Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Pencernaan dengan baik.
Penulis menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan refrensi yang penulis dapatkan, makalah
ini tidak sangatlah sempurna.
Oleh karenanya, jika terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam isi makalah ini,
penulis meminta maaf dan memohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk
pembuatan makalah yang lebih baik lagi nantinya. Penulis berharap semoga segala sesuatu dan
informasi yang ada didalam makalah ini tidak hanya bermanfaat untuk saya melainkan untuk kita
semua yang membacanya.
Tim Penulis
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
A. Identitas Buku.....................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
A. Buku Utama........................................................................................................................5
B. Buku Pembanding..............................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................6
A. Kelebihan buku..................................................................................................................6
B. Kekurangan buku...............................................................................................................6
BAB IV............................................................................................................................................7
BAB V.............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Buku
Buku Utama
Edisi : Pertama
Buku Pembanding
Tahun Terbit : -
1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Utama
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba
muskular panjang yang membentang dari mulut sampai ke anus, dan organ-organ
aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas. Saluran
pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal (GI).
Fungsi sistem pencernaan. Fungsi utma sistem ini adalah untuk menyediakan makanan,
air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrisi yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlansung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut :
1. Ingesti
2. Pemotongan dan penggilingan
3. Peristalsis
4. Digesti
5. Absorpsi
6. Egesti (defekasi)
Dinding saluran tersusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral)
ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia bervariasi sesuai fungsi regia.
1. Mukosa (membran mukosa)
2. Submukosa
3. Muskularis eksterna
4. Serosa (adventisia)
Kontrol saraf pada saluran pencernaan. Sistem saraf otonom (SSO) mempersarafi
keseluruhan saluran saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang
dikendalikan secara volunter.
1. Impuls parasimpatis
2. Impuls simpatis
3. Pleksus Meissner dan Auerbach
1
Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ
eksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Terdiri atas bibir, pipi, lidah,
kelenjar saliva, dan gigi.
Proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
Aksi penelanan meliputi tiga fase, yakni fase volunter, fase faring, dan fase esofagus.
Esofagus adalah tuba muskular, panjangnya sekitar 9 sampai 10 inci (25 cm) dan
berdiameter 1 inci (2,54 cm). Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati
diafragma dan hiatus esofagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan
membuka kearah lambung. Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung
melalui gerak peristalsis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk
melumasi dan melindungi esofagus. Esofagus tidak memperoduksi enzim pencernaan.
Lambung memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Sebagai penyimpanan makanan
2. Memproduksi kimus
3. Digesti protein
4. Memproduksi mukus
5. Produksi faktor intrinsik seperti Glikoprotein dan Vitamin B12 6.
6. Absorbsi
Sekresi lambung terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) Tahap sefalik, (2) Tahap
lambung, (3) Tahap usus Usus halus terdiri dari beberapa kelenjar:
Kelenjar-kelenjar usus seperti; Enzim, dan Hormon-hormon (Sekretin, CCK,
GIP, Peptida usus vasoaktif, substansi P, somatostatin)
Kelenjar penghasil mukus (Sel goblet dan kelenjar Brunner)
Kelenjar enteroendokri
Bagian-bagian dari usus besar yaitu Sekum, Kolon (Asenden, transversa, dan
desenden), dan Rektum. Fungsi usus besar:
Mengabsorbsi 80% sampai 90% air dan elektrolit
Memproduksi mukus tetapi sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon
pencernaan
Di dalam usus besar terdapat sejumlah bakteri yang mampu mencerna sejumlah
kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh setiap harinya
Mensekresi zat sisa dalam bentuk feses.
Diare yaitu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air
besar dari biasanya, yang disertai perubahan bentuk konsistensi feses dari penderita.
Gastritis yaitu peradangan pada mukosa lambung. Gastritis dapat terjadi bila ada
ransangan berlebihan pada mucosa karena aktivitas nervus vagus sehingga kelenjar yang
2
memproduksi asam lambung akan teransang. Mucosa juga dapat teriritasi oleh obat
seperti aspirin atau steroid.
B. Buku Pembanding
Pencernaan makan terjadi di saluran cerna yang panjangnya 8- 9 meter pada orang
dewasa. Saluran cerna dimulai dari mulut, melalui esofagus, lambung, usus halus, usus
besar, rektum dan berakhir di anus. Pencernaan dilakukan melalui perubahan mekanis
dan kimiawi, secara mekanis makanan dihancurkan memalui proses mengunyah dan
peristaltik. Secara kimiawi makanan di haluskan oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim-
enzim dikeluarkan melalui air ludah, cairan lambung cairan empedu dan prankreas.
Tujuan penernaan adalah mengantarkan zat-zat gizi ke sel untuk kelangsungan hidup.
3. Absorbsi
4. Motilitas
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai dari mulut disebut juga rongga bukal dan rongga oral, terdapat
saluran-saluran yang menghubungkan mulut dengan tiga pasang kelenjar air liur utama
parotis, submandibularis daan sublingualis, kelenjar-kelenjar ini mengsekresi enzim
pitialin untuk membasahi makanan selama pengunyahan an dan memecah tepung
menjadi maltosa, dalam mulut juga terdapat gigi geligi. Untuk mengunyah dan
memecahkan makanan menjadi bagian bagian kecil. sementara makanan bercampur
dengan cairan ludah untuk memudahkan proses menelan. Ketika ditelan, makanan
melewati epiglotis, suatu katup yang mencegah makanan masuk trakea ke paru-paru.
Makanan yang ditelan dinamakan bolus.
3
Di rongga mulut, makanan dilicinkan dan pencernaan dimulai. pengunyahan makanan
menjadi partikel lebih kecil terekspos amilase ludah, yang memulai pembongkaran
polimer glukosa.
2. Esofagus
Esofagus sebagai suatu tabung yang tersusun atas otot, esofagus membentang dari faring
melalui mediastinum kelambung. Saat memelan sfingter krikofaringeal bagian atas akan
mengendur sehingga makanan dapat masuk ke esofagus,didalam esofagus saraf
glosofarengeal mengaktifkan peristaltik sehingga bolus makanan bergerak menuju
lambung.
3. Lambung
4. Usus halus
Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran empedu, yang meneteskan
cairan ke dalam usus halus berasal dari dua alat, yaitu kantong empedu dan pankreas.
Kimus kemudian melewati duodenum, jejenum, dan illeum yang panjang kurang lebih 6
meter. Sebagian pencernaan diselesaikan di duodenum, jejenum dan ileum. Untuk
mengalirkan dan memproses makanan agar bisa diabsorbsi dan diteruskan ke bagian usus
besar, maka usus halus melakukan gerakan gerakan sebagai berikut :
4
1. Gerakan pendulum: gerakan mencampur makanan dengan enzim-enzim pencernaan
Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar, yang
disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
Yeyunum dan Ileum, mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atas adalah
yayenum dengan panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar 4-5 m.
Lekukan yayenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan
perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium. dan
vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum
yang membentuk mesenterium. Sambungan antara yeyenum dan ileum tidak mempunyai
batas yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan
lubang yang bernama orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter
ileoselkalis dan pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini,
berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom assendens tidak masuk kembali kedalam
ileum.
5. Usus Besar
Kimus melalui sfingter lain yaitu, katup ileosekal yang berada pada awal usus besar di
bagian kanan perut. Kimus kemudian melewati lubang lain yang menuju ke apendiks
(usus buntu) dan berjalan melalui usus besar naik (ascending colon), ke usus besar
melintang ( transverse colon) dan ke usus besar turun (descending colon) ke dalam
rektum.
6. Rektum
Sewaktu kimus melalui usus besar dan menuju ke rektum, air keluar dari kimus sehingga
terdapat sisa yang semi-padat. Otot-otot rektum menahan sisa makanan ini hingga tiba
5
waktunya untuk dikeluarkan dari tubuh. Pada saat ini otot-otot rektum mengendor dan
sisa makanan keluar melalui sfingter terahir yaitu anus yang membuka.
Kelenjar Pencernaan
Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Berwarna coklat dan
beratnya ± 1.5 kg. Hati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri hepatica dan
vena porta. Arteri hepatica, keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini
mempunyai kejenuhan 95%-100, masuk ke dalam hati akan membentuk jaringan kapiler
setelah bertemu dengan kapiler vena. akhirnya keluar sebagai vena hepatica. Vena porta,
yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya ke
hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh
limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat zat makanan ke hati yang telah diabsorpsi
oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1 mm.Darah yang berasal
dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati, Pembuluh darah halus berjalan diantara
lobules hati, disebut vena interlobular. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam
bahan lobulus yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain
yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatica dan
langsung masuk ke dalam vena kava inferior.
Kantung Empedu
Sebuah kantong yang berbentuk terong dan merupakan membrane berotot, letaknya
dalam sebuah lobus di sebuah permukaan bawah hati sampai pinggir depanyya,
panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm. Lapisan empedu terdiri dari lapisan luar
serosa/parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam mukosa/visceral disebut juga
membrane mukosa.
Duktus sitikus, panjangnya = 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan
dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. Sterkobilin member
warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urine
yang disebut urobilin
6
Bagian-bagian dari kandung empedu :
- Fundus vesika felea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah
korpus vesika felea.
- Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah
empedu.
-Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yang di dalamnya berisi
getah empedu.
- Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah setiap hari dari
setiap orang dikeluarkan 500-1000 c. Sekresi digunakan untuk mencerna lemak
- Mengabsorbsi lemak
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan buku
Pada buku utama tampilan dan tata letaknya cukup menarik. Didalamnya
diapaprkan gambar – gambar baik organ maupun strukturnya dengan lengkap dan jelas
sehingga memudahkan kita untuk dapat memahami materi tersebut. Sedangkan pada
buku pembanding buku menggunakan bahasa yang mudah di mengerti dan juga buku
menyertakan gambar sebagai media penjelasannya.
B. Kekurangan buku
Pada buku utama bahasa yang digunakan sedikit kurang dimengerti namun sudah
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya saja banyak istilah asing
yang belum dipahami sehingga harus mencari tahu dulu kata tersebut baru dapat
memahaminya lebih lanjut. Kemudian dari segi penulisan terdapat salah penulisan (typo)
pada beberapa kata. Dan materinya kurang lengkap proses interelasi metabolisme tidak
dijelaskan didalam buku ini. Sedangkan pada buku pembanding Buku ini tidak
menyertakan bahasa latin dari organ-organ yang dijelaskan. Dan juga gambar yang di
sajikan kurang banyak sehingga dapat membuat pembaca sedikit kesulitan untuk
mengerti
8
BAB IV
TEORI IMPLIKASI
9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, mengubahnya menjadi energi dan
menegeluarkan sisa proses tersebut, lebih rincinya yaitu proses penghancuran makanan yang
terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan
yang terjadi di dalam usus. Kemudian, proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus.
Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan
hormone yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing. Saluran
pencernaan merupakan bagian dalam tubuh yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh dengan melalui suatu proses (pengunyahan, penelanan
dan percampuran) dengan bantuan beberapa zat kimia yang disebut dengan enzim dan biasanya
terdapat di beberapa bagian organ pencernaan. Banyak sekali organ-organ pada tubuh untuk
melakukan proses pencernaan tersebut seperti organ mulut, gigi hingga sampai anus
B. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari pemaparan di atas yaitu:
1) Kepada mahasiswa, yang nantinya terjun dalam bidang pendidikan sebagai pendidik
hendaknya memberikan pengajaran mengenai sistem pencernaan kepada peserta didiknya.
2) Kepada pendidik, hedaknya pendidik lebih memahami meteri tentang sistem pencernaan dan
memberikan penjelasan tentang materi sistem pencernaan dengan baik sehingga peserta didik
dapat memahami materi dengan baik.
3) Kepada masyarakat, sesuai penjelasan di atas diketahui bahwa gangguan yang terjadi pada
sistem pencernaan sangat bervariasi, maka dari itu kita perlu menyadari dan menjaga kesehatan
sistem pencernaan.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Chalik, Raimundus ., (2016), Anatomi Fisiologi Manusia, Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Safrida, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Aceh : Syah Kuala University Press
12