PANKREASTITIS di RUANG D
Disusun Oleh :
Kelompok 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan kasih karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien
PANKREASTITIS”
1. Ns. Nimsi Melati, S.Kep. ,MAN selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperwatan Medikal Bedah I
2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
Kelompok 12
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pankreastitis ?
2. Bagaimana anatomi fisiologi pankreastitis?
3. Apa etiologi Pankreastitis?
4. Bagaimana patofisiologi Pankreastitis?
5. Bagaimana menifestasi klinis Pankreastitis?
6. Bagaimana pemeriksaan diagnostik Pankreastitis?
7. Bagaimana penatalaksanaan medis Pankreastitis?
8. Apadiagnosa keperawatan yang diambil untuk pasien Pankreastitis?
9. Bagaimana Perencanaan Pankreastitis?
10. Bagaimana Asuhan Keperawatan untuk pasienPankreastitis?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian pankkreastitis
2. Mengetahui anatomi fisiologi pankreastitis
3. Mengetahui etiologi Pankreastitis
4. Memahami patofisiologi pankreastitis
5. Mengetahui menifestasi klinis Pankreastitis
6. Mengetahui pemeriksaan diagnostik Pankreastitis
7. Mengetahui penatalaksanaan medis Pankreastitis
8. Memahami diagnosa keperawatan pankreastitis
9. Memahami Perencanaan Pankreastitis
10. Meningkatkan kemampuan dan menerapkan Asuhan Keperawatan untuk
pasien Pankreastitis dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengertian Pankreatitis
Pankreatitis adalah inflamasi yang mengenai pankreas yang bersifat serius dengan
intensitas yang ringan sampai berat dan berakibat fatal.
B. Anatomi Fisiologi
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki fungsi
utama yakni untuk menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin.
Kalenjar pankreas terletak pada bagian belakang lambung dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Di dalamnya
terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu
acapkali disebut pulau-pulau Langerhans.Dinamakan Langerhans atas
penemunya, Paul Langerhans pada tahun 1869.Setiap pulau berisikan sel beta
yang berfungsi mengeluarkan hormon insulin. Dimana hormon insulin
memegang peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah.
Tiap pankreas mengandung lebih kurang 100.000 pulau Langerhans dan
tiap pulau berisi 100 sel beta. Disamping sel beta ada juga sel alfa yang
memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari insulin yaitu
mengingkatkan kadar glukosa darah. Juga ada sel delta yang mengeluarkan
somatostatin.
Selain itu terdapat sel f menghasilkan polipeptida pankreatik, yang berperan
mengatur fungsi eksokrin pancreas:
1) Glucagon
Sasaran utama glikagon adalah hati, dengan
a) Merombak glikogen menjadi glukosa(glikogenolisis)
b) Sintesis glukosa dari asam laktat dan dari molekul non karbohidrat
seperti asam lemak dan asam amino (glukoneogenesis)
c) Pembebasan glukosa ke darah oleh sel-sel hati, sehingga gula darah
naik
Sekresi glucagon dirangsang turunnya kadar gula darah, juga naiknya
kadar asam amino darah(setelah makan banyak protein). Sebaliknya
dihambat oleh kadar gula darah yang tinggi oleh somatosmatin.
2) Insulin
Insulin merupakan protein kecil dengan molekul 5808 untuk insulin
manusia. Insulin terdiri atas dua rantai asam amino, satu sama lain
dihubungkan oleh ikatan disulfide.
Sebelum insulin dapat berfungsi dia harus berikatan dengan protein
reseptor yang besar didalam membrane sel.(Guyton,699)
Efek insulin yang paling jelas adalah setelah makan. Efek utamanya
adalah menurunkan kadar gula darah, juga mempengaruhi metabolism
protein dan lemak. Penurunan kadar gula darah terjadi karena transport
membrane terhadap glukosa ke dalam sel meningkat, khususnya ke
dalam sel-sel otot. Insulin menghambat perombakan glikogen menjadi
glukosa dan konversi asam amino atau asam lemak menjadi glukosa;
jadi menghambat aktivitas metabolic yang dapat meningkatkan glukosa
darah. Setelah glukosa masuk kedalam sel-sel sasaran, insulin
mempengaruhi
a) Oksidasi glukosa menghasilkan ATP
b) Menggabungkan glukosa membentuk glikogen
c) Mengkonversi glukosa menjadi lemak.
Kebutuhan energy didahulukan, baru deposit glikogen; bila masih ada
glukosa, terjadi deposit lemak. Sekresi insulin dirangsang naiknya kadar
gula darah, juga kadar asam amino dan asam lemak darah.
C. Etiologi
Etiologi pankreatitis akut antara lain:
D. Patofisiologi
Pankreatitis akut adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat peradangan akut
dan autodigesti destruktif pankreas dan jaringan di dekat pankreas. Pankreatitis akut
sering kambuh akibat serangan berulang, kelenjar ini akhirnya dapat rusak permanen,
dan menimbulkan pankreatitis kronik atau kadang-kadang insufiensi pankreas
Pankreatitis akut dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi pada semua kasus
terjadi kebocoran enzim-enzim proteolitik aktif dari duktus yang menyebabkan
cedera jaringan, peradangan, nekrosis, dan pada sebagian kasus, infeksi.Dua penyakit
tersering yang paling sering berkaitan adalah penyalahgunaan alkohol dan penyakit
saluran empedu.Alkohol atau metabolitnya, yaitu asetaldehida mungkin memiliki
efek toksik langsung pada sel asinus pankreas sehingga terjadi pengaktifan tripsin
intrasel oleh enzim-enzim lisosom atau mungkin menyebabkan peradangan sfingter
Oddi sehingga enzim-enzim hidrolitik tertahan di ductus pancreaticus dan
asinus.Pankreatitis akut dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, termasuk infeksi
virus (virus gondongan, coxsackievirus, virus hepatitis A, HIV, atau sitomegalovirus)
dan bakteri.
Teori penting lain menyatakan bahwa pengaktifan enzim-enzim pencernaan di
dalam sel asinus merupakan proses terawal dalam terjadinya pancreatitis akut dan
bahwa enzim-enzim tersebut setelah aktif, menyebabkan jejas sel asinus. Penelitian
klinis dan eksperimental membuktikan bahwa pengaktifan zimogen merupakan
gambaran terawal pankreatitis akut.
E. Manifestasi Klinis
1. Nyeri perut hebat, melintang dan tembus sampai bagian punggung, oedema
3. Muntah,mual
5. Perdarahan
6. Panas
7. Agitasi
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Ultrasonografi
2. CT scan
3. Permeriksaan lab
4. Lipase serum : biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap
tinggi lebih lama.
5. Bilirubin serum : terjadi pengikatan umum (mungkin disebabkan oleh
penyakit hati alkoholik atau penekanan duktus koledokus).
6.
G. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan yang dianjurkan pada penderita pankretitis antara lain:
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Identitas
a. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis secara drastis menurun cepat
setelah usia 40 tahun. Pankreatitis sering muncul pada pasien yang pecandu alkohol
yang berumur lebih dari 40 tahun. Tetapi dapat muncul pada usia muda sebagai
pecandu alkohol.
b. Pendidikan dan Pekerjaan
Pada orang dengan pendapatan tinggi dapat rentang stres.Cenderung untuk
mengkonsumsi makanan cepat saji dan minum yang mengandung alkkohol sebagai
pelarian untuk mengurangi stres psikologinya, oleh karena itu penyakit ini biasanya
banyak dialami oleh pejabat, kontraktor, pekerja biasa dengan gaji lembur yang tinggi
dan rendah nilai agamanya.
2. Keluhan Utama
Penderita biasanya datang dengan keluhan perut terasa sakit dan panas
terbakar pada abdomen sampai tembus ke punggung terutama daerah epigastrik.
3. Riwayat penyakit
Riwayat perjalanan penyakit ini biasannya mulai dari rasa tidak enak di perut,
rasa perih sehingga kadang orang awam menganggap sebagai gangguan
lambung.Rasa perih itu kemudian berubah cepat menjadi rasa terbakar dan sakit pada
abdomen terutama epigastrik.
Tentunya kalau itu infeksi biasanya disertai kenaikan suhu tubuh meskipun
tidak tinggi. Kelainan yangdpat menjadi pemicu terjadinya pankreatitis dan perlu
dilakukan pengkajian diantaranya:
a. Trauma abdomen terutama pada perut kuadran tengah
b. Riwayat kelebihan lemak
c. Riwayat pembuluh darah dan sirkulasi yang jelek.
d. Penyakit ulkus peptikum yang lama
e. Pemberian obat-obatan kortikosteroid dan diuretik dalam jangka lama.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit ini memungkinkan ditularkan dari satu anggota ke anggota keluarga
lain melalui pemakaian alat makan yang bersama-sama dalam waktu lama.
Pemeriksaan Fisik
a. B1
Sesak (bila sudah komplikasi ke efusi pleura).
b. B2
Hipotensi dan anemia (jika terjadi perdarahan).
c. B3
Tak ada Kelainan.
d. B4
Oliguri (pada dehidrasi), warna kuning jernih, BUN meningkat (GGA).
e. B5
Mual dan muntah, feses warna pucat,penurunan peristaltik, nyeri abdomen yang
hebat, nyeri tekan pada abdomen disertai nyeri pada punggung, nyeri khas pada
midepigastrium (ulu hati), distensi abdomen.
f. B6
Ekimosis (memar) didaerah pinggang dan umbilicus
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan edema pankreas.
2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3. Hipertermia berhubungan dengan respon sistemik peradangan pankreas.
4. Gangguan Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
yang kurang.
5. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan distensi abdomen.
2. Bantu
pasien
membalikan
tubuh dan
merubah
posisi tiap 2
(dua) jam.
3. Anjurkan
pasien untuk
membatasi
aktifitas
yang
berlebihan di
tempat tidur.
4. Observasi
status
pernafasan
pasien
(frekwensi,
pola dan
suara nafas)
dan gas
darah.