2021 CARA PEMBUATAN KURIKULUM DIKLAT DAN SATUAN PEMBELAJARAN PELATIHAN GIZI Merancang kurikulum diklat memerlukan persiapan yang matang. Oleh karena suatu diklat merupakan suatu proses yang berupa serangkaian kegiatan. Apabila hasil dari kegiatan diklat tidak tercapai maka ada kecenderungan meninjau kembali alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, misalnya dengan meninjau kembali kurikulumnya. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Dalam tahap merencanakan materi kurikulum diklat terdapat beberapa landasan utama dalam menyusun kurikulum sebagaimana tersebut di bawah ini. Pertama, landasan filosofis, bahwa pengembangan kurikulum harus memiliki filsafat yang dianut oleh masyarakat yang akan dikembangkan. Dalam hal ini akan diperoleh gambaran tentang pegawai yang bagaimana yang akan dibentuk dan memberikan arah kepada pengembangan pendidikan dan pelatihan selanjutnya; Kedua, landasan psikologis, kurikulum berkaitan dengan pembentukan/mengubah prilaku peserta diklat. Oleh karena itu, pemahaman prilaku sangatlah penting dalam perencanaan maupun pelaksanaan diklat. Ada dua hal yang paling penting dipahami berkaitan dengan landasan psikologis, yaitu (a) pengetahuan tentang perkembangan peserta diklat (psikologi perkembangan/anak), dan (b) pengetahuan tentang bagaimana individu itu belajar (psikologi belajar). Kedua pengetahuan tersebut akan sangat berguna bagi pengembangan kurikulum, terutama dalam penentuan bahan/isi kurikulum dan metode yang tepat yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum. Ketiga, landasan organisatoris, bentuk bahan pelajaran yang disampaikan kepada peserta diklat. Dalam penyusunan kurikulum sangatlah tergantung pada landasan organisatorisnya, yaitu bentuk penyajian bahan pelajaran atau organisasi kurikulumnya yang dikenal dengan jenis-jenis atau tipe-tipe kurikulum, apakah kurikulum berdasarkan separated subject curriculum, broad fields curriculum, integrated curriculum, competency based curriculum. Kurikulum berdasarkan separated subject curriculum, adalah kurikulum mata diklat yang terpisah satu sama lain, kurang keterkaitan dengan mata diklat lainnya. Konsekuensinya adalah peserta diklat diharuskan mengambil mata diklat semakin banyak, sedangkan kurikulum berdasarkan broad fields curriculum, adalah dengan mengkombinasikan beberapa pelajaran menjadi satu kurikulum. Selanjutnya, integrated curriculum, kurikulum yang disusun secara menyeluruh, yaitu menggunakan berbagai mata diklat yang relevan dalam satu bidang studi antarbidang studi. Metode yang digunakan dengan pendekatan student centered, problem solving, CBSA, dan terkahir adalah jenis kurikulum competency based curriculum, yaitu kurikulum berdasarkan berbasis kompetensi (KBK), yaitu perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan pengembangan program diklat berdasarkan pada analisis jabatan, pekerjaan, tugas, dan kegiatan di dunia kerja, baik di lingkungan dunia usaha maupun di lingkungan instansi pemerintah. Materi dan Alokasi Waktu Materi pelatihan umum posyandu terdiri atas 10 pokok bahasan, dengan alokasi waktu seluruhnya, termasuk untuk upacara pembukaan dan penutupan, 1.035 menit (17 jam 25 menit pelatihan @ 45 menit tiap jam pembelajaran) untuk penyelenggaraan pelatihan selama 3 hari efektif. No. POKOK SILABUS WAKTU (@45 BAHASAN MENIT/JP)
1 2 3 4
1 Perkenalan dan 1.1 Perkenalan 90 menit
kontrak belajar 1.2 Kontrak belajar 2 Tugas-tugas umum 3.1 Pengertian 90 menit pelatihan anemia 3.2 Tugas-tugas umum pelatihan pada remaja putri. anemia pada remaja putri. 3.3 Paket pelayanan anemia pada remaja putri. 3.4 Paket pilihan anemia pada remaja putri. 3 Pelaksanaan 3.1 Pengertian kegiatan konsultasi 135 menit langkah-langkah anemia pada remaja putri. kegiatan konsultasi 3.2 Langkah-langkah pelaksanaan anemia pada remaja konsultasi anemia pada remaja putri. putri. 3.3Pengalaman dalam pengelolaan konsultasi anemia pada remaja putri. 3.4 Simulasi pelaksanaan kegiatan konsultasi di puskesmas. 4 Teknik bagaimana 4.1 Pengertian Anemia 135 menit mengatasi anemia 4.2 Macam-macam anemia. pada remaja putri. 4.3 Penyebab terjadinya anemia 4.4Makanan yang dianjurkan untuk anemia. 4.5Makanan yang tidak dianjurkan untuk anemia. 5 Penyuluhan 5.1 Pengertian kegiatan 135 menit diPuskesmas X Kota penyuluhan diPuskesmas X Kota THANKS !
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons from Flaticon, and infographics & images by Freepik.