Anda di halaman 1dari 11

NAMA : KHARINA SYAH

NIM : NH0519036
KELAS : FARMASI B
MATKUL : FARMAKOLOGI
Obat-obat Hormon
1. Sebutkan kegunaan dari:
a. Somatropin
b. Kortikotropin
c. Vasopressin
d. Levothyroxine
e. Thyrozol
f. Metimazol
g. Kalsiferol
2. Sebutkan nama penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan dan kekurangan
hormon tiroid?
3. Jelaskan jenis-jenis obat anti diabetes!
4. Hormon apa yang disekresikan oleh kelenjar pituitary anterior dan
fungsinya?
5. Jelaskan tentang kontrasepsi hormonal!

jawab

1. Kegunaan dari
a. somatropin
Somatropin adalah obat untuk pengobatan kegagalan pertumbuhan,
kekurangan hormon pertumbuhan, gangguan usus (sindrom usus
pendek) atau penurunan berat badan atau berat badan menurun yang
berhubungan dengan HIV.
Somatotropin juga digunakan untuk menambah tinggi badan pada
anak-anak dengan kelainan genetik tertentu (sindrom Noonan).
b. Kortikotropin
Menguji fungsi adrenal

Digunakan sebagai bagian dari tes medis dengan sindrom Cushing

Untuk tubuh yang terlalu banyak memproduksi kortisol

Untuk mengobati berbagai kondisi seperti multiple sclerosis , psoriatis


atau rheumatoid arthritis , ankylosing
spondylitis , lupus , reaksi alergi yang parah , gangguan pernapasan,
dan kondisi peradangan mata

Mengobati kejang infantil pada anak di bawah usia 2 tahun

Mengurangi gejala banyak gangguan

c. Vasopressin

Mengatasi keluhan diabetes insipidus

Salah satu penanganan perdarahan akibat pecah varises esofagus

d. Levothyroxine
Mengobati hipotiroidisme dan mengatasi beberapa jenis penyakit
gondok dan kanker tiroid.

e. Thyrozol
menghambat produksi hormon Tiroid secara total, persiapan operasi
untuk segala jenis Hipertiroidisme, terapi sebelum terapi dengan
Radiodine

f. Metimazol
Mengatasi hipertiroidisme

g. Kalsiferol
mengobati dan mencegah gangguan tulang seperti rakhitis dan
osteomalacia.

2. Hipertiroidisme. Kondisi kelebihan hormon tiroid


Hipotiroidisme, yaitu kondisi ketika jumlah hormon tiroid yang
diproduksi kelenjar tiroid terlalu sedikit.

3. Insulin
-Untuk menggantikan insulin pada pasien diabetes tipe 1
-Untuk mengontrol kadar glukosa darah pada diabetes tipe 2
-Untuk mengobati keadaan darurat diabetes, seperti ketoasidosis
Insulin dapat digunakan untuk mengobati hiperkalemia karena, pada
dasarnya, insulin menyerap kalium di dalam sel.
Diberikan bersamaan dengan glukosa, itu berarti bahwa tindakan
pengobatan jangka panjang dapat dilakukan sementara kadar kalium
pasien dikontrol. Saat pemberian insulin berhenti, kadar kalium naik lagi.
Pemberian insulin tetap menjadi solusi jangka pendek yang efektif.

Ada lebih dari satu jenis pilihan pengobatan insulin. Insulin


dikategorikan menurut berapa lama obat itu bekerja. Sebagai contoh:

 Insulin yang bekerja cepat – insulin biasa; lispro; glulisine


 Kerja menengah – insulin isofan; seng insulin
 Kerja panjang – glargine insulin; detemir insulin
 Insulin kerja ultra-panjang – degludec

Penginderaan
Obat-obatan pemeka digunakan untuk mengatasi resistensi insulin. Ada
dua kelas:

 Biguanides – metformin
 Thiazolidinediones – pioglitazone, rosiglitazone
Metformin adalah lini pertama dalam pengobatan diabetes tipe 2; obat
yang bekerja dengan meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin.
Lebih khusus lagi, metformin bekerja melalui kombinasi cara:
 Kurangi glikogenolisis dan glukoneogenesis
 Tingkatkan pengambilan glukosa oleh otot rangka
 Menghambat penyerapan glukosa usus
Obat yang diberikan secara oral, metformin tidak terkait dengan
penambahan berat badan – tidak seperti obat hipoglikemik oral lainnya.
Ini juga obat yang dapat ditoleransi dengan baik, sebagian besar terkait
dengan efek samping gastrointestinal ringan dan menyebabkan rasa
logam. Efek samping yang serius termasuk asidosis laktat dan, dengan
penggunaan jangka panjang, kekurangan vitamin B12. 

Pioglitazone dan rosiglitazone termasuk dalam kelas thiazolidinedione,


juga dikenal sebagai “glitazones”. Obat ini biasanya merupakan agen lini
kedua atau ketiga tergantung pada seberapa baik pasien telah mentolerir
metformin. Seperti kelas biguanide, glitazones adalah sensitizer – artinya
mereka menurunkan glukosa darah dengan mengaktifkan PPAR-gamma;
efek yang memberi tahu gen untuk meningkatkan kerja insulin. Hal ini
menyebabkan penurunan glukoneogenesis di hati dan peningkatan
pengambilan glukosa oleh otot rangka. Tidak seperti metformin, mereka
dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Ingatlah bahwa rosiglitazone telah ditangguhkan oleh European


Medicines Agency (EMA) karena kekhawatiran mereka akan
peningkatan risiko kardiovaskular.

Secretagog
Seperti namanya, secretagog meningkatkan sekresi insulin:

 Sulfonilurea – gliclazide, glipizide, glibenclamide (glyburide)


 Meglitinides – rapeglinide, nateglinide
Ada dua generasi sulfonilurea. Generasi pertama mencakup obat-obatan
yang lebih lama, seperti tolbutamide, yang kurang efektif dan terkait
dengan lebih banyak efek samping daripada obat-obat generasi kedua.
Semua obat yang tercantum di atas adalah agen generasi kedua.

Baik sulfonilurea dan meglitinida bekerja untuk meningkatkan sekresi


insulin. Mereka juga bertindak pada target yang sama – yaitu saluran
kalium-ATP sel beta. Namun, mereka bertindak di situs berbeda di
sepanjang saluran itu. Dengan menutup saluran kalium, saluran kalsium
terbuka – menyebabkan sekresi insulin lebih besar.

Sulfonilurea menyebabkan efek terkait dosis seperti gangguan


gastrointestinal, hipoglikemia dan, dalam kasus yang jarang terjadi,
hepatotoksisitas dan agranulositosis. Meglitinida dikaitkan dengan gejala
mirip flu, gejala gastrointestinal dan hipoglikemia. Kedua kelas obat
tersebut terkait dengan penambahan berat badan.

Penghambat alfa-glukosidase
Penghambat alfa-glukosidase termasuk obat-obatan seperti:

 Acarbose
 Miglitol
Cara kerjanya sangat berbeda dari obat yang telah kita diskusikan sejauh
ini. Sedangkan biguanides, glitazones, sulfonylureas dan meglitinides
mempengaruhi sensitivitas atau sekresi insulin, penghambat alfa-
glukosidase tidak memiliki efek seperti itu.

Sebaliknya, mereka bekerja dengan memperlambat metabolisme


karbohidrat di seluruh saluran gastrointestinal – efek yang dicapai dengan
mengurangi produksi enzim karbohidrat. Dengan memperlambat
metabolisme glukosa, mereka mengurangi risiko hiperglikemia. Mereka
memiliki dampak yang relatif lebih rendah pada nilai HbA1c
dibandingkan dengan obat antidiabetik lainnya.

Efek sampingnya termasuk peningkatan perut kembung, kembung dan


diare.
Analog peptida
Analog peptida mencakup dua kelas utama kedokteran:

 GLP-1 agonis – exenatide, liraglutide


 Penghambat dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) – sitagliptin, saxagliptin,
linagliptin
Analog peptida, seperti agonis GLP-1, juga merupakan sekretagog –
mereka mendorong sekresi insulin. Agonis GLP-1 berikatan dengan
reseptor membran, mendorong pelepasan insulin dari sel beta pankreas.
Sebagian besar efek samping GLP-1 agonis bersifat gastrointestinal.
Beberapa pasien mengalami sakit kepala dan pusing juga. Jarang untuk
obat antidiabetik, GLP-1 agonis dikaitkan dengan penurunan berat badan.

DPP adalah enzim yang mendegradasi agonis GLP-1. Dengan


menghambat DPP-4, inhibitor ini bekerja untuk mendorong stimulasi
reseptor GLP endogen – merangsang pelepasan insulin. Mereka tidak
terkait dengan penurunan berat badan. Namun, pasien berisiko tinggi
mengalami nyeri sendi. Mereka juga dikaitkan dengan sakit kepala, mual
dan peningkatan risiko gagal jantung.

Glikosurik
Glikosurik adalah obat-obatan yang mempromosikan penghapusan
glukosa melalui urin.

Contohnya termasuk:

 SGLT-2 inhibitor – canagliflozin, dapagliflozin, empagliflozin


SGLT-2 [sodium-glukosa transpor protein-2] mengacu pada transporter
protein yang bertanggung jawab untuk reabsorpsi glukosa. Penghambatan
protein ini menyebabkan peningkatan ekskresi glukosa melalui urin.
Kelas “gliflozin” dikaitkan dengan potensi efek samping berikut:

 Peningkatan risiko ketoasidosis diabetikum


 Infeksi saluran kemih
 Infeksi jamur genital
 Hipoglikemia (risiko lebih rendah daripada sulfonilurea)
 Haus
 Peningkatan kolesterol LDL
Ada beberapa bukti bahwa SGLT-2 inhibitor terkait dengan
kemungkinan kejadian kardiovaskular, tetapi penelitian sedang
berlangsung dengan kesimpulan pasti yang belum tercapai.

4. Hormon apa yang disekresikan oleh kelenjar pituitary anterior dan


fungsinya?
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitaridapat berasal dari bagian
pituitari depan atau belakang.

Hormon dari bagian depan kelenjar, atau dikenal sebagai Lobus Anterior:

 Hormon adrenokortikotropik (ACTH): Hormon ini merangsang


produksi hormon adrenal.
 Hormon perangsang folikel (FSH) dan Luteinizing hormone (LH):
Hormon-hormon ini bekerja sama satu sama lain sebagai regulator
atas fungsi ovarium dan testis.
 Hormon pertumbuhan (GH): Hormon ini sangat penting dalam
pertumbuhan tubuh manusia, terutama di tahun-tahun awal. Untuk
anak-anak, hormon ini membantu menjaga komposisi tubuh yang
sehat. Untuk orang dewasa, GH bertindak sebagai penyeimbang
distribusi lemak serta menjaga kesehatan tulang dan otot.
 Prolaktin: Fungsi utama hormon ini adalah menstimulasi produksi
ASI pada wanita. Hormon ini juga memiliki efek pada aktivitas
seksual yang berbeda pada pria dan wanita.
 Hormon perangsang tiroid (TSH): Hormon ini merangsang kelenjar
tiroid untuk memproduksi hormonnya sendiri.

Hormon dari bagian belakang kelenjar pituitari, atau dikenal sebagai
Lobus Posterior:

 Hormon anti diuretik (ADH): Hormon ini merangsang ginjal untuk


meningkatkan penyerapan air dalam darah, mengurangi jumlah air
yang keluar dalam urin.
 Oksitosin: Oksitosin biasanya memengaruhi proses persalinan dan
kondisi tubuh ibu setelah melahirkan, seperti produksi ASI.
5. Kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang digunakan
sebagai cara mencegah kehamilan yang mengandung hormon.
Alat kontrasepsi hormonal bisa digunakan dalam bentuk pil atau yang
biasa disebut sebagai pil KB dan spiral atau yang biasa disebut sebagai
intrauterine device (IUD)
1) Pil KB
Pil KB dibuat dengan kombinasi hormon estrogen dan progesteron yang
dapat mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB juga memicu pengentalan
lendir serviks sehingga dinding rongga rahim tidak siap menerima
pembuahan.
Jika kamu sudah memutuskan untuk menggunakan pil KB, seorang
perempuan harus mengonsumsinya sesuai aturan yang dianjurkan. Pil KB
disarankan untuk diminum di waktu yang sama. Misalnya selalu pagi,
selalu siang atau selalu malam.
Pil KB sebaiknya mulai dikonsumsi saat hari pertama menstruasi.
Efektivitas pil KB bisa dirasakan setelah mengonsumsi 7 tablet.
2) IUD (Intra-Uterina Device)
Alat kontasepsi IUD spiral ini dikenal sebagai salah satu metode
pengendali kehamilan paling efektif. IUD juga murah dan mudah
digunakan untuk mencegah waktu kehamilan hingga 5 tahun.

IUD juga menjadi salah satu jenis alat kontrasepsi non hormonal. IUD
memiliki bentuk berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim guna
mencegah terjadinya pembuahan. Ada 2 jenis IUD, yaitu:

- IUD tembaga: tidak mengandung hormon dan kandungan tembaganya


bertindak sebagai spermisida untuk membunuh sperma yang masuk.

- IUD hormonal: mengandung porgestin, fungsinya untuk mencegah


sperma membuahi sel telur.

Tingkat efektivitas IUD mencapai 99,8 persen dalam mencegah


kehamilan.

3) Suntik KB

Suntik KB mengandung hormon progesteron atau kombinasi progesteron


dan estrogen dan disuntikkan pada lengan bagian atas atau bagian bokong
setiap 3 bulan guna melindungi wanita dari kehamilan.

Setelah disuntikkan kadar hormon akan meningkat dan kemudian


menurun secara bertahap hingga suntikan selanjutnya. Suntik KB ada
yang dilakukan per 3 bulan dan 1 bulan.

4) Kondom
Kondom menjadi salah satu alat kontrasepsi non hormonal. Kelebihan
kondom dapat mencegah penularan penyakit kelamin dan praktis
digunakan di mana saja. Namun kondom memiliki kekurangan yakni
penggunaannya dapat menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan
untuk membuat kondom dan pemakaiannya jua harus tepat agar
terjadinya risiko terlepas kecil.

5) Diafragma

Meskipun orang Indonesia agak jarang menggunakan alat


kontrasepsi diafragma, namun diafragma bisa menjadi pilihan. Alat
kontrasepsi ini berbentuk kubah dan terbuat dari silikon. Setengah bagian
kubah tersebut diisi krim atau spermisida untuk membunuh sel sperma
agar tidak masuk ke vagina. Setelah itu alat ini dimasukkan ke dalam
vagina dan diletakkan di atas serviks sebelum berhubungan intim.

6) Spermisida

Spermisida mengandung bahan kimia nonoxynol-9 yang dapat


membunuh sperma atau menghambat pergerakannya. Spermisida
umumnya diletakkan di dekat leher rahim dan harus segera dimasukkan
sebelum berhubungan intim. Efek alat KB ini umumnya mulai bekerja
sekitar 15 menit setelah digunakan.

7) Vasektomi

Alat kontasepsi tidak selalu dipasang dalam tubuh wanita, pria juga dapat
menggunakan alatnya demi mencegah kehamilan. Vasektomi merupakan
metode kontrasepsi jangka panjang berupa vasektomi atau operasi
pemotongan vas deferens yakni saluran berbentuk lubang tabung kecil
dalam skrotum yang membawa sperma dari testis menuju penis.

Sehingga akses sperma menuju air mani jadi tertutup sehingga mencegah
pembuahan. Vasektomi bukanlah proses kebiri, sehingga pria masih bisa
merasakan ereksi dan tak mempengaruhi kejantanan pria.

8) KB Implan
Alat kontrasepsi jenis ini dilakukan dengan memasukkan KB implan atau
susuk KB di bawah kulit lengan atas. KB dengan cara ini cukup banyak
diminati karena pemasangannya cukup mudah, efektif dan memberikan
perlindungan yang cukup lama serta mencegah kehamilan selama 3
tahun.

9) Tubektomi

Tubektomi adalah salah satu jenis alat kontrasepsi permanen dengan cara
memotong kedua tuba falopii atau saluran tuba. Ketika tuba falopii dipotong,
maka sel telur tidak dapat masuk ke dalam rahim dan sperma pun tidak bisa
membuahi sel telur. Tubektomi ini biasanya ditargetkan untuk pasangan usia
subur yang tidak ingin memiliki anak lagi.

10) Senggama Terputus

Jika tak ingin menggunakan alat kontasepsi seperti yang sudah dijelaskan


sebelumnya. Beberapa pasangan memilih untuk melakukan senggama
terputus. Metode ini menjadi salah satu kontasepsi non hormonal yang
dilakukan dengan cara mencabut penis sebelum ejakulasi saat berhubungan
seksual.

Metode senggama ini bisa mencegah kehamilan sekitar 80 persen. Namun


yang perlu diperhatikan adalah untuk memastikan ejakulasi benar-benar
dilakukan di luar vagina.
Note:
 Jawablah sesuai pertanyaan, jelaskan hanya pada pertanyaan yang
membutuhkan penjelasan.
 Kirim tugas ke Grup WA sebagai absensi hari ini dengan format :
P4(spasi)Nama(Spasi)NIM hingga pukul 15.00 WITA hari ini.

Anda mungkin juga menyukai