Anda di halaman 1dari 11

FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK DALAM PEMBUATAN BODY SCRUB LABU

KUNING (Curcubita Moschata) DENGAN VARIASI KOSENTRASI BERAS KETAN


PUTIH (Oriza Sativa L)

La Sakka*, Ivon Novita Silubun


Department of Pharmacy, STIKES Nani Hasanuddin

ABSTRAK

IVON NOVITA SILUBUN, “Formulasi Dan Uji Mutu Fisik Dalam Pembuatan Body Scrub
Labu Kuning (Curcubita Moschata) Dengan Variasi Konsentrasi Beras Ketan Putih (Oryza
Sativa L.)” (Pembimbing : La Sakka S.Farm, Suarnianti).
Body scrub memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan kulit. Labu
kuning merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung beta karoten serta vitamin C
dan E yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan tanda penuaan akibat serangan
radikal bebas pada kulit. Beras ketan putih juga mengandung asam ferulat yang berperan
sebagai antioksidan dan melindungi kulit dari radikal bebas serta mencerahkan kulit dan
meningkatkan produksi kolagen dan pigmen beras yang membantu melindungi dari sinar UV
serta vitamin E dalam beras membantu menyehatkan kulit dan membuatnya tampak lebih
muda.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi dalam pembuatan body scrub labu
kuning (curcubita moschata) dengan variasi konsentrasi scrub beras ketan putih (oryza sativa L.)
yang memiliki mutu fisik yang memenuhi syarat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode eksperimen di laboratorium farmasetika. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini iala sari buah labu kuning dan beras ketan putih. Pembuatan sari buah labu kuning dengan
cara memisahkan antara sari dan ampas kemudian sari dikentalkan menggunakan waterbath
sedangkan beras ketan putih dibuat menjadi serbuk menggunakan ayakan 60 mesh
diformulasikan dalam variasi konsentrasi 15% dan 30%. Evaluasi formula body scrub yang
dilakukan meliputi uji orgfanoleptik, homogenitas, Ph, daya lekat, daya sebar dan uji iritasi
menggunakan 6 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh mutu fisik
formula body scrub terhadap perbedaan konsentrasi beras ketan putih. Formula yang paling baik
iala formula II dengan konsentrasi 30% yang memenuhi hampir semua pengujian kecuali daya
sebar.

Kata Kunci: sari buah labu kuning, serbuk beras ketan putih, body scrub

1
Pendahuluan
Kulit sehat dan cantik adalah harapan hampir semua orang, terutama wanita.
Menjaga dan merawat kesehatan kulit sangat perlu dilakukan. Jika tidak, penyakit kulit
mengintai. Apalagi bila ada faktor eksternal seperti polusi dan paparan sinar matahari (Nur,
Siti, 2021). Kulit yang sehat penting untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, mulailah
merawat kulit dari sekarang sebelum kulit menjadi kusam, layu, dan keriput, lakukan
pencegahan dan perawatan untuk melindungi dan mempertahankan kesehatan kulit.
Pencegahan lebih penting dari pada pengobatan. Merawat kulit sangat penting untuk itu
perlu mengetahui cara perawatan kulit yang baik dan benar. Kulit putih tidak ada artinya
jika tidak sehat dan terawat serta terlihat kusam dan berpenyakit karena tidak konsisten
dalam perawatanya. Kondisinya harus terlindung dari bahaya seperti polusi udara, sinar
matahari, peralatan kosmetik, udara melalui AC, sinar matahari, asap kendaraan, bahan
kimia dan masih banyak lagi. Pada dasarnya merawat kulit tidaklah rumit, tidak memakan
waktu lama dan dapat dilakukan dengan biaya yang relatif murah. Namun yang terpenting
adalah konsistensi atau disiplin yang berkesinambungan (Ridwan & Rina, 2013).
Perawatan tubuh dengan cara mengolesi dan menggosok tubuh dengan berbagai
bahan disebut body scrub yang mengangkat sel kulit mati, menghilangkan kotoran dan
membuka pori-pori sehingga kulit dapat bernafas, sehat, cerah dan segar (Anshori & Ade,
2013).
Body scub adalah proses pengangkatan sel kulit mati yang bertujuan untuk
membersihkan dan menjaga kecantikan kulit. Body scrub terbuat dari bahan-bahan alami
seperti rempah-rempah, buah-buahan dan bahan lainnya. Body scrub bertujuan untuk
mengangkat sel kulit mati dan kotoran, membuka pori-pori, membuat kulit bernafas dan
menjadikan kulit lebih cerah, bersih dan halus (Sumiati et al.,2021).
Body scrub memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan kulit
seperti meregenerasi dan menutrisi kulit, mencegah kulit kusam, memutihkan kulit,
mengencangkan dan menyehatkan kulit, mengangkat sel kulit mati dan menutrisi kulit,
menghaluskan kulit, membuka pori-pori agar kulit dapat bernafas serta melembabkan kulit
(Indah, 2020).
Beras ketan putih memiliki khasiat mencerahkan kulit wajah dan meningkatkan
produksi kolagen, dan struktur kimia beras berkontribusi pada proses regenerasi dan
pertumbuhan sel kulit yang rusak atau mati yang mengandung oryzanol, yaitu kulit. Pigmen
beras yang membantu melindungi dari sinar UV dan vitamin E dalam beras membantu
menyehatkan kulit dan membuatnya tampak lebih muda. Asam ferulat yang dalam beras
dapat berperan sebagai antioksidan dan melindungi kulit dari radikal bebas (Silvi et al.,
2016)
Pembuatan lulur menggunakan bahan scrub yaitu granul beras ketan, dalam hal
pemilihan bahan scrub yang digunakan pembuatan lulur di beberapa penelitian bahan scrub
yang digunakan antara lain beras ketan putih dan beras ketan hitam (Wahyuni et al., 2021).
Adapun alasan menggunakan beras ketan putih karena untuk mempertahankan nilai estetika
dari sediaan body scrub dimana basis krim dan bahan scrub tercampur merata (homogen)
dengan warna yang menyatu dengan warna dasar sari buah labu itu sendiri.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Dzulfikar dan Syafah (2020) perbedaan
konsentrasi bahan abrasif yang digunakan dapat mempengaruhi mutu fisik dari sediaan
lulur. Menurut Dewi., 2018 dalam penelitian nya mengatakan bahawa labu kuning
merupakan salah satu tanman yang mempunyai kandungan karotenoit. Karetonoit bersifat
sebagai atioksidan yang melawan tanda tanda penuaan dikulit akibat serangan radikal bebas.

2
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak labu kuning maka warna semakin pekat dan roma
semakin tajam sedangkan daya sebarnya semkain kecil dan tidak mengiritasi kulit. Adapun
menurut Anggara et al., 2017 menyimpulkan bahwa formulasi pasta labu kuning dan tepung
beras ketan putih berpengruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar sukrosa, tekstur, warna,
rasa, dan aroma. Menurut Erwiani et al., 2021 krim yng mengandung ekstrak daging labu
kuning memiliki ktivitas tabir surya dengan kategori proteksi sedang pda kosentrasi ekstrak
5% dan 10 % yang memenuhi parameter fisik dan stabil pada penyimpanan suhu ruang
selama 14 hari. Menurut Leni et al., 2020 formula yang memberikan evektivitas terbaiik
adalah formula body scrub dengan kosntrasi 20% sari labu kuning
Alasan peneliti memilih judul diatas karena labu kuning telah digunakan untuk
berbagai tujuan diberbagai negara. Tidak hanya digunakan untuk membuat makanan dan
tepung, tetapi juga digunakan untuk kosmetik. Kandungan dalam labu kuning adalah beta
karoten yang menjadi vitamin A saat di cerna. Fungsi vitamin A & C serta beta karoten
bermanfaat untuk kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh dan reproduksi serta sebagai
antioksidan yang sangat tinggi. Zat besi yang dibutuhkan untuk pembentukan darah. Kalium
yang dapat menunjang kelancaran metabolisme tubuh. Niacin dapat membantu otak
memproduksi bahan kimia dan protein penting. Serta selenium yang melindungi sel tubuh
kita terhadap dari efek berbahaya radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pada
beras ketan putih dapat mencerhkan kulit serta dapat membersihkan tubuh sehingga kulit
terlihat bersih.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin membuat Formulasi
Pembuatan Body Scrub Labu Kuning (Curcubita moschata) dengan variasi konsentrasi
scrub beras ketan putih 15% dan 30% untuk mengetahui konsentrasi yang baik untuk
sediaan Body scrub. Pengembangan body scrub dari labu kuning dengan menggunakan
scrub beras ketan putih menjadi hal yang baru untuk diteliti sehingga perlu dilakukan
formulasi dengan perbedaan konsentrasi beras ketan putih berdasarkan parameter uji mutu
fisik seperti uji organoleptik, uji Ph, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji iritasi.

Alat dan bahan


Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah batang
pengaduk,sendok tanduk, baskom, blender, cawan porselin, lumpang dan alu, pipet
tetes, pipet volume, pisau, spatula, timbangan analitik, timbangan biasa, waterbath dan
Wadah Body Scrub.

Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah Aquades (H 2O), Asam Stearate
(C18H36O2), Beras Ketan Putih (Oryza Sativa L.), Buah Labu Kuning (Curcubita
moschata), Parafin Cair (CNH2NO2), Parfum Vanilla, Metil Paraben (C 8H8O3, Propilen
Glikol (C3H8O2), Setil Alkohol (C16H34O), Tissue.

Metode Pembuatan
1. Pengolahan dan Pembuatan Sampel
a. Sari Labu Kuning (Curcubita moschata)
Sebanyak 500 gram Labu Kuning yang telah di sortasi (Curcubita
moschata) selanjutnnya dilakukan pencucian menggunakan air bersih dengan air
mengalir lalu ditiriskan, selanjutnya dilakukan proses perajangan dengan
memotong dadu kemudian di blender tambahkan air secukupnnya. Kemudian di
saring hingga didapatkan sari pisahkan dengan ampasnnya kemudian dipekatkan di
atas waterbath dengan suhu terjaga 40 -60 oC
b. Beras Ketan Putih (Oryza sativa L.)

3
Beras ketan putih (Oryza sativa L.) ditimbang sebanyak 500 gram kemudian
beras ketan putih dicuci dan didiamkan selama 1 malam agar beras lebih lunak.
Setelah itu beras ketan putih tersebut ditiriskan dan dikeringkan pada suhu 40 oC –
50oC. Selanjutnya beras ketan putih dihaluskan menggunakan blender kemudian
diayak menggunakan ayakan 30/40 mesh dan disimpan kedalam wadah plastik
tertutup.
2. Langkah Pembuatan Sediaan
a. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Ditimbang sari labu kuning menggunakan cawan porselin dengan konsentrasi 20%
dan beras ketan putih 15 %
c. Dipanaskan lumpang dan alu dengan air panas kemudian di lap kering
d. Dipanaskan berturut-turut aquadest, metil paraben, propilen glikol, serta pada
suhu 70oC (Fase Air)
e. Dipanaskan asam stearat , setil alkohol, dan paraffin cair pada suhu 70oC (Fase
Minyak)
f. Ditambahkan sari labu kuning dengan variasi konsentrasi
F1 : 15 sediaan krim beras ketan putih
F2 : 30 sediaan beras ketan putih
g. Ditambahkan serbuk beras ketan putih dihomogenkan serta ditambahkan ke fase
minyak
h. Dicampurkan fase air dan fase minyak kedalam mortir yang sebelumnnya telah
dipanaskan, diaduk sampai homogen dan terbentuk sediaan lulur scrub hingga
mengembang
i. Dibiarkan dingin lalu pindah pada wadah
j. Lakukan evaluasi sediaan lulur scrub

Formula Penelitian
Formulasi Pembuatan Body Scrub Labu Kuning (Curcubita Moschata) Dengan
Variasi Kosentrasi Beras Ketan Putih (Oryza Sativa L)
Formula lulur
Konsentra
No Bahan Kegunaan krim (%b/b) Sumber
si (%)
1 2
1 Sari Buah Zat aktif 20 20 10-20 Leny et al,
labu kuning 2019
(Curcubita
moschata)
2 Beras ketan Scrub 15 30 30 Prabandani,
putih (oryza 2020
sativa)
3 Asam stearat Emulgator 15 15 1-20 Excipient
4 Setil alkohol Emollient 1 1 2-5 Excipient

5 Propilen Pelembab 5 5 10-25 Excipient


glikol
6 Paraffin cair Pengental 5 5 1,0-32 Excipient
7 Metil paraben Pengawet 0,3 0,3 0,02-0,3 Excipient
8 Parfum Pewangi 3 tetes 3 tetes 3 tetes Excipient
vanilla
9 Aquadest Pelarut ad 100 ad 100 ≥60 Excipient

4
HASIL

Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat sebagai berikut :
3. Uji organoleptik
Tabel 5.1 Hasil pengamatan organoleptik sediaan body scrub
Pengamatan
Fomula Konsentrasi Serbuk Warna Bau Bentuk
Beras Ketan Putih
1. 15% Kuning Vanilla Agak
padat
2. 30% Kuning Vanilla Semi
Padat

4. Uji Homogenitas
Tabel 5.2 Hasil pengamatan homogenitas sediaan body scrub
Pengamatan
Formula Konsentrasi Serbuk Homogenitas Keterangan
Beras Ketan Putih
I 15% Homogen Memenuhi
syarat
II 30% Homogen Memenuhi
syarat

5. Uji pH
Tabel 5.3 Hasil pengukuran pH sediaan body scrub
Pengamatan
Formula Konsentrasi Serbuk pH Keterangan
Beras Ketan Putih
I 15% 5 Memenuhi
syarat
II 30% 5 Memenuhi
syarat

5
6. Uji Daya Sebar
Tabel 5.4 Hasil pengukuran daya sebar sediaan body scrub
Pengamatan
Formula Konsentrasi Diameter Keterangan
Serbuk Beras
Ketan Putih 50 100
Gram Gram
I 15% 4,5 4,5 Tidak memenuhi
syarat
II 30% 4 4 Tidak memenuhi
syarat

7. Uji Daya Lekat


Tabel 5.5 Hasil pengukuran daya lekat sediaan body scrub
Pengamatan
Formula Konsentrasi Serbuk Satuan (Detik) Keterangan
Beras Ketan Putih
I 15% 2 detik Memenuhi
syarat
II 30% 3 detik Memenuhi
syarat
8. Uji Iritasi
Tabel 5.6 Hasil pengamatan iritasi sediaan body scrub
Responden Formula I Formula II

Gatal-gatal Kemerahan Bengkak Gatal-gatal Kemerahan Bengkak


1. - + - - - -
2. - - - - - -
3. - - - - - -
4. - - - - - -
5. - - - - - -
6. - - - - - -

Pembahasan
Body scrub adalah sediaan kosmetik dimana bentuk sediaannya lebih praktis,
efektif dan penampilannya yang menarik sehingga dapat diterima oleh masyarakat (Rini,
2020). Penggunaan body scrub juga dengan cara digosokkan keseluruh tubuh secara
perlahan dan didiamkan selam 15 menit sebelum mandi. Body scrub dapat membuat kulit
tampak lebih cerah, menghaluskan kulit, melembabkan kulit. Hal tersebut menjadi alasan
body scrub sangat disukai oleh masyarakat dan tren kekinian khususnnya wanita dalam
perawatan kecantikan kulit.
Pada penelitian ini menggunakan 2 sampel perpaduan antara sari buah labu
kuning dan serbuk beras ketan putih yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
kulit. Sari buah adalah cairan yang diperoleh dari penghalusan buah menggunakan
blender, kemudian disaring lalu memisahkan sari dan ampas buah dengan tujuan untuk
meningkatkan ketahanan simpan (sachi, 2018). Adapun sari yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sari labu kuning dikarenakan labu kuning adalah tanaman yang
memiliki banyak manfaat selain untuk kesehatan tubuh juga dapat digunakan untuk
kecantikan. Labu kuning kaya akan kandungan vitamin, mineral, kalium dan antioksidan.
Adapun manfaat lainnya seperti dapat dijadikan perawatan untuk kulit berminyak, kulit

6
kering, memperbaiki kulit, menghaluskan kulit dan mencegah penuaan dini serta
memudarkan bintik-bintik hitam akibat sinar matahari. Beras ketan putih di gunakan
untuk mempertahankan nilai estetika dari sediaan body scrub, dimana basis krim dan
bahan scrub tercampur merata dengan warna yang menyatu dengan warna dasar sari labu
kuning. Beras ketan ini dapat mengangkat sel kulit mati , menghaluskan kulit,
mencerahkan kulit dan melembutka kulit.
Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formula body
scrub dengan perbedaan konsentrasi beras ketan putih dimana formula I sebanyak 15%
dan formula II sebanyak 30% terhadap mutu fisik yang sesuai dengan persyaratan
meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji ph, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji
iritasi menggunakan 6 responden.
Body scrub dengan bahan aktif sari labu kuning dan beras ketan sebagai bahan
kombinasi dengan dibuat 2 formula. Dimana labu kuning sebagai zat aktif dan beras
ketan putih sebagai scrubnya. Sediaan body scrub ini memiliki perbedaan konsentrasi
yang berbeda pada beras ketan putih untuk formula 1 sebanyak 15% dan formula II
sebanyaak 30% kemudian diakukan uji evaluasi sediaan lulur krim meliputi uji
organoleptik, uji homogenitas, uji Ph, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji iritasi.
Uji organoleptik bertujuan untuk mengamati bentuk, bau dan warna dari sediaan
body scrub. Pada tabel 5.1 hasil uji organoleptik di atas dapat dilihat bahwa setiap
formula memiliki warna dan bau yang sama namun bentuk yang berbeda yaitu berwarna
kuning dan bau khas labu kuning namun vanilla sebagai odoris agar konsumen tertarik.
Perbedaan bentuk tersebut dikarenakan setiap formula memiliki konsentrasi yang
berbeda pada beras ketan putih. Formula I yang memiliki konsentrasi beras ketan putih
sebanyak 15% memiliki bentuk agak padat sedangkan pada formula II yang memiliki
konsentrasi beras ketan putih sebanyak 30% memiliki bentuk semi padat. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa semakin banyak serbuk beras ketan putih maka sediaan body
scrub tersebut menjadi semakin padat.
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah bahan yang digunakan
tercampur secara merata atau tidak. Pada tabel 5.2 hasil uji homogenitas
menunjukkan bahwa sediaan untuk setiap formula bersifat homogen. Hal ini
menunjukkan bahwa homogenitas body scrub sesuai dengan pernyataan lulur yang
tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV, sediaan topikal harus menunjukkan
susunan homogeny dan tidak menunjukkan adannya partikel padat. Homogenitas lulur
dihasilkan karena adannya pengadukan yang terus menerus. Hal ini dapat dibuktikan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Asnia et al., (2019) mengatakan bahwa
homogenitas suatu sediaan dihasilkan karena adanya pengadukan yang terus menerus
dan konstan.
Uji pH bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan bersifat asam, basa dan
netral. pH yang dihasilkan harus sesuai dengan pH kulit, pengujian ini menggunakan ph
stik. Pada tabel 5.3 hasil pengukuran pH pada sediaan yang dibuat menunjukkan
kedua formula sediaan body scrub menunjukkan pH 5. Menurut Lestari et al., (2017)
pH tersebut memenuhi persyaratan pH sediaan lulur scrub yaitu 4,5-8. Sehingga
sediaan lulur scrub yang dihasilkan aman digunakan serta tidak mengiritasi kulit
karena sesuai dengan pH kulit manusia. Kesimpulan dari hasil tersebut iala perbedaan
konsentrasi beras ketan sebagai scrub tidak berpengaruh pada sediaan lulur.
Uji daya sebar bertujuan untuk mengetahui luas penyebaran body scrub yang
telah dioleskan pada kulit . dengan harapan body scrub tersebut dapat memberikan
efek farmakologis pada kulit. Pada tabel 5.4 hasil uji daya sebar dapat dinyatakan
behwa semua formula tidak memenuhi syarat uji daya sebar, menurut Purwanto
(2013) syarat uji daya sebar yang baik yaitu 5-7 cm untuk body scrub. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa kekentalan suatu sediaan dapat mempengaruhi

7
daya sebar karena semakin kental sediaan maka daya sebar yang dihasilkan akan
semakin kecil. Hal tersebut dapat dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh
Rachmawati et al., (2021) yang mengatakan bahwa bentuk dari sediaan body scrub
yang semi padat dan mengandung butiran scrub sehingga tidak mungkin dapat
memenuhi persyaratan daya sebar yang baik. . Sehingga dari kedua formula dapat
disimpulkan bahwa daya sebar pada beban 50 gram dan 100 gram tidak memenuhi
standar diameter daya sebar.
Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui body scrub terhadap kulit sejauh
mana menempel pada kulit. Pada tabel 5.5 hasil uji daya lekat yang paling baik yaitu
formula II karena daya lekat yang dihasilkan lebih lama yaitu 3 detik sedangkan untuk
formula I hanya 2 detik. Menurut Zulkarnaen (2013) semakin lama daya lekat yang
dihasilkan apabila dioleskan pada permukaan kulit diharapkan lebih lama pula
memberikan efek terapi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kekentalan
suatu sediaan dapat mempengaruhi daya lekat karena semakin kental sediaan maka
daya lekat yang dihasilkan lebih kental atau padat hal tersebut disebabkan karena
penambahan beras ketan putih semakin tinggi menjadikan sediaan yang di hasilkan
semakin kental.
Menurut Kristianingsi dan Munawaroh (2021) Uji iritasi bertujuan untuk
mengetahui tingkat keamanan pada body scrub dan mencegah efek samping yang
tidak diinginkan. Pada tabel 5.6 hasil pengamatan uji iritasi menunjukkan bahwa
sediaan body scrub yang dioleskan pada kulit relawan tidak menunjukan adannya
iritasi. Namun pada formula I terdapat 1 relawan yang kulitnya kemerahan. Hal ini
diduga panelis yang terlalu menggosok bagian yang diberi lulur dan memiliki kulit yang
sensitive. Akan tetapi pada formula II tidak terdapat responden yang mengiritasi.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan , maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kombinasi sari buah labu kuning dan beras ketan putih dapat diformulasikan menjadi
sediaan body scrub.
2. Berdasarkan penelitian menunjukkan formula II yang mempunyai mutu fisik yang paling
baik bedasarkan kriteria yang sesuai dengan standar meliputi uji organoleptik,
homogenitas, uji pH, uji daya lekat, dan uji iritasi kecuali uji daya sebar. Jadi sediaan
body scrub pada formula II dinyatkan sesuai dengan standar uji mutu fisik.

8
Daftar pustaka
Alhanannasir, A., Murtado, A. D., Muchsiri, M., Rudi, F., & Agustini, S. (2021). Aplikasi Labu
Kuning Sebagai Substitusi Zat Warna Kuning Pada Pembuatan Kemplang. Jurnal
Dinamika Penelitian Industri, 32(1), 19-26.

Alibasri, M. D. (2019). Pengaruh Formula Lulur Krim Beras Ketan Hitam Terhadap Mutu Dan
Stabilitas Fisik (Doctoral Dissertation, Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang).

Andini, T., Yusriadi, Y., & Yuliet, Y. (2017). Optimasi Pembentuk Film Polivinil Alkohol Dan
Humektan Propilen Glikol Pada Formula Masker Gel Peel Off Sari Buah Labu Kuning
(Cucurbita Moschata Duchesne) Sebagai Antioksidan. Jurnal Farmasi Galenika
(Galenika Journal Of Pharmacy)(E-Journal), 3(2), 165-173.

Asnia, M., Ambarwati, N. S. S., & Siregar, J. S. (2019). Pemanfaatan Rimpang Kunyit (Curcuma
Domestica Val.) Sebagai Perawatan Kecantikan Kulit.

Carolina, Linda Brotodjojo.(2013) Semua Serba Labu Kuning. (N.P.): Gramedia Pustaka Utama.

Ck, Yusuf Arianto. (2018). 56 Makanan Ajaib Dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Dan
Kecantikan: Venom Publisher. (N.P.): Venom Publisher.

Damayanti, Diana. (2014).Labu Kuning Untuk Anak. (2014). (N.P.): Gramedia Pustaka Utama.

D.Krim, Sachi. (2018). 260 Resep Jus Buah Dan Sayur. (N.D.). (N.P.): Penerbit Genesis.

Dwikarya, Marja.(2019). Merawat Kulit & Wajah. (N.D.). (N.P.): Kawan Pustaka.

Ermavianti, Dwi Wahyuni Sulistyorini Dan Ani Susilowati.(2021). Anatomi Dan Fisiologi
Smk/Mak Kelas X: Bidang Keahlian Pariwisata, Program Keahlian Tata Kecantikan,
Kompetensi Keahlian Kecantikan Kulit Dan Rambut. N.P., Penerbit Andi.

Erwiyani, A. R., Cahyani, A. S., Mursyidah, L., Sunnah, I., & Pujistuti, A. (2021). Formulasi
Dan Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning (Cucurbita
Maxima). Majalah Farmasetika, 6(5).

Erwin.L.T.(2021). Kue Mini Gluten Free Dari Beras Ketan: Gramedia Pustaka Utama.

Ginting, O. S. B., & Siregar, S. S. (2022). Formulasi Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Masker
Clay Dari Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carita Papaya L) Dan Labu
Kuning (Cucurbita Moschata.): Formulasi Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Masker
Clay Dari Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carita Papaya L) Dan Labu
Kuning (Cucurbita Moschata.). Forte Journal, 2(1), 22-31.

Hanggara, H., Astuti, S., & Setyani, S. (2016). Pengaruh Formulasi Pasta Labu Kuning Dan
Tepung Beras Ketan Putih Terhadap Sifat Kimia Dan Sensori Dodol [The Effect Of
Formulation Pumpkin Paste And White Glutinous Rice Flour On Chemical And
Sensory Properties Dodol]. Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian, 21(1), 13-
27.

Kartika Sari Dewi, PANJAITAN. (2018). Formulasi Sediaan Masker Gel Dari Ekstrak Etanol
Buah Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch.) Dan Madu (Mel
Depuratum) (Doctoral Dissertation, Kesehatan Helvetia Medan).

9
Kristianingsih, I., & Munawaroh, S. (2021). Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Body Scrub
Kombinasi Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa. L) Dan Pati Bengkoang
(Pachyrhizus Erosus L.) Dengan Variasi Emuglator Asam Stearat. Jurnal Curret
Pharmaceutical Science, 5(1), 2598-2095.

Indah, Sanditya Mayasari.(2020).Spa Treatment Untuk Prenatal Dan Postnata. (N.P.): Insan


Cendekia Mandiri.

Leny, L., Ginting, I., Sitohang, T. N., Hanum, S. F., Hafiz, I., & Iskandar, B. (2021). Formulasi
Dan Uji Efektivitas Sediaan Body Scrub Labu Kuning (Curcubita Moschata). Majalah
Farmasetika, 6(4).

Lestari, G. (2020) Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Sirup Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus
Mauritiana Lam) Sebagai Antipiretik Terhadap Mencit (Mus Musculus). Jurnal Ilmiah
Pharmacy, 7(2), 195-203)

Lestari, G., & Suciati, I. (2020). Formulasi Sediaan Sabun Cair Dari Ekstrak Daun Bidara Arab
(Ziziphus Sipina-Christi L). Jurnal Ilmiah Jophus: Journal Of Pharmacy Umus,
1(02),29-36)

Mamahit, T. H., Datu, O., Hariyadi, H., & Lengkey, Y. (2019). Uji Stabilitas Formulasi Sediaan
Salep Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Biji Labu Kuning Cucurbita Moschata Dengan
Variasi Basis. Biofarmasetikal Tropis, 2(1), 97-106.

Mardiah Et Al.( 2021). Makanan Lansia Berbasis Tepung Labu Parang (Cucurbita Moschata
D.). (N.P.): Penerbit Lakeisha.

Mas’udah, Nuril. (2020). Mie Sehat : Sebagai Usaha Pengereman Impor Terigu Dengan
Menggunakan Bahan Subtitusi Alami. (N.P.): Lembaga Academic & Research
Institute.

Nur, Siti Aidah.(2021).Rahasia Cantik Perempuan Asia.  (N.P.): Penerbit Kbm Indonesia.

Prayugo Et Al.(2020). Tanaman Obat Desa Air Selimang, Kecamatan Seberang Musi,
Kabupaten Kepahyang, Bengkulu, Indonesia. (N.P.): Deepublish.

Rachmawati, D., & Karim, D. (2021). Formulasi Sediaan Lulur Krim Yang Mengandung
Tepung Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Dengan Variasi Kosentrasi Trietanolamin.
Media Farmasi, 16(1), 18-26.

Rahayu Dkk.(2020). Teknologi Pangan Lokal: Kripik Petos, Tahu Susu, Kerupuk
Rambak, Sagon Tungku, Carang Madu, Tiwul, Kue Wajik &
Asinan. (N.D.). (N.P.): Penerbit Pustaka Rumah C1nta.

Ridwan, Aceng Fauzi Dan Rina.(2013). Merawat Kulit Dan Wajah. (N.P.): Elex Media
Komputindo.
Rini,Eko. 2020. Keahlian Tata Kecantikan Rambut, Perawatan Kulit Dan Rias Wajah Sehari-
Hari. Pt Cipta Gadhing Artha: Jakarta Selatan

Rohman, F., Wahjuningsih, S. B., & Fitriana, I. (2020). Pengaruh Formulasi Labu Kuning
(Cucurbita Moschata) Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Es Krim.

10
Rowe, R. C., Paul, J. S., & Marian, E. Q. (2016). Handbook Of Pharmaceutical Excipients 8th
Edition. London: Pharmaceutical Press And American Pharmacists Assosiation.

Sulistyowati, S. W. (2022). Pengaruh Proporsi Tepung Labu Kuning Dan Tepung Beras
Terhadap Hasil Sediaan Masker Wajah.

Sunnah, I. S., Mulasih, W. S., & Erwiyani, A. R. (2018). Optimasi Formula Dan Stabilitas
Senyawa Metabolit Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita Maxima) Dalam Sediaan Gel
Masker Peel–Off. Indonesian Journal Of Pharmacy And Natural Product, 1(2).

Sumiati Et Al. (2021). Tellu Sulapa Eppa: Bedda Lotong Etno-Spa Ala Suku Bugis-
Makassar. (N.P.): Media Sains Indonesia.

Sutomo, B. (2016). 378 Jus & Ramuan Herbal: Tumpas Penyakit Ringan Sampai


Berat. Indonesia: Pt. Kawan Pustaka.

Tim Penyusun.(2021). Penerapan Model Hybrid Learning Berpendekatan Etno-Stem: Seri


Wirausaha Di Tengah Corona. : Penerbit Nem.

Utami, S. M., Fadhilah, H., & Malasari, M. N. (2021). Uji Stabilitas Fisik Formulasi Sediaan Lip
Balm Yang Mengandung Ekstrak Etanol Buah Labu Kuning (Curcubita Moschata
D.). Herbapharma: Journal Of Herb Farmacological, 3(2), 78-88.

Wahyuni, Rasida Et Al.(2021). Monografi Sediaan Lulur Body Scrub Ekstrak Psidium Guava
Linn Sebagai Antioksidan.

Windiyati.(2019). Perawatan Kecantikan Kulit. (2019). (N.P.): Gramedia Pustaka Utama.

Yulia, Elvyra & Neneng Siti Silfi Ambarwati. (2015). Dasar-Dasar Kosmetika.Lpp
Press.Universitas Negri Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai