Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SEKRESI PANKREAS

Dosen Pengajar:
Ferry Fadli Fratama, S.ST., M.Tr.Kep.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Adkhatunnisa (P07134222001)
Andara (P07134222005)
Asma Lutfhy Ningrum (P07134222010)
Defi Amalia (P07134222016)
Diah Permata Sukma (P07134222017)
Ellan Cahaya Amino (P07134222019)
Fatmiana Ripasha (P07134222021)
Fitria Audrey Mau’izah (P07134222024)
Kurnia (P07134222029)
Muhammad Fadeli (P07134222037)
Nisrina Fata Nasywa (P07134222043)
Nurul Alpita Sari (P07134222049)
Rismariny Fahrudin (P07134222054)
Rosita (P07134222055)
Vini Oktaria (P07134222064)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul "Anatomi
dan Fisiologi Sekresi Pankreas" ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang anatomi fisiologi
sekresi pankreas bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ferry Fadli Fratama,


S.ST., M.Tr.Kep. selaku dosen praktikum Mata Kuliah Anatomi Fisiologi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, baik dalam pengetikan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Banjarbaru, 21 Oktober 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Pengertian Kelenjar Pankreas..........................................................................3

B. Anatomi Kelenjar Pankreas.............................................................................3

C. Fisiologi Kelenjar Pankreas.............................................................................7

BAB III..................................................................................................................15

PENUTUP..............................................................................................................15

A. Kesimpulan....................................................................................................15

B. Saran..............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tubuh manusia terdiri dari berbagai organ yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Organ-organ pada manusia tersebut tidak dapat
bekerja sendiri, maka dari itu di dalam tubuh manusia terdapat sebuah sistem yang
berfungsi untuk mengontrol kerja organ-organ tersebut. Sistem kontrol tersebut
yakni sistem endokrin yang merupakan sistem kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan
“pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Ada beberapa kelenjar yang berfungsi
menghasilkan hormon di dalam tubuh, antara lain: kelenjar hipotalamus, kelenjar
hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar thymus, kelenjar suprarenal,
kelenjar pankreas, ovarium, dan testis.
Salah satu kelenjar yang berperan dalam sistem endokrin yakni kelenjar
pankreas. Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang
cukup besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai
endokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar eksokrin. Pankreas merupakan
salah satu organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin
dan glukagon. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola
makan yang buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula
dalam tubuh pun ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai
komplikasi penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu kita
harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana keadaan pankreas secara anatomis
dan fisiologis normalnya.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kelenjar pankreas?


2. Bagaimana anatomi (letak dan struktur) kelenjar pankreas?
3. Bagaimana fisiologi (fungsi dan mekanisme/cara kerja) kelenjar pankreas?
4. Apa saja hormon dan enzim yang dihasilkan pada kelenjar pankreas?
5. Apa saja fungsi dari hormon dan enzim tersebut?
6. Bagaimana proses pembentukan hormon dan enzim tersebut?
7. Bagaimana mekanisme kerja dari hormon dan enzim tersebut?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu kelenjar pankreas.


2. Memahami bagaimana anatomi kelenjar pankreas.
3. Memahami bagaimana fisiologi kelenjar pankreas.
4. Mengetahui hormon dan enzim yang dihasilkan pada kelenjar pankreas.
5. Memahami fungsi dari hormon dan enzim tersebut.
6. Memahami bagaimana proses pembentukan hormon dan enzim tersebut.
7. Memahami bagaimana mekanisme kerja dari hormon dan enzim tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas, dikenal juga sebagai “pulau-pulau Langerhans”, adalah
kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatur besar lambung yang
dikelilingi oleh usus 12 jari, hati, dan kantong empedu.
Pankreas berwarna putih keabuan hingga kemerahan. Organ ini
merupakan kelenjar majemuk yang terdiri atas jaringan eksokrin dan jaringan
endokrin. Jaringan eksokrin menghasilkan enzim-enzim pankreas seperti amilase,
peptidase dan lipase, sedangkan jaringan endokrin menghasilkan hormon-hormon
seperti insulin, glukagon, dan somatostatin (Dolensek, Rupnik & Stozer, 2015).

B. Anatomi Kelenjar Pankreas

1. Letak Kelenjar Pankreas beserta Saluran di Dalamnya


Pankreas terletak di dalam ruang abdominopelvis antara lambung dan
usus halus. Organ ini memanjang lateral dari arah duodenum menuju ke arah
limpa. Pankreas terletak retroperitoneal dan terikat kuat ke dinding posterior
rongga abdomen (Martini, 2001: 872). Pankreas merupakan organ yang
memanjang, berwarna abu-abu kemerahan. Pada orang dewasa ukurannya
mencapai panjang 20-25 cm, dengan berat sekitar 80 gram.

Pankreas terbagi menjadi bagian kepala (head), leher (neck), badan


(body), dan ekor (tail). Bagian kepala terletak di dalam lengkung duodenum,
disambung dengan bagian leher. Bagian badan pankreas meluas ke arah limpa,
sedangkan bagian ekornya merupakan daerah ujung yang membulat.
Permukaan pankreas tidak rata. Kapsul jaringan ikat tipis membungkus
keseluruhan organ. Arteri yang memperdarahi pankreas adalah cabang arteri
splenik, mesenterik superior, arteri hepatik komunis.

Sel-sel endokrin (pulau-pulau Langerhans) pankreas menyekresi


hormon insulin dan glukogen. Sel-sel eksokrin (asinar) menyekresi enzim-

3
enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam
konsentrasi tinggi. Produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui saluran
pankreas (pancreatic duct), yang menyatu dengan saluran empedu (common
bile duct) dan masuk ke duodenum di titik ampula hepatopankreas, walaupun
saluran pankreas dan saluran empedu membuka secara terpisah pada
duodenum. Sfingter Oddi secara normal mempertahankan keadaan mulut
duktus agar tetap tertutup. Sekresi eksokrin pankreas dipengaruhi oleh
aktivitas refleks saraf selama tahap sefalik dari lambung pada sekresi
lambung. Walaupun demikian, kontrol utama terletak pada hormon duodenum
yang diabsorpsi ke dalam aliran darah untuk mencapai pankreas. Sekretin
diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorpsi kedalam darah
untuk mencapai pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki
usus dan mengeluarkan sejumlah besar cairan berair yang mengandung
natrium bikarbonat. Bikarbonat menetralisasi asam dan membentuk

lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus.

4
2. Bagian-bagian Pankreas
Kepala Pankreas: bagian paling lebar, terletak disebelah kanan rongga
abdomen dan di dalam lekukan duodenum.
Leher Pankreas: bagian pendek dari pankreas, perpanjangan dari bagian
kepala.
Badan Pankreas: bagian utama pankreas, letaknya di belakang lambung
dan di depan vertebra lumbalis pertama.
Ekor Pankreas: bagian yang runcing disebelah kiri, dan sebenarnya
menyetuh limpa.

Jaringan pankreas terdiri atas lobula dari sel sekretori yang tersusun
mengitari saluran-saluran halus, dimulai dari saluran kecil dari lobula yang
terletak pada ekor pankreas dan berjalan dari kiri ke kanan melalui badan
pankreas. Saluran-saluran kecil itu menerima saluran dari lobula lain dan

5
kemudian bersatu membentuk saluran utama yang disebut dengan duktus
wirsungi.

1. Duktus hepatika dekstra dan 6. Kandung empedu


sinistra 7. Fundus
2. Duktus sistikus 8. Duktus aksesorius
3. Arteri sistikus 9. Papila duodenalis
4. Kolum 10. Kaput pankreas
5. Korpus 11. Arteri hepatika dekstra

6
12. Duktus biliaris komunis 15. Korpus pankreas
13. Duktus pankreatikus (wirsungi) 16. Pembuluh mesentrika superior
14. Ekor (kauda) pankreas

3. Jaringan pada Kelenjar Pankreas


 Acini/Asinar: sel eksokrin pankreas yang memproduksi dan mengangkut
enzim yang dilewatkan ke duodenum untuk membantu proses pencernaan
makanan.
 Pulau Langerhans/Sel Cluster: sel endokrin pankreas yang menyekresi
insulin dan glukagon langsung ke dalam darah. Pankreas manusia
mempunyai 1-2 juta pulau Langerhans. Diameter ± 0,3mm, dikelilingi oleh
kapiler-kapiler kecil.

C. Fisiologi Kelenjar Pankreas


Fungsi Kelenjar Pankreas
Fungsi pankreas dilaksanakan oleh populasi sel khusus. Sebagai
kelenjar endokrin sekaligus eksokrin, pankreas menghasilkan banyak enzim
pencernaan dan hormon. Sekresi pankreas diatur oleh rangsangan hormonal
maupun vagal. Dua hormon intestinal, yaitu sekretin dan kolesistokinin yang
disekresi sel enteroendokrin dari mukosa duodenum ke aliran darah, mengatur
sekresi pankreas. Pankreas menghasilkan cairan alkalis dan banyak enzim
pencernaan yang merombak protein, lemak, dan karbohidrat menjadi molekul-

7
molekul lebih kecil agar diabsorpsi di usus halus. Berikut penjelasan
mengenai fungsi endokrin dan fungsi eksokrin pankreas.
Fungsi Endokrin
Bagian dari pankreas yang melakukan fungsi endokrin terbentuk
dari jutaan cluster sel. Cluster sel dikenal sebagai pulau Langerhans. Pulau
Langerhans terdiri dari empat jenis sel (Dolensek, Rupnik & Stozer,
2015), yang diklasifikasikan berdasarkan hormon yang mereka keluarkan.
Keempat jenis sel tersebut antara lain (Fawcett, 1994: 695):
a. Sel α (sel A), sel α menyusun kurang lebih 25% pulau Langerhans.
Sel alfa terdapat pada bagian perifer pulau Langerhans, dan
beberapa tersebar di sepanjang kapiler. Sel α bertugas menyekresi
glukagon.
b. Sel β (sel B), penggunaan teknik immunoperoksidase akan
menyebabkan sel beta yang bertugas menyekresi insulin akan
tampak berwarna cokelat. Sel beta merupakan sel yang
mendominasi pulau Langerhans. Sel ini terutama terdapat di bagian
tengah dan menyusun lebih dari 60% pulau Langerhans.
c. Sel δ (Sel D), sel ini bertugas menyekresikan somatostatin.
d. Sel F (Sel Gamma Pankreas), sel F berfungsi menyekresi
polipeptida pankreas. Sel ini jumlahnya sangat sedikit dan letaknya
tersebar. Terkadang sel ini dijumpai pada asinus pankreas.

Hubungan yang erat antar sel-sel yang ada pada pulau Langerhans
menyebabkan pengaturan secara langsung sekresi hormon dari jenis
hormon yang lain. Terdapat hubungan umpan balik negatif langsung
antara konsentrasi gula darah dan kecepatan sekresi sel alfa, tetapi
hubungan tersebut berlawanan arah dengan efek gula darah pada sel beta.
Kadar gula darah akan dipertahankan pada nilai normal oleh peran
antagonis hormon insulin dan glukagon, akan tetapi hormon somatostatin
menghambat sekresi keduanya (Dolensek, Rupnik & Stozer, 2015).

Berikut fungsi kelenjar pankreas sebagai kelenjar endokrin:

8
o Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukogen, yang
menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat
pelepasan dari hati.
o Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin
yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh,
terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa
menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.

Fungsi Eksokrin
Pankreas sebagai kelenjar eksokrin menghasilkan enzim
pencernaan bersama dengan cairan alkali. Keduanya ini disekresi ke dalam
usus kecil melalui saluran eksokrin. Fungsi sekresi dilakukan sebagai
respon terhadap hormon usus kecil yang disebut cholecystokinin dan
secretin. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar eksokrin terdiri
dari chymotrypsin, tripsin, lipase pankreas, dan amilase pankreas. Enzim
pencernaan sebenarnya diproduksi oleh sel-sel asinar di dalam pankreas.
Sel yang melapisi saluran pankreas disebut sel centroacinar. Sel-sel
centroacinar mengeluarkan larutan kaya garam dan bikarbonat ke dalam
usus.

Fungsi eksokrin diperankan oleh sel sekretoria lobulanya, yang


membentuk getah pankreas dan berisi enzim dan elektrolit. Getah pankreas
itu kemudian akan melalui saluran pankreatik masuk ke dalam duodenum.
Getah pankreas mengandung zat-zat sebagai berikut:
o Natrium bikarbonat yang berfungsi untuk menetralkan keasaman isi
usus dengan menaikkan pH menjadi 8. Netralisasi asam ini penting
untuk dapat memfungsikan enzim-enzim pencernaan, karena enzim-
enzim pencernaan tidak dapat berfungsi pada suasana asam. Selain itu
netralisasi asam juga diperlukan untuk melindungi dinding mukosa
dari cedera dan pembentukan tukak.
o Amilase yang berfungsi untuk menghidrolisis pati menjadi maltosa dan
glukosa.

9
o Lipase yang berfungsi untuk menghidrolisis lemak menjadi asam
lemak dan monogliserida, dengan cara mengkatalisis pemecahan asam
lemak yang melekat pada asam karbon dari gliserol. Asam lemak yang
terikat pada karbon tetap dan membentuk monogliserida.
o Dua protease, yaitu tripsin dan kimotripsin. Enzim-enzim ini
melanjutkan pencernaan protein. Kimotripsin mematahkan ikatan
peptida sebagaimana yang dilakukan oleh pepsin. Tripsin mematahkan
ikatan peptida pada sisi C terminal dari arginin dan lisin.
o Karboksi peptidase yang berfungsi untuk memindahkan satu per satu
asam amino yang terletak pada ujung terminal molekulmolekul
peptida. Jadi ia membantu menghidrolisis peptida menjadi asam
amino.
o Nuklease yang berfungsi untuk menghidrolisis asam nuklet (RNA dan
DNA) menjadi komponen nukleotida.

Sekresi getah pankreas ini dibawah kontrol hormon. Jika isi


lambung yang menjadi asam itu masuk ke dalam duodenom, maka sel-sel
tertentu dari duodenom itu akan membebaskan hormon-hormon sekretin
dan koleistokinin (CCK) ke dalam darah. Bila hormon ini sampai ke
pankreas, maka akan merangsang produksi dan pelepasan getah pankreas

Hormon yang dihasilkan oleh Pankreas beserta Fungsinya

Sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan dua hormon utama


yang terutama mempengaruhi kadar gula darah serta metabolismenya. Sel alfa
yang mencakup kira-kira 25% dari seluruh sel menyekresikan hormon
glukagon sebagai respons atas kadar glukosa darah yang rendah.

Sel beta menghasilkan hormon insulin yang pembebasannya


dirangsang oleh meningkatnya kadar glukosa darah setelah makan. Fungsi
fisiologis utama insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan
meningkatkan transpor ke dalam sel-sel hati, otot, dan lemak. Insulindisintesis
di dalam retikulum endoplasma sel B, kemudian diangkut ke aparatus golgi,

10
tempat ia dibungkus di dalam granula yang diikat membran. Granula ini
bergerak ke dinding sel oleh suatu proses yang mengeluarkan insulin ke
daerah luar dengan eksositosis. Kemudian insulin melintasi membran basalis
sel B serta kapiler berdekatan dan endotelfenestrata kapiler untuk mencapai
aliran darah.
Sel delta yang merupakan 10 % dari seluruh sel menyekresikan
somatostatin. Sel ini menurunkan dan menghambat aktivitas sekresi sel alfa
maupun sel beta melalui pengaruh lokal di dalam pulau Langerhans. Dalam
pulau langerhans jumlah sel beta normal pada manusia antara 60% - 80% dari
populasi sel Pulau Langerhans.
1) Hormon Insulin
Insulin (bahasa latin insula, “pulau”, karena diproduksi di pulau-
pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon yang terdiri dari dua
rantai polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Dua rantai
dihubungkan oleh ikatan disulfida pada posisi 7 dan 20 di rantai A dan
posisi 7 dan 19 di rantai B (Guyton & Hall, 2012). Dalam sel-sel beta
pankreas, insulin disintesis seperti protein lainnya, melalui ribosom dan
retikulum endoplasma. Kira-kira 50 unit insulin setiap hari diperlukan, dan
1/5 dari jumlah yang ada disimpan dalam pamkreas manusia.
Hormon insulin berfungsi dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Kadar glukosa darah yang meningkat, menstimulasi sel beta dalam
memproduksi insulin. Tahapan proses sekresi insulin melalui stimulasi
molekul glukosa antara lain (1) proses dimana glukosa melewati membran
sel beta dengan bantuan Glucose transporter (GLUT) (2) glukosa akan
mengalami proses glikolisis dan fosforilasi didalam sel dan selanjutnya
melepaskan ATP (3) ATP mengaktifkan penutupan K-channel pada
membran sel (4) Penutupan K-channel mengakibatkan terhambatnya
pengeluaran ion K dari dalam sel sehingga terjadi depolarisasi membran
sel (5) Ca channel terbuka mengakibatkan masuknya ion Ca sehingga
menyebabkan peningkatan kadar ion Ca intrasel (6) maka akan terjadi
mekanisme pengeluaran insulin.

11
Peningkatan kadar glukosa darah dalam tubuh akan menimbulkan
respons tubuh berupa peningkatan sekresi insulin. Bila sejumlah besar
insulin disekresikan oleh pankreas, kecepatan pengangkutan glukosa ke
sebagian besar sel akan meningkat sampai 10 kali lipat atau lebih

dibandingkan dengan kecepatan tanpa adanya sekresi insulin. Sebaliknya


jumlah glukosa yang dapat berdifusi ke sebagian besar sel tubuh tanpa
adanya insulin, terlalu sedikit untuk menyediakan sejumlah glukosa yang
dibutuhkan untuk metabolisme energi pada keadaan normal, dengan
pengecualian di sel hati dan sel otak (Guyton & Hall, 2012).

Pada kadar normal glukosa darah puasa sebesar 80-90 mg/100ml,


kecepatan sekresi insulin akan sangat minimum yakni 25mg/menit/kg
berat badan. Namun ketika glukosa darah tiba-tiba meningkat 2-3 kali dari
kadar normal maka sekresi insulin akan meningkat yang berlangsung
melalui 2 tahap (Guyton & Hall, 2012)
1) Ketika kadar glukosa darah meningkat maka dalam waktu 3-5 menit
kadar insulin plasama akan meningkat 10 kali lipat karena sekresi
insulin yang sudah terbentuk lebih dahulu oleh sel-sel beta pulau
langerhans. Namun, pada menit ke 5-10 kecepatan sekresi insulin
mulai menurun sampai kira-kira setengah dari nilai normalnya.

12
2) Kira-kira 15 menit kemudian sekresi insulin mulai meningkat kembali
untuk kedua kalinya yang disebabkan adanya tambahan pelepasan
insulin yang sudah lebih dulu terbentuk oleh adanya aktivasi beberapa
sistem enzim yang mensintesis dan melepaskan insulin baru dari sel
beta.

1) Hormon Glukagon
Mekanisme kerja glukagon berlawanan dengan insulin yaitu terjadi
peningkatan glikogenolisis, lipolisis dan glukoneogenesis. Pengaruh
glukagon pada jaringan hati akan menyebabkan peningkatan adenilat
siklase membran, meningkatkan AMP siklik dan meningkatkan fosforilase
selanjutnya peningkatan metabolisme glikogenolisis dimana glikogen
dirubah menjadi glukosa. Somatostatin juga berperan dalam reaksi
metabolisme tubuh. Keberadaan somatostatin berpengaruh pada
penurunan sekresi insulin dan glukagon. Peran glukagon dalam
metabolisme yakni meningkatkan kadar glukosa darah melalui
peningkatan pembentukan cAMP sehingga menstimulasi terjadinya
glikogenolisis dan gluconeogenesis.

Enzim-enzim yang dihasilkan Pankreas beserta Fungsinya


1) Enzim proteolitik pankreas (protease)
a. Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh
enterokinase yang diproduksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan
polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang lebih
kecil.
b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin kimotriptida
memiliki fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.
c. Karboksipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang
melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam
amino bebas.

13
2) Lipase pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol
setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.
3) Amilase pankreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh
amilase saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).
4) Ribonuklease dan deoksribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA
menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.

Ada dua mekanisme utama yang melindungi pankreas dari aksi


degradatif enzim pencernaannya sendiri:
 Enzim pankreas disintesis sebagai zymogen (inaktif) yang membutuhkan
enzim pemacu extrapancreatic untuk mengaktivasi.
 Getah pankreas mengandung inhibitor trypsin dalam konsentrasi rendah.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Salah satu kelenjar yang berperan dalam sistem endokrin yakni kelenjar
pankreas. Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang
cukup besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai
endokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar eksokrin. Pankreas terletak
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum.
Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola
makan yang buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula
dalam tubuh pun ikut terganggu. Maka dari itu kita harus mengetahui terlebih
dahulu bagaimana keadaan pankreas secara anatomis dan fisiologis normalnya.

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca


agar lebih memahami tentang anatomi fisiologi sekresi pankreas beserta enzim
dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Penulis menyadari bahwa
makalah sederhana ini jauh dari kata sempurna, semoga kedepannya dalam
penulisan makalah dapat menjadi lebih baik dari sebelumnnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan barokah untuk kita semua.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Prameswari, Nila. (2016). Anatomi Fisiologi Pankreas dan Sistem Endokrin


[DOC File].
https://www.academia.edu/9232566/Anatomi_Fisiologi_Pankreas_dan_Si
stem_Endokrin
Chalik, Raimundus. (2017). Anatomi Fisiologi Manusia [PDF File].
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif.pdf
Dr. Ns. Putri D. (2019). Anatomi & Fisiologi [PDF File].
https://digilib.stikesmahardika.ac.id/index.php?p=show_detail&id=3035
BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI PANKREAS 2.1 Anatomi Pankreas. (n.d.).
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28477/Chapter
%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
makalah kelenjar pankreas. (n.d.). 123dok.com. Retrieved October 23, 2022,
from https://123dok.com/document/q0xj7kvq-makalah-kelenjar-
pankreas.html
Columbia Surgery. (2019). The Pancreas and Its Functions. Columbia Surgery.
https://columbiasurgery.org/pancreas/pancreas-and-its-functions
Kemendikbud (2022). Kemdikbud.go.id.
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2
016/KM201613/materi2.html

17

Anda mungkin juga menyukai