Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DIET PENYAKIT INFEKSI

“ PAGT PADA PENYAKIT KANDUNG EMPEDU DAN PANKREAS ”

OLEH :
SELSHA ELLIA
PO.62.31.3.19.320

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ..............................................................................
1.3 MANFAAT ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 PENGERTIAN.................................................................................................................
a. Pankreas.................................................................................................................
................................................................................................................................................
b. Hati.........................................................................................................................
c. Empedu..................................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pankreas merupakan kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatura lambung. Sel
endokrin (Pulau Langerhens) pensekresi hormon insulin dan glukagon. Sel eksokrin (asinar)
mengekresi enzim enzim pencenaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat.
Produksi gabungan sel asinar mengalir melalui duktus pankreas menyatu dengan duktus empedu
komunis dan masuk ke duodenum dititk ampula hepatopankreas. Spingter Oddin secara normal
mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelahkanan atas,
berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi(arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkusoleh selaput hati (capsula hepatica).
Hati terdapat pembuluh darah dan empeduyang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula
glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut
histiosit.Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernihkehijauan,
di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garamempedu, kolesterol dan juga
bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empeduterbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua
atau rusak akan ditangkaphistiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.  
Kantung empedu atau kandung empedu Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna
hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa anatomi dan fisiologi dari pankreas?
2. Apa anatomi dan fisiologi dari hati?
3. Apa anatomi dan fisiologi dari empedu?

1.3 MANFAAT
1. untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari pankreas
2. untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari hati
3. untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari empedu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Penyakit batu empedu (Gallstone) atau kolelitiasis merupakan masalah kesehatan pada
sistem pencernaan yang signifikan di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Kejadian batu empedu di negara Asia 3%-15% lebih rendah dibandingan negara barat. Kasus
batu empedu di Indonesia kurang mendapat perhatian karena sering sekali asimtomatik sehingga
sulit di deteksi atau sering terjadi kesalahan diagnosis. Penyakit batu empedu merupakan
masalah kesehatan yang penting di negara barat sedangkan di Indonesia baru mendapatkan
perhatian di klinis, sementara publikasi penelitian batu empedu masih terbatas.
Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, infundibulum, dan kolum. Fundus 
bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi
hati.Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah bagian yang
sempitdari kandung empedu yang terletak antara korpus dan daerah duktus sistikus.
Infundibulum,yang juga dikenal sebagai kantong Hartmann, adalah bulbus divertikulum
kecil yang
terletak  pada permukaan inferior dari kandung kemih, yang secara klinis bermakna karena proks
imitasnya terhadap duodenum dan karena batu dapat terimpaksi ke dalamnya. Duktussistikus
menghubungkan kandung empedu ke duktud koledokus. Katup spiral dari
Heister t e r l e t a k   d i   d a l a m   d u k t u s   s i s t i k u s ;   m e r e k a   t e r l i b a t   d a l a m   k e l u a r   m a s
u k n y a   e m p e d u   d a r i kandung empedu.
Pasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri kistika, secara khas
merupakanc a b a n g   d a r i   a r t e r i   h e p a t i k a   k a n a n ,   t e t a p i   d a r i   a t e r i   k i s t i k a   b e r v a r
iasi. Segitiga Calotdibentuk oleh arteri kistika, duktus koledokus, dan duk
t u s   k i s t i k u s .   D r a i n a s e   v e n a   d a r i kandung empedu bervariasi, biasanya ke dalam
cabang kanan dari vena porta. Aliran limfe masuk secara langsung ke dalam hati dan juga
ke nodus-nodus di sepanjang permukaan vena potrta. Saraf muncul dari aksis seliak dan
terletak di sepanjang arteri hepatik Sensasi nyeri
a. Pankreas
Secara Anatomi;

Merupakan kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatura lambung. Sel endokrin
(Pulau Langerhens) pensekresi hormon insulin dan glukagon. Sel eksokrin (asinar) mengekresi
enzim enzim pencenaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat.
Produksi gabungan sel asinar mengalir melalui duktus pankreas menyatu dengan duktus empedu
komunis dan masuk ke duodenum dititk ampula hepatopankreas. Spingter Oddin secara normal
mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup

Kendali sekresi pankreas:

Sekresi eksokrin pankreas dipengaruhi oleh aktifitas reflek saraf selama tahap sefalik dan tahap
lambung pada sekresi lambung. Walaupun kendali utama terletak pada hormon duodenum yang
diabsorbsi ke dalam aliran darah yang mencapai pankreas.
1) Sekretin diproduksi oleh sel mukosa duodenum dan diabsorbsi ke dalam darah untuk
mencapai pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan
sebagian besar cairan berair yang mengandung Natrium Bikarbonat . Bikarbonat berguna
menetralkan asam dan membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus.
2) CCK diproduksi oleh sel mukosa duodenum sebagai respon terhadap lemak dan protein
separuh tercerna yang masuk dari lambung .

Komposisi cairan pankreas:

Cairan pankreas mengandung enzim untuk mencerna proteinm kabohidrat dan lemak.
1) Enzim proteolitik pankreas (protease)
a. Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang
diproduksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk
polipeptida dan peptida yang lebih kecil.
b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin memilki fungsi sama
dengan tripsin terhadap protein.
c. Karboksipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan proses
pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino bebas.
2) Lipase Pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dari gliserol setelah lemak
diemulsi oleh garam-garam empedu
3) Amilase pankreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi
disakarida (maltosa, sekrosa, dan laktosa)
4) Ribonuklease dan dioksiribunoklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok
pembentuk nukleotidanya.

 Fungsi
Beberapa fungsi dari pankreas adalah :

1. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar
gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam
sel-selnya.

b. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelahkanan
atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi(arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkusoleh selaput hati (capsula hepatica).
Hati terdapat pembuluh darah dan empeduyang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula
glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut
histiosit.Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernihkehijauan,
di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garamempedu, kolesterol dan juga
bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empeduterbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua
atau rusak akan ditangkaphistiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.  
a. Anatomi Hati.
Hati adalah organ veseral terbesar dan terletak dibawah kerangka iga. Beratnya 1500 g
pada kondisi hidup berwarna merah tua. Hati menerima dioksigenasi dari arteri hepatika
dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya dengan nutrien dari vena portal hepatika.
Hati terbagi atas lubus kiri dan kanan
1) Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kiri, memiliki tiga bagian utama; lobus kanan
atas, lobus kaudatus dan kuadratus.
2) Ligamen falniforum memisahkan lobus kanan dan lobus kiri. Diantara kedua lobus
terdapat porta hepatika.

b. Fungsi utama hati


1) Sekresi.
Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi(mengurai) dan absorbsi
lemak
2) Metabolisme.
Hati memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat yang tercerna.
a) Hati berperan penting dalam mempertahankan hemeostatik gula darah. Hati menyimpan
glokusa dalam bentuk glikogen
b) Hati mengurai protein dari sel tubuh dan sel darah merah yang rusak, Membentuk urea
dari asam amino berlebihan dan sisa nitrogen
c) Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein dan terlibat dalam penyimanan dan
pemakaian lemak.
d) Hati menyintesis protein plama dan faktor pembekuan darah.
3) Penyimpanan.
Hati menyimpan mineral seperti zat besi dan tembaga.
4) Detoksifikasi.
Hati melakukan inaktivikasi hormon dan detosifikasi toksin dan obat.
5) Produksi panas.
Berbagai aktifitas kimia dalam hati menjadikan hati menjadi sumber utama panas tubuh
terutama saat tidur.
6) Penyimpanan darah.
Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30 % curah jantung dan bersamaan dengan limfe
mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.

Fungsi lainnya:
1. Mengatur jumlah karbohidrat yang ada didalam tubuh hati juga menjaga agar glukosa
darah
tetap terjaga alias tidak jauh dari 90 mg/dl
2. Dapat menyeimbangkan jumlah lemak dalam tubuh3. Berfungsi Mengatur keseimbangan
asam amino, asam lemak, trigliserida, dan kolesterol
3. Dan juga Mengatur sirkulasi hormone
4. Fungsi lain Memproduksi empedu dan mensekresi empedu
5. Dapat Memproduksi protein plasma didalam tubuh manusia
6. Dapat membersihkan zat zat berbahaya contohnya bekas bekas obat.
7. Membersihkan antibodi residu (sisa)
8. Bekerja Memakan antigen (dilakukan oleh sel-sel hepar)
9. Dan befungsi Memakan (memfagosit) mifroorganisme
10. Dan bermanfaat Menyimpan vitamin larut lemak (Vitamin A, D, E, K) dan vitamin B12
11. Dan juga Menyimpan mineral didalam tubuh kita
12. Memproses emulsi lemak (emulsifikasi lemak)

13. Menghentikan kerja obat (inaktivasi obat)

c. Empedu
Kantung empedu atau kandung empedu Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna
hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu.
Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

1. Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus
vesikafelea.
2. Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah empedu.
Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-1000 cc
setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan empedu dapat
meningkat pada saat mencerna lemak.
3. Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu ke
badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.
4. Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung empedu
dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6. Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

 Fungsi
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan
memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit.
Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Pada individu normal,
cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup Oddi tertutup. Dalam kandung
empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air. Derajat pemekatannya
diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat. Cairan empedu yang dihasilkan oleh
hati mengandung 97% air, sedangkan kadar rata-rata air yang terkandung dalam cairan empedu
yang telah tersimpan didalam kandung empedu adalah 89%. Bila saluran empedu dan duktus
sistikus dijepit, maka  tekanan dalam saluran empedu akan naik sampai kira-kira 30 mm cairan
empedu dalam 30 menit dan sekresi empedu berhenti. Akan tetapi bila saluran empedu dijepit
dan duktus sistikus dibiarkan terbuka, air akan diabsorspi dalam kandung empedu dan tekanan
intrafilier naik hanya kira-kira 100 mm cairan empedu selama beberapa jam.
Cairan yang disekresikan oleh sel-sel hepatosit dalam organ hati adalah cairan yang
berwarna kekuningan atau kecoklatan atau kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel hati.
Setiap hari sel-sel hati mensekresikan 800-1000 ml cairan empedu dengan pH sekitar 7,6-8,6.
Cairan empedu sebagian besar terdiri atas air, garam-garam empedu, kolesterol, dan sebuah
fosfolipid (lesitin), pigmen-pigmen empedu dan beberapa ion-ion, serta zat-zat lain yang ada
dalam larutan elektrolit alkali yang mirip dengan getah pancreas. selain itu fungsi empedu untuk
membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan
kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu
menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak,
sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel
darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam
empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi
dalam empedu.

1) Anatomi sekresi empedu

a)Empedu diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang kemudian menjadi
duktus hepatika kanan dan kiri
b) Duktus hepatika mengatur untuk membentuk duktus hepatik komunis kemudian menyatu
dengan duktus sistikus dari kandung empedu dan keluar dari hati sebagai duktus empedu
komunis.
c)Duktus empedu komunis bersamaa dengan duktus pankreas bermuara di duodenum atau di
alihkan untuk penyimpanan di kandung empedu.

2) Komposisi empedu.
Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari 97 % air, pigmen empedu
dan garam-garam empedu.
a) Pigmen empedu terdiri dari biliverdin (hijau) dan bilirubin (kuning). Pigmen ini merupakan
hasil penguraian hemoglobin
(1) Pigmen utama adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feces
(2) Joundice atau kekuningan pada jaringan merupakan akibat dari peningkatan bilirubin darah.
Ini merupakan indikasi kerusakan hati.
b) Garam empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam
amino
3) Fungsi garam empedu dalam usus halus.

a). Elmusifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi globulus lemak besar dalam usus halus
kemudian menghasilkan globulus lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk
kerja enzim.
b) Absorpsi lemak. Garam empedu membantu absorpsi zat terlarut lemak dengan cara
memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.
c). Pengeluaran kolesterol dari tubuh. Garam empedu berkaitan dengan kolesterol dan lesitin
untuk membentuk agregasi kecil disebut mecelli yang dibuang melalui feces.

4). Kendali pada sekresi dan aliran empedu.


Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf (impuls parasimpatik) dan hormon (sekretin dan CCK)
yang sama dengan yang mengatur sekresi cairan pankreas.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pankreas merupakan kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatura


lambung. Sel endokrin (Pulau Langerhens) pensekresi hormon insulin dan glukagon. Sel
eksokrin (asinar) mengekresi enzim enzim pencenaan dan larutan berair yang mengandung ion
bikarbonat. Fungsi pankreas yaitu mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran
glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari
hati dan pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelahkanan
atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi(arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Fungsi hati yang utama yaitu sekresi, metabolisme,
penyimpanan, detoksifikasi, produksi panas, penyimpanan darah.
Kantung empedu atau kandung empedu Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu
dan memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan
elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA

FAUZIYAH, AINIYAH (2020) PROFIL KASUS BATU KANDUNG


EMPEDU. Other thesis, University of Nahdlatul Ulama Surabaya.
Lesmana L. Penyakit Batu Empedu dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
Edisi 4. Pusat Penerbitan Depertemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta; 2009.
A.D.A.M. Gallstones and Gallbladder Disease. 2018; Available
from: http://pennstatehershey.adam.com/content.aspx?
productid=114&pid=10&gid=000010 diakses pada tanggal 26 Februari 2020.
Yekeler E AY. Cholelithiasis. N Engl J Med [Internet]. 2005; Available
from: http://content.nejm.org/cgi/content/full/351/22/2318 diakses pada tanggal 02 Maret
2020.
Guyton, A.C and J. H. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. In Jakarta: EGC; 2007.
Sjamsuhidayat R& de jong. Ilmu Ajar Bedah Edisi 2. In Jakarta: EGC; 2010

Anda mungkin juga menyukai