Anda di halaman 1dari 9

Langkah-Langkah Pelatihan

Gizi

OLEH :

NURQAULAN KARIMA GUSTARI


P05130218034

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA TK.3


2021
CARA PEMBUATAN
KURIKULUM DIKLAT DAN
SATUAN PEMBELAJARAN
PELATIHAN GIZI
Merancang kurikulum diklat memerlukan persiapan yang matang. Oleh karena suatu diklat
merupakan suatu proses  yang berupa serangkaian kegiatan. Apabila hasil dari kegiatan diklat
tidak tercapai maka ada kecenderungan meninjau kembali alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut, misalnya dengan meninjau kembali kurikulumnya. Kurikulum
sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan
pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Dalam tahap
merencanakan materi kurikulum diklat terdapat beberapa landasan utama dalam menyusun
kurikulum sebagaimana tersebut di bawah ini.
Pertama, landasan filosofis, bahwa pengembangan kurikulum harus memiliki filsafat
yang dianut oleh masyarakat yang akan dikembangkan. Dalam hal ini akan diperoleh
gambaran tentang pegawai yang bagaimana yang akan dibentuk dan memberikan arah
kepada pengembangan pendidikan dan pelatihan selanjutnya;
Kedua, landasan psikologis, kurikulum berkaitan dengan pembentukan/mengubah 
prilaku peserta diklat. Oleh karena itu, pemahaman prilaku sangatlah penting dalam
perencanaan maupun pelaksanaan diklat. Ada dua hal yang paling penting dipahami
berkaitan dengan landasan psikologis, yaitu (a) pengetahuan tentang perkembangan
peserta diklat (psikologi perkembangan/anak), dan (b) pengetahuan tentang bagaimana
individu  itu belajar (psikologi belajar).  Kedua pengetahuan tersebut akan sangat
berguna bagi pengembangan kurikulum, terutama dalam penentuan bahan/isi kurikulum
dan metode yang tepat yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum.
Ketiga, landasan organisatoris, bentuk bahan pelajaran yang disampaikan kepada peserta
diklat. Dalam penyusunan kurikulum sangatlah tergantung pada landasan organisatorisnya,
yaitu bentuk penyajian bahan pelajaran atau organisasi kurikulumnya yang dikenal dengan
jenis-jenis atau tipe-tipe kurikulum, apakah kurikulum berdasarkan separated subject
curriculum, broad fields curriculum, integrated curriculum, competency based curriculum.
Kurikulum berdasarkan separated subject curriculum, adalah kurikulum mata diklat yang
terpisah satu sama lain, kurang keterkaitan dengan mata diklat lainnya. Konsekuensinya
adalah peserta diklat diharuskan mengambil mata diklat semakin banyak, sedangkan
kurikulum berdasarkan broad fields curriculum, adalah dengan mengkombinasikan beberapa
pelajaran menjadi satu kurikulum.
Selanjutnya, integrated curriculum, kurikulum yang disusun secara menyeluruh, yaitu
menggunakan  berbagai mata diklat yang relevan dalam satu bidang studi
antarbidang studi. Metode yang digunakan dengan pendekatan student centered,
problem solving, CBSA, dan terkahir adalah jenis kurikulum competency based
curriculum, yaitu kurikulum berdasarkan berbasis kompetensi (KBK), yaitu perpaduan
dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan pengembangan
program diklat berdasarkan pada analisis jabatan, pekerjaan, tugas, dan kegiatan di
dunia kerja, baik di lingkungan dunia usaha maupun di lingkungan instansi
pemerintah.
Materi dan Alokasi Waktu
Materi pelatihan umum posyandu terdiri atas 10 pokok bahasan, dengan
alokasi waktu seluruhnya, termasuk untuk upacara pembukaan dan
penutupan, 1.035 menit (17 jam 25 menit pelatihan @ 45 menit tiap jam
pembelajaran) untuk penyelenggaraan pelatihan selama 3 hari efektif.
No. POKOK SILABUS WAKTU (@45
BAHASAN MENIT/JP)

1 2 3 4

1 Perkenalan dan 1.1 Perkenalan 90 menit


kontrak belajar 1.2 Kontrak belajar
2 Tugas-tugas umum 3.1 Pengertian 90 menit
pelatihan anemia 3.2 Tugas-tugas umum pelatihan
pada remaja putri. anemia pada remaja putri.
3.3 Paket pelayanan anemia pada
remaja putri.
3.4 Paket pilihan anemia pada
remaja putri.
3 Pelaksanaan 3.1 Pengertian kegiatan konsultasi 135 menit
langkah-langkah anemia pada remaja putri.
kegiatan konsultasi 3.2 Langkah-langkah pelaksanaan
anemia pada remaja konsultasi anemia pada remaja
putri. putri.
3.3Pengalaman dalam pengelolaan
konsultasi anemia pada remaja
putri.
3.4 Simulasi pelaksanaan kegiatan
konsultasi di puskesmas.
4 Teknik bagaimana 4.1 Pengertian Anemia 135 menit
mengatasi anemia 4.2 Macam-macam anemia.
pada remaja putri. 4.3 Penyebab terjadinya anemia
4.4Makanan yang dianjurkan
untuk anemia.
4.5Makanan yang tidak dianjurkan
untuk anemia.
5 Penyuluhan 5.1 Pengertian kegiatan 135 menit
diPuskesmas X Kota penyuluhan diPuskesmas X Kota
THANKS !

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons from Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai