Anda di halaman 1dari 22

FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

Disusun Oleh :

Gayu Indrisulistioningrum (3415150769)

Wahyu Amin Pratiwi (3415150943)

Septika Augis Ulmi Kaan (341515998)

Kamila Nur Afifah (3415151101)

Astri Yohana Putri (3415151849)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
Fisiologi Sistem Respirasi

Gayu Indrisulistioningrum1, Wahyu Amin Pratiwi1, Septika Augis Ulmi Kaan1, Kamila Nur
Afifah1, Astri Yohana Putri1
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda 10, Rawamangun, Jakarta 13220.
Telp/Fax : (021) 4894909

ABSTRACT

Practicum on Respiration System was held on October 17, 2017 at the Campus B Physiology
Laboratory, University Nergeri Jakarta. Practicum is aimed to understand the mechanism of
action of the respiratory organs in animals (fish), to understand the process of tissue oxidation
and determine the level of amphibian lung permeability to gases. From the experimental
results obtained that catfish and Gurami Fish has a primary respiratory organs (gills) and
secondary (labyrinth) While the goldfish do not have a labyrinth but have bladder. Tissue
oxidation occurs because of the bond between the oxygen to hemoglobin is called
oxyhemoglobin (HbO2) which will give a blue color tissue. In lung permeability experiments,
it appears that the lung expands due to the inclusion of CO2 from lime water solution
diffusion.
Keywords: Respiratory organs in animals, tissue oxidation, amphibian lung permeability to
gases, experiment, Campus B Physiology Laboratory, State University of Jakarta

ABSTRAK
Praktikum sistem respirasi dilaksanakan pada bulan October, 17, 2017 di kampus B
laboratorium fisiologi, Universitas Negeri Jakarta. Praktikum ini bertujuan untuk memahami
mekanisme pada aktivitas organ respirasi pada hewan (ikan), untuk memahami proses pada
oksidasi jaringan dan menentukan tingkat permeabilitas paru-paru terhadap gas. Dari hasil
percobaan diperoleh bahwa ikan lele dan ikan gurami memiliki organ pernafasan primer
(insang) dan sekunder (labirin), ikan mas dan ikan sapu-sapu tidak memiliki labirin tapi
memiliki air bladder, belut memiliki labirin yang tidak terlihat. Oksitusi jaringan terjadi karena
ikatan antara oksigen dengan hemoglobin disebut oxyhemoglobin (HbO2) yang akan memberi
warna biru pada jaringan. Pada percobaan permeabilitas paru, tampak bahwa paru-paru
mengembang karena masuknya CO2 dari larutan air kapur.

Kata Kunci : Organ respirasi hewan, oksidasi jaringan, permeabilitas paru-paru, percobaan,
Laboratorium Fisiologi Kampus B Universitas Negeri Jakarta

PENDAHULUAN
Setiap sel yang hidup pasti
membutuhkan energi untuk
menjalankan berbagai aktivitas sel.
Salah satu sumber energi sel Salah satu organ yang berperan
didapatkan dari proses respirasi. pada saat proses respirasi adalah paru-
Kebanyakan orang berpikir respirasi paru. Paru-paru berfungsi sebagai
sebagai proses pernapasan dan tempat pertukaran O2 dan CO2 yang
bernapas keluar. Dalam fisiologi, ada di dalam darah. Jantung mengirim
respirasi memiliki banyak makna yang darah yang mengandung CO2, CO2
lebih luas. Respirasi meliputi dua tersebut akan diserap oleh paru paru
proses yang terpisah namun dan segera dikeluarkan dari tubuh.
berhubungan, yaitu proses respirasi sel Sebaliknya, O2 yang berasal dari
dan respirasi eksternal (Sherwood, lingkungan akan diberikan kepada
2010). Respirasi eksternal merupakan aliran darah dan dibawa ke jantung
proses penyerapan O2 dan untuk didistribusi kan ke seluruh
penghilangan CO2 dari tubuh, respirasi jaringan tubuh.
Pada praktikum ini, kami
internal merupakan proses penggunaan
melakukan 3 percobaan yang
O2 dan produk CO2 oleh sel (Barrett et
berhubungan dengan proses respirasi.
al., 2010).
Proses respirasi atau fisiologi Percobaan yang pertama yaitu
respirasi setiap hewan pada umumnya mengamati insang, labirin dan kantung
berbeda berdasarkan habitat dan udara yang merupakan organ
anatomi tubuh hewan tersebut. Seperti respiratori pada ikan. Percobaan kedua
hal nya ikan yang mendapatkan suplai yaitu respirasi jaringan dan percobaan
oksigen dari air memiliki organ ketiga adalah permeabilitas paru-paru.
respiratori yang berbeda dengan Ketiga percobaan tersebut dilakukan
mamalia yang mendapatkan suplai dengan tujuan untuk mengetahui organ
oksigen dari udara secara langsung. respiratori apa saja yang dimiliki oleh
Ikan bernafas menggunakan insang ikan dan apakah organ respiratori yang
yang terdiri dari lembaran lembaran dimiliki oleh semua jenis ikan itu
yang mengandung filament dan sama. Selain itu kami juga
memiliki kapiler kapiler darah. Pada inginmengetahui proses dari respirasi
kapiler darah ini terjadi proses difusi jaringan pada amphibi dan apakah
O2 untuk masuk dan difusi CO2 keluar paru-paru memiliki sifat permeabelitas
dari tubuh ikan. Adapula hewan yang yang tinggi.
mendapatkan O2 dengan cara difusi
METODOLOGI
melalui kulit.
Kegiatan ini dilakukan pada Alat yang kami pergunakan
hari Rabu 17 Oktober 2017 di dalam pengamatan ini adalah alat
Laboratorium Fisiologi Kampus B bedah, papan bedah, alat suntik,
Universitas Negeri Jakarta. Kami benang halus, gelas kimia 100ml.
melakukan 3 jenis pengamatan yang Sedangkan bahan-bahannya adalah
berkaitan dengan fisiologi sistem ikan lele, ikan gurame, ikan mas, katak,
respirasi. Pengamatan yang kami larutan metylen blue, larutan NaCl, dan
lakukan adalah Pengamatan alat air kapur.
Berikut adalah penjelasan
pernapasan ikan, pengamatan oksidasi
mengenai langkah kerja dalam setiap
jaringan, dan permeabilitas paru-paru
pengamatan :
terhadap gas.

1. Respirasi pada ikan percobaan ini dibutuhkan 2 katak, satu


katak sebagai kontrol (tidak diberi
Selain insang ikan memiliki organ
perlakuan) dan katak kedua sebagai
tambah lain untuk melakukan proses
pembanding (Yang diberi perlakuan
respirasi. Bahan praktikum kali ini
injeksi 2 ml metylen blue). Setelah 30
adalah ikan sapu-sapu besar, ikan lele,
menit kedua katak dibunuh dengan cara
ikan mas, ikan gurami, dan belut.
menusuk pada bagian dorsal katak
Kelima bahan tersebut dibedah pada
(kepala) lalu dibedah dan diamati
bagian dorsal (dimulai dari anterior –
berbagai jaringan dan organ (Saraf,
posterior) kemudian diamati labirin
darah, otot, pancreas, hati, jantung, dan
yang terletak diatas insang pada bagian
ginjal). Kemudian dibandingkan
anterior ikan. Setelah itu gelembung
jaringan dan organ kedua katak
renang (ductus pneumaticus) diamati
tersebut.
pada bagian posterior.

3. Permeabelitas Paru-paru
2. Pengamatan Oksidasi Jaringan
Pada praktikum ini dibuat terhadap Gas
Pada percobaan kali ini seekor
campuran metylen blue dengan larutan
katak dibius dengan menggunakan
garam fisiologis (0.7% NaCl) dengan
kloroform kemudian katak dibedah dan
perbandingan 1:1000 kemudian
ditekan kedua paru-parunya sampai
metylen blue sebanyak 2 ml
mengempis. Setelah itu kedua paru-
diinjeksikan kedalam saccus
paru katak diikat dengan benang halus
lymphaticus dorsalis katak. Dalam
di daerah bronkus. Lalu paru-paru yang
sudah diikat dipotong di daerah trakea,
usahakan jangan sampai paru-paru
bocor. Tahap terakhir paru-paru
dimasukkan kedalam air kapur dan
diamati perubahan-perubahan yang
terjadi pada paru-paru katak tersebut.
HASIL
1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan
Tabel 3.1 Hasil pengamatan Alat pernafasan pada insang

Jenis Ikan Insang Labirin Ductus


Pneumaticus
1. Ikan Gurame Memiliki 1 1 pasang berbentuk 1, tipe fisostomus
pasang insang, 4 seperti mawar
filamen
2. Ikan Lele Memiliki 1 1 pasang, berbentuk 1. tipe fisostomus
pasang insang, 4 seperti bunga karang
filamen
3. Ikan Mas Memiliki 1 Tidak ada labirin 1, tipe fisostomus
pasang insang, 5
lembar
4. Ikan Sapu-sapu Memiliki 1 Tidak ada labirin 1. tipe fisoklistus
pasang insang, 3
lembar
5. Belut Memiliki 1 Tidak terlihat Tidak ada
pasang insang, 3
lembar

2. Pengamatan Oksidasi Jaringan


Tabel 3.2 Hasil pengamatan Oksidasi Jaringan

Jaringan dan Organ Warna


Sesaat Setelah dibedah 30 menit dibedah
Saraf Putih Putih pucat
Darah Merah Merah kehitaman
Otot Biru Biru pucat 3.
Jantung Ungu Ungu kehitaman P
Hati Merah Merah kehitaman
Ginjal Biru+ Biru++
Pankreas Kuning Pucat Kuning kecoklatan
ermeabilitas Paru-paru terhadap Gas

Sebelum direndam Setelah direndam


Paru-paru
air kapur air kapur
1. Warna merah muda merah muda pucat
2. bentuk
mengempis menggembung
(elastisitas)

Sebelum dicelup Setelah dicelup


air kapur
organ organ
1. warna putih keruh Putih lebih jernih
2. kekeruhan Keruh Lebih Jernih
PEMBAHASAN ikan lele, ikan belut, dan ikan sapu-sapu.
Kegiatan 1. Pengamtan Organ Kelima ikan ini memiliki persamaan dan
Respirasi Pada ikan memiliki perbedaan tersendiri.
Terdapat perbedaan organ respirasi
Organ respirasi pada ikan terdiri atas pada ikan, semua ikan memiliki insang,
insang dan organ tambahan berupa karena organ inilah yang merupakan organ
gelembung renang (Ductus Pneumaticus) utama dari proses respirasi pada ikan.
dan labirin. Namun khusus gelembung Setiap ikan pun berbeda jumlah filamen
renang dan labirin tidak semua ikan insang yang dimiliki oleh ikan.
memiliki keduanya. Ada ikan yang hanya Pada ikan mas terdapat 5 filamen
memiliki labirin saja, atau pun hanya insang, ikan lele memiliki 4 filamen
memiliki gelembung renang saja. Hal ini insang, pada ikan gurame terdapat 4
disesuaikan dengan keadaan lingkungan filamen insang, pada ikan belut terdapat 3
dimana ikan tersebut. Pada kondisi filamen insang dan pada ikan sapu-sapu
lingkungan yang berlumpur, organ terdapat 3 filamen insang.
tambahan yang dimiliki ikan biasanya Melihat jumlah filamen insang
adalah labirin. Namun untuk kondisi yang dimiliki ikan, maka dapat diduga
lingkungan yang banyak air dan habitat asal ikan tersebut. Ikan yang
memungkinkan ikan untuk naik turun memiliki jumlah filamen insang terbanyak
melayang di air, maka organ tambahan merupakan ikan jenis air tawar dimana
yang dimiliki ikan ialah gelembung volume air sangat banyak, hal ini terjadi
renang (Ductus Pneumaticus). Namun ada pada ikan mas dan gurame yang tinggal di
pula yang tak memiliki organ respirasi lingkungan dengan volume air yang
tambahan. banyak. Untuk ikan yang memiliki
Pada praktikum kali ini digunakan 5 filamen insang yang lebih sedikit, kondisi
jenis ikan yaitu ikan mas, ikan gurame, lingkungan akan lebih sedikit air dan
terdapat lumpur. Selain itu juga, keadaan pencernaannya, gelembung ikan mas
lingkungan yang berada di dasar, baik berwrna putih mengkilap dan bentuknya
dasar perairan payau, laut, ataupun tawar. yang lonjong dengan ujung yang
Hal ini terjadi pada ikan lele dan belut meruncing. Lapisan membrannya sangat
yang dapat hidup di kondisi berlupur. tipis dan banyak mengandung pembuluh
Organ tambahan gelembung darah. Gelembung renang pada ikan mas
renang (Ductus Pneumaticus) yang terhubung pada insang ikan, sehingga
teramati hanya terdapat pada beberapa memungkinkan terjadinya kontrol gas
ikan saja. Terdapat dua tipe gelembung antara insang dengan gelembung renang.
renang yaitu Fisotomus dan Fisoklistus. Gelembung renang yang dimiliki
Fisotomus ialah tipe gelembung renang ikan gurame terhubung dari saluran
yang terhubung pada saluran pencernaan pencernaannya, gelembung ikan gurame
ikan, hal ini memungkinkan ikan untuk berwarna putih mengkilap dan bentuknya
mengontrol jumlah gas dalam gelembung yang lonjong dengan ujung yang
renang. Fisoklistus ialah tipe gelembung meruncing. Lapisan membrannya sangat
renang yang tertutup sehingga tidak ada tipis dan banyak mengandung pembuluh
gas yang akan berpinah dari usus ke darah. Gelembung renang pada ikan
gelembung renang. Pada tipe gelembung gurame terhubung pada insang ikan,
renang ini, ikan mampu mengontrol sehingga memungkinkan terjadinya
pertukaran gas atau jumlah gas yang kontrol gas antara insang dengan
terdapat dalam gelembung renang melalui gelembung renang.
kapiler yang sangat melimpah dan Berdasarkan literatur, gelembung
ditemukan pada membran gelembung renang pada ikan lele memiliki tipe
reanang yang sangat tipis (Aquatics, 2010) fisostomus. Namun pada praktikum kali
Pada ikan yang diamati terdapat 4 ini, kelompok kami tidak menemukan
jenis ikan yang memiliki gelembung gelembung renang tersebut.
renang yaitu ikan mas, ikan gurame, ikan Gelembung renang pada ikan
lele dan ikan sapu-sapu. Ikan mas sapu-sapu memiliki tipe fisoklistus,
memiliki gelembung renang tipe dimana gelembung renang pada ikan
fisostomus. Dari hasil pengamatan, sapu-sapu tidak terhubung pada saluran
terlihat bahwa gelembung renang yang cerna. Tidak adanya kontrol gas oleh ikan
dimiliki ikan mas terhubung dari saluran dalam gelembung renang. Warna
gelembung renang yang dimiliki ikan Organ respirasi tambahan lainnya
sapu-sapu tidak secerah pada ikan mas, ialah Labirin ikan. Terdapat banyak tipe
warnanya pucat. Ukurannya pun berbeda labirin pada ikan. Labirin yang teramati
dengan gelembung renang pada ikan mas, hanya pada ikan gurame dan ikan lele.
yaitu lebih kecil. Sedangkan ikan mas Ikan lele memiliki tipe labirin seperti
memiliki ukuran gelembung renang yang bunga karang yang menyesuaikan dengan
besar. bentuk kepala ikan lele yang pipih.
Labirin yang dimiliki oleh ikan lele
berwarna merah menyala dan sangat
menarik. Warna merah ini disebabkan oleh
jumlah eritrosit yang banyak pada bagian
labirin ikan. Hal ini dikarenakan habitat
ikan lele yang sedikit akan oksigen.
Labirin ikan lele terletak pada lengkung
kedua dan keempat insang. Fungsi labirin
ini untuk mengambil oksigen dari atas
permukaan. Dengan alat pernapasan
tambahan ini, ikan lele dapat bertahan
hidup dalam kondisi oksigen yang
minimu. Selain itu,labirin berfungsi untuk
memperluas penyerapan oksigen dan
untuk menyimpan oksigen.Labirin pada
ikan lele tidak sekeras pada ikan gurame.
Karena ikan lele hidup di daerah
berlumpur, sehingga labirinnya lebih
lunak.
Labirin pada ikan gurame, berupa
labirin yang terletak di dalam rongga
insang. Bentuk labirin mirip bunga mawar
(karena ukuran kepala yang relative besar
sehingga bentuk labirinnya relative
melebar) dengan lekukan-lekukan.
Labirin-labirin ini keras, dan warnanya dan perairan yang lebih dalam sehingga
lebih terang dibanding labirin pada ikan ini sangat berpengaruh pada penyimpanan
lele karena habitatnya tidak terlalu miskin oksigen dalam tubuh ikan.
oksigen sehingga eritrosit yang
dibutuhkan tidak sebanyak pada ikan lele. 2.Pengamatan Oksidasi Jaringan
Labirin pada ikan gurame lebih Pada praktikum ini
keras daripada insangnya. Hal ini dilakukan pengamatan pada katak yang
disebabkan karena insang itu terdiri dari diberi injeksi metylen blue pada bagian
filamen dan filamen itu terdiri dai lamela- saccus lymphaticus dorsalis.
lamela. Lamela inilah yang berfungsi Penginjeksikan campuran methylene blue
untuk memperluas penyerapan oksigen dan larutan garam fisiologis (0,7% NaCl)
sehingga teksturnya lebih lunak daripada dengan perbandingan 1:1000 ke dalam
labirin. Labirin inilah yang saccus lymphaticus dorsalis katak akan
memungkinkan gurame dapat mengirup segera menyebar ke seluruh tubuh.
langsung oksigen bebas dari udara, Tujuan dicampurnya methylen blue dan
sehingga dapat hidup di perairan yang NaCl untuk melarutkan methylen blue
kandungan oksigennya rendah. Itu sehingga dapat ikut serta dalam proses
sebabnya, gurami yang hidup di perairan oksidasi jaringan. Di dalam tubuh katak
yang miskin oksigen selalu tampak terdapat NaCl, tepatnya terletak pada
muncul ke permukaan dan menyembulkan plasma darah sehingga methylen blue
kepalanya ke atas permukaan air. dapat larut dalam cairan tubuh katak.
Pada dasarnya, gurame sangat Penggunaan methylene blue sebagai
menyukai perairan yang jernih, bening, indikator terjadinya oksidasi jaringan
dan tidak banyak mengandung lumpur. dalam tubuh katak. Praktikan melakukan
Selain itu, mengingat sifatnya yang suka penginjeksian pada bagian saccus
bergerak secara vertikal (naik turun), lymphaticus dorsalis karena pada bagian
gurami memerlukan perairan yang airnya ini memiliki ukuran yang lebih besar
relatif lebih dalam. dibandingkan dengan bagian yang lain
Hal ini dikarenakan ikan lele hidup sehingga memudahkan kami
di daerah yang sangat berlumpur, menginjeksikan methylene blue untuk
sedangkan ikan gurame hidup pada tempat masuk ke dalam jaringan tubuh katak.
yang tidak banyak mengandung lumpur
Pengamatan ini bertujuan respirasi biasa oksigen akan dibawa oleh
untuk mengamati proses oksidasi jaringan. pigmen respirasi dalam darah yaitu
Setelah penyuntikan dan dilakukan, katak hemoglobin yang terkandung dalam
dibiarkan selama 30 menit agar metilen eritrosit (Campbell, 2004). Berdasarkan
blue menyebar ke seluruh jaringan tubuh, penjelasan diatas dapat diketahui bahwa
selanjutnya dilakukan proses pembedahan, saat katak masih hidup warna metylen
sebagian besar organ dalam katak blue akan memudar dan ketika katak
berwarna biru tua seperti ginjal dan otot, dibunuh lalu dibedah maka warna biru
saraf berwarna putih, pada darah dan hati akan muncul kembali karena tidak
berwarna merah, berwarna kuning pada terjadinya proses oksidasi dalam jaringan.
pancreas dan berwarna ungu pada jantung. Hemoglobin dapat membentuk ikatan
Metylen blue yang diinjeksikan berdifusi longgar reversible dengan O2 menjadi
ke sebagian besar organ-organ dalam dan oksihemoglobin. Hemoglobin dapat
jaringan pada katak. Namun setelah berikatan dengan selain O2 jika ada
didiamkan selama 30 menit, keadaan molekul atau zat yang afinitasnya lebih
organ-organ tersebut seharusnya makin kuat dibandingkan oksigen. Methylene
menunjukkan warna biru dari metylen blue yang diinjeksikan tadi memiliki
blue, namun beberapa organ dan jaringan afinitas lebih kuat dibandingkan dengan
tidak berwarna biru. Saraf berwarna putih oksigen , maka terjadi ikatan antar
pucat,Darah dan Hati berwarna merah hemoglobin dengan methylene blue
kehitaman. Otot berwarna biru pucat. menjadi Hbmet (methemoglobin) yang
Jantung berwarna ungu kehitaman, Ginjal akan diedarkan ke seluruh jaringan .
berwarna biru++ dan Pankreas berwarna Karena yang diedarkan adalah methylene
kuning kecoklatan. Hal ini didasari oleh blue bukan oksigen maka jaringan tubuh
adanya kesalahan pada saat penyuntikan. katak mengalami kekurangan suplai O2
Mungkin pada saat menyuntik terjadi yang disebut dengan hipoksia di jaringan
salah tempat sehingga Metylen blue tidak berkurang drastis akibat penambahan
berdifusi dengan jaringan dan organ dalam metilen biru. Metilen blue yang telah
pada katak. masuk pembuluh darah akan masuk ke
Pada saat terjadi oksidasi, eritrosit dan diikat oleh hemoglobin dan
respirasi yang membutuhkan oksigen akan membentuk metilen hemoglobin (MetHb)
membuat metilen biru menghilang. Pada dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
dinamakan surfaktan paru, suatu
fosfolipoprotein yang berada di antara
HbO2 Hb + O2
Hb + Met MetHb molekul-molekul air dan menurunkan
tegangan permukaan, sehingga
Karena kandungan besinya,
compliance paru dapat meningkat dan
hemoglobin yang berikatan dengan
mencegah kecenderungan alveolus untuk
oksigen berwarna merah dan berwarna
kolaps. Maka dari itu, ketika paru katak
biru apabila mengalami deoksigenasi.
dimasukkan kedalam air kapur yang
Dengan demikian, darah arteri yang
memiliki banyak gas CO2 tidak membuat
teroksigenasi sempurna tampak merah,
paru katak menjadi kolaps.
dan darah vena yang telah kehilangan
Larutan air kapur akan menjadi
sebagian oksigennya di jaringan
berwarna cukup keruh jika dilewatkan
memperlihatkan rona kebiruan
dengan aliran gas karbon dioksida. Hal ini
(Sherwood, 2001). Oleh sebab itu,
dapat dikarenakan jika air kapur ini diberi
jaringan dan organ yang mengalami
aliran gas karbon dioksida maka akan
kematian, terlihat pada saat 30 menit ,
menghasilkan endapan kalsium karbonat
jaringan dan organ menjadi berwarna biru
yang menjadikan larutan air ini menjadi
karena tidak diproduksinya CO2. Tetapi
berwarna keruh.
pada organ yang teramati warna biru
Setelah dimasukkan kedalam air
hanya muncul pada jaringan otot dan
kapur, paru katak menjadi menggembung,
ginjal saja.
air kapur menjadi cukup bening karena
gas CO2 didalam air kapur telah masuk
3. Permeabilitas Paru-paru terhadap
kedalam alveolus secara difusi. Sehingga
Gas
hanya tertinggal sedikit CO2 didalam air
Paru yang digunakan adalah
kapur serta terbentuk endapan CaCO3.
sepasang paru katak. Paru dikempiskan
Persaaan reaksi sebagai berikut :
terlebih dahulu agar dapat diketahui
CaCO3 (s) + H2O (l) → H2CO3 (l) +
bagaimana sifat permeabilitas paru
Ca(OH)2 (l)
terhadap gas. Paru katak berwarna merah
H2CO3 (l) → H2O (l) + CO2 (g)
muda Sebelum direndam dengan air kapur
Paru katak tersusun atas jaringan
Ca(OH)2 dan berwarna merah muda lebih
epitel pipih selapis, sehingga bisa terjadi
pucat setelah direndam di air kapur. Sel-
pertukaran gas melalui membran paru
sel alveolus mengeluarkan suatu zat yang
yang tersusun dari jaringan tersebut. karena adanya akumulasi CO2 ke dalam
Setelah paru ditekan, paru katak yang paru.
diikatkan dengan benang halus di daerah
bronkus bertujuan agar aliran darah dari
pembuluh darah tidak mengalir ke dalam
KESIMPULAN
paru dan tercipta tekanan udara antara - Proses respirasi merupakan salah
lingkungan dengan bagian dalam paru. satu proses untuk menghasilkan
Paru yang sudah diikatkan dipotong pada energi
- Organ respiratori yang dimiliki ikan
bagian atasnya untuk dimasukkan ke
adalah insang, labirin dan kantung
dalam air kapur (larutan Ca(OH)2).
Air kapur terlihat lebih keruh dan udara, namun tidak semua jenis ikan
adanya gelembung, menandakan adanya memiliki alat respiratori yang
CO2 setelah ditiup oleh praktikan. Setelah lengkap.
- Ikan mas tidak memiliki labirin di
dimasukkan, ternyata paru katak menjadi
sekitar insangnya
menggembung. Hal ini karena, adanya
- Katak atau kodok dapat menyerap
perbedaan tekanan parsial gas CO2 antara
O2 dari lingkungan melalui proses
di dalam air kapur dengan di dalam paru.
difusi pada kulit
Tekanan parsial ini tidak terlalu beda jauh, - Terjadi proses oksidasi pada
karena gas yang terdapat di dalam air jaringan
- Paru-paru memiliki kemampuan
kapur ada yang menguap ke udara, tetapi
mengikat CO2 atau sangan permeable
masih tersisa gas yang terlarut didalam air
dengan gas.
kapur, sehingga tekanan tetap terjadi
walau tidak begitu besar. Tekanan CO2
pada larutan Ca(OH)2 (air kapur) lebih
besar dibandingkan dengan tekanan CO2
di dalam alveolus, sehingga CO2 berdifusi
dari dalam larutan Ca(OH)2 ke dalam
alveoli sesuai dengan selisih tekanan
sehingga paru-paru terlihat menggembung
karena terisi oleh CO2 yang terdapat
dalam larutan air kapur. Serta, paru katak
menjadi berwarna merah muda pucat
DAFTAR PUSTAKA

- Ansyari.2007. Pentingnya labirin


bagi ikan rawa. Jurnal Bawal. Vol. 1
No.5 Agustus 2007 : 161-167

- Barrett, kim et al. 2010. Ganong’s


Review of Medical Physiology
Twenty-Third Edition. The McGraw-
Hill Companies, Inc. New York.

- Campbell, Neil.A. 2004. Biologi


Jilid 3. Terjemahan Wasmen Manalu.
Erlangga. Jakarta

- M. Hughes, Julian et al. 2016.


Discovery of specialised anatomical
structure in some physoclistous
carangid fishes which permits rapid
ascent withouth barotrauma. Marine
Biology Journal DOI
10.1007/s00227-016-2943-6 : 163-
169

- Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi


Manusia, dari Sel Ke Sistem.
Terjemahan Brahm U. Pendit. EGC.
Jakarta

- Sherwood, lauralee. 2010. Human


Physiology : from Cells to System
Seventh edition. Brooks/Cole
Cengage Learning. Canada.

- Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan


Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
LAMPIRAN PERTANYAAN

1. Mengapa keluar masuknya O2 dan CO2 dari organ respirasi ke jaringan


dan sebaliknya berlangsung secara difusi?
Jawab :
Hal tersebut disebabkan karena anatomi organ dan jaringan yang terlibat
dalam proses keluar masuknya gas memilki membran yang bersifat
permeable dan tidak terjadi perbedaan gradien yang mengharuskan terjadinya
transport aktif.

2. Buatlah kurva disosiasi HbO2?


Jawab :

3. Jelaskan secara singkat mekanisme sintesis ATP di dalam sel!


Jawab :
Langkah akhir pada fosforilasi oksidatif adalah mengkonservasi ADP menjadi
ATP. Ini terjadi dalam gabungan molekul protein yang besar, yang menonjol
ke segala arah melalui bagian dalam membran mitokondria dan menonjolkan
kepala seperti bongkol ke bagian dalam matriks. Molekul ini adalah ATPase,
dinamai ATP sintetase. Dipostulasikan bahwa konsentrasi ion hidrogen yang
lebih tinggi di dalam ruang antara 2 membran mitokondria dan perbedaab
potensial listrik yang kasar yang melintasi bagian dalam membran ini
menyebabkan ion hidrogen mengalir ke dalam matriks mitokondria melalui
zat dari molekul ATPase. Dalam melakukan ini, energi yang berasal dari
aliran ion hidrogen digunakan oleh ATPase. Untuk mengubah ADP menjadi
ATP dengan menggabungkan ADP dengan fosfat, pada waktu yang sama
mmbentuk tambahan ikatan fosfat berenergi tinggi. Kini dapat ditentukan
jumlah total molekul ATP yang dibentuk untuk energi dari satu molekul
glukosa, jumlahnya adalah 2 selama glikolisis, 2 selama siklus asam sitrat dan
34 selama fosforilasi oksidatif. Yang membuat jumlah total 38 molekul ATP
terbentuk untuk tiap molekul glukosa yang didegradasi menjadi CO2dan air.
Jadi 30.000 kalori energi disimpan dalam bentuk ATP, sedangkan 686.000
kalori dikeluarkan selama oksidasi lengkap setiap grm molekul glukosa. Hal
ini menggambarkan efisiensi keseluruhan transfer energi sebesar 44%. Sisa
energi sebesar 56% menjadi panas, oleh karena itu tidak dapat digunakan oleh
sel untuk melakukan fungsi spesifik

4. Sebutkan membran respirasi atau pada bagian apa pertukaran O2 dan


CO2 berlangsung pada ikan, katak, reptilia, burung dan mamalia!
Jawab :
 Katak: kulit, paru-paru (trakhea, bronchus,bronkheoli)
 Ikan: insang, gelembung renang, labirin
 Reptil: paru-paru (trachea, bronchus, selat kompleks)
 Mamalia : Paru-paru

Lampiran Gambar
Labirin pada ikan gurame

Air bladder pada ikan gurame

Labirin pada ikan lele


Air bladder pada ikan lele terdapat dua
buah

Air bladder pada ikan mas

Insang pada ikan mas


Ikan sapu-sapu memiliki air bladder dan
insang

Hanya ditemukan insang pada belut.


Foto pengamatan oksidasi jaringan

Katak yang tidak diberikan


methilen blue

Katak yang diberikan metilen blue

Perbandingan katak yang


diberikan dan tidak diberikan
metilen blue
Foto pengamatan permiabilitas paru-paru terhadap gas

Foto Keterangan

Kami tidak mendokumentasikan paru-paru Paru-paru yang belum dicelupkan ke air


sebelum dicelupkan ke air kapur. kapur berwarna merah segar, dan mengempis

Paru-paru yang sudah dicelupkan ke air


kapur warnanya berubah menjadi pucat,
menggembung dan air kapur menjadi keruh.

Anda mungkin juga menyukai