Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN PADA UNGGAS

Disusun Oleh:
MUTIKA PUTRI UTAMA (2010611020)
BIOLOGI : 05

Dosen Pembimbing:
Dr.Ir.TINDA AFRIANI,M.P.

UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS PETERNAKAN

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan atas rahmat dan
karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita kelak.
Makalah dengan judul “Sistem Pencernaan pada Ternak Unggas” dibuat untuk melengkapi
tugas mata kuliah biologi. Dimana pada tugas ini menjelaskan bagaimana mekanisme yang
terjadi pada sistem pencernaan ternak unggas.
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Dan apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini
penulis mohon maaf. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat.

Lakitan, 31 Oktober 2020

Mutika Putri Utama

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHAAN...........................................................................................................................2
A. Sistem pencernaan pada unggas..........................................................................................2-3
B. Srtuktur dan fungsi saluran penecernaan pada unggas.......................................................3-6
C. Organ pencernaan tambahan...............................................................................................6-8
D. Mekanisme sistem pencernaan pada unggas..........................................................................8
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................................9
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................9
B. Saran ......................................................................................................................................9
Daftar Pustaka...........................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat- zat makanan dalam
saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan – jaringan tubuh.
Pada pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan khemis dan dipengaruhi
oleh banyak factor.
Saluran Pencernaan dapat di anggap sebagai tabung memanjang yang dimulai
dari mulut sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa. Sistem
pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ asosori. Saluran pencernaan
merupakan organ yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan,
yaitu proses metamolik di dalam tubuh.
Pencernaan merupakan serangkaian proses yang terjadi didalam saluran
pencernaan yaitu memecah bahan makanan menjadi bagian atau pertikel yang lebih
kecil, dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana hingga larut dan dapat
diabsorpsi lewat dinding saluran pencernaan untuk memasuki sisitem peredaran darah
atau getah bening, selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh. Organ pencernaan unggas
berupa saluran berkembang sesuai dengan evaluasi yang diarahkan untuk terbang.
Modifikasi yang terjadi dalam sistem pencernaannya sangat sederhana. Unggas tidak
lagi memiliki gigi dan tulang rahang yang besar berikut ototnya, yang berkembang
adalah paruh, lidah, rempela. Unggas memakan beragam pakan dari biji-bijian ikan
dan cacing serta rerumputan maka ragam sistem pencernaannya berkembang sesuai
dengan makanan utamanya. 

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pencernaan pada unggas?
2. Bagaimana struktur dan fungsi saluran pencernaan pada unggas?
3. Menjelaskan organ pencernaan tambahan pada unggas!
4. Bagaimana mekanisme sistem pencernaan pada unggas?

C. Tujuan

1. Mengetahui bagaimana sistem pencernaan pada unggas


2. Mengetahui struktur dan fungsi saluran pencernaan pada unggas
3. Mengetahui organ pencernaan tambahan pada unggas
4. Mengetahui mekanisme sistem pencernaan pada unggas

BAB II
PEMBAHASAN

1
Pencernaan merupakan serangkaian proses yang terjadi didalam saluran
pencernaan yaitu memecah bahan makanan menjadi bagian atau pertikel yang lebih
kecil, dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana hingga larut dan dapat
diabsorpsi lewat dinding saluran pencernaan untuk memasuki sisitem peredaran darah
atau getah bening, selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh. Organ pencernaan unggas
berupa saluran berkembang sesuai dengan evaluasi yang diarahkan untuk terbang.
Modifikasi yang terjadi dalam sistem pencernaannya sangat sederhana. Unggas tidak
lagi memiliki gigi dan tulang rahang yang besar berikut ototnya, yang berkembang
adalah paruh, lidah, rempela. Unggas memakan beragam pakan dari biji-bijian ikan
dan cacing serta rerumputan maka ragam sistem pencernaannya berkembang sesuai
dengan makanan utamanya.

A. Sistem pencernaan pada unggas

System pencernaan adalah penghancur bahan makanan ( mekanis/enzimatis,


kimia dan mikroba) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan
penyusun) dalam saluran pencernaan. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk
mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan kegunaannya adalah untuk
mempermudah penyerapan oleh vili usus.
Pada hewan bahan makanan yang diubah menjadi energi melalui pencernaan
adalah karbohidrat, lemak,dan protein. Sedangkan yang langsung diserap berupa
vitamin, mineral, hormone dan air.
Ternak mempunyai empat aktivitas makan yaitu: prehensi (mengambil makana),
mastikasi (mengunyah), salvias (mensekresikan air ludah) dan deglutisi ( menelan).
Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : perstaltik
(peristaltic esophagus mendorong bahan makanan ke arah lambung), tekanan
buccopharyngeal ( mendorong bahan makanan ke sofagus) dan gravitasi ( membantu
memudahkan jalanya bahan makanan).
Pada unggas memiliki proses pencernaan yang berbeda dengan hewan lain,
meskipun mempunyai kesamaan pada prosesnya. Sebagaimana hewan lain proses
pencernaan pada unggas memiliki tiga prinsip yaitu:

a. Secara mekanik
Pencernaan secara mekanik pada unggas berlangsung pada empedal. Pakan
didalam empedal dengan adanya kontraksi otot empedal dengan bantuan grit akan
diubah menjadi pasta.

b. Secara khemis/enzimatis
Pencernaan secara enzimatis terutama dibantu dengan adanya senyawa kimia dan
kerja dari enzim yang dihasilkan oleh alat-alat pencernaan.

c. Secara mikrobiolgik
Pencernaan secara mikrobiologik terjadi dengan adanya mikrobia yang ikut
berperan. Pada ayam pencernaan secara mikrobiologi tidak berperan besar seperti

2
ternak yang lain, hanya sedikit ditemukan mikrobia pada tembolok dan usus
besarnya. Pada tembolok ditemukan beberapa bakteri aktif yang menghasilkan
asam organic seperti asam asetat dan asam laktat dan juga pada sekum terjadi
sedikit pencernaan hemiselulosa oleh bakteri(Kamal, 1994).

Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek:

1. digesti yang terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus


(empedal/gizzard), usus halus, usus besar, dan ceca;

2.  absorpsi yang terjadi pada usus halus (small intestinum) melalui vili-vili
(jonjot usus);

3.  metabolisme yang terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi
protein, glukosa, dan hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging,
pertumbuhan bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses
kehidupannya.

B. Struktur dan fungsi saluran pencernaan pada unggas

a. Saluran pencernaan
Saluran pencernaan dapat dipandang sebagai tabung memanjang yang dimulai
dari mulut sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa.
Sistem pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ asosori. Saluran
pencernaan merupakan organ yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam
tubuh hewan, yaitu proses metamolik di dalam tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari 9 bagian antara lain:
1. Paruh
2. Esophagus (Kerongkongan)
3. Crop (Tembolok)
4. Proventriculus (Lambung kelenjar)
5. Gizzard (Empedal)
6. Usus halus (duodenum, jejunum, ileum)
7. Usus buntu (sekum)
8. Usus besar (rekum) 
9. Kloaka
Sementara organ pencernaan tambahan terdiri dari 3 bagian antara lain:
a. Hati
b. Pankreas
c. Limpa

b. fungsi dari saluran pencernaan pada unggas

1. Mulut/paruh

3
Unggas tidak memiliki bibir, pipi, dan gigi sejati, bagian mulut atas dan bawah
tersusun atas lapisan tanduk, bagian atas dan bawah dihubungkan ke tengkorak dan
berfungsi seperti engsel(North,1978).
Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan arah kedepan.
Bentuk seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk mendorong makanan ke
esophagus sewaktu lidah digerakan ke belakang(Akoso 1993). Lidah berfungsi
membantu menelan makanan. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang
berfungsi sebagai elumas makanan untuk mempermudah masuk ke
esophagus(Neisheim et al., 1972).
Didalam mulut tidak diproduksi amilase(Neisheim et al., 1972). Air diambil
dengan cara menyendok saat minum dengan menggunakan paruh (beak), dan masuk
ke dalam kerongkongan setelah menengadah kepala memanfaatkan gaya
gravitasi(North,1978).
2. Oesophagus (tenggorok)

Oesophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang


merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan
pharynx pada bagian atas dan proventriculus bagian bawah. Dinding dilapisi selaput
lendir yang membantu melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali
ayam menelan secara otomatis oesophagus menutup dengan adanya otot. Fungsi
oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok.
3. Crop (tembolok)

Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang merupakan


erbesaran dari oesophagus. Pada bagian dindingnya terdapat banyak kelenjar mukosa
yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop
berfungsi menyimpan dan menerima makanan untuk sementara sebelum masuk ke
proventriculus.
Terjadi sedikit atau sama sekali terjadi pencernaan didalamnya kecuali jika ada
sekresi kelenjar saliva dalam mulut. Pakan unggas yang berupa serat kasar dan bijian
tinggal di dalam tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan
pengasaman. Hal ini disebabkan pada tembolok terdapat kelenjar yang mengeluarkan
getah yang berfungsi melunakkan makanan.
4. Lambung Kelenjar ( proventriculus)

Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga


merupakan perut sejati ayam. Proventriculus juga merupakan kelenjar, tempat
terjadinya perncernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klrida,
epsin, dan getah lambung yang berguna mencerna protein. Sel kelenjar secara
otomatis akan mengeluarkan cairan kelenjar perut begitu makanan melewatinya
dengan cara berkerut secara mekanis. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka
waktu yang pendek di dalam proventriculus, maka pencernaan pada material makanan
secara enzimatis sedikit terjadi.

4
5. Gizzard(Empedal/Rempela)

Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan
bawah. Bagian atas lubang pemasukan berasal dari proventriculus dan bagian bawah
lubang pengeluaran menuju ke duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh
aktivitasnya, apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka emedal
akan kisut.
Gizzard disebut pula otot perut yang terletak diantara proventriculus dan batas
dari intestine. Gizzard mempunyai otot-otot yang kuat sehingga dapat menghasilkan
tenaga yang besar dan mempunyai mucosa yang tebal. Peroton empedal dapat
melakukan gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit.
Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan
grit dan batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang ditelan oleh ayam. Partikel
batuan ini berfungsi untuk memperkecil partikel makanan dengan adnya otot dalam
gizzard sehingga dapat masuk ke saluran intestine.
6. Usus kecil (Small Intestine)

Usus halus memanjang dari ventrikulus sampai usus besar dan terbagi atas tiga
bagian yaitu: duodenum, jejunum,dan ileum. Duodenum(usus 12 jari) berbentukhuruf
V dengan bagian pars ascendens sebagai bagian naik. Selaput mukosa pada dinding
usus halus memiliki jonjot yang lembut dan menonjol seperti jari yang berfungsi
sebagai penggerak aliran pakan dan memperluas penyerapan nutrient.
Pada bagian duodenumdisekresikan enzim amylase, lipase, dan tripsin. Ada
beberapa enzim yang dihasilkan oleh dinding sel dari small intestine yang dapat
mencerna protein dan karbohidrat .
Pencernaan pakan ayam di usus halus secaara enzimatik dengan berfungsinya
enzim-enzim terhadap protein, lemak dan karbohidrat. Protein oleh pesin dan
khemotipsin akan diubah menjadi asam amin. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi
asam lemak dan gliserol. Karbohidrat oleh amylase akan diubah menjadi disakarida
dan kemudian menjadi monosakarida. Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar
62 inci atau 1,5m.
Pada jejunum (usus kosong) makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan di dinding usus. Enzim-enzim yang dihasilkan tersebut adalah enzim
enterokinase, erepsin, maltase, disakrase, peptidase, sukrase dan lipase.
Pada ileum ( usus penyerapan), sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat
banyak lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi
memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih
sempurna.

7. Sekum ( Usus Buntu)

5
Sekum terletak diantara usus halus dan usus besar dan pada unjungnya buntu.
Usus buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja.
Fungsi utama sekum secara jelas belum diketahui tetapi didalamnya terdapat
sedikit pencernaan karbohidrat dan protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi
digesti serat oleh aktivitas mikroorganisme.
8. Usus Besar (Large intestine)

Usus besar berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter usus
halus dan berakhir di kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rectum yang
pendek dan bersambung dengan kloaka.
Pada usus besar terjadi reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel
tubuh dan mengatur keseimbangan air pada unggas.
9. Kloaka

Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka merupakan


lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin, dan merupakan muara saluran reproduksi. Air
kencing yang sebagian berupa endapan asam urat dikeluarkan melaui kloaka bersama
tinja dengan bentuk seperti pasta putih.
Pada kloaka terdapat tiga muara saluran pelepasan yaitu urodeum sebagai saluran
kencing dan kelamin,coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctodeum
sebagai lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan udara luar disebut vent.
Kloaka juga bertaut dengan bursa fabricus pada sisi atas berdekatan pada sisi
luarnya. Kloaka pada bagian terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut vent,
yang pada betina lebih lebar disbanding jantan, karena merupakan tempat keluarnya
telur.

C. Organ pencernaan tambahan

Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi


ke dalam saluran pencernaan. Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ
tersebut yaitu pangkreas, hati, limpa.

a. Pangkreas

Pangkreas terletak di antara duodenal loop pada usus halus. Pangkreas merupakan
suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer
eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan
glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan yang
diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu pencreatic juice.
Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic duct (saluran
pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati, lemak, dan
protein.

6
Beberapa enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk
inaktif dan menjadi aktif pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah
enzim proteolitikyang di aktifkan di dalam usus halus oleh enterokinase, suatu enzim
yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin.
Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim
yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif. Beberapa
enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.

b.  Liver (hati)

Hati terletak antara gizzard dan empedu, bewarna kemerahan dan terdiri dari dua
lobus, yaitu lobus dexter dan sinister. Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan
yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar
kedalam tubuh.

Fungsi hati sebagai berikut:

1. Sekresi empedu.

2. Detoksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh.

3. Metabolisme protein, karbohidrat, dan lipida.

4. Penyimpan vitamin.

5. Penyimpan karbohidrat.

6. Destruksi sel-sel darah merah.

7.  Pembentukan protein plasma.

8.  Inaktifasi hormon polipeptida.

Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu.Kantong
empedu Berisi empedu,yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan
lemak. Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah
produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan degradasi hemoglobin. Warna
kehijauan dan kekuningan disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah merah,
yaitu biliverdin dan dilirubin.

Volume empedu tergantung pada.

1.  Aliran darah

2.  Status nutrisi unggas

3.  Tipe pakan yang dikonsumsi

7
4.  Sirkulasi empedu enterohepatic.

c. Limpa
Limpa berbentuk agak bundar, bewarna kecoklatan dan terletak pada titik antara
proventikulus, gizzard dan hati.
Fungsi dari limpa sampai sekarang belum diketahui, hanya diduga sebagai tempat
untuk memecah sel darah merah dan untuk menyimpan Fe dalam darah.

D. Mekanisme sistem pencernaan pada unggas


Unggas mengambil makanan dengan paruh dan kemudian ditelan, Burung harus
menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun kerongkongan oleh
adanya gaya gravitasi karena pada unggas hanya memilki parauh dan lidah.makanan
tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah
pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal.tidak ada enzim
pencernaan yang dikelurkan oleh empedal unggas,fungsi utama organ tersebut adalah
untuk memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.
Dari empedal makanan yang bergerak melalui lekukan usus yang lebih ditepat
disebut duedenum,yang secara anatomis sejajar dengan pangkreas.pangkreas tersebut
memiliki fungsi penting dalam pencernaan unggas seperti halnya pada hewan atau
spesies-spesies lainnya.organ tersebut menhasilkan getah pangkreas dalam jumlah
banyak yang mengandung enzim-enzim amiloliti proteolitik dan lipolitik.Enzim-
enzim tersebut berguna untuk menghidrolisasikan pati,lemak,pepton dan proteosa dan
memasuki pula duodenum serta empedu hati yang mengandung asam milase.makanan
didalam duodenum dicerna dengan bantuan getah pankreas yang mengandung enzim
amilase,lipase dan protease.pencernaan secara kimiawi sudah terjadi di bagian
duodenum setelah mengalami perubahan bentuk,warna,dan sifat makanan tersebut
masuk kedalam usus halus.
Bahan makanan tersebut bergerak melalui usus halus yang dindingnya
mengeluarkan getah usus.getah usus tersebut mengandung erepsin dan beberapa
enzim memecah gula.erepsin menyempurnakan pencernaan protein dan menhasilkan
asam-asam amino,enzim yang memecah gula mengubah disakrida ke dalam gula-gula
sederhana(monosakrida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh.penyerapan
dilaksanakan melalui villi usus halus.
Unggas tidak mengeluarkan urine cair,urine pada unggas mengalir kedalam
kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses.warna putih yang terdapat dalam kotoran
ayam sebagian besar adalah asam urat,sedangkan nitrogen urine mamalia kebanyakan
adalah urine.saluran pencernaan yang relatif pendek pada unggas digambarkan pada
proses pencernaan yang cepat.

BAB III

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada ternak unggas saluran pencernaannya terbagi menjadi tiga prinsip yaitu :
secara mekanik, enzmatik dan mikrobiolik. Unggas memiliki system pencernaan,
yaitu: paruh atau mulut, crop (tembolok), esophagus ( kerongkongan), perut kelenjar
(proventriculus), gizzard (empedal), usus halus (small intestine), usus buntu (sekum),
usus besar ( large intestine) dan kloaka yang masing-masing berfungsi mencerna
pakan manjadi zat yang sederhana untuk bisa di sebarkan didalam tubuh unggas dan
juga membuang sisa-sisa zat pakan seperti: urine, dan juga tinja.

B. Saran
Untuk meningkatkan mutu dan relevansi,penyusunan makalah ini
mempertimbangkan pula berbagai kecendrungan baru dalam teori belajar,pendekatan
belajar pembelajaran,maupun kecendrungan global pendidikan.
Penulis menyadari,bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna.Karena itu
kritik masukan dan sumbang saran pembaca sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

9
Menurut Rahmat Nurdiyanto. Tahun 2013. Tentang Sistem Pencernaan Unggas .
Sumber : (http://rahmatkidul12.blogspot.co.id/2013/05/system-pencernaan-
unggas.html?=m1)

Ilmu pelajaran peternakan


Sumber : (http://pelajaranilmu.blogspot.co.id/2012/05/system-pencernaan-pada-
ternak-unggas.html?m=1)

Menurut Willi Brodus , tahun 2011 , tentang Sistem Pencernaan pada Ayam
Sumber : ( http://dawi4purnama.blogspot.co.id/2011/03/sistem-pencernaan-pada-
ayam.html?m=1)

10

Anda mungkin juga menyukai