TUGAS MAKALAH
FISIOLOGI MANUSIA
SEL KELENJAR PANKREAS PULAU LANGERHANS
DISUSUN OLEH
DWI PRASETYO WIBOWO
153112620120071
FAKULTAS BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI MEDIK
UNIVERSITAS NASIONAL
2015/2016
Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa
hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas,
dan terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5
cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan splenikus. Produk enzim akan
disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama. ( Scanlon, Valerie
C. and Sanders, Tina (2007). Essentials of Anatomy and Physiology fifth
edition. FA Davis Company. ISBN13: 978-0-8036-1546-5 )
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau pulau langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan
glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel sel tubuh
menembus membrane sel. ( http://biodewi.webs.com/kelenjarpankreas.htm )
BAGIAN PANKREAS
Pancreas dapat dibagi dalam:
Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum.
Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesenterica superior serta dinamakan
Processus Uncinatus.
Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan
corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat
dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang
sedikit berbentuk segitiga.
DUCTUS PANKREATIKUS
Referensi : http://biodewi.webs.com/kelenjarpankreas.htm
ANATOMI & FISIOLOGI PANKREAS
A.Anatomi dan Fisiologi Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
1.Insulin yang dihasilkan sel beta.
sel yang melapisi dukttus interkalaris yang lebih halus. Fungsi cairan ini adalah untuk
menetralkan chymus asam tadi dan menciptakan lingkungan optimal bagi aktifitas enzim
pankreas.
Sebagai respons atas lemak dan protein di dalam usus halus, kolesistokinin merangsang sel-sel
asinar di pankreas untuk menyekresi sejumlah besar enzim pencernaan. Enzim pancreas yang
diproduksi sel-sel asinar memasuki duodenum dalam bentuk tidak aktif dan kemudian diaktifkan
oleh sebuah hormon yang diskresi mukosa usus.
D.Pulau Langerhans
Sel-sel endokrin pulau tersusun berderet atau dalam kelompok kecil, dan diantaranya terdapat
serat-serat jaringan ikat halus dan anyaman kapilar luas. Simpai jaringan ikat tipis memisahkan
pankreas endokrin dari asini serosaeksokrin yang terpulas gelap. Di dalam beberapa asini serosa
terlihat sel-sel sentroasinar pucat. Sel-sel ini merupakan bagian sistem duktus yang menghantar
keluar produk sekresi asini ke dalam duktus interkalaris tidak ada sel mioepitel yang
mengelilingi asini sekresi pada pankreas.
Pulau Langerhans mengandung beberapa sel penghasil-hormon namun pada sediaan histologi
rutin, tiap-tiap jenis selnya tidak dapat dikenali.
E.Pulau Langerhans ( sediaan khusus )
Pulau Langerhans ini untuk membedakan sel alfa penghasil- glukagon dari sel beta penghasil
insulin. Umumnya sel alfa teletak ditepi pulau dan sel beta dibagian lebih dalam atau lebih di
pusat pulau.
Sel beta juga lebih banyak kira-kira 70% dari massanya. Sel delta ( tidak tampak ) juga terdapat
pada pulau. Sel ini paling sedikit, dengan bentuk bervariasi, dan mungkin terdapat pada bagian
mana saja dari pulau pankreas.
Kapiler disekitar sel-sel indokrin yang berbeda, menandakan pulau Langerhans ini kaya
vaskularisasi. Sel-sel pulau dipisahkan dari asini serosa oleh simpai jaringan ikat tipis. Sel
Sentroasinar tampak jelas pada beberapa asini disekitarnya.
F.Korelasi Fungsional-Endokrin Pankreas
Pankreas menghasilkan dua hormon utama yang terutama mempengaruhi kadar gula darah serta
metabolismenya. Sel Alfa pulau Langerhans menghasilkan hormon glukagon yang dibebaskan
sebagai respons atas kadar glukosa darah yang rendah. Fungsi fisiologis utama Glukagon adalah
meningkatkan kadar glukosa darah. Fungsi ini tercapai dengan mengonversi glikogen, asam
amino, dan asam lemak dihati menjadi glukosa ; konversi ini meningkatkan kadar glukosa darah.
Sel Beta pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin yang pembebasannya dirangsang oleh
meningkatnya kadar glukosa darah setelah makan. Fungsi fisiologis utama insulin adalah
menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan transport membran glukosa kedalam selsel hati, otot, dan sel lemak. Insulin juga meningkatkan konversi glukosa menjadi glikogen
didalam hati. Efek insulin terhadap kadar glukosa darah berlawanan dengan glukagon.
Sel Delta menyekresi hormone somatostasin. Sel ini menurunkan dan menghambat aktifitas
sekresi sel alfa ( penghasil glukagon ) maupun sel beta ( penghasil insulin ) melalui pengaruh
lokal didalam pulang Langerhans. Fungsi sel F sampai hari ini belum banyak diketahui.
G.Bagian Endokrin ( Pulau Lagerhans ) dan Eksokrin
Pulau Pankreas ( Lagerhans ) yaitu bagian Endokrin. Sebuah simpai jaringan ikat tipis
mengelingi pulau Langerhans dan memisahkannya dari sel-sel pancreas lain. Pulau Langerhans
sangat vaskular dengan banyak pembuluh darah dan vaskuler.
Bagian eksokrin, yang merupakan bagian terbesar Pankreas, adalah kelenjar tubuloasinar
kompleks. Setiap asinus sekresi eksokrin terdiri atas kelompok sel berbentuk piramid, tersusun
mengelilingi lumen kecil. Dipusat kebanyakan asini sekretoris terlihat satu atau lebih sel
sentroasinar.
Sel-sel ini adalah sel pelapis terminal sistem duktus ekskretorius. Duktus Ekskrotorius terkecil
didalam pankreas adalah duktus interkalaris yang dilapisi epitel selapis kuboit.
Pankreas, Anatomi dan Fisiologi
Teknik penggambaran anatomi pankreas pada saat ini sudah sangat berkembang, dengan
kemampuan dalam manipulasi operasi pankreas baik dengan endoskopi ataupun perkutaneus
membuat kita perlu untuk mengetahui lebih jauh mengenai anatomi pankreas. Anatomi pankreas
dapat dengan mudah didapatkan melalui buku-buku, namun fungsi dan terapi yang berhubungan
dengan anatominya masih sangat kurang diketahui.
Penyakit-penyakit pankreas lebih sulit diatasi baik dengan obat-obatan maupun operasi
dibanding dengan organ abdomen lainnya. Pankreas terletak tersembunyi di dalam rongga
retroperitoneum abdomen bagian atas, dilindungi oleh tulang iga pada bagian anterior, dan
tertutup oleh hampir seluruh kolon tranversum dan mesokolon transversum. Pada laparatomi,
pankreas tidak dapat langsung terlihat ataupun dipalpasi tanpa mengadakan diseksi luas,
mobilisasi maupun retraksi dari organ di sekitarnya.(1)
EMBRIOLOGI
Pankreas mulai dibentuk pada kehidupan mudigah, 3 mm dengan terbentuknya kantung
endodermal pada dinding dorsal bakal duodenum. Beberapa saat kemudian juga terbentuk
sebuah kantung dibagian ventral duodenum dan terletak di sudut yang di bentuk antara
duodenum dan pertumbuhan tonjolan bakal hati, sangat berdekatan dengan muara bakal saluran
empedu. Kantung ini membentuk bagian pankreas ventral. Keduanya mulai terlihat pada umur
kehamilan 4 minggu. Bagian dorsal Pankreas tumbuh lebih cepat dari pada bagian ventralnya,
dan terletak di kranial pankreas ventral. Rotasi pars descendens duodenum pada sumbu
panjangnya, menyebabkan pankreas ventral dan duktus biliaris berpindah ke posterior pankreas
dorsal dan bersatu pada minggu ke 7 8 kehamilan. Suatu segmen penghubung mempersatukan
duktus pankreatikus dorsal dan ventralis yang terbentuk pada minggu ke-6 kehamilan, sementara
ujung duodenal dari duktus pankreatikus dorsalis mengalami atropi, pada sekitar 44 % populasi
duktus pankreatikus asessorius akan kehilangan hubungannya dengan duodenum, tapi pada
sekitar 10 % populasi, duktus pankreatikus asessorius akan bermuara ke dalam duodenum cukup
besar sehingga dapat menggantikan seandainya duktus pankreatikus utama terjadi obstruksi,
pada sekitar 9 % populasi, duktus pankreatikus utama tidak berhubungan dengan duktus kaput
pankreas yang disebut juga pankreas divisum.(2,3,4,5)
Secara mikroskopik pankreas merupakan kelenjar ganda yang terdiri dari bagian yaitu bagian
eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin untuk pencernaan terdiri dari kelenjar asiner, sel-sel
asinus pankreas (sel-sel eksokrin pankreas) dan granula-granula zimogen terbentuk selama bulan
ketiga (minggu ke 12 kehamilan) dan berkembang dengan cepat dalam 2 bulan. Sedang sel-sel
endokrin pankreas (sel islet langerhans) berupa massa pulau kecil, berkembang selama minggu
ke-9 kehamilan dan dapat diidentifikasi pada bulan ke-3. Kebanyakan sel islet berkembang pada
bagian kaudal dan dorsal pankreas. Sel yang pertama kali terbentuk adalah sel alpha, dan segera
diikuti sel beta dan sel delta. Pematangan dari seluruh kelenjar pankreas terjadi pada akhir dari
masa kehamilan.(1,2,4).
ANATOMI PANKREAS
Pankreas merupakan organ lunak dengan permukaan berlobus-lobus dengan panjang sekitar 12
-20 cm, terletak melintang di bagian atas abdomen daerah epigastrium dan hipokondrium kiri, di
belakang gaster dalam ruang retroperitoneal. Di bagi atas, kaput dengan prosessus uncinatus,
kolum, korpus dan kauda. Kaput pankreas terletak setinggi vertebra L2 dekat midline.
Sedangkan kauda pankreas terletak setinggi vertebrata L1 bagian atas kaput pankreas
dihubungkan dengan korpus pankreas oleh kolum pankreas yaitu bagian pankreas yang lebarnya
biasanya tidak lebih dari 4 cm. Bagian superior pankreas berhubungan dengan foramen
gastroepiploicum yang ditutupi oleh omentum minus dan struktur-struktur yang mengisi di dalam
omentum tersebut. Di bagian anterior, pars superior duodenum menutupi bagian superior kaput
pankreas dan dibawahnya, mesokolon tranversa terletak melintang. (2,4,5,6)
Adapun batas-batas dari bagian pankreas adalah sebagai berikut :
1. Kaput Pankreas meluas ke kanan sampai pada lengkungan duodenum, terletak sebelah anterior
dari vena cava inferior dan vena renalis kiri.
2. Processus uncinatus yang merupakan bagian dari kaput pankreas terletak di bawah vena
mesenterika superior.
3. Kolum pankreas yang merupakan hubungan antara korpus dan kaput pankreas terletak di atas
pembuluh darah mesentrika superior dan vena porta.
4. Korpus pankreas berbentuk segitiga dan meluas hingga ke hilus ginjal kiri. Terletak di atas
aorta, vena renalis kiri, pembuluh darah limpa dan pangkal vena mesenterika inferior.
5. Kauda pankreas terletak pada ligamentum lienorenal dan berakhir pada hilus limpa.(6)
Sistem Saluran Pankreas
Saluran pankreas utama (Wirsungi) dimulai dari kauda pankreas sampai ke hulu pankreas
berjalan bersisian dengan saluran empedu beberapa millimeter sebelum akhirnya bergabung
dengan saluran empedu di ampula hepatiko-pankreatika dan bermuara pada papilla vater (papilla
mayor) ke dalam duodenum sepanjang 1,5 cm. Saluran pankreas minor (Santorini) atau duktus
pankreatikus asessorius di papilla minor terletak 2 cm di kranial papilla vater. Diameter saluran
pankreas yang awalnya pada dewasa muda sebesar 3 4 mm.
Pada pangkal ampula hepatiko-pankreatika terdapat sfingter Oddi. Sfingter Oddi merupakan otot
yang berkembang dari otot duodenum, mengelilingi saluran utama tempat bermuara saluran
empedu dan saluran pankreas pada ampulla vater. Sebagian otot dari sfingter ini akan
membentuk sfingter choledochal dan sfingter duktus pankreas, yang berfungsi untuk mencegah
refluks cairan empedu ke dalam pankreas ataupun sekresi pankreas ke dalam sistem biliar.(1,2,4)
Peredaran Darah Pankreas
Pankreas cukup kaya dengan pasokan darah yang berasal dari trunkus seliakus dan arteri
mesenterika superior. Umumnya (dari 90 % orang), trunkus seliakus mempercabangkan arteri
hepatika kommunis, splenika dan gastrika sinistra. Arteri hepatika kommunis akan
mempercabangkan a. gastroduodenalis yang berikutnya akan mempercabangkan arteri anterior
dan posterosuperior pankreatikoduodenalis dan memperdarahi bagian kaput pankreas. Dan
membentuk kolateral dengan arteri anterior dan posterior inferior pankreatikaduodenale yang
berasal dari arteri mesenterika superior. Arteri dorsalis pankreas yang berasal dari a. splenika
akan menyuplai daerah kaput dan a. transversalis pankreatika akan memperdarahi korpus dan
kauda pankreas. Beberapa cabang dari arteri splenika akan beranastomose dengan arteri
tranversalis yang juga mensuplai darah untuk korpus dan kauda pankreas.
Kaput pankreas dialiri oleh vena yang paralel dengan arterinya yang pada bagian anterior dari
kaput akan bermuara pada mesenterika superior dan bagian posterior bermuara pada vena porta.
Sehingga pada reseksi kaput pankreas, vena-vena tersebut harus diligasi dengan hati-hati, sedang
aliran vena dari korpus dan kauda pankreas akan bermuara langsung pada vena splenika melalui
vena pankreatika inferior ke vena mesenterika inferior dan superior.(1,5)
Aliran limfe dan saraf
Aliran limfatik dari pankreas sangatlah kaya dan mengikuti aliran dari vena-vena pankreas.
Nodus superior terletak sepanjang permukaan superior dari pankreas, mengumpulkan cairan
limfe dari setengah kelenjar pankreas bagian anterior dan superior. Nodus inferior terletak pada
bagian inferior pankreas dari kaput dan korpus, mengaliri setengah kelenjar pankreas di bagian
anterior dan posterior bawah. Keduanya terletak dekat dengan pylorus, sebelah anterior di antara
pankreas dan duodenum dan distal mesenterium dari kolon tranversum. Nodus posterior
mengaliri permukaan posterior kaput pankreas dan terletak di bagian posterior di antara pankreas
dan duodenum, sepanjang duktus biliaris empedu, aorta setinggi pangkal dari trunkus seliakus
dan pangkal dari arteri mesenterika superior. Sedang nodus splenika mengalir pada kauda
pankreas. Aliran limfe ini penting diketahui untuk mengetahui penyebaran dari karsinoma
pankreas, yang kebanyak berasal dari kaput pankreas.
Pankreas menerima persarafan dari simpatis melalui nervus splanikus dan parasimpatis melaui
nervus vagus. Umumnya nervus mengikuti perjalanan pembuluh darah dan duktus pankreas
dalam perjalanannya menuju ke sel asini pankreas. Nervus splanikus membawa serat afferen
nyeri visera melalui pleksus dan ganglia seliakus.(5,8)
FISIOLOGI PANKREAS
Telah dijelaskan di atas bahwa pankreas merupakan kelenjar ganda yang terdiri dari eksokrin dan
endokrin, 99% dari kelenjar merupakan eksokrin yang terdiri atas sel-sel asinus pankreas dan
duktus pankreas dan 1 % lainnya merupakan endokrin oleh sel islet Langerhans.
Sekresi Eksokrin
Sekresi Pankreas mengandung enzim untuk mencernakan 3 jenis makanan utama : Protein
(tripsin, kimotripsin, karboksi polipeptidase), karbohidrat (amilase pankreas), dan lemak (lipase
pankreas). Disintesis oleh sel asinus pankreas dan kemudian dikeluarkan melalui duktus
pankreatikus. Sel eksokrin pankreas mengeluarkan cairan elektrolit dan enzim sebanyak 15002500 ml. Sehari dengan pH 8 sampai 8,3. Sekresi eksokrin pankreas diatur oleh mekanisme
humoral dan neural dalam tiga fase yaitu fase sefalik melalui asetilkolin yang dibebaskan ujung
n. vagus merangsang sekresi enzim pencernaan pankreas. Pada fase gastrik, dengan adanya
protein dalam makanan akan merangsang keluarnya gastrin yang juga merangsang keluarnya
enzim pencernaan ke dalam duodenum, dan ketika kimus yang bersifat asam memasuki
duodenum pada fase intestinal, membran mukosa duodenum menghasilkan hormon peptida
sekretin ke aliran darah. Hormon ini kemudian akan menstimulasi sekresi pankreas yang
mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. Ion ini berguna untuk menetralisir asam
pada kimus dan menciptakan suasana yang memungkinkan kerja dari enzim pencernaan.
Hormon kolesistokinin juga merupakan perangsang yang sangat kuat terhadap sekresi enzim
terutama dengan adanya protein dan lemak dalam kimus. Seperti halnya sekretin kolesistokinin
juga dikeluarkan melalui pembuluh darah yang merangsang keluarnya cairan pankreas yang
mengandung enzim pencernaan dalam konsentrasi tinggi.(2,8,10,11)
Pada saat disintesa enzim-enzim proteolitik berada dalam bentuk tidak aktif,sedangkan enzim
amylase dan lipase sudah dalam bentuk aktif. Enzim-enzim ini tersimpan dalam granula zimogen
sampai terdapat rangsangan untuk melakukan sekresi dan enzim dikeluarkan dengan proses
eksostosis, dan kemudian diaktifkan di dalam lumen intestinal.(12)
Sekresi Endokrin
Sekresi hormon dihasilkan oleh sel islet dari Langerhans. Setiap pulau berdiameter 75
sampai 150 makron.Berjumlah sekitar 1 2 juta, dan dikelilingi oleh sel-sel asinus pankreas,
disekelilingnya terdapat kapiler darah khusus dengan pori-pori yang besar. Sel-sel islet pankreas
mempunyai tiga tipe sel mayor, yang masing-masing memproduksi endokrin yang berbeda yaitu
sel alfa (20 %) terletak di perifer dan memproduksi glukagon, sel beta (75 %) terletak di sentral
memproduksi hormon insulin,sel delta (5 %) yang mensekresi hormon somotostatin, dan sisanya
yang memproduksi pankreas polipeptida.(13)
Insulin
Pengeluaran insulin oleh sel B dirangsang oleh kenaikan glukosa dalam darah yang
ditangkap oleh reseptor glukosa pada sitoplasma permukaan sel B yang akan merangsang
pengeluaran ion kalsium dalam sel. Ion kalsium akan meningkatkan eksostosis dari vesikel
seksresi yang berisi insulin dan meningkatkan jumlah insulin dalam beberapa detik. Jika keadaan
hiperglikemia masih bertahan maka mRNA akan dibentuk dalam nukleus dan berpindah ke
sitoplasma untuk selanjutnya meningkatkan sintesis dari rantai polipeptida tunggal (proinsulin)
di dalam RE. Dan selama pembentukan dalam apparatus golgi, proinsulin ini akan diikat oleh 2
disulfida yang oleh enzim protease akan diubah menjadi insulin dan disimpan dalam vesikel
sekresi yang jika dibutuhkan akan dikeluarkan melalui proses eksostosis.
Insulin bekerja dengan jalan terikat dengan reseptor insulin yang terdapat pada membran sel
target. Mekanisme kerja insulin dapat berlangsung segera dalam beberapa detik, dalam beberapa
menit, atau dalam beberapa jam.
Oleh karena efeknya yang menonjol pada metabolisme karbohidrat dan oleh karena efeknya
terhadap metabolisme karbohidrat yang pertama kali ditemukan, maka awalnya insulin dikatakan
sebagai hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat. Tetapi, ternyata insulin juga
memainkan peranan yang penting dalam metabolisme lemak dan protein. Jadi fungsi utama
insulin adalah menyimpan energi pada hati,otot dan jaringan lemak.
Glukagon
Glukagon mempunyai fungsi yang berlawanan dengan hormon insulin yaitu meningkatkan
konsentrasi glukosa
Efek fisiologis terjadi melalui mekanisme kerjanya pada reseptor glukagon yang terdapat pada
membran sel.
Efek glukagon pada metabolisme glukosa adalah :
1. Pemecahan glikogen di hati(glikogenolisis).
2. Meningkatkan glukoneogenesis pada hati.
Glukagon juga meningkatkan lipolisis,menghambat penyimpanan trigliserida dan efek ketogenik.
Selain itu glukagon konsentrasi tinggi mempunyai efek inotropik pada jantung, juga
DAFTAR PUSTAKA
Scanlon, Valerie C. and Sanders, Tina (2007). Essentials of Anatomy and Physiology fifth
edition. FA Davis Company. ISBN13: 978-0-8036-1546-5
http://biodewi.webs.com/kelenjarpankreas.htm
http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/2011/11/kelenjar-pankreas.html
http://santicutee.blogspot.co.id/2012_05_01_archive.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pankreas