Dosen Pengamzpu:
Evi Irawati, S.Pt., MP
Disusun oleh:
WILDAN HANIFAH
11880120362
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF
KASIM RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Ta’ala karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan sejuta nikmatnya yang telah diberikan penulis dapat
menyelasaikan makalah tentang “Sistem Pencernaan Unggas” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Penulis juga berterimakasih
kepada Ibu Evi Irwati, S.Pt., M.P selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
dan Teknologi Produksi Ternak Unggas Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................3
2.1 Pengertian Organ Pencernaan .............................................................. 3
2.2 Organ-Organ Pencernaan..................................................................... 4
1. Mulut/Paruh ................................................................................... 4
2. Esophagus ...................................................................................... 5
3. Crop (Tembolok) ........................................................................... 6
4. Proventiculus ................................................................................. 7
5. Gizzard (Empedal) ......................................................................... 8
6. Usus Kecil (Small Intestine) .......................................................... 9
7. Usus Buntu .................................................................................. 11
8. Usus Besar ................................................................................... 11
9. Kloaka .......................................................................................... 12
2.3 Organ Pencernaan Tambahan ............................................................ 13
1. Pangkreas ..................................................................................... 13
2. Liver (Hati) ................................................................................. 13
3. Kantong Empedu (Gallblader) .................................................... 14
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 15
3.2 Saran .................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
beragam pakan dari biji-bijian ikan dan cacing serta rerumputan maka
ragam sistem pencernaannya berkembang sesuai dengan makanan
utamanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(grit). Proses mekanik terdiri dari penelanan makanan ke dalam mulut
dan gerakan peristaltic alat pencernaan karena kontraksi otot
usus.Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara
umbaran sehingga mendapatkan grit lebih banyak daripada ayam yang
dipelihara secara terkurung.
4
bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang
di bagian tengah yang terbuka ke bagian saluran nasal. Lubang ini dan
tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak mungkin bagi burung
untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut.
Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya
turun kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi.
Lidah unggas keras dan runcing seperti mata anak panah dengan
arah kedepan. Bentuk seperti kail pada belakang lidah berfungsi untuk
mendorong makanan ke esophagus sewaktu lidah digerakan ke
belakang (Akoso 1993). Lidah berfungsi membantu menelan makanan.
Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai
elumas makanan untuk mempermudah masuk ke esophagus (Neisheim
et al., 1972). Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat
sehingga sedikit terjadi perubahan pada pencernaan di sini.
Di dalam mulut tidak diproduksi amilase (Neisheim et al., 1972).
Air diambil dengan cara menyendok saat minum dengan menggunakan
paruh (beak), dan masuk ke dalam kerongkongan setelah menengadah
kepala memanfaatkan gaya gravitasi (North,1978).
2. Esophagus (Tenggorokan)
Esophagus merupakan saluran memanjang berbentuk seperti
tabung yang merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan
tembolok dan perbatasan pharynx pada bagian atas dan proventriculus
bagian bawah. Dinding dilapisi selaput lendir yang membantu
melicinkan makanan untuk masuk ke tembolok. Setiap kali ayam
5
menelan secara otomatis esophagus menutup dengan adanya otot.
Fungsi oesophagus adalah menyalurkan makanan ke tembolok.
Gambar 2. Esophagus
3. Crop (Tembolok)
Crop mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang
merupakan perbesaran dari oesophagus. Pada bagian dindingnya
terdapat banyak kelenjar mukosa yang menghasilkan getah yang
berfungsi untuk melembekkan makanan. Crop berfungsi menyimpan
dan menerima makanan untuk sementara sebelum masuk ke
proventriculus.
Tembolok adalah modifikasi dari esofagus. Fungsi utama dari
organ ini adalah untuk menyimpan pakan sementara, terutama pada saat
ayam makan dalam jumlah banyak. Bolus berada di tembolok selama
dua jam. Kapasitas tembolok mampu menampung pakan 250 g. Pada
tembolok terdapat saraf yang berhubungan dengan pusat kenyang-lapar
di hipotalamus sehingga banyak sedikitnya pakan yang terdapat dalam
tembolok akan memberikan respon pada saraf untuk makan atau
menghentikan makan (Yuwanta 2004).
Tembolok mensekresikan mukus yang berfungsi sebagai cairan
lubrikasi yang dapat menghaluskan pakan. Jika ayam lapar, pakan akan
melewati tembolok dan menuju langsung ke proventrikulus dan
lambung otot. Selama proses memakan, tembolok mulai terisi dan
bertindak sebagai organ penyimpanan
Terjadi sedikit atau sama sekali tidak terjadi pencernaan di
dalamnya kecuali jika ada sekresi kelenjar saliva dalam mulut. Pakan
6
unggas yang berupa serat kasar dan bijian tinggal di dalam tembolok
selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman. Hal ini
disebabkan pada tembolok terdapat kelenjar yang mengeluarkan getah
yang berfungsi untuk melunakkan makanan (Sudaryati, 1994).
4. Proventriculus
Proventriculus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum
berhubungan dengan gizzard (empedal). Proventriculus juga dapat
diartikan sebagai perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga
merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat
terjadinya pencernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan
asam klorida, pepsin dan getah lambung yang berguna mencerna
protein (Nesheim et al., 1979). Kadang-kadang disebut glandula
stomach atau true stomach. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui
proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan di sini. Akan
tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat bekerja
di sini.
Sel kelenjar secara otomatis akan mengeluarkan cairan kelenjar
perut begitu makanan melewatinya dengan cara berkerut secara
mekanis. Karena makanan berjalan cepat dalam jangka waktu yang
pendek di dalam proventriculus, maka pencernaan pada material
makanan secara enzimatis sedikit terjadi.
7
Gambar 4. Proventiculus
5. Gizzard (Empedal)
Gizzard sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot).
Lokasinya berada di antara ventrikulus dan bagian atas usus halus.
Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam
mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa permukaan gizzard
sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi. Reruntuhan gizzard tertinggal
bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi. Partikel pakan
yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat. Biasanya,
gizzard mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit,
karang dan batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi partikel
kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk
gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa
meterial kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.
Fungsi utama Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara
mekanik dengan bantuan grit dan batu-batu kecil yang berada dalam
gizzard yang ditelan oleh ayam. Partikel empedal adalah memecah atau
melumatkan pakan dan mencampurnya dengan air menjadi pasta yang
dinamakn chymne. Bagian atas lubang pemasukan berasal dari
proventriculus dan bagian bawah lubang pengeluaran menuju ke
duodenum. Besar kecilnya empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya,
apabila ayam dibiasakan diberi pakan yang sudah digiling maka emedal
akan kisut.
8
mempunyai mucosa yang tebal. Peroton empedal dapat melakukan
gerakan meremas kurang lebih empat kali dalam satu menit.
Gambar 5. Gizzard
9
pancreatic juice (mengandung enzim amilase, lipase dan tripsin).
Sekresi garam empedu dari gall bladder yang menempel pada liver dan
panceatic juice masuk ke usus halus pada bagian caudal duodenum.
Duodenum bersifat asam (pH 6) karena ada sekresi getah empedu yang
bersifat asam. kantong empedu berisi empedu,yang dihasilkan oleh hati
dan berguna untuk mengemulsikan lemak. pankreas menempel pada
kelokan ini mengsekresikan pankreati juice yang mengandung enzim:
Amilase :mengubah tepung jadi gula
Tripsin : mengubah protein jadi peptide
Lipase : mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
10
Pada ileum (usus penyerapan), sepanjang permukaan lumen usus
halus terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot
usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sebagai proses
penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Setiap vilus
mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan pembuluh
kapiler.
Gambar 7. Sekum
Sekum terletak diantara usus halus dan usus besar dan pada
unjungnya buntu. Usus buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15
cm dan berisi calon tinja. Fungsi utama sekum secara jelas belum
diketahui tetapi didalamnya terdapat sedikit pencernaan karbohidrat dan
protein dan absorbsi air. Di dalamnya juga terjadi digesti serat oleh
aktivitas mikroorganisme.
Usus besar terdiri atas sekum yang merupakan suatu kantung dan
kolon yang terdiri atas bagian yang naik, mendatar, dan turun. Bagian
yang turun akan berakhir di rektum dan anus. Variasi pada usus besar
(terutama pada bagian kolon yang naik) dari satu spesies ke spesies lain
jauh lebih menonjol dibandingkan dengan pada usus halus (Frandson,
1992). Usus besar tidak mensekresikan enzim, namun didalamnya
11
terjadi proses penyerapan air untuk meningkatkan kadar air di dalam sel
tubuh dan menjaga keseimbangan air ayam broiler karena usus besar
merupakan tempat penyerapan kembali air dari usus halus. Usus besar
juga menyalurkan sisa makanan dari usus halus ke kloaka untuk
dibuang (Bell dan Weaver, 2002). Air diserap kembali di usus besar
untuk ikut mengatur kandungan air sel-sel tubuh dan keseimbangan air.
Panjang usus besar yang dimiliki ayam dewasa berkisar 8-10 cm/ekor.
Usus besar merupakan kelanjutan saluran pencernaan dari
persimpangan usus buntu ke kloaka (Blakely dan Bade, 1991).
9. Kloaka
Gambar 9. Kloaka
12
2.3 Organ Pencernaan Tambahan
Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran
sekresi ke dalam saluran pencernaan. Fungsinya membantu dalam
pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas, lever, kantong empedu.
1. Pangkreas
Pangkreas terletak di antara duodenal loop pada usus halus.
Pangkreas merupakan suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer
endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin,
pangkreas mensekresikan hormon insulin dan glukagon. Sementara
sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan yang
diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus halus,
yaitu pencreatic juice. Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam
duodenum melalui pancreatic duct (saluran pangkreas), dimana lima
enzim yang kuat membantu pencernaan pati, lemak, dan protein.
Beberapa enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan dalam
bentuk inaktif dan menjadi aktif pada saat berada di saluran pencernaan.
Tripsinogen adalah enzim proteolitikyang di aktifkan di dalam usus
halus oleh enterokinase, suatu enzim yang di sekresikan dari mukosa
usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin. Kemudian, tripsin akan
mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim yang
lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.
Beberapa enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat
berfungsi.
2. Liver (Hati)
Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap
masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar
kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi fisiologi hati sebagai beriku:
1) Sekresi empedu.
2) Detoksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh.
3) Metabolisme protein, karbohidrat, dan lipida.
4) Penyimpan vitamin.
13
5) Penyimpan karbohidrat.
6) Destruksi sel-sel darah merah.
7) Pembentukan protein plasma.
8) Inaktifasi hormon polipeptida.
Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi
empedu. Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan dan
ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan
degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan karena
produk akhir destruksi sel darah merah, yaitu biliverdin dan
dilirubin. Volume empedu tergantung pada.
1) Aliran darah
2) Status nutrisi unggas
3) Tipe pakan yang dikonsumsi
4) Sirkulasi empedu enterohepatic.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa system pencernaan
ayam bebeda dengan hewan lainya. . Pakan akan melewati esofagus dan
langsung menuju tembolok. Pakan di dalam tembolok akan mendapatkan
sekreta mukus yang berfungsi untuk menghaluskan pakan. Setelah melewati
tembolok, pakan menuju lambung kelenjar (proventrikulus) yang
merupakan organ berdinding tebal dan berada di depan lambung otot
(gizzard).
Gizzard atau lambung merupakan organ tersusun dari otot yang kuat,
yang berisi bebatuan atau pasir, dan di dalamnya pakan akan dihancurkan.
Pakan kemudian berpindah menuju usus halus, sekum dan usus besar, dan
berakhir di kloaka. Sistem pencernaan pada unggas tergolong cepat karena
membutuhkan waktu cerna hanya 2½ jam pada ayam petelur dan 8- 12 jam
pada ayam lain (Scanes et al. 2004).
15
DAFTAR PUSTAKA
16