Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN PORTOFOLIO

BIOLOGI KELAS XI SEMESTER II

OLEH :
Arhya Hafidz Hafidin
XI MIPA 7
085340197114

SMA NEGERI 4 KENDARI


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan limpahan
rahmat-Nya lah maka penulis sanggup menyelesaikan sebuah portofolio dengan tepat waktu.
Sebelum itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tenggarudin selaku
guru mata peljaran biologi. Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah portofolio yang
dimana berisi kumpulan jurnal dan tugas dari mata pelajaran biologi guna memenuhi tugas
akhir yang menurut penulis akan memberikan manfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya.
Melalui kata pengantar berikut, penulis meminta maaf dan memohon permakluman
bilamana terdapat kekurangan dan kesalahan dalam isi portofolio ini yang membuat tidak
sempurnanya portofolio berikut. Dengan ini penulis mempersembahkan sebuah portofolio
dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi portofolio ini sehingga
memberikan manfaat

Kendari, 25 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................................ii
TUGAS I Sistem Pencernaan.....................................................................................................1
TUGAS II Sistem Respirasi.......................................................................................................28
TUGAS III Sistem Ekskresi.......................................................................................................41
TUGAS IV Sistem Koordinasi...................................................................................................52
TUGAS V Sistem Reproduksi....................................................................................................62
Daftar Pustaka.............................................................................................................................65

ii
TUGAS I
SISTEM PENCERNAAN

1. Jelaskan Struktur jaringan apa saja yang menyusun setiap organ pencernaan makanan
pada manusia!
2. Apa yang dimaksud dengan “bioproses” yang terjadi pada organ-organ pencernaan
makanan pada manusia?
3. Jelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi:
a. secara menakik
b. secara kimiawi
4. Jelaskan perbedaan antara bahan makanan dan zat makanan!
5. Jelaskan berbagai kelainan atau penyakit karena adanya gangguan pada sistem
pencernaan makanan!
Penjelasan:
1. Organ pencernaan terdiri dari rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus dan anus.
Pada masing-masing organ memiliki beberapa struktur jaringan penyusun sebagai
berikut:
1) Rongga mulut, merupakan organ yang pertama mencerna makanan. Pada rongga
mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu Gigi, Lidah, dan Kelenjar ludah.
2) Faring, yang merupakan persimpangan antara saluran pencernaan dan saluran
pernapasan. Terdiri dari nasofaring, orofaring, laringofaring. Walaupun nasofaring
tidak terlibat dalam proses pencernaan. Faring berfungsi untuk menyalurkan
makanan dari mulut menuju esofagus.
3) Esofagus, berupa tabung, panjangnya sekitar 9-10 inci dengan diameter ±1 inchi.
Berfungsi untuk menggerakkan bolus (makanan yang sudah dikunyah) dari faring
ke lambung dengan gerakan peristaltik.
4) Lambung, merupakan organ yang melakukan pencernaan secara mekanik dan
kimiawi. Pencernaan kimiawi di dalam lambung yaitu peremasan makanan yang
dilakukan oleh otot-otot dinding lambung. Sedangkan pencernaan kimiawi dibantu
oleh enzim yang dihasilkan oleh lambung. Lambung terbagi menjadi 4 bagian,
yaitu cardia (daerah yang membuka ke arah esofagus), fundus (bagian yang
menonjol ke atas), korpus/badan (bagian tengah, di bawah fundus), dan pilorus

1
(bagian inferior yang menyempit dan membuka ke arah usus halus). Usus, usus
terbagi menjadi 3 yaitu ada usus duabelas jari, usus halus, dan usus besar.
1. Usus duabelas jari menghubungkan lambung dengan usus halus.
2. Usus halus merupakan usus terpanjang di dalam sistem pencernaan manusia.
Panjang usus halus orang dewasa 6-8 m, di dalam usus halus terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan.
3. Usus besar terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa sari sari makanan oleh
bantuan bakteri 𝘌𝘴𝘤𝘦𝘩𝘦𝘳𝘪𝘤𝘪𝘢 𝘤𝘰𝘭𝘪
5) Anus, berfungsi untuk mengeluarkan sisa sari sari makanan yang tidak diserap
oleh tubuh.
2. Bioproses adalah aktivitas alami dan rutin yang harus dilakukan oleh sel hidup dalam
rangka memperoleh energi untuk menopang aktivitas hidupnya. Jadi bioproses yang
terjadi pada organ-organ pencernaan makanan merupakan segala proses dalam organ
pencernaan makanan yang dilakukan oleh sel. Sehingga terjadilah proses pencernaan
makanan secara kimiawi dan mekanik. Gangguan Bioproses Sistem Pencernaan:
Diare, Kolik hingga Gastriti Sistem pencernaan ini juga memiliki berbagai macam
organ di dalamnya serta banyaknya penyakit yang mampu menyerang kapan saja,
sehingga harus dijaga kesehatannya agar dapat bekerja dengan baik. Pencernaan
secara mekanis merupakan proses pemecahaan makanan menjadi bagian kecil oleh
gigi (ketika mengunyah) dan otot (pada saluran pencernaan). Sedangkan pencernaan
secara kimiawi merupakan pencernaan makanan oleh enzim ptyalin (air liur) pada
mulut. Organ-Organ Sistem Pencernaan Manusia Organ sistem pencernaan pada
manusia dibedakan menjadi alat pencernaan dan kelenjar yang dikeluarkan. Keduanya
mempunyai fungsi sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan pencernaan pada energi
yang dibutuhkan. Alat pencernaan pada manusia ada enam antara lain: Rongga mulut,
terdiri dari: gigi, lidah, langit-langit, dan kelenjar air liur. Faring, merupakan bagian
penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan. Lambung, merupakan
bangunan pembesaran saluran pencernaan yang membentuk kantong. Usus halus
(intertinum tenue), terdiri dari: usus duabelas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan. Usus besar (intestinum krasum), terdiri dari: usus
tebal (kolon) dan poros usus (rectum). Anus (lubang pelepasan). Kelenjar pencernaan
terdiri dari kelenjar ludah, lambung, hati, dan pankreas. Kelenjar ludah (saliva),
menghasilkan air ludah yang mengandung enzim ptyalin. Air ludah juga berfungsi
melunasi makanan supaya tidak menimbulkan luka pada rongga pencernaan dan

2
memudahkan dalam menelan makanan. Lambung, tempat dihasilkannya getah
lambung dan enzim pepsin yang mengubah protein menjadi asam amino. Hati,
menghasilkan garam empedu yang berfungsi mengemulsi lemak sehingga mudah
dicerna oleh enzim. Gangguan Bioproses dalam Sistem Pencernaan Manusia Dilansir
dari situs resmi Kemendikbud kelainan dan penyakit yang umumnya terjadi pada
sistem pencernaan adalah diare, konstipasi, tukak lambung, gastritis, apendisitis.
Diare Karena ada gangguan pada sistem penyerapan air di usus besar. Apabila diare
berlangsung terus –menerus dapat menyebabkan dehidrasi. Diare dapat disebabkan
oleh bakteri dan atau tidak tahan terhadap jenis makanan tertentu. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi karena air yang diserap berlebihan di usus besar
sehingga feses menjadi keras. Tukak lambung Penyakit yang disebabkan oleh luka
yang terjadi di lambung dan duodenum/usus dua belas jari disebabkan terjadinya
iritasi yang ditimbulkan oleh cairan lambung. Gastritis Yaitu peradangan pada selaput
lendir pada dinding lambung. Gastritis dapat disebabkan oleh alergi makanan tertentu,
racun, alkohol, dan obat-obatan yang berlebihan. Apendisitis Yaitu peradangan pada
apendiks (umbai cacing) yang disebabkan oleh bakteri. Pankreasitis Yaitu peradangan
pankreas, umumnya disebabkan oleh alkohol atau terhambatnya tonjolan akhir saluran
pengeluaran pankreas oleh batu empedu. Flatus Yaitu masuknya gas-gas dalam
saluran pencernaan. Gas-gas tersebut berupa udara yang tertelan , gas yang dihasilkan
oleh bakteri, atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas
nitrogen dan oksigen umumnya berada di lambung dan dikeluarkan pada saat
bersendawa. Sedangkan gas yang berada di usus besar antara lain yaitu CO2, hidrogen
kelenjar ludah, dan metana yang dihasilkan oleh bakteri. Parotitis Yaitu infeksi oleh
virus pada kelenjar ludah di bawah telinga. Kolik Yaitu lambung sakit disebabkan
mengkonsumsi alkohol atau cabai sehingga menyebabkan kontraksi otot lambung
berulang-ulang.
3. Pencernaan kimiawi dan mekanik berperan penting agar tubuh bisa mendapatkan
nutrisi dari makanan. Pencernaan mekanik adalah pemecahan makanan, sedangkan
pencernaan kimiawi melibatkan enzim-enzim agar nutrisi terserap dengan baik.
Perbedaan pencernaan kimiawi dan mekanik. Dalam sistem pencernaan manusia,
makanan perlu melalui proses khusus agar nutrisi dapat terserap dengan baik. Ini
karena nutrisi pada makanan terkunci dalam senyawa kompleks yang besar. Maka
dari itu, makanan harus dipecah menjadi bagian-bagian kecil melalui proses
pencernaan. Setelah itu, asupan makanan atau minuman akan menjadi energi.

3
Mengutip dari Medical News Today, ada dua jenis proses pencernaan makanan
manusia, yaitu pencernaan mekanis dan kimiawi.Kedua proses ini terjadi dalam
sistem pencernaan yang bermanfaat untuk memecah makanan.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan penceraan kimiawi dan
mekanik.
1) Pencernaan mekanik
Pencernaan mekanik adalah pemecahan makanan agar menjadi partikel yang dapat
tercerna. Ini melibatkan gerakan fisik untuk membuat makanan menjadi lebih
kecil. Umumnya, pemecahan ini dilakukan oleh gigi dengan cara mengunyah
makanan. Di dalam tubuh, pencernaan mekanik dilakukan melalui tiga proses,
yaitu proses pengunyahan (chewing) di mulut, pengadukan (churning) di lambung,
dan segmentasi di usus halus. Dalam pencernaan mekanik, ada gerakan lain yang
populer disebut dengan gerakan peristaltik. Gerakan ini merujuk pada meremas-
remas secara tak sadar oleh otot esofagus, lambung, dan usus untuk memecah
makanan – sehingga, makanan bisa turun melewati sistem pencernaan. Dapat
dikatakan bahwa proses pencernaan makanan secara mekanik terjadi di dalam
mulut dan lambung. Jenis pencernaan ini tergolong cukup penting karena menjadi
tahap awal. Hingga akhirnya membantu makanan bergerak sampai tahapan
terakhir proses pencernaan.
2) Pencernaan kimiawi
Pencernaan kimiawi adalah proses dimana makanan yang mengandung senyawa
molekul tinggi dipecah menjadi zat-zat kecil, sehingga terserap oleh tubuh.
Caranya adalah dengan bantuan enzim pencernaan, cairan empedu, dan juga asam
yang disekresikan oleh saluran pencernaan. Sama seperti pencernaan mekanis,
pencernaan kimiawi pertama kali terjadi di area mulut. Hingga akhirnya,
pencernaan kimiawi pada manusia terjadi di dalam lambung. Saat makanan
mengalir dari mulut ke sistem pencernaan, nantinya akan dipecah oleh enzim
pencernaan. Tujuan pencernaan kimiawi ini adalah untuk mengubah menjadi
nutrisi lebih kecil, sehingga mudah terserap.
Alur proses pencernaan kimiawi di dalam tubuh
Pencernaan kimiawi dimulai langsung saat makanan memasuki mulut. Kemudian,
proses pencernaan ini akan berakhir di usus besar.
1) Pencernaan kimiawi di mulut Selain dicerna secara mekanik, makanan di mulut
juga akan mengalami pencernaan kimiawi berkat air liur. Air liur mengandung

4
enzim pencernaan untuk menandakan bahwa pencernaan akan dimulai. Beberapa
jenis enzim pencernaan kimiawi yang ada di rongga mulut, termasuk:
 Lingual lipase, enzim yang berfungsi untuk mencerna jenis lemak trigliserida.
 Amilase saliva, enzim yang mencerna karbohidrat sebagai polisakarida.
2) Pencernaan kimiawi di lambung
Setelah dari mulut, makanan akan bergerak melewati kerongkongan
menuju lambung. Terdapat dua enzim utama dalam lambung untuk mencerna
makanan secara kimiawi, yaitu:
 Pepsin, yakni enzim
yang mencerna
protein menjadi
peptida yang lebih
kecil
 Lipase lambung,
yaitu enzim yang
juga bertugas untuk mencerna trigliserida.
Di dalam lambung, tubuh juga akan menyerap zat yang larut dalam lemak.
Makanan yang sudah melewati pencernaan kimiawi dan penyerapan di lambung,
akan menghasilkan kim atau bubur. Setelah itu, makanan akan bergerak menuju
usus halus.
3) Pencernaan kimiawi di usus halus
Usus halus memiliki beragam enzim pencernaan, lain halnya dengan usus besar
yang tidak memiliki enzim. Usus halus bisa dikatakan menjadi pusat terjadinya
penyerapan kimiawi. Di
usus halus, terjadi
komponen kunci dalam
makanan, seperti asam
amino, peptida, dan
glukosa untuk energi.
Enzim yang dihasilkan
sangat beragam, termasuk
yang berasal pad pankreas.

5
Berikut ini beberapa enzim dari pankreas yang penting dalam pencernaan
kimiawi:
 Amilase pankreas, bertugas untuk mencerna polisakarida menjadi disakarida.
 Lipase pankreas, membantu mencerna trigliserida menjadi asam lemak.
 Nuklease pankreas, enzim untuk mencerna asam nukleat menjadi nukleotida.
 Proteinase pankreas, berfungsi untuk mengubah pencernaan peptida dari
protein menjadi asam amino.
Setelah itu, pencernaan kimiawi di usus halus juga akan mengandalkan enzim-enzim
yang dilepaskan oleh usus ini. Beberapa enzim tersebut, termasuk:
 Maltase, mencerna maltosa hasil pencernaan polisakarida, menjadi glukosa
yang merupakan monosakarida.
 Sukrose, yakni enzim yang mencerna disakarida sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa.
 Peptidase, enzim yang juga mencerna peptida dari protein menjadi asam
amino.
 Lipase, enzim yang juga mencerna trigliserida menjadi asam lemak dan
gliserol.
 Enterokinase, ini berfungsi untuk mencerna tripsinogen menjadi tripsin.
 Laktase, Mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4) Usus besar
Usus besar tidak memiliki enzim pencernaan. Penghancuran makanan lebih lanjut
dilakukan oleh bakteri di usus. Di dalam usus besar, terjadi pula penyerapan
vitamin, mineral, dan air. Setelah penyerapan air terjadi di usus besar, sisa
makanan akan turun menuju rektum dan dikeluarkan melalui anus.
4. Bahan Makanan Dan Zat Makanan
Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan
disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, masak
dan susun menjadi hidangan. Contoh beras, jagung, daging, telur dsb.
Zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi atau nutrient yang kita kenal adalah
karbohidrat atau hidrat arang, protein, lemak, vitamin dan mineral.
 Karbohidrat adalah nama kelompok bagi ikatan-ikatan organic berfungsi
menghasilkan enersi. Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur, C, H dan O.

6
 Lemak juga merupakan kumpulan ikatan-ikatan organic dengan berbagai
struktur molekul, dan larut dalam zat-zat pelarut tertentu.
 Vitamin dan mineral merupakan kumpulan dari berbagai zat atau ikatan dengan
struktur yang berbeda-beda.
 Air dan oksigen hanya terdiri dari satu jenis struktur molekul yaitu H2O dan
O2.
A. Bahan Makanan
Disebut bahan pangan dan dalam perdagangan disebut komoditi pangan ialah apa
yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya daging, sayur, buah dsb. Yang
dibeli, diolah dan disusun menjadi hidangan ialah bahan makanandanbukanzat
makanan. Dalam hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan makanan dapat
dikelompokkan menjadi :
1) Bahan makanan pokok Dianggap terpenting karena mempunyai kwantum
terbesar diantara bahan makanan yang sedang dikonsumsi dan merupakan
sumber utama kalori atau energi.
2) Bahan makanan lauk-pauk Merupakan sumber utama protein didalam
hidangan. Dikenal dengan protein hewani (daging, ikan, telur dsb) dan nabati
(kacang-kacangan, tahu dan tempe)
3) Bahan makanan sayur dan buah-buahan Termasuk bahan nabati. Merupakan
penghasil vitamin dan mineral. Sayur dan buah yang menghasilkan energi
dalam jumlah cukup banyak seperti nangka muda dan sukun. Pisang, sawo
dan alpukat merupakan salah satu buah yang banyak menghasilkan energi
Energi didalam alpukat berasal dari lemak.
B. Zat makanan
Bahan makanan diurai menjadi berbagai zat makanan atau zat gizi atau nutrient.
Zat makanan inilah yang diserap melalui dinding usus dan masuk ke dalam cairan
tubuh.
Secara umum, fungsi zat makanan adalah :
1) Sebagai sumber energi atau tenaga Pada kondisi kekurangan gizi, fungsi
sebagai penghasil energi yang mula-mula dikorbankan. Badan akan berusaha
menyesuaikan diri dengan mengurangi pemakaian energi.
2) Menyokong pertumbuhan badan Yaitu dengan pembentukan sel baru. Pada
pertumbuhan, dibentuk sel-sel baru yang ditambahkan pada sel-sel yang telah

7
ada, sedangkan pada pemeliharaan jaringan dibentuk sel-sel baru untuk
menggantikan sel-sel lama yang telah rusak.
3) Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai Berjalan
seiring dengan fungsi pertumbuhan, tetapi setelah fungsi pertumbuhan selesai,
fungsi pemeliharaan jaringan berjalan terus sampai meninggal.
4) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan, misalnya
keseimbangan air, keseimbangan asam basa dan keseimbangan mineral
didalam cairan tubuh. Mekanisme yang langsung mempengaruhi dan mengatur
sintesa berbagai ikatan organic didalam tubuh, pengaturannya melalui system
enzim. Pada dasarnya enzim-enzim ini diatur oleh system hormonal dan system
saraf. Pengaturan ini memerlukan zat gizi sebagai bahan dasar. Protein dan
mineral mengatur juga keseimbangan air dan mineral didalam cairan tubuh.
Aliran cairan tubuh antara pembuluh darah rambut dan jaringan diatur oleh
selisih tekanan osmotic dan tekanan hidrostatik. Pada defisiensi protein,
pengaturan aliran cairan tubuh menderita hambatan sehingga terjadi stagnasi
cairan tubuh didalam jaringan yang disebut Oedema.
5) Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit,
misalnya antitoksi dan antibody Mekanisme pertahanan tubuh juga dipengaruhi
oleh kondisi zat gizi. Terdiri atas system seluler dan system humoral. System
selular dilaksanakan oleh sel-sel seperti leukocyte dan RES. Sedangkan system
pertahanan humoral dilakukan oleh antibody yang terbentuk dari protein.
Penggolongan lain dari bahan makanan berdasarkan fungsi dari zat gizinya :
a. Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar
dihasilkan oleh bahan makanan pokok
b. Zat gizi pembangun sel, terutama diduduki oleh protein, sehingga bahan
pangan ini tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun
c. Zat gizi pengatur, terdiri dari vitamin dan mineral. Yang termasuk didalamnya
adalah sayur dan buah sebagai bahan makanan sumber zat gizi pengatur.
Karbohidrat
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organic yang
mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, yang terdiri dari unsure C, H dan
O. Klasifikasi Dalam ilmu gizi karbohidrat dibagi dalam 2 golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

8
A. Karbohidrat sederhana
1) Monosakarida Terdapat glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa (dekstrosa
atau gula anggur) dialam dalam jumlah sedikit yaitu sayur, sirup jagung dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Fruktosa (levulosa atau gula buah),
terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nectar bunga dan sayur.
Galaktosa terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
2) Disakarida Terdiri dari sukrosa atau sakarosa (gula tebu atau gula bit) terdapat
dalam gula pasir, gula merah, buah, sayuran dan madu. Maltosa (gula malt)
tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati
seperti pada bijian berkecambah dan didalam usus manusia pada pemecahan
pati. Laktosa (gula susu) terdapat pada susu. Trehalosa (gula jamur) terdapat
pada 15% jamur kering dan terdapat dalam serangga.
3) Gula alcohol Terdapat empat jenis gula alcohol yaitu sorbitol, manitol, dulcitol
dan inositol. Sorbitol banyak digunakan pada minuman dan makanan khusus
pasien diabetes. Manitol dan dulcitol terdapat pada nanas, asparagus, ubijalar
dan wortel. Kedua jenis alcohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.
Inositol banyak terdapat pada serealia.
4) Oligosakarida Terdapat dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan,
serealia, bawang merah dan putih serta asparagus.
B. Karbohidrat kompleks
1) Polisakarida Jenis polisakarida adalah pati, dekstrin, glikogen dan polisakarida
non pati (serat). Pati terdapat dalam padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian.
Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa
karena mempunyai daya larut dan kemanisan yang tinggi sehingga lebih
mudah dicerna. Glikogen merupakan simpanan karbohidrat didalam tubuh
manusia dan hewan terdapat dihati dan otot. Dua pertiga glikogen disimpan
diotot dan selebihnya dihati. Glikogen dalam otot digunakan untuk keperluan
energi didalam otot dan glikogen didalam hati digunakan sebagai sumber
energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui
kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi
lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
2) Serat Selulosa berasal dari makanan nabati akan melewati saluran cerna secara
utuh. Selulosa melunakkan dan memberi bentuk pada feses karena mampu

9
menyerap air, sehingga membantu gerakan peristaltic usus, sehingga
membantu defekasi dan mencegah konstipasi.

Sekilas metabolisme karbohidarat


Peranan utama karbohidrat didalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel
tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral
dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari
karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan system saraf.
Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen Salah satu fungsi utama hati adalah
menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa
akan disimpan didalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa darah
menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan
mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah
keseluruh bagian tubuh yang memerlukan seperti otak, system saraf, jantung dan
organ lainnya. Sel-sel otot dan sel lain disamping glukosa menggunakan lemak
sebagai sumber energi. Sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen
dan tidak dapat dikembalikan sebagai glukosa ke dalam aliran darah. Penggunaan
glukosa untuk energi Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya
menjadi bagian-bagian kecil yang pada akhirnya menghasilkan energi, karbon
dioksida dan air.
Glukosa sebagai sumber energi untuk sel-sel otak, sel saraf dan sel darah merah
tidak dapat digantikan oleh lemak. Perubahan glukosa menjadi lemak Kelebihan
karbohidrat didalam tubuh diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi didalam
hati. Gula darah Tubuh hendaknya dapat mempertahankan konsentrasi gula darah
(dalam bentuk glukosa) dalam batas-batas tertentu yaitu 70-120 mg/100 ml dalam
keadaan puasa, bila terjadi kelebihan (hiperglikemi) maka akan dikeluarkan
melalui urin. Bila sebaliknya gula darah turun hingga 40-50 mg/100 ml akan
mengalami gugup, pusing, lemas dan lapar (hipoglikemi).

10
Fungsi :
1) Sumber energi Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. 1 gr KH menghasilkan 4 kalori. KH didalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian
disimpan dihati dan jaringan otot, sebagian diubah menjadi lemak untuk
disimpan sebagai cadangan energi
2) Pemberi rasa manis pada makanan KH memberi rasa manis pada makanan
khususnya mono dan disakarida.
3) Penghemat protein Bila KH makanan tidak mencukupi, maka protein akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun, tapi bila KH mencukupi, protein akan
digunakan sebagai zat pembangun.
4) Pengatur metabolisme lemak KH mencegah terjadinya oksidasi lemak yang
tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan keton seperti asam
asetoasetat, aseton dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini
dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urin dengan mengikat basa
berupa ion natrium. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan natrium
dan dehidrasi. Dibutuhkan 50-100 gr KH sehari untuk mencegah ketosis.
5) Membantu pengeluaran feses KH membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam
serat makanan mengatur peristaltic usus, sedangkan hemiselulosa dan
pectin mempu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi
bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan
5. Kelainan atau gangguan pada sistem pencernaan sebagai berikut:
1) Diare
Diare adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai
perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
perubahan pola makan, infeksi rotavirus, atau bakteri. Diare bisa berlangsung
selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Selain menyebabkan perubahan
frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan penderitanya
mengalami kram perut, demam, kembung, dan mual.
2) Sembelit
Konstipasi atau sembelit adalah perubahan frekuensi BAB menjadi lebih jarang
dan disertai dengan kesulitan BAB. Hal ini bisa disebabkan oleh menurunnya

11
pergerakan usus. Umumnya seseorang dianggap mengalami sembelit ketika
frekuensi buang air besarnya kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Di samping frekuensi buang air besar yang menurun, gejala sembelit lainnya
meliputi:
 Feses keras.
 Harus mengejan saat buang air besar.
 Merasa ada penyumbatan di rektum, sehingga tinja sulit dikeluarkan.
 Merasa tidak tuntas setelah buang air besar.
 Perlu bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menekan perut atau
menggunakan jari tangan untuk mengeluarkan feses dari anus.
3) Wasir (hemoroid)
Wasir terjadi ketika pembuluh darah vena yang terletak di luar atau di dalam
saluran anus (rektum) mengalami pembengkakan. Penyakit ini bisa terjadi pada
siapa saja, namun sekitar 50% penderitanya berusia di atas 50 tahun. Wasir dapat
menimbulkan nyeri dan gatal pada anus, benjolan di anus, serta keluarnya darah
ketika BAB. Kadang wasir juga bisa membuat penderitanya sulit untuk duduk.
4) Gerd
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung terjadi
ketika asam lambung naik menuju kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh
melemahnya katup (sfingter) yang terletak di dalam saluran kerongkongan bagian
bawah.
Pada orang sehat, katup tersebut akan berkontraksi dan menutup saluran
kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Namun pada penderita GERD,
katup yang lemah menyebabkan kerongkongan tetap terbuka, sehingga asam
lambung naik ke kerongkongan. Beberapa gejala penyakit asam lambung adalah:
 Rasa perih dan sensasi seperti terbakar di dada, yang bertambah parah setelah
makan atau saat berbaring.
 Rasa asam di belakang mulut.
 Sakit saat menelan.
 Adanya rasa mengganjal di kerongkongan.
 Batuk tanpa dahak.
 Radang tenggorok, jika asam lambung mengiritasi tenggorokan.
5) Tukak lambung

12
Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung dan usus halus bagian atas.
Pengikisan dan luka tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi
bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka
panjang. Umumnya tukak lambung menimbulkan nyeri ulu hati. Gejala lain yang
bisa muncul pada tukak lambung adalah:
 Rasa begah dan kembung
 Mual dan muntah
 Feses berwarna gelap
 Perubahan nafsu makan
 Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya
Macam-macam gangguan sistem pencernaan yang dipaparkan di atas dapat
menimbulkan keluhan yang ringan sampai berat dan mengggangu aktivitas. Jika Anda
mengalami keluhan pada sistem pencernaan, berkonsultasilah dengan dokter agar
diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA


1. Jelaskan proses pencernaan makananan yang terjadi secara mekanik dan kimiawi
pada:
a. Lambung
b. Usus halus
2. Jelaskan hubungan antara pangkreas dengan lambung dalam proses pencernaan
makanan.
3. Jelaskan proses terjadinya penyakit Mag pada lambung manusia
4. Jelaskan proses terjadinya penyakit:
a. Diare
b. Konstipasi
5. Jelaskan fungsi zat makanan berikut bagi tubuh manusia:
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin
e. Mineral
Penjelasan:

13
1. Sistem pencernaan yaitu proses mengolah makanan dan minuman yang masuk ke
dalam tubuh, sehingga nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa diserap dan diubah
menjadi energi.
a. Lambung
Lambung adalah bagian dari organ pencernaan manusia yang paling elastis.
Lambung berbentuk seperti kantong dan terletak di dalam rongga perut sebelah
kiri atas. Di dalam lambung, makanan mengalami pencernaan secara mekanis
dan kimiawi. Pencernaan mekanis dilakukan oleh dinding/otot lambung yang
meremas dan mengaduk makanan, sedangkan pencernaan kimiawi dilakukan
oleh getah lambung yang dihasilkan oleh kelenjar getah lambung.  Getah
lambung terdiri dari 3 enzim antara lain:
1. Enzim pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
2. Enzim renin, berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.
3. Asam Klorida/HCl, berfungsi untuk mengasamkan makanan dan membunuh
kuman yang masuk bersama dengan makanan.
b. Usus Halus
Usus halus merupakan usus terpanjang dalam saluran pencernaan, dengan
panjang hingga 6-7 meter yang di dalamnya terdapat cairan khusus untuk
menyempurnakan pencernaan  makanan. Oh iya, usus halus terbagi menjadi 3
bagian yaitu:
1. Usus dua belas jari (duodenum), mempunyai panjang kira-kira 25 cm dan
berfungsi untuk mencerna makanan dengan bantuan getah pankreas dan
getah empedu. Getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan di
dalamnya mengandung beberapa enzim, diantaranya:
 Enzim amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung/amilum menjadi
zat gula/glukosa.
 Enzim tripsin, berfungsi untuk mengubah pepton menjadi asam amino.
 Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
Getah empedu dihasilkan oleh hati dan disimpan di dalam kantong empedu,
berfungsi untuk mencerna lemak.

14
2. Usus kosong (jejunum), mempunyai panjang kira-kira 2,5 meter dan
berfungsi untuk mencerna makanan dari usus dua belas jari, yang terletak di
antara usus dua belas jari dan usus penyerapan.
3. Usus penyerapan merupakan tempat penyerapan sari-sari makanan. Di
seluruh permukaan dindingnya terdapat ujung pembuluh darah yang
menyerap sari-sari makanan. Kemudian, sari makanan diedarkan melalui
aliran darah ke seluruh tubuh. Jadi, makanan yang kita makan kembali lagi
ke dalam tubuh kita dan sisa makanan yang dicerna masih berlanjut ke usus
besar.
2. Sebagai organ pencernaan, fungsi pankreas adalah untuk membantu sistem
pencernaan manusia agar berjalan dengan lancar. Pankreas merupakan organ yang
mampu memproduksi bahan kimia untuk mencerna makanan. Secara umum fungsi
pankreas ada dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin.
1) Fungsi Eksokrin pada Pankreas
Pankreas memiliki kelenjar eksokrin. Fungsi kelenjar pankreas tersebut yaitu
untuk menghasilkan enzim penting bagi pencernaan. Adapun enzim-enzim yang
dihasilkan dalam organ ini seperti berikut:
a. Lipase Enzim ini bekerja sama dengan cairan mepedu untuk memecah
lemak dalam makanan. Saat tubuh tidak memiliki lipase dalam jumlah yang
cukup, maka tubuh akan kesulitan menyerap lemak dan vitamin penting
yang larut dalam lemak tersebut. Misalnya vitamin A, D, E, dan K.
b. Protease Enzim ini befungsi untuk memecah protein yang ada di makanan
dan melindungi pencernaan dari kuman yang mungkin ada di usus. Protein
yang tidak dicerna bisa menyebabkan reaksi alergi. Maka dari itu, keberaaan
enzim protease ini sangat penting.
c. Amilase Enzim yang satu ini berguna untuk memecah pati menjadi gula. Zat
tersebut nantinya akan digunakan sebagai sumber nergi. Apabila tubuh tidak
memiliki amilase dalam jumlah yang cukup, maka kita bisa mengalami diare
akibat karbohidrat yang sulit tercerna.
2) Fungsi Edokrin pada Pankreas
Fungsi pankreas ini ditunjang oleh komponen endokrin yang terdiri atas sel
pulau kecil (pulau Langerhand) yang nantinya akan membuat dan melepas
hormon penting ke aliran darah. Adapun fungsi hormon yang dihasilkan dari
pankreas, seperti berikut ini.

15
a. Insulin Hormon ini dibuat dalam pankreas yang dikenal sebagai sel beta. Sel
ini membentuk sekitar 75% sel pankreas. Tanpa adanya insulin yang cukup,
kadar gula dalam darah bisa meningkat dan menyebabkan penyakit diabetes.
b. Glukagon Sel alfa yang ada di pankreas akan menghasilkan glukagon.
Ketika gula darah rendah, maka glukagon akan meningkat dengan
mengirimkan pesan ke hati untuk melepas cadangan gula yang tersimpan.
c. Gastrin dan Amylin Gastin dibuat di sel G di perut namun ada juga yang
dibuat dlaam pangreas. Hormon ini akan merangkang perut untuk membuat
asam lambung. Sementara itu, hormon amylin dibuat dalam sel beta. Fungsi
hormon amylin yaitu untuk mengontrol nafsu makan dan mengosongkan
perut.
3. Maag adalah salah satu penyakit karena lambung kita kelebihan zat asam lambung,
sehingga mengakibatkan iritasi pada selaput lendir di dalam lambung. Zat asam
lambung memang diperlukan oleh tubuh manusia untuk membantu pencernaan
makanan yang masuk ke dalam lambung.
Akan tetapi, zat asam lambung tersebut dapat mengalami kelebihan, jika beberapa
faktor, terutama faktor pola makan kita. Apabila pola makan kita tidak teratur dan
makanan yang kita makan tidak sehat, itu dapat meningkatkan zat asam pada
lambung, yang berakibat pada timbulnya iritasi tersebut atau sakit maag. Pada
dasarnya, serangan maag terjadi karena adanya asam lambung (HCl) berlebih yang
naik ke bagian esophagus, yaitu saluran yang menghubungkan kerongkongan dengan
lambung. Maag dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pola makan yang tidak
teratur, yaitu waktu makan terlalu cepat atau waktu makan telat. Hal tersebut menjadi
salah satu penyebab terjadinya sakit maag. Selain itu, dari makanan juga dapat
menimbulkan sakit maag. Misalnya, memakan makanan yang tidak sehat, makanan
pedas dan berminyak, mengonsumsi alkohol dan alhohol, dan lain sebagainya. Stres
juga dapat mengakibatkan terjadinya sakit maag. Selain zat asam lambung, penyakit
maag juga dapat disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori, yaitu organisme renik.
Ketika zat asam lambung tinggi, bakteri lain akan mati, tapi bakteri Helicobacter
pylori tidak mati, bahkan bertahan hidup dan berkembang biak. Bakteri Helicobacter
pylori adalah bakteri yang tahan asam yang dapat hidup di pH 2 sampai 4. Jadi,
bakteri ini tidak akan mati, ketika zat asam lambung tinggi. Bakteri ini dapat
membuat dinding lambung iritasi, sehingga mengakibatkan lambung mengalami
peradangan dan luka. Jadi, akan terasa perih di bagian ulu hati bagi orang yang

16
mengalaminya. Dalam keadaan normal, asam lambung yang pada dasarnya berperan
dalam proses pencernaan makanan, secara kimiawi terdapat dalam lambung tepat di
bagian bawah saluran esophagus (esophageal sphincter). Naiknya asam lambung
kembali ke bagian esophagus dipicu oleh adanya proses relaksasi atau melemahnya
otot-otot esophageal sphincter tersebut. Adapun pelemahan otot-otot ini seringkali
disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut.
Adanya rangsangan zat-zat tertentu yang terdapat pada makanan-makanan pedas,
pada minuman beralkohol, dan pada rokok.
Adanya rangsangan zat-zat tertentu yang terdapat pada obat-obatan, misalnya obat
untuk penyakit asma.
Adanya tekanan berlebih pada bagian perut, misalnya karena makan yang berlebihan,
kelebihan berat badan, dan adanya bayi yang menekan lambung pada ibu-ibu hamil.
Keadaan naiknya asam lambung kembali ke esophagus yang di antaranya dipicu oleh
beberapa faktor di atas dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di lambung yang diikuti
dengan gejala-gejala, seperti yang telah diuraikan di atas. Pada keadaan yang kronis,
maag lambung dapat menimbulkan rasa perih yang luar biasa. Oleh karena itu, kita
perlu mencegah terjadinya gangguan maag lambung ini lebih dini.
Memang penyakit maag ini jangan disepelekan. Meskipun sakitnya sebentar, tapi
lama kelamaan apabila tidak diobati akan mengakibatkan kematian pada si penderita
maag tersebut.
Penyakit maag sekarang sudah bukan hal yang asing lagi bila. Seiring dengan
perkembangan zaman, maka semakin banyak juga dampak negatifnya bagi kesehatan
manusia. Salah satunya adalah penyakit maag ini. Adapun beberapa usaha untuk
mencegah terjadinya gangguan maag lambung di antaranya adalah sebagai berikut.
Mengurangi atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Mengurangi atau
berhenti merokok. Mengurangi konsumsi makanan-makanan yang mengandung
lemak, cokelat, dan peppermint. Mengurangi konsumsi makanan-makanan pedas.
Mengatur posisi tidur dengan kepala terangkat sekitar 15 cm. Tidak berbaring atau
tidur dalam kondisi perut penuh.
4. Buang air besar merupakan tahap terakhir dari proses pencernaan. Dalam sistem
pencernaan manusia, sisa makanan yang dikonsumsi bergerak melalui usus kecil ke
usus besar. Setelah air dan nutrisi yang diperlukan tubuh diserap dalam usus besar,
sisa makanan tersebut lalu dikeluarkan melalui anus sebagai tinja. Frekuensi buang
air besar pada setiap orang bisa berbeda-beda. Normalnya, frekuensi buang air besar

17
adalah 3 kali sehari hingga 3 kali seminggu. Pada penderita konstipasi, tinja menjadi
kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan dari anus. Akibatnya, frekuensi BAB
menjadi kurang dari 3 kali dalam seminggu.
a. KONSTIPASI
Penyebab dan Gejala Konstipasi
Sembelit bisa terjadi akibat penyumbatan usus besar atau rektum (ujung usus
besar) atau gangguan pada saraf di sekitar usus besar dan rektum. Selain itu,
sembelit juga bisa dipengaruhi oleh faktor pertambahan usia, pola makan rendah
serat atau kurang aktif bergerak. Gejala utama konstipasi antara lain sulit
mengeluarkan tinja, frekuensi buang air besar yang lebih jarang dari biasanya, dan
sakit saat mengeluarkan tinja. Konstipasi dapat dikatakan kronis jika gejalanya
telah berlangsung selama 3 bulan.
Pengobatan dan Pencegahan Konstipasi
Konstipasi dapat ditangani dengan melakukan perubahan gaya hidup, misalnya
dengan memperbaiki pola makan dan berolahraga rutin. Namun, bila upaya
tersebut tidak dapat mengatasi konstipasi, dokter dapat menyarankan
penggunaan obat atau tindakan lain. Selain sebagai salah satu cara untuk
mengatasi konstipasi, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat juga dapat
mencegah sembelit. Konstipasi juga dapat dicegah dengan tidak membiasakan
menunda buang air besar.
b. DIARE
Pengertian Diare
Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih
sering dari biasanya. Seseorang bisa dikatakan mengalami diare bila ia BAB
sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari. Selain itu, feses yang dikeluarkan
juga lebih encer.  Ada dua jenis diare yang bisa terjadi, yaitu akut atau kronis
(persisten). Diare akut adalah diare yang berlangsung dalam waktu singkat. Ini
adalah masalah kesehatan yang umum. Diare akut biasanya berlangsung sekitar
satu atau dua hari, tapi bisa juga lebih lama, kemudian menghilang dengan
sendirinya. Diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari merupakan pertanda
dari masalah yang lebih serius. Diare kronis yang berlangsung minimal 4 minggu
bisa menjadi gejala penyakit kronis. Gejala pada diare kronis bisa berlangsung
terus-menerus atau datang dan pergi.
Faktor Risiko Diare

18
Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang
terserang diare, seperti:
 Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.
 Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.
 Jarang membersihkan dapur dan toilet.
 Sumber air yang tidak bersih.
 Makan makanan sisa yang sudah dingin.
 Tidak mencuci tangan dengan sabun.
Penyebab Diare
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya,
diare disebabkan oleh beberapa hal berikut:
 Bakteri dari makanan atau air yang terkontaminasi.
 Virus seperti flu, norovirus, atau rotavirus. Rotavirus adalah penyebab paling
umum dari diare akut pada anak-anak.
 Parasit, yang merupakan organisme kecil yang ditemukan dalam makanan
atau air yang terkontaminasi.
 Intoleransi atau sensitivitas terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
 Alergi makanan.
 Efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, obat kanker, dan
antasida yang mengandung magnesium.
 Penyakit yang mempengaruhi lambung, usus kecil, atau usus besar, seperti
penyakit Crohn.
 Masalah dengan fungsi usus besar, seperti sindrom iritasi usus besar.
 Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein
gluten.
Beberapa orang juga mengalami diare setelah operasi perut, karena terkadang
operasi dapat menyebabkan makanan bergerak melalui sistem pencernaan dengan
lebih cepat. 
Gejala 
Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah:
 Feses lembek dan cair.
 Nyeri dan kram perut.
 Mual dan muntah.

19
 Nyeri kepala.
 Kehilangan nafsu makan.
 Haus terus-menerus.
 Darah pada feses.
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak,
diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis
tanpa mengeluarkan air mata. 
Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak
responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat.
Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak
bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.
Diagnosis 
Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
 Pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi
yang terjadi pada pengidap.
 Pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab diare.
 Pemeriksaan tambahan, seperti sigmoidoskopi dan kolonoskopi jika terdapat
dugaan penyakit yang lebih serius.
Komplikasi 
Beberapa komplikasi yang diakibatkan diare, antara lain:
 Dehidrasi ringan hingga berat.
 Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
 Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat
mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
 Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang
keluar saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.
 Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam. 
Pengobatan 
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi diare. Misalnya:
 Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui
oral maupun melalui intravena.
 Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri.

20
 Selain cara di atas, ada juga pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare
biasanya disesuaikan dengan penyebabnya.
Pencegahan Diare
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mencegah diare, antara lain:
 Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah
menyentuh daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin
dan batuk, dengan menggunakan sabun dan air bersih.
 Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang
sempurna, serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin
kebersihannya.
5. Zat makanan merupakan senyawa atau molekul kimia sebagai sumber energi yang
dibutuhkan makhluk hidup untuk dapat hidup dengan baik. Dengan adanya zat
makanan, manusia akan tumbuh dan berkembang. Zat makanan yang dibutuhkan
oleh manusia dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Secara umum, terdapat
dua jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air)
dan zat makanan mikro (vitamin, mineral). Setiap orang memiliki selera makanan
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Namun, perlu diingat, makanan yang
dikonsumsi harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti higienis, bergizi, mudah
dicerna, bervitamin dan bermineral serta mengandung cukup air
a. Karbohidrat
Karbohidrat menjadi zat yang diperlukan oleh tubuh sebagai penyedia energi
untuk semua sel dan jaringan di dalam tubuh. Karbohidrat terkandung dalam
nasi, pasta hingga roti.
b. Protein
Protein adalah zat yang diperlukan tubuh untuk mengoptimalkan fungsi setiap
sel dalam tubuh. Protein juga berfungsi untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan otot, tulang, rambut dan kulit. Selain itu protein juga berfungsi
sebagai sumber bahan bakar untuk sel dan jaringan yang dibutuhkan tubuh.
c. Lemak
Tubuh membutuhkan lemak sehat untuk menjaga kesehatan yang optimal.
Lemak memberi tubuh energi dan dapat membantu menjalankan berbagai fungsi.
Namun penting untuk konsumsi lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan
tak jenuh ganda dan membatasi atau menghindari lemak jenuh dan lemak trans.

21
d. Vitamin
Vitamin adalah zat gizi mikro yang menawarkan berbagai kesehatan seperti
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu mencegah atau menunda
kanker tertentu seperti kanker prostat, menguatkan tulang dan gigi, membantu
penyerapan kalsium, menjaga kesehatan kulit hingga membantu tubuh
memetabolisme protein dan karbohidrat Vitamin bisa kita dapatkan dari
makanan seperti sayuran, buah dan protein tanpa lemak.
e. Mineral
Mineral juga menjadi salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tubuh
membutuhkan keseimbangan mineral dari kedua kelompok untuk kesehatan
yang optimal. Mineral seperti kalsium, magnesium, sulfur, kalium hingga
sodium dapat membantu kesehatan kulit, rambut serta kuku dan juga menjaga
keseimbangan kadar air.

22
Media Interaktif Pembelajaran Sistem Pencernaan
Daniel Runtulalu1, Liliana2, Kristo Radion Purba3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236
Telp (031) – 2983455, Fax. (031) – 8417658
danielruntulalu@gmail.com1, lilian@petra.ac.id2,
kristo@petra.ac.id3

ABSTRAK lebih jelas. Diharapkan para siswa-siswi dapat


Proses belajar dapat dilakukan dengan memanfaatkan memahami proses pencernaan mulai dari mulut
banyak media, seperti suara, gambar, dan animasi. hingga usus besar dan penyakit-penyakit
Pada umumnya, media pembelajaran yang tersedia pada sistem pencernaan dengan lebih
hanya menggunakan salah satu media yaitu gambar
atau tulisan. Jika hanya menggunakan salah satu
efisien.
media, proses belajar menjadi kurang efektif.
Penggabungan beberapa media ini akan saling
melengkapi, oleh karena itu pada skripsi ini dibuat
sebuah media pembelajaran yang interaktif.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pencernaan pada Manusia
Aplikasi memiliki 3 menu yaitu penyakit, simulasi Pencernaan makanan merupakan proses mengubah
pencernaan, dan tes. Simulasi dibuat interaktif dengan makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang
adanya hover, klik dan geser dengan mouse, dan tekan lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
tombol pada keyboard. Menu tes menyediakan tes makanan yang kompleks menjadi molekul yang
berbentuk pilihan ganda dan hangman. Menu tes dibuat sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
agar user dapat lebih ingat tentang materi yang telah organ pencernaan [2].
disediakan. Aplikasi dibuat dengan Adobe Flash CS6
dan ActionScript 3 sebagai bahasa pemogramannya. Proses pencernaan makanan terjadi secara fisik dan
kimiawi, sehingga pencernaan makanan dibedakan
Berdasarkan hasil dari pengujian, aplikasi dapat atas pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi
berjalan dengan sepenuhnya dan dapat menjalankan [3]. Pencernaan mekanik adalah proses
semua fungsi. Hasil dari survei konten, daya ingat dan penghancuran dan penggilingan makanan secara
kepuasan subyektif memiliki nilai 85% dikarenakan fisik menjadi potongan-potongan kecil. Proses
navigasi yang jelas dan mudah digunakan. User yang penyerapan partikel-partikel makanan oleh tubuh
mengerjakan dengan tergesa-gesa sering kali akan dengan bantuan enzim pencernaan disebut
mengalami kesulitan dalam mengerjakan simulasi pencernaan kimiawi.
karena perintah bantuan yang diberikan terkadang tidak
dibaca.
2.2 Organ-Organ Pencernaan
Kata Kunci: Media Interaktif, Media Pembelajaran, Berikut organ-organ yang dibutuhkan dalam sistem
Sistem Pencernaan, Simulasi, Adobe Flash pencernaan sesuai dengan gambar 1 [1] :

1. PENDAHULUAN
Media pembelajaran dengan media gambar biasa
terdapat pada buku-buku pelajaran. Membaca secara
terus-menerus tanpa adanya media lain yang
mendukung akan menjadi membosankan. Kebutuhan
akan proses belajar yang lebih baik menciptakan
proses belajar dengan menggunakan sebuah media
yang menggabungkan gambar, suara, maupun
animasi menjadi satu. Penggabungan beberapa
media ini menciptakan sebuah media interaktif yang
mengandung setiap unsur dari masing-masing media.
Media interaktif tentu dapat membantu proses
pembelajaran dengan lebih baik lagi.
Pembelajaran sistem pencernaan biasa dilakukan
menggunakan buku yang hanya mengandung tulisan
dan gambar. Jika hanya dengan tulisan dan gambar,
sebuah pelajaran biologi yang membutuhkan animasi
seperti pencernaan pada lambung tentu akan susah
dijelaskan. Dengan adanya media interaktif
pembelajaran sistem pencernaan, secara tidak
langsung pembelajaran tentang sistem pencernaan
tubuh pada manusia akan menjadi lebih menarik dan

23
Gambar 1. Organ-Organ Pencernaan dengan tujuan belajar,
Sumber :  Membantu konsentrasi pembelajar
https://desinayoe.files.wordpress.com/2012/03/ sistem- dalam
pencernaan.jpg proses pembelajaran.

1. Rongga mulut 2.4 Multimedia


Di dalam rongga mulut terdapat beberapa alat Pada abad ke-21 ini multimedia menjadi suatu
pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah. keterampilan dasar yang sama pentingnya dengan
Pencernaan mekanik terjadi pada rongga mulut keterampilan membaca [4]. Multimedia seperti
saat makanan diubah menjadi bolus. merubah hakikat membaca itu. Multimedia
2. Kerongkongan menjadikan kegiatan membaca dinamis dengan
Kerongkongan merupakan saluran penghubung memberi dimensi baru pada kata-kata. Hukum
antara mulut dengan lambung. Melalui tentang minimum dalam sebuah multimedia berkata
kerongkongan makanan didorong masuk ke dalam bahwa suatu usaha yang minimum namun dapat
lambung dengan gerak peristaltik. Makanan hanya memuaskan peserta tidaklah masalah, meskipun
membutuhkan waktu 6 detik untuk sampai ke pada tahap itu bukan merupakan hal terbaik yang
dalam lambung dari mulut. dapat dilakukan teknologi, uang, waktu, atau usaha
yang diberikan [8].
3. Lambung
Lambung terletak di dalam rongga perut bagian
atas di bawah diafragma. Lambung memiliki
2.5 Model Simulasi
Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu
dinding yang elastis, sehingga dapat menyimpan
strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan
makanan dengan kapasitas 2 – 4 liter. Makanan
pengalaman secara kongkret melalui penciptaan
dicerna didalam lambung kurang lebih 6 jam,
tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati
setelah itu chyme meninggalkan lambung menuju
suasana pengalaman yang mendekati suasana
usus halus.
sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang
4. Usus halus tanpa resiko [5].
Usus halus merupakan tempat terjadinya Simulasi dapat mewakili sesuatu yang terlalu besar
pencernaan secara kimiawi dan tempat atau terlalu kompleks untuk dibawa dalam ruang
penyerapan zat-zat makanan. Makanan yang kelas [7]. Contohnya jika mempelajari sebuah sistem
masuk ke dalam usus halus ini bercampur dengan pencernaan manusia, akan sangat merepotkan untuk
enzim yang dihasilkan dari hati dan pankreas. memperlihatkan secara langsung proses pencernaan
5. Usus besar makanan beserta organ-organ pencernaan. Jika
Air dan makanan yang tidak tercerna selanjutnya menggunakan sebuah video yang dapat dimainkan
masuk ke dalam saluran pencernaan makanan dalam komputer, maka proses belajar dapat menjadi
yang disebut usus besar. Fungsi utama usus besar lebih mudah, selain itu juga dapat menghindarkan
adalah menyerap air yang masih ada dalam dari bau organ-organ yang tidak enak dan
saluran pencernaan. Bagian usus besar yang menjijikan.
terakhir disebut rectum yang panjangnya kurang
lebih 12 cm dan diakhiri dengan anus. Anus
adalah lubang akhir dari saluran pencernaan
sebagai jalan pembuangan feses

2.3 Media Pembelajaran Gambar 2. Database


Media dalam media pembelajaran adalah sebuah Text
perantara atau alat bantu yang menghubungkan 3. PENGUJIAN SISTEM
antara pengajar dan peserta didik. Media Pengujian terhadap aplikasi yang telah selesai dibuat
pembelajaran juga merupakan segala sesuatu yang dilakukan dengan cara melakukan proses secara
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
perasaan, emosi, perhatian, kemampuan dan apakah aplikasi yang telah dibuat
ketrampilan seseorang sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar baik satu arah maupun dapat berjalan dengan baik atau tidak. Menu utama
lebih. Oleh karena proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik seperti pada Gambar 7.
menggunakan media sebagai suatu proses interaksi,
maka media pembelajaran menempati posisi yang
ukup penting sebagai salah satu komponen dalam
pembelajaran.
Tanpa sebuah media, sebuah pembelajaran tidak
dapat berlangsung dengan baik dan efektif. Tujuan
media pembelajaran adalah sebagai berikut [6]:
 Mempermudah proses pembelajaran di kelas
 Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
 Menjaga relevansi antara materi pelajaran

24
Gambar 5. Animasi Usus Halus
3.3 Pengujian Gejala Penyakit
Pengujian klik pada daerah yang telah ditentukan
adalah jika user salah dalam klik daerah yang telah
ditentukan, maka muncul animasi berbentuk tanda
silang seperti pada Gambar 10 dan jika user betul
dalam memilih daerah tersebut maka muncul
animasi selanjutnya seperti pada Gambar 11.
Sebagai contoh adalah klik pada daerah yang sakit
pada gejala diare.

Gambar 3. Menu Utama

3.1 Pengujian Rongga Mulut


Pengujian pertama adalah pengujian menggerakkan
suatu objek dengan input dari keyboard. Sebagai
contoh adalah rongga mulut yang digerakkan naik dan
turun seperti pada Gambar 8. Gambar 8 A merupakan
posisi awal rongga mulut, Gambar 8 B merupakan
posisi rongga mulut setengah membuka, dan Gambar 8
C merupakan posisi rongga mulut terbuka maksimal.
Gambar 6. Animasi Jika User Salah
Klik

Gambar 7. Animasi Jika User Klik


Yang Benar

3.4 Pengujian Gigi


Pengujian hover menggunakan mouse pada suatu
objek mengambil contoh hover pada objek gigi
seperti pada Gambar 12 A, B, dan C. Jika suatu
Gambar 4. Animasi Mulut objek dikenai hover maka objek selain yang di-hover
akan berubah menjadi agak transparan, sedangkan
3.2 Pengujian Usus Halus objek yang di-hover akan tetap.
Pengujian menggerakkan suatu objek dengan klik dan
geser menggunakan mouse. Sebagai contoh yaitu A
menggerakkan sebuah objek berbentuk bulat dan
berwarna putih melewati usus halus seperti pada
Gambar 9. Gambar 9 A menampilkan posisi awal
objek putih dan Gambar 9 B menampilkan posisi objek
putih setelah bergerak beberapa saat.

A B

25
B

C Gambar 10. Tes Hangman

3.7 Pengujian Materi


Survey telah dilakukan pada responden dengan
rentang umur 12 – 19 tahun, yaitu dikhususkan pada
anak SMP dan SMA. Hasil survei pada Tabel 1
menunjukkan bahwa responden setuju dengan isi
dan materi yang disampaikan dalam aplikasi.
Tabel 1. Hasil Survei Materi

Sangat Tidak Sangat


Gambar 8. Hover Gigi tidak Setuj
Setuj setuju
Gambar 8 A merupakan hover pada gigi seri, Gambar 8 setuju u u
B merupakan hover pada gigi geraham, dan Gambar 8 Materi yang
C merupakan hover pada gigi taring. disampaikan 3.10% 0.00% 75.00 21.90
jelas % %
3.5 Pengujian Tes Pilihan Ganda Gambar 3.10% 0.00% 65.60 31.30
User dapat memilih jawaban yang ada dengan klik mendukung
% %
menggunakan mouse seperti pada Gambar 13. Jawaban
Animasi 3.10% 3.10% 65.60 28.10
yang dipilih berubah warna untuk mempermudah
mendukung
melihat jawaban tersebut telah dipilih. Tombol next % %
digunakan untuk berganti soal dan urutan soal selalu Tema audio 3.10% 9.40% 71.90% 15.60
diacak. tepat
%
Bahasa yang
digunakan 3.10% 0.00% 75.00 21.90
jelas % %
Simulasi
mempermudah 3.10% 6.30% 68.80 21.90
pemahaman % %
Minat belajar
bertambah
setelah 3.10% 0.00% 84.40 12.50
memakai % %
aplikasi

Gambar 9. Tes Pilihan Ganda 3.8 Pengujian IMK


Pengujian IMK (Interaksi Manusia dan Komputer)
dilakukan kepada 5 orang. Data dari pengujian ini
3.6 Pengujian Tes Hangman dapat dilihat pada Tabel 2. Penilaian atas setiap
Tes berbentuk hangman ini menyediakan tombol huruf
aspek memiliki range 1 – 4. 1 merupakan nilai
alfabet langsung pada layar agar mempermudah user
untuk tahu tombol mana saja yang telah ditekan seperti terburuk sedangkan 4 merupakan nilai tertinggi.
pada Gambar 14. Setiap jawaban yang salah
menyebabkan gambar hangman semakin sempurna.
Ketika gambar sudah sempurna maka user harus lanjut
ke pertanyaan selanjutnya.

26
Tabel 2. Hasil Survei IMK

Tingkat
Waktu Kecepatan Daya Kepuasan
kesalahan
belajar kinerja ingat subyektif
(rendah)
orang 1 3 3 3 4 4
orang 2 3 4 3 3 4 Rata-rata
orang 3 3 3 2 4 3
orang 4 4 3 4 3 3
orang 5 3 3 3 3 3
Total 80.00 80.00 75.00% 85.00 85.00 81.00%
% % % %

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
 Setiap animasi pada menu penyakit, simulasi
pencernaan, dan tes telah terimplementasi dengan
baik dan mampu mendukung proses pembelajaran.
 Materi, gambar, bahasa yang jelas mendukung
media pembelajaran dengan baik dengan
persentase total setuju dan sangat setuju 96.9%.
 Minat belajar setelah menggunakan aplikasi
memiliki persentase total setuju dan sangat setuju
96.9% oleh karena mater, gambar, dan bahasa
sangat mendukung.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bakhtiar, S. 2011. Biologi untuk SMA dan MA
Kelas XI. Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa.
[2] Biologi Media Center. 2014.
Organ-organ Pencernaan.pada
Manusia. URI = http://
biologimediacentre.com/ sistem – pencernaan –
3 – organ- organ - pencernaan-manusia
[3] Gultom, S. 2012. Sistem Organ Tubuh
Manusia dan Hewan. Pusat
Pengembangan Profesi Pendidik.
[4] Iwan, B. 2010. Multimedia Digital
Dasar Teori + Pengembangan.
Yogyakarta: ANDI.
[5] Nandi, S. 2006. Penggunaan Multimedia
Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di
Persekolahan. Jurnal GEA, vol.
VI. no. 1.

[6] Sanaki & Hujair, A. H. 2009. Media


Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria
Insania Press.
[7] Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russell,
J. D. 2008. Instructional Technology and
Media for Learning. Prentice Hall.
[8] Vaughan, T. 2011. Multimedia: Making It
Work Eight Edition. New York: McGraw-
Hill.

27
TUGAS II
SISTEM RESPIRASI

1. Apa itu sistem respirasi?


2. Organ-organ apa saja yang menyusun sistem respirasi?
3. Bagaimana proses terjadinya sistem respirasi?
4. Apa tujuan respirasi?
Penjelasan:
1. Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan
energi yang ada di dalam tubuh. Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara
otomatis di dalam tubuh manusia. Bahkan ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan
dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar
adalah di mana terjadinya pertukaran udara di dalam alveolus dengan darah yang
berada di dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam adalah di mana terjadinya
pernapasan antara darah yang ada di dalam kapiler dengan semua sel-sel yang ada di
dalam tubuh.
2. Organ-organ yang menyusun sistem respirasi sebagai berikut:
1) Hidung
Hidung merupakan tempat atau pintu utama udara dihirup. Melalui hidung
manusia menghirup oksigen untuk disalurkan ke dalam paru-paru. Sebagai pintu
utama, hidung harus menyaring udara yang masuk ke tubuh. Untuk itu terdapat
bulu hidung yang tugasnya menyaring debu halus agar tidak masuk ke tubuh.
2) Faring
Faring sering juga disebut sebagai tenggorokan bagian atas manusia. Faring ini
bentuknya seperti tabung dan letaknya di belakang rongga hidung. Fungsi dari
faring ini adalah sebagai penyalur. Jadi udara yang masuk ke tubuh disalurkan
lewat faring ke trakea.
3) Epiglotis
Epiglotis bentuk berupa lipatan pada tulang rawan dan letaknya tepat di belakang
lidah. Epiglotis ini mirip seperti katup. Saat bernafas ia akan terbuka, dan saat kita
makan ia akan tertutup agar makanan tidak masuk. Saat seorang tersedak ketika

28
minum atau makan, artinya makanan atau minuman mencoba masuk ke
pernapasan, lalu epiglotis menutupnya
4) Laring
Laring sering juga disebut sebagai kotak suara, dan letaknya berada di
persimpangan flaring. Laring memiliki dua pita suara, yang bertugas
memproduksi suara. Ketika kita berbicara, maka ada udara yang keluar dari mulut.
Udara ini lewat melalui pita suara yang berimpit, akibatnya timbullah getaran.
5) Trakea
Trakea sendiri sering juga disebut sebagai batang tenggorokan. Trakea tersebut
tugasnya adalah mengalirkan udara ke paru-paru. Bentuk trakea sendiri seperti
tabung berongga lebar, yang terhubung langsung pada bronkus paru-paru tersebut.
Trakea merupakan salah satu organ pernapasan manusia yang sangat penting.
6) Tabung Bronkial
Sesuai dengan namanya tabung bronkial bentuknya menyerupai tabung. Pada
tabung bronkial terdapat silia atau rambut kecil dan bergerak secara gelombang.
Gerakan tersebut membuat dahak, dan lendir keluar ke tenggorokan. Dahak atau
lendir yang terdapat pada tabung bronkial tersebut bertugas mencegah debu masuk
ke paru-paru.
7) Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabung bronkus yang bertugas menyalurkan udara ke alveoli.
Selain itu tugas lain dari bronkiolus adalah mengendalikan jumlah udara yang
masuk ke paru-paru ketika kita bernafas
8) Paru-Paru
Paru-paru sendiri letaknya berada di dalam tulang rusuk dan jumlahnya sepasang.
Paru-paru merupakan tempat menampung udara, sehingga okseigen tersebut bisa
disalurkan ke tubuh. Oksigen yang terdapat pada udara tersebut, akan dilarikan ke
pembuluh darah. Pekerjaan ini dibantu juga oleh pompaan dari jantung. Dengan
demikian tubuh manusia bisa tetap bekerja
9) Alveolus
Pada paru-paru terdapat kantong-kantong kecil yang disebut dengan alveolus.
Alveolus ini merupakan tempat bertukarnya oksigen dan karbondioksida. Karbon
dioksida akan dialirkan ke alveolus sehingga dapat dihembuskan ke luar tubuh.
10) Diafragma

29
Diafragma merupakan pemisah rongga dada dan juga perut. Diafragma ini
bentuknya berupa otot, dan dapat digunakan untuk memperluas paru-paru. Para
penyanyi atau perenang biasanya memanfaatkan diafragma untuk membuat daya
tampung paru-paru jadi lebih luas.
3. respirasi adalah proses yang dimulai ketika kamu menghirup oksigen melalui hidung
atau mulut, disebut juga dengan inhalasi. Proses ini ditandai dengan meregangnya otot
diafragma saat bernapas sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk masuknya
oksigen. Dari hidung atau mulut, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui bagian
belakang tenggorokan, melewati laring, kemudian berpisah jalan di dua tabung
bronkus yang mengarah pada paru-paru kanan dan kiri. Untuk memastikan
pernapasan berlangsung lancar, tabung bronkus ini tidak boleh terganggu oleh lendir
maupun peradangan. Setelah itu, gas akan kembali terbagi ke dalam saluran yang
lebih kecil bernama bronkiolus dan kantung udara bernama alveoli. Di sinilah terjadi
proses respirasi eksternal, yakni perpindahan oksigen dari paru-paru ke darah. Sisa
dari proses respirasi tersebut merupakan karbondioksida, yang dikeluarkan tubuh
melalui proses pembuangan napas  yang ditandai dengan kembali mengecilnya otot
diafragma sehingga membantu paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida lewat
hidung atau mulut.
4. Tujuan utama respirasi bagi makhluk hidup yaitu memperoleh energi dengan
memecah zat makanan. Respirasi terdiri atas 2 jenis yaitu respirasi aerob dan respirasi
anaerob. Respirasi aerob yaitu reaksi pemecahan zat makanan yang membutuhkan
oksigen bebas dan menghasilkan energi berupa ATP.  Dalam respirasi aerob zat
makanan yang dipecah misalnya 1 molekul glukosa dan membutuhkan 6 molekul
oksigen kemudian akan menghasilkan 6 molekuk karbondioksida, 6 molekul air dan
38 molekul energi (ATP). Proses tersebut melalui 4 tahap yaitu glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, siklus krebs dan sistem transpor elektron. 

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan


Beberapa jenis virus atau bakteri yang biasanya menjadi penyebabnya, antara lain:
 Penyebab infeksi saluran pernapasan atas, di antaranya adalah Influenza dan
Parainfluenza, Rhinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), Respiratory Syncytial
Virus (RSV), Streptococcus grup A, Pertusis, serta Diphtheria.

30
 Untuk infeksi saluran pernapasan bawah, hal yang menjadi penyebabnya adalah
Influenza A, human metapneumovirus (hMPV), Respiratory Syncytial
Virus (RSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Streptococcus pneumoniae, H.
influenza, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter, Staphylococcus aureus, dan bakteri
anaerob.
Infeksi saluran pernapasan juga bisa menular jika kamu tidak sengaja menghirup percikan
air liur yang mengandung virus atau bakteri yang dikeluarkan pengidap saat ia batuk atau
bersin. Selain itu, kondisi ini juga bisa menular melalui media perantara, yaitu barang-
barang yang sudah terpapar virus atau bakteri dari pengidap. 
Faktor Risiko Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan dapat dialami oleh segala usia. Namun, kondisi ini lebih rentan
diidap oleh anak-anak karena sistem pertahanan tubuh mereka terhadap virus penyebab
infeksi belum terbentuk.
Perlu diwaspadai, infeksi ini merupakan penyakit menular. Penularan bisa terjadi melalui
paparan air liur secara langsung ketika pengidap batuk, bersin, atau berbicara. 
Selain itu, penularan bisa terjadi akibat benda yang terpapar oleh bakteri penyebab infeksi.
Tepatnya ketika kamu menyentuh barang yang terpapar, kemudian kamu kembali
menyentuh area mata, mulut, atau hidung. Maka dari itu, sangat penting untuk rutin
mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir atau menggunakan hand sanitizer. 
Gejala 
Gejala infeksi saluran pernapasan atas umumnya berlangsung selama 3 hingga 14 hari,
antara lain:
 Batuk.
 Hidung tersumbat.
 Pilek.
 Bersin-bersin.
 Nyeri otot.
 Nyeri tenggorokan.
 Nyeri kepala.
 Demam.
 Keseluruhan badan merasakan kondisi tidak nyaman.
Gejala infeksi saluran pernapasan bawah, antara lain:
 Batuk berdahak.
 Sesak napas.

31
 Mengi.
 Demam.
Pada bayi dan anak-anak, gejala lain yang mungkin bisa menyertai, adalah sulit makan,
rewel, dan gangguan tidur. 
Diagnosis 
Dokter akan mendiagnosis infeksi saluran pernapasan dengan melakukan wawancara
medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
 Foto Rontgen Dada. Dilakukan untuk melihat corakan dan kondisi paru-paru serta
jalan napas.
 Pemeriksaan Darah. Dilakukan untuk melihat peningkatan jumlah sel darah putih
dalam darah yang merupakan tanda infeksi.
 Pemeriksaan Dahak atau Kultur dari Sampel Dahak. Dilakukan untuk melihat
pertumbuhan bakteri.
Pengobatan 
Pada infeksi saluran pernapasan atas, seperti bronkitis, dan bronkiolitis yang umumnya
disebabkan oleh virus, tidak perlu diobati, karena biasanya bisa sembuh dengan
sendirinya tanpa pengobatan. 
Pengidap dapat meredakan gejala dengan mandi air hangat, minum air hangat, berkumur
air garam, mengompres wajah dengan air hangat, menghindari udara dingin, banyak
minum air, dan beristirahat. Selain itu, kamu bisa mengatasi hidung tersumbat dengan
meletakkan kepala pada posisi yang tinggi saat berbaring. 
Pengidap juga dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti paracetamol untuk
demam atau obat batuk pilek lainnya. Pada infeksi saluran pernapasan yang disebabkan
oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Tujuan pemberian obat tersebut adalah
untuk mengobati infeksi dan mencegah komplikasi.
Komplikasi 
Komplikasi yang bisa terjadi akibat kondisi ini, antara lain:
 Infeksi saluran pernapasan atas, meliputi pneumonia, bronkitis, infeksi telinga tengah
(otitis media), atau meningitis yang menyebar dari sinusitis.
 Infeksi saluran pernapasan bawah, meliputi sepsis, empiema, abses paru, dan efusi
pleura.
Pencegahan 
Beberapa upaya pencegahan infeksi saluran pernapasan, antara lain:
 Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

32
 Berolahraga secara teratur.
 Berhenti merokok dan menghindari asap rokok.
 Mengurangi tingkat stres.
 Menghindari kontak langsung dengan pengidap infeksi.
 Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan.
 Selalu menutup mulut dan hidung setiap bersin atau batuk.
 Menjaga kebersihan diri dan barang-barang di sekitar.
 Mendapatkan vaksin flu untuk melindungi diri dari infeksi saluran pernapasan,
khususnya bagi anak-anak.
Bagi ibu yang memiliki bayi, dianjurkan untuk menyusui bayinya untuk membantu
memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.

33
USEJ 1 (2) (2012)
Unnes Science Education Journal
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA PADA


KUALITAS BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII

Nurfa Anung Anidityas, Nur Rahayu Utami, Priyantini Widiyaningrum

Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang Indonesia Kampus Sekaran

Gedung D7 lantai 3 FMIPA UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas belajar siswa pada pembelajaran
Diterima Juli 2012 materi sistem pernapasan manusia dengan menggunakan alat peraga di SMP kelas VIII. Jenis
penelitian adalah penelitian pre-eksperimental menggunakan desain One-shot case study. Sampel
Disetujui Agustus 2012 yang digunakan adalah kelas VIII B dan VIII C yang diambil secara acak. Kedua kelas tersebut
Dipublikasikan November sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan alat peraga sistem
2012 pernapasan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa termasuk kategori
sangat aktif yaitu sebesar 93%. Secara klasikal ketuntasan belajar siswa termasuk dalam kriteria
sangat baik yakni sebesar 89,58% serta tanggapan siswa selama proses pembelajaran termasuk
kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan alat peraga sistem pernapasan manusia dapat mengoptimalkan kualitas belajar siswa
Keywords: kelas VIII di SMP N 3 Kandangan.

Alat peraga

kualitas belajar siswa sistem


pernapasan pada manusia

Abstract

This aim of this research is to know how the quality of student learning in learning process of
human respiratory system meterial that use visual aids in eightth grade student of SMP. This research
used pre-experimental design using One-shot case study. The sample classes are VIII B and VIII C that
were choosen using random sampling technique. For treatment, both classes used human respiratory
visual aids. The results showed the student activities included in very active criteria that are 93%.
Students classical completeness included in very good criteria that are 89.58% and students responses
during the learning process included in very well criteria. Based on the analysis and research, it can be
concluded that the use of the human respiratory system visual aids can optimize the quality of student
learning in SMP N 3 Kandangan.

34
Pendahuluan menerapkan pendekatan SAVI pada materi
sistem pernapasan manusia untuk membuat
Pada kurikulum SMP kelas VIII siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
terdapat beberapa materi yang berkaitan dengan Hasil penelitian dari ketiga peneliti tersebut
sistem yang terjadi di dalam tubuh manusia. berhasil, dibuktikan dengan aktivitas dan hasil
Standar kompetensi yang harus dicapai dalam belajar siswa materi sistem pernapasan manusia
materi tersebut adalah siswa mampu meningkat.
memahami berbagai sistem dalam kehidupan Selain berbagai cara di atas, untuk
manusia. Materi yang berkaitan dengan sistem meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada manusia bersifat abstrak dan berhubungan pada materi sistem pernapasan manusia dapat
dengan fungsi dan proses yang kompleks. Salah menggunakan media pembelajaran yang berupa
satu materi tentang sistem yang dipelajari alat peraga. Alat peraga sistem pernapasan
adalah sistem pernapasan pada manusia. manusia terdiri dari alat peraga mekanisme
Kompetensi dasar pada materi tersebut adalah pernapasan manusia, alat peraga untuk uji
siswa mampu mendeskripsikan sistem kapasitas vital paru–paru, alat peraga untuk uji
pernapasan pada manusia dan hubungannya karbon dioksida, alat peraga untuk uji tar dalam
dengan kesehatan. Materi sistem pernapasan rokok dan flip chart yang berisi materi sistem
manusia termasuk materi yang memerlukan permapasan pada manusia. Alat peraga yang
variasi media pembelajaran agar siswa lebih digunakan memungkinkan siswa untuk
bisa memahami konsep yang diajarkan. mendapatkan pengalaman bermakna karena
Pada kenyataannya masih terdapat guru siswa berperan aktif dalam pembelajaran, siswa
yang belum memanfaatkan media pembelajaran diberi kesempatan merangkai alat peraga
dalam rangka menjelaskan dan memberikan sendiri dan melakukan percobaan pada saat
contoh fenomena biologi. Menurut penelitian kegiatan pembelajaran berlangsung, sedangkan
Susanti (2011) di SMP N 10 Semarang alat peraga yang berupa flip chart merupakan
menyatakan bahwa tidak tercapainya ketuntasan suatu media yang menggunakan gambar–
belajar pada materi sistem pernapasan manusia gambar yang digantung pada suatu tiang
dikarenakan materi sistem pernapasan yang gantungan kecil dan cara menunjukkannya
sukar apabila dalam pembelajarannya hanya dengan membalik satu per satu. Menurut
menggunakan buku, belum adanya inovasi penelitian Muhammad (2009) media chart ini
yang dilakukan dalam pembelajaran, serta dapat mempermudah siswa dalam menghafal
kurangnya variasi media pembelajaran yang dan memahami materi tersebut, karena materi
digunakan sehingga di SMP tersebut peneliti yang diajarkan telah dikonsep/diringkas secara
menerapkan model investigasi kelompok dan keseluruhan dalam bentuk chart/bagan dan
metode make a match pada materi sistem didukung dengan adanya gambar- gambar yang
pernapasan manusia dengan pendekatan JAS. bagus dan relevan sesuai dengan materi yang
Wijanarko (2011) juga berpendapat bahwa diajarkan.
berdasarkan hasil penelitian di SMP N 1
Tawangmangu, siswa kurang tertarik dalam
Metode Penelitian
mengikuti pembelajaran materi sistem
pernapasan manusia dikarenakan materi yang Jenis penelitian ini adalah penelitian
bersifat abstrak sehingga untuk
pre-eksperimental
mengkonkretkannya diperlukan suatu media.
Media pembelajaran yang digunakan peneliti menggunakan desain One-shot case study.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII
adalah kartu pembelajaran sistem pernapasan
Semester Gasal sebanyak empat kelas. Prosedur
manusia dan student product. Hal tersebut
pengambilan sampel pada penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian menggunakan teknik Random Sampling. Sampel
Yunita (2008) di SMP N 2 Kaliwungu yang dalam penelitian ini adalah 2 kelas (VIII B dan
mengemukakan bahwa siswa kurang berminat VIII C) dan diberikan perlakuan yang sama.
untuk mengikuti proses pembelajaran materi Hasil penelitian meliputi hasil belajar siswa,
sistem pernapasan manusia disebabkan materi aktivitas siswa, tanggapan siswa terhadap
ini berkaitan dengan mekanisme beserta proses proses pembelajaran, dan tanggapan guru
yang terjadi di dalam tubuh yang sulit terhadap pembelajaran. Hasil belajar siswa
dipahami oleh siswa, maka salah satu alternatif diperoleh dari nilai post test dan dianalisis
perbaikan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif. Aktivitas
peneliti di sekolah tersebut adalah dengan siswa, tanggapan siswa terhadap proses
pembelajaran, dan tanggapan guru terhadap

35
pembelajaran dianalisis menggunakan analisis Sadiman (2006) yang mengemukakan bahwa
deskriptif kualitatif persentase. adanya media pembelajaran dapat menimbulkan
semangat belajar siswa sehingga
Hasil dan Pembahasan memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara siswa dengan siswa, guru, dan
1. Aktivitas siswa lingkungan.
Data aktivitas siswa diperoleh dari
Pada pertemuan pertama, siswa diminta
hasil observasi dengan menggunakan lembar
untuk berkelompok
observasi aktivitas siswa selama mengikuti
mendiskusikan materi pada flip chart dan
kegiatan pembelajaran. Hasil analisis disajikan
mempersentasikannya di depan kelas. Masing–
dalam Tabel 1.
masing kelompok mendapatkan sub bab yang
Berdasarkan analisis hasil observasi berbeda. Pembagian flip chart yang berbeda
aktivitas siswa pada Tabel 1 dapat diketahui pada tiap kelompok dapat meningkatkan
bahwa ≥ 75% siswa dalam kategori sangat aktivitas belajar siswa baik secara individu
aktif dalam kegiatan pembelajaran maupun kelompok dan tidak bergantung pada
menggunakan alat peraga sistem pernapasan kelompok lain, sedangkan kegiatan diskusi
manusia, yaitu sebesar 93%. Hal tersebut secara klasikal dapat menciptakan situasi
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran, kondusif karena belajar dengan teman sebaya
siswa aktif berinteraksi dengan guru maupun memudahkan untuk saling bertukar pikiran dan
siswa lainnya dan siswa mengikuti pendapat sesuai pengalaman yang didapat
pembelajaran sesuai yang diharapkan guru. dalam
Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat
Tabel 1 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas VIII walaupun masih ada beberapa siswa yang belum
B dan VIII C begitu aktif. Siswa terlihat antusias dalam

pengamatan. Hal itu juga didukung dengan menggunakan flip chart, hal ini terbukti dengan
penelitian Dewi (2010) yang membuktikan berbagai pertanyaan yang diberikan oleh guru
bahwa kebosanan siswa dapat teratasi melalui baik secara klasikal maupun individual mampu
gerak aktif saat siswa dalam kegiatan diskusi dijawab dengan baik oleh siswa. Siswa
kelompok dengan pedoman flip chart pada berpendapat bahwa dengan menggunakan flip
setiap kelompoknya sehingga dari penerapan chart yang berisi konsep-konsep materi sistem
pembelajaran tersebut dapat pernapasan manusia yang disertai gambar-
meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam gambar yang relevan menjadikan mereka lebih
pembelajaran biologi. mudah memahami materi. Pernyataan tersebut
didukung oleh hasil penelitian Tukiman (2007)
Berdasarkan hasil pengamatan selama yang mengutarakan bahwa media ajar yang
proses pembelajaran pada pertemuan pertama menggunakan gambar adalah media yang paling
keaktifan siswa sudah tergolong sangat aktif umum dipakai dalam pembelajaran karena

36
gambar sifatnya universal, mudah dipahami
dan tidak terkait oleh keterbatasan bahasa.
Melalui gambar siswa dapat melihat dengan
jelas sesuatu yang dibicarakan atau
didiskusikan di dalam kelas. Penggunaan flip
chart dalam kegiatan pembelajaran membantu
siswa mencapai kompetensi tentang pengertian mereka bisa lebih aktif dalam mengikuti
pernapasan, menyebutkan alat-alat pernapasan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil
manusia dan menjelaskan fungsi alat-alat pengamatan selama proses pembelajaran pada
pernapasan manusia. pertemuan kedua, siswa terlihat lebih antusias
Pada pertemuan kedua, siswa daripada pertemuan pertama. Pada Tabel 1
melakukan percobaan menggunakan alat dapat diketahui bahwa dari kedua kelas
peraga yang bisa mempelajari mekanisme tersebut terlihat peningkatan persentase
beserta reaksi yang terjadi pada sistem aktivitas pada pertemuan kedua. Adanya
pernapasan manusia. Alat peraga yang praktikum, diskusi kelompok dan diskusi kelas
digunakan dalam pertemuan kedua adalah alat menjadikan siswa lebih aktif. Hal ini ditandai
peraga mekanisme pernapasan, alat peraga dengan keantusiasan siswa dalam mencoba
untuk uji kapasitas vital paru–paru, alat menggunakan alat peraga yang digunakan.
peraga untuk uji karbon dioksida, dan alat Setelah kegiatan praktikum selesai maka
peraga untuk uji tar dalam rokok. Pada kegiatan selanjutnya adalah diskusi LKS dan
kegiatan pembelajaran ini setiap kelompok presentasi di depan kelas. Kegiatan diskusi LKS
memperoleh alat peraga yang berbeda dan ini juga merangsang keberanian dan kreativitas
berdiskusi untuk membahas LKS serta hasil siswa dalam mengemukakan gagasan,
percobaannya, sehingga setiap membiasakan siswa bertukar pikiran dengan
kelompok juga harus mempresentasikan hasil teman, menghargai dan menerima pendapat
percobaan tersebut di depan kelas. Hal ini orang lain, dan yang lebih penting melalui
bertujuan agar siswa menggunakan lebih diskusi mereka belajar bertanggung jawab
banyak kemampuan dan usahanya sehingga terhadap hasil pemikiran bersama

37
Setelah siswa menggunakan pertemuan kedua seperti halnya disiplin,
alat peraga mekanisme pernapasan manusia yang ditunjukkan ketika siswa mentaati apa
(Gambar 1), siswa mampu mencapai yang diperintahkan oleh guru. Siswa
kompetensi menjelaskan proses inspirasi dan memasuki ruangan terlebih dahulu sebelum
ekspirasi pada pernapasan perut. Namun alat guru masuk ke dalam ruangan dan
peraga ini tidak bisa menjelaskan proses mengumpulkan tugas yang diberikan oleh
inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan guru tepat waktu. Karakter siswa yang
dada, sehingga untuk pernapasan dada dapat terlihat lagi adalah rasa hormat dan
dijelaskan dengan menggunakan flip chart. perhatian. Hal ini dapat terlihat pada saat
Kemudian setelah siswa menggunakan alat mulainya kegiatan pembelajaran dan pada
peraga kapasitas paru-paru (Gambar 2), saat jalannya kegiatan diskusi serta
siswa mampu mencapai kompetensi presentasi. Siswa memperhatikan dengan
menjelaskan ukuran udara tidal dan seksama penjelasan yang diberikan oleh
kapasitas vital paru-paru. Kekurangan dari guru maupun teman yang sedang
alat peraga ini adalah tidak bisa presentasi. Karakter siswa selanjutnya yaitu
mengetahui ukuran udara komplementer, tekun, tanggung jawab, jujur dan mandiri
udara suplementer, udara residu serta terlihat saat kegiatan bersama-
kapasitas total paru- paru, sehingga untuk sama mengerjakan LKS. Para siswa dengan
materi tersebut dijelaskan dengan penuh tanggung jawab berusaha
menggunakan flip chart. Selanjutnya setelah menyelesaikan tugas dari guru dengan
siswa menggunakan alat peraga pernapasan baik. Saat mengerjakan LKS dan
mengeluarkan CO2 (Gambar 3), siswa melaksanakan praktikum para siswa juga
mampu mencapai kompetensi menunjukan karakter bekerja sama. Mereka
menjelaskan zat-zat yang masuk dan keluar bekerja sama dalam satu kelompok tanpa
pada sistem pernapasan. Untuk alat peraga saling berpangku tangan. Pada saat
uji tar dalam rokok (Gambar 4) dapat pelaksanaan evaluasi juga dapat terlihat
membantu siswa mencapai kompetensi karakter siswa yang jujur dan mandiri.
mengidentifikasi kandungan zat dalam rokok Mereka mengerjakan soal sendiri-sendiri
dan bahayanya bagi kesehatan. tanpa menganggu teman yang lain.
Berdasarkan pengamatan dari Guru Biologi SMP N 3 Kandangan
pertemuan pertama dan kedua dapat mengemukakan bahwa pembelajaran
terlihat berbagai aktivitas psikomotorik menggunakan alat peraga sistem
yang dilakukan oleh siswa dengan adanya pernapasan manusia
media pembelajaran berupa alat peraga. dapat meningkatkan
Aktivitas tersebut antara lain membaca pemahaman siswa pada materi sistem
prosedur penggunaan alat peraga, pernapasan manusia, membuat siswa lebih
memperhatikan presentasi teman, aktif, menyenangkan serta kegiatan
menyampaikan pendapat, mendengarkan pembelajaran menjadi lebih hidup,
pendapat, berdiskusi, menulis hasil diskusi, sehingga siswa termotivasi untuk belajar
melakukan percobaan, menjawab biologi. Pernyataan tersebut didukung oleh
pertanyaan, dan juga aktivitas emosional. pernyataan Sanjaya (2008) bahwa
Pernyataan tersebut sesuai dengan Diedrich penggunaan alat peraga dapat menambah
dalam Sardiman (2001) yang menyatakan motivasi belajar siswa sehingga perhatian
bahwa ada 177 macam kegiatan siswa siswa terhadap materi pembelajaran dapat
dalam belajar yang digolongkan menjadi lebih meningkat.
visual activities, oral activities, listening
activities, writing activities, drawing
activities, motor activities, mental 2. Hasil Belajar
activities, dan emotional activities. Selama Hasil belajar siswa diukur
proses pembelajaran pada pertemuan berdasarkan hasil penilaian LKS dan tes
pertama maupun pertemuan kedua siswa evaluasi pada akhir pertemuan. Nilai
sudah menunjukkan aktivitas-aktivitas tersebut kemudian dianalisis dan diperoleh
yang disebutkan oleh Diedrich. nilai hasil belajar siswa seperti tercantum
pada Tabel 2.
Keterampilan afektif siswa atau karakter Berdasarkan analisis data hasil
siswa yang diharapkan selama proses belajar siswa kelas VIII B dan VIII C
pembelajaran berlangsung juga dapat menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal
terlihat pada pertemuan pertama maupun

38
siswa yaitu sebesar 95,83% dan 83,33%. kebenaran suatu konsep melalui pengalaman
Rata-rata ketuntasan klasikal siswa dari yang konkret sesuai objek yang telah
kelas VIII B dan VIII C adalah dilihatnya dalam pengamatan. Pengalaman
89,58%. Hal ini menunjukkan bahwa tersebut memberikan wawasan, pamahaman,
penggunaan alat peraga sistem pernapasan dan teknik-teknik yang sulit untuk
manusia dapat mengoptimalkan hasil dipaparkan melalui pembelajaran ceramah
belajar siswa. Pernyataan tersebut saja. Penggunaan alat peraga mampu
didukung oleh hasil penelitian Onansanya mengoptimalkan hasil belajar siswa
(2004) yang membuktikan bahwa dengan disebabkan alat peraga mempunyai beberapa
digunakannya media yang bervariasi dalam kelebihan, antara lain: 1. Memberikan
pembelajaran dapat berpengaruh positif variasi dalam pembelajaran,
terhadap prestasi siswa karena siswa 2. Dapat mempermudah siswa dalam
memiliki motivasi yang tinggi dalam memahami suatu konsep yang diajarkan,
belajar sehingga mampu memahami 3. Memberi motivasi siswa agar dapat lebih
konsep yang diajarkan. Abdelrahem dan giat dalam belajar dan 4. Membuat siswa
Ahmed (2005) juga berpendapat bahwa lebih aktif belajar. Tanggapan Siswa
berdasarkan hasil penelitiannya Terhadap Pembelajaran
penggunaan media dalam pembelajaran Tanggapan siswa terhadap
memberikan konstribusi yang berharga pembelajaran menggunakan alat peraga
bagi kualitas belajar siswa. Penggunaan sistem pernapasan manusia diperoleh dari
alat peraga dalam pembelajaran merupakan angket yang diberikan kepada siswa yaitu
faktor eksternal yang dapat siswa kelas VIII B dan VIII C yang
masing-masing berjumlah 24 siswa.
dilakukan guru untuk dapat membantu
Angket tanggapan siswa diberikan pada
meningkatkan hasil belajar. Akan tetapi,
saat akhir pembelajaran. Hasil analisis
optimalnya hasil belajar siswa tidak hanya
disajikan dalam Tabel 3. Hasil analisis
dipengaruhi oleh adanya faktor eksternal
tanggapan siswa terhadap pembelajaran
yang berupa media pembelajaran dan
menggunakan alat peraga sistem
lingkungan yang mendukung. Kondisi
pernapasan manusia memperoleh respon
internal siswa pun mempengaruhi hasil
yang positif.
belajar misalnya jika siswa mempunyai
kondisi fisik yang baik, emosional yang Berdasarkan Tabel 3 bisa dilihat
baik, dan kemampuan bersosialisasi yang bahwa persentase hasil angket tanggapan
baik maka siswa tersebut tidak akan siswa kelas VIII B sebesar 100% dan siswa
mengalami kesulitan dalam mempersiapkan kelas VIII C sebesar 97%. Rata-rata
diri untuk mengikuti pembelajaran. Sehingga tanggapan siswa dari kedua kelas tersebut
dapat diungkap bahwa tercapainya hasil adalah 98,5% dalam kriteria sangat baik.
belajar siswa yang optimal dalam proses Dari hasil angket tanggapan siswa
pembelajaran dipengaruhi oleh kondisi terungkap bahwa siswa lebih tertarik
internal serta eksternal siswa. Hal tersebut mengikuti pembelajaran dengan
sesuai dengan pendapat Anni et al. (2005), menggunakan alat peraga dikarenakan
bahwa kondisi eksternal seperti variasi mereka bisa lebih aktif, kreatif, dan
pembelajaran dan lingkungan belajar serta mandiri. Selain itu mereka juga
kondisi internal yang mencakup kesehatan berpendapat bahwa dengan adanya diskusi
fisik, kemampuan intelektual, emosional dan dan praktikum menggunakan alat peraga
kondisi sosial akan mempengaruhi kesiapan, mereka bisa mendapatkan pemahaman
proses, dan hasil belajar. yang mendalam tentang materi yang
dipelajari serta dapat mengetahui proses-
Pembelajaran melalui kegiatan
proses yang bersifat abstrak dalam materi
melihat, meraba, dan memanipulasi
sistem pernapasan manusia, sehingga
obyek/alat peraga ini dapat memberikan
pembelajaran tidak membosankan.
pengalaman-pengalaman nyata bagi siswa
tentang konsep materi sistem pernapasan. Simpulan
Hal ini didukung oleh pernyataan Berdasarkan hasil analisis data dan
Manzilatusita (2007) bahwa siswa dapat uraian pembahasan yang disampaikan, dapat
mencapai hasil belajar yang optimal jika disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga
dalam belajar siswa menggunakan sebanyak sistem pernapasan manusia
mungkin indera untuk berinteraksi dengan dapat mengoptimalkan
isi pembelajaran. Siswa mendapatkan kualitas belajar siswa kelas VIII di SMP N 3

39
Kandangan. Hal ini ditunjukkan dengan Sistem Pernapasan Manusia Dengan
keaktifan siswa mencapai 93% dengan Pendekatan JAS Di SMP N
kriteria sangat aktif serta ketuntasan hasil 10 Semarang. Skripsi. Semarang:
belajar siswa secara klasikal termasuk dalam Jurusan Biologi UNNES.
kriteria sangat baik yakni sebesar 89,58%.
Daftar pustaka

Abdelrahem AY & Ahmed HA. 2005.


Utilition and benefits of instructional
media in teaching social studies
courses as perceived by omani
students. Malaysians On line Jurnal of
Instructional Technology 2 (1):1-8.
Anni CT, Rifa’i A, E. Purwanto & D.
Purnomo. 2005. Psikologi Belajar.
Semarang: UNNES PRESS.
Dewi SK. 2010. Penerapan Flip Chart
dalam Pembelajaran Aktif Student
Created Case Studies untuk
Meningkatkan Kemandirian Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Biologi
Kelas XI IPA 4 SMA N 4 Surakarta
Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi.
Surakarta : Jurusan Biologi
Universitas Sebelas Maret.
Katili N. 2009. Pengembangan perangkat
berorientasi model pembelajaran
langsung pada pokok bahasan sistem
pernapasan manusia di kelas V SD N
Ketiteng 1 Gayungan Surabaya.
Jurnal Inovasi 6 (3):541-
559.
Manzilatusita U. 2007. Pemberian
motivasi guru dalam pembelajaran.
Jurnal pendidikan dan budaya
Educare 5 (1):1-5.
Muhamad. 2009. Penerapan media chart
terhadap hasil belajar siswa pada
pokok bahasan struktur atom di
kelas X SMA Negeri 1 Lueng Putu.
Jurnal Serambi Ilmu 7 (1):19-25.
Onansanya. 2004. Selection and utilization
of instructional media for effective
practice teaching. Institute Journal of
Studies in Education 2 (1)
:127-133.
Sadiman AS, R. Raharjo, Anung
Haryono, & Rahardjito. 2006. Media
Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Sanjaya W. 2008. Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Prenada Media.
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Susanti I. 2011. Efektivitas Penerapan
Model Investigasi Kelompok Dan
Metode Make A Match Pada Materi

40
TUGAS III
SISTEM EKSKRESI

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi pada manusia?


2. Gambarkan bagian-bagian ginjal pada manusia dan berikan keterangan mengenai
fungsi dari setiap bagian yang anda gambarkan itu!
3. Gambarkan bagian-bagian kulit pada manusia dan berikan keterangan mengenai
fungsi dari bagian-bagian yang anda gambarkan itu!
Penjelasan:
1. Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan
membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan
dari tubuh, zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.
2. Bagian-bagian ginjal sebagai berikut:
1) Korteks
Korteks adalah bagian terluar
ginjal. Bagian ginjal satu ini
adalah tempat di mana ginjal
memproduksi urine. Bagian luar
korteks dilapisi oleh jaringan
lemak atau sering juga disebut
kapsul ginjal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam ginjal. Di
bagian korteks ini juga terdapat pembuluh-pembuluh darah ginjal. Korteks juga
berfungsi untuk menghasilkan sebuah hormon bernama erythropoietin yang
berperan dalam pembentukan sel darah merah baru.
2) Medula
Medula merupakan jaringan ginjal yang halus. Bagian ini terdiri dari lengkung
Henle serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron dan tubulus.
Tubulus inilah yang berfungsi untuk mengangkut cairan yang masuk dan
mengeluarkan urine dari ginjal.
3) Pelvis Ginjal
Pelvis ginjal adalah bagian berbentuk corong di bagian paling dalam dari ginjal.
Bagian ginjal ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke
kandung kemih. Bagian pertama dari pelvis ginjal terdapat calyces. Ini adalah

41
ruang berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum masuk ke
kandung kemih. Lalu di pelvis ginjal juga terdapat hilum, yaitu lubang kecil yang
terletak di bagian dalam ginjal. Bagian ini melengkung ke dalam yang menjadikan
bentuk ginjal seperti kacang.
4) Arteri Ginjal
Fungsi bagian ginjal ini adalah membawa darah yang kaya akan oksigen dari
jantung ke ginjal untuk proses filtrasi. Filtrasi adalah proses penyaringan zat-zat
sisa metabolisme yang terjadi di dalam tubuh
5) Vena Ginjal
Fungsi vena ginjal adalah membawa darah yang sudah disaring oleh ginjal
kembali ke jantung.
6) Ureter
Ureter adalah bagian ginjal yang berupa tabung otot dan berfungsi mendorong
urine ke dalam kandung kemih. Panjang ureter sekitar 20-30 sentimeter dengan
diameter maksimal kurang lebih 1,7 sentimeter.
3. Pada dasarnya, struktur kulit manusia terdiri dari tiga lapisan utama yang saling
melengkapi, yaitu epidermis, dermis, dan
hipodermis (subkutan).
1) Epidermis 
Salah satu lapisan anatomi kulit adalah
epidermis. Epidermis adalah struktur
kulit terluar pada tubuh manusia dan
selalu mengalami regenerasi karena
peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Perlu diketahui bahwa manusia
menghasilkan sekitar 500 juta sel kulit mati tiap harinya yang menyebabkan
lapisan kulit paling luar ini dipenuhi oleh 25-30 lapisan kulit mati. Di sinilah
fungsi epidermis bekerja. Adapun fungsi kulit epidermis yang utama adalah:
 Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di bagian dasar epidermis,
sel-sel kulit yang baru terbentuk akan terdorong mencapai lapisan kulit paling
luar dalam waktu satu bulan untuk menggantikan sel-sel kulit mati.
 Memberi warna pada kulit. Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang
memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Fungsi melanin
adalah melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).

42
 Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit epidermis memproduksi
keratinosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri, parasit, virus,
hingga panas yang menjadi penyebab kulit kering.
Lapisan kulit epidermis terbagi menjadi lima sublapisan kulit, yaitu:
 Stratum korneum, lapisan kulit epidermis paling atas yang memproduksi
keratin.
 Stratum lucidum, lapisan kulit yang berfungsi memproduksi keratin lebih
banyak.
 Stratum granulosum, tempat bagi sel-sel kulit menghasilkan lemak dan
molekul lainnya.
 Stratum spinosum, keratinosit yang terbentuk akan berikatan dengan
sambungan interseluler yang disebut desmosom.
 Stratum germinativum (stratum basal), tempat produksi keratinosit yang
utama.
Meski anatomi kulit epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan keratinosit,
ada beberapa lapisan sel nonkeratinosit yang juga berada di lapisan kulit
epidermis, yaitu:
 Sel melanosit. Sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna
kulit. Semakin banyak melanin yang diproduksi maka warna kulit
manusia akan semakin gelap.
 Sel Langerhans. Sel yang berfungsi sebagai sistem pertahanan kulit. 
 Sel merkel. Sel yang berfungsi sebagai salah satu reseptor kulit. 
Pada lapisan epidermis paling bawah terdapat lapisan kulit tipis bernama
membran dasar yang memisahkan antara area kulit ini dengan lapisan dermis.
Area kulit yang dimaksud adalah dermo-epidermal. 
2) Dermis
Lapisan anatomi kulit berikutnya adalah dermis. Dermis adalah lapisan kulit yang
berada di bawah epidermis. Dermis merupakan lapisan kulit yang paling tebal
karena terdapat pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak
(kelenjar sebasea), folikel rambut, hingga saluran limfe.. Fungsi kolagen
adalah membuat kulit terlihat kenyal dan kencang. Berbagai fungsi kulit dermis
adalah sebagai berikut:

43
 Merasakan sakit dan sentuhan. Pada lapisan dermis, terdapat ujung-ujung saraf
dengan reseptor yang berfungsi mengirimkan sinyal kepada otak untuk
merasakan sensasi sentuhan, sakit, gatal, panas, dingin, dan lain-lain. 
 Memproduksi keringat dan minyak. Keringat dibutuhkan untuk menurunkan
suhu tubuh dan minyak agar kulit tetap terasa lembap dan lembut. 
 Menumbuhkan rambut. Folikel rambut yang berada di lapisan kulit dermis
berfungsi untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit
kepala, wajah, dan seluruh tubuh. 
 Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Selain mengalirkan nutrisi dan
oksigen, pembuluh darah di lapisan dermis juga membantu mengatur suhu
tubuh. Jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan
panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut untuk menyimpan
panas. 
 Melawan infeksi. Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis adalah bagian
penting sistem imunitas tubuh untuk menghalangi terjadinya infeksi. 
3) Hipodermis atau lapisan subkutan
Anatomi kulit berikutnya adalah lapisan hipodermis atau lapisan subkutan atau
subkutis. Hipodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling dalam. Pada
lapisan subkutan, terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan elastin
(sejenis protein yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk semula setelah
mengalami peregangan). Fungsi lapisan lemak pada hipodermis adalah
melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai
bantalan yang melindungi tulang, otot, dan organ dalam tubuh. Selain
mengandung lemak, di lapisan kulit hipodermis juga terdapat banyak pembuluh
darah. Selain tiga lapisan kulit utama di atas, struktur anatomi kulit juga meliputi
bagian-bagian kulit lainnya, seperti:
4) Folikel rambut dan batang rambut
Folikel rambut adalah kantong kecil pada kulit sebagai tempat rambut tumbuh.
Folikel rambut biasanya terletak di lapisan kulit epidermis dan dermis. Fungsi
folikel rambut adalah untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di
kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Rambut membantu mengontrol suhu tubuh
dan melindungi kulit dari cedera. Folikel rambut terhubung dengan otot arrector
pili (otot rambut), yakni otot kecil yang saat berkontraksi dapat menyebabkan

44
rambut menjadi tegak dan merasakan sensasi “merinding”. Sementara, batang
rambut adalah struktur kulit yang letaknya berada di atas permukaan kulit. 
5) Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
Kelenjar minyak atau dikenal dengan kelenjar sebasea adalah suatu kelenjar kecil
pada kulit yang bentuknya menyerupai karung. Fungsi kelenjar minyak adalah
melepaskan sebum (minyak) ke folikel rambut serta melapisi dan melindungi
batang rambut agar tetap lembap. Kelenjar sebasea terletak pada lapisan kulit
dermis. 
6) Kelenjar keringat
Kelenjar keringat adalah struktur kulit yang terletak pada lapisan epidermis.
Sesuai namanya, fungsi kelenjar keringat adalah menghasilkan keringat yang
dikeluarkan oleh lapisan subkulit kecil (stratum korneum) ke permukaan
kulit. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yakni:
 Kelenjar ekrin, yakni kelenjar keringat utama pada kulit manusia. Kelenjar
ekrin menghasilkan cairan encer dan tidak berbau, sebagian besar terdiri dari
air dan natrium klorida. Kelenjar keringat ini bisa ditemukan di dahi, serta
telapak tangan dan kaki. 
 Kelenjar apokrin, yakni kelenjar keringat yang lebih besar. Umumnya dapat
ditemukan pada area tubuh yang terdapat folikel rambut, seperti area ketiak
dan kemaluan. Kelenjar keringat ini mampu menghasilkan cairan yang
berbau. 
7) Pembuluh darah dan ujung saraf
Kulit juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan nutrisi dan
oksigen ke dalam sel-sel pembentuk kulit sekaligus mengangkut limbah dan
karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan, ujung saraf berfungsi
mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, kesemutan, mati rasa, atau
sensasi terbakar. 

Volume V, Nomor 2, Desember 2019 : Hal 179-


187Jurnal Utile
https://jurnal.ummi.ac.id/index.php/J

45
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK
SMP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

Aceng Kurnia Sudrajat1), Billyardi Ramdan2), Aa Juhanda3)


1)
SMPN 3 Simpenan
2)
Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMMI
Aceng_smp3 @yahoo.co.id

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif yang
dimiliki oleh peserta didik melalui penggunaan media pembelajaran 3 dimensi pada materi sistem
ekskresi pada manusia. Metode penelitian ini menggunakan PTK menurut Kemmis Taggart (
Ekawarna,2013). Subyek penelitian ini adalah meliputi 29 peserta didik di kelas VIII A SMPN 3
Simpenan tahun pelajaran 2018/2019. Tehnik penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Instrumen penelitian ini meliputi tes, lembar wawancara dan dokumentasi.Tahap penelitian ini
meliputi 2 siklus dan setiap siklus ada 2 pertemuan. Hasil penelitian menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar kognitif dari setiap siklusnya, dimana siklus 1 pertemuan pertama hasil
pembelajaran kognitif meningkat dari 68% menjadi 71% pada pertemuan kedua,begitu juga pada
siklus 2 pertemuan ketiga dari 76% menjadi 81% pada pertemuan ke empat. Dengan demikian
berarti adanya peningkatan dari capaian KKM yaitu 72. Hasil wawancara juga menunjukan adanya
respon positif dari peserta didik kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
Kata kunci : hasil belajar, media pembelajaran tiga dimensi, sistem eksresi

Abstract: The purpose of this study was to determine the increase in cognitive learning outcomes
possessed by students through the used of 3-dimensional learning media on excretory material in
humans. This research method was used CAR according to Kemmis Taggart (Ekawarna, 2013).
The subjects of this study included 29 students in class VIII A of SMPN 3 Simpenan in the
2018/2019 academic year. This research technique was used purposive sampling. The research
instruments included tests, interview sheets and documentation. The stages of this study included 2
cycles and each cycle had 2 meetings. The results showed an increase in cognitive learning
outcomes of each cycle, where the first cycle of the first meeting cognitive learning outcomes
increased from 68% to 71% at the second meeting, as well as in the second cycle of the third
meeting from 76% to 81% at the fourth meeting. Thus it means an increase from the KKM
achievements that is 72. The results of the interview also showed a positive response from students
learning activities carried out
Keywords: Learning Outcomes ,Three-dimensional Learning Media, Expression System

46
PENDAHULUAN belajar peserta didik dalam mencapai
Peraturan Pemerintah No. 22 tujuan pembelajaran. Hasil belajar berupa
tentang Standar Kompetensi dan adanya perubahan sikap dan tingkah laku
Kompetensi Dasar bahwa salah satu setelah menerima pelajaran atau setelah
tujuan pelajaran IPA adalah melakukan mempelajari sesuatu ( Suryani, 2014).
inquiri ilmiah untuk menumbuhkan
METODE PENELITIAN
kemampuan berpikir, bersikap dan
Penelitian ini adalah jenis
bertindak serta berkomunikasi
termasuk penelitian tindakan kelas (PTK).
(Hastarina,2013).
Menurut Kemiis dan Taggart dalam
Menurut (Simbolon,2013) Pada
Ekawarna (2013) yaitu penelitian
Sekolah Menengah Pertama (SMP) mata
tindakan kelas dapat dipandang sebagai
pelajaran IPA bagi peserta didik sering
suatu siklus sepiral dari penyusunan
menjadi mata pelajaran yang kurang
perencanaan, pelaksanaan tindakan,
peminatnya. Banyak data dari berbagai
pengamatan dan refleksi yang selanjutnya
sekolah hanya sedikit peserta didik
diikuti dengan siklus sepiral berikutnya.
dikelas yang mengerti apalagi menguasai
Model PTK Kemmis dan Taggart
mata pelajaran IPA ini. Padahal mata
digambarkan sebagai berkut:
pelajaran ini sangat erat hubungannya
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
Alam dan perkembangan teknologi di
dunia.
Perkembangan teknologi tidak akan
lepas dari perkembangan dalam bidang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Perkembangan IPA tidak mungkin terjadi
bila tidak disertai dengan peningkatan
mutu pendidikan IPA. Pembelajaran IPA
akan mengarahkan peserta didik untuk
menemukan sendiri pengetahuan, Gambar 1. PTK Model Kemmis &
Taggart (Ekawarna,2013)
sehingga diharapkan dapat membantu
peserta didik memahami materi IPA Penelitian ini dilaksanan pada
secara mendalam sehingga ada semester genap tahun pelajaran
2018/2019 di kelas VIII A SMPN 3
peningkatan hasil belajar kognitifnya. Simpenan, berjumlah 29 peserta didik
Hasil belajar peserta didik adalah yang terdiri dari 17 laki laki dan 12
gambaran kemampuan peserta didik yang perempuan. Sedangkan sumber data dari
penelitian ini adalah peserta didik kelas
diperoleh dari hasil penilaian proses
VIII A,

47
wali kelas juga rekan sejawat guru guru pembelajarn tiga dimensi yaitu ginjal dan
SMPN 3 Simpenan mock-up sistem urinaria. Pelaksanaan
Tehnik pengumpulan data dari penelitian tindakan pada siklus ini adalah guru
ini adalah tes yang digunakan untuk memberikan pengarahan kepada peserta didik,
mengetahui perkembangan hasil belajar IPA yaitu memberikan motivasi kepada peserta
dari siklus ke siklus, wawancara juga didik dalam mengamati media pembelajaran
dokumentasi. sistem ginjal, dan sistem urinaria, berdiskusi
Data yang diperoleh pada setiap tindakan serta mempresentasikan hasil diskusi dan
dianalisis mulai dari pehamaman peserta kelompok lain menanggapinya.
didik yang diketahui dari hasil tes dan Pada Tahapan Refleksi yaitu menganalisis
tanggapan peserta didik terhadap hasil postes dan mendiskusikan untuk
pembelajaran IPA materi sistem ekskresi. melakukan tindakan siklus berikutnya.
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah b. Siklus II
untuk mengukur keberhasilan peserta didik Pada Siklus I belum adanya hasil yang
dalam proses pembelajaran setelah sesuai maka dilakukan tindakan pada siklus
menggunakan media pembelajaran tiga II dengan kegiatan sebagai berikut :
dimensi. Pada Tahap perencanaan guru menyusun RPP
Adapun prosedur dalam penelitian tentang fungsi dan struktur paru-paru, hati dan
pelaksanaan tindakan kelas ini dibuat dua kulit juga kelainan pada alat alat pengeluaran
siklus yaitu : pada manusia, guru menyiapkan media
a. Siklus 1 pembelajaran tiga dimensi yaitu paru-paru
Pada siklus 1 dilaksanakan dua kulit dan hati, guru menyiapkan lembar LKPD,
pertemuan, peneliti merencanakan dan soal postes. Pada tahap tindakan guru
pembelajaran dengan membuat silabus dan membahas materi tentang struktur fungsi hati,
RPP dan membuat lembar kerja diskusi paru-paru dan kulit serta kelainan pada alat- alat
peserta didik (LKPD). pengeluaran tersebut, peserta didik
Pelaksaan pembelajaran pada siklus I mengerjakan lembar diskusi kemudian
dilakukan sesuai rencana pembelajaran mempresentasikannya. Pada tahap observasi
yaitu guru membuat RPP materi Fungsi dan melihat hasil dari siklus I dan guru mengamati
strukur sistem ekskresi pada manusia (ginjal dengan cermat sesuai data yang terjadi pada
dan sistem urinaria), guru menyampaikan siklus I. Pada tahap refleksi di siklus II
tujuan pembelajaran kemudian membentuk digunakan untuk melihat kembali keberhasilan
kelompok kecil secara heterogen yang pembelajaran dengan penggunaan media tiga
beranggotakan 5-6 peserta didik, kemudian dimensi.
mempersiapkan lembar kerja peserta didik
(LKPD), mempersiapkan media

48
HASIL PENELITIAN peserta didik yang berdiskusi
Penjelasan mengenai hasil dari siklus 1 dengan tertib.
dan II akan diuraikan sebagai berikut: c) Terdapat ketidaksesuaian antara
a. Siklus 1 RPP yang dibuat dengan proses
Kegiatan refleksi pembelajaran siklus 1 pembelajaran.
bertujuan untuk melihat keberhasilan dan 3) Revisi untuk kekurangan yaitu :
kekurangan dalam kegiatan pembelajaran a) Guru memeriksa kesesuaian RPP yang
untuk diperbaiki dalam siklus berikutnya. dibuat, untuk dilakukan perbaikan
1) Keberhasilan selama pembelajaran seperlunya
siklus 1 yaitu : b) Guru meningkatkan penguasaan kelas,
a) Penggunaan media pembelajaran tiga agar ketertiban peserta didik
dimensi merupakan media yang meningkat
inovatif untuk mendorong peserta c) Meningkatkan penggunaan media
didik dalam belajar. Menurut pembelajaran agar efisien
Moedjiono (dalam nurhaidayati, b. Siklus II
2018) bahwa media pembelajaran Kegiatan Pembelajaran siklus II
tiga dimensi mempunyai kelebihan bertujuan untuk melihat keberhasilan dan
yaitu; memberikan pengalaman kekurangan dalam kegiatan pembelajaran di
secara langsung, penyajian secara siklus 1.
konkrit, dapat memperlihatkan 1) Keberhasilan selama pembelajaran siklus
struktur organisasi secara jelas. 2 yaitu:
b) Peserta didik memiliki keterlibatan a) Peserta didik telah aktif mengikuti
secara aktif dalam proses pembelajaran hingga tuntas.
pembelajaran sehingga sentralisasi b) Peserta didik berperan sebagai
guru berkurang. subjek belajar, dan tugas guru
c) Guru berupaya memfasilitasi kegiatan sebagai fasilitator yang baik.
pembelajaran peserta didik. c) Antusias peserta didik mengikuti
d) Hasil belajar kognitif peserta didik pembelajaran meningkat.
ada peningkatan. d) Terjadi peningkatan rata-rata kelas
2) Kekurangan selama pembelajaran siklus diatas KKM dan ketuntasan belajar
1 yaitu : siswa mencapai 100%.
a) Guru masih kaku dalam 2) Kekurangan selama pembelajaran siklus 2,
mendemonstrasikan media yaitu :
pembelajaran tiga dimensi. a) Efektifitas waktu masih menjadi
b) Ketertiban, konsentrasi peserta kekurangan dalam pelaksanaan
didik selama berdiskusi belum pembelajaran siklus 2.
terlihat hanya ada beberapa b) Penggunaan media pembelajaran

49
lebih efisien dan bervariasi. peserta didik tersebut belum bisa meraih hasil
3) Revisi Untuk Kekurangan yang diharapkan (Djamarah, 2010)
Upaya yang dilakukan untuk Dengan demikian hasil belajar kognitif
memperbaiki kekurangan pada siklus peserta didik selama dua siklus mengalami
2 adalah pengalokasian waktu harus peningkatan. Menurut (Oktavia, 2014)
diperhatikan sehingga mengurangi
peserta didik lebih termotivasi
waktu yang terbuang .
pembelajaran sistem ekskresi pada manusia
PEMBAHASAN menggunakan media pembelajaran tiga
Dalam pelaksanaan pembelajaran dimensi, yang membuat peserta didik
penggunaan media pembelajaran tiga bersemangat, tertarik dan tidak bosan.
dimensi pada materi sistem ekskresi pada
manusia, menekankan agar peserta didik SIMPULAN
lebih aktif dalam pembelajaran dan guru Berdasarkan hasil penelitian yang
sebagai fasilitator saja. Seperti halnya dilakukan dengan menggunakan media
peserta didik dalam mengamati, pembelajaran tiga dimensi pada materi
menganalisa data dan menarik kesimpulan. sistem ekskresi kelas VIII A dapat
Penelitian ini membuktikan bahwa meningkatkan hasil belajar kognitif peserta
pengunaan media pembelajaran tiga didik dengan capaian KKM yang
dimensi dapat meningkatkan hasil belajar diharapkan yaitu 72.
kognitif peserta didik pada pelajaran IPA
materi sistem ekskresi pada manusia dikelas SARAN

VIII A SMPN 3 Simpenan Tahun pelajaran Bagi sekolah perlu adanya media
2018/2019. pembelajaran terutama media pembelajaran
Bila dilihat perbandingan antara siklus yang inovatif dan bagi guru hendaknya
1 dan siklus 2 terdapat perbedaan, karena menggunakan media pembelajaran itu
pada siklus 1 peserta didik belum dalam pembelajaran sesuai materi yang
sepenuhnya bisa memperhatikan materi diajarkan.
yang disampaikan oleh guru, peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
masih banyak yang mengobrol ketika guru Anderson, L. W. dan Krathwohl, D.R.
mendemonstrasikan media pembelajaran 2010. Kerangka Landasan
untuk Pembelajaran,
tiga dimensi, tidak tepatnya mengerjakan
Pengajaran dan asesmen.
tugas sehingga ketika hasil ulangan hasilnya Yogyakarta: Pustaka Pelajar
tidak memuaskan, seperti dalam buku Arsyad. 2005. Media pembelajaran.
Jakarta: Grafindo Persada.
strategi belajar mengajar apabila peserta
Djamarah. 2000. Strategi Belajar Mengajar,
didik tidak memperhatikan atau tidak Jakarta :Rineka cipta.
mengumpulkan tugas dengan tepat, berarti Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : GP Press Group.

50
Hafsari,P. 2018. Penggunaan Media
pembelajaran Torso pada materi

51
Hastarina. 2013. Penerapan Reading Task
Pada Cooperative Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa SMP Pada Mata Pelajaran
Fisika.Thesis.
UniversitasPendidikan. Tidak
diterbitkan.
Kustandi, C. 2011. Media pembelajaran
manual dan digital. Bogor :Ghalia
Indonesia
Nurhaidayati. 2008. “Laporan perbaikan
pembelajaran Sains”. Tidak
diterbitkan.

Skripsi.
Jember: Universitas Terbuka
(UPBJJ) Oktavia, P. R. 2014.
Penggunaan Media
Torso Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Di Sekolah Dasar.
Jurnal PGSD. 2 (2),
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Simbolon, P. 2015. Peningkatan Hasil
belajar IPA dengan menggunakan
Project Based Learning Bagi SMPN
5 Bukit Tinggi. School Education
Journal PGSD FIP UNIMED. 3 (1):
1-8
Sujana, N. 2005. Penilaian Hasil proses
belajar mengajar. Bandung: PT
Raja Rosdakarya.
Suryani, F. 2014. Peningkatan Prestasi
Siswa pada konsep Fluida Statis
dengan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay-Two
Stay (TS-TS) Bervariasi
demonstrasi dikelas XI IPA SMA
Negeri 5 Yogyakarta TA 2012-
2013. JRKPF UAD. 1 (1),:17-18
Sukri. 2010. ”Penggunaan media tiga
Dimensi Pembelajaran IPA”. Tidak
diterbitkan. Skripsi. Jember:
Universitas Terbuka. (UPBJJ).
Sobur,A. 2018. Penerapan pendekatan
lingkungan dalam meningkatkan
pemahaman materi IPA di SDN
Suryakencana CBM. Utile Jurnal
kependidikan. IV (2), 80-92

52
TUGAS IV
SISTEM KOORDINASI

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem saraf?


2. Apa yang dimaksud dengan hormon?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem saraf simpotik dan parasimpatik?
4. Gambarkan bagian-bagian sel saraf pada manusia dan berikan keterangan mengenai
fungsi dari setiap bagian yang anda gambarkan itu!
Penjelasan:
1. Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf
(neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon memelihara fungsi
tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi mengatur, misalnya kontraksi otot,
perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dengan
kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin. Sistem saraf pada manusia memiliki
sifat mengatur yang sangat kompleks dan khusus. Sistem syaraf menerima berjuta-
juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan
bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. Sistem
saraf  sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan
semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh. Sistem saraf
akan mengoordinasikan setiap tindakan bagian tubuh dengan mengirimkan sinyal ke
dan dari berbagai bagian tubuhnya. Bersama-sama, setiap organ ini bertanggung
jawab untuk mengendalikan tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya.
Contoh, saraf memberi tahu jantung untuk berdetak atau memberi tahu paru-paru
untuk bernapas tanpa kita sadari.
2. Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh dan
berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti
pertumbuhan, metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk organ
reproduksi

3. Saraf Simpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah
dada dan juga pinggang. Saraf Simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang
cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik dan umumnya
berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh manusia,
contohnya mempercepat detak jantuk dan menyebabkan kontrasi pembuluh darah, dan

53
saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula
oblongata) dan dari sakum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion.
sistem saraf ini di sebu juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf
preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Fungsi dari saraf Parasimpatik
umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh. Susunan saraf parasimpatik berupa
jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh
tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf
simpatik.

4. Sel neuron terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

 Dendrit, yaitu penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai penerima
sinyal/impuls.
 Badan sel, yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel.
 Akson (neurit), yaitu penjuluran badan sel yang berfungsi mengirimkan
sinyal/impuls.
Pada akson terdapat:
 Selubung Mielin, yaitu bagian sel yang membungkus akson.
 Selubung Mielin terdiri atas sel-sel Schwan
 Terminal akson, yaitu tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf lainnya.
 Pada terminal akson ini terdapat sinaps,
yaitu pertemuan antara dua terminal
akson.
 Di sinaps ada cairan yang disebut
neurotransmitter.
 Neurotransmitter berfungsi
menghantarkan sinyal dari terminal akson yang satu ke terminal akson lainnya.

54
55
Unnes.J.Biol.Educ. 5 (3) (2016)

Journal of Biology Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI SISTEM REGULASI PADA SISWA


KELAS XI SMA KOTA SEMARANG

Ana Nur Farihah, Krispinus Kedati Pukan, Aditya Marianti

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran Gunungpati Semarang Indonesia 50229

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan mengungkap fakta-fakta penyebab miskonsepsi
Diterima: Oktober pada materi sistem regulasi siswa kelas XI SMA Kota Semarang. Studi kasus dilakukan di 6 SMA
2016 Kota Semarang yang dipilih untuk mendapatkan data hasil tes identifikasi miskonsepsi materi sistem
Disetujui: Desember regulasi dengan metode Certainty of Response Index (CRI). Analisis data dilakukan secara kualitatif.
2016 Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi materi sistem regulasi dengan
Dipublikasikan: kategori sedang (47,51%). Rata-rata siswa SMA kelompok atas, tengah, dan bawah mengalami
Desember 2016 miskonsepsi yang tinggi pada konsep fungsi sistem saraf, aplikasi sistem indera, dan fungsi sistem
hormon. Penyebab miskonsepsi tersebut antara lain strategi pembelajaran guru kurang bermakna bagi
siswa, sumber belajar yang kurang valid, dan cara belajar yang cenderung menghafal.
Keywords:
Project Abstract
Analysis;
misconception; This study was aimed to know the profile and explore he root of misconception at regulation system topic of grade
regulation system topic XI students in Semarang. Case-study was done on 6 selected High Schools in Semarang to get the misconception
test result on regulation systems topic by Certainty of Response Index (CRI) methods. Data was analyzed by
qualitative methods. The findings showed that student had misconception at regulation system topic on medium
category (47,51%). Students on the top, middle, and below group had misconception on the concept of nervous
system function, the application of five senses systems, and the function of hormonal systems. The misconceptions
was caused by less meaningful learning, less valid of learning resources, and the method of study which tended to
use memorizing.

© 2016 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6579
E-mail: farihah2010@gmail.com e-ISSN 2540-833X

56
PENDAHULUAN Data hasil UN (BSNP, 2013)
Biologi merupakan salah satu cabang membuktikan bahwa 47% SMA di Kota
ilmu yang wajib dipelajari pada tingkat sekolah Semarang tidak mencapai standar penguasaan
dasar maupun menengah di Indonesia karena materi tingkat Kota Semarang. Dapat
prinsip, konsep, dan hukum biologi berperan disimpulkan bahwa siswa tidak menguasai
penting dalam memecahkan permasalahan materi tersebut dengan baik sehingga
nyata dan lingkungan hidup (Kemdikbud, persentase penguasaannya di bawah standar
2013). Pemberlakuan Ujian Nasional (UN) tingkat Kota Semarang. Hasil wawancara
mengubah pola pembelajaran di sekolah yaitu dengan beberapa guru SMA di Kota
siswa dimotivasi belajar agar mampu Semarang juga menunjukkan bahwa siswa
menjawab soal UN dengan cepat, sehingga kurang memahami materi yang berhubungan
pemahaman konsep seringkali terabaikan dengan sistem organ, termasuk sistem regulasi
(Sutiono et al, 2013). Akibatnya miskonsepsi yang memerlukan kemampuan berpikir tinggi
diduga kuat banyak dialami siswa. dan analisis kritis karena berkaitan dengan
Miskonsepsi memiliki dampak serius sistem-sistem lain yang terdapat di dalam
bagi siswa, yakni siswa merasa benar terhadap tubuh. Kemampuan abstraksi dan berpikir
apa yang selama ini diyakini sehingga tidak analisis siswa SMA kelas XI semestinya sudah
sempat dibenahi (Suparno, 2013). Kesalahan berkembang dengan baik (Desmita, 2009),
dalam memahami suatu konsep menyebabkan namun siswa umumnya masih mengandalkan
siswa mengalami miskonsepsi juga untuk kemampuan menghafal dalam belajar biologi.
konsep pada tingkat berikutnya atau Berdasarkan uraian di atas, maka
ketidakmampuan menghubungkan antar penelitian tentang miskonsepsi materi sistem
konsep. Hal inilah yang mengakibatkan regulasi pada siswa kelas XI SMA Kota
terciptanya rantai kesalahan konsep yang tidak Semarang perlu dilakukan. Tujuan penelitian
terputus (Purtadi & Sari, 2007). Prakonsepsi ini adalah untuk mengetahui profil miskonsepsi
siswa pada dasarnya bersifat resisten terhadap materi sistem regulasi siswa kelas XI SMA
perubahan, sehingga apabila prakonsepsi itu Kota Semarang.
salah, miskonsepsi akan sulit dihilangkan dari
siswa (Suparno, 2013). Siswa dengan minat
yang rendah terhadap mata pelajaran atau METODE PENELITIAN
materi tertentu cenderung pasif dan
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif berbasis
mengabaikan konsep baru yang disajikan
meskipun berbeda dengan konsep yang selama kuantitatif (Muhadjir, 2007). Studi kasus
ini diyakini (Suparno, 2013). Siswa tersebut dilakukan di SMA N 2, SMA N 3, SMA N 7,
tidak memperbaiki konsepnya sehingga SMA N 12, SMA Institut Indonesia, dan SMA
miskonsepsi tetap melekat pada dirinya.
Kesatrian 2 Semarang untuk memperoleh data
Miskonsepsi telah banyak ditemukan
dalam pembelajaran sains. Miskonsepsi pada tentang miskonsepsi materi sistem regulasi pada
mata pelajaran biologi antara lain terkait siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Mei
konsep genetika (Nusantari, 2011; Roini et s.d. September 2015. Pengumpulan data
al., 2012; Mustika et al., 2014), ekskresi
dilakukan dengan metode dokumentasi,
(Rahmawati, 2013), dan ekosistem (Kaniraras
et al., 2015). Miskonsepsi dimungkinkan observasi, dan tes tertulis dengan metode
terjadi pada konsep lain dalam pembelajaran Certainty of Response Index (CRI) (Hasan et
sains. al., 1999) dengan soal pilihan ganda pada 4

57
level keyakinan. Instrumen penelitian adalah karena guru mengawasi ujian praktikum kelas
soal tes identifikasi miskonsepsi dan pedoman XII sehingga waktu tatap muka berkurang. Jam
wawancara. Pemeriksaan keabsahan data belajar untuk menyusun materi presentasi,
sedangkan jam tatap muka untuk pemaparan
dilakukan dengan metode triangulasi, yaitu
materi oleh setiap kelompok.
membandingkan hasil observasi, hasil tes
Persentase miskonsepsi siswa SMA
identifikasi miskonsepsi, dan hasil wawancara kelompok atas dapat digambarkan dalam
bentuk grafik pada Gambar 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1 menunjukkan bahwa lebih
dari 50% siswa SMA kelompok atas
Melalui analisis yang telah dilakukan,
dapat diketahui besarnya persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep 2
sudah paham, belum paham, dan mengalami (fungsi sistem saraf), konsep 6 (aplikasi sistem
miskonsepsi pada materi sistem regulasi. indera), dan konsep 7 (fungsi sistem hormon).
Sebaran tingkat pemahaman siswa pada setiap Miskonsepsi terendah (2,99%) terjadi pada
konsep dapat dilihat pada Tabel 1. konsep 1 (struktur sistem saraf), sedangkan
miskonsepsi tertinggi (74,63%) terjadi pada
Temuan Miskonsepsi dan konsep 7 (fungsi sistem hormon).
Faktor Penyebabnya

Kelompok Atas
Kedua SMA kelompok atas yang
diteliti pada saat itu menerapkan pembelajaran
yang sama, yaitu presentasi materi oleh siswa
berbantu power point. Strategi ini diterapkan
Tabel 1 Sebaran Persentase Pemahaman
Siswa SMA Kota Semarang pada Setiap
Konsep

Konsep Persentase (%)


Nomor Soal
No. Keterangan SP M BP
1 Struktur sistem saraf 1 79,40 17,03 5,49
2 Fungsi sistem saraf 2, 5 7,28 62,77 28,71
3 Mekanisme kerja sistem saraf 3, 4, 6 32,14 42,44 25,64
4 Aplikasi sistem saraf 7, 8, 9 21,34 46,61 32,05
5 Struktur dan fungsi sistem indera 13, 14, 15, 16 30,56 41,48 27,95
6 Aplikasi sistem indera 10, 17, 18, 19 18,61 53,78 27,61
7 Fungsi sistem hormon 21 7,97 73,63 18,41
8 Mekanisme kerja sistem hormon 20 6,04 48,90 45,05
9 Aplikasi sistem hormon 23 21,43 39,56 39,01
10 Homeostasis 22, 24, 25 15,20 44,87 39,93
11 Aplikasi sistem koordinasi 11, 12 11,13 51,79 37,09
Rata-rata 22,83 47,51 29,72
Keterangan:
SP: sudah paham M: miskonsepsi BP: belum paham
Berdasarkan observasi pembelajaran kelompok atas, diduga kuat strategi atau metode
materi sistem regulasi yang dilakukan di SMA pembelajaran dapat menyebabkan miskonsepsi.

58
Pendapat ini didukung oleh Murni (2013) yang Gambar tersebut kurang representatif
menyatakan bahwa metode mengajar yang untuk menunjukkan letak hipotalamus dan
digunakan guru dapat menyebabkan siswa talamus. Letak hipotalamus dan talamus
mengalami miskonsepsi. Strategi pembelajaran lebih jelas jika disajikan gambar otak sebagai
yang diterapkan pada SMA kelompok atas berikut.
menyebabkan siswa hanya terfokus untuk
mempelajari sub materi yang harus
dipresentasikan oleh kelompoknya, sedangkan
sub materi lain hanya dipelajari sekilas, yaitu
saat memperhatikan presentasi kelompok lain.
Kelompok siswa yang mempresentasikan sub
materi tertentu memiliki pemahaman yang lebih
mendalam pada konsep tersebut namun lemah
pada pemahaman konsep lain. Fakta ini sesuai Gambar 3 Otak (Campbell et al., 2011)
dengan pendapat Suparno (2013) bahwa
seseorang memerlukan waktu dan konsentrasi
penuh untuk membangun pengetahuan secara Persoalan lain yang ditemukan pada
lengkap. Kurangnya konsentrasi dalam sumber belajar siswa berdasarkan hasil
mempelajari sub materi tertentu menyebabkan observasi adalah kualitas gambar yang
kurang sempurnanya pemahaman dan kurang tajam sehingga dapat
berpotensi menyebabkan miskonsepsi. membingungkan siswa dan berpotensi
Faktor lain yang berpotensi menyebabkan menimbulkan miskonsepsi. Hal ini didukung
miskonsepsi adalah gambar yang kurang dengan pendapat Suparno (2013). Gambar
representatif pada sumber belajar siswa, misalnya tersebut misalnya bersumber dari blog
gambar berikut. seperti pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4 Reflek Sentakan Lutut (Sumber:

https://biologi-indonesia.blogspot.co.id

Gambar 2 Gambar Otak pada LKS (Tim


MGMP Biologi SMA, 2014)

59
Faktor lain yang menjadi penyebab
miskonsepsi siswa pada konsep fungsi adalah
reasoning atau penalaran siswa yang tidak
lengkap atau salah (Chabalengula et al.,
2012; Suparno, 2013), misalnya pada fungsi
hormon. Hal ini dibuktikan dengan hasil
analisis data yang menunjukkan bahwa
mayoritas siswa mengalami miskonsepsi
fungsi hormon. Fungsi hormon glukagon yang
Gambar 5 Irisan Melintang Sumsum Tulang siswa ketahui dari penjelasan guru maupun
Belakang (Damayanti et al., 2014)
sumber belajar yaitu mengubah glikogen
Gambar tersebut dapat menjelaskan menjadi glukosa. Redaksi kalimat tersebut
mekanisme kerja gerak reflek spinal karena dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa,
hanya neuron sensoris dan motoris yang bahwa yang mengubah glukosa menjadi
memperantarai kerja reflek yang sesungguhnya glikogen adalah hormon, bukan kelenjar atau
(Campbell et al., 2011), namun gambar tersebut organ. Siswa melupakan informasi bahwa
kurang lengkap bila digunakan untuk hormon hanya membawa sinyal kimiawi
menjelaskan mekanisme kerja reflek patella menuju sel target (Campbell et al., 2004) dan
karena pada reflek patella interneuron di sel target bekerja sesuai stimulus yang
sumsum tulang belakang yang menghubungkan diterima. Glukagon hanya membawa sinyal
neuron sensoris dari kuadrisep dengan neuron kimiawi ke hati sehingga enzim yang terlibat
motorik yang mengirimkan sinyal ke otot dalam mekanisme glikogenolisis bekerja.
fleksor juga terlibat (Campbell et al., 2011). Redaksi kalimat yang digunakan guru maupun
Sumber belajar siswa seharusnya sumber belajar pada konsep tertentu (misalnya
memiliki tingkat kejelasan atau ketajaman konsep fungsi sistem hormon sebagaimana
gambar yang baik dan tepat konsep (Sia et dijelaskan sebelumnya) dapat menimbulkan
al., 2012) sehingga dapat dibaca dan miskonsepsi apabila salah dimengerti oleh
dipahami siswa secara benar dan utuh. siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Sia et
Berikut adalah gambar yang jelas, lengkap, al. (2012) bahwa penyusunan sumber belajar
dan mengandung konsep yang benar (Campbell maupun pengajaran oleh guru harus
et al., 2011). memperhatikan bahasa atau redaksi kalimat
karena dapat menimbulkan miskonsepsi pada
siswa jika salah dimengerti.
Pembelajaran yang diterapkan di SMA
kelompok atas menyebabkan tidak semua
konsep dipahami siswa secara utuh karena
hanya mendalami konsep yang harus
dipresentasikan. Pemahaman konsep siswa
yang tidak utuh dan tidak kuat menyebabkan
kurangnya kemampuan penalaran siswa saat
menghadapi pertanyaan aplikatif yang berisi
Gambar 6 Susunan Neuron yang Terlibat kombinasi antara konsep struktur, fungsi, dan
dalam Gerak Reflek Patella (Campbell et al., mekanisme kerja. Akibatnya siswa mengalami
2011)
miskonsepsi.Temuan miskonsepsi struktur dan
fungsi pada penelitian ini didukung oleh

60
temuan Damaiyanti et al. (2015) yaitu tubuh dengan menampilkan gambar
miskonsepsi struktur dan fungsi hipotalamus animasi/video yang sesuai (Adisendjaja &
dan retina mata. Rurua (2012) menemukan Romlah, 2007). Jacobsen et al. (2009)
miskonsepsi fungsi akson dan neuron sensorik. memaparkan bahwa pembelajaran dengan
Miskonsepsi lain juga ditemukan oleh mengoptimalkan penggunaan teknologi
Chaniarosi (2014) yaitu miskonsepsi struktur informasi dan komunikasi dapat menciptakan
dan fungsi organ pencernaan dan pernapasan suasana pembelajaran yang lebih bervariasi
manusia. dengan tetap memusatkan pembelajaran pada
Guru dapat meminimalisasi atau siswa. Kegiatan simulasi dan praktikum dapat
menghindarkan siswa dari miskonsepsi struktur diterapkan untuk menghadirkan pembelajaran
dan fungsi antara lain dengan pengamatan yang bermakna bagi siswa sehingga konsep
menggunakan alat peraga (misalnya torso atau yang dipelajari dapat tertanam kuat dan
gambar yang representatif) sehingga siswa bertahan lama di memori siswa.
dapat memahami struktur dengan baik dan
jelas (Susilawati et al., 2014). Sumber-sumber Miskonsepsi Aplikasi
gambar yang menjadi acuan siswa untuk Temuan miskonsepsi aplikasi pada
mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf penelitian ini sejalan dengan penelitian Murni
dan sistem indera harus jelas dan secara (2013) yang menemukan miskonsepsi pada
konseptual benar sehingga menghindarkan subkonsep pengendalian ekspresi gen.
siswa dari miskonsepsi (Suparno, 2013). Siswa Chaniarosi (2014) juga menemukan
harus banyak mengulang pelajaran secara miskonsepsi aplikasi pada sistem reproduksi
mandiri agar ingatan tentang materi tersebut manusia. Penanganan miskonsepsi terkait
bertahan di memori jangka panjang. aplikasi dapat dilakukan guru, antara lain
Pembelajaran yang bermakna membantu siswa dengan cara menggunakan soal evaluasi
mempertahankan konsep yang dipelajari dalam berbentuk esai sehingga siswa dapat
memori jangka panjang. mengungkapkan hal yang diketahuinya terkait
jawaban soal tersebut secara bebas (Suparno,
Miskonsepsi Mekanisme Kerja 2013). Berdasarkan jawaban siswa, guru dapat
Temuan miskonsepsi proses/mekanisme mengetahui siswa sudah memahami konsep
pada penelitian ini sejalan dengan temuan dengan tepat atau mengalami miskonsepsi.
Rurua (2012) yaitu miskonsepsi cara kerja saraf Strategi lain dapat dilakukan guru dengan
simpatik. Yuliana et al. (2013) menemukan mengajukan pertanyaan beruntun dan
miskonsepsi mekanisme pada materi sistem bertingkat selama pembelajaran berlangsung.
respirasi manusia. Penelitian sejenis juga Pertanyaan tingkat tinggi dan pertanyaan
dilakukan oleh Murni (2013) dan menemukan terbuka dapat melatih kemampuan berpikir
miskonsepsi mekanisme sintesis protein. sekaligus melibatkan peran aktif siswa
Solusi yang dapat dilakukan oleh guru (Jacobsen et al., 2009). Cara ini secara klasikal
untuk mencegah dan mengatasi terjadinya dapat membantu siswa mengubah konsepnya
miskonsepsi terkait mekanisme atau proses yang masih keliru jika semua siswa aktif
yang terjadi di dalam tubuh manusia adalah terlibat (Suparno, 2013). Cakupan materi
memulai pembelajaran dengan hal/fenomena sistem koordinasi cukup luas dan siswa
konkret yang dialami sehari-hari oleh siswa membutuhkan waktu lebih untuk penguasaan
baru beranjak ke pengetahuan teoritisnya materi sehingga alokasi waktu harus
(Petrina, 2007). Guru dapat memperjelas diperhatikan. Siswa memerlukan bimbingan
gambaran mekanisme yang terjadi di dalam guru terkait materi aplikasi untuk memastikan

61
alur berpikir dan pemahamannya sesuai dengan
Dale, E. 1969. Audio Visual Method in Teaching (3rd
teori yang benar sehingga tidak mengalami
ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston
miskonsepsi Inc.

Salah satu solusi yang secara umum Damaiyanti, R., R. Sumarmin, & Farida. 2014.
dapat meminimalisasi miskonsepsi adalah Deskripsi Konsepsi Siswa pada Proses
Pembelajaran Materi Sistem Regulasi
penerapan pembelajaran berbasis multiple- Kelas XI IPA SMA Adabiah 1 Padang.
intelligences atau intelegensi ganda (Suparno, Kolabiratif vol.2 (1): 31-41.

2013). Hal ini dilakukan karena masing-masing Damayanti, C., C. Kirana, H. Rosyidah, I.R.
siswa dalam sebuah kelas memiliki intelegensi Pramudyanti, P. Hastuti, & U.T.
Haryanto. 2014. LKS Biologi XI B.
menonjol yang berbeda-beda, sehingga perlu Klaten: CV. Viva Pakarindo.
variasi metode dan model pembelajaran.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

SIMPULAN Hasan,S., D. Bagayoko, & E.L. Kelley, 1999.


Berdasarkan hasil analisis miskonsepsi Misconceptions and The Certainty of
Response Index (CRI). Phys. Educ. Vol.
materi sistem regulasi pada siswa kelas XI 34(5), pp. 294-299.
SMA Kota Semarang, maka disimpulkan
Huitt, W.G. 2011. Bloom et al.'s taxonomy of
siswa kelas XI SMA Kota Semarang the cognitive domain. Educational
mengalami miskonsepsi materi sistem Psychology Interactive. Valdosta:
Valdosta State University.
regulasi dengan kategori sedang. Rata-rata
siswa SMA kelompok atas, tengah, dan bawah Jacobsen, D.A., P. Eggen, & D. Kauchak. 2009.
Methods for Teaching: Metode-metode
mengalami miskonsepsi yang tinggi pada Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa
konsep yang sama yaitu fungsi sistem saraf, TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
aplikasi sistem indera, dan fungsi sistem Kaniraras, D.A., P. Karyanto, Nurmiyati, & L.
hormon. Kusumawati. 2015. Penerapan E-module
Berbasis Problem-Based Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
DAFTAR PUSTAKA Tingkat Tinggi dan Mengurangi
Miskonsepsi pada Materi Ekosistem
Adisendjaja, Y.H. & Romlah, O. 2007. Identifikasi Siswa Kelas X Sains 1 SMA Negeri 2
Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi Karanganyar Tahun Pelajaran
SMU. Makalah Seminar Nasional Pendidikan 2014/2015. Makalah Seminar Nasional
Biologi dan Biologi UPI. Jakarta: UPI. XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015.
Surakarta: Universitas Negeri Sebelas
Badan Standar Nasional Pendidikan [BSNP]. 2013. Maret Surakarta.
Laporan Hasil Ujian Nasional SMA/MA Tahun
Pelajaran 2012-2013. Jakarta: BSNP. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Campbell, N.A., J.B. Reece., & M.L. Cain. 2004. [Kemdikbud]. 2013. Kompetensi Dasar
Sekolah Menengah Atas
Biologi (5th ed.). Jakarta: Erlangga. (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
Kurikulum 2013. Jakarta: Departemen
Campbell, N.A., J.B. Reece., & M.L. Cain. 2011. Pendidikan dan Kebudayaan.
Biology (9th ed.). San Francisco: Pearson
Education, Inc. Muhadjir, N. 2007. Metodologi Keilmuan:
Paradigma Kualitati, Kuantitatif, dan
Chabalengula, V.M., M. Sanders, & F. Mumba. 2012. Mixed. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Diagnosing students’ understanding of energy
and its related concept in biological context.
International Journal of Science and
Mathematics Education, vol. 10 pp 241-266.

Chaniarosi, L.F. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Guru


Biologi SMA Kelas XI IPA pada Konsep
Sistem Regulasi Manusia. Jurnal EduBio
Tropika vol. 2 (2): 187-191.

62
TUGAS V
SISTEM REPRODUKSI

1. Jelaskan apa tujuan sistem reproduksi pada makhluk hidup?


2. Jelaskan melalui gambar proses:
a. Spermatogenesis
b. Oogenesis
Penjelasan:
1. Tujuan reproduksi bagi makhluk hidup terutama manusia adalah untuk melestarikan
jenisnya agar jenisnya tidak mengalami kepunahan. Reproduksi merupakan salah satu
ciri makhluk hidup yang merupakan salah satu syarat agar kelangsungan hidup suatu
jenis makhluk hidup dapat terus terjaga. Selain dengan reproduksi, suatu jenis
makhluk hidup dapat terus dipertahankan agar tidak punah, maka makhluk hidup
tersebut harus bisa berdaptasi dengan lingkungan serta harus bisa lolos dari seleksi
alam. Untuk reproduksi hewan dan tumbuhan bisa dengan reproduksi seksual ataupun
bisa juga dengan reproduksi aseksual.
2. Proses sistem reproduksi pada makhkluk hidup sebagai berikut:
a. Spermatogenesis
1) Pembelahan Mitosis
Tahap pertama yaitu pembelahan mitosis.
Pada tahap pembelahan mitosis
spermatogonium yang merupakan sel benih
induk diploid (2n) mengalami pembelahan
mitosis menjadi dua spermatosit primer yang
memiliki koromosom sama seperti induknya
(2n).
2) Pembelahan Meiosis
Tahap kedua yaitu pembelahan meiosis.
Pembelahan meiosis terbagi menjadi 2
subtahapan yaitu meiosis I dan meiosis II.
a. Meiosis I
Pada meiosis I, masing-masing spermatosit primer diploid (2n)
membelah menjadi dua spermatosit sekunder yang haploid (n). Pada

62
proses spermatogenesis, pengurangan jumlah kromosom terjadi pada saat
anafase 1 pada tahap meiosis 1.
b. Meiosis II
Pada meiosis II, masing-masing spermatosit sekunder yang haploid (n)
membelah menjadi dua sel spermatid yang juga haploid (n). Dengan
demikian, terbentuk 4 spermatid yang haploid (n).
3) Spermiogenesis
Tahap selanjutnya yaitu spermiogenesis. Pada tahap spermiogenesis, setiap
spermatid terbentuk akan mengalami pematangan menjadi sperma
(spermatozoid) yang haploid (n).
4) Spermiasi
Pada spermiasi, terjadi pelepasan sperma dewasa ke dalam lumen tubulus
seminiferus menuju tubulus rekti (tubulus lurus), rete testis (anyaman saluran
testis), duktus deferens dan masuk ke epididmis. Pergerakan sperma
disebabkan oleh gerak peristaltik dari otot saluran.
b. Oogenesis
1. Oogenesis Pralahir
Tahap pertama yaitu oogenesis pralahir.Tahapan-tahapan yang terjadi pada
oogenesis pralahir yaitu:
1) Oogonium diploid (2n) membelah secara
mitosis selama kehidupan janin, sehingga
dihasilkan oosit primer diploid (2n).
Jumlah oosit primer yang dihasilkan
mencapai 6-7 juta buah.
2) Oosit primer akan tetap berada pada fase
profase meiosis I setelah bayi lahir sampai
sebelum memasuki masa pubertas.
Keadaan ini disebut meiotic arrest.
3) Oosit primer diselubungi oleh selubung
yang disebut folikel primordial. Sebagian
dari folikel primordial akan mengalami degenerasi, sehingga jumlahnya
menurun.

64
2. Oogenesis Pascalahir
Tahap kedua yaitu oogenesis pascalahir. Tahapan-tahapan yang terjadi pada
oogenesis pascalahir yaitu
1) Pada saat lahir, jumlah folikel primordial di dalam ovarium sekitar 2 juta.
2) Pada usia 7 tahun, jumlah folikel primordial menyusut menjadi sekitar
300.000 buah.
3) Pada usia pubertas, jumlah folikel primordial juga menyusut menjadi
sekitar 50.000-100.000 buah. Akan tetapi, yang mampu hidup dan
berkembang hanya 350-400 buah yang diovulasikan satu per satu selama
usia produktif.
3. Oogenesis Pascapubertas
Tahap ketiga yaitu oogenesis pascapubertas. Tahapan-tahapan yang terjadi
pada oogenesis pascapubertas yaitu:
1) Pada masa pubertas, hormon GnRH yang dihasilkan oleh hipotalamus
dan hormon gonadotropin dari hipofisis akan mempengaruhi
perkembangan folikel primordial menjadi folikel primer, dan kemudian
menjadi folikel sekunder. Setiap bulan akan dihasilkan 20-50 buah folikel
sekunder, tetapi yang matang untuk diovulasikan hanya satu buah.
2) Sebelum diovulasikan, oosit primer diploid (2n) dalam folikel sekunder
akan mengalami pembelahan meiosis I dengan pembagian sitoplasma yang
tidak sama. Hasilnya adalah sebuah oosit sekunder haploid (n) dan badan
polar I haploid (n). Oosit sekunder memiliki ukuran yang lebih besar
daripada badan polar I.
3) Oosit sekunder (n) selanjutnya mengalami metafase meiosis II dan
berhenti. Oosit sekunder ini dikelilingi oleh folikel yang telah masak atau
disebut folikel de Graaf. Namun, oosit sekunder dipisahkan dari folikel
oleh lapisan yang disebut zona pelusida. Folikel de Graaf akan
memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresikah
LH (Luteinizing Hormone). LH akan mendorong terjadinya pelepasan
oosit sekunder dari ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi.
4) Jika oosit sekunder yang diovulasikan ke dalam tuba fallopi
mengalami fertilisasi (pembuahan) oleh sperma, oosit sekunder
akan meneruskan pembelahan meiosis yang terhenti. Pembelahan tersebut
menghasilkan ootid (n) dan badan polar II (n). Jika badan polar I belum

65
mengalami degenerasi, pada waktu yang bersamaan akan mengalami
meiosis II menjadi dua buah badan polar II (n). Ootid kemudian akan
berdiferensiasi menjadi ovum, sedangkan badan polar II akan mengalami
degenerasi.
5) Jika oosit sekunder yang diovulasikan tidak dibuahi, oosit akan
mengalami disintegrasi (pecah).

66
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bola.com/ragam/read/4700859/jenis-jenis-zat-makanan-lengkap-beserta-
penjelasannya. Diakses 29 Mei 2022

https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pernapasan-
manusia/#Pengertian_Sistem_Pernapasan_Manusia. diakses 29 Mei 2022

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5658105/10-organ-pernapasan-manusia-beserta-
tugasnya-masing---masing diakses 29 Mei 2022

https://hot.liputan6.com/read/4568752/respirasi-adalah-proses-menghasilkan-energi-pada-
makhluk-hidup-ini-penjelasannya diakses 29 Mei 2022

https://www.alodokter.com/ginjal-organ-sistem-ekskresi-pada-manusia-yang-membuang-
limbah-metabolisme#:~:text=Sistem%20ekskresi%20pada%20manusia%20adalah,dapat
%20menimbulkan%20sejumlah%20masalah%20kesehatan. diakses 29 Mei 2022

https://bobo.grid.id/read/082107590/bagian-bagian-ginjal-beserta-fungsinya-bagi-tubuh-
manusia?page=all diakses 29 Mei 2022

https://www.sehatq.com/artikel/struktur-kulit-manusia-dan-penyakit-yang-menyertainya
diakses 29 Mei 2022

https://www.gramedia.com/literasi/sistem-saraf-pada-manusia/ diakses 29 Mei 2022

https://www.alodokter.com/mengenal-macam-macam-hormon-pada-wanita-dan-
fungsinya#:~:text=Hormon%20merupakan%20zat%20kimia%20yang,sistem%20organ%2C
%20termasuk%20organ%20reproduksi. diakses 29 Mei 2022

https://www.dosenpendidikan.co.id/saraf-simpatik/ diakses 29 Mei 2022

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Biologi%20Jaringan%20hewan-
BB/Topik-4.html diakses 29 Mei 2022

https://informasains.com/edu/post/2021/07/spermatogenesis-dan-oogenesis/ diakses 29 Mei


2022https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61cebd7e541f9/2-fungsi-pankreas-untuk-
menunjang-sistem-pencernaan-manusia diakses 30 Mei 2022

67
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5863517/6-zat-yang-diperlukan-tubuh-manusia-
siswa-tahu-apa-saja diakses 30 Mei 2022

https://www.halodoc.com/kesehatan/infeksi-saluran-pernapasan diakses 30 Mei 2022

68

Anda mungkin juga menyukai