Anda di halaman 1dari 15

FISIOLOGI SISTEM SIRKULASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

Gayu Indrisulistioningrum (3415150769)


Wahyu Amin Pratiwi (3415150943)
Septika Augis Ulmi Kaan (3415150998)
Kamila Nur Afifah (3415151101)
Astri Yohana Putri (3415151849)

PENDIDIKAN BIOLOGI A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
Fisiologi Sistem Sirkulasi

Gayu Indrisulistioningrum1, Wahyu Amin Pratiwi1, Septika Augis Ulmi Kaan1, Kamila Nur
Afifah1, Astri Yohana Putri1

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda 10, Rawamangun, Jakarta 13220.
Telp/Fax : (021) 4894909

ABSTRAK
Praktikum sistem sirkulasi diadakan pada 25 Oktober 2017 di Kampus B, Laboratorium
fisiologi, Universitas Negeri Jakarta. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati
proses mikrosirkulasi dan hemodinamika yang terjadi pada mesentrium katak serta
mengetahui pengaruh beberapa rangsang terhadap kecepatan aliran darah. Mikrosirkulasi yang
terdapat dalam mesentrium katak terdiri dari arteriol, venula dan kapiler. Arteriol memiliki
kecepatan aliran darah yang paling cepat serta diameter yang lebih kecil dari venula. Venula
memiliki diameter lumen yang paling besar dan kecepatan alirannya dibawah arteriol. Kapiler
merupakan pembuluh darah yang memiliki diameter lumen paling kecil dan aliran yang sangat
lambat. Kecepatan aliran darah pada mesentrium katak dapat dirangsang oleh rangsangan
mekanik, suhu, dan bahan kimia.
Kata Kunci : Sistem sirkulasi, mesentrium, katak

ABSTRACT
Practice on Circulation System was held on October 25th, 2017 at the Campus B Physiology
Laboratory, State University of Jakarta. The purpose of this practice are to observe
microcirculation and hemodynamic processes that occur in mesentrium frogs and the effect of
several stimuli on blood flow velocity. Mesentrium microcirculation contained in the frog
consists of arterioles, venules and capillaries. Arteriolar blood flow speed is the fastest and
smaller diameter of venules. Venules have the greatest lumen diameter and velocities under
arterioles. The capillary blood vessels which have the smallest lumen diameter and flow were
very slow. Blood flow velocity in mesentrium frogs may be induced by mechanical stimuli,
temperature, and chemicals.
Keywords: circulatory system, mesentrium, frogs
PENDAHULUAN Sirkulasi sistemik dan paru masing-masing
terdiri dari sistem pembuluh yang tertutup.
Pembuluh darah merupakan sistem
Arteri yang mengangkut darah dari jantung
saluran tertutup yang membawa darah dari
ke jaringan, bercabang-cabang menjadi
jantung ke jaringan dan kembali ke
suatu “pohon” pembuluh-pembuluh darah
jantung. Sirkulasi paru terdiri dari
yang semakin kecil, dengan berbagai
lengkung tertutup pembuluh - pembuluh
cabang menyalurkan darah ke berbagai
yang mengangkut darah antara jantung dan
bagian tubuh. Sewaktu suatu arteri kecil
paru, sedangkan sirkulasi sistemik terdiri
mencapai organ yang diperdarahinya, arteri
dari pembuluh-pembuluh yang mengangkut
tersebut bercabang-cabang menjadi banyak
darah antara jantung dan sistem organ
arteriol. Di dalam organ, arteriol
(Sherwood, 2008). Sejumlah cairan
bercabang-cabang lagi menjadi kapiler,
interstisial masuk ke pembuluh limfe dan
pembuluh terkecil, tempat semua
berjalan melalui pembuluh ini ke sistem
pertukaran antara darah dan sel-sel di
vaskular. Darah mengalir melalui
sekitarnya terjadi. Pertukaran di kapiler
pembuluh terutama karena gerakan maju
merupakan tujuan akhir dari system
yang diberikan kepadanya oleh
sirkulasi, semua aktivitas lain dari sistem
pemompaan jantung, meskipun pada
ini diarahkan untuk memastikan distribusi
sirkulasi sistemik, recoil diastolik dinding
darah segar ke kapiler untuk pertukaran
arteri, tekanan pada vena oleh otot rangka
dengan semua sel. Kapiler-kapiler kembali
selama berolahraga, dan tekanan negatif
menyatu untuk membentuk venula kecil,
dalam rongga dada selama inspirasi juga
yang terus bergabung membentuk vena
menggerakkan darah ke depan. Tahanan
kecil yang keluar dari organ. Vena-vena
terhadap aliran sedikit bergantung pada
kecil secara progresif bersatu untuk
viskositas darah tetapi sebagian besar
membentuk vena yang lebih besar yang
bergantung pada diameter pembuluh darah,
akhirnya mengalirkan darah ke jantung.
terutama arteriol. Seluruh darah mengalir
Arteriol, kapiler, dan venula secara kolektif
melalui paru, tetapi sirkulasi sistemik
disebut sebagai mikrosirkulasi karena
terdiri atas beragam sirkuit yang terdapat
pembuluh-pembuluh tersebut hanya dapat
dalam susunan paralel. Susunan ini
dilihat dengan bantuan mikroskop. Cara
menimbulkan banyak variasi dalam aliran
kerja jantung pada saat berdenyut, setiap
darah regional tanpa mengubah aliran
ruang jantung mengendur dan terisi darah
sistemik total (Ganong, 2008).
(disebut diastol). Selanjutnya jantung.
berkontraksi dan memompa darah Alat yang kami pergunakan dalam
keluar dari ruang jantung (disebut sistol) pengamatan ini adalah alat bedah, papan
bedah, mikroskop, pipet, jarum pentul,
Pada praktikum ini kami melakukan
object glass, cover glass, Ijuk/rambut, dan
3 percobaan yang berhubungan dengan
kertas serap. Sedangkan bahan yang kami
proses sirkulasi. Percobaan yang pertama
gunakan yaitu 1 ekor katak (Rana tigrina),
yaitu mengamati Hemodinamika
2-3 ekor kecebong, larutan ringer, asam
mikrosirkulasi pada mesentrium usus
cuka encer, urethan 2%, air es, dan air
katak. Percobaan yang kedua yaitu
hangat.
mengamati mesentrium usus pada katak
dengan memberikan beberapa perlakuan. Berikut adalah penjelasan mengenai
Kemudian percobaan yang ketiga yaitu langkah kerja yang dilakukan dalam
mengamati sisrtem sirkulasi darah pada praktikum ini :
ekor kecebong. Ketiga percobaan tersebut Cara kerja pertama untuk sistem
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sirkulasi katak adalah mikroskop disiapkan
tipe atau jenis pembuluh darah beserta ciri terlebih dahulu, kemudian perut katak
– cirinya pada organ yang dimiliki oleh dibedah dan mesenterium bersama ususnya
katak dan kecebong, adakah pengaruh diambil dari tubuh kodok dan diletakkan
rangsang mekanik , suhu, dan kimia
diatas kaca objek. Mesenterium tersebut
terhadap kecepatan aliran darah pada diamati sirkulasi/aliran darah dibawah
mesentrium usus katak. mikroskop.
METODOLOGI Cara kerja kedua pengaruh

Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 25 rangsang mekanik, suhu, dan kimia

Oktober 2017 di Laboratorium Fisiologi terhadap kecepatan aliran darah. Preparat

Kampus B Universitas Negeri Jakarta. pada sisitem sirkulasi (pengamatan 1)

Kami melakukan 3 jenis pengamatan yang diberi perlakuan berupa rangsang mekanik

berkaitan dengan fisiologi sistem sirkulasi. yaitu menyapu dengan ijuk, memberikan

Pengamatan yang kami lakukan adalah air dingin, air panas, dan asam cuka. Aliran

mengamati hemodinamika yang terdapat darah akan tampak kemudian dicatat

pada mesentrium katak, kedua adalah bagian bagian dari pembuluh darah (arteri,

mengamati apakah aliran darah dapat vena, dan kapiler) serta ukuran pembuluh

dipengaruhi oleh rangsang mekanik, suhu tersebut.

dan zat kimia, dan ketiga mengamati Cara kerja ketiga mula-mula
sisrtem sirkulasi darah pada ekor kecebong. kecebong dimasukan ke dalam gelas arloji
sebanyak 2- 3 ekor dan diberi air 2. Tabel Pengaruh Rangsangan
secukupnya. Kemudian kecebong dibius Mekanik, Suhu, dan Kimia
dengan urethan 2%, lalu kecebong yang Terhadap Kecepatan Aliran Darah
sudah dibius dipindahkan ke dalam gelas
arloji yang lain dan diamati mikrosirkulasi
pada ekor kecebong dengan mikroskop.
Tahap terakhir digambar dan disebutkan
tipe atau jenis pembuluh darah dan ciri-ciri
aliran darahnya

HASIL

1. Pengamatan dan Tabel


(disapu dengan ijuk)
Hemodinamika Mikrosirkulasi pada
Katak

(air dingin)

No Pembulu Kecepata Ukuran Arah


. h Darah n Aliran Pembulu Aliran
Darah h Darah Darah

Arteriol Cepat Besar Menuj


1
u usus

Venula Sedang Paling Keluar


2
besar usus

Kapiler Lambat Paling Bolak-


3 (air panas)
kecil balik
(larutan asam cuka)

Perlakuan Laju Aliran Darah

Digoreskan dengan Lebih cepat


ijuk (vasodilatasi)

Diteteskan air Lebih cepat


hangat (vasodilatasi)

Diteteskan air Lebih lambat


dingin (kontriksi)

Ditetesan dengan Berhenti hampir lisis


CH3COOH (kontriksi)

3. Pengamatan Mikrosirkulasi Pada


Kecebong
PEMBAHASAN kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat
kesadaran. Kapiler adalah pembuluh darah
Pengamatan hemodinamika
yang terkecil dalam sistem sirkulasi dan
mikrosirkulasi pada katak
menjadi tempat terjadinya pertukaran gas
Mikrosirkulasi merupakan sistem serta berbagai zat lainnya antara pembuluh
peredaran darah kolektif yang tersusun darah dan sel jaringan. Venula dan vena
atas arteriol, kapiler, dan venula karena merupakan pembuluh darah yang
pembuluh-pembuluh tersebut hanya dapat berfungsi untuk membawa darah dari
dilihat dengan mikroskop (Sherwood, jaringan kembali ke jantung.
2001).
Tabel 1. Struktur fungsi pembuluh darah
Pada vertebrata, sistem pembuluh
darah terdiri atas tiga jenis, yaitu arteri, Jenis Struktur Fungsi
kapiler, dan vena. Arteri dan vena tersusun Pembuluh
atas tiga lapisan jaringan melingkar, Darah
membentuk saluran/lumen di bagian
Arteriol Arteriol Pengangkuta
tengahnya. Ketiga lapisan jaringan tersebut
adalah cabang n darah dari
dari arah dalam ke luar berturut-turut ialah
kecil arteri arteri ke
tunikaintima (endotelium), tunika media,
yang kapiler dan
dan tunika adventitia. Pembuluh kapiler
mengarah ke regulator
hanya tersusun atas tunika intima. Lapisan
kapiler. utama aliran
jaringan penyusun ketiga jenis pembuluh
darah dan
darah tersebut memperlihatkan komposisi
tekanan.
yang bervariasi. (Isnaeni, 2006: h. 182-
183). Venula Venula adalah Mengalirkan

Darah yang mengandung O2 pada pembuluh darah dari

arteri dialirkan menuju arteriola keseluruh kecil yang kapiler ke

bagian jaringan tubuh. Pada pembuluh mengalirkan dalam

kapiler terjadi pertukaran darah antara darah dari pembuluh

arteriola dan venula. Darah dari venula kapiler dan darah, untuk

dialirkan menuju vena ke jantung. masuk ke kembali ke


pembuluh jantung.
Arteriola adalah pembuluh arteri
darah. Banyak
kecil yang dindingnya mengandung
venula bersatu
sejumlah besar otot polos, yang proses
untuk hal ketebalan dinding, otot, jaringan
membentuk ikat, maupun lebar lumennya
vena. berkorelasi dengan fungsinya yang
berlainan pula. Lumen venula adalah
Kapiler Kapiler adalah Memasok
yeng terbesar, dan kapiler adalah yang
pembuluh jaringan
terkecil di antara ketiganya. Namun,
darah yang tubuh dengan
dinding arteriol lebih tebal
sangat sempit, komponen
dibandingkan venula. Dinding arteriol
diameter darah, dan
yang lebih tebal menyediakan kekuatan
sekitar 1 (dibawa oleh
dan elastisitas yang mengakomodasi
mikrometer. darah),
aliran darah yang dipompakan secara
Dinding membuang
cepat pada tekanan tinggi melalui arteri
kapiler hanya sampah dari
oleh jantung. Venula dengan dinding
tebal satu sel, sel-sel di
lebih tipis mengirimkan darah kembali
yang sekitarnya,
ke jantung dengan kecepatan dan
memungkinka pertukaran
tekanan rendah setelah darah itu
n pertukaran oksigen,
melewati hamparan kapiler.
materi antara karbon
(Campbell, 2002 : 49). Namun, lumen
isi kapiler dan dioksida, air,
venula yang lebih besar dibanding
jaringan garam, dan
arteriol mampu membantu mengurangi
sekitarnya. lain-lain,
resistansi yang ditimbulkan oleh
antara darah
gesekan antara aliran darah dan
dan jaringan
dinding venula sehingga memperlancar
tubuh di
aliran darah. Oleh karena itu, jika
sekitarnya.
ditambah dengan faktor lain yang
dapat meningkatkan aliran balik vena,
seperti efek katup vena; vasokonstriksi
Kami mengamati lebar lumen, warna
vena yang diinduksi oleh saraf
darah, kecepatan aliran darah dan juga
simpatis; aktivitas otot rangka;
arah pergerakan darah, berikut
aktivitas pernapasan; dan efek
penjelasannya.
penghisapan oleh jantung (Sherwood,
a. Lebar lumen 1996: 327) maka darah akan dengan
Perbedaan struktural pada mudah kembali ke atrium dexter
arteriol, kapiler, dan venula baik dalam jantung.
Kapiler adalah pembuluh venula yang sedikit merah kebiruan.
berdinding tipis (rata-rata 1 µm) yang Hal ini disebabkan karena arteriol
terdiri dari selapis sel endotel pipih. mengandung darah yang memiliki
Lumennya pun sangat sempit ikatan oksigen dan hemoglobin,
dibandingkan pembuluh lainnya, hal sedangkan pada selaput darah venula
ini dapat dikaitkan dengan fungsinya warnanya sedikit lebih tua kebiruan
sebagai lokasi pertukaran gas dan karena mengandung karbondioksida
nutrisi yang diistribusikan oleh dan sisa-sisa hasil metabolisme. Selain
eritrosit. Setiap kapiler memiliki lumen itu disebabkan oleh penurunan kadar
yang sempit (diameter rata-rata 7 µm, O2 dalam darah yang mengalir pada
panjang < 50 µm), sehingga sel-sel pembuluh tersebut. Pada sel darah
darah merah (bergaris tengah 8 µm) merah terkandung hemoglobin yang
terperas satu-satu ketika melewatinya. merupakan suatu pigmen. Karena
Dengan demikian, kandungan plasma kandungan besinya, hemoglobin
dalam eritrosit (nutrisi dan O2) tampak kemerahan apabila berikatan
berkontak langsung dengan bagian dengan O2 dan kebiruan apabila
dalam dinding kapiler atau hanya mengalami deoksigenasi (Sherwood,
berdifusi dalam jarak dekat darinya 1996: 348). Dengan demikian, darah
dan langsung digunakan oleh jaringan arteriol yang teroksigenasi sempurna
unuk melangsungkan metabolisme. tampak merah segar, dan darah venula
yang telah kehilangan sebagian O2 nya
di jaringan memperlihatkan warna
merah lebih pekat, karena disamping
terdeoksigenasi, kekentalan
(viskositas) darahnya pun meningkat.
Viskositas (kekentalan) darah ialah
jumlah sel darah per mili darah, dan
tingkat viskositas darah berbanding
b. Warna darah terbalik dengan ketersediaan O 2.
Warna darah yang tampak Semakin sedikit kandungan O2, maka
pada arteriol, kapiler, dan venula viskositas darah semakin tinggi dan
secara berurutan terlihat semakin akan semakin kental, sehingga warna
pekat. Arteriol memiliki warna merah darah pun terlihat makin pekat.
yang segar dibandingkan dengan
c. Kecepatan aliran darah.
Kecepatan aliran darah pada
Ket :
arteriol, venula, dan kapiler secara
F = Laju aliran darah melalui suatu pembuluh (flow
berurutan semakin melambat. rate)
ΔP = Gradien tekanan
Arteriol. Aliran darah pada R = resistensi pembuluh darah
arteriol adalah yang tercepat
dibandingkan ketiga pembuluh
mikrosirkulasi lainnya, hal ini
disebabkan karena arteriol masih
mendapatkan tekanan langsung dari
ventrikel sinister jantung yang
Kapiler. Darah mengalir lebih lambat
memompa darah ke aorta, lalu arteri,
di kapiler daripada di bagian sirkulasi
arteriol, dst. Meskipun tekanannya
lainnya. Percabangan kapiler yang luas
berkurang dari tekanan arteri (dari 93
juga merupakan penyebab lambatnya
mmHg menjadi 37 mmHg), namun
aliran darah melalui kapiler. Karena
tekanannya masih lebih kuat
sistem sirkulasi adalah suatu sistem
dibandingkan vena dan kapiler.
tertutup, volume darah yang mengalir
Perbedaan tekanan antara arteri dan
melalui setiap level sirkulasi harus
arteriol adalah pendorong utama aliran
setara dengan curah jantung. Dengan
dalam pembuluh; yaitu, darah mengalir
demikian, laju aliran darah adalah
dari suatu daerah dengan tekanan
sama di semua level sistem sirkulasi.
tinggi ke daerah dengan tekanan darah
Namun, kecepatan aliran darah
yang lebih rendah sesuai penurunan
(velocity of flow) yang mengalir
gradien tekanan. Gradien tekanan (ΔP)
melalui berbagai segmen pohon
inilah yang mempengaruhi laju aliran
vaskuler berbeda-beda karena
(flow rate) darah.
kecepatan aliran berbanding terbalik
Seiring dengan peningkatan
dengan luas potongan melintang total
ΔP,antara kedua ujung suatu
semua pembuluh di tingkat sistem
pembuluh, laju aliran meingkat secara
sirkulasi tertentu. Walaupun luas
seimbang. (Sherwood, 2006 :277).
potongan melintang tiap kapiler sangat
Rumus : kecil dibandingkan dengan arteriol,
F = ΔP jumlah luas potongan melintang semua
R
kapiler jauh lebih besar dibandingkan
arteriol (400 cm2 : 6000 cm2) karena meningkatkan gradien tekanan
jumlah kapiler yang sangat banyak. untuk mendorong lebih banyak
Dengan demikian, darah melambat darah dari vena ke atrium dexter.
ketika melalui kapiler. Melambatnya - Aktivitas otot rangka. Banyak vena
darah memberikan waktu yang cukup besar ekstremitas terletak di antara
bagi darah dan jaringan untuk saling otot-otot rangka, sehingga pada
bertukar nutrien dan produk sisa saat otot-otot ini berkontraksi,
metabolik. (Sherwood, 1996: 315) vena-vena tersebut tertekan. Hal

Venula. Pada saat kapiler- tersebut meningkatkan tekanan

kapiler menyatu membentuk vena, luas vena, sehingga cairan yang terdapat

potongan melintang total kembali di dalam vena terperas ke arah

berkurang dan darah mengalir lebih jantung(efek pompa otot rangka).

cepat untuk kembali ke jantung. - Adanya katup. Vena-vena besar

Kecepatan aliran darah pada vena dilengkapi dengan katu-katup astau

memang lebih cepat dibandingkan arah yang terdapat pada jarak 2

kapiler, namun masih kalah sampai 4 cm. Katup-katup ini

dibandingkan arteriol, hal itu karena memugkinkan darah bergerak ke

tekanan yang berasal dari sistole depan ke arah jantung tetapi

ventrikel sinister jantung telah sangat mencegah darah mengalir kembali

melemah. Untuk itu, agar darah dapat ke jaringan.

mengalir kembali ke jantung melalui - Aktivitas pernapasan. Adanya

sistem vena, maka selain tekanan perbedaan gradien tekanan

pendorong yang ditimbulkan oleh eksternal antara vena-vena

jantung, dibutuhkan faktor lain yang bawah(tekanan atmosfer) dengan

mampu meningkatkan aliran balik vena dada(5 mmHg di bawah

vena, antara lain : tekanan atmosfer, akibat aktivitas

- Vasokonstrisksi vena karena pernapasan) menyebabkan aliran

aktivitas saraf simpatis. Otot polos balik vena meningkat(mekanisme

vena dipersarafi oleh banyak serat pompa respirasi).

saraf simpatis. Stimulasi simpatis - Efek penghisapan jantung. Ketika

menimbulkan vasokonstriksi vena, ventrikel kontraksi, rongga atrium

yang cukup meningkatkan tekanan membesar, sehingga tekanan

vena; hal ini kemudian atrium turun menjadi di bawah 0


mmHg. Otomatis, gradien tekanan
vena ke atrium meningkat dan tekanan ijuk dilepaskan, aliran darah
aliran balik vena meningkat. terlihat mengalir lebih cepat dari aliran
normalnya, karena saat ijuk menghambat
d. Arah laju darah aliran pasokan darah, maka arteriol-arteriol
di daerah itu akan mengalami dilatasi,
Arah laju darah pada arteriol
yang disebabkan oleh :
mesentrium katak terlihat mengalir
1. Relaksasi miogenik(otot), yang
masuk ke dalam usus. Hal ini karena
terjadi karena respons terhadap
usus merupakan organ yang kapiler-
hilangnya peregangan karena tidak
kapiler pada jaringannya merupakan
ada aliran darah
tujuan utama dari proses sirkulasi. Di
2. Perubahan komposisi kimia lokal.
kapiler jaringan pada usus, peristiwa
Apabila pasokan darah ke suatu
pertukaran gas dan nutrisi akan terjadi.
jaringan tersumbat, kadar O2
Oleh karena itu darah di arteriol (dari
menurun di jaringan itu; jaringan
jantung) mengalir dari mesentrium
terus mengkonsumsi O2, tetapi
menuju usus.
tidak mendapat pasokan O2 segar.
Pada venula mesentrium, aliran
Sementara itu, konsentrasi CO2,
darah mengarah ke luar usus. Karena
asam, dan metabolit lain
peristiwa pertukaran gas dan nutrien telah
meningkat. Walaupun produksi
terjadi di kapiler, maka darah akan keluar
mereka tidak meningkat jika suatu
dari organ (usus) dan mengalir menuju
jaringan lebih aktif secara
jantung melewati.
metabolis, zat-zat ini akan
tertimbun di jaringan apabila tidak

Pengaruh rangsang mekanik suhu dan “dibersihkan” oleh darah.

zat kimia pada kecepatan aliran darah Setelah tekanan dilepaskan, aliran

a. Penekanan pembuluh dangan darah ke jaringan yang sebelumnya

ijuk kekurangan darah tersebut secara


sementara akan lebih besar dari normal
Pada perlakuan pertama, pembuluh darah
karena pembuluh yang berdilatasi.
mesentrium katak ditekan atau
Peningkatan aliran darah karena dilatasi
digoyangkan perlahan dengan
pembuluh darah ini disebut hiperemia
menggunakan ijuk, menyebabkan aliran
reaktif. Respons ini bermanfaat untuk
darah pada area penekanan menjadi
terhambat untuk sementara. Setelah
secara cepat memulihkan komposisi pembuluh menjadi lebih kecil.
kimiawi lokal ke normal. Mengecilnya pembuluh darah meyebabkan
resistensi semakin tinggi dan aliran
Peristiwa hiperemia reaktif tersebut
melalui pembuluh bekurang. Peristiwa ini
disebabkan oleh adanya pengaruh fisik
disebut vasokonstriksi (penyempitan
local oleh tekanan ijuk. Pengaruh fisik
pembuluh darah) akibat pengaruh fisik
lokal merupakan bagian dari kontrol lokal
lokal pada pembuluh.
(intrinsik), yaitu perubahan-perubahan di
dalam suatu jaringan yang mengubah jari- c. Diteteskan dengan air panas
jari pembuluh, sehingga aliran darah ke Pengaruh fisik lokal berupa suhu
jaringan tersebut berubah melalui efek tinggi/panas juga berpengaruh terhadap
terhadap otot polos arteriol jaringan. besar/kecilnya pembuluh darah, khususnya
Kontrol lokal atas jari-jari arteriol penting arteriol. Suhu tinggi menyebabkan otot
untuk menentukan ditribusi curah jantung, polos dinding pembuluh
sehingga aliran darah sesuai dengan berelaksasi/melemas. Hal ini menyebabkan
kebutuhan metabolik jaringan. pembesaran jari-jari pembuluh darah,
Selain peristiwa hyperemia reaktif, resistensi pun menurun, sehingga aliran
penyebab utama terdilatasinya pembuluh darah melalui pembuluh yang
darah setelah tersumbat oleh ijuk ialah bersangkutan pun meningkat.
karena naiknya gradien tekanan antara
lokasi penyumbatan dengan pembuluh
d. Diteteskan dengan CH3COOH
darah setelahnya yang kekurangan aliran
(Asam cuka)
darah. Seiring dengan bertambahnya
tekanan di area penyumbatan, maka Jika suatu area otot polos, khususnya
gradien tekanan antara daerah otot polos unit tunggal/visceral (ditemukan
penyumbatan dan daerah setelahnya di dinding organ berongga/ visera, seperti
menyebabkan laju aliran darah bertambah, saluran pencernaan, kemih, dan pembuluh
hal itu disebabkan karena laju aliran darah darah kecil) diteteskan dengan asam
berbanding lurus dengan gradien tekanan. lemah, maka asam lemah tersebut akan
merangsang timbulnya potensial aksi.
b. Diteteskan dengan air dingin
Ketika timbul potensial aksi di bagian
Suhu dingin dapat menyebabkan otot manapun pada lembaran otot polos unit-
polos dinding pembuluh darah tunggal, potensial aksi tersebut merambat
berkontraksi/mengerut, sehingga jari-jari dengan cepat melalui gap junction yang
menghubungkannya. Kelompok sel-sel darah tunggal, yaitu darah melewati
otot yang saling berhubungan itu pun jantung sekali dalam setiap peredaran.
kemudian berkontraksi sebagai satu unit Mekanisme peredaran darh pada kecebong
yang terkoordinasi. Karena sel otot polos adalah sebagai berikut:
peka terhadap beberapa perubahan maka  Seluruh darah yang mempunyai kadar
apabila terjadi kontraksi, lapisan otot polos oksigen rendah dan karbon dioksida
akan berjalan sirkuler mengelilingi arteriol tinggi masuk ke jantung melalui
menyebabkan lingkaran pembuluhnya pembuluh vena (darah tersebut disebut
mengecil. Dengan demikian resistensinya darah vena).
meningkat dan aliran pembuluh darah
 Otot bilik akan memompa darah keluar
berkurang.
dari jantung lewat arteri menuju
Pada kali ini praktikan menemukan, kapiler di dalam insang.
aliran darah terebut terhenti. Hal ini  Daerah insang merupakan tempat
mungkin disebabkan oleh bebertapa faktor, terjadinya pertukaran gas, karbon
seperti objek yang diamati sudah terlalu dioksida dibebaskan dan oksigen diikat
lama di tempat terbuka sehingga sudah (darah yang kaya oksigen disebut
tidak ada reaksi atau sudah terhentinya darah arteri).
peredaran darah. Perlakuan-perlakuan  Darah arteri kemudian mengalir
sebelumnya seperti penetesan dengan air menuju ke kapiler sistemik, yaitu
hangat dan dingin, karena praktikan hanya kapiler yang menyebar ke seluruh
menggunakan 1 bahan praktikum untuk tubuh.
beberapa percobaan terebut.  Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan,
Pengamatan mikrosirkulasi pada ekor kemudian di bawa lagi ke jantung
kecebong melalui pembuluh vena.

Sistem peredaran darah pada kecebong Pembuluh arteri dan vena mengalirkan

dipelajari melalui aliran darah pada ekor darah lebih cepat daripada pembuluh

kecebong.Setelah ekor kecebong diamati arterior, venula dan kapiler karena ukuran

di bawah mikroskop terlihat pembuluh pembuluh darah arteri dan vena tersebut

darah pada ekor kecebong yang nampak lebih besar dari ukuran pembuluh arterior.

transparan beserta aliran-aliran


darahnya.Sistem peredaran darah KESIMPULAN
kecebong merupakan sistem peredaran
1. Mikrosirkulasi yang terjadi pada Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta:
mesentrium katak terdiri dari Penerbit Erlangga.
venula, arteriol dan kepiler Ganong, W.F. 2003. Review of Medical
2. Pembuluh darah yang memiliki Physiology 20th ed. London :
aliran darah tercepat adalah arteriol Prentice Hall International, Ltd
lalu venula dan yang paling lambat
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi
adalah kapiler.
Hewan. Yogyakarta: Kanisius.
3. Berbagai faktor dapat
mempengaruhi laju aliran darah, Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi
baik oleh perlakuan fisik maupun Manusia. Jakarta: EGC.
kimiawi Sherwood, Laurale. 2006.
4. Penekanan sementara dan Fundamentals of Physiology: a Human
pembukaan kembali area Perspective. London: Thomson
pembuluh, peningkatan suhu, dan Learning.sistem vena.
pemberian asam cuka lemah dapat
menyebabkan vasodilatasi
pembuluh darah sehingga
meningkatkan aliran laju aliran
darah
5. Penurunan suhu dapat menurunkan
aliran darah karena jari-jari
pembuluh mengecil, atau
bervasokonstriksi
6. Sistem peredaran darah kecebong
merupakan sistem peredaran darah
tunggal, yaitu darah melewati
jantung sekali dalam setiap
peredaran.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell,


L. G (Rahayu, Trans.). (2002).

Anda mungkin juga menyukai