DISUSUN OLEH
Kelompok 4 :
1. Intan Sefti Zahra
2. Lili Rohmawati
3. Lilis Suryani
4. Melinda Tri Putri
5. Nabela Casera
6. Nafakhotin Nur Hurin’in
7. Nurqaulan Karima Gustari
8. Popi Oktaviani
Dosen Pembimbing : Yenni Okfrianti, STP., MP
Ayu Pravita Sari, SST., M.Gizi
A. Latar Belakang
Susu merupakan bahan pangan yang penting bagi kehidupan
manusia karna susu mengandung zat gizi terutama protein. Susu banyak
dikonsumsi oleh berbagai golongan tetapi susu yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat berasal dari susu hewani yang tergolong relatif mahal.
Oleh karena itu untuk memperoleh susu yang memiliki nilai gizi yang
tinggi dan harga yang terjangkau serta disukai masyarakat diperlukan
produk dengan susu yang berbahan dasar nabati yaitu susu yang berasal
dari biji nangka dan ubi jalar.
Biji nangka merupakan biji yang dapat diolah menjadi minuman
bergizi seperti susu nabati, karena memliki kalsium dan rendah lemak.
Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan biji angka menjadi olahan
susu yang bermanfaat serta mengetahui kandungan lemak, gula dan
kalsium.
Ubi jalar berpotensi sebagai prebiotik yang bermanfaat bagi bakteri
prebiotik.hal ini dikarenakan kandungan serat pangan yang dimiliki oleh
biji nangka yang tidak larut dan kandungan oligosakarida seperti rafinosa
dan verbascosa. (Nurhasim, Tamrin, & Wahab, 2017)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh susu nabati biji nangka dan ubi jalar ungu
terhadap pertumbuhan perkembangan pada remaja
2. Tujuan khusus
Mengetahui kandungan protein dari susu nabati biji nangka dan ubi
jalar ungu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Biji Nangka
Ubi Jalar
A. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu baskom, pisau,
panci, blender, talenan, kompor, gelas ukur, sendok, kain saring
(saringan), gelas organoleptik, dan serbet.
B. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu biji nangka dan
ubi jalar, gula kristal, air dan CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) merek
koepoe koepoe, sedangkan bahan analisis kimia yang digunakan antara
lain aquades, Reagen Biuret ( NaOH dan CuSO4 ).
Biji Nangka
Perebusan
Penghalusan (Blender)
Penyaringan
Tambahkan Gula
Masak hingga dan CMC
mendidih (Pengental)
Perebusan
Penghalusan (Blender)
Penyaringan
Bahan Perlakuan
Filtrat Biji 100% 90% 85% 80%
Nagka 20 ml 18 ml 17 ml 16 ml
Filtrat Ubi 0% 10% 15% 20%
Jalar Ungu 0 2 ml 3 ml 4 ml
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil grafik warna diatas, susu nabati dengan konsentrasi 100% paling
banyak disukai.
2. Rasa
Dari hasil grafik rasa diatas, susu nabati 90% dan 80% yang paling banyak
disukai.
3. Tekstur
Dari hasil grafik tekstur diatas, yang paling banyak disukai susu nabati
dengan konsentrasi 80%
4. Aroma
Dari hasil grafik aroma di atas, yang paling banyak disukai susu nabati
dengan konsentrasi 80%
B. Hasil Uji Kruskal-Wallis Test
Ranks
perlakuan N Mean Rank
warna susu nabati 100% 10 35.05
susu nabati 90% 10 17.25
susu nabati 85% 10 20.00
susu nabati 80% 10 9.70
Total 40
rasa susu nabati 100% 10 14.65
susu nabati 90% 10 24.70
susu nabati 85% 10 22.40
susu nabati 80% 10 20.25
Total 40
tekstur susu nabati 100% 10 25.00
susu nabati 90% 10 16.90
susu nabati 85% 10 20.95
susu nabati 80% 10 19.15
Total 40
aroma susu nabati 100% 10 18.25
susu nabati 90% 10 24.35
susu nabati 85% 10 17.80
susu nabati 80% 10 21.60
Total 40
a,b
Test Statistics
warna rasa tekstur aroma
Chi-Square 28.645 4.784 3.039 2.397
df 3 3 3 3
Asymp. Sig. .000 .188 .386 .494
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: perlakuan
Dari tabel diatas, didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig. Warna setiap
perlakuan memiliki perbedaan. Karena nilainya P < 0.05. Sedangkan untuk
Rasa, Tekstur, dan Aroma memiliki nilai P > 0.05 sehingga tidak memiliki
perbedaan.
C. Pembahasan
Dari hasil praktikum dan uji statistik, pembuatan susu nabati dari biji
nangka dan mencampurkan filtrat ubi jalar dengan empat perlakuan
konsentrasi filtrat biji nangka (100%, 90%, 85%, dan 80%), didapatkan
bahwa dari segi warna, terdapat perbedaan di warna di setiap perlakuan,
karena uji statistik menyatakan nilai P < 0.05. Berdasarkan hasil uji
organoleptik warna pada susu nabati biji nangka, yang paling banyak
disukai dari 10 orang panelis adalah susu biji nangka dengan konsentrasi
100%, sedangkan yang sangat tidak di sukai susu nabati dengan
konsentrasi 80%
Berdasarkan hasil uji rasa, tekstur dan aroma, tidak terdapat adanya
perbedaan di setiap perlakuan, karena pada uji statistik didapatkan nilai P
> 0.05. Hasil uji statistik menyatakan susu nabati yang paling banyak
disukai dari segi rasa adalah susu nabati dengan konsentrasi 90% dan 80%.
Hasil uji statistik tekstur, susu nabati yang paling banyak disukai
yaitu susu nambati dengan konsentrasi 80%. Dan hasil uji statistik aroma
pada susu nabati, yang paling banyak disukai yaitu susu nabati dengan
konsentrasi 80%.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum diatas, dapat di simpulkan bahwa susu nabati
yang paling banyak disukai dari hasil uji organoleptik dan statistik yaitu
susu nabati biji nangka dengan konsentrasi 80% filtrat biji nangka.
Uji statistik juga menyatakan bahwa adanya perbedaan terhadap
warna setiap perlakuan, karena nilai yang di dapatkan P < 0.05. Sedangkan
rasa, tekstur, dan aroma tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
B. Saran
Tentunya laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena dari itu
penulis berharap masukan dan kritikan dari pembaca dan dosen agar
laporan kedepan agar lebih baik lagi penulisannya. Dan semoga laporan
ini dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhasim, A., Tamrin, & Wahab, D. (2017). Pengembangan Susu Nabati Dari
Filtrat Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Filtrat Ubi Jalar (Impomoea
Batatas L.). Sains Dan Teknologi Pangan, 2(4), 648–656.
Yulianti, S., Ratman, R., & Solfarina, S. (2017). Pengaruh Waktu Perebusan Biji
Nangka (Artocapus heterophyllus Lamk) Terhadap Kadar Karbohidrat, Protein,
Dan Lemak. Jurnal Akademika Kimia, 4(4), 210.
https://doi.org/10.22487/j24775185.2015.v4.i4.7873