Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BESAR

DOKUMEN RENCANA USAHA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Adi Mulyana, S.Pd.,M.T.

Kelompok 4

: Anggota

Nabil Fasha Inaya (1207040048)


Pachrizal Ramdani (1207040050)
Pipi Oktaviani (1207040053)
Renaldi Arif Maulana (1207040058)
Rizky Dinda Islami (1207040063)
Syifa Akmalia Zahra (1207040078)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
1.1. Latar Belakang dan Penggagas Produk

Kulit kusam dan kering akibat cuaca dan faktor luar bisa diatasi dengan melakukan
perawatan kulit salah satu perawatan kulit yang sering dilakukan yaitu dengan
menggunakan masker. Selain dapat mengangkat sel-sel kulit mati. Masker juga bisa
membantu membersihkan kotoran yang menempel dikulit sehingga menjadikan kulit
menjadi sehat. Masker terbagi menjadi dua jenis yaitu masker tradisional dan modern,
masker tradisional terbuat dari bahan tradisional dari alam dan tepung beras yang
teksturnya sudah dihaluskan. Penggunaannya dengan cara dioleskan perlahan-lahan
keseluruh area wajah untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh sehingga kulit
terlihat bersih dan halus, sedangkan masker modern terbuat dari bahan buatan yang
dilengkapi lotion yang rata-rata terbuat dari susu. Masker modern terbuat dari campuran
bahan alami yang berupa ekstra agar lulur lebih tahan lama dan dirancang lebih praktis
sehingga mempermudah dalam penggunaannya.

        Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pastinya tak asing lagi dengan yang
namanya daun kelor yakni tanaman tropis yang sejak lama telah dimanfaatkan sebagai
pengobatan tradisional. Penamaan produk ini diambil dari nama latin daun kelor itu
sendiri Moringa oleifera dimana daun kelor ini adalah sejenis tumbuhan dari suku
Moringaceae. Tanaman ini dapat dikenali dari bentuk daunnya yang berukuran kecil dan
pohonnya mudah tumbuh dan bisa hidup di tanah yang tidak terlalu subur.

Citra Moringa merupakan usaha yang bergerak di bidang skin care, khususnya masker
wajah. Produk yang ditawarkannya berupa masker wajah yang terbuat dari bahan alami
atau tradisional. Usaha ini awalnya ditemukan oleh seorang pengusaha muda yang
melihat adanya sebuah peluang usaha dengan pemanfaatan bahan lingkungan yang telah
diketahui oleh masyarakat luas, yaitu daun kelor dan menjadikannya sebuah hal yang
bernilai jual. Kehadiran Citra Moringa dipicu oleh sebuah pemikiran pemilik untuk
membuat sebuah produk skin care berbahan dasar alami, tanpa bahan kimia berbahaya
dan mencegah kulit kusam. Pemasaran dari produk ini menggunakan media sosial dan
strategi SWOT. Pengelola proyek Citra Moringa terdiri dari owner, direktur, manajer,
dan staff. Target produk mengarah kepada Usia remaja karena sedang masanya pubertas.
Pada aspek keuangan, usaha ini katakana layak karena sudah memenuhi perhitungan BEP
dan HPP.
2. DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Usaha

Produk yang ditawarkan usaha ini ialah produk skin care, yaitu masker wajah. Lokasi usaha
akan dilaksanakan Jln. Raya Ciparay Kec. Ciparay Kab. Bandung. Proses operasional akan
dijalankan pada suatu rumah produksi bersama. Tampilan kemasan produk dikemas
semenarik mungkin supaya menambah daya tarik pembeli. Kelebihan dari produk ini terbuat
dari bahan alami, tanpa bahan pengawet, sehingga aman digunakan dan tidak menimbulkan
efek samping. Selain itu kemasan produk sangat ramah lingkungan (environmentally
friendly), serta untuk menjaga kualitas masker.

2.2. Sejarah Berdirinya Usaha

Perkembangan zaman dan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang membuat
masyarakat peduli akan kecantikan diri, khususnya kaum wanita. Melihat adanya pangsa
pasar tersebut, maka dapat meningkatkan niat pebisnis untuk memulai usahanya. Salah satu
produk yang kekinian di masyarakat ialah produk skin care. Dalam lahan baru (mililk sendiri)
ini belum ada produk merk pesaing. Penulis berniat untuk menjalankan usaha ini dikarenakan
hal tersebut adanya peluang yang cukup besar dan niat untuk memulai bisnis.

2.3. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai-nilai Visi

Visi dari Citra Moringa adalah menjadikan usaha tersebut banyak dikenali dan diminati oleh
masyarakat di penjuru negeri, khususnya Indonesia. Misi dari Citra Moringa antara lain :

1. Menyelenggarakan riset dan inovasi secara berkesinambungan terhadap produk untuk


menarik minat pasar.
2. Menjaga kualitas produk yang aman dan halal
3. Melakukan promosi secara bertahap akan brand.

Tujuan J.Cha Bubble Drink :

1. Mengubah pola hidup masyarakat dari penggunaan bahan kimia berbahaya menjadi
bahan alami dan aman untuk kesehatan serta halal.
2. Menciptakan produk skin care yang berkualitas.
3. Meningkatkan minat masyarakat khususnya kaum wanita dalam merawat kecantikan
diri.
4. Meningkatkan keinginan masyarakat dalam berwirausaha.
5. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada di daerah sekitarnya.
3. BARANG YANG DIPRODUKSI/ DIPASARKAN

3.1. Deskripsi Produk


Produk masker ini terbuat dari daun bahan alami yaitu daun kelor, yang dimana daun
kelor ini tumbuh subur ditanah Indonesia. Karena terbuat dari bahan alami dan tanpa
tambahan bahan kimia lainnya, produk ini memberikan banyak manfaat bagi yang
menggunakannya. Bubuk kelor sangat rendah lemak dan kaya akan komponen lain,
seperti protein, vitamin, dan mineral. Kombinasi tersebutlah yang membuatnya cocok
dijadikan sebagai produk perawatan kulit. Kandungan nutrisi yang cukup tinggi
menjadikan kelor memiliki sifat fungsional bagi kesehatan serta mengatasi kekurangan
nutrisi. Oleh karena kelor disebut Miracle Tree dan Mother’s Best Friend. Lalu di dalam
kandungan daun kelor terdapat Vitamin A, E, dan C yang dapat mengatasi kulit
berminyak, sangat cocok untuk kulit yang sensitif dan dapat dikatakan daun kelor ini
“daun seribu manfaat”. Kelebihan dari produk ini terbuat dari bahan alami, tanpa bahan
pengawet, sehingga aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping. Selain itu
kemasan produk sangat ramah lingkungan (environmentally friendly), serta untuk
menjaga kualitas masker.

3.2. Manfaat
      Zat   yang   terkandung   dalam   daun   kelor dapat   digunakan   untuk perawatan
kulit. Kandungan vitamin E yang tinggi dari kelor dapat membantu regenerasi  sel  kulit
mati,  sehingga  kulit  wajah  nampak  lebih  cerah  serta menunda  penuaan  dini  pada
kulit. Produk  ini  merupakan  produk  yang  tidak menggunakan bahan kimia. Sehingga
dapat diciptakan produk yang harganya tidak  mahal  dan  sebanding  dengan  masker.
wajah  lain  yang  dapat  dijangkau oleh  kalangan  bawah  hingga  kalangan  atas  dan 
semua  umur, daun  kelor mengandung vitamin B2, sehingga mampu menjaga
kelembapan kulit. Dan bukan hanya itu manfaat lain dari produk ini yaitu meratakan
warna kulit, mengatasi jerawat, membantu detoksifikasi, dan mengecilkan pori-pori.

4. ANALISIS ASPEK PASAR

A. Analisis Rencana Usaha


Untuk memulai suatu kegiatan usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau
pesaing yaitu melalui analisis SWOT.

a. Strength (Kekuatan)
Kekuatan produk dari Masker Organik Daun kelor ini ialah: Potensi lain yang dimiliki oleh
usaha Masker :
 Sebuah inovasi produk yang menarik dan bernilai eknomis sehingga dapat dijangkau
oleh seluruh masyarakat.
 Tanaman Daun Kelor yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar 
 Daun kelor memliki kandungan di dalamnya yang baik untuk menjaga kesehatan area
wajah
 Memiliki Ciri Khas dari segi warna yaitu warna hijau dari kemasan hingga ke daun
kelornya.

b. Weakness (Kelemahan) 
Ditinjau secara umum bahwa kurangnya pengalaman usaha di bidang bisnis dan mungkin
menyebabkan ada beberapa bagian yang terhambat. Kurangnya beberapa Alat untuk bagian
produksi yang masih kurang canggih 

c. Opportunity (Kesempatan)
 Sebagai solusi untuk perwatan wajah dengan bahan alami yang tidak berbahaya bagi
kulit dan sangat tepat untuk membuat kulit sehat.
 Dilihat secara menyeluruh adanya peningkatan penawaran masyarakat terutama
kalangan wanita 
 Menawarkan produk kecantikan berbahan dasar daun kelor atau masker organik yang
berkhasiat

d. Threat (Ancaman)
Banyaknya pesaing yang bergerak di bidang yang sama juga produk masker impor yang
bervariasi dan menarik.

e. Analisis 4P

1. Product 
 Brand :Masker Organik (Moringa Oleifera)
 Quality :100% bahan alami berupa: Daun kelor, beras, kunyit
 Packing :menggunakan paper Craft yang dapat di daur ulang atau ramah
lingkungan

2. Price 
Untuk harga awal, masker organik daun kelor  dijual langsung kepada konsumen
untuk netto 25 gr yaitu sebesar Rp 10.000,00 dan netto 50 gr yaitu sebesar Rp
15.000,00.

3. Promosi
Dimulai dari mulut ke mulut yang berada di lingkungan sekitar lalu membuka akun
sosial media untuk bisnis ini dan mempromosikan produk di sosial media tersebut
melalui WA, Instagram, Tik Tok. Selanjutnya, dilakukan massa promosi selama 1
minggu pada setiap pembelian masing masing netto 25 & 50 gr jika membeli 3
kantong masker netto 25gr maka akan mendapatkan kuas masker secara gratis. Lalu,
jika membeli 3 kantong masker netto 50gr maka akan mendapatkan 1 kantong masker
organik secara free.

4. Tempat
Sesuai dengan produk yaitu di produksi secara Homemade maka untuk memproduksi
produk tersebut dilakukan secara fleksibel yaitu di rumah. Dalam artian dapat di salah
satu rumah tim produksi.

f. Target dan Segmentasi Pasar


1. Geografi
Produk masker organik akan dipasarkan di Kota Bandung. Kota Bandung ini termasuk
tempat yang cukup strategis karena beradsarkan analisis secara nyata di Kota Bandung ini
banyak kampus kampus dan yang pasti banyak pula mahasiswi atau mahasiswa dan hal
tersebut menjadi daya tarik tersendiri apalagi mahasiswi dan mahasiswa pasti membutuhkan
perawatan kulit wajah yang berkualitas namun ekonomis. Sehingga sangat Prospektif bagi
berkembangnya usaha.

2. Demografis
 Segmen Pasar: Segmen Pasar yang di bidik oleh produk Masker Organik Daun kelor
ini adalah semua kalangan namun lebih di utamakan kepada yang mempunyai
masalah kulit berminyak dan berjerawat , karena produk masker organik daun kelor
ini merupakan produk berbasis skincare aman dan menyehatkan yang memiliki
khasiat dalam kecantikan dan keremajaan kulit.

 Target produk : Lebih spesifik target produk mengarah kepada Usia remaja karena
sedang masanya pubertas dan kulit tidak ter kontrol dengan baik umumnya timbul
seperti: jerawat, kusam dan berminyak ataupun bekas jerawat, tetapi masker organik
daun kelor ini dapat di gunakan seluruh kalangan baik perempuan dan laki-laki.
Pengembangan pasarnya adalah untuk wanita dan laki-laki yang bertempat tinggal di
perkotaan, namun dapat juga di pedesaan.

 Posisi Produk: Di masyarakat produk Face Mask Daun Kelor ini diposisikan sebagai
produk skincare yang menarik, sehat dan kaya akan manfaat bagi kesehatan kulit
wajah.

5. STRATEGI PEMASARAN

 Perkenalan Bisnis
Produk yang kami tawarkan merupakan suatu rangkaian perwatan kulit yang dapat dipakai
pada pagi hari dan malam hari yang ekonomis, berkualitas, aman untuk semua jenis kulit,
dapat dipakai untuk perempuan dan lai-laki terutama remaja yang umumnya memiliki
problem di kulit wajah karena masa pubertas tetapi masker ini tidak dapat digunakan untuk
rentang umur dari bayi hingga balita baik itu perempuan atau pun laki-laki, serta yang pasti
jika memakai masker organik daun kelor ini secara rutin tentunya mendapat hasil akhir yang
maksimal. Kulit wajah pun akan glowing, noda-noda bekas jerawat hilang, lebih mulus, dan
jerawat pun hilang. Produk ini bernama “ Face Mask Organic Moringa Oleifera”.

 Membangun Jaringan Dengan Usaha Lain Yang Dapat Mendukung Bisnis


Memiliki Produk Face Mask Organik  Daun Kelor, berbahan baku Daun Kelor itu sendiri.
Oleh karena itu, “Face Mask Organik Daun Kelor” ini berniat bekerja sama dengan mereka
yang mempunyai Lahan luas untuk menanam daun kelor secara banyak serta penguasaha di
bidang tanaman.

 Menciptakan Inovasi Pada Desain Ynag Ditawarkan 


Produk “ Face Mask Organic Daun kelor yaitu dengan menggunakan paper craft sebagai
kemasannya agar mudah di daur ulang sehingga tidak menambah limbah di negeri ini.

 Meningkatkan Pelayanan 
Untuk awal produksi ini  dapat membuat order atau pesanan melalui WA dengan sistem
COD  yang dirasa lebih aman, lalu jika usaha bisnis ini semakin berkembang menyediakan
website untuk wadah para konsumen memberikan saran atas produk.
6. ANALISIS ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

a. Aspek organisasi

 Nama perusahaan : CITRA MORINGA


 Nama pemilik : Renaldi Arif Maulana
 Alamat kantor/tempat usaha : Jln. Raya Ciparay Kec. Ciparay Kab. Bandung
Indonesia Jawa Barat
 Badan hukum : Perusahaan ini yaitu Commanditaire Vennotschap
(CV) yangtermasuk pada UKM (usaha kecil menengah), sehingga tidak berbentuk
badan hukum, jadi tidak ada peraturan tertentu yang menjadi dasar hukum.

b. Struktur organisasi

PEMILIK PERUSAHAAN

Renaldi Arif Maulana

DIREKTUR

Pachrizal Ramdani

WAKIL DIREKTUR

Rizky Dinda Islami

MANAGER PRODUKSI MANAGER PEMASARAN MANAGER KEUANGAN

Nabil Fasha Inaya


Pipi Oktaviani Syifa Akmalia Zahra

STAFF
c. Jabatan
 Pemilik Perusahaan : Renaldi Arif Maulana
 Direktur : Pachrizal Ramdani
 Wakil direktur : Rizky Dinda Islami
 Manager Produksi : Pipi Oktaviani
 Manager Keuangan : Nabil Fasha Inaya
 Manager Pemasaran : Syifa Akmalia Zahra

d. Jumlah staff : Terdapat 9 staff, yang terdiri dari 3 staff bagian


produksi
3 staff bagian pemasaran, dan 3 staff bagian keuangan
e. Uraian tugas

1. Pemilik Perusahaan
- Menyediakan atau mencarikan dana untuk anggaran biaya perusahaa.
- Mengawasi jalannya perusahaan
- Mereview action plan dan strategi perusahaan

2. Direktur
- Penanggung jawab seluruh aktifitas kegiatan perusahaan
- Mengambil kebijakan untuk memajukan perusahaan
- Mengendalikan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran perusahaan
- Melakukan rekruitmen atau menghentikan karyawan sesuai kebutuhan
- Membangun sinergitas dan alur manajemen perusahaan

3. Wakil direktur
- Membantu direktur dalam aktifitas sesuai bagian
- Memberi masukan dalam pengambilan kebijakan baik sesuai bagian
maupun keseluruhan
- Mengendalikan keseimbangan organisasi sesuai dengan tugas yang
diberikan
- Membangun sinergitas staff sesuai dengan tugas pokok yang melekat

4. Manager Produksi
- Bertanggung jawab terhadap proses produksi
- Menentukan dumber daya manusia dan material yang dibutuhkan
- Membuat, menerapkan, dan mengendalikan rencana jadwal produksi
- Menciptakan inovasi baru terhadap kegiatan produksi

5. Manager Keuangan
- Mengawasi dan mengontrol jalannya uang masuk dan keluar
- Melaporkan seluruh penggunaan anggaran kepada pimpinan
- Melakukan perencanaan kebutuhan keuangan
- Membukukan yang terjadi seperti penjualan, pembelian, dan laba rugi.

6. Manager Pemasaran
- Melakukan strategi pemasaran/penjualan ke berbagai arah
- Memelihara semua hasil analisis penjualan yang telah dibuat
- Melakukan pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

7. Staff

 Staff Produksi
- Merekap data hasil produksi
- Mengontrol proses produksi serta kesesuaiannya dengan aturan perusahaan
- Menyusun jadwal kerja
- Membuat laporan harian
 Staff Keuangan
- Melakukan penginputan semua transaksi keuangan
- Menyiapkan laporan keuangan
- Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas
keuangan.
- Kualifikasi administrasi keuangan

 Staff Pemasaran
- Merencanakan sebuah produk yang akan dijual kepasaran
- Mencari informasi dan melakukan evaluasi terhadap keluhan masyarakat terhadap
produk yang termasuk kekurangan dan kelebihan produk
- Memastikan untuk memiliki jalinan hubungan yang baik terhadap para konsumen
dengan perusahaan
- Mensosialisasikan pertama kali produk kepada masyarakat luas.

f. Penggajian
Keuntungan pada usaha atau uang hasil dagangan di kembalikkan ke modal, dan
sisanya ke kas untuk keperluan lain.

g. Perizinan
CITRA MORINGA termasuk usaha rumahan, maka izin usaha yang dilakukan adalah
melalui rukun tetangga setempat, yang dibutuhkan hanya Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Jika usaha ini berkembang dan
maju, maka kami akan melakukan pengajuan izin pendirian badan hukum, dengan
melakukan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
7. ANALISIS ASPEK TEKNIS/ PRODUKSI
a. Jenis produksi
Produk ini di produksi dengan cara mengolah bahan mentah atau bahan baku
menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi yang bisa di pakai oleh konsumen
dengan cara instan.

b. Proses produksi
Proses produksi produk ini terdiri dari :
1) pemilihan daun kelor,
2) pengeringan daun kelor,
3) penghalusan daun kelor,
4) pencampuran bahan,
5) pengemasan produk, dan
6) pelabelan produk.

c. Bahan produksi
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk ini diantaranya:
 Daun kelor
 Tepung beras
 Kunyit

Kebutuhan produksi ini menyangkut pada fasilitas yg harus disediakan guna


menunjang proses produksi. Adapun kebutuhannya dilihat dari jenis aktivitas
dan harta yang dimiliki antara lain:

 Tempat usaha
 Sumber daya listrik dan air
 Alat transfortasi
 Alat elektronik
 Dll

8. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

a. Rencana Pemodalan

 Sumber pendanaan
Total modal yang di perlukan Citra Moringa adalah Rp. 200.000. Modal tersebut berasal dari
dana pribadi sebesar 100%.

 Harga per unit


Harga jual 1 sachet masker adalah Rp. 10.000 untuk berat 25 g dan Rp. 15.000 untuk berat
50g.
Target penjualan masker perhari adalah 2 pack. Dalam 2 pack terdiri dari 10 sachet dengan
berat 25 g dan 10 sachet dengan berat 50 g.

 Analisis Keuntungan

- Pendapatan harian = Rp. 15.000 x 10 sachet x 1 pack = Rp. 150.000


- Pendapatan perbulan = Rp. 150.000 x 30 hari = Rp. 4.500.000

Jika di asumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka:

- Pendapatan yang akan di capai = Rp. 4.500.000 x 12 = Rp. 54.000.00.

 Harga Produk Penjualan (HPP)

Material Cost Overhead Cost Labour Cost HPP


paper 25gr 800 Listrik 20000 Pekerja 150000  
paper 50gr 1400 Print 3000      
kelor 500gr 17500 Wadah  10000      
Beras 5000 Blender  200000      
Kunyit 2000        
plastik custom 10000        
           
           
Jumlah 36700 233000 150000 419700

HPP Total 419700


HPP = = =Rp . 21.000
20 unit 20 unit

Harga Jual = HPP + (HPP x %Markup)

= Rp .21.000+(Rp .21.000 x 15 %)

= Rp .17.250

Jadi, harga pokok penjualan dari usaha ini adalah Rp .21.000

 BEP (Break Event Point)

Fixed cost Cost Variabel Cost Cost


Print Rp 3.000 Paper 25gr Rp 800
Listrik Rp 20.000 Paper 50gr Rp 1.400
Pekerja Rp 150.000 Kelor 500gr Rp 17.500
Wadah Rp 10.000 Beras Rp 5.000
Blender Rp 200.000 Kunyit Rp 2.000
    Plastik Custom Rp 10.000
Jumlah Rp 383.000 Jumlah Rp 36.700
- BEP Per Unit

¿
BEP = Total ¿ Cost Harga Jual per unit−variabel cost

383000
= = 24 unit / bulan
17250−1835

- BEP Rupiah

24 x Rp . 15.000=Rp . 360.000

Berdasarkan pada perhitungan BEP per unit dan rupiah di atas, diketahui bahwa Citra
Moringa perlu menjual sebanyak 24 unit perbulan dan mendapat BEP rupiah Rp. 360.000
untuk mencapai titik impasnya.

Anda mungkin juga menyukai