Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
1.4 Keutamaan Penelitian ............................................................................... 3
1.5 Target Temuan ......................................................................................... 3
1.6 Kontribusi Penelitian ................................................................................ 3
1.7 Luaran Penelitian ...................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 5
3.1 Bagan Alir Penelitian .................................................................................... 6
3.2 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 7
3.2.1.Preparasi Sampel..................................................................................... 7
3.2.2 Estraksi Senyawa Aktif ........................................................................... 7
3.2.3.Skirining Senyawa Metabolit Sekunder ................................................. 7
3.2.4.Uji Antibakteri Ekstrak Daun Cempedak ............................................... 7
3.2.5 Uji Aktivitas Antioksidan ....................................................................... 7
3.2.6 Formulasi Pembuatan Face Mask ........................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ................... 13
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ............ 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................. 20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Bagan Alir Penelitian .....................................................................................6


Tabel 4.1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya .....................................8
Tabel 4.2.Jadwal Kegiatan Penelitian .....................................................................8

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecantikan merupakan suatu hal yang sangat didambakan setiap wanita.
Dalam hal untuk mempercantik diri berbagai cara yang dilakukan salah satunya
merawat kulit wajah dengan menggunakan produk kecantikan seperti skin care,
masker wajah, dan produk kecantikan lainnya. Merasa tidak puas akan penampilan
fisik, para wanita terdorong untuk melakukan apapun demi mempercantik
penampilan fisik agar terlihat lebih menarik (Prahmadhani, 2007).
Masker wajah merupakan sediaan kosmetik yang berbentuk cairan maupun
pasta dan digunakan pada daerah kulit wajah dengan tujuan agar wajah terasa lebih
bersih dan kencang. Pemakaian kosmetik seperti masker wajah bermanfaat untuk
melembutkan kulit serta dapat membantu mencegah penuaan dini dengan
mengurangi munculnya keriput dan garis-garis halus (Widyarti et al., 2016).
Berdasarkan basisnya, masker wajah terdiri dari masker berbasis hidrokoloid,
masker berbasis lumpur, dan masker berbasis karet. Sediaan masker wajah dengan
berbagai macam basis di pasaran pada umumnya dikombinasi dengan bahan alam,
seperti serbuk mutiara, serbuk emas, buah-buahan, dan lain sebagainya. Kombinasi
tersebut memiliki efek yaitu sebagai antioksidan bagi kulit wajah (Hasan, 2015).
Paparan sinar matahari atau sinar UV dapat memicu munculnya kerutan di
bagian wajah. Kerutan atau keriput muncul karena adanya penurunan produksi
kolagen dan akumulasi elastin abnormal. Kolagen merupakan senyawa protein
rantai panjang yang tersusun dari asam amino yaitu arginin, glisin, lisin, alanin,
hidropolin, dan polin. Kolagen berperan untuk mempertahankan struktur kulit,
sedangkan elastin berperan dalam elastisitas kulit dalam tubuh sehingga kulit
memiliki kemampuan meregang dan mengendur. Sinar matahari menjadi salah satu
faktor terjadinya penuaan dini yang menurunkan tingkat kepercayaan diri
seseorang. Proses penuaan dini terjadi akibat kemampuan stratum corneum (SC)
mengikat air berkurang, sehingga kulit tampak mengkilat, berkerut dan keras
(Widyarti et al., 2016). Oleh sebab itu salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah penuaan dini dengan memakai masker, terutama masker berbahan dasar
alami atau masker organik secara rutin.
Salah satu masker wajah yang populer saat ini yaitu masker gel peel off,
karena mudah diaplikasikan dan tidak memiliki ketergantungan terhadap produk.
Keunggulan masker wajah gel peel off dalam penggunaannya yaitu mudah dilepas
atau diangkat seperti membran elastis. Keunggulan lain dari masker ini yaitu dapat
memperbaiki serta merawat kulit wajah dari masalah keriput, penuaan, jerawat,
meningkatkan hidrasi pada kulit, membersihkan dan melembabkan kulit wajah,
serta dapat merelaksasi otot-otot wajah (Luthfiyana et al., 2019).
2

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan (Widyarti et al., 2016) dapat


diketahui beberapa kandungan yang terdapat di dalam masker yang dijual di
pasaran yaitu asam glikolat, sinoksat, asam stearat, propilen glikol, metil paraben,
Benzefenon, parfum, zinc stearat, sitrun, asam glikolat, β-karoten, Benzoyl
peroxide, magnesium karbonat, Brilliant lake red, dan sebagainya. Menurut (Singh
et al., 2011) kandungan bahan atau campuran senyawa kimia dalam kosmetik dapat
menimbulkan reaksi negatif pada kulit, sehingga menyebabkan konsumen banyak
beralih ke produk kosmetik berbahan alami saat ini. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan (Grace et al., 2015) pembuatan kosmetik dari bahan alami lebih baik
dibandingkan bahan sintetis, karena bahan sintetis dapat menimbulkan efek
samping bahkan dapat merusak bentuk alami dari kulit, sedangkan kosmetik yang
berbahan alami cenderung aman bagi kulit dan tanpa efek samping. Sehingga
formulasi masker wajah dari daun cempedak dapat menjadi solusi yang tepat dalam
pembuatan masker wajah berbahan dasar alami.
Antioksidan dari bahan alami dapat melindungi tubuh dari radikal bebas
berupa sinar radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Radikal bebas dapat
menyebabkan kerusakan kulit wajah yang ditandai dengan terlihat keriput, kulit
kering, bersisik, kusam, kulit menjadi lebih cepat tua dan muncul flek-flek hitam
(Murti et al., 2016). Kandungan antioksidan dapat ditemukan dalam senyawa
tumbuhan seperti daun cempedak yaitu senyawa flavonoid (Halimatussa’diah et al,
2015) . Oleh sebab itu, diperlukan penelitian mengenai senyawa flavonoid pada
daun cempedak untuk membuktikan bahwa antioksidan yang terkandung dapat
dinilai efektif dalam pembuatan masker organik anti-aging.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi kandungan fitokimia yang terkandung dalam ekstrak
daun cempedak.
2. Menentukan pengaruh ekstrak daun cempedak terhadap bioaktivitas
antibakteri.
3. Memformulasikan daun cempedak (Arthocarpus champeden ) dalam
bentuk sediaan masker gel peel off.
1.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari dilakukan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan
daya dan hasil guna dari daun cempedak (Arthocarpus champeden) serta dapat
menjadi referensi bagi produsen masker dalam pembuatan masker organik siap
pakai.
1.4 Keutamaan Penelitian
Keutamaan penelitian ini adalah daun cempedak yang tidak sulit untuk
ditemukan, terutama di Bangka Belitung daun cempedak masih tersebar luas. Daun
cempedak juga telah diuji antibakterinya yang terkandung dalam senyawa
3

flavonoid. Sehingga daun cempedak dapat dijadikan sebagai alternatif dalam bahan
pembuatan masker peel off organik.
1.5 Target Temuan
Melalui penelitian ini temuan yang ditargetkan yaitu berupa masker peel off
organik dari daun cempedak berdasarkan uji senyawa flavonoid yang dilakukan.
Diharapkan dari penelitian ini dapat diketahui tingkat iritasi masker peel off organik
daun cempedak terhadap kulit wajah.
1.6 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini dilakuan dengan harapan dapat menjadi referensi ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kimia jika diperlukan dalam mengkaji kandungan dari
senyawa yang terdapat pada daun cempedak, serta diharapkan dapat menjadi
pertimbangan bagi produsen masker untuk memproduksi masker dari daun
cempedak sebagai masker siap pakai dan dapat diedarkan di pasaran.
1.7 Luaran Penelitian
Luaran wajib dari penelitian ini adalah laporan kemajuan, laporan akhir, dan
original artikel yang akan diterbitkan pada jurnal nasional terindeks SINTA.
Sedangkan luaran tambahannya yaitu original artikel yang akan diterbitkan pada
prosiding seminar nasional berISBN. Serta tercipta produk masker peel off organik
yang telah teruji laboratorium dan siap digunakan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Cempedak atau Artocarpus champeden merupakan salah satu tanaman


berbuah tropis yang banyak tumbuh di daerah Sumatra dan Kalimantan. Pohon
cempedak mirip dengan pohon nangka yang memliki tinggi 20-25 m, namun
diameternya lebih kecil daripada pohon nangka. Daun cempedak berbulu banyak
dan lebih panjang bila dibandingkan daun nangka. Buah cempedak berbentuk
bundar memanjang dengan kulit buah lebih harus dari pada kulit nangka. Buah
cempedak memiliki panjang 20-45 cm, diameter 10-20 cc, dan beratnya 1-4 kg.
Aroma buah cempedak sangat khas dan menusuk seperti campuran aroma buah
durian dan kemang (Sahib, 2017).

Daun cempedak mengandung berbagai metabolit sekunder seperti


triterpenoid, steroid, senyawa fenol, flavonoid dan tanin serta memiliki efek
antioksidan. Efek antioksidan ini disebabkan oleh adanya senyawa fenol yang dapat
meredam radikal bebas dengan menyumbangkan elektronnya melalui atom
hidrogen gugus hidroksil (Halimatussa’diah et al., 2015).

Ekstrak daun cempedak aktif sebagai tabir surya disebabkan adanya


senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, fenolik, dan tanin. Fraksi etis asetat
daun cempedak memiliki profil tabir surya lebih baik dari pada ekstrak kasar daun
4

cempedak karena adanya kandungan flavonoid. Profil tabir surya fraksi etil asetat
daun cempedak berdasarkan transmisi eritema adalah suntan standar, proyeksi
ekstra, dan sunblock, dengan konsentrasi berturut-turut 75 ppm, 100-150 ppm, 200-
250 ppm dan berdasarkan transmisi pigmentasi sunblock dengan konsentrasi 50-
250 ppm. Sedangkan ekstrak kasar daun cempedak berdasarkan transmis eritema
adalah suntan standar, proteksi ekstra, dan sunblock, dengan konsentrasi berturut-
turut 150 ppm, 200-300 ppm, 350 ppm dan berdasarkan transmisi pigmentasi
sunblock dengan konsentrasi 350 ppm (Whenny et al., 2015).

Flavonoid merupakan metabolit sekunder dari polifenol yang banyak


ditemukan pada tanaman serta makanan dan memiliki berbagai efek bioaktif.
Senyawa flavonoid mempunyai 15 atom carbon yang tersusun dalam konfigurasi
C6-C3-C6. Flavonoid terdapat pada setiap ekstrak tumbuhan. Saat ini lebih dari
9000 flavonoid telah dilaporkan dan jumlah kebutuhan flavonoid bervariasi antara
20 mg dan 500 mg. Flavonoid banyak ditemukan pada tanaman yang berkontribusi
memproduksi pigmen berwana kuning, ungu, merah, orange, dan biru dari buah,
bunga dan daun. Flavonoid termasuk dalam famili polifenol yang larut dalam air
(Arifin & Ibrahim, 2018). Alkoksi et al (2016) menyatakan flavonoid merupakan
senyawa fenolik alam sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai
obat. Antioksidan adalah zat yang dapat menunda dan mencegah terjadinya reaksi
antioksidasi radikal bebas pada lipid. Terdapat beberapa golongan flavonoid yang
memiliki aktifitas antioksidan, seperti flavon, isoflavon, flavonol, dan flavanon.

Masker wajah gel peel off merupakan jenis masker wajah yang dapat dengan
mudah diaplikasikan ke wajah serta dapat meningkatkan hidrasi pada kulit karena
adanya oklusi. Masker wajah gel peel off digunakan untuk memperbaiki serta
merawat kulit wajah dari masalah keriput, penuaan, jerawat, dan dapat mengecilkan
pori (Sulastri & Chaerunisaa, 2018). Sulastri & Chaerunisaa (2018) menyatakan
sediaan masker gel peel off yang baik dapat diketahui melalui hasil evaluasi
orgonoleptis, viskositas, pH, waktu pengeringan, daya sebar, tampilan dan
ketebalan film serta profil stabilitasnya. Untuk mendapatkan formulasi masker gel
peel off dengan kualitas tinggi diperlukan pengetahuan mengenai kemudahan
penggunaan sediaan, waktu pengeringan, dan kinerja pembentukan film.

Penuaan (aging) adalah proses yang dialami manusia dimana fungsi dari
tubuh manusia berkurang, seperti kulit semakin menipis dan muncul kriput.
Terjadinya penuaan (aging) sering terlihat pada usia 30 tahun ke atas. Pada usia
tersebut kulit mulai berkeriput, terutama terlihat pada bagian mata dan dahi. Proses
penuaan pada kulit merupkan kemunduran dari fungsi dan struktur seluruh sistem
5

dalam tubuh, termasuk sistem pada kulit. Proses penuaan dapat terlihat dari garis-
garis kerutan di setiap permukaan kulit. Proses penuaan ini dapat berlangsumg lebih
cepat apabila tubuh kurang mendapatkan asupan nutrisi dan vitamin (Satria, 2012).
Menurut Christine Yohana (2019) proses penuaan ini terjadi karena faktor intrinsik
dan ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah penuaan yang disebabkan oleh gen, ras, dan
hormon, yang dalam hal ini tida dapat dicegah. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah
penuaan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, udara, suhu, dan faktor
eksternal lainnya. Penuaan akibat paparan sinar matahari kronik dan repetitif
disebut photoanging. Paparan tersebut menghasilkan radikal bebas yang dapat
menyebabkan kerusakan struktur lapisan kulit pada lapisan epidermis dan matriks
ekstraseluler seperti kolagen, elastin, dan substansi dasar yang mengalami
penurunan fungsi yang mengakibatkan kulit menjadi tidak elastis dan menjadi
kriput. Oleh sebab itu radikal bebas ini harapannya dapat dihambat oleh senyawa
antioksidan dari daun cempedak seperti senyawa flavonoid dengan
memformulasikannya sebagai face mask

BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini dilakukan secara luring dan daring dengan
pendekatan riset secara empirik. Pelaksanaan secara luring ini dilakukan di
Laboratorium MIPA Dasar FPPB UBB dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
COVID-19 yaitu memakai masker, menggunakan sarung tangan, dan menjaga jarak
minimal 1,5 m. Jika dalam keadaan sakit tidak diperkenankan ikut bekerja di
laboratorium dan tidak diperkenankan bepergian ke luar kota selama pengerjaan
penelitian. Pelaksanaan secara daring dilakukan dengan menggunakan media
seperti zoom dan whatsapp group untuk berdiskusi mengenai perkembangan
penelitian, pembuatan laporan, dan pembuatan artikel ilmiah.
6

3.1 Bagan Alir Penelitian


Secara garis besar penelitian ini akan dilakukan melalui tahapan penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1. Bagan Alir Penelitian
Tahap Luaran Indikator Capaian Teknik Cara Penafsiran Penyimpulan
Penelitian Pengumpulan dan Anaisis hasil penelitian
data
Preparasi sampel Laporan Daun yang telah halus ukuran
Daun Cempedak Kemajuan <0,2 mm
Ekstraksi senyawa Laporan Filtrat
aktif Akhir Data dikumpulkan dalam Data yang didapatkan Hasil penelitian berupa
Original logbook yang disusun dibandingkan senyawa metabolit
artikel berdasarkan waktu pengerjaan dengan teori sekunder daun
pada tiap tahap penelitian yang ada cempedak dan aktivitas
Skrining senyawa Jurnal Senyawa aktif dalam ekstrak
antibakteri
metabolit terindeks Daun Cempedak. Data
Ekstrak daun Cempedak
sekunder ekstrak SINTA senyawa aktif yang terkandung
daun cempedak dan dalam ekstrak berupa data
Prosiding kualitatif.
Pengujian Seminar Zona hambat ekstrak pada kain Analisis menggunakan
Antibakteri Nasional metode difusi
Pengujian Nilai IC50 hasil pengujian Analisis inhibisi absrobansi Nilai inhibisi dikaitkan Kekuatan antoksidan
antioksidan antioksidan dari ekstrak daun DPPH menggunakan dengan kandungan metabolit
cempedak spektrofotometer UV-Vis sekunder yang didapat
Pembuatan Kualitas masker Analisis organoleptik masker Hasil organoleptik Kualitas masker
masker yang dibuat
7

3.2 Prosedur Penelitian


3.2.1. Preparasi Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun cempedak berasal
dari Desa Teluklimau Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat. Sampel
tersebut kemudian, kemudian ditumbuk menjadi serbuk dan diayak. Serbuk
dengan ukuran <0,2 mm akan melalui tahap selanjutnya yaitu ekstraksi, sedangkan
ukuran serbuk >0,2 mm akan ditumbuk kembali (Qu et al., 2010).
3.2.2 Estraksi Senyawa Aktif
Pada penelitian ini ekstraksi daun cempedak menggunakan metode
maserasi. Daun cempedak 50g dilarutkan dalam pelarut etanol, dan Etil Asetet
dengan perbandingan 1 : 10 (g:v). sampel kemudian didiamkan ditempat gelap
selama 5 hari. Kemudian ekstrak tersebut disaring dan dievaporasi untuk
menghilangkan pelarutnya (Damanik et al., 2014).
3.2.3. Skirining Senyawa Metabolit Sekunder
Skrining Senyawa Metabolit Sekunder dilakukan di Laboratorium MIPA
FPPB UBB dengan tujuan untuk mengetahui metabolit sekunder mayor yang
terkandung dalam daun cempedak. Identifikasi ini dilakukan dengan beberapa
metode yaitu meliputi uji tannin, flavonoid, saponin, alkaloid, steroid dan terpenoid.
Uji tanin menggunakan metode besi (III) klorida (FeCl3), uji flavonoid dengan
metode Wilstater Sianidin, Uji saponin menggunakan Forth, uji alkaloid dengan
menggunakan metode Mayer dan Wegner, sedangkan uji steroid menggunakan
metode Liebermann-Buchnard (Marliana et al., 2005).
3.2.4. Uji Antibakteri Ekstrak Daun Cempedak
Pengujian skrining aktivitas antibakteri daun cempedak (Artocarpus
champeden) yang digunakan yaitu ekstrak n-heksan, ekstrak etil asetat dan ekstrak
etanol 96% terhadap bakteri uji Propionibacterium acnes.
3.2.5 Uji Aktivitas Antioksidan
pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Larutan
stok 100 ppm dibuat dengan cara menimbang ekstrak etanol daun cempedak
(Arthocarpus champeden) sebanyak 10 mg dan dilarutkan dengan etanol 96%,
larutan dihomogenkan dan dicukupkan volumenya hingga 100 mL. Kemudian
pengenceran dilakukan untuk membuat beberapa variasi konsentrasi. Variasi
konsentrasi yang digunakan dibuat lima seri konsentrasi dengan dilakukan 3 kali
pengulangan dengan waktu inkubasi 30 menit pada saat pengujian. Konsentrasi
variasai yang digunakan sebagai pembanding yaitu 5, 10, 25, 50, dan 100 ppm.
Indikator pengujian yang digunakan yaitu dengan perendaman DPPH sebagai hasil
absorbansi pada Spektrofometer UV-Visible dengan panjang gelombang yang
digunakan yaitu 516 nm (Halimatussa’diah et al, 2015).
8

3.2.6 Formulasi Pembuatan Face Mask


Mengacu pada penelitian (Sinala et al., 2019) formulasi pembuatan masker
wajah gel peel off menggunakan bahan diantaranya yaitu Polivinil alcohol (PVA),
Hydroxy propyl methyl cellulose (HPMC), aquadest, ekstrak daun cempedak,
Nipagin, dan Etanol 96%. Polivinil alcohol (PVA) dan Hydroxy propyl methyl
cellulose (HPMC) dikembangkan dengan akuadest suhu 90ºC secara terpisah.
Setelah Polivinil alcohol (PVA) dan Hydroxy propyl methyl cellulose (HPMC)
mengembang dan homogen, maka kedua zat dicampurkan dan diaduk dengan
pengadukan konstan hingga homogen. Kemudian tuangkan nipagin yang telah
dipanaskan dengan aquadest ke dalam lumpang yang berisi Polivinil alcohol (PVA)
dan Hydroxy propyl methyl cellulose (HPMC) lalu diaduk hingga homogen.
Selanjutnya, ekstrak daun cempedak yang telah dilarutkan dengan etanol 96%
dimasukkan ke dalam lumpang sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga tercipta
gel yang homogen. Masker yang dibuat dilakukan analisis organoleptik.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perlengkapan yang diperlukan 1.350.000

2 Bahan habis pakai 6.633.000

3 Perjalanan dalam kota 500.000

4 Lain-lain 350.000

Jumlah 8.833.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jenis Kegiatan Bulan Person
Penanggung-
jawab
1 2 3 4
1 Pengumpulan daun Faizah
cempedak Alivia Putri
2 Penyiapan bahan Syarmila
9

3 Ekstraksi daun cempedak Widia


4 Skrining metabolit Faizah
sekunder Alivia Putri
5 Pengujian antibakteri Syarmila
6 Pengujian antioksidan Widia
7 Pembuatan masker Faizah
Alivia Putri
8 Pengujian kualitas masker Syarmila
dan Widia

DAFTAR PUSTAKA

Alkoksi, G., Metode, M., Model, R., & Kasmui, F. K. N. (2016). Uji Aktivitas
Antioksidan Pada Modifikasi Senyawa Khrisin Dengan Gugus Alkoksi
Menggunakan Metode Recife Model 1 (Rm1). Jurnal MIPA, 38(2), 160–168.
Arifin, B., & Ibrahim, S. (2018). Struktur, Bioaktivitas Dan Antioksidan Flavonoid.
Jurnal Zarah, 6(1), 21–29. https://doi.org/10.31629/zarah.v6i1.313
Christine Yohana, S. (2019). Manfaat Lidah Buaya Sebagai Anti Penuaan Melalui
Aktivitas Antioksidan. Sianturi, C.Y., 17(1), 34–38.
Desta Donna Putri Damanik, Surbakti, N., & Hasibuan, R. (2014). Ekstraksi
Katekin ( Uncaria Gambir roxb ) dengan Metode Maserasi. Jurnal Teknik
Kimia USU, 3(2), 10–14. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-0823-0
Fauziah Halimatussa’diah, Victoria Yulita Fitriani, L. R. (2015). Aktivitas
Antioksidan Kombinasi Daun Cempedak (Artocarpus Champedan) Dan Daun
BandotaN (Ageratum conyzoides L). 1–27.
Goyal, A., Kumar, S., Nagpal, M., Singh, I., & Arora, S. (2011). Potential of novel
drug delivery systems for herbal drugs. Indian Journal of Pharmaceutical
Education and Research, 45(3), 225–235.
Hasan, W. M. (2015). Pengaruh Kombinasi Basis PVA dan HPMC terhadap
Viskositas Masker Gel Peel Off Sari Kulit Semangka (Citrullus lanatus).
Luthfiyana, N., Nurhikma, N., & Hidayat, T. (2019). Characteristics of Peel Off
Gel Mask From Seaweed (Eucheuma cottonii) Porridge. Jurnal Pengolahan
Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 119.
https://doi.org/10.17844/jphpi.v22i1.25888
Marliana, S. D., Suryanti, V., & Suyono. (2005). Skrining Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam ( Sechium edule
Jacq . Swartz .) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi, 3(1), 26–31.
Murti, R. W., Praditia, N. A., Hadifa, H. U., Naqi, F., & Wijayanti, R. (2016).
Aktivitas Antioksidan dan Uji Iritasi Sediaan Masker Gell Peel-Off Ekstrak
Metanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum L.). Jurnal Ilmu
Farmasi Dan Farmasi Klinik, 13(2), 32–38.
10

Prahmadhani, D. T. (2007). Persepsi Wanita Dewasa Dini Pengguna Produk Skin


Care tentang Kecantikan. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Qu, W., Pan, Z., & Ma, H. (2010). Extraction modeling and activities of
antioxidants from pomegranate marc. Journal of Food Engineering, 99(1), 16–
23. https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2010.01.020
Sahib, N. A. (2017). Uji Aktivitas Antimikroba Hasil Fraksinasi Ekstrak Daun
Cempedak (Artocarpus Champeden L) Terhadap Mikroba Patogen. 8–10.
Satria, D. M. A. S. (2012). Formulasi Krim Anti – Aging Dari Buah Mangga
Manalagi (Mangifera indica L). Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan, 4.
Sinala, S., Afriani, A., & Arisanty. (2019). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off
Dari Sari Buah Dengen (Dillenia serrata). 11(1), 1–14.
Sulastri, A., & Chaerunisaa, A. Y. (2018). Formulasi Masker Gel Peel Off Untuk
Perawatan Kulit Wajah. Farmaka, 14(3), 17–26.
Whenny, W., Rusli, R., & Rijai, L. (2015). Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Daun
Cempedak (Artocarpus champeden Spreng). Jurnal Sains Dan Kesehatan,
1(4), 154–158. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i4.33
Widyarti, S., Widodo., & AF. Swaidatul, M. (2016). Formulasi Masker Alami
Berbahan Dasar Bengkoang dan Jintan Hitam untuk Mengurangi Kerutan pada
Kulit Wajah. Jurnal Care, 4(3), 9–20.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping


1. Ketua
12

2. Anggota 1
13

3. Anggota 2
14

4. Biodata Dosen Pendamping


15
16
17

Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan


Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
1. Kebutuhan Kegiatan
Virtual
a. Sewa kuota 300 GB 2.500 750.000
internet
b. Sewa aplikasi 1 120.000 120.000
video conference
c. Beli lisensi aplikasi 1 380.000 380.000

d. Perlengkapan 1 100.000 100.000


audio-visual
sederhana

SUB TOTAL 1.350.000


(Rp)
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
a. Bahan kimia lab
- Aquades 20 L 85.000 85.000
- Etil asetat 10 L 290.000 2.900.000
- Heksana 10 L 600.000 600.000
- Kertas saring 4 buah 25.000 100.000
- Etanol 96% 10 L 85.000 850.000
- Bahan organik 100.000
sekunder 4 kali 26.000 400.000
- Hidroksi propil 500 gram 17.000 85.000
metil selulosa
- Polivinil alkohol 500 gram 22.000 110.000
- FeCl3 50 gram 12.000 600.000
- Nipagin 500 gram 26.000 130.000
- DPPH
b. Bahan
utama/pendukung
riset
- Bakteri 1 tabung 518.000 518.000
Propionibacterium
acnes

c. ATK 1 set 100.000 100.000


18

d. Bahan-bahan 1 set 155.000 155.000


kebutuhan protokol
kesehatan (masker
dan sanitizer)

SUB TOTAL 6.633.000


(Rp)
3. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
a. Transport lokal 1 500.000 500.000
(untuk keperluan
pembelian bahan
dan uji coba)
SUB TOTAL 500.000
(Rp)
4. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
a. Publikasi jurnal 1 350.000 350.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000

TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 8.833.000


(Delapan Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas


No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Faizah Alivia Kimia MIPA 10 Sebagai ketua
Putri/ penelitian
1062011010 mengawasi
seluruh jalannya
penelitian,
pengumpulan
daun cempedak,
skrining
metabolit
sekunder,
pembuatan
masker,
pengolahan data
dan pelaporan
hasil penelitian.
2 Widia/ Kimia MIPA 8 Melakukan
1062011006 ekstraksi daun
cempedak,
pengujian
antioksidan,
pengujian
kualitas masker,
pengolahan data
dan pelaporan
hasil penelitian.
3 Syarmila/ Kimia MIPA 8 Penyiapan
1061911023 bahan,
pengujian
antibakteri
terhadap bakteri
Propionibacteri
um acnes,
pengujian
kualitas masker,
pengolahan data
dan pelaporan
hasil penelitian
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai