A. LATAR BELAKANG
Sistem sirkulasi darah terdiri dari
sistem
pembuluh
darah
(blood
vascularsystem) dan sistem pembuluh limfa
atau getah bening (lymph vascular system).
Sistem pembuluh darah terdiri atas jantung
yang memompa darah, arteri yang
membawa darah ke organ-organ dan
jaringan-jaringan, kapiler, saluran kecil yang
bernastosome dan membelah diri untuk
pertukaran sebagai zat antara darah dan
jaringan, dan vena yang mengembalikan
darah ke jantung (Barvelender dan Judith,
1988).
Jantung
amfibi
sedikit
lebih
kompleks yakni memiliki dua atrium, salah
satu menerima darah teraksigenasi dari
seluruh tubuh, dua macam darah ini
tercampur dalam satu ventrikel, sehingga
sistem ini tidak begitu efisien, akan tetapi
bagi hewan berdarah dingin dapat dikatakan
cukup efektif bila mengalirkan melalui
ventrikel tersebut (Jasin, 1992: h. 86).
2
aliran
darah
Memindahkan kecebong
yang sudah dibius ke dalam
gelas arloji lain dan
mengamati mikrosirkulasi
pada ekor kecebong dengan
mikroskop
B. METODOLOGI
a. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Kegiatan 1
2-3 kecebong, urethan 2%, air, gelas arloji
dan mikroskop
Menggambar dan
menyebutkan tipe/jenis
pembuluh darah dan ciri-ciri
aliran darahnya
Pengaruhnya dipelajari
terhadap kecepatan aliran
darah
Mikroskop dibersihkan
dengan alkohol setelah
dipakai
pengaruhnya terhadap
kecepatan aliran darah
Pengaruh Rangsang Kimia Terhadap
Kecepatan Aliran Darah
diberikan 1 tetes asam cuka
encer pada jaringan
C. HASIL
a. Pengamatan Kegiatan 1
Kelompok
Rangsang
Mekanik
1)
Air dingin
Pada percobaan pemberian 1 tetes air es
pada mesentrium usus katak terhadap
kecepatan aliran darah katak. Ternyata
kecepatan aliran darah katak melambat dari
keadaan normal. Hal ini disebabkan
terjadinya vasokonstriksi. Vasokonstriksi
mengacu pada peningkatan kontraksi otot
polos sirkuler di dinding arteriol dan
menyebabkan diameter lingkaran pembuluh
menjadi lebih kecil, dengan demikian
resistensi arteriol meningkat dan terjadilah
penurunan aliran darah. (Sherwood, 2001).
Suhu dingin dapat menyebabkan otot polos
dinding
pembuluh
darah
berkontraksi/mengerut, sehingga jari-jari
pembuluh menjadi lebih kecil. Mengecilnya
pembuluh darah meyebabkan resistensi
semakin tinggi dan aliran melalui pembuluh
bekurang.
Perisrita
ini
disebut
vasokonstriksi(penyempitan
pembuluh
darah) akibat pengaruh fisik lokal pada
pembuluh.
2)
Air panas
Pada percobaan pemberian 3 tetes air hangat
pada mesentrium usus katak terhadap
kecepatan aliran darah. Ternyata kecepatan
aliran darah menjadi semakin cepat. Hal ini
disebabkan karena terjadi vasodilatasi.
Vasodilatasi mengacu pada pembesaran
diameter lingkaran pada arteriol dan jarijari
pembuluh akibat melemasnya lapisan otot
polos (penurunan kontraksi otot polos
sirkuler di dinding arteriol). Vasodilatasi
juga menyebabkan penurunan resistensi
arteriol, sehingga akan lebih banyak darah
yang mengalir ke daerahdaerah dengan
resistensi arteriol rendah. (Sherwood, 2001).
Pengaruh fisik lokal berupa suhu
tinggi/panas juga berpengaruh terhadap
Kimiawi
D. KESIMPULAN
Mikrosirkulasi di mesenterium katak
ditunjukkan oleh adanya kerja sama antara
kapiler, arteriol dan venula. Arteriole,
kapiler dan venula secara kolektif disebut
sebagai mikrosirkulasi.
Pada percobaan pengaruh rangsang
terhadap kecepatan aliran darah dan
diameter pembuluh darah diberikan empat
macam perlakuan, yaitu ditekan dengan ijuk,
ditetesi air es, ditetesi air panas, dan
pemberian asam cuka.
Saat pembuluh darah diberikan
perlakuan dengan ditekan menggunakan ijuk
aliran darah menjadi terhenti tetapi setelah
10
SOAL
2.
Jelaskan
dengan
grafik
hubungan antara luas total pembuluh
darah, kecepatan aliran darah dan
tekanan darah dari aorta sampai ke
vena cava!
Pembuluh darah yang
2.
Pembuluh
darah
yang
memiliki luas total terbesar ialah
kapiler,
yang
merupakan
percabangan terhalus dan tempat
pertukaran gas dan nutrisi dalam
11
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, 2008. Fisiologi Hewan.
Makassar: Universitas Negeri
Makassar.
Press, 2008.
Barvelender, G., and Judith A. R.
1988. Dasar-Dasar Histologi.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Campbell, Neil A. Jane B. Reece,
12