PANKREATITIS
Dosen Pembimbing :
Yuan Guruh Pratama, S.Kep, Ns., M.Kes
Kelompok 8 :
1. Nela Adellania Talita 10218054
2. Nella Sari 10218055
3. Pyta Wahyuni 10218062
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala taufik serta
hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Asuhan
Keperawatan Pankreasitis. Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu
matakuliah yang berkenan membimbing kami, hingga terselesaikannya makalah ini .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, saya mengharapakan kritik dan saran dari pembaca
makalah, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.....................................................................................1
2.1 Definisi.................................................................................2
2.2 Klasifikasi............................................................................2
2.3 Etiologi.................................................................................2
2.4 Patofisiologi..........................................................................2
2.5 Manifestasi Klinis.................................................................3
2.6 Pemeriksaan Penunjang........................................................3
2.7 Penatalaksaan Medis............................................................4
2.8 Asuhan Keperawatan............................................................6
3.1. Kesimpulan...............................................................................14
3.2. Saran..........................................................................................14
Daftar Pustaka..............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan eksokrin, dan
kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama adalah
untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam
duodenum proksimal. Sekretin dan kolesistokinin-pankreozimin (CCC-PZ) merupakan
hormone traktus gastrointestinal yang membantu dalam mencerna zat-zat makanan
dengan mengendalikan sekret pankreas . Sekresi enzim pankreas yang normal berkisar
dari1500-2500 mm/hari.
Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada
pankreasdengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan
dansembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal bereaksi
terhadap berbagai pengobatan. (Brunner & Suddart, 2001; 1338)
Di seluruh dunia, kejadian pankreatitis akut berkisar antara 5 sampai 80
per 100.000 penduduk, dengan insiden tertinggi tercatat di Amerika Serikat dan
Finlandia. Di Eropa dan negara-negara maju lainnya, seperti Hong Kong, lebih
banyak pasien cenderung memiliki pankreatitis batu empedu, sedangkan di
Amerika Serikat, pankreatitis yang berkaitan dengan alkoholisme adalah yang
paling umum.
Pankreatitis akut lebih banyak terjadi pada pria. Pada pria, etiologi lebih banyak
dihubungkan dengan alkohol, sedangkan pada wanita lebih sering dihubungkan dengan
penyakit saluran bilier.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pankreatitis?
2. Bagaimana klasifikasi pankreatitis?
3. Bagaimana etiologi pankreatitis?
4. Bagaimana patofisiologi pankreatitis?
5. Bagaimana manifestasi klinis dari pankreatitis?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pankreatitis?
7. Bagaimana penatalaksanaan pankreatitis?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien pankreatitis?
1.3 Tujuan Khusus
Untuk memenuhi penugasan kelompok yang diberikan oleh dosen pembimbing
1.4 Tujuan umum
1. Untuk mengetahui definisi dari pankreatitis
2. Untuk mengetahui klasifikasi pankreatitis
3. Untuk mengetahui etiologi pankreatitis
4. Untuk mengetahui patofisiologi pankreatitis
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari pankreatitis
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang pankreatitis
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan pankreatitis
8. Untuk memahami asuhan keperawatan pada pasien pankreatitis
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pankreatitis yang dapat merangsang secara berlebihan pelepasan enzim-enzim pankreas,
atau berperan menyebabkan terbentuknya batu empedu. Alkoholisme kronik juga
berkaitan dengan pankreatitis, alkohol menambah konsentrasi protein dalam cairan
pankreas dan mengakibatkan endapan yang merupakan inti untuk terjadinya kalsifikasi
yang menyebabkan pankreatitis. (Brunner & Suddart, 2002)
2. Pankreatitis Kronik
a. Serangan nyeri hebat di daerah abdomen bagian atas dan punggung
b. Muntah
c. Penurunan berat badan
d. Defekasi menjadi lebih sering dan feses menjadi berbuih (steatore) akibat
gangguan pencernaan lemak
2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan X-ray
Dilakukan untuk mencari komplikasi pankreasitis serta penyebab lain dari rasa
ketidaknyamanan di perut. Pemeriksaan x-ray juga bisa meliputi foto rontgen thoraks
(dada).
2. CT Scan
Menentukan luasnya edema dan nekrosis
3. USG
Digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi pancreas, abses, pseudositis, karsinoma
dan obstruksi traktus bilier.
4. Endoskopi
Penggambaran duktus pancreas berguna untuk diagnose fistula, penyakit obstruksi
bilier dan struktur/anomali duktus pankreas. Prosedur ini di kontra indikasikan pada
fase akut.
3
5. Pemeriksaan darah lengkap
Dilakukan untuk mengukur kadar enzim amylase dan lipase.
2.7 Penatalaksanaan
1. Penanganan nyeri
Pemberian obat pereda nyeri yang adekuat merupakan tindakan yang esensial dalam
perjalanan penyakit pankreasitis karena mengurangi rasa nyeri dan kegelisahan yang
dapat menstimulasi gagal ginjal akut.
2. Hidrasi agresif
Pada pasien dengan kekurangan cairan berat dan bermanifestasi hipotensi dan
takikardia, penggantian cairan diperlukan. Kebutuhan cairan sebaiknya dinilai ulang
dalam 6 jam pertama dan untuk 24-48 jam berikutnya. Tujuan hidrasi agresif adalah
untuk menurunkan blood urea nitrogen.
3. Perawatan intensif
Koreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan kadar albumin yang rendah
diperlukan untuk mencegah terjadinya gagal ginjal akut.
4. Perawatan respiratori
Perawatan yang agresif diperlukan karena risiko terjadinya elevasi diafragma,
infiltrasi serta efusi dalam paru, dan atelektasis cenderung tinggi.
5. Intervensi bedah
Meskipun pasien yang berada dalam keadaan sakit berat mempunyai risiko bedah
yang buruk, namun pembedahan dapat dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosa pankreasitis, untuk membentuk kembali drainase pankreas atau untuk
melakukan pengangkatan jaringan nekrosis.
4
Pathway Pankreatitis
Alkohol, Infeksi Trauma,
Malnutrisi
B1 B2 B3 B4 B5 B6
distensi
Glukosa Nyeri
pankreas
dalam abdomen dan
Respon Distensi darah respon GI
distensi Gastrointestinal abdomen
abdomen
Beban
Mual, Muntah,
Mual muntah Respon kerja ginjal Kelemahan
Anoreksia
Penekanan pada reseptor nyeri
diafragma
Risiko Ketidak- Poliguria
Risiko Defisit Intoleransi
seimbangan Nyeri abdomen
Nutrisi Aktivitas
Cairan/Elektrolit
Ekspansi
paru Gangguan
Nyeri Akut Eliminasi Urin
volume darah
5
2.8 Asuhan Keperawatan
KASUS
Ny. Andre 34 th, BB : 49 kg, TB 158 cm, dibawa ke UGD dengan keluhan sakit hebat pada
epigastrium tiba-tiba dan makin lama makin hebat. Nyeri ini meyebar ke punggung perut
yang menjalar ke abdomen bagian bawah. Klien mengatakan tidak nafsu makan karena
perutnya terasa tidak enak. Pada pemeriksaan didapatkan TD: 80/60 mmHg, N: 132xmenit
lemah, RR: 30xmenit, Suhu: 38,5°C. Mual dan beberapa kali muntah, kulit dingin, abdomen
tegang terasa pada area epigastrium, porsi makan tidak dihabiskan. Nyeri tekan (+), Tugor
(-), mukosa mulut kering. Pada pemeriksaan lanjut PH darah : 7,3, PO3: 65 mmHg, PCO2: 37
mmHg, HCO3: 15 mEq/lt (serum emilase dan lipase meningkat), dari pemeriksaan
leukositosis dan oliguria dari USG didapatkan adanya pankreatitis.
A. Pengkajian
1. Identitas klien :
Nama : Ny. A
Usia : 34 thn
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Diagnose medis : Pankreatitis akut
2. Keluhan utama :
Nyeri
3. Riwayat kesehatan sekarang :
Klein mengalami sakit hebat pada epigastrium tiba-tiba dan makin lama makin
hebat. Nyeri menyebar ke punggung, perut, yang ,menjalar ke daerah abdomen
bagian bawah. Kemudian klien dibawa ke UGD. Klien mengatakan tidak nafsu
makan karena perutnya terasa tidak enak. Klien juga mual dan beberapa kali muntah
4. Riwayat kesehatan masa lalu:
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit seperti ini
5. Riwayat kesehatan keluarga:
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit ini
6. Pemeriksaan fisik :
a. Antropometri : TB = 160cm, BB=49 kg.
b. TTV : TD : 80/60mmhg, N: 132xmnt lemah, RR: 30xmnt, S: 38,5°C
c. Inspeksi : mukosa mulut kering
d. Auskultasi :-
e. Palpasi : kulit dingin, abdomen tegang, teraba masa pada area
epigastrium, nyeri tekanan (+), tugor (-)
f. Perkusi :-
7. Pemeriksaan diagnose :
a. Pemeriksaan laboratorium : Ph darah = 7,3; PO2= 65mmHg, PCO2= 37mmHg,
HCO3= 15mEq/lt, serum lipase dan amylase meningkat, leukositosis, oliguria
b. USG : didapatkan adanya pankreastitis
6
B. Analisa Data
No Masalah
Data Fokus Etiologi
. Keperawatan
1. Data Subjektif: Peningkatan volume enzim Nyeri Akut
a. Klien mengeluh sakit
hebat pada epigastrium
tiba-tiba dan makin Distensi pancreas
lama makin hebat.
Nyeri menyebar ke
punggung, perut, Distensi abdomen
yang ,menjalar ke
daerah abdomen bagian
bawah Respon reseptor nyeri
Data Objektif:
a. abdomen tegang terasa
pada area epigastrium Nyeri abdomen
b. nyeri tekan (+)
c. TD: 80/60 mmHg,
d. N: 132xmenit lemah, Nyeri Akut
e. RR: 30xmenit,
f. Suhu: 38,5°C
7
nafsu makan Nyeri abdomen dan respon
b. Klien mengatakan gastrointestinal
perutnya terasa tidak
enak
Data Objektif: Mual muntah
a. Klien mual dan beberapa
kali muntah
b. Porsi makan tidak Risiko Defisit Nutrisi
dihabiskan
c. Turgor (-)
d. Mukosa mulut kering
e. BB: 49 kg, TB: 160 cm
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Peningkatan volume enzim
2. Risiko Ketidakseimbangan Cairan b.d Peningkatan volume enzim
3. Risiko Defisit Nutrisi b.d Perlukaan reseptor nyeri
D. Intervensi Keperawatan
No Tujuan Intervensi
Dx
. (SLKI) (SIKI)
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
tindakan keperawatan Observasi:
selama 1x24 jam a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
diharapkan nyeri durasi, frekuensi, kualitas,
berkurang atau hilang. intensitas nyeri
Kriteria hasil: b. Identifikasi skala nyeri
Tingkat nyeri c. Identifikasi respon nyeri non
a. Keluhan nyeri verbal
b. Frekuensi nadi Terapeutik:
c. Pola nafas a. Berikan terapi nonfarmakologis
d. Tekanan darah untuk mengurangi nyeri (mis.
Fungsi gastrointestinal TENS, akupresur, kompres
a. Dispnesia hangat/dingin)
b. Nyeri abdomen b. Fasilitasi istirahat dan tidur
c. Distensi abdomen c. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi:
a. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan
8
nyeri
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Pemantauan Nyeri
Observasi:
a. Monitor kualitas nyeri (mis.
terasa tajam, tumpul, diremas-
remas)
b. Monitor lokasi dan penyebaran
nyeri
c. Monitor intensitas nyeri dengan
menggunakan skala
Terapeutik:
a. Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Risiko Setelah dilakukan Manajemen Cairan
Ketidakseimbangan tindakan keperawatan Observasi:
Cairan selama 1x24 jam a. Monitor status hidrasi (mis.
diharapkan status cairan frekuensi nadi, kekuatan nadi,
dalam tubuh seimbang. akral, kelembapan mukosa,
Kriteria hasil: turgor kulit, tekanan darah)
Status cairan b. Monitor berat badan harian
a. Kekuatan nadi c. Monitor hasil pemeriksaan
b. Turgor kulit laboratorium (mis. hematocrit,
c. Dyspnea Na, K, Cl, berat jenis urin)
d. Tekanan darah Terapeutik:
e. Membrane mukosa a. Catat intake-output dan hitung
f. oliguria balance cairan 24 jam
Tingkat mual/muntah b. Berikan asupan cairan, sesuai
a. Keluhan mual kebutuhan
b. Perasaan ingin c. Berikan cairan intravena, jika
muntah perlu
c. Sensasi dingin Kolaborasi:
d. Takikardia a. Kolaborasi pemberian diuretic,
jika perlu
9
Pemantauan Cairan
Observasi:
a. Monitor frekuensi dan kekuatan
nadi
b. Monitor frekuensi napas
c. Monitor tekanan darah
d. Monitor elastisitas turgor kulit
e. Monitor jumlah, warna, dan
berat jenis urin
f. Monitor intake dan output
cairanidentifikasi tanda-tanda
hipovolemia
Terapeutik:
a. Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
b. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
3. Risiko Defisit Setelah dilakukan Manajemen Gangguan Makan
Nutrisi tindakan keperawatan Observasi:
selama 1x24 jam a. Monitor asupan dan keluarnya
diharapkan asupan makanan dan cairan serta
nutrisi kembali kebutuhan kalori
terpenuhi. Terapeutik:
Kriteria hasil: a. Timbang berat badan secara
Status nutrisi rutin
a. Porsi makan yang b. Damping ke kamar mandi untuk
dihabiskan pengamatan perilaku
b. Verbalisasi memuntahkan makanan kembali
keinginan untuk makanan
meningkatkan Edukasi:
nutrisi a. Anjurkan membuat catatan
Nafsu makan harian tentang perasaan dan
a. Keinginan makan situasi pemicupengeluaran
b. Asupan makanan makanan (mis. muntah)
c. Asupan cairan b. Ajarkan keterampilan koping
d. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah
menikmati perilaku makan
makanan Kolaborasi:
Fungsi gastrointestinal a. Kolaborasi dengan ahli gizi
a. Toleransi terhadap tentang kebutuhan kalori dan
10
makanan pilihan makanan
b. Nafsu makan
c. Nyeri abdomen Manajemen Nutrisi
Observasi:
a. Identifikasi status nutrisi
b. Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrien
c. Monitor asupan makanan
d. Monitor berat badan
Terapeutik:
a. Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
b. Berikan suplemen makanan, jika
perlu
Edukasi:
a. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. pereda
nyeri), jika perlu
E. Implementasi
No Diagnosa Implementasi
1. Nyeri Akut Kaji nyeri secara komperehensif dengan
PGRS
Menggunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengkaji nyeri
Menentukan akibat dari pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup
Mengurangi faktor pencetus atau
presitipasi rasa nyeri
11
Mengidentifikasi perubahan berat badan
terakhir
Mengindentifikasi pola diet yang tidak
sehat
Dorong dan bantu klien untuk menjaga
kebersihan mulut
Anjurkan klien untuk istirhat sebelum
makan
F. Evaluasi
O : TTD
S : 38,5⁰C
BB : 54 kg
TB : 160 cm
TD : 80/60 mmHg
N : 132 x/menit
RR :30 x/menit
Skala: 8
Risiko 01/04/2020 S : -
Ketidakseimbangan
Cairan O : mual dan beberapa kali muntah,
HCO3: 15 mEq/lt (serum emilase
dan lipase meningkat)
12
Risiko Defisit 01/04/2020 S : tidak nafsu makan, perut terasa
Nutrisi tidak enak
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas
dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh
sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap
berbagai pengobatan. Penyakit ini diklasifikasikan menjadi pankreasitis akut dan kronis.
Pankreasitis biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol, infeksi, trauma, dan malnutrisi.
3.2 Saran
Setelah memahami materi mengenai penyakit pankreasitis, diharapkan perawat dan
mahasiswa keperawatan dapat menegakkan diagnosa dan tindakan keperawatan pada
pasien pankreasitis dengan benar dan tepat sesuai dengan etiologi dan gejala klinisnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15