Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
PENDIDIKAN BIOLOGI A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
Fisiologi Sistem Sirkulasi
Gayu Indrisulistioningrum1, Wahyu Amin Pratiwi1, Septika Augis Ulmi Kaan1, Kamila Nur
Afifah1, Astri Yohana Putri1
ABSTRAK
Praktikum sistem sirkulasi diadakan pada 25 Oktober 2017 di Kampus B, Laboratorium
fisiologi, Universitas Negeri Jakarta. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati
proses mikrosirkulasi dan hemodinamika yang terjadi pada mesentrium katak serta
mengetahui pengaruh beberapa rangsang terhadap kecepatan aliran darah. Mikrosirkulasi yang
terdapat dalam mesentrium katak terdiri dari arteriol, venula dan kapiler. Arteriol memiliki
kecepatan aliran darah yang paling cepat serta diameter yang lebih kecil dari venula. Venula
memiliki diameter lumen yang paling besar dan kecepatan alirannya dibawah arteriol. Kapiler
merupakan pembuluh darah yang memiliki diameter lumen paling kecil dan aliran yang sangat
lambat. Kecepatan aliran darah pada mesentrium katak dapat dirangsang oleh rangsangan
mekanik, suhu, dan bahan kimia.
Kata Kunci : Sistem sirkulasi, mesentrium, katak
ABSTRACT
Practice on Circulation System was held on October 25th, 2017 at the Campus B Physiology
Laboratory, State University of Jakarta. The purpose of this practice are to observe
microcirculation and hemodynamic processes that occur in mesentrium frogs and the effect of
several stimuli on blood flow velocity. Mesentrium microcirculation contained in the frog
consists of arterioles, venules and capillaries. Arteriolar blood flow speed is the fastest and
smaller diameter of venules. Venules have the greatest lumen diameter and velocities under
arterioles. The capillary blood vessels which have the smallest lumen diameter and flow were
very slow. Blood flow velocity in mesentrium frogs may be induced by mechanical stimuli,
temperature, and chemicals.
Keywords: circulatory system, mesentrium, frogs
PENDAHULUAN Sirkulasi sistemik dan paru masing-masing
terdiri dari sistem pembuluh yang tertutup.
Pembuluh darah merupakan sistem
Arteri yang mengangkut darah dari jantung
saluran tertutup yang membawa darah dari
ke jaringan, bercabang-cabang menjadi
jantung ke jaringan dan kembali ke
suatu “pohon” pembuluh-pembuluh darah
jantung. Sirkulasi paru terdiri dari
yang semakin kecil, dengan berbagai
lengkung tertutup pembuluh - pembuluh
cabang menyalurkan darah ke berbagai
yang mengangkut darah antara jantung dan
bagian tubuh. Sewaktu suatu arteri kecil
paru, sedangkan sirkulasi sistemik terdiri
mencapai organ yang diperdarahinya, arteri
dari pembuluh-pembuluh yang mengangkut
tersebut bercabang-cabang menjadi banyak
darah antara jantung dan sistem organ
arteriol. Di dalam organ, arteriol
(Sherwood, 2008). Sejumlah cairan
bercabang-cabang lagi menjadi kapiler,
interstisial masuk ke pembuluh limfe dan
pembuluh terkecil, tempat semua
berjalan melalui pembuluh ini ke sistem
pertukaran antara darah dan sel-sel di
vaskular. Darah mengalir melalui
sekitarnya terjadi. Pertukaran di kapiler
pembuluh terutama karena gerakan maju
merupakan tujuan akhir dari system
yang diberikan kepadanya oleh
sirkulasi, semua aktivitas lain dari sistem
pemompaan jantung, meskipun pada
ini diarahkan untuk memastikan distribusi
sirkulasi sistemik, recoil diastolik dinding
darah segar ke kapiler untuk pertukaran
arteri, tekanan pada vena oleh otot rangka
dengan semua sel. Kapiler-kapiler kembali
selama berolahraga, dan tekanan negatif
menyatu untuk membentuk venula kecil,
dalam rongga dada selama inspirasi juga
yang terus bergabung membentuk vena
menggerakkan darah ke depan. Tahanan
kecil yang keluar dari organ. Vena-vena
terhadap aliran sedikit bergantung pada
kecil secara progresif bersatu untuk
viskositas darah tetapi sebagian besar
membentuk vena yang lebih besar yang
bergantung pada diameter pembuluh darah,
akhirnya mengalirkan darah ke jantung.
terutama arteriol. Seluruh darah mengalir
Arteriol, kapiler, dan venula secara kolektif
melalui paru, tetapi sirkulasi sistemik
disebut sebagai mikrosirkulasi karena
terdiri atas beragam sirkuit yang terdapat
pembuluh-pembuluh tersebut hanya dapat
dalam susunan paralel. Susunan ini
dilihat dengan bantuan mikroskop. Cara
menimbulkan banyak variasi dalam aliran
kerja jantung pada saat berdenyut, setiap
darah regional tanpa mengubah aliran
ruang jantung mengendur dan terisi darah
sistemik total (Ganong, 2008).
(disebut diastol). Selanjutnya jantung.
berkontraksi dan memompa darah Alat yang kami pergunakan dalam
keluar dari ruang jantung (disebut sistol) pengamatan ini adalah alat bedah, papan
bedah, mikroskop, pipet, jarum pentul,
Pada praktikum ini kami melakukan
object glass, cover glass, Ijuk/rambut, dan
3 percobaan yang berhubungan dengan
kertas serap. Sedangkan bahan yang kami
proses sirkulasi. Percobaan yang pertama
gunakan yaitu 1 ekor katak (Rana tigrina),
yaitu mengamati Hemodinamika
2-3 ekor kecebong, larutan ringer, asam
mikrosirkulasi pada mesentrium usus
cuka encer, urethan 2%, air es, dan air
katak. Percobaan yang kedua yaitu
hangat.
mengamati mesentrium usus pada katak
dengan memberikan beberapa perlakuan. Berikut adalah penjelasan mengenai
Kemudian percobaan yang ketiga yaitu langkah kerja yang dilakukan dalam
mengamati sisrtem sirkulasi darah pada praktikum ini :
ekor kecebong. Ketiga percobaan tersebut Cara kerja pertama untuk sistem
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sirkulasi katak adalah mikroskop disiapkan
tipe atau jenis pembuluh darah beserta ciri terlebih dahulu, kemudian perut katak
– cirinya pada organ yang dimiliki oleh dibedah dan mesenterium bersama ususnya
katak dan kecebong, adakah pengaruh diambil dari tubuh kodok dan diletakkan
rangsang mekanik , suhu, dan kimia
diatas kaca objek. Mesenterium tersebut
terhadap kecepatan aliran darah pada diamati sirkulasi/aliran darah dibawah
mesentrium usus katak. mikroskop.
METODOLOGI Cara kerja kedua pengaruh
Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 25 rangsang mekanik, suhu, dan kimia
Kami melakukan 3 jenis pengamatan yang diberi perlakuan berupa rangsang mekanik
berkaitan dengan fisiologi sistem sirkulasi. yaitu menyapu dengan ijuk, memberikan
Pengamatan yang kami lakukan adalah air dingin, air panas, dan asam cuka. Aliran
pada mesentrium katak, kedua adalah bagian bagian dari pembuluh darah (arteri,
mengamati apakah aliran darah dapat vena, dan kapiler) serta ukuran pembuluh
dan zat kimia, dan ketiga mengamati Cara kerja ketiga mula-mula
sisrtem sirkulasi darah pada ekor kecebong. kecebong dimasukan ke dalam gelas arloji
sebanyak 2- 3 ekor dan diberi air 2. Tabel Pengaruh Rangsangan
secukupnya. Kemudian kecebong dibius Mekanik, Suhu, dan Kimia
dengan urethan 2%, lalu kecebong yang Terhadap Kecepatan Aliran Darah
sudah dibius dipindahkan ke dalam gelas
arloji yang lain dan diamati mikrosirkulasi
pada ekor kecebong dengan mikroskop.
Tahap terakhir digambar dan disebutkan
tipe atau jenis pembuluh darah dan ciri-ciri
aliran darahnya
HASIL
(air dingin)
arteriola dan venula. Darah dari venula kapiler dan darah, untuk
kapiler menyatu membentuk vena, luas vena, sehingga cairan yang terdapat
zat kimia pada kecepatan aliran darah Setelah tekanan dilepaskan, aliran
Sistem peredaran darah pada kecebong Pembuluh arteri dan vena mengalirkan
dipelajari melalui aliran darah pada ekor darah lebih cepat daripada pembuluh
kecebong.Setelah ekor kecebong diamati arterior, venula dan kapiler karena ukuran
di bawah mikroskop terlihat pembuluh pembuluh darah arteri dan vena tersebut
darah pada ekor kecebong yang nampak lebih besar dari ukuran pembuluh arterior.
DAFTAR PUSTAKA