Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PANKREASTITIS di RUANG D

RS. SUKA SEHAT

Disusun Oleh :

Kelompok 12

1. Yosep Inggar Mahayu R (1501057)


2. Avinda Wijayanti T.S (1601008)
3. Florentina Vinasia (1601017)
4. Gisela Timur Larasati (1601021)
5. Intan Prabaningrum (1601025)
6. Rinalldo Imanuel Sopacua (1601044)
7. Rosa Setia Delima (1601045)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES BETHESDA YAKKUMYOGYAKARTA
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan kasih karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien
PANKREASTITIS”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan


Medikal Bedah I Prodi DIII Keperawatan SemesterIII. Selain itu, makalah ini disusun
untuk menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan pada pasienHNP.Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ns. Nimsi Melati, S.Kep. ,MAN selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperwatan Medikal Bedah I
2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,


Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan untuk dilakukan perbaikan dalam penulisan makalah
selanjutnya.Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih.
Yogyakarta,16 Oktober 2017
Penulis

Kelompok 12
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pankreatitis merupakan penyakit yang masih belum diketahui masyarakat luas baik
itu dari segi penyebabnya tanda dan gejala dan faktor resiko yangmemperngaruhi
penyakit ini. Pankreatitis akut dan kronis maupun kanker pankreasmerupakan
gangguan pada pankreas yang dapat menyebabkan penurunan kualitashidup
seseorang.Di negara barat penyakit ini sering kali ditemukan dan berhubunganerat
dengan penyalahgunaan pemakaian alkohol, dan penyakit
hepetobilier.Frekuensi berkisar antara 0,14% atau 10-15 pasien pada 100.000
penduduk . Dinegara barat bilamana dihubungkan dengan batu empedu merupakan
penyebab utama pankreatitis akut maka usia terbanyak terdapat sekita 60 tahun dan
lebih banyak padawanita dibandingkan pria. Sedangkan jika dihubungkan dengan
penggunaan alkoholmaka pria lebih banyak, sekita 80-90 persen.Tingkat kematian
pada kanker pankreassangat tinggi yaitu mendekati 100% dalam waktu kurang dari 5
tahun. (Bilotta,Kimberly A .2011). Beberapa faktor resiko pada gangguan pankreas
adalah penyakitsaluran empedu dan konsumsi alkohol.Mempelajari gangguan pada
pankreas membantu perawat dalam melaksanakanasuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan pankreas. Peran tenaga medis danlayanan kesehatan sangat penting
dalam membantu pasien dengan gangguan pankreas, salah satunya adalah
memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan.Pendidikan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya akan sangat berarti bagi pasien,terutama bagaimana sikap dan
tindakan yang bisa dikerjakan pada waktu menghadapiserangan akut maupun
kronis.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian
untuk meningkatkan pengetahuan tentang gangguan pankreas khususnya pankreatitis
akutmaupun kronis dan kanker pankreas

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pankreastitis ?
2. Bagaimana anatomi fisiologi pankreastitis?
3. Apa etiologi Pankreastitis?
4. Bagaimana patofisiologi Pankreastitis?
5. Bagaimana menifestasi klinis Pankreastitis?
6. Bagaimana pemeriksaan diagnostik Pankreastitis?
7. Bagaimana penatalaksanaan medis Pankreastitis?
8. Apadiagnosa keperawatan yang diambil untuk pasien Pankreastitis?
9. Bagaimana Perencanaan Pankreastitis?
10. Bagaimana Asuhan Keperawatan untuk pasienPankreastitis?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian pankkreastitis
2. Mengetahui anatomi fisiologi pankreastitis
3. Mengetahui etiologi Pankreastitis
4. Memahami patofisiologi pankreastitis
5. Mengetahui menifestasi klinis Pankreastitis
6. Mengetahui pemeriksaan diagnostik Pankreastitis
7. Mengetahui penatalaksanaan medis Pankreastitis
8. Memahami diagnosa keperawatan pankreastitis
9. Memahami Perencanaan Pankreastitis
10. Meningkatkan kemampuan dan menerapkan Asuhan Keperawatan untuk
pasien Pankreastitis dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pengertian Pankreatitis

Pankreatitis adalah inflamasi yang mengenai pankreas yang bersifat serius dengan
intensitas yang ringan sampai berat dan berakibat fatal.

Pankreatitis juga didefinisikan sebagai peradangan pada pankreas yang mengganggu


fungsi eksokrin dalam membantu menjalankan metabolisme dalam tubuh.
(Riyadi,2008)

B. Anatomi Fisiologi
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki fungsi
utama yakni untuk menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin.
Kalenjar pankreas terletak pada bagian belakang lambung dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Di dalamnya
terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu
acapkali disebut pulau-pulau Langerhans.Dinamakan Langerhans atas
penemunya, Paul Langerhans pada tahun 1869.Setiap pulau berisikan sel beta
yang berfungsi mengeluarkan hormon insulin. Dimana hormon insulin
memegang peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah.
Tiap pankreas mengandung lebih kurang 100.000 pulau Langerhans dan
tiap pulau berisi 100 sel beta. Disamping sel beta ada juga sel alfa yang
memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari insulin yaitu
mengingkatkan kadar glukosa darah. Juga ada sel delta yang mengeluarkan
somatostatin.
Selain itu terdapat sel f menghasilkan polipeptida pankreatik, yang berperan
mengatur fungsi eksokrin pancreas:
1) Glucagon
Sasaran utama glikagon adalah hati, dengan
a) Merombak glikogen menjadi glukosa(glikogenolisis)
b) Sintesis glukosa dari asam laktat dan dari molekul non karbohidrat
seperti asam lemak dan asam amino (glukoneogenesis)
c) Pembebasan glukosa ke darah oleh sel-sel hati, sehingga gula darah
naik
Sekresi glucagon dirangsang turunnya kadar gula darah, juga naiknya
kadar asam amino darah(setelah makan banyak protein). Sebaliknya
dihambat oleh kadar gula darah yang tinggi oleh somatosmatin.
2) Insulin
Insulin merupakan protein kecil dengan molekul 5808 untuk insulin
manusia. Insulin terdiri atas dua rantai asam amino, satu sama lain
dihubungkan oleh ikatan disulfide.
Sebelum insulin dapat berfungsi dia harus berikatan dengan protein
reseptor yang besar didalam membrane sel.(Guyton,699)
Efek insulin yang paling jelas adalah setelah makan. Efek utamanya
adalah menurunkan kadar gula darah, juga mempengaruhi metabolism
protein dan lemak. Penurunan kadar gula darah terjadi karena transport
membrane terhadap glukosa ke dalam sel meningkat, khususnya ke
dalam sel-sel otot. Insulin menghambat perombakan glikogen menjadi
glukosa dan konversi asam amino atau asam lemak menjadi glukosa;
jadi menghambat aktivitas metabolic yang dapat meningkatkan glukosa
darah. Setelah glukosa masuk kedalam sel-sel sasaran, insulin
mempengaruhi
a) Oksidasi glukosa menghasilkan ATP
b) Menggabungkan glukosa membentuk glikogen
c) Mengkonversi glukosa menjadi lemak.
Kebutuhan energy didahulukan, baru deposit glikogen; bila masih ada
glukosa, terjadi deposit lemak. Sekresi insulin dirangsang naiknya kadar
gula darah, juga kadar asam amino dan asam lemak darah.
C. Etiologi
Etiologi pankreatitis akut antara lain:

1. Konsumsi alkohol cukup lama


Konsumsi alkohol akan mengakibatkan suasana lebih alkalis pada enzim-
enzim pankreas. Suasana itu akan berakibat timbulnya kerusakan pada
pankreas.
2. Infeksi bakteri
Walaupun jarang bakteri juga dapat mencapai pankreas untuk merusak organ
pankreas. Kerusakan ini akan berdampak pada peningkatan enzim pankreas
yang justru dapat merusak pankreas.
3. Infeksi virus
Virus yang sering menimbulkan kerusakan pada pankreas adalah virus
parotitis.
4. Batu empedu

D. Patofisiologi
Pankreatitis akut adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat peradangan akut
dan autodigesti destruktif pankreas dan jaringan di dekat pankreas. Pankreatitis akut
sering kambuh akibat serangan berulang, kelenjar ini akhirnya dapat rusak permanen,
dan menimbulkan pankreatitis kronik atau kadang-kadang insufiensi pankreas
Pankreatitis akut dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi pada semua kasus
terjadi kebocoran enzim-enzim proteolitik aktif dari duktus yang menyebabkan
cedera jaringan, peradangan, nekrosis, dan pada sebagian kasus, infeksi.Dua penyakit
tersering yang paling sering berkaitan adalah penyalahgunaan alkohol dan penyakit
saluran empedu.Alkohol atau metabolitnya, yaitu asetaldehida mungkin memiliki
efek toksik langsung pada sel asinus pankreas sehingga terjadi pengaktifan tripsin
intrasel oleh enzim-enzim lisosom atau mungkin menyebabkan peradangan sfingter
Oddi sehingga enzim-enzim hidrolitik tertahan di ductus pancreaticus dan
asinus.Pankreatitis akut dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, termasuk infeksi
virus (virus gondongan, coxsackievirus, virus hepatitis A, HIV, atau sitomegalovirus)
dan bakteri.
Teori penting lain menyatakan bahwa pengaktifan enzim-enzim pencernaan di
dalam sel asinus merupakan proses terawal dalam terjadinya pancreatitis akut dan
bahwa enzim-enzim tersebut setelah aktif, menyebabkan jejas sel asinus. Penelitian
klinis dan eksperimental membuktikan bahwa pengaktifan zimogen merupakan
gambaran terawal pankreatitis akut.
E. Manifestasi Klinis
1. Nyeri perut hebat, melintang dan tembus sampai bagian punggung, oedema

2. Distensi abdomen (dalam keadaan fatal perut teraba seperti papan)

3. Muntah,mual

4. Terdapat memar (ekimosis) pada pinggang dan sekitar umbilikus (pada


pankreatitis hemoragik)

5. Perdarahan

6. Panas

7. Agitasi

F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Ultrasonografi
2. CT scan
3. Permeriksaan lab
4. Lipase serum : biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap
tinggi lebih lama.
5. Bilirubin serum : terjadi pengikatan umum (mungkin disebabkan oleh
penyakit hati alkoholik atau penekanan duktus koledokus).
6.
G. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan yang dianjurkan pada penderita pankretitis antara lain:

1. Pengobatan yang bersifat simptomatik seperti pemberian analgetik,


contohnya meperidil untuk mengurangi nyeri penderita, pemberian
obat antiemetik untuk mengurangi mual dan muntah.

2. Semua asupan oral harus dihentikan karena dapat mempengaruhi


sekresi pada gaster dan pankreas dimana sekresi itu akan naik apabila
ada bahan makanan yang masuk.

3. Pemberian makanan melalui Total Parenteral Nutrition (TPN)


7. Pemasangan NGT disertai dengan pengisapan. Tindakan ini bertujuan
untuk mengurangi volume sekrsi yan ada pada gaster, juga untuk
mengurangi mual dan muntah

8. Pemberian preparat yang dapat mengurangi sekresi gaster seperti


simetidin

9. Pemberian cairan parenteral untuk mengatasi defisit cairan dalam


tubuh

10. Pemberian insulin (bila terdapat hiperglikemia yang berat)

11. Drainase billier. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi timbunan


sekresi pada pankreas dan akan melancarkan aliran pada pankreas.

Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Identitas
a. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis secara drastis menurun cepat
setelah usia 40 tahun. Pankreatitis sering muncul pada pasien yang pecandu alkohol
yang berumur lebih dari 40 tahun. Tetapi dapat muncul pada usia muda sebagai
pecandu alkohol.
b. Pendidikan dan Pekerjaan
Pada orang dengan pendapatan tinggi dapat rentang stres.Cenderung untuk
mengkonsumsi makanan cepat saji dan minum yang mengandung alkkohol sebagai
pelarian untuk mengurangi stres psikologinya, oleh karena itu penyakit ini biasanya
banyak dialami oleh pejabat, kontraktor, pekerja biasa dengan gaji lembur yang tinggi
dan rendah nilai agamanya.
2. Keluhan Utama
Penderita biasanya datang dengan keluhan perut terasa sakit dan panas
terbakar pada abdomen sampai tembus ke punggung terutama daerah epigastrik.
3. Riwayat penyakit
Riwayat perjalanan penyakit ini biasannya mulai dari rasa tidak enak di perut,
rasa perih sehingga kadang orang awam menganggap sebagai gangguan
lambung.Rasa perih itu kemudian berubah cepat menjadi rasa terbakar dan sakit pada
abdomen terutama epigastrik.
Tentunya kalau itu infeksi biasanya disertai kenaikan suhu tubuh meskipun
tidak tinggi. Kelainan yangdpat menjadi pemicu terjadinya pankreatitis dan perlu
dilakukan pengkajian diantaranya:
a. Trauma abdomen terutama pada perut kuadran tengah
b. Riwayat kelebihan lemak
c. Riwayat pembuluh darah dan sirkulasi yang jelek.
d. Penyakit ulkus peptikum yang lama
e. Pemberian obat-obatan kortikosteroid dan diuretik dalam jangka lama.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit ini memungkinkan ditularkan dari satu anggota ke anggota keluarga
lain melalui pemakaian alat makan yang bersama-sama dalam waktu lama.
Pemeriksaan Fisik
a. B1
Sesak (bila sudah komplikasi ke efusi pleura).
b. B2
Hipotensi dan anemia (jika terjadi perdarahan).
c. B3
Tak ada Kelainan.
d. B4
Oliguri (pada dehidrasi), warna kuning jernih, BUN meningkat (GGA).
e. B5
Mual dan muntah, feses warna pucat,penurunan peristaltik, nyeri abdomen yang
hebat, nyeri tekan pada abdomen disertai nyeri pada punggung, nyeri khas pada
midepigastrium (ulu hati), distensi abdomen.
f. B6
Ekimosis (memar) didaerah pinggang dan umbilicus
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan edema pankreas.
2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3. Hipertermia berhubungan dengan respon sistemik peradangan pankreas.
4. Gangguan Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
yang kurang.
5. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan distensi abdomen.

NO DIAGNOS TUJUA KRITERIA INTERVEN RASIONAL


. A KEP N HASIL SI
1. Nyeri akut nyeri - Pasien 1. Bantu px
1. membantu
berhubung pasien mengatakan nyeri untuk mengurangi
an dengan berkuran perut sudah mendapatka penekanan bagian
edema g atau berkurang atau n posisi tubuh yang dapat
pankreas. hilang hilang tubuh yang berkontribusi
- Ekspresi wajah nyaman dan terhadap nyeri dan
px tampak rileks. rubah posisimenghindari
- Pada palpasi tiap 2 jam. komplikasi
abdomen tidak pulmoner dan
teraba distensi sirkuler.
dan tidak nyeri 2. tirah bariing
pada abdomen menurunkan
daerah epigastrik.2. kebutuhan
- Skala nyeri Pertahankan metabolisme dan
turun. px dalam dapat mengurangi
- Px tidak keadaan sekresi pankreas
mengalami tirah baring. dan lambung
diaphoresis. 3. antikolinergik
- TTV dalam untuk
batas normal. menghambat
sekresi lambung
dan pankreas,
3. Berikan analgetik untuk
preparat menurunkan
antikolinergi ambang nyeri
k dan
analgetik 4. frekuensi,
2 sesuai resep intensitas dan
Defisit dokter skala yang
Cairan meningkat
volume
dan a. Pasien mengidentifikasi
cairan dan elaktrolit mengatakan tidak edema bertambah.
terpenuh haus. 4. Evalusi 1. memantau
elektrolit
i b. Turgor kulit intensitas, keseimbangan
berhubung baik frekuensi, cairan dan dapat
c. Jumlah cairan skala dan melakukan
an dengan
yang masuk dan pemberat rehidrasi dengan
intake yang yang keluar nyeri. cepat.
seimbang. 2. kehilangan
tidak
d. Mukosa bibir cairan lewat
adekuat. pasien tidak 1. Pantau muntah dan
kering. intake dan nasogastrik dapat
e. Berat badan output cairan berdampak pada
normal. secara keseimbangan
f. Elektrolit dalam kontinue tiap karena pasien
batas normal jam. dalam keadaan
(Natrium 135 – puasa
140 mEq/L 3. mengganti
Kalium 3,5 – 5,02. Observasi cairan yang hilang
mEq/L) sumber- dengan cepat dan
sumber mempertahankan
kehilangan haluaran urin
cairan minimal
(seperti 50ml/jam.
muntah, 4. cairan dapat
drainase menambah
nasogastrik). volume darah
sedangkan
kortikosteroid
membantu
3. Berikan mencegah kolaps
infus vaskular.
elektrolit
3. (NaCl) 5. pada
pankreatitis akut
plasma dapat
mengalir ke
hipertem 4. Pantau rongga abdomen
i dapat tanda-tanda sehingga
teratasi syok dan mengurangi
Hipertermi atasi dengan plasma
berhubung a. Pasien cepat bila 6. membantu
an dengan mengeluh terjadi selain sirkulasi yang
respon tubuhnya tidak cairan efektif pada
sistemik panas lagi. intravena jaringan tubuh
terhadap b. Suhu tubuh berikan karena banyak
peradangan pasien 36,5 kortikosteroi cairan yang
. sampai 37,2 C. d. keluar.
c. Akral tidak
teraba panas 5. Observasi1. Terjadi
d. Tidak teraba adanya asites konduksi panas
disteni abdomen. pada tubuh ke benda
abdomen yang
4. dipergunakan
untuk
mengompres.
6. Berikan
tidak albumin, 2. pengganti cairan
terjadi plasma yang hilang akibat
defisit sesuai evaporasi.
nutrisi indikasi dan
sesuai yang
diresepkan. 3. menurunkan
Gangguan a. Pasien panas melalui
nutrisi mengatakan nafsu 1. Lakukan respon persarafan
kurang dari makannya kompres air pusat.
kebutuhan membaik. biasa untuk
tubuh b. Berat badan mengurangi
berhubung pasien dalam panas
an dengan kategori normal
intake (penghitungan
kurang. berat badan ideal2. Beritahu
yaitu (TB-100)- pasien untuk
10%). minum air
c. Porsi yang putih 1500- 1. Makanan atau
disajikan di 2000cc/24 minuman yang
rumah sakit dapat jam sesuai merangsang akan
dihabiskan oleh indikasi. meningkatkan
pasien. sekresi lambung
d. Nilai 3. Kolaborasi yang dapat
laboratorium dengan tim berdampak pada
yang terkait medis dalam penurunan nafsu
nutrisi seperti obat penurun makan.
HB,Hematokrit,pr panas non
otein dalam batas alkohol dan2. Penurunan
normal. non kafein intake makanan
sesuai resep akan menurunkan
kadar glukosa
darah yang
merupakan bahan
utama untuk
5. energi sel. Insulin
dapat
1. Beritahu berkontribusi
pasien untuk pada perbaikan
tidak pankreas
pola menkonsums
nafas i makanan 3. Jenis makanan
dapat yang ini akan
efektif merangsang meningkatkan
seperti pemenuhan
pedas, nutrisa tanpa
berkafein meningkatkan
a. Pasien tidak stimulus pada
Pola nafas berat lagi saat pencernaan.
tidak bernafas
efektif b. RR 20 – 24 kali 4. Peningkatan
berhubung permenit 2. Pantau sekresi pankreas
an dengan c. Irama kadar akan berakibat
distensi pernafasan pasien glukosa pada proses
abdomen. reguler dan tidak darah dan pencernaan(penin
cepat kalau perlu gkatan motilitas).
d. Pasien tidak berikan Peradangan dan
terlihat berat saat terapi insulin infeksi akan
bernafas sesuai yang meningkatkan
diresepkan metabolisme
tubuh
1.Menurunkan
3. Berikan tekanan paru oleh
diet tinggi diafragma
karbohidrat, sehingga
rendah memungkinkan
protein dan paru ekspansi
rendah lebih besar
lemak ketika2. Membalikan
sudah dapat tubuh akan
ditoleransi. membantu
drainase pada
4. Kaji semua lobus paru.
tingkat 3. Aktifitas yang
pemenuhan berlebihan akan
nutrisi dan meningkatkan
tingkat rangsangan
pemenuhan sekresi gaster
metabolisme yang dapat
( melalui menambah
jumlah distensi abdomen.
kalori yang 4. Pankreatitis akut
masuk dan dapat
jumalh menyebabkan
kalori yang edema
dibutuhkan). retroperitonial,
elevasi diafragma,
dan ventilasi peru
yang tidak
1. adekuat. Status
Pertahankan pernapasan yng
posisi jelek dapat
semifowler sebagai indikasi
meningkatnya
distensi abdomen.

2. Bantu
pasien
membalikan
tubuh dan
merubah
posisi tiap 2
(dua) jam.
3. Anjurkan
pasien untuk
membatasi
aktifitas
yang
berlebihan di
tempat tidur.

4. Observasi
status
pernafasan
pasien
(frekwensi,
pola dan
suara nafas)
dan gas
darah.

Anda mungkin juga menyukai