 tahun diatas prevalensi nasional yaitu Bangka Belitung,
Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat dan Riau
(Hamdan, 2016).
menangani kasus hipertensi yaitu sebanyak 905 jiwa (11%) dan penderita
hipertensi ini paling banyak dialami oleh lanjut usia atau lansia.
3
koordinator untuk mengatur program kegiatan atau dari berbagai disiplin ilmu,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Hipertensi
a. Pengertian
tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali
b. Etiologi
factor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah.
6
7
a) Genetik
b) Jenis Kelamin
c) Usia
a) Obesitas
lebih besar.
9
b) Asupan Garam
2009).
2009).
10
c. Klasifikasi
Tabel 1
Kriteria Penyakit Hipertensi Menurut Joint National Committe
Tekanan Darah
No Kriteria
Sistolik Diastolik
1 Normal <130 <85
2 Perbatasan (High Normal) 130-139 85-89
3 Hipertensi
Derajat 1 : Ringan (mild) 140-159 90-99
Derajat 2 : Sedang (moderate) 160-179 100-109
Derajat 3 : Berat (severel) 180-209 110-119
Derajat 4 : Sangat Berat (very
≥210 ≥120
severe)
Sumber: Aspiani, 2014
d. Patofisiologi
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
e. Manifestasi Klinis
hipertensi berat atau menahun dan tidak terobati, dapat timbul gejala-
f. Pemeriksaan Penunjang
memantapkan diagnosa.
g. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Farmakologi
menurunkan TPR.
2. Penatalaksanaan Farmakologi
a) Pengaturan Diet
koroner.
c) Olahraga
1. Pengkajian
kegiatan pengumpulan data atau perolehan data yang akurat dapat klien
a. Aktivitas istirahat
hidup monoton
Takipnea
16
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Eliminasi
lalu).
e. Makanan/Cairan
diuretik.
f. Neurosensori
g. Nyeri/Ketidak nyamanan
h. Pernapasan
i. Keamanan
j. Pembelajaran/Penyuluhan
2. Diagnosa Keperawatan
diagnosis aktual.
dengan kebutuhan merabolik d/d berat badan 10%-20% lebih dari ideal
3. Perencanaan
a. Diagnosa keperawatan I
diagnosis aktual.
20
Intervensi :
1) Pantau TD
vascular.
aktivitas/keributan lingkungan.
jantung.
atau vaskular.
21
meningkatkan relaksasi.
menurunkan TD.
b. Diagnosa Keperawatan II
Intervensi :
kepala mis, kompres dingin pada dahi. Pijat punggung dan leher,
komplikasinya.
22
panjang, membungkuk.
Intervensi :
kebutuhan oksigen.
melakukan aktivitas.
d. Diagnosa IV
dengan kebutuhan merabolik d/d berat badan 10%-20% lebih dari ideal
Intervensi :
memperburuk hipertensi.
berhasil.
makan.
aterogenesis.
e. Diagnosa V
Intervensi :
kehidupan sehari-hari.
terapeutik.
27
tidak berdaya.
f. Diagnosa VI
Intervensi:
terdekat.
akan dipertahankan.
otak.
diinginkan.
stress.
29
faktor-faktor diatas.
4. Implementasi
5. Evaluasi