Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KARAKTERISTIK TRANSFORMATOR
Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Mesin Listrik Dasar

Dosen Pengampu:
Muhammad Yonggi Puriza, S.T.,M.T

Disusun Oleh:

DODY WIDIANTO
(1022011035)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya kami dapat


menyelesaikan makalah tentang Bilangan Kompleks yang mana materinya
adalah segala tentang transformator.
Sesuai permintaan Dosen Pengampu Mata Kuliah Mesin Listrik Dasar,
bahwasanya setiap mahasiswa yang mengikuti Ujian Akhir Semester mata
kuliah tersebut wajib membuat makalah yang mana materinya telah ditentukan
sebelumnya dan harus selesai dalam waktu yang telah disepakati.
Adapun jurnal yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini
merupakan jurnal yang kami peroleh dari sumber-sumber yang telah ditentukan
oleh Dosen Pengampu, dengan materi penunjang dari diktat kuliah serta
literatur lain yang berhubungan dengan bahan pembelajaran.
Disamping itu dengan perantaraan ini kami mengucapkan terima kasih atas
peran dari:
1. Bapak Fardhan Arkan, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
2. Bapak Muhammad Yonggi Puriza, S.T.,M.T selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Matematika Teknik I.
3. Kakak-kakak tingkat yang telah membimbing dan membantu dalam Menyusun
makalah ini
4. Rekan-rekan Teknik Elektro Angkatan 2020 yang berusaha membimbing dan
belajar bersama.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi materi maupun penulisan tulisan, kritik dan saran
kami terima sebagai masukan untuk mencapai kesempurnaan dalam penulisan.

Balunijuk,…Desember 2021

Dody Widianto
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Batasan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.5 Manfaat .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transformator ........................................................................ 3


2.2 Karakteristik Jenis-Jenis Transformator .................................................. 4

BAB III PENUTUP

2.3 Kesimpulan ............................................................................................ 17


2.4 Saran ...................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Konstruksi Transformator Daya……………………………….5

Gambar 2 Transformator Arus……………………………………………6

Gambar3 Transformator Tegangan……………………………………… 6


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Transformtor merupakan komponen yang sangat penting peranannya
dalam dalam sistem ketenagalistrikan.keberadaan transformator merupakan
suatau langkah maju dan penemuan besar bagi kemajuan dunia ketenaga
listrikan. Pada dasarnya semua tranformator adalah sama yaitu suatu alat untuk
memindahkan daya dari suatu rangkaian kerangkaian yang lain secara
elektromagnetik dengan frekuensi yang tetap. Daya listrik yang dihasilkan pada
stasiun pembangkit harus mengalami beberapa tahap pendistribusian sebelum
daya itu dapat digunakan oleh beban listrik. Dengan menggunakan
transformator teganagan pembangkitan akan dinaikkan semaksimal mungkin
sehingga arus yang mengalir sangatlah kecil. Yang menyebabkan terjadinya
rugi rugi daya yang sangat kecil dan luas penampang kawat yang digunakan
juga sangat kecil sehingga biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil. Demikian
juga dengan pusat pembangkitan yang akan lebih efisien. Transformtor
merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam dalam sistem
ketenagalistrikan.keberadaan transformator merupakan suatau langkah maju
dan penemuan besar bagi kemajuan dunia ketenaga listrikan.

Pada dasarnya semua tranformator adalah sama yaitu suatu alat untuk
memindahkan daya dari suatu rangkaian kerangkaian yang lain secara
elektromagnetik dengan frekuensi yang tetap. Daya listrik yang dihasilkan pada
stasiun pembangkit harus mengalami beberapa tahap pendistribusian sebelum
daya itu dapat digunakan oleh beban listrik. Dengan menggunakan
transformator teganagan pembangkitan akan dinaikkan semaksimal mungkin
sehingga arus yang mengalir sangatlah kecil. Yang menyebabkan terjadinya
rugi rugi daya yang sangat kecil dan luas penampang kawat yang digunakan
juga sangat kecil sehingga biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil. Demikian
juga dengan pusat pembangkitan yang akan lebih efisien.

B. BATASAN MASALAH
Pada pembahasan kali ini penulis membatasi masalah meliputi
Karaktersitik Transformator.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari transformator?

2. Bagaimana karakteristik jenis-jenis transformator?

D. TUJUAN

1. Menjelaskan tentang Karakteristik Transformator pada Mesin Listrik,


definisi maupun sifatnya.

2. Menjelaskan pengertian dari Transformator.

E. MANFAAT

1. Menambah pengetahuan penulis tentang Karaktersitik Transformator.

2. Sebagai syarat Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Mesin Listrik Dasar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TRANSFORMATOR

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan


mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi –
elektromagnet tanpa mengubah frekuensinya.Pada umumnya transformator
terdiri dari sebuah inti,yang terbuat dari besi berlapis,dan dua buah
kumparan,yaitu kumparan primer dan kumparan skunder. Biasanya kumparan
terbuat dari kawat tembaga yang dibelit seputar ”kaki” inti transformator.
Secara umum dapat dibedakan dua jenis transformator menurut konstruksinya,
yaitu tipe inti dan tipe cangkang. Pada tipe inti terdapat dua kaki dan masing-
masing kaki dibelit oleh satu kumparan. Sedangkan tipe cangkang mempunyai
tiga buah kaki, dan hanya kaki yang tengah-tengah dibelit oleh kedua
kumparan.
Transformator merupakan salah satu peralaatn listrik elektromagnetik
statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu
rangkaian listrik kerangkaian listrik lainnya., dengan frekuensi yang sama dan
perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Penggunaan
transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang
sesuai dan ekonomis untuk setiap kebutuhan. Dalam bidang elektronika
transformator digunakan anta lain untuk gandengan impedansi antara sumber
dan beban ,memisahkan suatu rangkaian dari rangkiaan yang lain, menghambat
arus searah dan tetpa mengalirkan arus bolak balik antara rangkaian.
B. KARAKTERISTIK JENIS-JENIS TRANSFORMATOR

a. Berdasarkan frekuensinya Transformator dibedakan menjadi :

1. Frekuensi daya 50-60 Hz = digunakan plat tipis yang berlapis-


lapis dan frekuensi konstan.

2. Frekuensi pendengaran 50-20 KHz = digunakan plat besi


berlapis dari bahan campuran yaitu Fe dan Ni.

3. Frekuensi radio diatas 30 KHz = digunakan bahan campuran


dari Fe, Ni dan serbuk besi (ferrit) dengan celah udara.

b. Dalam bidang ketenagalistrikan, transformator dikelompokkan


menjadi:

1. Transformator Daya

Gambar 1. Konstruksi Transformator Daya

Konstruksi elektronika daya biasanya terdiri dari inti


(core) yang dilaminasi, dua buah kumparan yaitu primer dan
sekunder, tangki, system pendingin, terminal dan bis abel.
Transformator daya dilengkapi dengan berbagai jenis
pengaman, seperti pengaman objek, pengaman system,
pengaman arus, pengaman bucholz dan pengaman gelombang
suara.

2. Transformator Distribusi

Transformator distribusi biasanya berfungsi untuk


memindahkan atau menyalurkan tenaga listrik arus bolak-
balik tegangan rendah ke tegangan menengah atau sebaliknya
pada frekuensi yang sama. Terdapat dua kumparan pada inti
tersebut yaitu kumparan primer dan sekunder. Bila salah satu
kumparan tersebut diberikan tegangan maka pada kumparan
akan membangkitkan fluksi pada inti serta menginduksi
kumparan lainnya sehingga pada kumparan sisi lain akan
timbul tegangan.

3. Transformator Pengukuran
Menggunakan rumus fungsi perbandingan
transformasi.Digunakan untuk membantu pengkuran besaran
besaran listrik arus bolak balik dan memiliki keterbatasan
pengukuran pada nilai yang besar. Transformator pengukuran
terdiri atas:

a. Transformator Arus

Gambar 2. Transformator Arus


Digunakan untukmengukur arus beban suatau
rangkaian dengan arus beban yang besar menggnakan
alat ukur yang tidak terlalu besar. Bagian primer
disambung seri dengan jaringan , sehingga timbul medan
magnit & timbul induksi tegangan dalam lilitan
sekunder. Trafo ini harus selalu dalam keadaan tertutup
bagian sekundernya, baik beban ampere meter atau
tidak. Apabila Ampere meter dilepas maka terminal K &
L harus dihubung singkat yaitu dengan terminal
pengukuran

b. Transformator Tegangan

Digunakan untuk mengukur tegnagna dengan


menganggapnya sebagai transformator ideal. Trafo ini
mempunyai perbandingan transformasiyang tepat sekali
dan fluks taburan yang kecil. Trafo ini tiidak boleh
dibebani terlalu besar, akibatnya : hasil pengukuran
kurang tepat.
c. Berdasarkan letak kumparan terhadap inti, transformator dibedakan
menjadi :

1. Transformator jenis inti (core-type transformator)

Kumparan dan lilitannya mengelilingi inti dan kostruksinya


biasanya berbentuk huruf L atau U.

2. Transformator jenis cangkang (shell-type transformator)

Kumparan atau lilitannya dikelilingi oleh inti dan konstruksi intinya


pada umumnya berbentuk I, E atau F.
d. Berdasarkan ada atau tidaknya beban yang ditanggung, transformator
dikelompokkan menjadi :

a. Transformator berbeban.

Jika kumparan sekunder terhubung dengan


beban maka arus i2 akan mengalir pada kumparan
sekunder yang menimbulkan gaya gerak magnet (ggm)
yang cenderung menentang fluks. Jika transformator
diberi beban pada sekunder, maka akan timbul arus yang
akan membangkitkan medan magnet pada sisi tersebut.
Medan magnet sekunder akan mengurangi kekuatan
pada medan pada magnet primer, maka arus induksi
dalam lilitan primer turun dan arus sekunder naik.
Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak
magnet (ggm) N2 I2 yang cenderung menentang fluks
(Ф) bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan.
Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada
kumparan primer harus mengalir arus I2', yang
menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I2,
hingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan
primer menjadi:
I1 = I0 + I2’ (Ampere)
Bila komponen arus rugi inti (Ic) diabaikan, maka I0 =
Im , sehingga :
I1 = Im + I2’ (Ampere)
Dimana:
I1 = arus pada sisi primer (Ampere)
I'2= arus yg menghasilkan Φ'2 (Ampere)
I0 = arus penguat (Ampere)
Im = arus pemagnetan (Ampere)

Ic = arus rugi-rugi int i (Ampere)


Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar
ggm yang dihasilkan oleh arus
pemagnetan IM, maka berlaku hubungan :
N1 IM = N1 I1 – N2 I2
N1 IM = N1 (IM + I2’) – N2 I2
N1 I2’ = N2 I2
Karena IM dianggap kecil, maka I2’ = I1. Sehingga :
N1 I1 = N2 I2
I1/I2=N1/N2
b. Transformator tanpa beban

Kumpalan primer terhubung dengan tegangan


sesaat v1 dan kumparan sekundernya tidak berbeban
sehigga akan menghasilakn arus primer yang
menimbulkan fluks sefasa berbentuk sinusoidal. Setiap
perbandingan trafo jika k<1 maka berfungsi menaikkan
tegangan (step up) dan jika k>1 maka berfungsi
menurunkan tegangan (step down) .tegangan induksi E1
mempunyai besaran yang sama dengan tegangan sumber
v1. Kumparan primer akan dihubungkan dengan sumber
tegangan sehingga mengalir arus penguat I0. Arus
penguat i0 bukan lah arus induktif murni tetapi terdiri
dari 2 komponen yaitu komponen arus pemagnetan
untuk menghasilkan fluks pada inti trafo dan komponen
rugi inti besi untuk menyatak arus yang terpakai akibat
adanya rugi histerisis dan rugi arus.
e. Berdasarkan fasanya, transformator dibedakan menjadi :

a. Transformator 1 fasa
Trafo ini mempunyai konstruksi lilitan terpisah
atau lilitan seperti auto trafo. Konstruksi lilitannya :
Lilitan silender & lilitan cincin . Pada konstruksi lilitan
yang bentuk silender lilitan tegangan tinggi nya terletak
pada pusat lingkaran (Silinder) lilitan karena lebih aman
jika terjadi hubung singkat, Sebagai pengaman (trafo
terpisah), Penurun tegangan dari tegangan rendah/ekstra
rendah dan dari tegangan tinggi / tegangan rendah, DAN
dari Pengatur tegangan dari tegangan rendah 500 − 1000
V, serta Keuntungan trafo 1 fase yaitu Harga murah
(autotrafo) dan sebagai trafo pengaman adalah trafo
pemisah.

Trafo jenis satu fasa terdiri atas :

1. Auto trafo (trafo hemat)


Trafo ini disebut auto trafo hemat karena hanya
menggunakan satu lilitan untuk primer dan sekunder.
Trafo hemat mempunyai tegangan induktif yang
besarnya sesuai

dengan perbandingan transformas

2. Trafo Pengatur
Dapat mengatur variasi tegangan dengan halus ( untuk
daya kecil ) tidak bisa mengatur arus besar,. Untuk
mengatur tegangan keluaran dengan 2 cara yaitu
merubah jumlah belitan dan merubah arus fluksnya.
b. Transformator 2 fasa
Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan
oleh arus pusar di dalam inti, rangkaian magnetik itu
biasanya terdiri dari setumpuk laminasi tipis. Untuk
konstruksi tipe inti dapat dilihat pada Gambar.

Salah satu jenis konstruksi yang biasa


dipergunakan yaitu tipe cangkang yang dapat dilihat
seperti berikut :

Dalam jenis inti (core type) kumparan dililitkan


disekitar dua kaki inti magnetik persegi. Dalam jenis
cangkang (shell type) kumparan dililitkan sekitar kaki
tengah dari inti berkaki tiga dengan laminasi silikon-
steel. Umumnya digunakan untuk transformator yang
bekerja pada frekuensi dibawah beberapa ratus Hz.
Silikon-steel memiliki sifat-sifat yang dikehendaki yaitu
murah, rugi inti rendah dan permeabilitas tinggi pada
rapat fluks tinggi. Inti transformator yang dipergunakan
dalam rangkaian komunikasi pada frekuensi tinggi dan
tingkat energi rendah, kadang-kadang dibuat dari
campuran tepung ferromagnetik yang dimanfaatkan
sebagai permalloy.

f. Berdasarkan naik turunnya tegangan, transformator dibedakan


menjadi:

a. Transformator Step Up
Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari
jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np < Ns), Tegangan
primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder, (Vp<
Vs), Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus
sekunder, (Ip> Is).

b. Transformator Step Down


Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari
jumlah lilitan kumparan sekunder, (Ip> Ns), Tegangan
primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp>
Vs), Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus
sekunder, (Ip< Is), Salah satu contoh penggunaan
transformator adalah pada pesawat penerima radio jenis
“tabung”.
c. Auto Transformator
Terdiri atas satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini,
sebagian pada lilitan prime juga merupakan lilitan
sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder demikian
selalu dalam berlawanan dengan arus primer, sehingga
dalam tarif daya yang sama lilitan sekunder dapat dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan dengan
transformator pada umumnya.

d. Auto Transformator Variabel


Biasanya yang sadapan tengahnya dapat diubah-diubah,
memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang
berubah-ubah.

e. Transformator Isolasi
Jenis transformator isolasi mempunyai lilitan sekunder
yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga
tegangan sekunder sama dengan tegangan primer.
Walaupun demikian, pada beberapa desain, gulungan
sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk tujuan dan
fungsi mengkompensasi kerugian. Transformator
diantaranya ini berfungsi sebagai isolasi antara dua
kalang.Untuk penerapan audio, transformator jenis ini
telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

f. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain
khusus untuk memberikan keluaran gelombang
pulsa.Transformator jenis ini menggunakan material inti
yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai
titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.

g. Berdasarkan frekuensinya, transformator dibedakan menjadi :

a. Transformator Frekuensi Rendah

Transformator Frekuensi Rendah adalah trafo yang


bekerja di frekuensi audio yakni kisaran 20 Hz sampai
20 KHz. Ciri- ciri dari trafo satu ini adalah biasanya
menggunakan inti besi lunak. Contoh dari trafo frekuensi
rendah ini adalah trafo adaptor dan juga trado input atau
output.

b. Transformator Frekuensi Menengah

Transformator frekuensi menengah ini juga biasa disebut


sebagai transformator IF (Intermediate Freqwency)
yakni trafo yang bekerja pada frekuensi menengah.
Trafo jenis ini banyak digunakan pada perangkat radio
AM/FM yang bekerja di frekuensi 455 KHz atau 10,7
MHz. Pada trafo ini, lilitan primer dan sekunder
diparalelkan dengan sebuah kapasitor.

c. Transformator Frekuensi Tinggi

Transformator frekuensi tinggi adalah jenis trafo yang


bekerja pada frekuensi tinggi dan biasanya digunakan
untuk keperluan pembangkit frekuensi atau osilator,
lilitan resonansi, serta flyback pada rangkaian televisi
tabung. Meskipun tak sepopuler trafo IF, namun trafo ini
dianggap sangat penting untuk beberapa keperluan.

d. Transformator Output
Transformator ini terdapat lilitan coil yang terbuat dari
bahan nikelin yang punya fungsi untuk menentukan
besar kecilnya arus masuk. Trafo jenis ini banyak
diaplikasikan pada alat-alat elektronik yang berkaitan
dengan suara seperti radio, tape reconder, amplifier, dan
lain sebagainya.

e. Transformator Adaptor
Transformator jenis ini mengubah arus listrik AC
menjadi DC. Trafo jenis ini juga memiliki dua buah
lilitan yakni lilitan primer dan sekunder. Lilitan primer
pada trafo adaptor ini bertugas untuk menerima arus
listrik AC 110 volt hingga 240 volt, sedangkan lilitan
sekundernya menghasilkan arus DC sebesar 4 hingga 12
volt.

f. Transformator Switching
Transformator jenis ini banyak digunakan pada power
supply berteknologi switching. Trafo jenis ini
menggunakan sistem pembangkit frekwensi tinggi yang
efisiensinya lebih baik disbanding dengan trafo dengan
sistem pembangkit frekuensi rendah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Transformator merupakan salah satu peralaatn listrik elektromagnetik
statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu
rangkaian listrik kerangkaian listrik lainnya., dengan frekuensi yang sama dan
perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.Penggunaan
transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tengangan yang
sesuai dan ekonomis untuk setiap kebutuhan Setiap transformator memiliki
karakteristik yang berbeda sesuai dengan kegunaan, pemanfaatan, dan masa
penciptaannya.

B. SARAN
Mohon kritikan dan saran yang membangun untuk peningkatan
kualiatas ilmu .tetaplah semangat menuntut ilmu diamanpun berada, seusia
bagaimana pun dirimu, dan dalam situasi apapun.
DAFTAR PUSTAKA

[1] J. Siburian and J. Siburian, "Karakteristik Transformator," Jurnal Teknologi


Energi UDA, vol. VIII, no. Transformator, pengujiaan tegangan, pp. 21-28, 2019.

[2] M. Putra, Z. Bahri and M. F. Siregar, "Penggunaan Transformator Arus Untuk


Pencegahan Pemakaian Arus Ilegal," Journal of Electrical and System Control
Engineering, vol. 2(1), no. power quality, transformator arus, konsumen, pp. 21-
25, 2018.

[3] K. A. Kodoati, M. Ir. Fielman Lisi and M. Ir. Marthinus Pakiding, "Analisa
Perkiraan Umur Transformator," E-Journal Teknik Elektro dan Komputer
UNSRAT, vol. 1, no. Beban, transformator, suhu, susut umur., pp. 35-43, 2015.

Anda mungkin juga menyukai