Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2088 – 5369

STUDI PENGOLAHAN FRUIT LEATHER MANGGA


VARIETAS BENGKULU (Mangifera indica L.)

STUDI ON FRUIT LEATHER PROCESSING OF BENGKULU VARIETY


MANGGO

Yessy Rosalina*, Laili Susanti dan Tatik Sulasmi


Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
*E-mail: yessynaubat@gmail.com

ABSTRACT

Mango varieties Bengkulu is one of high yielding varieties from Bengkulu Province.
The plants grow well and produce fruits almost year-around in all regions in the province of
Bengkulu. Mango varieties Bengkulu have very large fruit, thick fruit flesh and slightly sour
flavors. It makes Mango varieties Bengkulu is very suitable to be consumed in the form of
a processed. Fruit leather is one form of processed fruit. Fruit leather is a thin sheet of fruit
in dried form. The results showed that the best processing techniques of fruit leather for
mango varieties Bengkulu is the process with addition of sugar by 20% and drying
temperature at 60 ⁰C. The treatment produce fruit leather withthe best physical appearance
and flavor compared with the other treatments.
Keywords : fruit leather, mango varieties Bengkulu, sugar, drying temperature

ABSTRAK

Buah Mangga varietas Bengkulu merupakan salah satu varietas unggul yang dimiliki
oleh Propinsi Bengkulu.Tanaman ini tumbuh baik dan dapat berbuah sepanjang tahun
hamper di seluruh daerah di Propinsi Bengkulu. Buah mangga varietas Bengkulu ini
mempunyai ukuran buah yang sangat besar, daging buah yang tebal dan rasa yang sedikit
asam, sehingga sangat cocok dikonsumsi dalam bentuk olahan. Salah satu bentuk olahan
yang buah-buahan adalah fruit leather. Fruit leather merupakan lembaran tipis dari buah
dalam bentuk kering. Hasil penelitian didapatkan teknik pengolahan fruit leather mangga
varietas Bengkulu dengan penambahan gula sebesar 20% dan suhu pengeringan 60 oC.
Perlakuan ini memberikan fruit leather dengan tampilan fisik dan rasa yang paling baik
dibandingkan dengan perlakuan lain.
Kata kunci : fruit leather, mangga varietas Bengkulu, gula, suhu pengeringan
STUDI PENGOLAHAN FRUIT LEATHER MANGGA VARIETAS BENGKULU

PENDAHULUAN bentuk olahan komersial dalam skala in-


dustri (Raab dan Oehler, 2000 dalam
Propinsi Bengkulu merupakan salah Murdinah, 2010). Ketebalan fruit leather
satu daerah penghasil buah dan sayur se- berkisar antara 2-3 mm dan kadar air 10-15
gar. Komoditi buah-buahan yang dihasil- % (Enie dan Nami dalam Asben 2007).
kan antara lain : durian, mangga, pepaya, Menurut Delden (2011), kelebihan fruit
dan pisang. Varietas buah mangga yang leather adalah mempunyai karbohidrat dan
menjadi unggulan di Propinsi Bengkulu serat tinggi serta rendah lemak, sehingga
adalah Mangga varietas Bengkulu, atau menjadikan produk ini sebagai cemilan
dikenal dengan Mangga Bengkulu. Berda- yang kaya nutrisi. Hasil penelitian Naz
sarkan surat keputusan Menteri Pertanian (2012) menunjukan bahwa selain kaya
nomor : 337/KPTS/TP.240/6/2003, Mang- nutrisi, fruit leather juga mampu bertahan
ga Bengkulu telah ditetapkan sebagai salah dan tidak menunjukan perubahan selama
satu varietas unggul. Mangga Bengkulu tiga bulan penyimpanan.
memiliki keunggulan spesifik yaitu ber- Di Indonesia konsumsi fruit leather
buah sepanjang tahun, berserat halus, rasa belum banyak dikenal oleh masyarakat.
manis tetapi sedikit asam, sehingga kurang Konsumsi fruit leather di Negara maju cu-
diminati oleh masyarakat untuk dikon- kup tinggi. Buah-buahan yang cocok untuk
sumsi segar. Oleh karena itu mangga Beng- diolah menjadi fruit leather adalah buahan
kulu berpotensi untuk dikembangkan seba- yang mengandung banyak serat, satunya
gai bahan baku industri olahan buah, kare- adalah buah mangga varietas Bengkulu.
na mempunyai daging buah yang tebal. Penelitian terhadap fruit leather mangga te-
Menurut data statistik produksi buah lah banyak dilakukan, tetapi fruit leather
mangga di Propinsi Bengkulu menempati mangga varietas Bengkulu belum ada. Me-
urutan ketujuh dari sembilan belas komo- nurut hasil penelitian Karki (2011) bahwa
diti buah Propinsi Bengkulu (BPS, 2012). terdapat perbedaan yang nyata terhadap pa-
Proses pengolahan diperlukan kare- rameter yang diamati, pada empat varietas
na buah-buahan merupakan komoditi per- blueberries yang tumbuh di New Zealand.
tanian yang cepat mengalami penurunan Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
mutu sehingga umur simpannya sangat untuk memperoleh teknik pengolahan fruit
singkat. Kondisi tersebut menyebabkan leather dari buah mangga varietas Bengku-
rendahnya nilai ekonomi buah-buahan lu yang terbaik, berdasarkan sifat fisik,
segar, bahkan tidak memiliki nilai ekonomi kimia dan organoleptik.
sama sekali pada saat panen raya. Salah
satu cara meningkatkan nilai tambah pro- METODE PENELITIAN
duk buah segar adalah dengan mengolah-
nya menjadi produk jadi sebagai produk Alat yang digunakan adalah oven,
akhir. Pengolahan buah mangga menjadi blender, timbangan analitik, pH meter,
sari buah dan manisan kering merupakan hand refraktofotomater, gelas ukur, erleme-
salah satu jenis pengolahan yang cukup yer, penetrometer dan thermometer. Bahan
potensial karena potensi konsumsi produk yang digunakan pada penelitian ini adalah
olahan buah cukup besar. Selain diolah mangga varietas Bengkulu segar pada
menjadi sari buah dan manisan kering, kondisi matang konsumsi, gula pasir, gum
bentuk olahan lain adalah fruit leather. arab, air, CMC (carboxy methyl cellulose),
Fruit leather adalah produk makan- larutan amilum, larutan Yodium 0,01 N,
an berbentuk lembaran tipis yang mem- dan aquades.
punyai konsistensi dan cita rasa khas suatu Tahapan 1 merupakan tahapan un-
jenis buah yang dapat dijadikan sebagai tuk mendapatkan teknik pengolahan fruit

Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132) | 125
Y. Rosalina, L. Susanti dan T. Sulasmi

leather mangga varietas Bengkulu, dengan adanya perubahan warna pada kulit buah
memodifikasi pembuatan fruit leather dan perubahan tingkat kekerasan buah.
Asben (2007). Setelah tahap 1 selesai, se- Buah mangga varietas Bengkulu sering ju-
lanjutnya dilakukan tahap 2, yaitu pembe- ga disebut dengan julukan Buah Mangga
rian perlakukan untuk mendapatkan teknik Gajah. Ini dikarenakan buah ini mem-
pengolahan fruit leather mangga varietas punyai ukuran yang jauh lebih besar dari
Bengkulu yang terbaik. Penelitian terdiri ukuran buah mangga lain (Gambar 1).
dari dua variabel yaitu : suhu pengeringan Hasil penelitian Baswarsiati dan Yuniarti
(T1 = 60⁰C, T2 = 65⁰C) dan konsentrasi (2007) menunjukan berat rata-rata per buah
gula (G1 = 20 %, G2= 30 %, G3 = 40 %). mangga, masing-masing varietas : Podang
Rancangan penelitian adalah Rancangan Urang = 250 gram, Golek 31 = 523 gram,
Acak Lengkap (RAL) faktorial. Variabel Arumanis 143 = 560 gram, Manalagi 69 =
pengamatan adalah kadar air, pH, TPT dan 560 gram. Sedangkan buah mangga varie-
Vitamin C. Sedangkan uji organoleptik tas Bengkulu, buah siap panen mempunyai
dilakukan dengan menggunakan uji berat 565-805 gram.
hedonik (skala 1-5). terhadap 25 panelis Hasil pengukuran terhadap fisik dan
semi terlatih. Analisis data menggunakan kimia buah mangga varietas Bengkulu
ANOVA dan jika terdapat beda nyata akan yang digunakan sebagai bahan baku pada
dilakukan uji lanjut DMRT. penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Hasil
pengukuran memberikan hasil yang sedikit
HASIL DAN PEMBAHASAN berbeda pada pengamatan kandungan vita-
min C dengan keputusan Menteri Pertanian
Karakteristik Buah Mangga Bengkulu nomor : 337/kpts/tP.240/6/2003, hal ini di-
Buah mangga yang digunakan ada- karenakan perbedaan metode pengukuran
lah varietas Bengkulu pada tingkat kema- yang digunakan. Sedangkan pada penga-
tangan siap konsumsi. Buah mangga yang matan TPT tidak terdapat perbedaan.
telah siap panen biasanya ditandai dengan

Gambar 1. Buah Mangga varietas Bengkulu

126 | Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132)
STUDI PENGOLAHAN FRUIT LEATHER MANGGA VARIETAS BENGKULU

Tabel 1. Karakteristik Buah Mangga varietas Bengkulu


Kep. Men. RI No.
Uraian Hasil Pengukuran
337/kpts/tP.240/6/2003
Berat per buah 565-805 gram -
Tingkat kekerasan : -
Pangkal 19-150 mm
Tengah 17-57 mm
Ujung 10-49 mm
Warna kulit buah Hijau kekuningan -
Warna daging buah Kuning -
Vitamin C 15,35 /10 gr 5,73 mg/100 gr
TPT 11 ⁰brix 11,030 ⁰brix
pH 4,34 -

Gambar 2.Fruit Leather Mangga varietas Bengkulu

Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132) | 127
Y. Rosalina, L. Susanti dan T. Sulasmi

Teknik Pengolahan Fruit Leather Mang- mengikat air juga semakin meningkat.
ga Bengkulu Sehingga pada saat pengeringan penguapan
Proses pengolahan fruit leather air terikat tertahan, akibatnya kadar air
mangga Bengkulu disajikan pada Gambar pada bahan akan bertambah.
2. Hasil penelitian menunjukan pada proses Uji ANOVA terhadap kadar air ba-
pengolahan fruit leather dari buah mangga han menunjukan bahwa interaksi antara
Bengkulu perlu ditambahkan gula. Hal ini konsentrasi gula dan suhu pengeringan ber-
dikarena buah mangga varietas Bengkulu beda tidak nyata. Perbedaan pada kadar air
mempunyai rasa asam, yang ditunjukan de- disebabkan oleh perlakuan yang diberikan.
o
ngan nilai TPT 11 brix. Nilai TPT buah Tabel 2 menunjukan hasil uji lanjut yang
segar menunjukan tingkat kemanisannya. dilakukan bahwa perlakuan dengan kon-
Penelitian Yuniarti dkk (2001) pada buah sentrasi gula 40% berbeda nyata dengan
mangga varietas Podang Urang nilai TPT perlakuan yang lain.
14 obrix dan TPT buah mangga varietas
Cukurgondang adalah 16,73 obrix (Purno- Pengamatan pH
mo, 1987). Penambahan gula memberikan Nilai pH pada fruit leather yang
tampilan dan rasa yang lebih baik. diperoleh menunjukan hasil yang berbeda
pada perlakuan yang diberikan (Gambar 4).
Pengamatan terhadap Sifat Fisik dan Hasil analisa ANOVA diketahui bahwa in-
Kimia teraksi antara suhu pengeringan dan kon-
Kadar Air sentrasi gula pada fruit leather tidak ber-
Kadar air dari fruit leather yang beda nyata. Perbedaan pada nilai pH secara
dihasilkan dari perlakuan yang diberikan nyata dipengaruhi oleh konsentrasi gula.
menunjukan bahwa pada kedua suhu Menurut Okilya dkk (2010) teknik penge-
pengeringan semakin tinggi kadar gula, ringan yang digunakan pada teknik penge-
maka kadar air juga semakin meningkat ringan fruit leather berpengaruh terhadap
(Gambar 3). Hal ini dikarenakan kandung- kelembaban bahan, tapi tidak pada kompo-
an gula yang tinggi, maka kemampuan sisi kimia.

Gambar 3. Kadar Air

Tabel 2. Uji Lanjut DMRT terhadap Kadar Air


Perlakuan Rataan Kadar Air (%)
a
Konsentrasi Gula 40 % 19,8
b
Konsentrasi Gula 30 % 13,6
Konsentrasi Gula 20 % 11,4b

128 | Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132)
STUDI PENGOLAHAN FRUIT LEATHER MANGGA VARIETAS BENGKULU

Gambar 4. Nilai pH

Tabel 3. Uji Lanjut DMRT terhadap Nilai pH


Perlakuan Nilai pH
Konsentrasi gula 20 % 5,17a
ab
Konsentrasi gula 40 % 5,15
b
Konsentrasi gula 30 % 5,07
Hasil uji lanjut DMRT diketahui ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan
bahwa perlakuan pemberian gula sebesar nilai TPT yang diperoleh dipengaruhi
20% berbeda nyata dengan konsentrasi gu- secara nyata oleh perlakuan penambahan
la 30%, tetapi tidak berbada nyata dengan gula pada pembutan fruit leather mangga
konsentrasi gula 40% (Tabel 3). Nilai pH varieritas Bengkulu.
tertinggi pada konsentrasi gula 20%, yaitu Hasil uji lanjut DMRT diketahui
sebesar 5,17. bahwa semua perlakuan menambahan gula
memberikan hasil yang berbeda nyata
Total Padatan Terlarut (TPT) (Tabel 4). Kadar TPT terendah pada
Hasil penukuran nilai TPT pada penambahan gula 20%. Berkurangnya nilai
fruit leather mangga varietas Bengkulu di- TPT dari bahan segar yang digunakan
ketahui bahwa nilai TPT tertinggi pada dikarenakan adanya perlakuan pengeringan
konsentrasi gula 40% pada kedua suhu pe- dan pemanasan selama proses pengolahan.
ngeringan, yaitu 12 obrix (Gambar 5). Hasil

Gambar 5. Kadar Total Padatan Terlarut (TPT)

Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132) | 129
Y. Rosalina, L. Susanti dan T. Sulasmi

Tabel 4. Uji Lanjut DMRT terhadap Kadar TPT


Perlakuan Kadar TPT (⁰Brix)
Konsentrasi gula 40 % 12,0a
b
Konsentrasi gula 30 % 9,0
Konsentrasi gula 20 % 5,5c
Vitamin C secara nyata dipengaruhi oleh suhu
Hasil pengukuran terhadap kan- pengeringan. Pengaruh suhu pengeringan
dungan Vitamin C diketahui bahwa inte- terhadap kandungan vitamin C pada
raksi antara penambahan gula dan suhu produk dikarenakan sifat vitamin C yang
pengeringan tidak berpengaruh nyata mudah rusak pada suhu panas.
(Gambar 6). Perbendaan kadar vitamin C

Gambar 6. Kandungan Vitamin C


Pengamatan terhadap Uji Organoleptik 3,64. Sedangkan rata-rata skor tertinggi pa-
Uji organoleptik yang dilakukan da kesukaan terhadap rasa adalah perla-
adalah uji kesukaan penelis terhadap fruit kuan suhu 65⁰C konsentrasi gula 40%. Pa-
leather mangga Bengkulu (Gambar 7). da perlakuan ini fruit leather yang dihasil-
Hasil uji organoleptik diketahui, bahwa kan mempunyai rasa manis. Uji friedman
untuk kesukaan terhadap warna skor terhadap kesukaan aroma dan rasa menun-
kesukaan tertinggi pada perlakuan suhu jukan hasil yang tidak berbeda nyata.
60⁰C dan konsentrasi gula 30% yaitu 4,16 Perbedaan yang nyata juga didapatkan
(Tabel 5). Uji friedman terhadap skor dari uji friedman pada kesukaan panelis
organoleptik menunjukan perbedaan yang terhadap tekstur. Skor rata-rata tertinggi
nyata. Perbedaan warna pada fruit leather diperoleh pada perlakuan suhu 60⁰C kon-
yang dihasilkan dikarenakan adanya pe- sentrasi gula 20%, yaitu 4,52. Teksur pada
nambahan gula. Sehingga warna berubah pelakuan ini lebih kering dibandingkan de-
menjadi agak gelap dengan peningkatan ngan perlakuan lain. Kesukaan panelis
konsnetrasi gula yang diberikan. secara keseluruhan menunjukan hasil yang
Rata-rata skor tertinggi untuk kesu- tidak berbeda nyata pada uji friedman yang
kaan terhadap aroma adalah perlakuan dilakukan.
suhu 65⁰C konsentrasi gula 20% yaitu

130 | Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132)
STUDI PENGOLAHAN FRUIT LEATHER MANGGA VARIETAS BENGKULU

Gambar 7.Fruit Leather mangga varietas Bengkulu

Tabel 5. Hasil Uji Organoleptik terhadap Fruit Leather Mangga varietas Bengkulu
Uji Perlakuan
Organoleptik T1G1 T1G2 T1G3 T2G1 T2G2 T2G3
Warna 4.04 4.16 2.60 3.96 3.68 2.56
Aroma 3.52 3.60 3.32 3.64 3.36 3.56
Rasa 3.84 3.52 3.48 3.12 3.08 3.96
Tekstur 4.52 2.56 2.60 4.04 4.00 3.28
Keseluruhan 4.08 3.60 3.04 3.56 3.48 3.24
Keterangan :
⁰C Konsentrasi
60⁰C
60⁰C Gula
Konsentrasi
Konsentrasi 2030
Gula
Gula %
40%% T2G1
T2G2== Suhu
Suhu 65⁰C
= Konsentrasi
65⁰C
T2G3 Suhu 65⁰C Gula
Konsentrasi Gula 20
30 %
% T1G2
Gula=
T1G3
Konsentrasi Suhu
= 40
Suhu
%
T1G1 = Suhu 60
KESIMPULAN warna kuning (mangga varietas Bengkulu),
kenyal dan tidak patah pada saat dilipat
Berdasarkan hasil penelitian, dida- atau digulung.
patkan bahwa perlu adanya penambahan
gula pada proses pengolahan fruit leather DAFTAR PUSTAKA
dari mangga varietas Bengkulu. Hal ini di-
karenakan sifat mangga varietas Bengkulu Asben, A. 2007. Peningkatan Kadar
yang sedkit asam jika dibandingkan dengan Iodium dan Serat Pangan dalam
mangga varietas lain. Untuk mendapatkan Pembuatan Fruit Leather Nenas
fruit leather mangga varietas Bengkulu (Ananas comosus Merr) dengan
yang baik secara fisik, kimia dan organo- Penambahan Rumput Laut. Jurnal
leptik diperoleh dengan penambahan gula Fakultas Pertanian UNAND:
20% dan pengeringan pada suhu 60⁰C. Padang.
Pada perlakuan ini dihasilkan fruit leather Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
dengan penampilan fisik yang kering, ber- [BPS]. 2012. Produksi Sayur dan

Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132) | 131
Y. Rosalina, L. Susanti dan T. Sulasmi

Buah Provinsi Bengkulu 2012. Nilai Tambah dan Diversifikasi Pa-


http://bengkulu.bps.go.id/2012/prod ngan. Jurnal Balai Besar Riset
uksi_buah_buahan_menurut_kabup Pengolahan Produk Dan Biotek-
atenkota_dan_jenis_buah_di_bengk nologi Kelautan Dan Perikanan.
ulu_kuintal_2010. [Diakses tanggal Naz, R. 2012. Physical Properties, Sensory
26 Juni 2013] Attributes and Consumers Prefe-
Baswarsiati dan Yuniarti. 2007. Karakter rence of Fruit Leather. Pak. J. Food
Morfologi dan Beberapa Keung- SCI. 22 (4) : 188-190.
gulan Mangga Podang Urang Okilya, S., I.M., Mukisa dan A.N., Kaaya.
(Mangifera indica L). Buletin Plas- 2010. Effect of Solar Drying and
ma Nutfah. Volume 13 (2) : 62-69. Acceptability of Jackfruit Laether.
Delden, K.V. 2011. Fruit Leather. Electronic Journal Of Environmen-
University of Alaska Fairbank. tal Agricultural and Food Che-
www.uaf.edu/files/ces/publication- mistry. 9 (1) : 101-111.
db/catalog/hec/FNH-00228.pdf. Purnomo. 1987. Keragaman Ciri-ciri Buah
[Diakses tanggal 10 Juni 2014]. Mangga. Sub Balitro. Malang.
Karki, M. 2011. Evaluation of Fruit Yuniarti, L. Setyobudi dan P. Santoso.
Leathers Made From New Zaeland 2001. Pengaruh Etilen Blok untuk
Grown Bluberries. [Thesis]. Menunda Proses Pematangan
Lincoln University. Mangga Podang Urang. Balai Kaji-
Murdinah. 2010. Pemanfaatan Rumput an Teknologi Pertanian, Jawa
Laut dan Fikokoloid untuk Produk Timur.
Pangan dalam Rangka Peningkatan

132 | Jurnal Agroindustri, Vol. 3 No. 2 – November 2013 (Hal 124 – 132)

Anda mungkin juga menyukai