PENDAHULUAN
1
secara semi intensif dilakukan dengan cara ayam pada pagi hari setelah diberi
makan dilepas, baru kemudian pada sore hari masuk ke dalam kandang.
Sedangkan pemeliharaan secara intensif dilakukan dengan cara ayam
dikandangkan sepanjang hari, semua aktivitas dibawah pengelolaan peternak.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
bagi para pembaca tentang cara sederhana mengetahui dan menilai pertumbuhan
ternak melalui Ilmu Tilik Ternak khususnya ternak ayam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ayam
Ayam lokal Indonesia merupakan hasil domestikasi ayam hutan merah
(Gallus gallus) dan ayam hutan hijau (Gallus varius). Ayam hutan merah di
Indonesia ada dua macam yaitu ayam hutan merah Sumatera (Gallus gallus gallus)
dan ayam hutan merah Jawa (Gallus gallus javanicus). Hasil domestikasi ini
secara umum disebut ayam buras. Ayam-ayam buras yang sekarang ini telah
tersebar di berbagai wilayah Indonesia telah menjadi ayam-ayam buras dengan
morfologi yang beraneka ragam (Mansjoer, Waluyo dan Priyono, 1993).
Ayam lokal Indonesia berasal dari ayam hutan merah yang telah berhasil
dijinakkan. Akibat dari proses evolusi dan domestikasi,maka terciptalah ayam
lokal yang telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan
terhadap penyakit dan cuaca dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).
Hutt (1949) berpendapat bahwa ayam-ayam piara berasal dari lebih dari
satu spesies ayam hutan, tetapi ayam hutan merah merupakan moyang sebagian
besar ayam piara yang ada sekarang. Selanjutnya Suharno (1996) menyatakan
bahwa nenek moyang ayam adalah ayam hutan (genus Gallus) yang terdiri dari
Gallus gallus atau Gallus bankiva, Gallus sonnerati, Gallus lafayetti dan Gallus
varius.
Diakui atau tidak selera konsumen terhadap ayam kampung sangat tinggi.
Hal itu terlihat dari pertumbuhan populasi dan permintaan ayam kampung yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun (Bakrie et al.,2003). Hal ini terlihat dari
peningkatan produksi ayam kampung dari tahun ke tahun, dimana pada tahun
2001 – 2005 terjadi peningkatan sebanyak 4,5 % dan pada tahun 2005 – 2009
konsumsi ayam kampung dari 1,49 juta ton meningkat menjadi 1,52 juta ton
(Aman, 2011).
2.2 Karakteristik
a. Ciri-ciri ayam
Berdasarkan hasil pengamatan pada ayam dilihat warna bulu yaitu berwarna
coklat dan berwarna hitam. Warna bulu yang yang beragan pada ayam
3
dipengaruhi oleh kerja gen satu (inhibitor) yang memicu produksi pigmen
melanin.pegmen melanin terbagi menjadi 2 tipe yaitu eumelanin dan
pheomelanin(brumbaugh dan moore, 1968).
Pada pengamatan jengger ayam, ayam jantan memiliki jengger, sedangkan
ayam betina tidak memiliki jengger. Menurut suprijatna(2005) jengger digunakan
sebagai aksesoris seksual, ayam jantan memiliki jengger yang besar dan tebal.
Pada warna paruh ayam jantan yaitu berwarna kuning dan warna paruh
ayam betina berwarna hitam. Karakteristik berwarna kuning (columbian)
disebabkan oleh kurangnya kandungan melanin pada jaringan kulit (dermis)
dikontrol oleh gen resesif terkait kelamin (solid black) warna hitam
(Budipurwanto, 2001).
4
secara kontinyu beradaptasi dengan lingkungan buatan. Ukuran-ukuran tingkah
laku, fisiologi dan patologi merupakan indikator yang sama pentingnya untuk
kesejahteraan dan adaptibilas (siegel, 1984).
5
ayam dipatuk oleh ayam lain dan dicabut bahkan kadang-kadang sampai dimakan.
Pencabutan bulu seperti ini akan mengakibatkan pendarahan pada pangkal bulu
dan darah yang terlihat sangat menarik ayam yang lain, sehingga beramai-ramai
mematuk dan memakan darah dari ayam yang tercabut bulunya. Kejadian patuk
bulu ini paling sering terjadi di bagian ekor. Ada lima tipe patuk bulu, yaitu:
1. Pematukan agresif
2. Pematukan pelan-pelan tanpa mencabut bulu
3. Pematukan intensif hingga terjadi pencabutan bulu
4. Penggundulan bulu
5. Pematukan ekor
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu tilik ayam adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk tubuh
bagian luar untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan ayam. Dengan
ilmu tilik ini juga dapat memperkirakan bobot badan ayam. Bagian tubuh ayam,
tingkah laku ayam dan cirri-ciri karakteristik dari ayam.
7
DAFTAR PUSTAKA
Hutt, F.B. 1949. Genetics of the Fowl. McGraw-Hill Book Company, Inc. New
York, Toronto, London
Sarwono. B. 2005. Beternak Ayam Buras Pedaging dan Petelur. Edisi Revisi.
Jakarta Soeharsono. 1976.