Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.karna atas limpahan
berkah dan hidayahnya kami kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul KELENJAR PANKREAS.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah SISTEM ENDOKRIN kami yaitu Yulianto, S.Kep.NS. M.Kes yang telah
membimbing kami,dan kepada teman-teman semua yang memberikan dukungannya
kepada kami.

Kami menyadari bahwa daalam makalah ini masih banyak kekurangan


dalam hal pembuatan,penyusunan,ataupun materi yang disajikan belum
lengkap.untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang dapat mendorong kami untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya.
Sekian dan terima kasih.

Makassar,21 maret 2012

penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
A. ANATOMI PANKREAS
B. HISTOLOGI PANKREAS
C. FISIOLOGI PANKREAS
D. PENYAKIT PADA PANKREAS
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang cukup
besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai
endokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar eksokrin.Pankreas merupakan
salah satu organ pada sistem pencernaan yangmemiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin dan
glukagon. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
 Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasandari hati.
 Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.Insulin juga
merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya (Anonymous, 2009).

Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola makan
yang buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula dalam tubuh
pun ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit,
bahkan dapat menyebabkan kematian.Maka dari itu kita harusmengetahui terlebih
dahulu bagaimana keadaan pankreas secara anatomis,histologis, serta fisiologis
normalnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)yang


menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa
pesan"dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya
akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin
tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat,
dankelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin(Jimmy Wales, 2008).
Pankreas merupakan organ tubuh istimewa yang berfungsi ganda sebagai
kelenjar eksokrin dan endokrin. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas membantudan
berperan penting dalam sistem pencernaan dengan mensekresikan enzim-enzim
pankreas seperti amilase, lipase dan tripsin. Sebagai kelenjar endokrin, pankreas
dikenal dengan produksi hormon-hormon insulin dan glukagon yang berperan dalam
metabolisme glukosa. Fungsi endokrin pankreas dilakukan oleh pulau-pulau
Langerhans yang tersebar di antara bagian eksokrin pankreas(Guyton, 1976;
Greenspan dan Forsham, 1983; Sundler dan Hakanson, 1988).
Dari hasil penelitian Sundler dan Hakanson (1988) dengan menggunakan
elektron mikroskop dilaporkan bahwa pulau Langerhans berisi kurang lebih
lima jenis sel endokrin. Empat dari lima tipe tersebut adalah sel-sel ß, sel-sel , sel-
selsomatostatin dan PP, yang dapat diketahui melalui respon dari hormon yang
dikandungnya. Tipe sel kelima, disebut sel DI belum dapat diidentifikasi.
Pada pankreas manusia normal sel insulin berkisar 62% dari jumlah total sel di
pulauLangerhans, glukagon 15%, PP 14%, somatostatin 9% dan DI kurang dari
1%(Sundler dan Hakanson, 1988). Pada babi jumlah sel glukagon berkisar antara 5-
30% dari total sel di pulau Langerhans (Delmann, 1993).
Pankreas merupakan organ penting dalam mengukur kadar glukosa
darah.Hormon yang berperan dalam pengaturan kadar glukosa darah tersebut
adalahinsulin yang disekresikan oleh sel beta dan glikogen yang disekresikan oleh
sel alfa. Adanya senyawa kimia yang masuk kedalam tubuh dengan dosis tinggi
dapat menghancurkan sel-sel pulau langerhans. Kerusakan-kerusakan sel beta
pulaulangerhans ini akan menyebabkan produksi insulin menurun. Dengan
turunnyainsulin maka akan mengakibatkan hiperglikemia (Ganong, 1995).
Menurut Pearce, S.A dan Wilson, L.L (1991), pengaturan kadar
guladipengaruhi oleh aktifitas hormon insulin, glikogen adrenalin. Insulin
efektif menurunkan kadar glukosa dalam darah dan hormon adrenalin
membebaskancadangan glukosa sehingga kadar glukosa meningkat. Selain itu gula
darah jugadipengaruhi oleh hati, pankreas, adenohipofisis dan adrenalin juga
masihdipengaruhi oleh tiroid, kerja fisik dan faktor lainya seperti Hiperediter
danImunologi.Konsentrasi glukosa dalam darah normal sebesar 50-100
mg/dl.Penyimpangan dari kadar normal dapat diakibatkan karena
perubahankecepatanoksidasi glukosa dan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.
Pada hewan, susunan topografi sel-sel endokrin tersebut adalah
sebagai berikut: sel-sel insulin berada di tengah-tengah, sel-sel glukagon dan sel
PP berada di perifer atau di sepanjang tepi pulau Langerhans. Sedangkan sel-
selsomatostatin menyebar di antara sel-sel glukagon, sel insulin serta sel PP
(Sundler dan Hakanson, 1988). Susunan ini ternyata berbeda pada spesies hewan
yang berbeda (Grimelius, 1968).

BAB III
PEMBAHASAN

A. Anatomi Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dantebal
sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dariatas
sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh duasaluran
ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecilcaudanya
yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan berlobulus.
1. Bagian Pankreas
Pankreas dapat dibagi ke dalam :
a. Caput Pancreatis
berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian
caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta
dinamakanProcessus Uncinatus.
b. Collum Pancreatis
merupakan bagian pancreas yang mengecil danmenghubungkan caput dan corpus
pancreatis. Collum pancreatisterletak di depan pangkal vena portae hepatis dan
tempatdipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
c. Corpus Pancreatis
berjalan ke atas dan kiri, menyilang garistengah. Pada potongan melintang sedikit
berbentuk segitiga.
d. Cauda Pancreatis
berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan
dengan hilum lienale.

2. Hubungan
a. Ke anterior : Dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatanmesocolon
transversum, bursa omentalis, dan gaster.
b. Ke posterior : Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae hepatisdan vena
lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus
psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, rensinister, dan hilum lienale.

3. Vaskularisasi
a. Arteriae
 A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis )
 A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)
 A.pancreatica magna dan A.pancretica caudalis dan inferior cabang A.lienalis
b. Venae
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.

4. Aliran Limfatik
Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar.Pembuluh
eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci danmesenterica
superiors.
5. Inervasi
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis
(vagus).
6. Ductus Pancreaticus
a. Ductus Pancreaticus Mayor (Wirsungi )
Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke
caput,menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke
parsdesendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan
ductuscholedochus membentuk papilla duodeni mayor vateri. Kadang-kadang muara ductus
pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.
b. Ductus Pancreaticus Minor ( Santorini )
Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan
kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus
pada papilla duodeni minor.
c. Ductus Choleochus et Ductus Pancreaticus
Ductus choledochus bersama dengan ductus pancreaticus bermuara kedalam
suatu rongga, yaitu ampulla hepatopancreatica (pada kuda). Ampullaini terdapat di
dalam suatu tonjolan tunica mukosa duodenum, yaitu papilladuodeni major. Pada
ujung papilla itu terdapat muara ampulla. (Richard S.Snell, 2000).

B. Histologi Pankreas
Pankreas berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin.Kedua fungsi tersebut
dilakukan oleh sel-sel yang berbeda.
1. Bagian eksokrin
Pankreas dapat digolongkan sebagai kelenjar besar,berlobus dan merupakan
tubuloasinosa kompleks.Asinus berbentuk tubular,dikelilingi lamina basal dan terdiri
5-8 sel berbentuk pyramid yang tersusun mengelilingi luen sempit.Diantara
asini,terdapat jaringan ikat halus mengandung pembuluh darah,pembuluh limfe,saraf
dan saluran keluar.

2. Bagian Endokrin
Bagian endokrin pankreas, yaitu Pulau Langerhans, tersebar di
seluruh pankreas dan tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel
pucat dengan banyak pembuluh darah yang berukuran 76×175 mm dan berdiameter
20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih
banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas.(Derek Punsalam,
2009).Pulau ini dipisahkan oleh jaringan retikular tipis dari jaringan eksokrin
disekitarnya dengan sedikit serat-serat retikulin di dalam pulau.(Anonymous, 2009).Sel-sel ini
membentuk sekitar 1% dari total jaringan pankreas.(John Gibson,1981)
Pada manusia, pulau Langerhans terdapat sekitar 1-2 juta pulau.M
asing-masing memiliki pasokan darah yang besar. Darah dari pulau Langerhans mengalir ke
vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa jenis bergantung
pada sifat pewarnaan dan morfologinya.( Derek Punsalam, 2009)
Dengan pewarnaan khusus, sel-sel pulau Langerhans terdiri dari empat
macam :
1 .Sel Alfa, sebagai penghasil hormon glukagon. Terletak di tepi pulau,mengandung
gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm, dan batas intikadang tidak teratur.
2. Sel Beta, sebagai penghasil hormon insulin. Sel ini merupakan sel terbanyak dan
membentuk 60-70% sel dalam pulau. Sel beta terletak di bagian lebih dalam atau
lebih di pusat pulau, mengandung kristaloidromboid atau poligonal di tengah, dan
mitokondria kecil bundar dan banyak.
3. Sel Delta, mensekresikan hormon somatostatin. Terletak di bagian manasaja dari
pulau, umumnya berdekatan dengan sel A, dan mengandunggelembung sekretoris ukuran 300-
350 nm dengan granula homogen.
4. Sel F, mensekresikan polipeptida pankreas. Pulau yang kaya akan sel F berasal dari
tonjolan pankreas ventral.(Anonymous, 2009)
Gambar 4. Sel-sel pulau Langerhans

C. Fisiologi Pankreas

1. Eksokrin
Getah pankreas mengandung enzim -enzim untuk pencernaan ketiga jenis
makanan utama : protein, karbohidrat , dan lemak. Ia juga mengandung
ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam
menetralkan kimus asam yang keluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.
Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase,
ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga enzim pertama memecahkan keseluruhan
dan secara parsial protein yang dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua
jenis asam nukleat : asam ribunokleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang
menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain kecuali selulosa
untuk membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk pencernaan lemak
adalah : lipase pancreas yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol,asam
lemak dan kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel pancreas berada
dalam bentuk tidak aktif : tripsinogen,kimotripsinogen, dan prokarboks
peptidase,yang semuanya secara enzimitik tidak aktif.zat-zat ini hanya akan menjadi
aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna.tripsinogen diaktifkan oleh
suatu enzim yang dinamakan enterkinase yang disekresi olehmukosa usus ketike kimus
mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang
telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan olehtripsin menjadi kimotripsin, dan
prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapacara yang sama.
Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkansampai
mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lainakan
mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim
proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsininhibitor.
Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granulaenzim, dan
mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinusdan duktus
pankreas.
pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar
sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan
ini,efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini
sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan
seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang
dinamakan pankreatitis akut. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering
diikutisyok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas
selamahidup.
Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus
kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion
bikarbonat,terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak
didepan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang
untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar ± yaitu air dan ion
bikarbonatdalam jumlah besar ± konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai
145mEq/liter.
Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice,
cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung
air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium
bikarbonatmemberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice sehingga
menghentikan gerak pepsin dari lambung dan menciptakan lingkungan yangsesuai
bagi enzim-enzim dalam usus halus.
Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim pencernaankarbohidrat
bernama pankreatik amilase; beberapa enzim pencernaan proteindinamakan tripsin,
kimotripsin, karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yangutama dalam tubuh
orang dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaanasam nukleat
dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease.Seperti pepsin yang diproduksikan
dalam perut dengan bentuk inaktifnyaatau pepsinogen, begitu pula enzim
pencernaan protein dari pankreas. Hal inimencegah enzim-enzim dari sel-sel
pencernaan pankreas.
Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif
dinamakantripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh
suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika bubur chyme ini tibadalam
kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi dinamakan enterokinase.Kimotripsin
diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin dari bentuk inaktifnya,kimotripsinogen.
Karboksipeptidase juga diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin.Bentuk inaktifnya
dinamakan prokarboksipeptidase.
2. Endokrin
Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompok-kelompok kecil
selepitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok ini adalah pulau-pulau
kecil/kepulauan Langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin.
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin adalah :
a.Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam
aminoyang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil
dalamkomposisi asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan
ini biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi
suatuinsulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan
insulin bersifat antigenik.
Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian
dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-
granula berlapis membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melaluisuatu
proses yang melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel,
mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian melintasi
lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran
darah.Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5
menit.Insulin berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi.
Insulindirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses endositosis. Enzim
utamayang berperan adalah insulin protease, suatu enzim di membran sel
yangmengalami internalisasi bersama insulin.
Efek insulin pada berbagai jaringan:
1. Jaringan Adiposa
 Meningkatkan masuknya glukosa
 Meningkatkan sintesis asam lemak
 Meningkatkan sintesis gliserol fospat
 Menungkatkan pengendapan trigliserida
 Mengaktifkan lipoprotein lipase
 Menghambat lipase peka hormone
 Meningkatkan ambilan K+
2. Otot
 Meningkatkan masuknya glukosa
 Meningkatkan sintesis glikogen
 Meningkatkan ambilan asam amino
 Meningkatkan sintesis protein di ribosom
 Menurunkan katabolisme protein
 Menurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenik
 Meningkatkan ambilan keton
 Meningkatkan ambilan K+

3. Hati
 Menurunkan ketogenesis
 Meningkatkan sintesis protein
 Meningkatkan sintesis lemak
 Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunanglukoneogenesis dan peningkatan
sintesis glukosa
Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan
jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi pada penderita
diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.

b. Glukagon
Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29nresidu
asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil darisel-sel alfa,
yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dariglikogen dalam hati dari
nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, danasam laktat, menjadi glukosa
(glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan
kadar gula darah meningkat.
Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar gula darahmelalui
sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun sampai di bawah
normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang
sel-sel untuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat,tidak lama lagi
sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat.
Jika untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-selalfa
mensekresikan glukagon secara berkelanjutan, hiperglikemia (kadar guladarah yang
tinggi) bisa terjadi. Olahraga dan konsumsi makanan yangmengandung protein bisa
meningkatkan kadar asam amino darah jugamenyebabkan peningkatan sekresi
glukagon. Sekresi glukagon dihambat olehGHIH (somatostatin).Glukagon
kehilangan aktivitas biologiknya apabila diperfusi melewati hatiatau apabila
diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon jugadiinaktifkan oleh
inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glucagon dihancurkan oleh sistem
enzim yang sama dengan sistem yang menghancurkan insulin dan protein-protein lain.

Gambar regulasi insulin dan glucagon

c. Somatostatin
Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin
menghambat sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan
mungkin bekerja lokal di dalam pulau-pulau pankreas. Penderita tumor
pancreas somatostatin mengalami hiperglikemia dan gejal-gejala diabete lain
yang menghilang setelah tumor diangkat.Para pasien tersebut juga mengalami
dyspepsia akibat lambatnya pengosongan lambung dan penurunan sekresi asam
lanmbung,dan batu empedu ,yang tercetus oleh penurunan kontraksi kandung
empedu.
Sekresi somatostatin pancreas meningkat oleh beberapa rangsangan yang
juga merangsang insulin yakni glukosa dan asam amino ,terutama arginin dan
leusin.sekresi juga ditingkatkan oleh CCK.Somatostatin dikeluarkan dari pancreas
dan saluran cerna ke dalam darah perifer.
d. Polipeptida Pankreas
Polipeptida pancreas manusia merupakan suatu polipeptida linear yang
dibentuk oleh sel F pulau langerhans.Hormon ini berkaitan erat dengan polipeptida
YY (PYY), yang ditemukan di usus dan mungkin hormon salurancerna; dan
neuropeptida Y, yang ditemukan di otak dan sistem saraf otonom.
Sekresi polipeptida ini meningkat oleh makanan yang mengandung protein,
puasa, olahraga, dan hipoglikemia akut. Sekresinya menurun olehsomatostatin dan
glukosa intravena. Pemberian infus leusin, arginin, dan alanintidak
mempengaruhinya, sehingga efek stimulasi makanan berprotein
mungkindiperantarai secara tidak langsung. Pada manusia, polipeptida
pankreasmemperlambat penyerapan makanan, dan hormon ini mungkin
memperkecilfluktuasi dalam penyerapan. Namun, fungsi faal sebenarnya masih
belumdiketahui.

PENYAKIT-PENYAKIT PADA PANKREAS


1. Pankreatitis
Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada
pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif
ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal
yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan. (Brunner & Suddart, 2001;
1338)
Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim
pankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas.
(Doengoes, 2000;558).Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya
terjadi akibat alkoholisme dan penyakit saluran empedu seperti kolelitiasis dan
kolesistisis. (Sandra M. Nettina, 2001).
2. TUMOR PANKREAS
Ca. pankreas adalah tumor maligna (ganas) yang terdapat pada pankreas.
Insidensi.Ditemukan sekitar 3-5% dari semua karsinoma dan mencapai 17% dari
seluruh karsinoma di saluran pencernaan. Pada beberapa penelitian di RSU Dr.
Hasan Sadikin misalnya didapatkan 0,19 % pasien dengan perbandingan antara pria
dan wanita adalah 1,6 : 1, dengan distribusi umur terbanyak 50-59 tahun.
3. INSULINOMA
Insulinoma merupakan tumor pankreas yang jarang terjadi, dimana tumor ini
menghasilkan insulin, suatu hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam
darah. Hanya 10% insulinoma yang bersifat ganas.
4. KETOSIDOSIS DIABETIK
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan
disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini
terkadang disebut “akselerasi puasa” dan merupakan gangguan metabolisme yang
paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.
5. HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
secara abnormal rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar
gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi;
pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah yang rendah
menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Hypoglikemi
adalah konsentrasi glukose darah di bawah 40mg/100ml. Hypoglikemi merupakan
keadaan yang serius dan keadaan semakin gawat jika anak semakin muda.
Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat
terjadi berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu
diabetes dan mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera
dingin. Selama masa menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika
dihangatkan terjadi peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan glikogen menurun
dan cadangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pada pemanasan (Rosa M
Sacharin, 1986).
Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah
karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama.
Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan
melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin
(adrenalin). Hal in akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya
dalam darah tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan
fungsi otak.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan yangmemiliki
dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin dan glukagon. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
 Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasandari hati.
 Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.Insulin juga
merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya (Anonymous, 2009).

Bagian Pankreas
Pankreas dapat dibagi ke dalam :
 Caput Pancreatis
 Collum Pancreatis
 Corpus Pancreatis
 Cauda Pancreatis

B. SARAN
Dalam setiap mengerjakan suatu tugas makalah diperlukan banyak referensi
agar materi yang disajikan lengkap.pada saat akan mempresentasikan materi perlu
banyak belajar agar dapat menguasai materi yang dibawakan.

DAFTAR PUSTAKA

 Anonymous. 2009.http://books.google.co.id/books/Anonymous. 2009. http://dok-


tercantik.blogspot.com/2009/01/pankreas-html
 Anonymous. 2009.http://id.wikipedia.org/wiki/Pankreas
 Anonymous.2009.http://myblogmyown.wordpress.com/2009/04/14/pankreas/Anonym
ous.2009.http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fisiologi- pankreas
 Anonymous. 2009.http://sugartomat.blogspot.com/2009/03/hormon-pankreas.html
 Anonymous.2009.http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/baijour nal/I_
Ketut

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Pencipta Alam
semesta berserta isinya dan tempat berlindung bagi Umat-nya. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Fisiologi Hewan yang berjudul ”Pengaturan dan Kerja Hormon Tyroid, Pankreas, dan Paratiroid”
ini tanpa hambatan yang berarti. Penulis mengucapakan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Retno
susilowati, M.Si selaku dosen Fisiologi Hewan atas bimbingannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui
bagaimana pengaturan dan kerja hormone yang terdapat pada kelenjar tiroid, paratiroid, dan pancreas
sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan yang ada. Dalam penyusunan makalah ini disadari masih
jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu demi memperlancar
pelaksanaan tugas akhir. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi siapa saja yang
membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Malang, 25 Maret 2011 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka
satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf. Sistem endokrin melibatkan kelenjar endokrin dan
hormon. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang
mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari
rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang
merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh
yang sangat luas. Terdapat dua tipe kelenjar yang mengeluarkan hormon yaitu eksokrin dan endokrin.
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ
internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin
dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan
sekresinya langsung ke dalam darah. Yang termasuk kelenjar endokrin adalah: Pulau Langerhans pada
Pankreas Gonad (ovarium dan testis) Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus. Pada
makalah kali ini, saya akan membahas tentang kelenjar tiroid, pancreas dan paratiroid beserta proses
pembentukan dan fungsinya. 1.Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang dapat diambil antara lain
: 1.Bagaimana fungsi dan sistem kontrol hormon thyroid? 2.Bagaimana fungsi dan sistem control hormone
pankreatik (insulin dan glukagon)? 3.Bagaimana fungsi dan system control hormone kalsitonin dan
hormone paratiroid? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1.Untuk mengetahui
fungsi dan sistem kontrol hormon thyroid. 2.Untuk mengetahui fungsi dan sistem control hormone
pankreatik (insulin dan glukagon). 3.Untuk mengetahui fungsi dan system control hormone kalsitonin dan
hormone paratiroid. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kajian Keislaman Allah SWT menciptakan segala
sesuatu dalam keadaan seimbang, demikian juga tubuh kita telah diciptakanNya dengan keadaan yang
seimbang pula. Sebagaimana firman Allah berikut : Artinya : “ Yang telah menciptakan kamu lelu
mneyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang
dia kehendaki, dia menyusun tubuhmu (QS.Al-Infithar/82: 7-8). Ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia
makhluk yang paling sempurna. Semua unsur yang menyusun tubuh kita diciptakan Allah dalam kondisi
seimbang. Menurut Shihab (2002), manusia adalah makhluk yang sempurna ciptaannya, indah bentuknya
dan seimbang posturnya. Keindahan, kesempurnaan dan keseimbangan tampak pada bentuk tubuhnya.
Organ-organ tubuh kita juga telah diciptakan dengan sedemikian rupa hingga dapat kita rasakan berbagai
fungsinya. Namun, diantara manusia meskipun telah diberikan banyak karunia seperti, akan tetapi
terkadang masih ada yang tidak mau bersyukur atas semua karunia yang telah diberikan padanya, bahkan
ia berbuat durhaka kepada Allah yang telah menciptakannya. Karena itu Allah menurunkan ayat ini
sebagai pengingat bagi manusia agar ia kembali ke jalan yang benar. 2.2 Kelenjar Tiroid 2.2.1 Fisiologi
Kelenjar Tyroid Kelenjar tiroid biasanya diberi nama glandula thyreoidea yang berarti bentuk tameng,
karena pada manusia berbentuk seperti tameng dan terletak di leher dan berdekatan dengan tulang rawan
thyroid. Kelenjar ini menghasilkan hormone yang sangat penting di dalam pengaturan metabolism didlam
tubuh, hormone ynagn dihasilkan ini merangsang laju dari sel-sel yang dihasilkan didalam tubuh untuk
melakukan oksidasi bahan makanan. Hormone yang dihasilakn kelenjar thyroid inji adalah hormone
thyroxin, yang didalamnya mengandung unsure iodium. Bila didalam makanan kekurangan menu yodium,
maka hormone thyroxin akan terganggu pembentukannya. Akibat dari kekurangan yodium dan kurangnya
pembentukan thyroxin, maka untuk melakkukan usaha agar fungsi kelenjar thyroid tetap normal, maka
kelenjar thyroid akan membesar bentuknya. Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di
bawah kartilago krikoid, disamping kiri dan kanan trachea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18
gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-
masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm.
Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di
dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid
mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior
merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari
arteri subklavia. Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan
lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis
dan kolinergik berasal dari nervus vagus. Secara umum kelenjar thyroid terdapat pada seluruh hewan, baik
vertebrata maupun pada invertebrate. Pada sisklomata, yakni hewan vertebrata yang paling primitive,
folikel-folikel thyroid tenggelam dalam jaringan pengikat fibrosa sepanjang lantai faring., sedangkan
thyroid pada vetebrata pada umumnya berasal dari tonjolan faring. Pada hewan invetebrata pada umumnya
yodium berada didalam struktur rangka luar yang keras, seperti seta, benang bisus dan gigi faring. Tetapi
pada ampioxus dan ammocoetes, yodium bukan lagi skeroprotein yang berhubungan dengan gigi farin,
namun dari grandula yang tipenya eksikrin, yakni endostil. Gambar 1. Tipe kelenjar tiroid pada vertebrata
dan invertebrata Tyroid manusia berkapsula dua lapis jaringan pengikat, lapisan luarnya bersambung
dengan vasia servikalis dan berhubungan secara longgar dengan kapsula sebelah dalam yang secara erat
melekat pada permukaan kelenjar. Kelenjar tyroid orang dewasa normal beratnya 25-40 gram, namun ini
adalah organ yang palinmg labil didalam tubuh, dan ukurannya berfluktasi menurut umur, status
reproduksi, kebiasaan dan ransum. Didalam individu atau hewan dijumpai adanya sumber pemasok
yodium (yodium pool). Pool inlah ynag mengusahakan agar dalam individu yang sehat terdapat sejumlah
yodium ynag diperlukan untuk fungsi-fungsi fisiologis. Yodium ini berasal dari degradasi hormion
thyroxin setelah hormone ini selesai melaksanakan fungsinya dan ada juga yodium itu yang dari makanan.
Dari pool yodium inilah bila diperlukan akan dibebaskan. Yodium ynag berasal dari makanan dalam
bentuk ikatan organic akan lebih dahulu mengalami reduksi menjadi ion iodide baru diserab oleh usus dan
kemudian akan beredar didalam pembuluh darah. Namun demikian thyroxin diserab dalam usus dalam
bentuk aslinya. Setelah masuk kedalam pembuluh darah sekitar spertiga dari ion iodide yang berada
didalam aliran darah diserab oleh kelenjar thyroid, sedangkan sisanya dikeluarkan melalui ginjal. Sel-sel
dari folikel kelenjar thyroid menyerab iodium dalam bentuk iodide. Yodida yang diserab ini berasal dari
pembuluh darah kapiler yang terdapat disekeliling setiap folikel. Yodida yang diserab kedalam folikel ini
akan bergabung dengn protein untuk membentuk thyroglobulin. Thyroglobulin kemudian dipisahkan atau
diuraiakan menjadi thyroxin. Karena berat molekul thyroid yang sangat kecil, thyroxin dapat masuk
kembali kedalam pertedaran darah yang terdapat disekeliling folikel. Didalam pembuluh darahthyroxin
akan berikatan dengan molekul protein . 2.2.2 Sruktur hormone kelenjar thyroid Hormon ynag dihasilkan
oleh kelenjar thyroid merupakan dua unsure molekul yang biasa dikenal dengan sebutan hormon thyroid
yang terdiri dari thyroxin dan triiodothyroxin. Kedua macam molekul ini disintesis dalam folikel. Setelah
sintesis kedua macam hormon disimpan didalam folikel yang menghasilkannya dan jika diperlukan baru
diekskresikannya kedalam pembuluh darah kapiler . thyroxin dikenal dengan struktur kimianya L-3,5,3’,5’
tetraiodothyronin (T4), sedangkan hormon yang kedua mempunyai struktur kimia L-3,5,3’ triiodothyronin
(T3). Gambar.2. struktur hormone tyroid 2.2.3 Fungsi thyroid Fungsi kelenjar thyroid adalah menghasilkan
hormon thyroxin yang dapat memberikan efek yang sangat banyak pada tubuh, karena hormon ini mudah
masuk kepada sel tujuan melewati dinding sel dengan jalan transport pasif. Diantara efek- efek atau fungsi
hormon thyroxin adalah: 1.Memberikan efek pada kalori genesis, yaitu meningkatkan konsumsi oksigen.
Proses ini biasanya digunakan untuk mengukur derajat metabolisme basal. Derajat metabolism basal
adalah sebuah para meter untuk mengukur penggunaan energy dari subyek dalam keadaan dipuaskan.
Pemberian hormon thyroid dalam dosis farmakologis akan meningkatkan konsumsi oksigen mitokondria,
bersama dengan meningkatnya konsumsi oksigen oleh mitokondria hormon thyroid juga melakukan
hambatan terhadap sintesis ATP. 2.Memberikan efek pada pertumbuhan, hormon ini dapat meningkatkan
laju absorsi glukosa dan galaktosa melalui usus. Bila kebutuhan glukosa didalam sel meningkat maka
proses glycogenolisis akan meningkat dan hal ini akan diikuti oleh menurunya cadangan glycogen yang
terdapat didalam hati, jantungdan otot. Bila keadaan hyperthyroxidism trerjadi dalam fase berkepanjangan
atau pemberian thyroxin yang terus menerus , maka peningkatan glukosa darah akan menyebabkan thyroid
diabetes. Status hypothyroidism pada mamalia akan dapat menghambat terjadinya proses osifikasi yang
sempurna. 3.Memberikan efek pada otot, kontraksi otot dalam menjalankan fungsinya memerlukan energy
dengan sumber utama dalam bentuk fosfokreatin. Produksi hormon thyroid yang sangat berlebihan akan
mengakibatkan terjadinya gangguan terhadap konservasi keratin menjadi keratinin. Akibat terhambatnya
keratinin ini maka pembentukan fosfokreatin juga terhambat yang berakibat diekskresikannya keratin
kedalam urin. 4.Memberikan efek pada susunan syaraf pusat, hubungan antara kelenjar thyroid dan
produknya dengan otak yang merupakan bagian utama dari susunan syaraf pusat telah dikemukakan
dibagian depan diatas. Semua serabut syaraf dari susunan syaraf perifir dilapisi oleh neurolemma.
Defisiensi hormon thyroxin yang terjadi pada saat pertumbuhan dan perkembangan otak waktu masih
dalam fase fetus akan berakibat gangguan atau kerusakan dalam proses pembentukan lapisan myelin. Bila
hal ini terjadi akan berakibat kerusakan-kerusakan susunan-susunan syarafnya yang tidak akan pulih
kembali.keadaan ini juga dapat menimbulkan kelambatan timbulnya reflek yang sederhana pada tendon
dan beberapa fungsi yang berasal dari pusatnya disusunan syaraf pusat. 5.Memberikan efek pada system
adaptasi, salah satu sifat yang unik dari tubuh adalah kemampuannya untuk melakukan adaptasi, adaptasi
yang berkepanjangan, terutama jika tubuh harus beradaptasi dengan lingkungan ynag tidak normal, akan
menimbulkan gejala-gejala yang tidak normal pula. Keadaan ini dapat dilihat pada penderita hypotiriodism
atau defisiensi thyroid, yang akan menurunkan kebutuhan oksigen untuk melakukan metabolism.
6.Memberikan efek pada saluran pencernaan makanan, peranan utama dari hormon thyroid adalah pada
metabolism yang berarti pula pada aktivitassel-sel tubuh, maka subyek yang mengalami kekurangan
hormon ini akan merasakan menurunya peristaltic dari usus, dan ini dapat menimbulkan terjadinya
konstipasi. Sebaliknya gejala-gejala diare akan timbul, jika menerima perlakuan dengan pemberian
thyroxin yang berlebihan. 7.Memberikan efek pada kulit, kulit adalah lapisan atau membrane dengan
fungsi utama untuk melindungi permukaan tubuh, pada status defisiensi maka protein asam sulfur
kondroitin, polisakarida dan asam hyaluronik ini aakan berkumpul bersama dibawah kulit dalam jumlah
yang cukup tinggi. Deposit komponen-komponen tersebut secara bersam-sama akan mengakibatkan
perenggangan dan perekatan tenunan pengikat dari kulit didaerah muka, disekitar tenunan mata dan
anggota tubuh lainnya. Sebaliknya pada keadaan thyroxin yang berlebihan maka akan terjadi
depolimerisasi terhadap mucoprotein yang terdapat pada kulit, sehingga ekskresi heksosamin didalam urin
meningkat. 8.Memberikan efek pada kelenjar reproduksi, dalam status defisiensi thyroxin pertumbuhan
dan perkembangan seks akan terganggu, biasanya ovarium maupun testis menunjukkan gejala disfungsi
disebabkan terjadinya degenerasi dari sel-selnya sehingga baik ovarium maupun testis mengalami atropi,
sehingga fertilitas menurun. 2.2.4 Control Terhadap sekresi Tiroid Tirotrofin pituitary (TSH) merupakan
factor utama yang mengontrol fungsi thyroid dibawah kondisi normal. Sesudah hipofisektomi, kapasitas
thyroid dalam menangkap sangat berkurang, dan hanya sedikit saja thyroksin muncul dalam sirkulasi.
Sintesis dan pengeluaran hormon secara otomatis disetel untuk memenuhi tuntutan sesuai dengan kadar
hormon ynag ada dalam darah. Kadar tinggi hormon thyroid yang beredar menekan outpot TSH pituitary,
sedangkan kadar rendah malah menaikkannya. Jika thyroid tidak dapat memenuhi tuntutan organism
dalam memenuhi thyroxin dan TSH memacunya dengan laju berlebihan selama jangka waktu yang lama.
Selanjutnya, gangguan terhadap mekanisme umpan balik fisiologik dapat menghasilkan pertumbuhan
neoplastik pada hypofisis anterior. Difisiensi yang berkepanjangan hormon thyroid didalam sirkulasi dapat
menginduksi tumor yang melibatkan tirotrof pituitary, yakni sel-sel yang bertanggung jawab terhadap
sekresi TSH. 2.3 Kelenjar Pankreas Price (2005) menyebutkan bahwa pankreas merupakan organ yang
panjang dan ramping. Panjang 15 hingga 20 cm dan lebarnya 3,8 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai
ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari).
Organ ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Pankreas
terdiri dari: a.Kepala pankreas, merupakan bagian yang paling lebar, terletak disebelah kanan rongga
abdomen dan didalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya. b.Badan pankreas, merupakan
bagian utama pada organ itu dan letaknya dibelakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.
c.Ekor pankreas, merupakan bagian yang runcing disebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh limpa.
GGambar.3. (a) struktur pankreas, (b) Irisan pankreas, yang terdiri dari sel-sel pulau Langerhans sel alfa,
sel beta dan asinus pankreas (Jofania, 2009) Pancreas terdiri dari dua bagian, yakni bagian eksokrin dan
bagian endokrin. Sekitar 98% dari berat pancreas adalah bagian dari kelenjar eksokrin dan sisanya adalah
bagian dari kelenjar endokrin. Bagian eksokrin berupa sel acini yang mensekresi getah pencernaan ke
dalam duodenum dan pulau langerhans yang tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi mensekresikan
insulin dan glukagon langsung ke darah. Pulau langerhans mengandung tiga jenis sel utama yakni sel α, sel
ß dan delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pewarnaannya. Sel beta mensekresikan
insulin, sel alfa mensekresi glukagon, dan sel-sel delta mensekresikan somatostatin (Guyton, 1997).
Martini (2006) menambahkan sel F sebagai komponen penyusun pulau langerhans. Sel F memproduksi
hormone PP (Polipeptida pancreas) yang akan menghambat kontraksi gallbladder dan mengatur produksi
beberapa enzim pancreas. PP juga membantu dalam mengatur penyerapan nutrisi makanan oleh organ
pendernaan. Menurut Campbell (2004) banyak organ seperti pankreas, melakukan fungsi endokrin maupun
fungsi eksokrin. Sel-sel eksokrin hanya meliputi 1-2% dari bobot pankreas. Sisa organ lainnya adalah
jaringan yang menghasilkan ion bikarbonat dan enzim-enzim pencernaan yang dibawa oleh usus halus
melalui duktus pankreas. Tersebar diantara jaringan eksokrin ini adalah pulau-pulau Langerhans (islets of
Langerhans), suatu kumpulan sel-sel endokrin yang mensekresikan hormon secara langsung ke dalam
sistem sirkulasi. Masing-masing pulau mempunyai populasi sel-sel alfa (alpha cells), yang mensekresikan
hormon peptida glukagon, dan populasi sel-sel beta (beta cells), yang mensekresikan hormon insulin.
Gambar 4. Kumpulan sel-sel pankreas (Eroschenko, 2003) Pulau Langerhans adalah kumpulan sel
berbentuk ovoid,berukuran 76 x 175 mm dan berdiameter 20 sampai 300 mikron terbesar di seluruh
pankreas, lebih banyak ditemukan di bagian ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau ini
menyusun 1-2% berat pankreas. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada
sifat pewarnaan dan morfologinya (Ramaley, 1988). Menurut Dellman dan Brown (1992) dalam Hartanta
(2008), menyatakan bahwa dilihat secara makroskopis sel alfa dan sel beta memiliki ciri-ciri yang
berbeda,diantaranya: Keterangan Sel alfa Sel beta Bentuk Inti Tidak teratur Besar dan bulat Warna
Kemerahan Gelap 2.3.1 Insulin gan glukagon Hormon yang berperan dalam pengaturan kadar glukosa
darah adalah insulin yang disekresikan oleh sel ß dan glukagon yang disekresikan oleh sel α. Adanya
senyawa kimia yang masuk ke dalam tubuh dengan dosis tinggi dapat menghancurkan sel-sel pulau
langerhans. Kerusakan-kerusakan sel ß pulau langerhans ini akan menyebabkan produksi insulin menurun.
Dengan turunnya insulin maka akan mengakibatkan hiperglikemia (Ganong, 1995). Sekresi insulin oleh sel
ß pankreas bergantung pada 3 faktor utama yaitu: kadar glukosa darah, ATP-sensitive K channels dan
voltage-sensitive calcium channels sel ß pankreas. Pada keadaan puasa saat kadar glukosa darah menurun,
ATP-sensitive K channels di membrane sel ß akan terbuka sehingga ion kalium akan meninggalkan sel ß
(K-efflux), dengan demikian mempertahankan potensial membran dalam keadaan hiperpolar sehingga Ca-
channels tertutup, akibatnya kalsium tidak dapat masuk ke dalam sel ß sehingga perangsangan sel ß untuk
mensekresi insulin menurun. Resistensi insulin berarti ketidaksanggupan insulin memberi efek biologik
yang normal pada kadar gula darah tertentu. Dikatakan resisten insulin bila dibutuhkan kadar insulin yang
lebih banyak untuk mencapai kadar glukosa darah yang normal (Merentek, 2006 dalam Mei, 2007). Insulin
dan glukagon adalah hormon yang bekerja secara antagonis dalam mengatur konsentrasi glukosa dalam
darah. Hal ini merupakan fungsi bioenergetik dan homeostatis yang sangat penting, karena glukosa
merupakan bahan bakar utama untuk respirasi seluler dan sumber kunci kerangka karbon untuk sintesis
senyawa organik lainnya. Keseimbangan metabolisme bergantung pada pemeliharaan glukosa darah pada
konsentrasi yang dekat dengan titik pasang, yaitu sekitar 90 mg/ 100 mL pada manusia. Ketika glukosa
darah melebihi kadar tersebut, insulin dilepaskan dan bekerja menurunkan konsentrasi glukosa. Ketika
glukosa darah turun dibawah titik pasang, glukagon meningkatkan konsentrasi glukosa. Melalui umpan
balik negatif, konsentrasi glukosa darah menentukan jumlah relatif insulin dan glukagon yang disekresikan
oleh sel-sel pulau Langerhans. Baik insulin maupun glukagon mempengaruhi konsentrasi glukosa darah
melalui berbagai mekanisme. Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara merangsang hampir
semua sel tubuh kecuali sel-sel otak untuk mengambil glukosa dari darah. Insulin juga menurunkan
glukosa darah dengan memperlambat perombakan glikogen dalam hati dan penghambat konvensi atau
perubahan asam amino dan asam lemak menjadi gula (Campbell, 2004). Insulin mempunyai beberapa efek
berbeda yang menyebabkan penyimpanan lemak di dalam jaringan adiposa. Salah satu kenyataan yang
sederhana adalah bahwa insulin meningkatkan kecepatan penggunaan glukosa oleh banyak jaringan tubuh,
dan fungsi ini sebagai suatu “pelindung lemak”. Tetapi insulin juga meningkatkan sintesis asam lemak.
Kebanyakan sintesis ini terjadi dalam sel hati dan kemudian asam lemak ditranspor ke sel-sel adiposa
untuk disimpan. Tetapi sebagian kecil sintesis ini terjadi di dalam sel-sel lemak itu sendiri (Guyton, 1997).
Menurut Dalimarta (2007) pada orang dewasa normal, setiap hari insulin dikeluarkan oleh sel β pankreas
sebanyak 20-60 unit. Bila kebutuhan insulin dalam satu hari melebihi 60 unit, maka kemungkinan terjadi
kekurangan insulin. Apabila tubuh kekurangan insulin atau terjadi penurunan efektivitas insulin yang kerap
terjadi pada orang gemuk, maka sebagian glukosa darah tidak dapat masuk kedalam jaringan tubuh
akibatnya glukosa darah tetap tinggi. Keadaan ini disebut hiperglikemia. Gula darah atau glukosa yang
berlebihan ini sebagian akan dikeluarkan bersama kencing (urine). Diabetes mellitus pada manusia
biasanya disebabkan oleh tidah berfungsinya (disorder) sel-ẞ pankreatik, dimana produksi insulin berhenti
atau terganggu. Defisensi insulin dapat menyebabkan hiperglekimia yang berbahaya, glikosuria (glukosa
keluar bersama kencing), mengurangi kemampuan metabolism karbohidrat menjadi lemak, dan kehilangan
protein yang dibongkar untuk energy pengganti glukosa (Soewolo, 2000) 2.3.2 Pengaturan Kadar Glukosa
Darah Pada orang normal, konsentrasi glukosa darah diatur sangat sempit, biasanya berkisar antara 80 dan
90 mg/100 ml selama satu jam pertama atau lebih setelah makan, tetapi sistem umpan balik yang mengatur
glukosa darah mengembalikan konsentrasi glukosa dengan cepat sekali ke tingkat pengaturan, biasanya
dalam dua jam setelah absorbsi karbohidrat yang terakhir. Sebaliknya pada kelaparan, fungsi
glukoneogenesis hati menyediakan glukosa yang dibutuhkan untuk mempertahankan kadar glukosa darah
puasa (Guyton, 1997). Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah sebagian besar bergantung pada hati
yang: 1) mengekstraksi glukosa, 2) mensintesis glikogen dan 3) melakukan glikogenesis. Dalam jumlah
yang lebih sedikit, jaringan perifer (otot dan adiposa) juga mempergunakan ekstrak glukosa sebagai
sumber energi sehingga jaringan-jaringan ini ikut berperan dalam mempertahankan kadar glukosa darah
(Price, 1999). Kadar glukosa darah yang tinggi setelah makan akan merangsang sel ß pulau Langerhans
untuk mengeluarkan insulin. Sebelum ada insulin, glukosa yang ada dalam darah ini tidak dapat masuk ke
dalam sel-sel jaringan tubuh seperti otot dan jaringan lemak ibarat sebuah kunci, insulin berguna untuk
membuka pintu sel jaringan, memasukkan glukosa ke dalam sel, dan selanjutnya menutup pintu sel
kembali (Dalimartha, 2007). Glukosa darah berasal dari absorbsi pencernaan makanan dan pembebasan
glukosa dari persediaan glikogen sel. Tingkat glukosa darah akan turun apabila laju penyerapan oleh
jaringan untuk metabolisme atau disimpan lebih tinggi daripada laju penambahan. Penyerapan glukosa sel-
sel distimulus oleh insulin, yang disekresikan oleh sel β dari pulau-pulau Langerhans. Glukosa berpindah
dari plasma ke sel-sel karena konsentrasi glukosa dalam plasma lebih tinggi daripada dalam sel (Soewolo,
2000). Kadar glukosa darah yang tinggi setelah makan akan merangsang sel β pulau Langerhans untuk
mengeluarkan insulin. Sebelum ada insulin, glukosa yang ada dalam darah ini tidak dapat masuk kedalam
sel-sel jaringan tubuh seperti otot dan jaringan lemak ibarat sebuah kunci, insulin berguna untuk membuka
pintu sel jaringan, memasukkan glukosa kedalam sel, dan selanjutnya menutup pintu sel kembali
(Dalimartha, 2007). Ketika konsentrasi gula darah menurun, sel alpha akan melepaskan glukagon dan
membentuk energi. Ketika glukagon berikatan dengan membran sel target, hormon akan mengaktifkan
enzim adenilat siklase. Efek yang dihasilkan dari pengikatan glukagon pada reseptor membran sel target
adalah merangsang perombakan glikogen pada sel otot dan sel hepar, merangsang perombakan trigliserida
pada jaringan adiposa dan merangsang pembentukan glukosa pada hepar (Martini, 2006). Ketika
mekanisme homeostasis glukosa agak menyimpang, terdapat konsekuensi yang serius. Diabetes mellitus,
kemungkinan merupakan gangguan endokrin yang paling baik diketahui, disebabkan oleh defisiensi
insulin atau hilangnya respon terhadap insulin pada jaringan target. Hasilnya adalah kadar glukosa darah
yang tinggi bahkan sedemikian tingginya, sehingga ginjal orang yang menderita diabetes mengekskresikan
glukosa, yang menjelaskan mengapa kehadiran gula dalam urin merupakan salah satu uji untuk diabetes.
Semakin banyak gula terkonsentrasi dalam urin, semakin banyak air yang disekresikan bersamanya, yang
menyebabkan urin dengan volume berlebihan dan rasa haus yang terus-menerus (Campbell, 2004). 2.4
Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus ketiga dan
keempat. Kelenjar paratiroid yang berasal dari sulcus pharyngeus keempat cenderung bersatu dengan
kutub atas kelenjar tiroid yang membentuk kelenjar paratiroid dibagian hormone. Kelenjar yang berasal
dari sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan
kutub bawah tiroid. Akan tetapi, sering kali posisinya sangat bervariasi. Kelenjar paratiroid bagian kaudal
ini bisa dijumpai pada posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau didalam timus, bahkan berada
dimediastinum. Kelenjar paratiroid kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid. Secara normal
ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua
tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya. Namun, letak masing-masing
paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan paratiroid kadang-kadang ditemukan di
mediastinum. Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya
dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman. Kelenjar paratiroid orang
dewasa terutama terutama mengandung sel utama (chief cell) yang mengandung apparatus Golgi yang
mencolok plus hormone

Apa itu Gangguan Pankreas: Gejala, Penyebab,


Diagnosis, & Cara Mengobati
Apa itu Gangguan Pankreas?
Pankreas adalah organ berukuran 6 inci yang terletak di perut bagian atas tepat di belakang
lambung. Kepalanya terhubung ke duodenum (bagian atas dari usus kecil) melalui saluran
pancreas, sementara ekornya memanjang ke sisi kiri tubuh. Pankreas memiliki dua fungsi.
Pertama, menghasilkan enzim yang membantu tubuh mencerna protein, lemak, dan
karbohidrat yang berasal dari lambung sebelum mereka akhirnya bisa diserap oleh usus.
Kedua, memproduksi hormon, terutama insulin yang berfungsi untuk mengatur pemecahan
gula dalam tubuh. Gangguan pada pankreas ketika fungsinya gagal dijalankan secara
efektif. Gangguan tersebut antara lain: Pankreatitis (pembengkakan pankreas) biasa terjadi,
ketika pankreas meradang (apapun penyebabnya). Sehingga, menyebabkan pembuluh
darah di dekatnya membengkak. Selain itu, pankreatitis dapat memicu pendarahan, infeksi,
dan kerusakan lainnya. Kondisi ini juga dapat membuat cairan pencernaan (enzim dan
hormon) terjebak di dalam pankreas. Jika terjadi, cairan tersebut dapat “mencerna”
pankreas itu sendiri.

Penyebab Gangguan Pankreas


Seperti telah disebutkan di atas bahwa pankreatitis adalah salah satu kondisi yang paling
umum terjadi ketika pankreas rusak. Pankreatitis terbagi menjadi dua jenis - akut dan
kronis, dan keduanya menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada pankreas.
Pankreatitis akut adalah peradangan mendadak pada organ dan ditandai dengan [sakit
perut] (https://www.docdoc.com/id/id/info/condition/nyeri-perut) bagian atas. Serangan
pertama biasanya berlangsung dalam waktu singkat dan relatif ringan. Umumnya
disebabkan oleh batu empedu, massa padat berukuran kecil yang terbentuk di dalam
empedu. Bisa juga disebabkan oleh hal lain seperti alkohol, obat-obatan, faktor keturunan
dan infeksi juga memengaruhi kemampuan pankreas berfungsi sepenuhnya. Di sisi lain,
pankreatitis kronis adalah terjadinya pankreatitis akut yang berulang. Dengan pankreatitis
akut, pankreas mendapat kesempatan untuk kembali ke keadaan normal ketika serangan
menghilang. Namun, jika serangan itu terjadi berulang kali, hal ini menjadi pankreatitis
kronis, yang mana mencegah pankreas untuk kembali ke keadaan normal. Akhirnya,
kerusakan memburuk dan dapat menyebabkan komplikasi seperti kanker pankreas,
diabetes, infeksi pankreas dan ginjal.
Gejala Utama Gangguan Pankreas
Pankreatitis akut ditandai dengan rasa nyeri perut di bagian kiri tengah atau atas perut,
yang makin parah setelah penderita makan atau ketika berbaring. Ada pula gejala lain,
yaitu: * Diare * Mual dan muntah * Dehidrasi * Demam * Denyut jantung yang cepat * Jika
pankreatitis akut menyebabkan sakit perut yang parah, mungkin ada perubahan warna kulit
di sekitar pusar
Pankreatitis kronis awalnya didiagnosis sebagai pankreatitis akut karena memiliki gejala
yang sama - nyeri pada perut bagian atas dan diare. Namun, seiring dengan
berlangsungnya gangguan, gejala seperti berikut ini mungkin bisa terjadi: * Pendarahan
(karena anemia) * Gangguan hati (jaundice) * Penurunan berat badan * Malnutrisi *
Ketidakmampuan untuk memproduksi insulin * Steatorrhea, di mana tinja berlemak
mengeluarkan bau busuk
Siapa yang Perlu Ditemui & Jenis Pengobatan Tersedia Pasien yang mengalami gangguan
pankreas bisa menemui ahli gastroenterologi yang mengkhususkan diri dalam hal
diagnosis, pengobatan, dan pengendalian penyakit pankreas serta kerongkongan, lambung,
usus kecil, kandung empedu, hati, usus, saluran empedu, dan rektum. Pasien yang
menunjukkan gejala-gejala yang tercantum di atas biasanya akan melalui pemeriksaan fisik
untuk menentukan apakah ada massa di pankreas. Riwayat medis dan keluarga mereka
akan juga dinilai. Tergantung pada hasil, tes laboratorium berikut juga dapat dilakukan: *
Hitung darah lengkap (CBC) * Tes kehamilan * Pengujian anomali elektrolit
Jika tes tidak dapat disimpulkan, langkah berikutnya adalah dengan melakukan tes
pencitraan diagnostik yang meliputi: * Computed Tomography (CT) scan pankreas dan
perut * Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang menunjukkan gambar perut yang l ebih
rinci * Endoskopi Retrograde CholangioPancreatography (ERCP) – sebuah kamera
dipasang ke tabung fleksibel yang dimasukkan ke dalam mulut dan bergerak maju ke usus
untuk memeriksa kepala pankreas. * USG - membantu memeriksa kandung empedu dan
semua organ lain yang terhubung ke pankreas
Pankreatitis akut idealnya dirawat di rumah sakit. Dokter akan merekomendasikan "istirahat
usus" selama beberapa hari untuk memberikan kesempatan bagi pankreas untuk sembuh.
Artinya, tidak ada makanan atau asupan cairan melalui mulut, tapi melalui pembuluh darah
atau yang dikenal dengan infus. Dalam beberapa kasus, slang nasogastrik mungkin
diperlukan. Slang ini adalah tabung yang dimasukkan melalui hidung langsung ke perut.
Setelah beberapa hari, sebagian besar pasien merasa lebih baik. Namun, karena sudah
jelas terjadi gangguan pankreas, pengobatan ekstra harus dilakukan untuk mencegah
gangguan datang kembali. Oleh karena itu, gaya hidup sehat harus disesuaikan, dimulai
dengan benar-benar berhenti minum minuman beralkohol dan meminimalisir asupan
makanan berlemak. Makanan lunak dan banyaknya kandungan cairan dalam makanan juga
dapat membantu. Orang yang menderita pankreatitis akut dapat mengendalikan penuh
pankreas mereka jika penyebab peradangan yang segera diobati, terutama dalam kasus
terlalu banyak alkohol dalam tubuh atau ketika ada infeksi. Sementara itu, pengobatan
pankreatitis kronis berfokus pada menghilangkan rasa sakit tanpa harus ke rumah sakit,
kecuali jika rasa sakit semakin parah dan gejala lainnya timbul. Hal ini juga melibatkan
perubahan gaya hidup untuk mengakomodasi kebutuhan pankreas. Pasien harus menjalani
diet rendah lemak, makan dengan porsi lebih kecil tapi lebih sering makan dalam sehari.
Jika ada serangan mendadak, pasien harus memulai “istirahat usus” selama sehari tapi
harus waspada supaya tidak terjadi dehidrasi. Jika tidak ada perubahan, perawatan medis
harus dimulai. Meskipun sebagian besar pengobatan untuk pankreatitis melibatkan
manajemen rasa sakit dan diet yang sehat, mungkin ada kebutuhan untuk melakukan
operasi jika penyebab pankreatitis adalah batu empedu. Pengeluaran batu empedu, dan
mungkin kandung empedu, dapat meringankan tekanan dari pankreas serta mengurangi
pembengkakan dan peradangan.
Pankreatitis adalah penyakit yang terjadi saat organ pankreas mengalami peradangan.
Ketika pankreas meradang, maka Anda perlu memerhatikan pola makan yang tepat agar
gejala penyakitnya tidak semakin parah. Apa saja makanan untuk pankreatitis yang tepat?
Simak di bawah sini.

Apa hubungannya pankreas dengan


makanan?
Pankreas memiliki fungsi yang sangat erat dengan sistem pencernaan. Jika pankreas
bermasalah, proses pencernaan di dalam tubuh pasti terganggu. Pankreas yang sehat
berperan untuk menghasilkan enzim dan hormon yang dibutuhkan untuk mencerna
makanan yang masuk dalam tubuh. Dengan kehadiran hormon dan enzim dari pankreas
maka zat gizi akan terserap dengan baik.

Jika pankreas mengalami peradangan, organ ini harus bekerja lebih keras lagi untuk
menghasilkan enzim dan hormon tersebut. Karenanya, enzim dan hormon yang dihasilkan
pun tidak akan berfungsi semestinya. Maka orang yang mengalami radang pankreas sangat
dianjurkan untuk mengatur makanan yang tepat agar bisa mengurangi beban kerja
pankreas.

Apa saja makanan untuk pankreatitis yang


dianjurkan?
Untuk mengurangi beban kerja pankreas yang meradang, pada intinya Anda dianjurkan
mengonsumsi makanan yang kaya protein, rendah lemak, dan makanan yang
mengandung antioksidan tinggi.

Contohnya:

 Daging tanpa kulitnya (dan hilangkan bagian lemaknya).


 Kacang-kacangan.
 Sayuran hijau seperti bayam, tapi lengkapi juga dengan sayuran berwarna cerah yang kaya
antioksidan seperti tomat, wortel, dan terong. Sayuran sebaiknya disajikan dengan kuah
bening.
 Buah-buahan tinggi antioksidan seperti bluebery, stroberi, anggur, mangga, dan delima.
 Susu rendah lemak atau produk alternatif pengganti susu seperti sari almond dan sari
kedelai.

Makanan-makanan inilah yang akan meringankan kerja pankreas. Sayur dan buah kaya
antioksidan juga membantu melindungi sistem pencernaan untuk melawan radikal bebas
yang bisa merusak sel-sel tubuh.

Jika pasien pankreatitis sedang ngidam makanan manis, pilihlah buah segar daripada
makanan yang mengandung gula tambahan. Sebab, orang dengan pankreatitis memiliki
risiko tinggi untuk mengalami diabetes melitus.

Apa saja makanan yang sebaiknya


dihindari?
 Daging merah berlemak
 Jeroan
 Gorengan
 Mayonaise
 Margarin dan mentega
 Produk susu tinggi lemak
 Minuman atau makanan dengan gula tambahan

Makanan-makanan ini sebaiknya dihindari untuk mengurangi beban kerja pankreas agar
tidak memperparah peradangan yang terjadi. Sebab, makanan-makanan tersebut
mengandung lemak yang cukup tinggi. Semakin tinggi lemak, semakin banyak enzim yang
diperlukan untuk memecahnya, sedangkan kondisi pankreas sedang tidak mampu
memproduksi enzim seperti saat sehat.

Selain itu, makanan untuk pankreatitis yang harus dihindari adalah makanan yang banyak
mengandung gula tambahan, misalnya permen dan es krim. Tingginya gula tambahan yang
masuk dalam tubuh membutuhkan hormon insulin yang dihasilkan pankreas untuk menjaga
kadar gula darah. Akan tetapi, produksi hormon insulin terganggu ketika orang mengalami
pankreatitis. Maka dari itu, minuman atau makanan manis dengan gula tambahan tidak
dianjurkan sebagai makanan untuk pankreatitis.

Tips mengatur pola makan untuk


pankreatitis
 Makan dalam porsi kecil sebanyak 6-8 kali sehari untuk membantu memulihkan pankreas.
Makan sedikit-sedikit tapi sering akan lebih mudah dicerna dibandingkan makan 2 sampai 3
kali sehari dalam porsi besar.
 Hindari makan terlalu banyak serat sekaligus sebab ini dapat memperlambat
pencernaan. Selain itu, masuknya serat seharusnya diimbangi dengan jumlah enzim
pencernaan yang sangat cukup agar semua zat gizi diserap maksimal. Namun, ketika Anda
mengalami radang pankreas jumlah enzim yang dikeluarkan menjadi terbatas dan kurang
efektif. Oleh karena itu, makanan berserat tinggi harus dimakan dalam porsi kecil-kecil untuk
memberikan jeda pada pankreas menghasilkan enzim.
 Konsumsi suplemen multivitamin agar Anda mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan.
Apalagi bagi orang dengan pankreatitis kronis. Anda bersiko kekurangan kalsium, zat besi,
folat, vitamin E, vitamin A, vitamin D, dan vitamin B12. Jadi diperlukan pengecekan rutin
apakah terjadi kekurangan zat gizi dan apakah Anda perlu suplemen khusus.
 Penuhi asupan cairan dalam tubuh dengan cara banyak minum. Jangan lupa, hindari
alkohol dan kafein yang bisa membuat Anda membuang banyak cairan tubuh.

Makanan Apa bagi Perawatan Pasien Kanker


Pankreas?
Pasien kanker pankreas harus menghindari minuman keras, makan berlebihan, alkohol dan makanan tinggi
lemak. Pankreas adalah salah satu organ utama yang mengeluarkan enzim pencernaan, lipase, terutama
bergantung pada pankreas untuk mensekresikan. Pertama-tama, karena anda membuat pankreas terluka,
pencernaan lemak yang akan terkena dampak serius. Oleh karena itu, pasien kanker pankreas harus memiliki
keteraturan dalam pola makan, tiga sampai lima kali sehari, tidak terus menerus makan makanan ringan, hal ini
akan menyebabkan pankreas tidak berhenti mengeluarkan cairan, membuat semakin berat beban pankreas.
Kalau begitu, bagaimana memperhatikan makanan bagi penderita kanker pankreas?

1. Pasien kanker pankreas harus makan lebih sedikit atau berhenti makan lemak daging, telur, makanan
berminyak, makanan yang digoreng, bawang jahe, bawang putih, paprika, dan makanan pedas lainnya, tidak
merokok, minum.

2. Pasien kanker pankreas biasanya untuk menambah Qi dan darah, serta menyehatkan limpa dan
lambung, dapat makan makanan seperti beras ketan, kacang merah, kacang fava, ubi, wolfberry, kerang, buah
ara, hazelnut, susu, bubuk kastanye air.

3, Harus mencegah minuman keras, makan berlebih, alkohol dan makanan tinggi lemak.

4. Pasien kanker pankreas harus memilih makanan kaya nutrisi, mudah dicerna, rendah lemak, Anda dapat
makan makanan yang lebih tinggi protein, makanan multi-karbohidrat, seperti susu, ikan, hati, telur putih, pasta,
teratai pati akar, jus buah, sup dan sebagainya.

5. Dapat minum obat untuk mengatur nafsu makan pasien, di samping itu, obat-obatan juga dapat
membantu tidur pasien. Tentu saja, saat minum obat juga harus makan beberapa makanan yang mudah dicerna,
dan pasien kanker pankreas biasanya dapat minum sup hawthorn atau sup kacang untuk menyeimbangkan
nafsu makan (kacang hijau dan kacang merah direbus, dikupas dan).

Makanan untuk pasien kanker pankreas

(1) makanan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, efek anti kanker pankreas seperti penyu soka, kura-
kura, makarel, shad, ular, ubi jalar, kacang merah, jamur, jujube dan lainnya.

(2) Makanan yang memiliki efek antikanker, analgesik, seperti hippocampus, bass laut, kerang, siput, kenari,
bibit gandum, daun bawang, pare.
(3) makanan anti-infeksi: ikan mas, ubur-ubur, saury, kerang, tiram, daging bebek liar, zaitun, hitam, kacang
hijau, kacang merah, labu pahit.

Makanan yang tidak cocok untuk pasien kanker pankreas

(1) makanan berminyak dan tinggi lemak hewani.

(2) makan berlebihan, makan terlalu kenyang.

(3) tembakau, alkohol dan makanan pedas.

(4) jamur, goreng, makanan yang diasap, acar.

(5) keras, kental dan sulit untuk dicerna makanan.

Ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan : catatat makanan pasien kanker pankreas harus
wajar dengan proporsi karbohidrat, lemak dan protein yang sesuai, jumlah lemak dan protein harus sesuai,
terutama untuk makanan yang mudah dicerna dan diserap. Diet yang wajar dapat meningkatkan daya tahan
tubuh pasien kanker pankreas, sangat membantu untuk peningkatan tubuh.

Makanan Apa bagi Perawatan Pasien Kanker Pankreas?


Pasien kanker pankreas harus menghindari minuman keras, makan berlebihan, alkohol dan makanan
tinggi lemak. Pankreas adalah salah satu organ utama yang mengeluarkan enzim pencernaan, lipase,
terutama bergantung pada pankreas untuk mensekresikan. Pertama-tama, karena anda membuat pankreas
terluka, pencernaan lemak yang akan terkena dampak serius. Oleh karena itu, pasien kanker pankreas harus
memiliki keteraturan dalam pola makan, tiga sampai lima kali sehari, tidak terus menerus makan makanan
ringan, hal ini akan menyebabkan pankreas tidak berhenti mengeluarkan cairan, membuat semakin berat
beban pankreas. Kalau begitu, bagaimana memperhatikan makanan bagi penderita kanker pankreas?

1. Pasien kanker pankreas harus makan lebih sedikit atau berhenti makan lemak daging, telur,
makanan berminyak, makanan yang digoreng, bawang jahe, bawang putih, paprika, dan makanan pedas
lainnya, tidak merokok, minum.
2. Pasien kanker pankreas biasanya untuk menambah Qi dan darah, serta menyehatkan limpa dan
lambung, dapat makan makanan seperti beras ketan, kacang merah, kacang fava, ubi, wolfberry, kerang,
buah ara, hazelnut, susu, bubuk kastanye air.
3, Harus mencegah minuman keras, makan berlebih, alkohol dan makanan tinggi lemak.
4. Pasien kanker pankreas harus memilih makanan kaya nutrisi, mudah dicerna, rendah lemak, Anda
dapat makan makanan yang lebih tinggi protein, makanan multi-karbohidrat, seperti susu, ikan, hati, telur
putih, pasta, teratai pati akar, jus buah, sup dan sebagainya.
5. Dapat minum obat untuk mengatur nafsu makan pasien, di samping itu, obat-obatan juga dapat
membantu tidur pasien. Tentu saja, saat minum obat juga harus makan beberapa makanan yang mudah
dicerna, dan pasien kanker pankreas biasanya dapat minum sup hawthorn atau sup kacang untuk
menyeimbangkan nafsu makan (kacang hijau dan kacang merah direbus, dikupas dan).
Makanan untuk pasien kanker pankreas
(1) makanan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, efek anti kanker pankreas seperti penyu soka,
kura-kura, makarel, shad, ular, ubi jalar, kacang merah, jamur, jujube dan lainnya.
(2) Makanan yang memiliki efek antikanker, analgesik, seperti hippocampus, bass laut, kerang, siput,
kenari, bibit gandum, daun bawang, pare.
(3) makanan anti-infeksi: ikan mas, ubur-ubur, saury, kerang, tiram, daging bebek liar, zaitun, hitam,
kacang hijau, kacang merah, labu pahit.
Makanan yang tidak cocok untuk pasien kanker pankreas
(1) makanan berminyak dan tinggi lemak hewani.
(2) makan berlebihan, makan terlalu kenyang.
(3) tembakau, alkohol dan makanan pedas.
(4) jamur, goreng, makanan yang diasap, acar.
(5) keras, kental dan sulit untuk dicerna makanan.
Ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan : catatat makanan pasien kanker pankreas
harus wajar dengan proporsi karbohidrat, lemak dan protein yang sesuai, jumlah lemak dan protein harus
sesuai, terutama untuk makanan yang mudah dicerna dan diserap. Diet yang wajar dapat meningkatkan
daya tahan tubuh pasien kanker pankreas, sangat membantu untuk peningkatan tubuh.

Penyakit Pankreatitis
Identitas Pasien
Nama : Ny.Sizuka
Usia : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 48 kg
Diagnosa : Pankreatitis Akut

SKRINING GIZI
No
Indikator
Ya
Tidak
1.
Perubahan Berat Badan

ü
2.
Nafsu makan kurang

ü
3.
Kesulitan mengunyah dan menelan

ü
4.
Mual dan muntah
ü

5.
Diare/Konstipasi

ü
6.
Alergi/Intoleransi zat gizi

ü
7.
Diet khusus

ü
8.
Enteral/Parenteral

ü
9.
Serum albumin rendah

ü
10.
IMT Normal
ü

Kesimpulan : Dari hasil skrining diatas dapat disimpulkan bahwa Ny.Sizuka mengalami mual dan
muntah.

ASSESMENT GIZI
Antropometri
- Berat Badan = 48 Kg
- Tinggi Badan = 160 cm
- BBI = (160 -100) – 10 % (160 -100)
= 54 Kg
- IMT = 48
(1,60)2
= 18,75 kg/m2 è Normal
Biokimia
- GDS : 367 gr/dl (Tinggi)
- Leukosit :17.000 ml (Tinggi)
- Trigliserida : 234 gr/dl (Tinggi)
- Serum amylase : 250 IU/L (Tinggi)
Clinis - Fisik
Pemeriksaan klinis
- Suhu Tubuh 36,5˚ C (Normal)
- Tekanan Darah : 100/70 mmHg (Normal)
Pemeriksaan fisik
- Perut sakit , mual, muntah, dan sangat lemah.
Dietary History
Ny.Sizuka memiliki kebiasaan makan 3x/sehari.
Hasil Recall:
Energi = 968 kal kalori
Lemak = 40 gram
Protein = 36 gram
Karbohidrat = 116 gram

Audit Gizi :
- Energi = 968 x 100% = 67,30 % (Buruk)
1438,14

- Protein = 36 x 100% = 50,06 % (Buruk)


89,88

- Lemak = 40 x 100% = 250,46 % (Lebih)


15,97

- KH = 116 x 100% = 53,77 % (Buruk)


215,72

DIAGNOSA GIZI

- Domain Intake
Problem
Etiologi
Sign/Symptom
Kekurangan intake energi (NI-1.4)
- Kekurangan masukan makanan atau zat gizi.
- Kurang nya pengetahuan terhadap makanan dan zat gizi.
Hasil audit didapatkan Energi 67,30% (Buruk)
Kekurangan intake protein (NI-52.1)
- Pemilihan makanan yang tidak tepat.
- Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi.
Hasil audit didapatkan
Protein 50,06% (Buruk)
Kelebihan intake lemak (NI-51.2)
- Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi.
Hasil audit didapatkan
Lemak 250,46% (Lebih)
Kekurangan intake karbohidrat (NI-53.2)
- Pemilihan makanan yang tidak tepat.
- Kurangnya yang pengetahuan berhubungan dengan makanan dan nutrisi.
Hasil audit didapatkan
Karbohidrat 53,77% (Buruk)

- Domain Klinis
Problem
Etiologi
Sign/Symptom
Perubahan fungsi gastrointestinal (NC-1.4)
- Perubahan fungsi GIT akibat penyakit pankreatitis.
Karena diakibatkan peradangan pada pankreas Ny.Sizuka.
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus (NC-2.2)
- Gangguan fungsi pankreas.
- Gangguan fungis organ lain akibat perubahan biokimia.
- GDS : 367 gr/dl (Tinggi)
- Leukosit :17.000 ml (Tinggi)
- Trigliserida : 234 gr/dl (Tinggi)
- Serum amylase : 250 IU/L (Tinggi)

- Domain Perilaku
Problem
Etiologi
Sign/Symptom
Keterbatasan pemahaman kebutuhan zat gizi (NB-1.6)
- Ketiadaan dukungan sosial untuk menerapkan perubahan.
Karena makanan px tidak teratur, cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, suka santan dan suka
camilan.
Kekeliruan pola makan (NB-1.5)

- Karena konsumsi makanan yang tidak aman.

INTERVENSI GIZI

1. Tujuan
a) Tujuan Jangka Pendek
- Meringankan nyeri.
- Mengurangi kerusakan pankreas.
- Mencegah peradangan lebih lanjut
- Mengganti cairan elektrolit.

b) Tujuan Jangka Panjang


- Mencapai berat badan ideal
- Mencapai status gizi yang ideal
- Mencegah terjadinya penyakit penyerta.

2. Jenis diet : Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP).


3. Perhitungan zat gizi :

- Kebutuhan energi
BMR = 0,9 x 54 kg x 24 jam = 1166,4 kal
Koreksi T = 10% x 54 kg x 8 jam = 43,2 kal -
1123,2 kal
Koreksi U = 3% x 1123,2 = 33,7 kal -
1089,5 kal
Aktivitas = 20% x 1089,5 = 217,9 kal +
1307,4 kal
SDA = 10% x 1307,4 = 130,74 kal +
1438,14 kal
- Kebutuhan zat gizi
Protein = 25% x 1438,14
4
= 89,88 gram

Lemak = 10% x 1438,14


9
= 15,97 gram

KH = 60% x 1438,14
4
= 215,72 gram

4. Prinsip diet
- Tinggi Energi
- Tinggi Protein
- Rendah Lemak
- Cukup Karbohidrat

5. Syarat diet
a) Mudah dicerna, porsi kecil, dan sering diberikan
b) Energi dan protein diberikan cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
c) Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi yaitu 34,79 gram, yang ditingkat secara bertahap.
d) Cairan cukup, untuk menggantikan cairan yang keluar melalui feces
e) Alkohol tidak diberikans.

6. Bentuk makanan : Cair Penuh.

7. Frekuensi : PKTS (Porsi Kecil Tapi Sering).

8. Rute : Oral.

9. Edukasi Gizi melalui bed site teaching

a) Topik : Makanan yg bergizi dan sesuai dengan penderita pankreatitis.


b) Tujuan : Memberi penjelasan mengenai pankreatitis, kecukupan gizi dan
tahapan diet yg dilaksanakan
c) Sasaran : Ny.Sizuka dan Keluarga
d) Waktu : ± 30 menit.
e) Alat peraga : Food model dan Leafleat.
f) Metode : Ceramah, diskusi, dan Tanya jawab.
g) Materi :
ü Penyakit Pankreatitis
ü Makanan dan diet yang dianjurkan dan dihindari untuk melangsungkan terapi diet yg diperlukan.
ü Kebutuhan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan.

MONITORING DAN EVALUASI

a) Monitoring :
- Memantau asupan makanan Ny.Sizuka sesuai atau tidak dengan diet yang diberikan.
- Memantau asupan makanan sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
- Memantau data antropometri, yaitu BB dan IMT.
b) Evaluasi :
- Perubahan Berat Badan
- Perubahan pola makan.

Anda mungkin juga menyukai