”PANGKREASTITIS AKUT”
Disusun oleh :
Nim : 2114901023
( ) ( )
Pembimbing Klinik
( )
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
pendahuluan ini. Kami menyadari bahwa Laporan pendahuluan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat
ini dapat diterapkan sehingga berguna bagi mahasiswa keperawatan secara umum,
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
1.3 Epidemiologi..................................................................................6
1.4 Etiologi...........................................................................................7
1.5 Klasifikasi......................................................................................10
1.7 Patofisiologi...................................................................................15
1.10 Pathway.......................................................................................27
Pengkajian...........................................................................................28
Diagnosa...............................................................................................33
Intervensi.............................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................41
BAB I
PENDAHULUAN
negara barat penyakit ini sering ditemukan dan berhubungan erat dengan
pankreatitis akut. Sisanya 10% antara lain karena trauma ada pankreas,
pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang
relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat
1.2 TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
mirip dengan kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari duodenum
sampai limpa, terdiri atas tiga bagian yaitu kepala (kaput), badan (korpus), dan
ekor (kauda). Pankreas berwarna merah muda keabuan yang terletak secara
Pankreas adalah organ pipih yang terletak dibelakang dan sedikit di bawah
lambung dalam abdomen. Organ ini memiliki 2 fungsi : fungsi endokrin dan
eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang
mm/hari.
Kepala pankreas yang paling lebar, terletak sebelah kanan rongga
lambung serta di depan vetebra lumbalis pertama. Ekor pankreas adalah bagian
Pankreas terdiri atas dua jenis kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar
atas lobulus yang mengandung alveoli yang berbatasan dengan sel sekretori.
lobulus dan memisah menjadi dua duktus sentral yaitu duktus pankreatikus dan
sehari dapat menghasilkan getah pankreas sekitar 1,5 liter. Kelenjar endokrin
yang dikenal dengan pulau Langerhans. Pulau tersebut mengandung sel alfa
dan sel beta. Sel alfa berfungsi menyekresi glukagon sedangkan sel beta
Jaringan pankreas terdiri atas lobula tersusun sel sekretori yang mengitari
saluran kecil dari lobula yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan
melalui badan pankreas dari kiri ke kanan. Saluran-saluran kecil itu menerima
saluran dari lobula lain dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama,
utama yaitu :
pankreas tersebar di seluruh pankreas dengan berat hanya 1-3% dari berat total
pulau berbeda. Besar pulau langerhans yang terkecil adalah 50µ, sedangkan
yang terbesar 300µ, terbanyak adalah yang besarnya 100-225µ. Jumlah semua
pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara 1-2 juta (Sloane, 2003) Sel
sel yang tersebar di seluruh organ. Ada 4 jenis sel penghasil hormon yang
activity.
gula darah.
dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada
dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa
hormon insulin) pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim
dalam sel tersebut. Disini dengan bantuan enzim peptidase, proinsulin diurai
menjadi insulin dan peptidase C yang keduanya sudah siap untuk disekresikan
juga dapat memiliki efek yang sama. Mekanisme sintesis dan sekresi insulin
setelah adanya rangsangan terhadap sel beta cukup rumit, dan belum
memberikan rangsangan pada sel beta. Pertama, proses untuk dapat melewati
adalah senyawa asam amino yang terdapat dalam berbagai sel yang berperan
dalam sel. Proses ini merupakan langkah penting, agar selanjutnya ke dalam
sel, molekul glukosa tersebut dapat mengalami proses glikolisis dan fosforilasi
penutupan channel K yang terdapat pada membran sel, yang diikuti kemudian
masuknya ion Ca2+ sehingga meningkatkan kadar ion Ca2+ intrasel, suasana
yang dibutuhkan bagi proses sekresi insulin melalui mekanisme yang cukup
Keterangan:
B. Definisi Pankreatitis
merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat
berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga
penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap
berbagai pengobatan (Brunner & Suddart, 2001; 1338). Pankreatitis adalah
inflamasi pankreas yang berlangsung akut (onset tiba-tiba, durasi kurang dari 6
bulan) atau akut berulang (>1 episode pankreatitis akut sampai kronik - durasi
1. Pankreatitis akut
2. Pankreatitis kronik
di perut bagian atas dan meningkatnya level enzim pankreas di dalam darah.
oleh karena aktifasi prematur dari zimogen menjadi enzim proteolitik dalam
klinis, tes laboratorium, dan diagnosa. Perjalanan penyakit dari ringan self
limited sampai berat yang disertai renjatan gangguan ginjal dan paru-paru yang
bisa berakibat fatal. Pankreatitis akut adalah suatu reaksi peradangan akut pada
akut berhubungan dengan pemakaian alkohol yang berlebihan dan batu saluran
sirkulasi umum melalui saluran getah bening retroperitoneal dan jalur vena
C. Epidemiologi
1. Pankreatitis Akut
100.000 orang. Di Finlandia, 73,4 kasus tiap 100.000 orang, insidens yang
Pankreatitis akut lebih banyak terjadi pada pria. Pada pria, etiologi
lebih tinggi daripada ras Kaukasia pada tiap kelompok umur (Pratama,
Hamzah, 2016).
2. Pankreatitis Kronis
pankreas terjadi pada 1 per 10,000 penduduk Amerika. Laki-laki 2 kali lebih
D. Etiologi
1. Pankreatitis Akut
Etiologi yang paling sering adalah batu empedu (40-70%) dan alkohol
kejadian akut, dan sembuh apabila batu telah disingkirkan atau lewat/lepas
terjadinya pankreatitis akut cukup banyak. Tapi sampai saat ini faktor-faktor
tersebut bisa dikategorikan dalam beberapa kelompok. Penyakit pada traktus
sementara sisanya disebabkan antara lain : infeksi, trauma pada perut bagian
herediter.
aliran getah pankreas atau menyebabkan aliran balik (refluks) getah empedu
a. Batu empedu
b. Alkoholisme
c. Obat-obat, seperti furosemide dan azathioprine
d. Gondongan (parotitis)
h. Kanker pankreas
j. Pankreatitis bawaan
Apabila tidak ada riwayat batu empedu dan minum alkohol, medikasi,
2. Pankreatitis Kronis
sebab yang tidak diketahui yang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda,
E. Klasifikasi
1. Pankreatitis Akut
relatif ringan dan sembuh dengan sendirinya hingga penyakit yang dengan
pasien berada dalam keadaan sakit yang akut dan berisiko mengalami
dari inflamasi peri vaskular, vaskulitis yang nyata sampai nekrosis dan
disfungsi organ
akut yang disertai dengan gagal organ dan atau dengan komplikasi
kriteria:
nekrotika;
akut berat jika ada gagal organ persisten (tidak membaik dalam 48
2. Pankreatitis Kronis
insufisiensi eksokrin.
Alkoholisme.
Pankreas )
F. Manifestasi Klinis
1. Pankreatitis Akut
a) Nyeri
dirasakan di perut bagian bawah. Nyeri ini biasanya timbul secara tiba-
biasanya berat dan menetap selama berhari-hari. Bahkan dosis besar dari
suntikan narkotikpun sering tidak dapat mengurangi rasa nyeri ini. Batuk,
gerakan yang kasar dan pernafasan yang dalam, bisa membuat nyeri
f) Pada awalnya, suhu tubuh bisa normal, namun meningkat dalam beberapa
g) Tekanan darah bisa tinggi atau rendah, namun cenderung turun jika orang
j) Bisa juga terjadi pengumpulan cairan dalam rongga perut (asites). Pada
berakibat fatal.
2. Pankreatitis Kronis
penderita akan mengeluarkan tinja yang banyak dan berbau busuk. Tinja
bisa berwarna terang dan berminyak dan bahkan bisa mengandung tetesan-
tetesan minyak. Gangguan penyerapan juga menyebabkan turunnya berat
badan.
yaitu:
a) Nyeri perut
b) Malabsorpsi
d) Diabetes
G. Patofisiologi
1. Pankreatitis Akut
pankreas.
enzim pankreas yang aktif, asam empedu, lisolesitin, dan asam lemak yang
fase:
biasanya dimulai pada awal minggu kedua. Kegagalan fungsi salah satu
mengakibatkan:
a. Bagian granul lisosom dan zymogen bergabung, dan dapat
yang memediasi respons inflamasi lokal (pada kasus berat dapat sistemik).
(ARDS), efusi pleura, perdarahan saluran cerna, dan gagal ginjal. Systemic
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pankreatitis Akut
Pemeriksaan Laboratorium
beratnya penyakit. Nilai kadar puncak serum 48 jam setelah onset penyakit
merupakan faktor prognostik yang akurat, nilai lebih dari 150 mg/L
value 76%, dan NPV/ negative predictive value 86%, sebagai indikator
Blood urea nitrogen (BUN) meningkat saat masuk (> 20 mg/dL) atau
Pemeriksaan Radiologik
homogen
C Grade B + inflamasi pankreas
D Grade C + penumpukan cairan
E Grade D + 2 atau lebih penumpukan cairan dengan
Keterangan:
infeksi.
dengan pankreas atau faktor pencetus intra abdomen yang lain, adanya
pankreas/inflamasi.
lebih lama.
penyakit bilier.
nekrosis pankreas).
insufisiensi ginjal.
kerusakan sel beta dan nekrosis pankreas dan tanda aprognosis buruk.
2. Pankreatitis Kronis
Pemeriksaan laboratorium umumnya tidak menampakkan ke arah
pankreatitis kronis. Serum alfa amilase dan lipase meningkat ringan atau
normal. Liver fungsi test normal. Serum albumin dapat menurun. Pencitraan
pankreas
Gambar 1.5 Tampak klasifikasi/batu di sepanjang duktus pankreatikus
I. Penatalaksanaan Medis
1. Pankreatitis Akut
untuk mencegah atau mengatasi komplikasi. Semua asupan per oral harus
bagian terapi yang penting, khusus pada pasien dengan keadaan umum yang
buruk, sebagai akibat dari stres metabolik yang menyertai pankreatitis akut.
yang nyeri dan ileus paralitik serta untuk mengeluarkan asam klorida.
yang terbatas. Terapi ini akan membentuk kembali aliran pankreas dan
oral yang rendah lemak dan protein dimulai secara bertahap. Kafein
b. Tindakan Bedah
intensif.
3. Timbulnya sepsis.
5. Tanda-tanda peritonitis.
pembentukan fistel, ileus karena obstruksi pada duodenum atau kolon, pada
2. Pankreatitis Kronis
Pengelolaan penderita pankreatitis kronis dapat secara konservatif
pankreas.
infus, dapat mengistirahatkan pankreas dan usus juga bisa mengurangi rasa
nyeri.
Terapi Farmakologi
mengurangi rasa nyeri. Bila penderita terus menerus merasakan nyeri dan
saraf pankreas sehingga rangsangannya tidak sampai ke otak. Bila cara ini
pembuatan jalan pintas dari pankreas ke usus halus, akan mengurangi rasa
terkena, bagian ini diangkat bersamaan dengan usus dua belas jari.
pankreas pada saat makan, dapat membuat tinja menjadi kurang berlemak
badan penderita biasanya akan meningkat, buang air besarnya menjadi lebih
jarang, tidak lagi terdapat tetesan minyak pada tinjanya dan secara umum
Prosedur Operasi
lesser sac melalui ligamentum gastrocolic, pankreas dapat dilihat mulai dari
side pancreaticojejunal.
J. Pathway
Alkoholisme
Trauma Fisik Batu empedu Infeksi Virus/bakteri
Iritasi Pankreas
Terjadi Inflamasi
PENGKAJIAN
a. Biodata
medis)
dengan pasien)
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan Utama
2) Pola nutrisi dan cairan : pasien mengalami mual, muntah, nafsu makan
menurun.
bantuan dari keluarga atau orang lain karen lemah dan nyeri.
5) Pola tidur dan istirahat : terdapat pasien dengan gangguan pola tidur yang
disebabkan oleh nyeri pada abdomen dan ras nyeri yang menyebar ke
7) Pola persepsi dan konsep diri : perasaan terisolasi diri atau perasaan tidak
keyakinannnya
d. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda-tanda Vital
Nadi : 86
Pernafasan :20
Suhu : 36,5
2) Keadaan umum
Kesan umum pasien baik, wajah tidak ada kelainan bentuk, kesadaran
compos mentis.
3) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada saat inspirasi
Palpasi : gerakan dada pada waktu bernafas simetris, tidak terdapat adanya
4) Sistem pencernaan
5) Sistem intregumen
Inspeksi : warna kulit tidak normal, dan tidak ada lesi pada kulit, jumlah
rambut tipis & warna kuku putih kemerahan dengan bentuk normal, kuku
Palpasi : Suhu badn hipertermi, kelembapan kulit pasien kering turgor kulit
kering.
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu
(NOC)
1 Nyeri akut b.d agen Tujuan : 1. Kaji secara komphrehensif tentang
2. Menunjukkan anjuran
nyeri
mengontrol nyeri
2. Pemberian Analgetik
tidak mampu dalam selama 2x24 jam, klien 3. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
terjadi
7. Monitor tanda-tanda vital
DAFTAR PUSTAKA
Engram, Barbara.1998. Rencana asuhan Keperawatan Medikal-Bedah. Vol. 3 /
Gibson, John. 1981. Modern Physiology and Anatomy for Nurses. Blackwell Science
Limited: Oxford
Tinjauan Pustaka.