Anda di halaman 1dari 10

1

INOVASI ALTERNATIF SCRUB WAJAH DARI TANAMAN JAMBU BIJI


(Psidium guajava)

Lola Trianda
Program Studi Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Email : 23711193@students.uii.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh


penggunaan scrub wajah jambu biji (Psidium guajava) terhadap kulit
dan Untuk mengetahui efisiensi scrub wajah dari bahan jambu biji
(Psidium guajava). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berdasarkan eksperimen dan dokumentasi yang
didapatkan dari hasil eksperimen. Data yang diperoleh pada penelitian
ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif, yang melukiskan fakta,
kenyataan atau informasi data berdasarkan hasil penelitian yang
berbentuk penjelasan. Hasil penelitian ini adalah 1. Hasil eksperimen
membuktikan bahwa scrub dari tanaman jambu biji (Psidium guajava)
terbukti dapat menjaga kecantikan dan kesehatan kulit dengan melihat
perubahan yang didapatkan saat pemakaian scrub wajah dari tanaman
jambu biji (Psidium guajava), 2. Pemakaian scrub wajah dari tanaman
jambu biji (Psidium guajava) terbukti lebih efektif dalam menjaga
kesehatan dan kecantikan kulit wajah tanpa efek samping
dibandingkan dengan scrub yang dijual di pasaran.

Kata kunci: Jambu biji, Scrub, Kulit.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan alam
yang berlimpah. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan
negara beriklim tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi serta
2

menerima sinar matahari sepanjang tahun. Dengan demikian,


Indonesia memiliki keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang
berguna bagi kelangsungan hidup manusia baik secara materil,
lingkungan, maupun sosial budaya. Kekayaan sumber daya alam
Indonesia meliputi kekayaan hasil hutan, kekayaan hasil laut, bahkan
tambang emas, minyak bumi, gas alam, batu bara, nikel dan lainnya
cukup diperhitungkan di mata dunia. Bahkan banyaknya kekayaan
tersebut sampai menjadi incaran negara-negara luar (Kusmana &
Hikmat, 2015).
Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah tanaman jambu biji
(Psidium guajava). Jambu biji (Psidium guajava) atau sering juga
disebut jambu batu, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman
tropisyang berasal dari Brasil dan disebarkan ke Indonesia melalui
Thailand.Tanaman ini bukan merupakan buah musiman sehingga
memiliki potensi produktivitas yang tinggi untuk dibudidayakan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan tanaman jambu biji sangat cocok
dibudidayakan di wilayah yang beriklim tropis dan memiliki tanah
yang relatif subur seperti di sebagian besar wilayah Indonesia
(Fadhilah et al., 2018). Menurut data yang tercatat, jumlah tanaman
jambu biji di daerah Bengkulu, khususnya Bengkulu Selatan terbilang
cukup tinggi, yaitu 1312 batang pada tahun 2019. Sedangkan, untuk
jumlah produksi jambu biji di daerah Bengkulu Selatan adalah 259
kuintal pada tahun 2019 dengan Kecamatan Bunga Mas yang
memiliki jumlah produksi tertinggi. (Data Dinas Pertanian Bengkulu
Selatan)
Buah Jambu biji kaya akan kandungan vitamin C yang mencapai
3-6 kali lipat lebih tinggi dari jerukdan jauh lebih tinggi daripada kiwi
yang disebut-sebut sebagai rajanya vitamin C. Kandungan vitamin C
3

yang tinggi berperan sebagai antioksidan yang menangkal radikal


bebas dan menjaga kesehatan kulit. Selain itu, jambu biji mengandung
vitamin A,B, dan kalium yang merupakan antioksidan dan pendetoks
yang dapat menjaga kulit tetap segar dan cerah, serta bebas dari tanda-
tanda penuaan dini (Purnawan, 2022). Daun jambu biji juga dapat
membantu merawat kesehatan kulit dan menghindarkannya dari
masalah. Daun jambu biji yang bersifat netral dan memiliki khasiat
sebagai astringent (pengelat), antidiare, dan juga antiradang.
Astringent yang banyak terdapat pada buah jambu biji dan daunya
bermanfaat sebagai pengencang kulit, pengecil pori-pori, dan pembuat
lapisan pelindung kulit (Suryana, 2018).
Buah jambu biji setengah matang telah digunakan secara turun-
temurun oleh para remaja perempuan sejak zaman dahulu sebagai
penangkal jerawat sekaligus menjaga kesehatan kulit wajah agar tetap
bersih namun jambu biji yang digunakan hanya sebatas buahnya saja
yang digosokkan ke kulit dan belum di inovasikan kedalam bentuk
produk kecantikan. Sangat disayangkan jika salah satu kekayaan alam
ini tidak diinovasikan menjadi produk kecantikan yang kaya akan
manfaat.
Dewasa ini, scrub-scrub wajah kimiawi sangat marak tersebar di
pasaran.Padahal, scrub-scrub tersebut mengandung bahan-bahan
kimia berbahaya dan apabila digunakan dalam jangka waktu yang
panjang maka dapat berakibat fatal terhadap kulit manusia. Beberapa
bahan-bahan kimia yang terdapat pada scrub wajah kimiawi misal,
Diethanolamine (DEA) yang dapat bersifat karsinogenik dalam alam
dan bertindak sebagai penghancur hormon dan vitamin di dalam
tubuh, zat merkuri (raksa) dapat menyebabkan banyak masalah
kesehatan seperti alergi, iritasi kulit, kerusakan saraf, dll. Produk
4

kosmetik di pasaran biasanya mengandung paraben, yang sangat


berbahaya bagi kulit apabila digunakan secara terus menerus karena
dapat memicu perkembangan sel-sel kanker (Herndon, 2018). Selain
itu, terdapat fragrance (parfum) yang dapat menyebabkan iritasi dan
menjadikan kulit kering. Ada juga kandungan glikolisid acid yang
dapat mempercepat proses penuaan pada kulit, seperti tumbuhnya flek
hitam dan kerutan pada kulit (Panico, 2019). Hal ini menyebabkan
banyak sekali produk scrub wajah kimiawi yang merusak kulit karena
kandungan yang terdapat pada scrub wajah yang ada di pasaran tidak
cocok dengan kulit. Bukannya memberikan hasil yang baik untuk kulit
wajah mereka, tetapi malah berdampak buruk dan memperparah
keadaan. Hal ini pastinya membuat kecewa bagi masyarakat yang
telah menggunakan scrub wajah yang didapatkan di pasaran dengan
harga yang cukup tinggi (Pakadang et al., 2022).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
memanfaatkan buah setengah matang dan daun dari jambu biji sebagai
bahan alternatif alami pembuat scrub wajah, serta dapat efektif dalam
menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Butiran-butiran halus (scrub)
dan banyaknyakandungan vitamin dan astrigent yang sangat baik
untuk kulit wajah menjadi unggulan dari produk ini.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah


dalam karya tulis ilmiah ini, yaitu bagaimana pengaruh penggunaan
scrub wajah dan efisiensi scrub wajah berbahan dasar buah jambu biji
(Psidium guajava) dibandingkan dengan produk scrub yang
menggunakan bahan kimiawi?

3. Tujuan Penelitian
5

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan scrub wajah dan efisiensi


scrub berbahan dasar buah jambu biji (Psidium guajava) dibandingkan
dengan produk scrub yang menggunakan bahan kimiawi.

4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,


yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis setelah
dilakukannya penelitian tentang pemanfaatan jambu biji (Psidium
guajava) sebagai bahan pembuatan scrub wajah adalah menambah
khasanah pengembangan pengetahuan tentang pemanfaatan buah
jambu biji (Psidium guajava) setengah matang dan sedikit ekstrak
daunnya menjadi scrub wajah yang dapat menjaga kesehatan dan
kecantikan kulit.

ISI
1. Hasil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan perubahan kulit wajah yang diberi
perlakuan yang berbeda. Penggunaan scrub memang dapat
menghindarkan wajah dari kekusaman dan mengangkat sel-sel kulit
mati di permukaan wajah. Scrub wajah dari jambu biji dapat
mengimbangi fungsi dari penggunaan scrub wajah yang dijual di
pasaran. Hal ini menunjukkan bahwa jambu biji (Psidium guajava)
dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan scrub wajah
yang potensial digunakan setiap hari untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan kulit wajah.
Scrub wajah jambu biji dapat dibuat dengan bahan buah jambu biji
mentah dan ekstrak daunnya yang dihaluskan dengan blender. Daging
6

buah jambu biji mentah memiliki butir-butir halus yang berpotensial


utuk mengangkat sel kulit mati pada wajah dan menyerupai butiran
kasar pada scrub-scrub yang dijual di pasaran.
Scrub wajah dari jambu biji (Psidium guajava) ini lebih efektif
digunakan sebagai scrub wajah pembersih kulit harian daripada scrub
kimiawi yang dijual di pasaran. Scrub wajah jambu biji dan scrub
pasaran sama-sama mampu membuat kulit wajah lebih cerah dan
mengangkat sel-sel kulit mati pada permukaan kulit sehingga kulit
wajah menjadi lebih cantik dan bersih serta terhindar dari masalah
kulit. Akan tetapi, scrub yang biasa dijual di pasaran membuat kulit
menjadi mengelupas di awal pemakaian dan dapat membuat
kerusakan kulit bagi yang tidak cocok. Kemudian, scrub wajah
pasaran membuat kulit wajah menjadi agak kemerahan dan tak jarang
terjadi ketergantungan sehingga apabila dihentikan pemakaiannya
dapat memperparah kondisi kulit wajah.

2. Analisis
Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan hasil dari
perbandingan dua jenis scrub, yaitu jenis scrub yang dijual di pasaran
dan jenis scrub yang terbuat dari tanaman jambu biji (Psidium
guajava).

Tabel 1. Perbandingan penggunaan dua jenis scrub

No Jenis Scrub Efektivitas


1 Scrub yang  Dapat mengangkat kotoran dan sel
dijual di kulit mati yang ada pada kulit
pasaran  Dapat mencerahkan kulit kusam
 Membuat wajah tampak lebih bersih
7

dan cerah
 Akan tetapi, memiliki efek samping
yang berakibat fatal bagi kulit wajah
dan kergantungan bahkan dapat
menimbulkan jerawat.
2  Dapat mengangkat kotoran dan sel
Scrub Yang
kulit mati yang ada pada kulit
terbuat dari
 Dapat mencerahkan kulit kusam
tanaman
 Membuat wajah tampak lebih bersih
jambu biji
dan cerah
(Psidium
Guajava)  Dapat mengurangi pertumbuhan
jerawat
 Tidak menimbulkan efek samping

3. Pembahasan

Gambar 1. Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava) (Kumparan,


2022)

Jambu biji (Psidium guajava) merupakan salah satu komoditas


buah yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena
memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat
8

kesehatan yang salah satunya adalah zat astringent yang bermanfaat


sebagai pengencang kulit, pengecil pori-pori, melembutkan kulit,
pembuat lapisan pelindung kulit, dan memperbaiki tekstur kulit
(Burgess, 2005). Selain itu, jambu biji juga mengandung Vitamin
A,B,C dan kalium yang merupakan antioksidan dan pendetoks yang
dapat menjaga kulit tetap segar dan cerah, serta bebas dari tanda tanda
penuaan. Jambu biji juga mengandung likopen yang berfungsi
melindungi sel sehat dari racun hasil metabolisme tubuh, dan jambu
biji juga mengandung astringent yang berguna untuk melembutkan
kulit dan memperbaiki tekstur kulit (Sherwood, 2013).
Kandungan anti-oksidan dalam daun buah jambu biji sangat
efektif mencegah penuaan dini, penghilang jerawat dan komedo
karena dapat menghancurkan radikal bebas yang merusak kulit.
Kandungan aktif dalam daun buah yang berupa flavanoid, polifenol,
saponin, alkaloid, karoten, kuinon, anti-oksidan, dan senyawa anti-
mutagenic juga akan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan
(English, 2007). Daun jambu biji juga efektif untuk menghilangkan
jerawat dan bintik-bintik hitam pada kulit. Hal ini karena daun jambu
biji mengandung antiseptik yang dapat membunuh bakteri yang
menyebabkan jerawat (Kumar, 2021).
Buah jambu biji mengandung likopen 2,9 mg atau dua kalinya
dari yang terdapat pada tomat. Likopen adalah antioksidan yang
berguna untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan
polusi lingkungan.asam amino (triptofan, lisin), pektin, kalsium,
fosfor, besi, mangan, magnesium, belerang, dan vitamin (A, B, dan C)
(Burgess, 2005).
9

KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh, maka kesimpulan dari laporan ini adalah :

1. Scrub wajah jambu biji (Psidium guajava) dapat menjadi scrub


wajah alternatif alami yang dapat menjaga kesehatan dan
kecantikan kulit wajah.
2. Penggunaan scrub wajah jambu biji (Psidium guajava) lebih
efektif dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajah
tanpa efek samping dibandingkan dengan scrub yang dijual di
pasaran.

DAFTAR PUSTAKA
Burgess, C. M. (2005). cosmetic dermatology (1 ed.).
English, J. (2007). General Dermatology (1 ed.). Clinical Publishing.
Fadhilah, A., Susanti, S., & Gultom, T. (2018). KARAKTERISASI
TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DI DESA
NAMORIAM PANCUR BATU KABUPATEN DELI
SERDANG SUMATERA UTARA. Prosiding Seminar Nasional
Biologi dan Pembelajarannya, 12, 1–11.
Herndon, D. N. (2018). Total Burn Care (5 ed.). ELSEVIER.
Kumar, M. (2021). Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.): Komposisi
Nutrisi, Profil Fitokimia, dan Bioaktivitas yang Meningkatkan
Kesehatan. PubMed Central, 10.
https://doi.org/10.3390/foods10040752
Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). The Biodiversity of Flora in
Indonesia. Journal of Natural Resources and Environmental
Management, 5(2), 187–198. https://doi.org/10.19081/jpsl.5.2.187
Pakadang, S. R., Teresia, S., Dewi, R., Ratnah, S., & Salasa, A. M.
(2022). Jurnal Pengabdian Kefarmasian Volume 3, No.1, Mei
2022. 3(1), 1–5.
Panico, A. (2019). Pencegahan keselamatan dan kesehatan kulit:
gambaran umum bahan kimia dalam produk kosmetik. PubMed
Central, 60. https://doi.org/10.15167/2421-
4248/jpmh2019.60.1.1080
Purnawan, I. M. (2022). Potensi Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava) terhadap Penghambatan Staphylococcus aureus.
Universitas Udayana, 1.
Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology (8 ed.).
10

Suryana, D. (2018). Manfaat Buah : Manfaat Buah-buahan.

Anda mungkin juga menyukai